Вы находитесь на странице: 1из 6

ANALISIS JURNAL

PENGARUH TERAPI TOUGHT STOPPING TERHADAP


KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA PASIEN
SKIZOFRENIA

DISUSUN OLEH:

1. ALFIKA NINDI GUNAWAN 1811040052


2. AVI MUGI LESTARI 1811040065
3. MAHERDA DIAN F 1811040102
4. CAHYA NUNG HAYATI 1811040084
5. DANU BIYAN REDISTA 1811040122

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018
A. Resume Jurnal

1. Nama Peneliti

Retno Twistiandayani dan Amila Widati

2. Tempat dan waktu penelitian

a. Tempat Penelitian

Poli Jiwa RS Kabupaten Gresik

b. Waktu Penelitian

Bulan Januari 2012

3. Tujuan penelitian

Sejauh mana thought stopping dalam memberikan pengaruh terhadap kemampuan


mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia di Poli Jiwa RS Kabupaten Gresik.
4. Metode penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik deskriptif. Pengambilan


subjek menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan observasi yaitu mengamati secara langsung dan wawancara terstruktur
terhadap berbagai aktivitas subjek dalam mengontrol halusinasi sebelum dilakukan
intervensi. Melakukan intervensi terapi thought stopping saat itu juga kepada pasien
dan keluarga dalam mengontrol halusinasi selama 15 menit. Pada minggu berikutnya
pada saat pasien control, dilakukan observasi dan wawancara terstruktur dalam
kemampuan mengontrol halusinasinya.
5. Hasil penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan proporsi pengaruh kemampuan
mengontrol halusinasi sebelum dan sesudah dilakukan terapi thought stopping pada
pasien skizofrenia. kemampuan mengontrol halusinasi sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi thought stopping ρ = 0,000 yang berarti bahwa ada pengaruh terapi thought
stopping terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia.
Pasien Skizofrenia yang mengalami halusinasi sebelum dilakukan terapi thought
stopping didapatkan kemampuan mengontrol halusinasi separuhnya dalam kriteria
kurang. Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan
persepsi pada klien dengan gangguan jiwa (schizoprenia). Bentuk halusinasi ini bisa
berupa suara – suara bising atau mendengung. Tetapi paling sering berupa kata – kata
yang tersusun dalam bentuk kalimat yang mempengaruhi tingkah laku klien, sehingga
klien menghasilkan respons tertentu seperti : bicara sendiri, bertengkar atau respons lain
yang membahayakan. Kurangnya stimulus lingkungan juga akan menjadi penyebab
terjadinya halusinasi. Pada saat sebelum dilakukan terapi tought stopping, pasien masih
sering marah-marah karena larut dalam menuruti halusinasinya. Thought stopping
(penghentian pikiran) merupakan salah satu contoh dari teknik psikoterapi kognitif
behaviour yang dapat digunakan untuk membantu klien mengubah proses berpikir
(Tang & DeRubeis, 1999). Setelah dilakukan terapi, pasien skizofrenia mengalami
peningkatan kemampuan dalam mengontrol halusinasinya, hampir seluruh responden
bisa mengontrol halusinasi dengan cara menghardik halusinasi, mengatakan stop dan
mengusir halusinasi tersebut. Dasar dari teknik ini adalah secara sadar memerintah diri
6. Kelebihan penelitian
Kelebihan dari jurnal ini yaitu dapat membantu pasien mengalihkan dari
halusinasinya
7. Kekurangan penelitian

 Kekurangan dari jurnal ini yaitu tidak adanya penjelasan mengenai langkah-
langkah yang rinci untuk melakukan tought stopping pada pasien

