Вы находитесь на странице: 1из 4

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITME LRU, LFUDA DAN

GDSF UNTUK CACHE REPLACEMENT PADA PROXY SERVER


1
Gunadi Pratama S, 2Wawan Kusdiawan, 3Jajang Mulyana
Informatika, STMIK Kharisma Karawang Jl. Pangkal Perjuangan Km 1, Karawang 41361, Indonesia
gndsulistiawan@gmail.com
wawankusdiawan8@gmail.com
ja2ngm@gmail.com

Abstrak
Pada sebuah jaringan komputer terdapat Proxy Server yang memiliki fungsi salah satunya caching, mekanisme
caching pada proxy server adalah menyimpan data-data permintaan akses ke internet dari komputer client dan
memberikan layanan jika client akan mengaksesnya kembali tanpa meminta ke internet. Mengingat ukuran
cache memory yang kecil memungkinkan terjadinya cache memory penuh, untuk mengefisiensi kinerja cache
memory terdapat metode cache replacement pada proxy server. Cache replacement pada proxy server
merupakan cara menghapus atau mengganti data akses yang telah tersimpan pada cache memory dengan dengan
data permintaan baru bertujuan agar cache memory tidak penuh. Dalam cache replacement dikenal beberapa
algoritme untuk mengoptimalisasi cache replacement, maka dari itu penulis akan menganalisis algoritme Least
Recently Used , Least Frequently Used with Dynamic Aging dan Greedy Dual Size Frequently sebagai
algoritme cache replacement dengan menggunakan metode pengembangan Netwok Development Live Cycle
(NDLC) Cisco PPDIOO.

Kata Kunci: Proxy Server, Caching, Cache Replacement, LRU, LFUDA, GDSF, Cisco PPDIOO.

Abstract
On a computer network there is a Proxy Server that has a function, one of which is caching, the caching
mechanism on the proxy server is to store requests for data access to the internet from the client computer and
provide services if the client will access it again without asking to the internet. Given the small size of the cache
memory allows full cache memory, to streamline the performance of cache memory there is a cache replacement
method on the proxy server. Cache replacement on the proxy server is a way to delete or replace the access data
that has been stored in cache memory with the new request data so that cache memory is not full. In the cache
replacement there are several algorithms for optimizing cache replacement, so the writer will analyze the Least
Recently Used, Least Frequently Used with Dynamic Aging and Greedy Dual Size algorithms as cache
replacement algorithms using the Netwok Development Live Cycle (NDLC) Cisco PPDIOO.

Keyword: Proxy Server, Caching, Cache Replacement, LRU, LFUDA, GDSF, Cisco PPDIOO.

1. Pendahuluan mendapat keuntungan [2]. Pengguna internet dalam


Perkembangan internet yang muncul pada abad ke 21 data survey APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa
membuat pengguna mengidentifikasikan internet Internet Indonesia) terakhir yaitu pada tahun 2017
sebagai perkembangan teknologi komputer disaat mencapai 143,26 Juta jiwa dari dari total populasi
populernya fitur-fitur pada internet seperti e-mail, penduduk Indonesia sebanyak 262 Juta jiwa atau
transfer file dan browser digunakan oleh banyak mencapai angka 54,68% [3]. Dengan banyaknya
orang untuk berkomunikasi [1]. Selain itu internet pengguna internet maka diperlukan sebuah
juga memberi kesan positif kepada ekonomi sejak manajemen atau optimalisasi pengelolaan server
internet menyebarkan informasi, mendorong inovasi, jaringan komputer yang baik. Proxy Server adalah
membangun jaringan, membesarkan bisnis, sistem komputer yang berada diantara komputer klien
memperkuat modal, meningkatkan lapangan yang meminta akses dokumen web dan target
pekerjaan, menguatkan persaingan pasar, dan komputer lain yang melayani dokumen yang diminta.
membantu perusahaan dari negara berkembang untuk Sederhananya, Proxy Server adalah yang

