Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kandidiasis biasanya terjadi pada pasien yang memiliki faktor resiko, seperti pasien dengan
imunokompromais. Secara global, frekuensi dari infeksi ini meningkat. Kejadian kandidiasis dilaporkan
memiliki proporsi yang sama antara laki-laki maupun perempuan. Kandidiasis secara predominan
terjadi pada usia pertengahan atau lanjut usia. Kandidiasis dapat menyerang segala umur. Insiden
diduga lebih tinggi di negara berkembang. Terjadi lebih banyak pada daerah tropis dengan kelembapan
udara yang tinggi. Kandidiasis seringkali lebih banyak pada musim hujan, sehubungan dengan daerah-
daerah yang tergenang air. Terutama menyerang pekerja kebun, tukang cuci, petani. Riwayat diabetes
melitus, salah satu faktor yang mempermudah berkembangnya Candida albicans (Siregar, 2005).
Infeksi superfisialis pada umumnyadisebabkan olehCandida albicans,sedangkan infeksi sistemik lebih
bervariasi, kurang dari 50 % disebabkan oleh Candida non Candida albicans (Sutanto, 2008).
Candida albicans adalah saprofit yang berkoloni pada mukosa seperti mulut,traktus gastrointestinal,
dan vagina. Merupakan jamur yang berbentuk oval dan dapat hidup dalam 2 bentuk yakni hifa dan
bentuk yeast. Jumlah koloni sangatmenentukan derajat penyakit, akan tetapi dilaporkan bahwa
frekuensi terjadinyadi mulut 18 %, vagina 15 %, dan mungkin dalam feses 19 %. Di Jepang,
dilaporkan bahwa kutaneus kandidiasis terdapat pada 755 (1%) dari 72.660 pasien yangkeluar dari
rumah sakit. Intertrigo (347 kasus) merupakan manifestasi kliniskandidiasis paling sering, erosi
interdigitalis terjadi pada 103 kasus, diaperkandidiasis tercatat 102 kasus. Di Bombay, India, diperiksa
150 pasien dengankandidiasis kutaneus. Kerokan kulit diuji dengan KOH 10 % dan dikultur di
Sabaorud’s agar. Insiden tersering adalah intertrigo (75), vulvovaginitis (19), dan paronikia
(17). Sedangkan jamur yang diisolasi didapatkan Candida albicans (136kasus). Dan diabetes melitus
menjadi faktor predisposisi pada 22 orang pasien (Siregar, 2005).
Jamur ragi termasuk spesies kandida yang merupakan flora komensal normal
padamanusia dapat ditemukan pula pada saluran gastrointestinal (mulut sampai anus).
Padavagina sekitar 13 % kebanyakan Candida albicans dan Candida glabrata. Isolasi spesieskandida
komensal oral berkisar pada 30 – 60 % ditemukan pada orang dewasa sehat (Scheinfeld, 2008).
Di Jerman ditemukan penyebab yang berbeda-beda pada diaper dermatitis pada 46laki-laki dan
perempuan. Pada 38 pasien menunjukkan penyebab yang spesifik, 63% dengan kandidiasis, 16 %
dengan dermatitis iritan, 11 % dengan ekzema, dan 11 %dengan psoriasis. Dari pasien tersebut, 37
orang diterapi dan 73 % dirawat setelah 8minggu setelah terapi (Scheinfeld, 2008).
Di Argentina, dianalisa 2073 sampel kulit, rambut, kuku, dan membran mukosa oraldidapatkan 1817
pasien yang datang ke bagian mirkobiologi dari laboratorium sentral
Dr.J.M. Cullen Hospital dari September 1999 sampai dengan September 2003. Sampeltersebut diteliti
dan diidentifikasi berdasarkan lokalisasi dan tipe lesi. Dari total sampel,55,6 % adalah positif, 63 %
terkena pada wanita dan 37 % terkena pada laki-laki (Scheinfeld, 2008).
KIE
Keadaan umum dan higienitas yang baik dapat membantu pencegahan
infeksikandida, yakni dengan menjaga kulit selalu bersih dan kering. Bedak yang keringmungkin me
m-bantu pencegahan infeksi jamur pada orang yang mudah terkena.Penurunan berat badan dan kontrol
gula yang baik pada penderita diabetes mungkinmembantu pencegahan infeksi tersebut (Scott,2009).
Pasang kipas angin pada kamar minimal diameter kipas ± 30 cm (2 kilan)supaya keringat tidak
memperberat gejala
Hindari factor pencetus (kelembapan, kebiasaan berendam dalam air terlalulama, kontak
dengan penderita)
Jangan menggaruk lesi
Hindari pemakaian handuk atau yang lainnya secara bersama
Semua pakaian dan alas tidur dicuci dengan air panas
Mandi teratur, jaga kebersihan badan, pakaian
Oleskan obat sesuai petunjuk dokter
Konsumsi obat teratur
Sumber :
Siregar. 2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC.
Sutanto, I., Ismid I.S., Sjarifuddin P.K. dan Sungkar S. 2008. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran
Edisi 4. Balai Penerbit FK UI: Jakarta.
Kuswadji. 2008. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Balai PenerbitFK UI. Jakarta
Smith, D. Scott. 2006. Cutaneous Candidiasis. [cited 2018 Agustus 2018] : [screens]. Available from
http:// www. emedicine.com
Scheinfeld, Noah S. 2008. Candidiasis Cutaneous. [cited 2018 Agustus 2018]. Available from http://
www. emedicine.com