Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tahapan :
- Salam sapa senyum dan perkenalan diri
- Perkenalkan diri ke orang tua dan pasien, menjelaskan ke orang tua pasien bahwa
akan dilakukan pengecekan rongga mulut anak
- Pasien tegak lurus lantai
- Pasang masker dan handscoen
- Lakukan DHE :
o Teteskan disclosing solution di bawah lidah anak
o Instruksi anak untuk melumuri seluruh permukaan gigi dengan disclosing
solution. Jangan ditelan serta instruksikan anak untuk meludah
o Menunjukkan kepada anak warna merah pada permukaan gigi sebagai plak
yang harus dibersihkan
o Menjelaskan teknik penyikatan gigi kepada anak – metodel roll dan fones
- Oral profilaksis
o Membersihkan gigi anak dengan menggunakan brush low speed + pumice
atau dengan sikat gigi + pasta abrasive
- Aplikasi topical fluor
o Teknik Langsung – pakai sendok cetak
Pilih tray yang sesuai dengan ukuran mulut pasien / rahang. Tray
harus menutupi seluruh gigi yang sudah erupsi sempurna, sampai sisi
paling distal dari gigi paling posterior
Aplikasikan bahan lfuorpada tray sesuai dengan instruksi pabrik (1/3
tinggi tray/2-3 ml menutupi dasar sendok cetak RA & RB
Keringkan gigi dengan semprotan udara (agar fluor dapat bekerja
maksimal)
Lipat tray, masukkan tray RA + RB. Lalu gigitkan
Letakkan saliva ejector dan instruksikan pasien agar menunduk
agarfluor tidak tertelan
Hitung waktu sesuai anjuran pabrik
Jika telah selesai, lepaskan tray
Bersihkan sisa fluor yang menempel pada mukosa dan gingiva dengan
cotton pellet.
Instruksikan pasien untuk meludah sampai bersih (tidak boleh
kumur)
Instruksikan pasien agar tidak kumur, makan, minum atau menyikat
gigi kurang lebih selama 30 menit
KIE :
- Instruksikan pasien agar menyikat gigi 2 kali sehari yaitu pagi hari setelah makan
dan malam sebelum tidur
- Hindari makan dan minuman yang asam da bersoda, perbanyak makan buah dan
sayur
- Pilih sikat gigi, kepala kecil, bulu sikat halus dan tangkai lurus
- Cara menyikat gigi :
o Kontakkan RA dan RB
o Gigi depan gerakan sikat gigi lingkaran besar-besar (2 menit)
o Gigi belakang, gerakan lingkaran sama tapi putarannya lebih kecil
o Bagian pengunyahan --- gerakan maju mundur
o Bagian dalam --- gerakan menarik kearah koronal / mencongkel
o Sikat lidah dan berkumur
- Periksa gigi 1 kali 6 bulan
OBTURASI GIGI 11
Syarat Obturasi :
- preparasi saluran akar sudah selesai
- saluran akar steril
- tidak ada kelainan
- saluran akar tidak berbau
- tidak ada dinding sklerotik pada sal.akar
Tahap pekerjaan :
- Senyum, salam, sapa dan perkenalan
- Pasang masker dan handscoen
- Posisikan pasien (30 derjat terhadap lantai) dan operator (posisi jam 11-12)
- Isolasi daerah kerja dengan cotton roll pada bagian labial, dengan tidak menghimpit
frenulum
- Buka tambalan sementara, menggunakan ekskavator atau round bur
- Pilih guttap sesuai dengan nomor MAF pada gigi X
- Kemudian potong guttap sesuai panjang kerja, yang diukur dengan menggunakan
endoblock
- Aduk endometason : eugenol dengan perbandingan 1 : 2, menggunakan stainless
spatula diatas glass lab sampai homogen. Dengan gerakan memutar (rotary).
- Pasang stopper pada lentulo sesuai panjang kerja
- Oleskan sealer yang sudah diaduk pada lentulo, kemudian dimasukkan dalam
saluran akar. (hand dan instrument—diputar searah jarum jam sambil ditarik
keluar dari saluran akar)
- Kemudian oleskan sealer pada guttap MAC dan masukkan ke dalam saluran akar
sesuai dengan panjang kerja dengan menggunakan pinset.
