Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
Abstract
The complex policy on authority management between central and local government has
appeared to be hot issue from each periods of the constitution implementation on the local
governance. With the enactment of the newly issued Local Governance Law Number 23
Year 2014, has indirectly influenced legal products on which previously effective whether to
district or head district law.
Problem of this research is how authority management between central, provincial and
district/municipal government is answered based on the Law Number 23 Year 2014 and the
impacts on authority transformation in terms of ocean and mining affair. Basically, this research
theoritically attempts to apply several approaches by integrating between more macro and
micro systemic study, although not entirely practised.
Law Number 23 Year 2014 implies a more de-constructing rather than reconstructing
relationship between central and local government, by reducing authority of head district/city
mayor in the development. Decentralization intrument has turned resources management of
which previously held on the hand of district/city authority presently taken over by the provincial
level of government, for instance : mining license shift for class C mined products and the sea
territorial limit. Thus, the 2014 Local Governance Law makes necessary to cause juridical
adjustment for the local legal products mainly related to certain authorities which are tranferred
from the provincial to district or regency level.
1
Ketua Program Studi Ilmu Hukum Universitas Maritim Raja Ali Haji.
2
Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji.
4
Eko Prasojo, “Konstruksi Ulang Hubungan Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah di Indonesia; Antara Sentripetalisme dan
Sentrifugalisme.” Pidato Pengukuhan Guru Besar Adminitrasi Negara Universitas Indonesia.
5
Naskah Akademis Rancangan Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah, Kementerian Dalam Negeri Tahun 2011.
Bagan 1
Klasifikasi Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
1.Pertahanan
(1) Absolut 2. Keamanan
3. Agama
4. Yustisi
5. Politik Luar Negeri
6. Moneter & Fiskal
(2) Konkuren Pilihan
Standart Playanan
Minimum (SPM)
Pancasila, UUUD 45, Bhineka
Tunggal Ika,Nkri, Kesatuan
(3) Urusan Pemerintahan Umum Bangsa, Ketertiban, dll
Urusan Pemerintahan Konkruen
Wajib Pilihan
1. Pendidikan 1. Tenaga kerja
2. Kesehatan 2. PP & PA 1. Kelautan dan perikanan;
3. PU & PR 3. Pangan 2. Pariwisata;
4. Sosial 4. Pertanahan 3. Pertanian;
5. Perumahan rakyat 5. Lingkungan hidup 4. kehutanan;
dan kawasan 6. Adm. Kependdkan 5. Energi dan sumber daya
pemukiman dan pencatatan mineral;
6. Ketentraman, sipil; 6. Perdagangan;
Ketertiban umum 7. PMD 7. Perindustrian; dan
dan perlindungan 8. Pengendalaian 8. Tansmigrasi.
masyarakat penduduk dan KB;
9. Perhubungan
10. Kominfo Urusan berbasis ekosistem
11. Koperasi dan UKM;
12. Penanaman modal Kehutanan; ESDM; kelautan
13. Kepemudaan dan dan perikanan
olahraga
14. Statistik
15. Persandian
16. Kebudayaan Provinsi
17. Perpustakaan dan
18. Arsip
Kabupaten/Kota
Dapat bagi hasil
6
Muchlis Hamdi, Supriyanto, R. Endi Jaweng (dkk), Naskah Akademik RUU tentang Hubungan Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah,
BPHN Tahun 2011.
Urusan Pemerintah
Absolut Concurent
(Mutlak Urusan Pusat) (Urusan Bersama Pusat,
Provinsi, dan Kab/Kota)
Pertahanan dan Keamanan
Moneter Pilihan/Optimal Wajib/Obligatory
Yustisi (Sektoral Unggulan) (Pelayanan Dasar)
Politik Luar Negeri
Agama Contoh : Pertanian,
Contoh : Kesehatan,
Industri, Perdagangan,
Pendidikan, Lingkungan
Pariwisata, Kelautan,
Hidup, Pekerjaan Umum,
dsb
dan Pertambangan
SPM
(Standar Pelayanan Minimum)
7
Made Suwandi, Kewenangan Daerah dalam Koridor UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dalam Josef Riwu Kaho, Analisis
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia, POLGOV FISIPOL UGM, 2012, hal 129.
8
Yance Arizona, Karakter Peraturan Daerah Sumberdaya Alam : Kajian Kritis terhadap Struktur Formal Peraturan Daerah dan Konstruksi Hak
terkait Pengelolaan Hutan, Penerbit HUMA, 2008, hal 9-15.
Bagan 4
Pertambangan Dalam Sistem Pemerintahan NKRI
(UUD 1945 & UU NO. 32 Tahun 2004)
PEMERINTAH
Penetapan Kebijaksanaan dan Pengaturan
Penetapan Standar dan Pedoman
Penetapan Kriteria Pembagian Urusan Pusat dan Daerah
Tanggungjawan Pengelolaan Minerba Berdampak Nasional
+ Dekonsentrasi
Undang-Undang
Penyelenggaraan
Penguasaan Pertambangan
(Mining Right) PROVINSI
Tanggungjawab pengelolaan lintas
Kabupaten dan/atau berdampak regiona
perda
KABUPATEN / KOTA
Tanggungjawab pengelolaan di
Wilayah Kabupaten/Kota
Perda
PELAKU USAHA
Hak Penguasahaan BUMN / BUMD
(Economic Right) Badan Usaha Lain
Kelembagaan Inspektur a. Pengelolaan Inspektur Tambang secara
UU No. 23 tahun 2014
UUD 1945 Tambang dan Pejabat nasional dengan merevisi Kepmen
tentang Pemerintah
Pasal 33 Daerah Pengawas PANRB dan Revisi SKB Menteri ESDM,
Pertambangan Menteri PAN dan Kepala BKN
b. Pengelolaan Pejabat Pengawas
Pertambangan
Pembentukan Balai
Pertambangan
Pembentukan Balai Pertambangan disetiap
Provinsi Kecuali Provinsi di Pulau Jawa dan
Bali
Tabel 2
Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Energi
9
Paparan Direktorat Jendral Mineral dan Batubara Pada Indonesia Minning Outlook 2015, Jakarta 28 Januari 2014