Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
3.2 Anamnesis
“Keluhan utama yaitu penglihatan buram”
Keluhan buram dapat dibedakan berdasarkan onsetnya. Berdasarkan onsetnya
keluhan mata buram dibagi menjadi akut dan kronis. Pada katarak, pasien datang
dengan keluhan mata buram yang dirasakan berangsur-angsur, adapun keluhan
mata buram kronis seperti pada pasien ini bisa dibagi dalam beberapa
kemungkinan penyakit, yaitu gangguan refraksi, gangguan media refraksi dan
gangguan nervus optikus.
“keluhan pengelihatan mata kanan pasien terasa buram sejak 1 tahun yang
lalu. Keluhan pengelihatan buram timbul berangsur-angsur dan semakin
memburuk. Keluhan pengelihatan buram dirasakan seperti ada asap ataupun
adanya kabut yang menghalangi pandangan yang lama kelamaan seperti semakin
pekat sehingga pasien menjadi sulit melihat benda yang berada di sekitar
pasien.”
Gejala berupa pandangan melihat bayangan asap yang menghalangi
penglihatan tersebut merupakan gejala pada gangguan media refraksi dan
merupakan salah satu keluhan pasien dengan penyakit katarak. Hal ini disebabkan
adanya kekeruhan pada lensa baik karena hidrasi lensa yang berlebihan maupun
proses degeneratif yang menyebabkan lensa tidak transparan.
16
17
“Keluhan mata buram tidak menjadi lebih jelas dengan memicingkan mata.”
Anamnesis tersebut untuk menyingkirkan diagnosis banding penglihatan buram
berangsur yang disebabkan oleh kelainan refraksi.
“Riwayat trauma pada mata tidak ada”
Anamnesis tersebut untuk menyingkirkan katarak traumatika adanya trauma
dapat menyebabkan kerusakan lensa sehingga cairan dari COA masuk ke lensa
menyebabkan lensa menjadi keruh.
“Pasien tidak sedang menggunakan obat tetes mata dalam jangka lama”
Anamnesis penggunaan tetes mata jangka lama untuk mencari penyebab
katarak karena penggunaan obat kortikosteroid jangka lama.
3.3 Pemeriksaan Fisik
Pada keadaan umum yang terpenting adalah tanda vital, pada pasien ini
pemeriksaan fisik pada tanda vital masih dalam batas normal.
Hasil pemeriksaan menunjukkan visus pada pasien menunjukkan visus, yaitu
1/~ pada okuli dekstra dan 1/300 pada okuli sinistra.
Pemeriksaan lensa mata akan ditemukan kekeruhan yang mengakibatkan lensa
tidak transparan, sehingga pupil akan berwarna putih atau abu-abu. Pada mata
akan tampak kekeruhan yang bermacam-macam bentuk dan tingkat. Kekeruhan
ini juga dapat ditemukan pada berbagai lokalisasi di lensa seperti korteks dan
nukleus.
Jika terdapat kekeruhan pada lensa maka perlu dilanjutkan dengan shadow
test untuk menentukan maturitas katarak, yaitu menyinari mata dengan sudut 45
derajat, kemudian dilihat lensa di belakang pupil, uji positif jika ditemukan
bayangan iris pada lensa, uji negatif bila lensa terlihat putih seluruhnya (katarak
matur). “pada pasien ini hasil pemeriksaan shadow testnya positif pada mata kiri
dan shadow test negatif pada mata kanan.”
Tonometri palpasi : TIO OD=OS dalam batas normal
Tonometri Schiotz : TIOD= 10,2 TIOS=24,4
18
3.6 Terapi
Farmakologis:
Pengobatan untuk katarak adalah pembedahan. Medikamentosa hanya
diberikan dengan tujuan untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan oleh penyulit
yaitu, jika silau pasien dapat memakai kacamata dan untuk mengurangi inflamasi
dapat diberikan steroid ringan.
Indikasi dilakukan pembedahan yaitu adanya indikasi visus, indikasi medis,
indikasi kosmetik, dan indikasi optik. “pada pasien ini terdapat indikasi visus,
indikasi medis, dan indikasi optik.”
3.7 Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Jika katarak yang tidak diobati maka dapat menyebabkan kebutaan. Katarak
merupakan penyebab utama terjadinya kebutaan pada orang dewasa dengan usia
55 tahun atau lebih. Karena katarak merupakan kebutaan yang reversible, bila
19
katarak pada pasien ini segera ditangani dengan operasi, maka fungsi penglihatan
pasien akan membaik.