- Masukkan spreader diantara guttap dan dinding saluran akar, kemudian ditekan ke
apical 1-2 mm sebelum ujung apeks gigi. Sehingga guttap terkondensasi kelateral.
- Ruang kosong yang terdapat pada saluran akar, diisi dengan menggunakan guttap
tambahan yang ukurannya lebih kecil, sesuai dengan nomor spreader yang kita
gunakan.
- Lakukan hingga saluran akar terisi penuh.
- Kelebihan guttap dipotong 2 mm dibaawah orifis, menggunakan plugger yang
dipanaskan diatas spritus
- Manipulasi ZnPO4 :
o Ambil bubuk semen dengan sendok yang terisi penuh sesai takaran (scoop),
ratakan dan tempatkan pada glass lab
o Bagi bubuk ke dalam 5-8 porsi dengan bantuan spatula semen
o Ambil cairan semen sesai takaran (tetes), dengan cara meletakkan botol pada
posisi horizontal, dan pastikan cairan mengalir kearah ujung tempat keluar
cairan
o Ubah posisi botol dalam arah vertical (jarak ujung botol 1 cm terhadap glass
lab) dan teteskan cairan pada glasslab, berdekatan dengan bubuk
o Aduk bubuk yang sudah dibagi kearah cairan dengan gerakan memutar
(rotary) menggunakan semen spatula. Masing2 porsi bubuk diaduk dalam
waktu 15-20 detik sampai seluruh bubuk tercampur dan konsistensi semen
seperti dempul (dapat diangkat dan tidak lengket)
o Satukan adukan dan tempatkan pada salah satu sisi glass lab
- Aplikasi ZnPo4
o Ambil porsi kecil adukan semen ZnPO4 menggunakan stopper semen bersih
dan kering, lalu aplikasikan pada kavitas
o Ratakan pada seluruh dasar kavitas selapis tipis (1-2 mm) menggunakan
stopper semen. Pastikan semen hanya menutupi dasar kavitas, tidak pada
dinding kavitas.
o Buang kelebihan semen menggunakan excavator dan bersihkan sisa semen
dari kavitas.
- Aplikasi Cavit
o Ambil bahan tambalan sementara secukupya dan tempatkan pada glass lab
kering dan bersih
o Bagi ke dalam porsi porsi kecil (5 porsi) dengan menggunakan semen spatula
o Masukkan bahan ke dalam kavitas dengan cara lapis per lapis
o Bentuk sesuai anatomi gigi
o Buang kelebihan bahan dengan ekskavator dan bersihkan gigi
- Rontgen untuk melihat hasil obturasi, jika sudah hermetis lakukan penambalan
permanen.
STERILISASI SALURAN AKAR
- Masukkan bahan sterilisasi (ChKM, cresopene) menggunakan paper point sesuai MAF
ke dalam saluran akar
- Tutup dengan tumpatan sementara
EXO DESIDUI
Prosedur kerja :
- Senyum salam sapa & perkenalan diri
- Informed consent, jelaskan ke pasien dan ibu pasien
- Pasang masker dan handscoen
- Pilih alat dan bahan
- Posisi pasien
o RA sejajar bahu operator
o RB sejajar siku operator
- Posisi operator
o RA dan rahang bawang kiri posisi jam 7 / 8
o RB kanan posisi jam 10 11
- Retraksi mukosa bukal / labial dengan menggunakan jari
- Disinfeksi daerah kerja menggunakan povidone iodine 10% dengan cotton pellet
- Keringkan menggunakan cotton pellet
- Anastesi topical pada mukosa
- Insersikan jarum pada daerah forniks mendekati aeks dengan bevel menghadap
tuloang
- Insersikan jarum sebanyak 0,5-1cm ked ala mukosadan lakukan aspirasi untuk
menentukan pembuluh darah terkena atau tidak
- Setelah itu deponeering bahan anastesi sebanyak 0,5 cc
- Keluarkan jarum dengan hati-hati
- Pijat mukosa yang di anastesi untuk memaksimalkan difusi anastesi, tunggu
beberapa sarat
- Cek menggunakan sonde, aakah pasien sudah merasa baal atau belum
- Pilih tang sesuai gigi yang akan dicabut
- Lepaskan perlekatan antra gigi dan mukosa menggunakan ekscavatoor
- Lakukan pencabbutan pada gigi yang akan dicabut menggunakan tang ekstraksi
dengan gerakan luksasi/rotasi dan ekstraksi
- Periksa menggunakan excavator apakah masih ada fragmen yang tersisa di dalam
akar
- Pijat daerah luka pencabutan
- Bersihkan mukosa dan daerah sekitar gigi dengan kassa.