1
memfasilitasi komunikasi antara komputer klien dan 2. Metodologi Penelitian
target server tanpa mengubah permintaan yang 2.1 Bahan Penelitian
dikirim maupun balasan yang diterima [4]. Dengan Bahan penelitian yang akan digunakan dalam
penelitian ini dengan observasi, wawancara, serta e-
adanya Proxy server permintaan dan penerimaan data
book.
pada internet akan lebih terorganisir karena didalam
Proxy server terdapat beberapa fitur seperti firewall, 2.2 Alat Penelitian
caching, filtering dan lain-lain yang dapat digunakan Alat penelitian yang digunakan pada penelitian
untuk menunjang dan mengatasi kebutuhan akan ini berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat
internet [5]. lunak (software).
Caching pada Proxy server dapat di
2.2.1 Kebutuhan Hardware
aplikasikan pada web client, web server dan didalam
Perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan
jaringan tersebut. Caching pada Proxy server sudah yaitu : Komputer Server sebagai perangkat jaringan
menjadi hal besar di internet dikarenakan kemampuan yang memberikan layanan terhadap pengguna. Server
Proxy server dapat menyimpan salinan dokumen yang melayani pengguna dengan handal dan harus bisa
pernah diminta oleh client yang nantinya akan melakukanya setiap saat [10], Personal komputer
digunakan untuk memenuhi kembali permintaan untuk keperluan konfigurasi server, Router Board
diwaktu yang akan datang tentang dokumen yang Mikrotik sebagai media untuk pembagian IP Address
dan Bandwidht Management, Switch sebagai alat
sama sehingga dapat mengefisiensi bandwidth dan
untuk penghubung antar komputer, Kabel UTP media
mengurangi delay pada pengguna web trasfer data dan Access Point sebagai opsional media
[6].Kemampuan caching pada Proxy server sangat transfer data.
baik untuk digunakan, akan tetapi Proxy server
memiliki kapasitas media yang tetap untuk 2.2.2 Kebutuhan Software
penyimpanan data Cache. Ketika media penyimpanan Perangkat lunak (software) yang diperlukan
telah penuh Proxy server harus memilih beberapa adalah : Sistem operasi linux mint untuk desktop dan
debian server, LibreOffice Writter, LibreOffice
objek agar tersedia cukup ruang untuk menyimpan
Impress, Firefox web browser, Squid Proxy dan
data baru. Aturan penggantian Cache berarti memilih Router OS.
data yang akan tetap berada pada Cache dan
membuang data yang lain untuk menyediakan tempat 2.3 Metode Pengembangan Sistem
bagi data yang baru. Pemilihan algoritma ini akan Metode yang digunakan untuk
berpengaruh pada penggunaan bandwidth dan hit rate mengembangkan sistem in adalah metode penelitian
dari Cache itu sendiri. Tujuan dari aturan pergantian Netwok Development Live Cycle (NDLC) Cisco
PPDIOO. Yang terdiri dari Plan, Prepare, Design,
Cache ini adalah untuk memilih objek yang mana
Implement, Operate dan Optimize.
yang lebih sering digunakan oleh client yang
mengakses pada Proxy Server [7].
Dalam algoritma penggantin Cache, faktor
utama yang perlu dipertimbangkan adalah fungsi yang
mencakup Recency, frequency, Cost, Size, Expiration
time dan Modification time [8]. Dari penjelasan
mengenai fungsi yang mencakup algoritma
penggantian Cache pada Proxy server maka penulis
akan melakukan penelitian mengenai analisis
perbandingan algoritma LFUDA (Least Frequently
Used With Dynamic Aging), GDSF (Greedy Dual-
Size Frequency) dan LRU (Least Recently Used)
Gambar 1. NDLC Cisco PPDIOO
dengan menggunakan metode penelitian Netwok
Development Live Cycle (NDLC) Cisco PPDIOO. 2.3.1 Prepare Phase
[9]. Berdasarkan uraian diatas maka penulis Fase Prepare (persiapan), menetapkan
mengambil judul penelitian “Analisis dan kebutuhan organisasi dan bisnis, mengembangkan
Implementasi Algoritme LFUDA, GDSF dan LRU strategi jaringan, dan mengusulkan konsep arsitektur
untuk Cache Replacement Pada Proxy Server” dengan level tingkat tinggi, untuk mendukung suatu

