Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Nahidah
Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako
Abstract
This study aimed to describe, analyze and interpret the State Civil Administrative
Recruitment Planning in the Government of North Mamuju regency in 2014. The method used in
this study is a qualitative research method with descriptive approach. Qualitative research method
is used because researchers would like to obtain an in-depth overview of the planning in the
process of recruitment of civil servants in the Civil Service Agency and the Regional Training
North Mamuju regency. Resource persons were selected in this study a number of informants
selected 6 people considered to know and understand the issues regarding the research focus and
the informant believed to provide the required data. Based on the analysis and discussion of the
planning of recruitment ASN in North Mamuju regency, the authors conclude that the recruitment
planning analysis ASN in North Mamuju regency implemented by BKDD has not been done well
under the three stages recommended by Simamora. Document Anjab / crew that has been done by
Section Ortala have drawbacks such as a mismatch between existing titles in the document
Anjab/crew to that used in the application of E-Formation owned by Kemenpan RB. As a result of
these weaknesses, the BKDD can not compose projected needs of civil servants using the results
Anjab/the crew. BKDD must make improvements prior to the document Anjab/crew are to be
adjusted with the E-Formation. In the data collection occurred availability of human resources
data discrepancies between data held by BKDD with the real situation on the ground. This
difference is caused by mutations in the transfer of personnel who are not procedural, supposed to
be with a decree by BKDD however that the displacement of the educators / teachers among school
and health personnel among UPTD health or Pukesmas (Pustu) only with the Memorandum of the
Office of the Head Office without No notification to BKDD.
Keywords: Analysis Planning, Recruitment, Projection, Job Analysis, Analysis Workloads
87
88 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 5, Mei 2016 hlm 87-97 ISSN: 2302-2019
handal, professional dan mampu Feisal Tamin yang kala itu menjabat sebagai
menyelenggarakan tata pemerintahan yang Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
baik (good governance) melalui peningkatan Negara, sempat mengatakan bahwa dari 4
kapasitas, pembinaan dan pengembangan juta PNS, hanya 40% yang dikatakan bekerja
dalam mendukung terwujudnya kebutuhan secara produktif. Sedangkan sisanya, sebesar
pegawai yang menunjang pembangunan 60%, masih harus dibenahi. Seperti
nasional dan daerah. Peran ASN dalam diketahui, Pemerintah mengalokasikan
pembangunan nasional tercermin pada anggaran untuk membayar gaji dan tunjangan
prioritas NAWACITA 2015-2019 yaitu para PNS. Jika dikaitkan dengan angka yang
membuat Pemerintah tidak absen dengan disebut oleh Feisal Tamin, tentu kondisi
membangun tata kelola pemerintah yang tersebut merupakan suatu hal yang
bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. menyedihkan karena merupakan pemborosan
Penyusunan Road Map SDM aparatur 2015- anggaran. Pemerintah mengeluarkan
2019 dilakukan untuk mencapai sasaran anggaran untuk sesuatu yang tidak produktif.
perencanaan ASN sesuai kebutuhan, Tentu banyak hal yang menyebabkan
pengadaan ASN yang transparan dan bebas kondisi tersebut terjadi. Salah satu hal
KKN serta profesionalisme ASN (Deputi mendasar yang perlu mendapat sorotan
SDM Aparatur 2015). adalah kemampuan pemerintah dalam
Dalam grand design reformasi memprediksi kebutuhan pegawai. Kebutuhan
birokrasi, target birokrasi Indonesia menjadi pegawai dalam konteks ini tentu tidak hanya
birokrasi berkelas dunia di tahun 2025. Untuk berkaitan dengan kuantitas, akan tetapi juga
itu, harus ada kebijakan yang benar-benar kualitas SDM yang diperlukan. Dalam hal
mengatur birokrasi lebih baik. birokrasi yang ini, seharusnya analisis jabatan memainkan
melahirkan kebijakan yang adaptif, kebijakan peranan yang penting. Pengadaan pegawai
yang sesuai dengan tantangan dan kebijakan yang tidak didasari oleh analisis yang tepat,
yang sesuai kebutuhan masyarakat. akan selalu menimbulkan persoalan yang
Kebijakan sebaik apapun jika tidak sama.