- Lalu bersihkan povidone iodine 10% pada tampon
- Gigitkan tampon oada soket pasca ekstraksi selama +_ 30 mnit
Instruksi :
- Tidak boleh berkumur
- Tidak boleh menghisap darah post exo
- Hati-hati menyikat gigi pada daerah post exo
- Jangan makan dan minum sekitar 30 menit - 1 jam
- Gigit tampon selama 30 menit dang anti tampon jika masih berdarah
- Minum obat sesuai anjuran dokter
CROWN SEMENTARA
Tahap kerja :
- senyum salam sapa, dan perkenalan diri
- pasang masker dan handscoen
- pilih alat bahan, pilih resin akrilik yang ssesuai dengan warna gigi.
- lakukan pencetakan terlebih dahulu menggunakan alginate untuk mendapatkan
model awal
- lalu lakukan wax up / mock up pada model study menggunakan lecron dengan
bahan baseplate wax
DIRECT :
o isolasi daerah kerja dengan meletakkan cotton roll pada vestibulum tanpa
engenai frenulum
o bersihkan dan keringkan gigi yang telah dipreparasi dengan menggunakan
cotton pellet
o oleskan Vaseline menggunakan cotton pellet pada gigi yang telah dipreparasi
serta gigi tetangganya
o lakukan pencetakan pada model yang telah di wax up dengan menggunakan
alginate
Cara pencetakan :
Siapkan air dan powder alginate, dengan perbandingan 1:1 atau
sesuai dengan petunjuk pabrik
Campurkan powder kedalam air yang sudah berada didalam rubber
bowl
Lakukan pengadukan dengan menggunakan spatula yang ditekan
kearah dinding bowl sampai homogen, sehingga butiran powder
menghilang
Kemudian setelah homogeny, kumpulkan adukan alginate dan
letakkan ke sendok cetak
Basahkan tangan dengan air, ratakan bahan cetak yang berada di
sendok cetak tersebut
Lakukan pencetakan pada model
o Manipulasi akrilik :
Siapkan powder : liquid dengan perbandingan sesuai pabrik.
Kemudian masukkan liquid ke dalam mixing jar, lalu masukkan
powder secara perlahan ke dalam mixing jar sampai semua powder
terbasahi oleh liquid (sandy stage)
Kemudian aduk adonan sampai homogen dengan menggukan semen
spatula sampai melewati stringy stage
Ketuk-ketuk mixing jar / porcelain pot sambil ditutup sampai tahap
dough stage
Setelah akrilik memasuki tahap dough stage, segera masukkan
adonan akrilik ke dalam cetakan gigi dengan spatula semen sambil
disebarkan kedaerah palatal dan labial.
o Masukkan kembali cetakan alginate pada rahang pasien dan tunggu hingga
akrilik setting
o Lepaskan alginate serta akrilik yang telah terbentuk
o Lakukan finishing dengan menggunakan freezer / carbide bur yang
dipasangkan pada handpiece low speed/mikromotor, untuk menghilangka
kelebihan akrilik dan bagian-bagian yang tajam. Haluskan dengan batu
Arkansas warna merah dan hijau lalu amplas akrilik dengan amplas halus.
o Lakukan polishing, dengan menggunakan feltcone yang telah diberi pumice
atau psta pumice. Lalu kilapkan dengan menggunakan kapur poles, dengan
menggunakan wool brush
INDIRECT
o Lakukan pencetakan pada gigi yang telah dipreparasi menggunakan alginate
Cara pencetakan :
Siapkan air dan powder alginate, dengan perbandingan 1:1 atau
sesuai dengan petunjuk pabrik
Campurkan powder kedalam air yang sudah berada didalam rubber
bowl
Lakukan pengadukan dengan menggunakan spatula yang ditekan
kearah dinding bowl sampai homogen, sehingga butiran powder
menghilang. Adonan seperti krim dan tidak menetes saat diambil
dengan spatula.
