Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN
Sebagaimana disampaikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) bahwa lokasi pekerjaan
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai Tersebar
di Provinsi Sulawesi Tenggara yang akan dilaksanakan adalah lokasi pantai di Kota Bau
Bau, Kabupaten Buton dan Kabupaten Buton Selatan yaitu Pantai Wameo, Pantai Kancinaa,
Pantai Pasarwajo, Pantai Batauga, Pantai Sampolawa, Pantai Bahari.
(Pantai Wameo)
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 1
__________________________________________________________________________________________________________________________
Pantai Kancinaa
Pantai Pasar Wajo
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 2
__________________________________________________________________________________________________________________________
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 3
__________________________________________________________________________________________________________________________
Kota Baubau dengan luas wilayah 294,99 km² secara geografis terletak di bagian
Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara yang berupa wilayah kepulauan. Kota Baubau
berada di Pulau Buton, terletak pada 5021’ - 5030’ LS dan diantara 122030’ – 122045’
BT. Kota Baubau terletak pada Selat Buton yang mempunyai aktifitas kelautan yang
sangat tinggi dan dikelilingi oleh kecamatan-kecamatan dari beberapa kabupaten
yakni Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Selatan dan Kabupaten Buton Tengah.
Menurut UU No 13 Tahun 2001. Batas-batas administrasi Kota Baubau adalah sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Buton
Sebelah Timur : Kabupaten Buton
Sebelah Selatan : Kabupaten Buton Selatan
Sebelah Barat : Selat Buton
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 4
__________________________________________________________________________________________________________________________
terjadi pada bulan Desember yaitu selama 23 hari dengan curah hujan tertinggi terjadi
pada bulan Januari yaitu 464,5 mm dengan lama hujan sebanyak 22 hari.
2.1.4. Penduduk
Berdasarkan Berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2017 (sumber ; Kota Baubau dalam
angka tahun 2018) penduduk Kota Baubau sebanyak 162.780 jiwa yang terdiri atas
80.371 jiwa penduduk laki laki dan 82.409 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan
dengan penduduk tahun 2010 jumlah penduduk kota Baubau tahun 2017 mengalami
pertumbuhan sebesar 2,50 persen.
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 5
__________________________________________________________________________________________________________________________
Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah Kecamatan Pasarwajo dengan luas
356,40 km2, Lasalimu 327,29 km2 serta Kecamatan Siotapina dengan luas 181,02
km² atau masing- masing sebesar 30,14%, 27,68% serta 15,31% terhadap total
luas wilayah Kabupaten Buton. Sedangkan wilayah yang paling kecil adalah
Kecamatan Wabula dengan luas wilayah 51,58 km² atau 4,36% dari total luas
wilayah Kabupaten Buton.
Untuk mencapai ibukota kecamatan dari ibukota kabupaten dapat ditempuh dengan
dua cara yaitu melalui darat dan laut.
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 6
__________________________________________________________________________________________________________________________
Kabupaten Buton pada umumnya sama seperti daerah- daerah lain di Indonesia
dimana hanya mempunyai dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau.
Musim hujan pada tahun 2015 ini terjadi di antara bulan Desember sampai dengan
bulan April. Pada saat tersebut, angin darat bertiup dari Benua Asia. serta Lautan
Pasifik banyak mengandung uap air. Musim kemarau terjadi antara bulan Juli dan
angin Timur yang bertiup dari Benua Australia sifatnya kering dan kurang
mengandung uap air. Khusus pada bulan April dan Mei arah angin di daerah
Kabupaten Buton tidak menentu, demikian pula dengan curah hujan, sehingga pada
bulan- bulan ini dikenal sebagai musim Pancaroba. Curah hujan suatu tempat antara
lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan monografi, dan perputaran pertemuan
arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak
stasiun pengamat.
2.2.4. Penduduk
Rata-rata Pertumbuhan Penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat
pertambahan penduduk per tahun dalam jangka waktu tertentu Kepadatan penduduk
adalah banyaknya penduduk per km persegi. Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan
antara banyaknya penduduk laki- laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada
suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinya- takan dengan banyaknya penduduk
laki-laki untuk 100 penduduk perempuan.
