Вы находитесь на странице: 1из 43

sebelum dimulai...

APAKAH...
ADA PERTANYAAN?
ADA YANG INGIN
DIDISKUSIKAN?
Komunikasi Visual #2

KOMUNIKASI+VISUAL=

KOMUNIKASI
VISUAL ?
Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Taxonomy of
Visual Communication. (Moriarty dan Barbatsis, 2005)
ART AND DESIGN CULTURAL AND CRITICAL HISTORY
Aesthetics, composition STUDIES
Graphic design Sociology, anthropology LAW AND ETHICS
Art history Linguistics
Cultural studies PHYSICAL SCIENCES
COMMUNICATION Critical studies Vision, psysiology, optics
Rhetoric, myth, Neural processing
persuasion VISUAL COMMUNICATION
Non-verbal, gestural THEORY PROFESSIONAL AREAS
Literary/literature Representation TV/Film studies
Signs and symbols Mental imagery, Photography
Attitudes, beliefs visualization Journalism
Arousal, emotion Philosophy, epistemology PR and advertising
Language metaphor Architecture
PSYCHOLOGY Archaelogy
Perception EDUCATION
Cognitiona, visual Learning
intelligence Visual literacy
Multiple coding Teaching of visual
Psychology of art communication
KEMBALI
KE
DASAR

KOMUNIKASI
VISUAL
Haloo!
berjumpa lagi
dengan

W Weaver
&CE Shannon
“The Mathematical Theory of
Communication”
1949
Claude Shannon and Warren Weaver,
working at Bell Telephone Laboratories in the USA
The Mathematical Theory of Communication
Their work originally focused on using methods
of communication (in their case telephones and radio waves)
most effectively, so that the growing demand
for telecommunications could be satis ed
using the existing network resources.

Information
Transmitter Channel Receiver Destination
source

Noise
source

Shannon-Weaver Model, 1949


SO? Ada
Masalah?
BUAT APA
BELAJAR
LAGI?
COMMUNICATION AS A PROCESS!
sederhana namun memiliki masalah

Tiga level masalah dalam komunikasi:

Level A: Teknis
Bagaimana kita dapat mengkomunikasikan pesan secara
akurat?
Sistem apa yang sebaiknya kita gunakan untuk meng-
'encode' dan men-'decode' pesan kita?

Level B: Semantik
Bagaimana pilihan kita terhadap bahasa, simbol atau kode
menyampaikan makna yang kita maksudkan secara tepat?
Bahasa apa yang sebaiknya kita gunakan?

Level C: Keefektifan
Apakah pesan yang disampaikan mempengaruhi perilaku
yang kita inginkan?
Apa yang dapat kita lakukan jika efek yang diharapkan
gagal terjadi?
Technical level: about the best way of
communicating with a particular group of
people. Depending on whom the target
audience is.
Effectiiveness level: relying on ‘feedback’, HOW TO TACKLE
(something that Shannon and Weaver THE PROBLEMS OF
ignored in their original research).
Feedback allows the person sending the COMMUNICATION?
message to determine how effective they
are being, and to modify things if necessary.
THIS IS IT...
WHAT THE PROBLEM
IS...

Shannon and Weaver’s process


model of communication ignores
issues such as social effects,
politics, attitude and affluence
of the message’s receiver, but
these things have a profound
effect on the way any message
will be understood.
(Baldwin,2006:31)
In a visual message...
Noise In technical terms level A noise is an obvious
problem (smudged printing, bad workmanship,
poor reception etc.), but it also exists in levels B
and C as well. Level C (effectiveness) noise can
occur if a message or product is hard to pick out
among lots of others.
At the semantic level (level B), noise can be
caused by the receiver’s cultural background (e.g.
social, economic or ethnic) as well as by their
social group (peer or family influences, for
example).
Problems particularly occur if the receiver
misunderstands the codes used by the designer,
or the message is hidden beneath too much
decoration or unnecessary effect.
Client: Shanghai General Motors / Buick
Agency: Lowe China, Shanghai, China
Gold Lion Campaign Cannes Lions 2014
This campaign featured real people who'd been injured by
reckless drivers. They stood in the street and held up the
exact signs those drivers had ignored. "Signs are there for a
reason," said the tagline.
Models like Shannon and Weaver’s see
communication as a linear process with the
intention of passing a message from A to B. In this
sense, meaning is produced before it gets kita
to the recipient. pelajari
nanti
Another theory, semiotics, suggests communication
is not a process where meaning passes from one
point to another, but the production of
meaning itself.
Perspektif komunikasi
menjadi sangat penting dalam
JADI? memandang konsep komunikasi,
termasuk dalam konsep
komunikasi visual.
Mari
Belajar kembali
KE hal dasar
LAINNYA
Komunikasi Visual

THE PERCEPTUAL
CONNECTION
bersama: beny pramudyanto
APA ITU
PERSEPSI
???
Mengapa Persepsi?
Mempelajari dan mengkaji komunikasi visual digambarkan
pada batas-batas kesadaran sensorik dan kesadaran
bahasa.