dilaksanakan juga tidak ada gunanya. Untuk Pola penerimaan Calon Pegawai Negeri
mencapai target tersebut, birokrasi harus Sipil atau Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
memiliki tiga kemampuan, yakni kemampuan dilaksanakan pemerintah telah bergeser dari
memprediksi masa depan (thinking ahead), based on recruitment ke based on
kemampuan belajar dari lingkungan strategis requirement, proses seleksi tidak lagi
(thinking across), dan kemampuan untuk didasarkan pada pengerahan/usulan yang
mengkritisi. Untuk mewujudkan kemampuan sifatnya kuantitatif, tetapi pada kebutuhan
tersebut, diperlukan dua komponen dalam objektif instansi yang secara kualitatif
merealisasikannya, yaitu SDM aparatur dan akuntabel. desain dan analisis kebutuhan
tata kelola pemerintahan yang lincah. "Untuk pegawai untuk lima tahun ke depan,
itu kita harus memperbaiki keduanya berdasarkan kebutuhan objektif melalui
(Atmaji,2015). analisis jabatan dan analisis beban kerja
Salah satu persoalan krusial di manajemen ASN yang berbasis sistem merit
Indonesia adalah Manajemen Sumber Daya menjadi sangat penting di tengah persaingan
Manusia (MSDM). MSDM disebut sebagai global yang membutuhkan dukungan
salah satu persoalan krusial mengingat pegawai handal untuk mendorong akselerasi
persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pembangunan diberbagai sektor, termasuk
hal ini tidak pernah tuntas. Sorotan terhadap sektor perekonomian (Menteri PANRB,
kinerja SDM aparatur yang rendah, hampir Yuddy Chrisnandi ceramah umum di
tidak pernah berhenti. Pada tahun 2002, Kampus IPDN Jatinangor, 20 Agustus 2015).
Nahidah, Analisis Perencanaan Rekrutmen Aparatur Sipil Negara Kabupaten Mamuju Utara………………………….89
Disebutkan dalam UU ASN bahwa dan kuantitas SDM, mengumpulkan data dan
setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun informasi yang lengkap mengenai SDM,
kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS mengelompokkan data dan informasi
berdasarkan analisis jabatan dan analisis tersebut, kemudian menganalisisnya,
beban kerja. Penyusunan kebutuhan menetapkan beberapa alternatif yang kira-
sebagaimana dimaksud, dilakukan untuk kira sanggup ditempuh, memilih alternatif
jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci terbaik dari berbagai alternatif yang ada,
per 1 (satu) tahun. Berdasarkan penetapan menginformasikan rencana terpilih kepada
kebutuhan ini, Menteri Pendayagunaan para karyawan agar direalisasikan.
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Dalam penataan manajemen SDM
(PAN-RB) melakukan rekrutmen PNS. aparatur harus sesuai dengan perencanaan.
rekrutmen PNS dilakukan melalui tahapan Kalau dalam merekrut pegawai dilakukan
perencanaan, pengumuman lowongan, secara dadakan, sudah pasti manajemennya
pelamaran, seleksi, pengumuman hasil tidak baik (Tasdik Kinanto). Keberhasilan
seleksi, masa percobaan, dan pengangkatan rekrutmen sangat ditentukan oleh
menjadi PNS (Pasal 59 Ayat (3) UU ASN). kematangan perencanaan SDM. Perencanaan
Perencanaan Sumber Daya Manusia SDM merupakan pedoman yang dapat
adalah prosesanalisa dan identifikasi digunakan dalam proses rekrutmen pegawai.
dilakukan organisasi terhadap kebutuhan Apabila tersedia perencanaan yanag baik dan
akan sumber daya manusia, sehingga matang, maka kesalahan dalam proses
organisasi tersebut dapat menentukan perekrutan dapat dikendalikan. Dengan
langkah yang harus diambil guna mencapai sistem kepegawaian yang kuat dan proses
tujuannya. Selain itu, pentingnya diadakan Rekrutmen birokrasi yang baik maka akan
perencanaan sumber daya manusia ialah menghasilkan pegawai yang mempunyai
organisasi akan memiliki gambaran yang kualitas, baik dari segi keterampilan, inovasi
jelas akan masa depan, serta mampu maupun professionalisme dalam bekerja.
mengantisipasi kekurangan kualitas tenaga Perencanaan SDM yang baik haruslah
kerja yang diperlukan. Terdapat beberapa didukung oleh data dan informasi yang
syarat-syarat untuk membuat sebuah lengkap. Kenyataan yang ada selama ini
perencanaan SDM yang baik, yaitu harus adalah semua permasalahan dalam
mengetahui secara jelas masalah yang Perencanaan SDM aparatur belum
direncanakannya, harus mengumpulkan dan teridentifikasi dengan baik. Tentunya hal ini
menganalisis informasi tentang SDM dalam memerlukan penanganan yang tepat
organisasi tersebut secara lengkap, berdasarkan identifikasi permasalahan yang
mempunyai pengalaman luas tentang analisis telah ada sebelumnya.