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 7
__________________________________________________________________________________________________________________________
luar pulau induk Kepulauan Sulawesi, atau pulau ke-130 terbesar di dunia, Kabupaten
Buton Selatan terbagi dalam 7 (tujuh) kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Batauga dengan luas wilayah 75,00 km²
2. Kecamatan sampolawa dengan luas wilayah 153,57 km²
3. Kecamatan Lapandewa dengan luas wilayah 42,25 km²
4. Kecamatan Batu Atas dengan luas wilayah 7,18 km²
5. Kecamatan Siompu Barat dengan luas wilayah 10,00 km²
6. Kecamatan Siompu dengan luas wilayah 32,50 km²
7. Kecamatan Kadatua dengan luas wilayah 23,67 km²
Kabupaten Buton Selatan memiliki daratan seluas ± 348 km². Kecamatan yang paling
luas wilayahnya adalah kecamatan Sampolawa dengan luas 153,57 km² (44,13%),
Kecamatan Batauga 75 km² (21,79%), Kecamatan Lapandewa dengan luas 42,25 km²
(13%).
Sedangkan wilayah yang paling kecil adalah kecamatan Batu Atas dengan luas wilayah
7,18 km² atauu 2,06% dari total luas wilayah kabupaten Buton Selatan.
Untuk mencapai ibukota kecamatan dari ibukota kabupaten dapat ditempuh dengan
dua cara yaitu melalui darat dan laut.
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 8
__________________________________________________________________________________________________________________________
Kondisi topografi tanah daerah Kabupaten Buton Selatan pada umumnya memiliki
per- mukaan yang bergunung, bergelombang, dan berbukit-bukit. Diantara gunung
dan bukit-bukit tersebut, terbentang daratan yang merupakan daerah-daerah potensial
untuk pengembangan sektor pertanian.
Kabupaten Buton Selatan memiliki sungai besar yang berada di Kecamatan
Sampolawa yang pada umumnnya memiliki potensi yang dapat dijadikan sumber
tenaga, irigasi dan kebutuhan rumah tangga.
Kabupaten Buton Selatan dilihat dari sudut Oceanografi memiliki perairan laut yang
masih luas. Wilayah perairan tersebut sangat potensial untuk pengembangan usaha
perikanan dan pengembangan wisata baha- ri, karena disamping hasil ikan dan hasil
laut lainnya, juga memiliki panorama laut yang sangat indah yang tidak kalah dengan
daerah lain di Indonesia.
2.3.4. Penduduk
Di dalam Sensus Penduduk, pencacahan dilakukan terhadap seluruh penduduk yang
berdomisili di wilayah Kabupaten Buton Selatan termasuk warga Negara asing
kecuali anggota Korps Diplomatik beserta keluarganya. Berbeda dengan pelaksanaan
Sensus Penduduk sebelumnya, Sensus Penduduk 2010 menggunakan metode
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 9
__________________________________________________________________________________________________________________________
pencacahan lengkap termasuk pula anggota rumah tangga Korps Diplomatik RI yang
tinggal di luar negeri.
Sensus Penduduk 2010 dilaksanakan serentak di seluruh tanah air mulai tanggal 1 –
31 Mei 2010. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara antara petugas
sensus dengan responden. Cara pencacahan yang dipakai dalam sensus penduduk
adalah kombinasi.
Rata-rata Pertumbuhan Penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat
pertambahan penduduk per tahun dalam jangka waktu tertentu Kepadatan penduduk
adalah ban- yaknya penduduk per km persegi Rasio Jenis Kelamin adalah
perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyak- nya penduduk
perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dengan ban-
yaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan.
