Вы находитесь на странице: 1из 11

MAKALAH KEWARGANEGARAAN (WAWASAN NUSANTARA)

MENGENAL GEOPOLITIK DALAM PERSPEKTIF


WAWASAN NUSANTARA

Disusun oleh:

DINI KHAIRINI
NURFITRI FEBRIA NINGSIH

Dosen Pembimbing :
MUHAMMAD HARIST

AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN


2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya makalah yang berjudul Mengenal Geopolitik dalam Perspektif Wawasan Nusantara ini
dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan dan tepat pada waktunya. Makalah yang
membahas tentang hakekat, asas, kedudukan, fungsi, tujuan, dan sasaran implementasi dari
wawasan nusantara ini merupakan tugas kelompok dari Mata kuliah Kewarganegaraan.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak.
Penulis berharap, semoga makalah ini bermamfaat untuk para pembaca.

Muara Labuh, 10 Oktober 2015

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………….


Daftar Isi ……………………………………………………………………………

Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………….


1.1 Latar Belakang ………………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………….

Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian dan Hakekat Wawasan Nusantara ……………………….
2.2 Asas Wasasan Nusantara …………………………………………….
2.3 Arah Pandang Wawasan Nusantara …………………………………
2.4 Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara ………….….
2.5 Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara …………………..……
2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara …………..

Bab III Penutup


3.1 Kesimpulan ………………………………………………………….
3.2 Saran …………………………………………………………………

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah negara adalah
wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar
wilayah kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.
Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah
melahirkan konsep wawasan nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia.
Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka, negara
Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak
pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya manusia
(SDM). Sedang kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman
masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa, satu negara dan satu tanah air.
Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama yang tersebar dari Sabang
sampai Merauke. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki keanekaragaman
budaya yang menjadi identitas dari bangsa Indonesia, sehingga diperlukan pemahaman
atas Wawasan Nusantara sebagai nilai dasar Ketahanan Nasional serta sebagai pemersatu
keragaman budaya bangsa.
Belakangan ini banyak kita menyaksikan bahwa budaya-budaya bangsa Indonesia
diklaim sebagai budaya bangsa lain, misalnya Reog Ponorogo, Tari Pendet, Keris, Batik,
serta lagu-lagu daerah yang ditiru. Dan tak jarang juga kita mendengar terjadi kerusuhan-
kerusuhan antar etnis di Indonesia yang mengatasnamakan suku maupun agama,
misalnya yang terjadi di Sampit dan Poso. Bahkan, terkadang pemicu kerusuhan itu
hanya masalah-masalah sepele yang tidak semestinya mengikutsertakan golongan-
golongan tertentu.
Sebagai bangsa yang menjadikan persatuan dan kesatuan sebagai dasar negara,
sudah seharusnya kita mencegah perlakuan diskriminasi guna menghindari sikap
sukuisme dan fanatisme kedaerahan yang sempit yang membelenggu kebebasan individu
dalam mengembangkan kualitasnya sebagai bangsa yang majemuk. oleh karena itu,
diperlukan kesadaran masyarakat dalam menerima keanekaragaman yang ada, serta
saling menghormati dan menghargai perbedaan itu sebagai karunia Sang Pencipta.
Sebagai tujuan kita mempelajari Wawasan Nusantara yaitu untuk memantapkan
sikap Nasionalisme yang tinggi dan tekad mengutamakan kepentingan nasional diatas
kepentingan pribadi dan golongan untuk mencapai tujuan nasional dengan diiringi rasa
senasib seperjuangan sebagai bangsa yang bertanah air satu, bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Jelaskan pengertian dan hakekat wawasana nusantara?
2. Sebutkan dan jelaskan asas-asas wawasan nusantara?
3. Bagaimana arah pandang wawasan nusantara?
4. Bagaimana kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara?
5. Apa saja sasaran implementasi dari wawasan nusantara?
6. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantar ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian dan hakekat dari wawasan nusantara.
2. Mengetahui dan mampu menjelaskan asas-asas dari wawasan nusantara.
3. Mengetahui dan mampu menjelaskan arah pandang wawasan nusantara.
4. Mengetahui kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara.
5. Mengetahui sasaran implementasi wawasan nusantara.
6. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara
7. Memenuhi tugas mata kuliah umum kewarganegaraan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Hakekat Wawasan Nusantara