pekerjaan (job analysis), kondisi organisasi, Tahap perencanaan merupakan tahap
dan persediaan SDM, harus mampu yang sangat menentukan keberhasilan
membaca situasi SDM saat ini dan masa manajemen rekrutmen calon Pegawai ASN
mendatang, mampu memperkirakan tersebut. Pada tahap perencanaan,
peningkatan SDM dan teknologi masa depan, Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara
serta mengetahui secara membuat analisis kebutuhan Pegawai ASN di
luas peraturan dan kebijaksanaan pemerintah, SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten
khususnya yang menyangkut tenaga kerja. Mamuju Utara, kebutuhan pegawai ASN
Untuk sebuah perecanaan SDM yang baik, tersebut meliputi kebutuhan pegawai
diperlukan tahapan-tahapan/proses atau administrasi, pegawai fungsional maupun
langkah dasar yang harus ditempuh mampu untuk mengisi jabatan Eksekutif Senior.
menetapkan secara jelas kualitas Dalam melakukan analisis kebutuhan
90 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 5, Mei 2016 hlm 87-97 ISSN: 2302-2019
sejauhmana tingkat kualitas dan validitas kedua acuan tersebut. Mengenai hal ini
informasi yang dikumpulkan untuk membuat Kepala BKDD, H.Badaruddin SPd,
prediksi (Henry 2004:137). Semakin valid MSi.menyatakan :
dan berkualitas informasi terkumpul yang “…Menghadapi kondisi seperti ini tidak ada
akan menjadi bahan analisa prakiraan maka pilihan kecuali harus mengikuti panduan
kualitas analisis permintaan yang dihasilkan nama jabatan yang ada pada aplikasi E-
akan semakin akurat dan berkualitas pula, Formasi Kemenpan RB karena yang memiliki
artinya hasil analisis ini akan semakin kewenangan untuk menetapkan jumlah
bermanfaat untuk pengembangan organisasi. formasi adalah Kemenpan RB. Jika kita
Untuk tahap analisis permintaan SDM mengusulkan nama jabatan yang tidak sesuai
bahan analisis nya adalah dokumen analisis dengan E-Formasi maka pasti akan ditolak,
jabatan dan analisis beban kerja akibatnya kita tidak akan diberi formasi oleh
(Anjab/ABK) yang diterbitkan pada tahun Kemenpan RB…”(wawancara pada tanggal
2012 oleh Bagian Organisasi dan Tatalaksana 28 Nopember 2015)
(Ortala). Sebagaimana yang dikemukakan Dari penjelasan tersebut jelas bahwa
oleh Kepala Bidang Perencanaan dan dalam penentuan pemberian formasi peran
Pengembangan Kepegawaian Marfu,SE Kemenpan RB lebih menentukan daripada
sebagai berikut: BKN, dengan demikian acuan nama jabatan
“...Yang melakukan Anjab dan ABK adalah yang harus diikuti adalah E-Formasi aplikasi
Bagian Organisasi dan Tatalaksana (Ortala). Kemenpan RB. Hal ini berarti bahwa
Jadi Anjab yang kita gunakan adalah produk dokumen Anjab/ABK Ortala tidak dapat
dari Bagian Ortala. Kami di BKDD digunakan. Kondisi ini membuat BKDD
kemudian menganalisa lebih lanjut bahan berada dalam posisi terjepit dikarenakan
hasil Anjab dan ABK tersebut untuk batas waktu yang semakin mendesak.
menyusun formasi usulan...” (wawancara Akhirnya BKDD mengambil jalan pintas
tanggal 28 Nopember 2015) yang dianggap taktis berupa menyusun
Tugas kita selanjutnya adalah mencoba sendiri proyeksi kebutuhan semua SKPD
untuk menggali sejauh mana tingkat kualitas dengan mendasari nama jabatan yang ada
dan validitas dari dokumen Anjab/ABK pada E-Formasi Kemenpan RB.
