Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN UMUM
Gambar 2.1 : Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah PT. Karebet Mas Indonesia site
Lamindo Inter Multikon
II-1
Untuk menuju lokasi PT. Karebet Mas Indonesia site Bunyu dapat ditempuh dari
Bandara Internasional Kuala Namu Medan menuju bandara Internasional Juwata
Tarakan dengan menggunakan jalur udara ±5 jam. Kemudian dari tarakan melalui
jalur laut dengan menggunakan spead boat ± 1 jam. Dari pelabuhan bunyu
menuju mess ± 10 menit menggunakan kendaraan roda empat. Dari mess menuju
lokasi kantor penambangan PT. Karebet Mas Indonesia menggunakan bis
perusahaan ± 45 menit.
2.3.2.Curah Hujan
Berdasarkan letak geografisnya maka daerah penelitian merupakan daerah
beriklim tropis, karena posisinya berdekatan dengan garis khatulistiwa. Secara
umum daerah penelitian berdasarkan nilai curah hujan terbagi dalam dua musim
yaitu musim kemarau dan musim hujan seperti halnya daerah tropis lainnya.
Berdasarkan curah hujan selama 8 bulan terakhir diperoleh rata-rata.
II-2
Mm curah hujan
500
400
300
100
2.3.3.Topografi
Topografi daerah penambangan pada umumnya adalah daerah perbukitan dengan
ketinggian 30-80 m diatas permukaan laut. Bentuk relief daerah tidak rata dimana
diantara bukit terdapat dataran dan rawa-rawa yang pada umumnya ditumbuhi
oleh pepohonan dan semak belukar.
II-3
2.4.2.Geologi Regional
Berdasarkan atas ciri litologinya, batuan-batuan yang terendapkan pada daerah
penelitian dikelompokkan menjadi beberapa formasi, yaitu: formasi Aluvium,
Formasi Sajau, Formasi Sijin, Formasi Tabul, Formasi Meliat, Formasi Naintipo,
Formasi Jelai, Formasi Sembakung dan Formasi Bengara.
II-4
4. Formasi Meliat
Tersusun oleh litologi batu pasir, batu lempung dan serpih dan sisipan batubara
berstruktur, lapisan bersusun, bioturbasi,dan mengandung bintal batu gamping,
formasi ini berumur miosen tengah dan endapan lingkaran laut dangkal.
5. Formasi naintipo
Berumumur oligo sendan miosen awal, yang bersusun oleh litologi perselingan
napal,batu pasir dan batu lempung dengan sisipan batu gamping dan
konglomerat, formasi ini diendapkan dilaut dangkal.
6. Formasi Sinjin
Formasi ini tersusun oleh litologipersilangan tuf, untuk formasi ini berumur
pleitosen.
7. Formasi sembakung
Terendapkan beroperasi tidak selaras diatas formasi danau, memiliki umur
eosen tengah. Pada bagian bawah, formasi litologi terdiri atas batu pasir merah
dan konglomerat pada bagian atas terdiri dari batu lumpur yang kaya karbon
dan fosil.
2.4.3.Struktur Geologi
Struktur geologi yang menonjol di daerah ini berupa struktur homoglin dimana
lapisan batuan miring seragam kearah barat laut. Sesar turun pada umumnya
dijumpai dalam bentuk sesar sesar minor dengan bergerak 1 meter. Sesar naik
dijumpai di beberapa tempat dengan pergerakan 2-5 cm, dengan arah memanjang
searah dengan menyerang perlapisan batuan di beberapa lokasi sesar ini penyebab
perlapisan batubara terpotong dan terbelokan bahkan ada yang menghancurkan
batubara.
II-5
blok awal dibuka dilanjutkan dengan membuka blok selanjutnya sehingga
terdapat kemudahan dalam membuang overburden dan dalam jumlah yang besar
kedalam pit yang telah di tinggalkan. Sistem ini lebih dikenal dengan Back
Filling.
2.5.2.Metode Penambangan
Metode penambangan yang digunakan di daerah prioritas adalah metode
konvesional dengan menggunakan kombinasi Excavator BackHoe dengan Dump
Truck. Metode ini memiliki kelebihan dalam fleksibilitas dan selektifitas dalam
penggalian serta ketersediaannya dalam berbagai jenis dan ukuran peralatan
pasaran.
II-6
terutama pada kegiatan penambangan yang menggunakan sistem tambang
terbuka. Kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup ditentukan oleh rencana
target produksi, semakin baik rancangan pada pengupasan lapisan tanah
penutup maka rencana target produksi semakin baik. Untuk mewujudkan
kondisi tersebut diperlukan metode dan alat yang mendukung pengupasan
lapisan tanah penutup.
II-7