Secara Etimologi kata wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang
berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi, ditambahkan akhiran (an)
bermakna cara pandang, cara tincau atau cara melihat. Dari kata wawas muncul kata
mawas yang berarti; memandang, meninjau atau melihat. Wawasan artinya;
pandangan, tinjauan, penglihatan, atau cara pandang atau cara melihat.
Selanjutnya kata Nusantara terdiri dari kata nusa dan antara. Kata nusa artinya
pulau atau kesatuan kepulauan. Antara menunjukkan letak antara dua unsur.
Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua yakni Asia dan
Australia dan dua samudera yakni; samudera Hindia dan samudera Pasifik.
Menurut Kelompok kerja LEMHANAS 1999 Wawasan Nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan Iingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap
menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional
untuk mencapai tujuan nasional.
Sedang pada hakekatnya Wawasan Nusantara adalah : Keutuhan Bangsa dan
kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain hahekat Wawasan Nusantara adalah
“persatuan bangsa dan kesatuan wilayah”. Bangsa Indonesia dari aspek sosial budaya
adalah beragam, dari segi wilayah bercorak nusantara dipandang sebagai suatu
kesatuan yang utuh.
Dalam bahasa GBHN disebutkan bahwa hakekat wawasan nusantara adalah
diwujudkan dengan menyatakan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi,
politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Berarti setiap warga bangsa dan
aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam
Iingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh
lembaga Negara.
2.2 Asas Wawasan Nusantara
Asas wawasan nusantara merupakan suatu ketentuan mendasar yang harus
dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan agar dapat terwujud dalam bentuk ketaatan
dalam komponen atau unsur pembentukan bangsa indonesia berdasarkan suku atau
golongan yang dapat menciptakan suatu kesepakatan bersama. Asas wawasan nusantara
terbagi menjadi:
1. Kepentigan/Tujuan yang sama artinya memiliki suatu tujuan yang sama tanpa adanya
suatu paksaan.
2. Keadilan artinya kesesuaian dalam membagi hasil dengan cara yang adil dan merata.
3. Kejujuran artinya memiliki suatu keberanian dalam berfikir, bertindak, dan berkata
dalam menyampaikan kenyataan (realita) walaupun kenyataan tersebut dapat sangat
menyakitkan bagi orang lain maupun bagi diri sendiri.
4. Solidaritas artinya memiliki rasa setia kawan, dapat memberi dan rela berkorban demi
orang lain tanpa meminta suatu imbalan dari orang lian.
5. Kerjasama artinya adanya kekompakkan dalam kegiatan yang didasarkan secara hati
nurani dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
6. Kesetiaan dalam menjalin suatu kesepakatan artnya suatu kesetian atau kesepakatan
yang dijalanin bersama untuk menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhineka
tunggal ika

Tujuan dalam asas wawasan nusantara untuk menjamin kepentingan dalam


nasional didunia yang secara tak tentu selalu berubah-ubah, dan dapat menciptakan
kertertiban dunia.

2.3 Arah Pandang Wawasan Nusantara


Dalam arah pandang wawasan nusantara dibagi menjadi 2, yaitu kedalam dan
keluar dalam hal ini di pengaruhi oleh latar belakang budaya, sejarah, kondisi dan
konstelasi geografi dengan memperhatikan perkembangan lingkungan.
1. Arah Pandang Wawasan Nusantara ke Dalam
Arah pandang wawasan nusantara ke dalam mengandung makna bahwa
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha dalam mencegah dan mengatasi faktor-
faktor yang menyebabkan suatu konflik bangsa dan harus dapat memelihara persatuan
dan kesatuan dalam kebhinekaan tunggal ika. Arah pandang ini memiliki tujuan
mewujudkan suatu persatuan dan kesatuan dalam kehidupan nasional, baik dalam
aspek alamiah atau aspek sosial.
2. Arah Pandang Wawasan Nusantara ke Luar
Arah pandang wawasan nusantara ke luar mengandung makna bahwa dalam
kehidupan internasional bangsa indonesia harus berusaha dalam menjaga kepentingan
nasional untuk semua aspek kehidupan agar dapat menciptakan tujuan nasional yang
tertera dalam pembukaan UUD 1945. Arah pandang ini memiliki tujuan untuk
menjaga dan menjaminnya kepentingan nasional di dalam dunia ikut serta dalam
melaksanakan ketertiban dunia, yang didasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial dengan adanya kerjasama dan sikap yang saling
menghormati. Dalam hal ini bahwa kehidupan bangsa indonesia harus berusaha untuk
mengamankan kepentingan nasionalnya dalam aspek ekonomi, politik, sosial budaya
untuk mempertahankan dan menciptakan suatu tujuan nasional yang sesuai dengan
pembukaan UUD 1945.