Kemudian setelah homogen, kumpulkan adukan alginate dan letakkan
ke sendok cetak
Basahkan tangan dengan air, ratakan bahan cetak yang berada di
sendok cetak tersebut
Untuk rahang atas, rahang pasien sejajar lantai. Posisi operator
dibelakang kanan pasien.
Untuk rahang bawah, pasien duduk tegak lurus kepala sejajar bahu
operator. Operator di depan kanan pasien.
Masukkan sendok cetak, dengan memasukan saru sisi terlebih dahulu
sambil meregangkan pipi dan bibir pasien.
Letakkan sendok cetak hingga midline sendok cetak sejajar dengan
midline wajah.
Lakukan penekanan sendok cetak dari posterior ke anterior.
Cek apakah bahan cetak mencetak bagian vestibulum.
Pada rahang bawa instruksikan pasien untuk mengangkat lidah pada
saat pencetakan.
Instruksikan pasien untuk menyebutkan O dan tunggu hingga keras.
Keliuarkan sendok cetak dengan hati-hati dari satu sisi.
Kemudian bersihkan cetakan dari saliva, dan lakukan pengecoran.
Tahapan :
- Salam senyum sapa dan perkenalkan diri
- Pasang masker dan handscoen
- Siapkan alat dan bahan
- Membuat desain outline pada model, kemudian buat garis pada fornix dengan
menggunakan pena biru. Kemudian buat garis dengan pena merah dengan pena
merah 2 mm diatas garis biru. Dan daerah frenulum dibebaskan. Garis merah
merupakan batas akhir sendok cetak fisiologis.
o Batas posterior rahang bawah berkahir pada retromolar pad. Batas posterior
rahang atas berakhir pada hamular notch
o Kemudian posterior palatal seal, tidak ditutup dengan wax tapi harus
mencakup saat pembentukan akhir sendok cetak.
o Batas lingual rahang bawah berakhir di sulcus alveoli lingual. Batas anterior
atas bawah, berada di bawah servikal gigi anterior atau mucogingival
junction
- Buat wax spacer, lapisi model dengan selapis malam atau baseplate wax, menutupi
gigi dan daerah tidak bergigi sampai batas yang ditandai dengan pensil merah
sebagai ruangan untuk bahan cetak.
- Pembuatan stopper :
o Buat 3 buah stopper berbentuk segi 4 dengan ukuran 4x2 mm dengan posisi
1 pada bagian anterior, dan 2 pada bagian posterior kanan dan kiri. Stopper
jangan diletakkan pada permukaan oklusal gigi yang akan digunakan untuk
tempat komponen cangkolan.
- Manipulasi akrilik
o Model diolesi CMS sampai ke mucobucco fold,
o Sambil menunggu CMS kering, takar liquid akrilik, Rahang atas 5 cc dan
rahang bawah 6cc. masukkan ke mixing jar
o Taburkan powder akrilik sedikit demi sedikit ke dalam mixing jar, sambil
mengetuk-ketuk mixing jar agar powder dan akrilik tercampur dengan baik
(sandy stage). Jika perlu aduk dengan spatula semen (stringy stage).
o Ketuk-ketuk mixing jar / porcelain pot sambil ditutup sampai tahap dough
stage
o Setelah akrilik memasuki tahap dough stage, ambil sebagian akrilik,
masukkan ke dalam stopper kemudian tekan.
o Lalu ambil adonan akrilik dan bentuk satu bulatan, diletakkan ditengah-
tengah palatum untuk rahang atas. Untuk rahang bawah, adonan akrilik
dibentuk silinder sepanjang lengkung gigi dan diletakkan di atas ridge.
o Kemudian tekan-tekan adonan hingga diperoleh ketebalan merata pada
seluruh permukaan hingga garis batas SCP (garis merah).