Titik berangkat dari kajian komunikasi visual tentunya


berangkat dari mata sebagai indra penglihatan.

Mata berada di dalam tubuh yang menghubungkan dunia


eksternal dengan diri kita secara visual.

Kekuatan dari komunikasi visual berada pada


keterlibatannya dengan persepsi, dimana hal ini berpijak
pada dua hal: sifat alami dan kode-kode dalam dunia yang
diciptakan oleh masyarakat dan budaya.
Mengapa Persepsi?
Kajian komunikasi visual pada akhirnya juga bekerja pada
bidang yang luas, satu sisi memberi perhatian pada peran
produser (pencipta) dalam menciptakan media dan peran
‘penglihat’ sebagai interpreter. Hal ini berimplikasi pada
proses fisiologis, psikologis dan sosio-kultural yang
bersama-sama membentuk interpretasi.

Dalam studi komunikasi visual, persepsi memiliki


relevansi yang signifikan.
Persepsi menghubungkan dimana individu berkontak
dengan dunia melalui indera-indera, sehingga dari sini
kita dapat berbicara mengeai hubungan atau komunikasi
antara kejadian atau suatu objek di luar pada individu
dan representasi di dalam diri berbentuk imaji mental.
all communication theory and all assumptions about the way
we process images and the impact they have on us must be
compatible with neurological research.

What
emerges instead
from brain research is the
awareness that although sight
may indeed begin with light hitting
the retina, vision occurs deep within
The roots of the brain; and that perception, the
neurological process by which we derive meaning
approach from what we see, is an elaborate
symphony played first and foremost
through the unconscious
emotional system, with neural
equipment evolved over
millions of years.

the key to understanding all visual communication lies


in the neurological workings of the brain.
Persepsi...

Persepsi: En: perception -> Latin: perceptio ->


menerima

Merupakan gambaran indrawi atas ciri-ciri


struktural luar dari objek-objek dan proses-proses
dunia material yang langsung mempengaruhi organ-
organ indrawi.

Komunikasi visual mengandalkan mata sebagai


sensor reseptor dan otak yang mengolah, memahami
informasi sensori yang diterima.
Persepsi...
Beberapa perspektif teori persepsi:

Teori kausal: Persepsi mempunyai dan disebabkan


oleh objek-objek yang ada dari eksternal yang
merangsang organ-organ indra manusia.

Teori konstruktif: Persepsi disebabkan oleh pikiran


dan hanya sejauh pikiran memilikinya.

Teori selektif: Perspektif merupakan kompleks


kumpulan hasil penginderaan yang diseleksi oleh
pikiran secara sadar atau tidak sadar dan dijadikan
teratur.
perceptual process

(Solomon, 2013)

Persepsi menjadi hal penting dalam komunikasi visual, terutama dilihat


dari proses sensory stimuli yang diterima oleh sensory receptor hingga
stimuli tersebut menerpa otak.
Persepsi...
Sensasi mengacu pada renspon langsung dari
sensory receptor kita (mata, telinga, hidung, lidah,
kulit, dll) terhadap stimuli dasar seperti cahaya,
warna, suara, bau, tekstur, dll

Persepsi merupakan proses dimana individu


memilih, mengorganisir dan menginterpretasi
sensasi-sensasi yang ada.

Kajian mengenai persepsi akhirnya berfokus pada


apa yang kita “berikan” pada sensasi dasar ini untuk
memberikan makna/arti tertentu.
(Solomon, 1988)
Dalam persepsi
visual, hal-hal di luar
individu dapat terwujud
melalui bantuan cahaya. Cahaya,
kemudian menjadi tahap pertama
dalam keseluruhan proses
komunikasi visual, menjangkau jarak
antara mata dengan objek; sebuah
pengangkut yang mengukuhkan
sistem informasi mengenai
sesuatu dan bukan sekedar
‘keberadaannya secara
fisik.
MELAMPAUI PENGELIHATAN
Jamieson (2007) menggambarkan beberapa tahapan proses
persepsi visual.