tahun 2012 yang menjadi dasar bagi Sehingga data dan informasi untuk
rekrutman tahun 2014. Hal ini penting untuk melakukan analisa permintaan sumber daya
menentukan apakah analisis permintaan manusia berkualitas kurang baik. Bahan data
sumber daya manusia yang dihasilkan juga dan informasi yang pada awalnya
akurat dan berkualitas. direncanakan menggunakan dokumen hasil
Dari penjelasan beberapa informan Anjab/ABK yang telah disusun oleh bagian
lainnya bahwa pada level pemerintah terjadi Ortala ternyata tidak bisa digunakan karena
perubahan panduan nama jabatan, yang ketidaksesuaian nama jabatan yang ada pada
awalnya mengacu kepada Perka BKN Nomor E-formasi lantaran yang menjadi acuan
3 Tentang Kamus Jabatan Fungsional adalah Perka Nomor 3 BKN. Sebagai
kemudian berubah kepada acuan nama alternatif BKDD menyusun proyeksi dengan
jabatan menurut Elektronik Formasi (E- melakukan perkiraan sendiri tanpa
Formasi), aplikasi yang disusun oleh melibatkan bagian Ortala maupun SKPD.
Kemenpan-RB. Kelemahan dokumen Anjab/ Secara fisik memang proyeksi dapat
ABK karena mengacu pada panduan awal dilakukan namun kualitas hasil proyeksi
Perka BKN Nomor 3 Tahun 2013, padahal masih kurang baik, atas dasar itulah penulis
kedua narasumber menyatakan bahwa menyimpulkan bahwa diukur dari segi
terdapat perbedaan nama jabatan diantara
Nahidah, Analisis Perencanaan Rekrutmen Aparatur Sipil Negara Kabupaten Mamuju Utara………………………….93
kualitas, tahap analisis permintaan SDM “...Kepada setiap SKPD kami mengirimkan
berjalan kurang baik. surat permintaan data tentang jumlah PNS
Dari hasil wawancara terhadap yang bertugas di SKPD masing-masing,
informan di ketahui bahwa dokumen Anjab/ termasuk ke setiap sekolah dan UPTD
ABK tahun 2014 dilakukan tidak pada kesehatan yang ada di Kecamatan dan Desa.
semua SKPD, namun dilakukan dengan cara Hal ini kami lakukan untuk mendapatkan
hanya mengambil 10 sampel SKPD lalu data yang akurat, terkini dan valid tentang
digeneralisasikan kepada semua SKPD jumlah dan jenis SDM yang ada di semua
dengan memperhatikan faktor kemiripan SKPD”..(wawancara tanggal 29 nopember
struktur organisasi. Persoalannya kemudian 2015)
cara menggeneralisasikan ini akan Penulis berupaya mendapatkan surat
mengabaikan kebutuhan tenaga teknis yang dimaksud, surat permintaan data ke SKPD
berbeda-beda diantara SKPD yang bersifat tersebut ditandatangani oleh Sekretaris
teknis. Daerah atas nama Bupati Mamuju Utara
Dampak lain dari Anjab/ABK dengan mengirimkan surat kepada seluruh Kepala
metode sampel ditemukan banyak kesamaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan
nama jabatan pada setiap SKPD, terutama unit kerja, dengan nomor surat
dominasi nama jabatan “pulahta” pengumpul 800/276/BKDD tanggal 13 Pebruari 2014
dan pengolah data di setiap SKPD yang perihal permintaan data pegawai beserta
diberikan nilai beban kerja yang sama jabatan dan kebutuhan pegawai. Dalam surat
padahal belum tentu beban kerja sama di tersebut disebutkan bahwa dalam rangka
setiap SKPD meskipun nama jabatannya penyusunan formasi CPNS Kabupaten
sama. Inisiatif tim pengolah data pada BKDD Mamuju Utara Tahun 2014 para Kepala
pada dasarnya baik, namun muncul pula SKPD dan Kepala Unit untuk:
kekhawatiran karena dilakukan tanpa 1. Mengirimkan data pegawai beserta
melibatkan lagi Bagian Ortala dan SKPD jabatannya di instansi masing-masing,
terkait. Dokumen Anjab/ABK memiliki berhubung karena SKP SKPD/unit kerja
tingkat validitas yang kurang baik karena belum rampung disampaikan ke BKDD.
kegiatan Anjab/ABK tidak dilakukan pada 2. Menyampaikan kebutuhan pegawai, nama
semua SKPD, hanya dilakukan pada 10 jabatan beserta kualifikasi pendidikan di
SKPD sampel. masing-masing SKPD/unit kerjanya.