- Buat tangkai sendok cetak dengan menggunakan akrilik self cure dan pastikan
tangkai sendok cetak tidak mengganggu pergerakan bibir sewaktu mencetak.
- Sebelum adonan benar-benar mengeras dan menghasilkan panas, lepaskan SCP dari
model kemudian kembalikan pada tempatnya. Selanjutnya tunggu sampai self cure
benar-benar mengeras dan tidak panas lagi.
- Lalu lepaskan SCP dan rapikan
- Lakukan finishing dengan menggunakan freezer / carbide bur yang dipasangkan
pada handpiece low speed/mikromotor, untuk menghilangka kelebihan akrilik dan
bagian-bagian yang tajam. Haluskan dengan batu Arkansas warna merah dan hijau
lalu amplas akrilik dengan amplas halus
- Buat lobang (escape hole) pada sendok cetak dengan mengguankan bur diamond
dengan jarak tiap lubang 4,5 mm. Lubang berfungsi untuk retensi agar bahan cetak
tetap menempel pada sendok cetak dan untuk jalan keluar bahan cetak sehingga
meminimalkan perubahan jaringan lunak rongga mulut
- Bersihkan sendok cetak dari sisa-sisa serbuk akrilik setelah dibuat lubang
- Lakukan try in kemulut pasien
- Dan periksa apakah sendok cetak perlu dikurangi / dihaluskan sebelum dilakukan
border molding & pencetakan fisiologis.
INSISI ABSES
Tahap pekerjaan :
- Senyum salam sapa. Dan perkenalan diri
- Informed consent
- Pasang masker dan handscoen
- Pilih alat dan bahan
- Buka blade no 11 dalam kemasan, kemudian pasangkan blade no 11 ke scalpel /
handle blade.
- Posisikan pasien dan operator, posisi pasien dalam posisi tegak. Operator berada di
depan kanan pasien
- Asepsis daerah kerja dengan menggunakan povidone iodine 10% menggunakan
cotton pellet.
- Anastesi topical pada daerah kerja
- Lakukan insisi abses menggunakan handle blade + blade no 11. Insisi berbentuk
semilunar / horizontal dibawah kontur terbesar dengan arah horizontal pada lokasi
abses yang paling menonjol, pucat dan fluktuatif.
- Drainase abses diawali dengan memasukkan hemostat dalam rongga abses dalam
keadaan tertutup.
- Lakukan eksplorasi dengan memasukkan hemostat dalam keadaan terbuka.
- Keluarkan pus dari rongga abses dengan memijat daerah abses
- Deep dengan tampon
- Bersihkan abses yang masih tersisa di dalam rongga abses dengan cara
menspluiling menggunakan bahan irigasi NaCl dan ditampung menggunakan kassa
di bawahnya
- Setelah abses dibersihkan, masukkan drain ke dalam rongga abses dengan
menyisakin 1/3 drain di bagian luar
- Lakukan persiapan suturing dengan memasang jarum pada needled holder dan
memasang benak pada jarum
- Jahit drain pada mukosa sekitar daerah insisi dengan teknik interrupted
- Bersihkan kembali daerah kerja dengan menggunkanpovidoe iodie 10%
Resep :
R/ Clyndamisin Tab 300 mg NO XV
S3dd Tab I p.c
GINGIVAL ENLARGEMENT
Tahap :
- Senyum salam sapa, dan perkenalan diri
- Perkenalkan diri kepada pasien, jangan lupa disalami
- Tanyakan identitas diri pasien
o Nama
o Alamat
o Kerja
o Umur
o Status pernikahan
- Anamnesa
o Chief complain
Keluhan utama
Ada yang bisa saya bantu mas? Ada keluhan apa dek?
Lokasi
Dimana lokasi pembengkakannya?
Waktu
Sejak kapan terjadinya?
o Present illness
Bagaimana awal terjadinya pembengkakannya?
Apakah terasa sakit dan mudah berdarah?
Apakah ada hal yang memperparah pembengkakan pada gusi?
Apakah ada yang memperingan pembengkakan?
Apakah sudah pernah diobati/belum?
