Вы находитесь на странице: 1из 3

Metode-Metode Pemisahan Campuran Materi

Pemisahan suatu campuran materi dapat dilakukan berdasarkan jenis dan ukuran
materi sebelumnya. Adapun cara atau metode yang dapat dilakukan untuk
memisahkan campuran materi ini adalah sebagai berikut :

1. Metode Pemisahan Campuran secara Dekantasi


Metode ini pada umumnya sering sekali dilakukan oleh setiap orang, karena
terbilang metode yang sangat sederhana. Metode dekantasi berfungsi untuk
memisahkan beberapa zat padat dari larutannya. Misalnya ketika kita hendak
memisahkan pati singkong dengan campurannya. Agar lebih mudah untuk
memisahkan dengan campuran tersebut, diamkanlah beberapa saat supaya
terjadi endapan sehingga memudahkan proses pemisahan materi.

2. Metode Pemisahan Campuran secara Filtrasi (Penyaringan)


Campuran zat yang memiliki jenis dan ukuran yang berbeda dapat dipisahkan
dengan cara filtrasi (penyaringan). Penerapannya dapat menggunakan materi
berupa serutan kelapa yang kasar untuk diambil santannya. Agar mudah untuk
mengambil santan tersebut, maka dapat dilakukan dengan metode filtrasi
menggunakan alat atau media berupa saringan sebagai pendukungnya. Dengan
demikian residu atau ampas dapat terpisah dengan materi lainnya. Contoh
lainnya untuk proses filtrasi ini adalah pemisahan pasir halus dengan batu-batu
kecil. Hasil materi dari proses penyaringan ini ditentukan oleh beberapa faktor,
yaitu sebagai berikut :

– ukuran partikel yang ingin di saring .


– Jenis zat yang akan di pisahkan dengan materi lain
– Kerapatan lubang alat penyaring

3. Metode Pemisahan Campuran secara Distilasi (Penyulingan)


Metode pemisahan campuran secara distilasi atau penyulingan merupakan suatu
cara untuk memisahkan campuran zat agar menjadi zat yang lebih memiliki
nilai manfaat. Penyulingan hanya terjadi jika antar zat memiliki titik didih
campuran yang berbeda. Pada proses penyulingan dilakukan dengan cara
menguapkan dan mengembunkan kembali zat tersebut, sehingga hasil dari
pengembunan itu diperoleh cairan murni zat aslinya.

Metode penyulingan diterapkan pada proses pembuatan minyak kayu putih


untuk memisahkan antara daun dan kayu dari tumbuhan tersebut, sehingga
dapat menghasilkan zat yang dapat dimanfaatkan. Penyulingan tidak hanya
dilakukan untuk pembuatan minyak kayu putih saja, melainkan pada proses
pengolahan minyak bumi juga diperlukan metode distilasi.

4. Metode Pemisahan Campuran secara Sublimasi


Pemisahan campuran secara sublimasi dilakukan dengan menguapkan wujud zat
padat tanpa melalui proses pencairan terlebih dahulu. Sublimasi hanya
digunakan untuk perubahan zat dengan cara menyublim pada satu zat saja,
sedangkan zat pendukung lainnya akan terpisahkan dengan sendirinya ketika
proses sublimasi sedang berlangsung. Sebagai contohnya ialah pada teknik
pembuatan kamper atau kapur barus. Zat ini jika terbiarkan di udara bebas lama-
kelamaan akan mengecil, karena terjadinya perubahan wujud zat dari padat
menjadi wujud zat berupa gas.

5. Metode Pemisahan Campuran secara Evaporasi (Penguapan)


Evaporasi atau penguapan ini merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan untuk memisahkan campuran dari yang bersifat cair menjadi kristal-
kristal berupa garam. Metode ini diterapkan pada proses pembuatan garam
dengan memanfaatkan air laut memalui cara penguapan. Air laut yang sudah
dialirkan ditempat tambak garam tersebut, didiamkan beberapa lama agar
kotoran mengendap. Setelah terjadinya pengendapan air laut yang sudah bersih,
selanjutnya diteruskan ke tempat penguapan khusus dengan bantuan energi
panas melalui matahari. Sehingga setelah melalui beberapa tahapan air laut
tersebut terbentuklah garam dengan tambahan Kalium iodat yang menjadikan
garam tersebut mengandung yodium.

6. Metode Pemisahan Campuran secara Kromatografi


Metode kromatografi ini biasanya dilakukan untuk membuat zat warna alami
yang akan dicampurkan pada makanan. Zat warna dapat diperoleh dari kunyit,
daun suji, wortel, dan sebagainya. Dengan memanfaatkan cara kromatografi
campuran antara ampas dan sari-sari air yang berwarna dapat terpisahkan. Zat
warna ini akan terlarut bersama alkohol, sehingga ketika penyaringan
penguapan akan terjadi sampai hanya tersisa zat warnanya saja.

7. Metode Pemisahan Campuran secara Sentrifugasi (Pemusingan)


Sentrifugasi atau pemusingan merupakan metode pemisahan campuran wujud
zat padat dengan padat atau wujud zat padat dengan wujud zat cair. Proses ini
dilakukan dengan cara memutar dengan cepat, sehingga dapat terpisahkan
antara partikel yang besar dari partikel zat lainnya. Metode ini biasanya
dilakukan oleh para petani ketika panen padi untuk memisahkan antara padi
yang memiliki isi dan padi yang tidak berisi agar terpisahkan dari kotoran.
Selain itu juga proses ini dapat terjadi pada trombosit dari darah.

8. Metode Pemisahan Campuran dengan Corong Pisah


Cara pemisahan campuran dengan corong pisah hanya dapat dilakukan untuk
wujud zat cair yang tidak memiliki sifat kelarutan. Misalnya saja ketika air dan
minyak dimasukkan ke dalam sebuah botol dengan menggunakan corong pisah,
maka beberapa menit kemudian akan nampak perbedaan diantara jenis zat
tersebut. Massa jenis yang ringan akan menempati posisi di atas dan untuk
massa jenis yang besar akan berada pada posisi bawah.

9. Metode Pemisahan Campuran dengan Kristalisasi


Kristalisasi merupakan suatu metode pemisahan campuran yang bertujuan untuk
mendapatkan zat padat terlarut dalam suatu larutan. Metode ini dilakukan ketika
hendak memisahkan ampas tebu dari larutannya, sehingga mengkristal dan
terbentuklah gula pasir.

10. Metode Pemisahan Campuran dengan Amalgamasi


Amalgamasi adalah suatu pemisahan campuran zat dengan cara reaksi, seperti
halnya pada pemisahan emas dari bijihnya. Dari hasil metode pemisahan
campuran dengan cara tersebut, dapat terbentuk suatu produk berupa ikatan
antara emas, perak, dan merkuri yang dinamakan dengan amalgam.

Вам также может понравиться