2
strategi, yang didukung dengan kemampuan keuangan kegiatan upgrade, mengelola kinerja, mengidentifikasi
pada organisasi atau perusahaan tersebut. dan mengoreksi kesalahan jaringan. Tahapan ini
adalah ujian akhir bagi tahapan desain. Selama
2.3.2 Plan Phase operasi, manajemen jaringan harus memantau
Fase Plan (perencanaan) mengidentifikasi stabilitas dan kinerja jaringan, Deteksi kesalahan,
persyaratan jaringan berdasarkan tujuan, fasilitas, koreksi konfigurasi, dan kegiatan-kegiatan
dan kebutuhan pengguna. Fase ini mendeskripsikan pemantauan kinerja, yang menyediakan data awal
karakteristik suatu jaringan, yang bertujuan untuk untuk fase selanjutnya, yaitu fase optimalisasi
menilai jaringan tersebut, melakukan gap analisis (optimize phase).
pada perancangan terbaik sebuah arsitektur, dengan
melihat perilaku dari lingkungan operasional. Sebuah 2.3.6 Optimize Phase
perencanaan proyek dikembangkan untuk mengelola Fase optimalisasi, melibatkan kesadaran proaktif
tugas-tugas (tasks), pihak-pihak yang bertanggung seorang manajemen jaringan dengan mengidentifikasi
jawab, batu pijakan (milestones), dan semua sumber dan menyelesaikan masalah, sebelum persoalan
daya untuk melakukan desain dan implementasi. tersebut mempengaruhi jaringan. Fase optimalisasi,
Perencanaan proyek harus sejalan dengan ruang memungkinkan untuk memodifikasi desain jaringan,
lingkup (batasan), biaya dan parameter sumber daya jika terlalu banyak masalah jaringan yang timbul,
yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis . Rencana kemudian juga untuk memperbaiki masalah kinerja,
proyek ini diikuti (dan diperbarui) selama fase-fase atau untuk menyelesaikan masalah-masalah pada
dalam siklus. aplikasi (software). Persyaratan-persayaratan untuk
desain jaringan yang dimodifikasi mengarahkan
2.3.3 Design Phase perkembangan jaringan tersebut, kembali ke awal
Desain jaringan dikembangkan berdasarkan siklus hidup dalam model fase PPDIOO.
persyaratan teknis, dan bisnis yang diperoleh dari
kondisi sebelumnya. Spesifikasi desain jaringan Daftar Pustaka
adalah desain yang bersifat komprehensif dan
terperinci, yang memenuhi persyaratan teknis dan [1] Effendy Mukhtar. 2010. Peranan Internet
bisnis saat ini. Jaringan tersebut haruslah menyediakan Sebagai Media Komunikasi. Vol.4 No.1. ISSN:
ketersediaan, kehandalan, keamanan, skalabilitas dan 1978-1261.
kinerja. Hasil desain termasuk diagram jaringan, dan
daftar peralatan-peralatan. Rencana proyek harus terus [2] Shan-Ying Chu. 2013. Internet, Economic
diperbarui, dengan informasi yang lebih terperinci Growth and Recession. Vol 4. 209-213.
untuk diimplementasikan. Setelah tahap desain
disetujui, fase implementasi dimulai. [3] APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet
Indonesia). 2017. Penetrasi dan Perilaku
2.3.4 Implementation Phase
Pada fase ini, peralatan-peralatan baru Pengguna Internet Indonesia. Survey 2017.
dilakukan instalasi dan di konfigurasi, sesuai [4] Saini Kulbir. 2011. Squid Proxy Server 3.1
spesifikasi desain. Perangkat-perangkat baru ini akan
mengganti atau menambah infrastruktur yang ada. Beginer’s Guide. ISBN 978-1-849513-90-6.
Perencanaan proyek juga harus diikuti selama fase ini, [5] Yuisar, Yulianti Liza, Suzanttry H Yolanda. 2015.
jika ada perubahan seharusnya disampaikan dalam
pertemuan (meeting), dengan persetujuan yang Analisa Pemanfaatan Proxy Server Sebagai
diperlukan untuk dilanjutkan. Setiap langkah dalam Media Filtering dan Caching Pada Jaringan
implementasi, harus menyertakan deskripsi, rincian Komputer. Jurnal Media Infotama Vol. 11 No. 1.
pedoman pelaksanaan, perkiraan waktu untuk ISSN 1858 – 2680.
penerapan, evaluasi (rollback) langkah-langkah jika
terdapat kegagalan, dan informasi-informasi lainnya [6] Abiona O, Oluwaranti A, Oluwatope A, Bello S,
sebagai referensi tambahan. Seiring perubahan yang Onime C, Sanni M, Kehinder L. 2014. Proxy
telah di implementasikan, tahapan ini juga menjadi Server Experiment an Network Security with
langkah pengujian, sebelum pindah ke fase
operasional (operate phase). Changing Nature of the Web. Int. J.
Communications, Network and System Sciences,
2.3.5 Operate Phase 2014, 7, 519-528.
Fase operasional adalah mempertahankan
ketahahan kegiatan sehari-hari jaringan. Operasional
meliputi pengelolaan dan memonitor komponen-
komponan jaringan, pemeliharaan routing, mengelola

3
[7] Nurwasito H. 2007. Analisa Algoritma
Pergantian Cache Pada Proxy Web Server
Internet dengan Simulasi. Jurnal EECCIS Vol.
1, No. 1.

[8] DU Jianhai, GAO Shiwey, LV Jianghua, LI


Qianqian, MA Shiong. 2018. A Web Cache
Replacement Strategy for Safety-Critycal
System. Technical Gazette 25, 3, 820-830. ISSN
1330-3651(Print), ISSN 1848-6339 (Online).

[9] Bruno A, Jordan S. 2011. Official Cert Guide


CCDA 640-846. Learn , Prepare and Practice
for Exam Success. USA. ISBN-10: 1-58714-
257-0.

[10] Susilo AD. 2013. Administrasi Server.


Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.

Вам также может понравиться