3. Berhubung karena penyampaian formasi
Analisis SDM Yang Tersedia ke BKN paling lambat tanggal 25 Pebruari
Untuk mendapatkan data yang akurat 2014, maka data tersebut paling lambat
tentang jumlah dan jenis SDM maka BKDD diterima BKDD tanggal 19 Pebruari 2014.
menempuh mekanisme mendata per instansi Pada surat ini turut dicantumkan pula
dengan cara mengirimkan surat kepada setiap catatan sebagai panduan bahwa nama-nama
SKPD. Setiap Kepala SKPD bertanggung jabatan fungsional umum dapat dilihat di
jawab terhadap pelaporan hasil pendataan Kamus Jabatan Fungsional Umum sesuai
SDM yang dimilikinya. Secara teknis PERKA BKN Nomor 3 Tahun 2013.
pengisian format dikoordinir oleh sekretaris Mekanisme pengumpulan data tidak
setiap SKPD. Setelah rampung, dikirimkan berjalan dengan maksimal dikarenakan
ke BKDD. Oleh BKDD data ini kemudian beberapa faktor diantaranya :
diolah di SubBidang perencanaan. 1. Perhatian Kepala SKPD
Marfu, SE. Kepala Bidang Kesadaran akan pentingnya membangun
Perencanaan dan Pengembangan sistem data masih rendah, tidak terkecuali
Kepegawaian menjelaskan sebagai berikut: pada Kepala SKPD. Keterlambatan dalam
94 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 5, Mei 2016 hlm 87-97 ISSN: 2302-2019
3 Tenaga Teknis 13 13
Lainnya
Jumlah 100 100
Sumber: BKD Kabupaten Mamuju Utara
Mencermati data di atas, Penulis ingin oleh BKDD belum terlaksana secara baik
mengangkat usulan formasi yang diusulkan sesuai tiga tahap yang direkomendasikan
ke Kemenpan RB.Mamuju Utara oleh Simamora. Hal ini didasarkan pada
mengusulkan tambahan 2.913 atau 84% dari temuan penulis yang menunjukkan bahwa
jumlah ketersediaan SDM yang ada. Angka dari ketiga tahap, yakni tahap analisis
ini menurut penulis terlalu besar dan akan permintaan sumber daya manusia, tahap
memberikan beban belanja aparatur APBD analisis ketersediaan sumber daya manusia
yang terlalu besar. Sikap Kemenpan RB dan tahap rekonsiliasi permintaan dan suplai
yang juga hanya memberikan formasi 3,4 % sumber daya manusia yang tersedia,
dari total yang diusulkan menjadi indikator ketiganya terlaksana kurang baik.
bahwa Kemenpan RB juga tidak sepakat
dengan usulan proyeksi kebutuhan pegawai Rekomendasi
Kabupaten Mamuju Utara. Setelah peneliti melakukan penelitian
Pada akhirnya dari data yang dan mempertimbangkan beberapa temuan
dipaparkan di atas, penulis berkesimpulan yang terjadi, peneliti merekomendasikan
bahwa tahap rekonsiliasi permintaan dan beberapa saran sebagai berikut :
ketersediaan sumber daya manusia berjalan 1. Hendaknya perencanaan rekrutmen ASN
kurang baik. Banyaknya kesalahan operasi di Kabupaten Mamuju Utara
penjumlahan dalam pengolahan data dan melaksanakan tiga tahap perencanaan
tingginya angka permintaan tambahan rekrutmen secara baik sesuai rekomendasi
pegawai menjadi indikator bahwa data yang Simamora.
disajikan kurang valid.Wajarlah kemudian 2. Agar Analisis perencanaan rekrutmen
jika Kemenpan RB hanya memberikan ASN dapat terlaksana dengan baik pada
formasi dalam jumlah yang sangat kecil proyeksi selanjutnya pada maka
dibandingkan dengan jumlah formasi yang pemerintah Kabupaten Mamuju Utara
diusulkan. perlu mengambil langkah-langkah sebagai
berikut:
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI a. Memperbaiki dokumen Anjab/ABK
dengan melibatkan sinergi antara
Kesimpulan
Bagian Ortala, BKDD dan seluruh
Berdasarkan hasil analisis dan
SKPD terkait, dan menyesuaikan
pembahasan penulis menyimpulkan bahwa
dengan nama jabatan yang ada pada E-
analisis perencanaan rekrutmen ASN di
Formasi.
Kabupaten Mamuju Utara yang dilaksanakan
Nahidah, Analisis Perencanaan Rekrutmen Aparatur Sipil Negara Kabupaten Mamuju Utara………………………….97
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif:
Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik dan ilmu sosial lainnya,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara
Nomor KEP/75/M.PAN/7/2004
tentang pedoman perhitungan
kebutuhan pegawai berdasarkan Beban
Kerja dalam Penyusunan Formasi
Pegawai Negeri Sipil
Naskah Akademik UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang ASN