Ini pertama kali terjadi atau sebelumnya juga pernag terjadi?
Apakah sebelum timbul pembengkakan di awali dengan demam?
Saat ini apakah sedang demam?
Apakah awal sebelum pembengkakan ada demam atau tidak?
Apakah ada keluhan lain yang menyertai pembengkakan?
Apakah akhir-akhir ini sering merasa lelah? Pusing mata berkunang-
kunang? Mudah mengantuk?
Apakah sudah pernah melakukan cek darah lengkap?
o PDH :
Pernah ke dokter gigi sebelumnya? Jika iya lakukan perawatan apa?
Berapa kali menyikat gigi sehari menggunakan pasta gigi dan sikat
gigi apa?
Ada berkumur dengan larutan kumur?
Apakah ada menggunakan benang gigi / dental floss? Atau
menggunakan tusuk gigi?
o PMH :
Apakah pernah dirawat di RS / dalam perawatan dalam 5 tahun
terkahir. Jika iya perawatan apa? Diberi obat apa?
Apakah pengobatan masih berlanjut / sudah berhenti?
Apakah ada alergi obat? Merek apa?
Kalau luka cepat sembuh atau tidak?
o FH :
Apakah ada anggota keluarga lainnya yang menderita hal yang sama?
Apakah dari ayah / ibu memiliki riwayat sakit gula, darah tinggi, atau
gangguan darah?
o SH :
Kuliah dimana?
Kesibukan bagaimana? Stress / tidak?
Sehari-hari tinggal dimana? Dengan siapa?
Apakah punya kebiasaan meroko dan minum alcohol?
Jadi dek, kita periksa dulu ya keadaan rongga mulutnya (lihat foto)
KIE :
- Jadi dari pemeriksaan di rongga mulut dan tanya jawab yang sudah kit lakukan,
adek didiagnosa menderita GE ec Obat-obatan anti konvulsan.
- GE adalah kondisi dimana gusi mengalami pembengkakan yang tidak normal. Hal ini
disebabkan oleh konsumsi obat kejang-kejang yang adek minum selama 1 tahun
terakhir sampai sekarang. Hal tersebut tidak membahayakan bagi kesehatan umum,
obat ini harus tetap dikonsumsi. Jangan dihentikan pemakaiannya, walaupun timbul
efek samping yang dirasakan sekarang. Hanya saja, adek harus lebih
memeperhatikan kesehatn dan kebersihan rongga mulutnya. Salah satunya dengan
cara membersihkan karang gigi atau scalling.
- Jika adek merasa terganggu dengan penampilannya, bisa dilakukan perawatan
berupa gingivektomi / gusi adek yang bengkak akan dibuang atau dibedah.
- Adek harus menyikat gigi lebih sering, karena keadaan gusi yang bengkak ini, dapat
mempermudah terselipnya makanan.
DHE :
- Gunakan sikat gigi yang berbulu halus, kepala sikat yang kecil dan tangkai yang
lurus
- Gunakan pasta gigi yang tidak mengandung detergen dan baik untuk kesehatan gusi
- Biasakan untuk berkumur-kumur dengan air putih setelah makan dan minum
- Janan gunakan tusuk gigi tapi gunakan dental floss untuk membersihkan sela-sela
gigi
- Sikat gigi minimal 2 kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidut
- Rajin konsumsi buah dan sayur, minum air putih lebih kurang 8 gelas sehari
- Kunjungi dokter gigi lebih sering, minimal 1 kali 6 bulan
Feedback ke pasien :
- Bagaimana dek? Apa sudah mengerti dengan apa yang saya jelaskan
- Apakah masih ada yang ingin ditanyakan?
DIABETES MELLITUS
- Senyum salam sapa dan perkenalan diri
- Sapa pasien dan perkenalkan diri ke pasien
- Tanya identitas pasien :
o Nama
o Alamat
o Umur
o Pekerjaan
o Status nikah
- Anamnesa :
o CC :
Ada keluhan apa datang kesini?
Dimana lokasinya?
Sejak kapan terjadinya?
o PI :
Bagaimana awal terjadinya?
Apakah gigi yang goyang terasa sakit dan mudah berdarah?