 Teori mengenai penjelasan tought stopping kurang dijelaskan dalam jurnal

8. Saran penelitian
a. Bagi tenaga kesehatan dan mahasiswa
Teknik tough stopping bisa digunakan menjadi salah satu cara untuk
mengurangi halusiansi selain cara menghardik, dengan ,menggunakan obat,
berbincang-bincang maupun aktivitas.
b. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya bisa dilakukan penelitian lebih lanjut pada pasien
selain halusinasi, contohnya pada pasien resiko perilaku kekerasan, harga diri
rendah dengan menggunakan teknik tought stopping apakah ada pengaruh atau
tidak
B. Korelasi antara isi jurnal dengan realita klinis

1. Hasil penelitian dari jurnal ini

Hasil penelitian dari penelitian ini adalah tought stopping memberikan pengaruh
yang bermakna terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien sizofrenia.
Diharapkan dapat meningkatkan pelaksanaan terapi thought stopping dengan
memperhatikan indikasi klien yaitu klien yang sudah mendapatkan asuhan
keperawatan halusinasi serta membuat standar asuhan keperawatan dalam
mengontrol halusinasi yang tepat. Setelah pemberian terapi tetap melaksanakan
evaluasi dan follow up melalui jadwal kegiatan harian terhadap kemampuan pasien
mengontrol halusinasi. Thought stopping (penghentian pikiran) merupakan salah
satu contoh dari teknik psikoterapi kognitif behaviour yang dapat digunakan untuk
membantu klien mengubah proses berpikir (Tang & DeRubeis, 1999). Setelah
dilakukan terapi, pasien skizofrenia mengalami peningkatan kemampuan dalam
mengontrol halusinasinya, hampir seluruh responden bisa mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik halusinasi, mengatakan stop dan mengusir halusinasi
tersebut. Dasar dari teknik ini adalah secara sadar memerintah diri sendiri, “stop!”,
saat mengalami pemikiran negatif berulang, tidak penting, dan distorted. Kemudian
mengganti pikiran negatif tersebut dengan pikiran lain yang lebih positif dan
realistis. Dalam penelitian ini sering terjadi kesulitan, karena kesulitan pasien untuk
berkonsentrasi pada kegiatan terapi ini.

2. Kondisi ril di klinis atau lapangan

Untuk menerapkan terapi tought stopping ini maka diperlukan keyakinan dan
kepercayaan dari pasien kepada perawat sehingga pasien dapat terbuka dan
mengungkapkan apa yang mereka fikirkan, rasakan dan kisah mereka kepada
perawat. Selain itu terapi ini juga memerlukan tingkat konsentrasi yang tinggi agar
dapat berpengaruh pada diri pasien. Sedangkan, kondisi real dilapangan atau di
klinis menunjukkan pasien terkadang masih belum percaya sepenuhnya kepada
perawat dan dari pengamatan selama dilapangan kebanyakan pasien susah untuk
berkonsentrasi dan mengalihkan pikirannya untuk tidak fokus pada halusinasi yang
diderita.
Referensi
Brammer, L.M dan Everett L.S. (2001). Therapeutic Psycology: Fundamental
Councelling and Psycoteray. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall
Ine.

Burns, D.D. (1998). Terapi Cognitif. Pendekatan Baru Bagi Penanganan Depresi
(Alih Bahasa Santoso). Jakarta: Erlangga.

George R.I.R dan Cristiani, TS. (2001). Theory, Methods and Process Of
Counceling and Psycoterapy. Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice Hall.

Hawari (2009) Manajemen Stres, Cemas & Depresi. Jakarta: FKUI.

Lazarus & Post. (1978). Filedunder : Psikologi dan Jiwa creasoft @3:47pm April
16,2002
Stuart and Laraia. (2005). Principles and Practice of psychiatric nursing. Editon
8. Misouri: Mosby, Years Book.

Tang & DeRubeis. (1999). Sudden Gains in Cognitive Therapy of Depression and
Depression Relapse/Recurrence. Journal of Consulting and Clinical
Psychology. 2007, Vol. 75, No. 3, 404 -408.

Videbeck. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Вам также может понравиться