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 10
__________________________________________________________________________________________________________________________
kurang lebih 6 meter, kemudian dibagian permukaan laut dipasang rip rap sepanjang
4 meter dengan tinggi 1,50 meter
Kondisi bangunan saat ini masih baik dan kuat untuk melindungi bibir pantai dari
gelombang, meskipun pada beberapa bagian sudah mulai mengalami kerusakan tapi
tidak mengganggu stabilitas bangunan keseluruhan namun tetap harus menjadi
perhatian demi kelangsungan daripada fungsi dari bangunan konstruksi yakni pada
bagian pelindung kaki sudah mengalami penurunan fungsi.
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 11
__________________________________________________________________________________________________________________________
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 12
__________________________________________________________________________________________________________________________
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 13
__________________________________________________________________________________________________________________________
Pantai Pasarwajo yang dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV pada tahun
2005 berupa revetment tembok laut dengan total panjang 171 meter.
Sebagaimana bangunan revetment pada umumnya, Tembok Laut ini juga merupakan
konstruksi pasangan batu tinggi konstruksi kurang lebih 4,5 meter yang dilengkapi
buis beton, kemudian dibagian permukaan laut dipasang rip rap sepanjang 1,50 meter
dengan tinggi 0,80 meter, yang kemudian dilengkapi dengan blok beton
Dimana fungsi dari dibangunnya pengaman pantai ini adalah untuk melindungi objek
objek yang ada di daerah ini baik itu berupa jalan raya, pemukiman penduduk maupun
fasilitas atau objek yang lain.
Pada tahap survey pendahuluan konsultan memiliki beberapa catatan dalam hal
kondisi fisik dari bangunan pengaman Pantai Pasarwajo dimana ada beberapa bagian
pada pelindung kaki yang patah, tergerusnya isian pasir dan batu pada bak tampungan
serta beberapa bagian siaran yang rusak, retak pada dinding tembok pengaman. Pada
bagian yang lain terdapat beberapa areal pesisir yang mengalami abrasi akibat
gelombang laut.
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 14
__________________________________________________________________________________________________________________________
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 15
__________________________________________________________________________________________________________________________
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 16
__________________________________________________________________________________________________________________________
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 17
__________________________________________________________________________________________________________________________
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 18
__________________________________________________________________________________________________________________________
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 19
__________________________________________________________________________________________________________________________
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai
Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara
Bab 2 - 20
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara Bab 2 - 21
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara Bab 2 - 22
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara Bab 2 - 23
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_
Gambar 2.1 : Lokasi Pekerjaan dalam Wilayah Kota Bau Bau ............................. 1
Gambar 2.2 : Lokasi Pekerjaan dalam Wilayah Kabupaten Buton ....................... 2
Gambar 2.3 : Lokasi Pekerjaan dalam Wilayah Kabupaten Buton Selatan .......... 3
Gambar 2.4 : Dokumentasi Survey Pendahuluan Pantai Wameo ...................... 11
Gambar 2.5 : Konstruksi Revetment (Tembok Laut) Pantai Wameo ................... 12
Gambar 2.6 : Dokumentasi Survey Pendahuluan Pantai Kancinaa ................... 13
Gambar 2.7 : Dokumentasi Survey Pendahuluan Pantai Pasarwajo .................. 14
Gambar 2.8 : Konstruksi Revetment (Tembok Laut) Pantai Pasarwajo............... 15
Gambar 2.9 : Dokumentasi Survey Pendahuluan Pantai Batauga ..................... 16
Gambar 2.10 : Konstruksi Revetment (Tembok Laut) Pantai Batauga ................ 17
Gambar 2.11 : Dokumentasi Survey Pendahuluan Pantai Sampolawa ............... 18
Gambar 2.12 : Konstruksi Revetment (Tembok Laut) Pantai Sampolawa ........... 18
Gambar 2.13 : Dokumentasi Survey Pendahuluan Pantai Bahari ...................... 19
Gambar 2.14 : Break Water Pantai Bahari ......................................................... 20
Laporan Pendahuluan :
Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Bangunan Pengamanan Pantai Tersebar di Provinsi Sulawesi Tenggara Bab 2 - 24