2.4 Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara memiliki kedudukan, fungsi dan tujuan, yaitu:


1. Kedudukan
Wawasan Nusantara sebagai wawassan nasional Bangsa Indonesia merupakan
ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan
dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan
nasional. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan Visional dalam
menyelenggarakan kehidupan Nasional. Wawasan Nusantara dalam paradigma
nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai falsafah, ideology bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai
landasan idiil.
2. Undang – Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan
sebagai landasan konstitusional.
3. Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan Visional.
4. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.
5. GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar Nasional,
berkedudukan sebagai landasan operasional.
Paradigma diatas perlu dijabarkan lebih lanjut dalam peraturan perundang -
undangan. Paradigma nasional ini secara structural dan fungsional mewujudkan
keterkaitan hierarkis pyramidal dan secara instrumental mendasari kehidupan nasional
yang berdimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. Fungsi Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-
rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan
bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Tujuan Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut
bukan berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan individu, kelompok, suku
bangsa atau daerah, kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui, dan
dipenuhi, selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan
masyarakat banyak. Nasionalisme yang tinggi di segala bidang kehidupan demi
tercapainya tujuan nasional tersebut merupakan pancaran dari makin meningkatnya
rasa, paham, dan semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa Indonesia sebagai hasil
pemahaman dan penghayatan wawasan nusantara.

2.5 Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara


Sebagai cara pandang dan visi nasional Indonesia, wawasan nusantara harus
dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia
dalam membangun dan memelihara tuntutan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Karena itu, implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus
tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia dari pada kepentingan
pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi,
menyikapi, atau menangani berbagai permasalahan menyangkut kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara
senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan
menyeluruh sebagai berikut:
1. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim
penyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat, aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan
rakyat.
2. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan
tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata.
3. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan
sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerim, dan menghormati segala
bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia
pencipta.
4. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan Hankam akan menumbuhkan
kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjutkan membentuk sikap bela
negara pada setiap warga Negara Indonesia .

Bab III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan secara umum Wawasan Nusantara adalah
keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertiannya yaitu cara pandang yang secara utuh
menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
Tujuan dari wawasan nusantara tersebut yaitu mewujudkan nasioanalisme yang tinggi
disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasioanal
dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah (kepentingan
individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah tetap dihargai selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak.
3.2 Saran
Sebagai masyarakat bangsa Indonesia yang telah mempelajari dan memahami Wawasan
Nusantara kita seharusnya mampu mengubah cara pandang dan sikap Bangsa Indonesia
mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dimana dalam
mengimplementasikannya kita harus mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara,
untuk mencapai tujuan nasional. Dengan begitu NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)
tetap satu dan kokoh.

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Sela. 2013. Hakikat Wawasan Nusantara. [Online]


http://selaamel17.blogspot.com/2013/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none_21.html. Diakses pada tanggal 2 Mei 2014, pukul 09.30.
Anggraini, Vicky. 2013. Makalah Pendidikan Kewarganegaraan (Wawasan Nusantara).
[Online] http://vickyanggraini18.blogspot.com/2013/06/makalah-pendidikan-
kewarganegaraan.html. Diakses pada tanggal 2 Mei 2014, pukul 09.58.

Anonim. 2010. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara. [Online]


http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/kedudukan-fungsi-dan-tujuan-wawasan-
nusantara/. Diakses pada tanggal 2 Mei 2014, pukul 08.47.

Hidayat, Taufik. 2013. Pengertian, Hakekat dan Kedudukan wawasan Nusantara. [Online]
http://welcome-taufikhidayat.blogspot.com/2013/05/pengertian-hakekat-dan-kedudukan.html.
Diakses pada tanggal 2 Mei 2014, pukul 08.00.

Вам также может понравиться