Apakah ada yang memicu keluhan makin parah?
Apakah ada hal yang meringankan keluhan?
Apakah ibu sering pipis atau buang air kecil dimalam hari?
Sering lapar atau haus?
Mudah lelah, lesu dan kelemahan otot?
Mengalami penurunan berat badan?
Sering kesemutan?
Apabila luka, cepat sembuh atau tidak? Atau makin parah?
Ada gangguan penglihatan? Kabur atau tidak?
o PDH :
Pernah ke dokter gigi sebelumnya? Jika iya lakukan perawatan apa?
Berapa kali menyikat gigi sehari menggunakan pasta gigi dan sikat
gigi apa?
Ada berkumur dengan larutan kumur?
Apakah ada menggunakan benang gigi / dental floss? Atau
menggunakan tusuk gigi?
o PMH :
Apakah pernah dirawat di RS / dalam perawatan dalam 5 tahun
terkahir. Jika iya perawatan apa? Diberi obat apa?
Apakah pengobatan masih berlanjut / sudah berhenti?
Apakah ada alergi obat? Merek apa?
Kalau luka cepat sembuh atau tidak?
o FH :
Apakah ada anggota keluarga lainnya yang menderita hal yang sama?
Apakah dari ayah / ibu memiliki riwayat sakit gula, darah tinggi, atau
gangguan darah?
o SH :
Kuliah dimana?
Kesibukan bagaimana? Stress / tidak?
Sehari-hari tinggal dimana? Dengan siapa?
Apakah punya kebiasaan meroko dan minum alcohol?
Menjelaskan patofisiologi DM :
- Jelaskan kepada pasien bahwa keluhan yang dirasakasnnya kemungkinan
disebabkan karena penyakit gula yang tidak terkontrol
- DM yang tidak terkontrol, menganggu sel-sel darah, yang berfungsi sebagai
pertahanan tubuh. Hal ini menyebabkan kemampuan tubuh untuk melawan bakteri
menjadi menurut. Sehingga penderita rentan terhadap infeksi
- Pada rongga mulut akan terjadi peningkatan sel radang dalam cairan saku gusi,
menyebabkan jaringan lunak disekitar gigi mudah terinfeksi, yang lama kelamaan
dapat menyebabkan kerusakan tulang pendukung gigi. Sehingga terjadi kegoyangan
gigi.
Manifestasi oral DM :
- Periodontal disease (periodontitis dan gingivitis)
- Hiposalivasi
- Penyembuhan luka yang lambat
- Gangguan pengecapan --- karena neuro sensori disorder
- Candidiasis
- Burning mouth syndrome
Hal yang harus diperhatikan mengenai kesehatan gigi da mulut apda penderita D :
- Jaga kadar gula dan darah sedekat mungkin dengan kadar gula darah normal. Engan
cara menerapkan gaya hidup sehat (kadar gula darah normal puasa 90-120mg/dL,
sewaktu 180-200mg/Dl
- Konsumsi diet lunak
- Jaga kesehatan gigi dan mulut sebaik mungkin, agar memperkecil resiko terjadinya
gigi berlubang, peradangan gusi dan jaringan pendukung gigi.
- Sikat gigi minimal 2 kali sehari menggunakan sikat gigi berbulu lembut
- Control rutin ke dokter gigi minimal 1 kali 6 bulan
- Jangan lupa informsikan mengenai kondisi DM saat berkunjung ke dokter gigi.
Surat Rujukan
KLINIK GIGI X
Jalan XX
SIP
No HP
Padang, 28 Oktober 2017
Kepada Yth,
Dokter X Sp. PD
Di tempat
Dengan hormat,
Bersma ini saya rujuk pasien :
Nama : jul montok, seksi, bohay, kecintaan suami
Usia : x tahun
Alamat : jalan dicinta sepanjang masa
Jenis kelamin : insyaAllah masih yang dulu
Dari hasil anamnesa diketahui pasien menderita DIABETES MELITUS. Rencana akan
dilakukan perawatan PERIODONTAL. Mohon evaluasi dan tatalaksana dibidang TS untuk
penanganan lebih lanjut.