1. The Primary Stage: the optics of viewing.


Tahapan utama dari persepsi visual dalam mengubah
susunan energi cahaya yang menimpa sel-sel reseptor di
dalam mata. Cahaya di sini dapat bersifat langsung maupun
pantulan.

2. The Secondary Stage: brain processing of visual


information.
Setelah tahap utama berupa cahaya yang menerpa mata,
kemudian energi dari mata ditransformasikan ke dalam
energi neural. Dalam pentrasnformasian ini, kondisi
simbolis, energi melintasi jalur neural (saraf) menuju otak,
tempat pemrosesan dan pengintepretasian.
MELAMPAUI PENGELIHATAN
Sekilas, konsep ‘berpikir visual’ terlihat samar, terutama
bagi mereka yang percaya bahwa berpikir merupakan
aktivitas verbal, namun terdapat bukti substantif bahwa
berpikir kreatif dalam ilmu pengetahuan dan seni
esensinya adalah secara visual atau non-verbal.
(Contoh: penelitian yang dilakukan terhadap ilmuwan-
ilmuwan yang unggul, termasuk di sini adalah Albert
Einstein)

Proses informasi dari mata menuju otak menunjukkan


bagaimana keterlibatan mata dengan ‘dunia’ merupakan
sebuah refleksi dari sesuatu ‘dari luar’, dimana sebuah
dunia simbolik diwujudkan dan informasi tersebut
diberikan pada otak dari mata merupakan proses dalam
dua area yang berbeda.
MELAMPAUI PENGELIHATAN

3. The Third Arm: psychology and visual perception.


Pada titik ini, kita lebih melihat pada aspek psikologis
untuk wawasan selanjutnya ke dalam berbagai variabel,
seperti antisipasi dan ekspektasi yang mendukung
aktivitas persepsi visual.

Sama dengan semua aspek dari persepsi visual yakni


kedinamisannya, hal ini merupakan proses
penstrukturan yang berkelanjutan, terhadap struktur
yang dibuat pertama dari sumber sistem sensorik, dan
kedua dari kerangka mental yang diperoleh dari
pengkondisian sosial/kultural.
MELAMPAUI PENGELIHATAN

Dalam komunikasi visual, ‘penglihat’/viewer/receiver


dapat mengintepretasi cita visual melalui skema mental
mereka dan berpotensi pada perbedaan interpretasi,
bahkan dalam menghadapi citra visual yang sama.

Mata secara alamiah ‘membingkai’, pada objek yang


dilihat terkait dalam bingkai yang kita sebut sebagai
‘konteks’.

4. The Fourth Arm: the socio-cultural dimension


Dalam tataran sebelumnya, atensi mengenai persepsi
berfokus secara khusus pada sesuatu yang berada
dalam internal individu, seperti faktor optis hingga
psikologis pemrosesan informasi.
MELAMPAUI PENGELIHATAN

Terdapat entitas alamiah yang juga mempengaruhi


persepsi individu terhadap sesuatu, yakni aspek sosial,
lingkungan budaya dan pengkondisian.

Dunia yang dipersepsi tersusun oleh bentuk alamiah dan


budaya.

Melalui budaya, dunia selalau dibentuk atau dibingkai


dalam cara tertentu; batas-batas diciptakan dan kategori-
kategori dapat kita peroleh, konsep-konsep dibentuk
sehingga menciptakan ‘asupan’ persepsi bagi pikiran.
Efek kultural merupakan ‘produk pembelajaran’, termasuk
di dalamnya gambar dan simbol-simbol pictorial dan
konvensi-konvensi terbingkai dalam bentuk non-verbal.
MELAMPAUI PENGELIHATAN

Pencipta (Creator) dan penerima (Receiver) ‘image’ (citra


gambar) terletak berseberangan dalam proses
komunikasi, namun mereka berdua berada dalam
sistem fundamental dari persepsi.

Perbedaannya bahwa pencipta mereproduksi atau


menemukan bentuk kultural, menyediakan ‘cara
memandang dunia’ sehingga mempengaruhi bagaimana
cara penerima (penglihat objek visual) dapat ‘melihat
dunia’
IT S All ABOUT PERCEPTION
ADA PERTANYAAN?

Вам также может понравиться