Вы находитесь на странице: 1из 10

Damianus Journal of Medicine; Vol.9 No.

1
Februari 2010: hlm. 45-54 Kedokteran genomik: suatu harapan bagi kemajuan kedokteran di Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA

Kedokteran genomik: suatu harapan bagi kemajuan kedokteran di Indonesia

Sumanto Simon,* Charles Surjadi**

ABSTRACT
*
Laboratorium Biomedis, The Human Genome Projects had a remarkable achievement by completing
Departemen Biologi, Fakultas the human genome sequence in 2001. The role of genomics for medical
Kedokteran Unika Atma Jaya, Jl. Pluit practices need to be considered in the context of strategies to improve the
Raya 2, Jakarta 14440 health of populations. In Indonesia, where peoples are still suffering from the
**
effects of poverty. lacking of basic health systems, having a high prevalence
Pusat Penelitian Kesehatan Unika of infectious diseases, and facing the increasing health burden of an genome
Atma Jaya, Jl. Pluit Raya 2, Jakarta discovery will gain a deep insight. However, it must be emphasized that mo-
14440 lecular genetics may not replace the well-established pattern of medical prac-
tice and research. The sophisticated tools of molecular genetics need to be
integrated into current approaches to clinical investigation. Without a unified
approach it is unlikely that the potential of such tools for the improvement of
health care will be realized. In the post genomics era, pharmacogenomics
holds the promise that drugs might one day be tailored-made for individuals
and adapted to each person’s response own genetic makeup. Environment,
diet, age, lifestyle, and state of health all can influence a person’s to medicine,
but understanding an individual’s genetics makeup is though to be the key to
creating personalized drugs with greater efficacy and safety.
Key words: genomics medicine, pre-genomic, post-genomic era,
pharmacogenomics

PENDAHULUAN Berbeda dengan anggapan bahwa kemajuan genomik


itu hanya dapat dinikmati di negara maju, organisasi
Aplikasi teknologi informasi kedalam wilayah biologi
kesehatan dunia WHO dan PBB mengemukakan bah-
molekuler (disebut bioinformatika) berkembang sa-ngat
wa kemajuan di bidang itu harus dapat diterapkan di
pesat. Bioinformatika menciptakan dan memu-
negara berkembang dan digunakan untuk peningkat-
takhirkan data base, algoritma-algoritma, teknik-teknik
an kesehatan orang miskin. Suatu kelompok kerja
penghitungan secara computational dan statistik serta
Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk proyek milenium
teori. Bioinformatika dapat membantu memecahkan
dengan judul "Genomics and World Health" melapor-
masalah formal maupun praktikal yaitu masalah yang
kan mengenai pentingnya mengembangkan kemam-
datang dari manajemen maupun data biologis. Kegiat-
puan genomik di negara berkembang mengingat ge-
an bioinformatika pada umumnya ialah pemetaan dan
nomik dapat menghasilkan suatu alat (tools) untuk
analisis DNA, sekuensing protein, penjajaran DNA
meningkatkan derajat kesehatan suatu negara dan
berbeda (aligning different DNA), menciptakan dan
memicu munculnya pengetahuan baru yang dapat
menampilkan model struktur protein dalam 3 dimensi.
digunakan secara kreatif untuk pengembangan
Namun demikian tujuan utama dari bioinformatika ialah
teknologi diagnostik, program pencegahan dan peng-
meningkatkan pemahaman kita tentang proses-proses
obatan (lihat WHO, 2002 dalam http://whqlibdoc.who.
biologi. Upaya penelitian utama dari bidang ini meliputi
int/hq/2002/a74580.pdf).
penjajaran sekuens (sequence alignment), prediksi
struktur protein, prediksi dari ekspresi gen, interaksi Laporan ini secara khusus mencantumkan bab me-
protein-protein dan pemodelan dari evolusi (modeling ngenai potensi genomik bagi negara berkembang dan
of evolution).3,4 perkembangan genomik di Brasil, China, India, dan

Vol. 9, No.1, Februari 2010 45


DAMIANUS Journal of Medicine

Uruguay, serta pembentukan Asia-Pacific Molecular Sebagian besar perbedaan manusia dipengaruhi oleh
Biology Network di mana telah diidentifikasi berbagai adanya perbedaan SNPs yang terjadi pada genomnya,
tehnik biologi molekuler untuk meningkatkan derajat dan hal ini seringkali dihubungkan dengan adanya per-
kesehatan di negara berkembang.5,6 bedaan dalam predisposisinya dalam jenis penyakit
tertentu ataupun respons tubuhnya terhadap penggu-
Perkembagan genomik yang demikian mengesankan
naan obat.11
dan menguntungkan dari berbagai aspek di dunia ke-
dokteran yang telah dinikmati oleh negara-negara yang Berbagai penyakit akibat kelainan genetik telah di-
sudah berkembang hendaknya menjadi dorong-an bagi ketahui antara lain disebabkan oleh terjadinya mutasi
Indonesia untuk memanfaatkan kedokteran genomik DNA dan polimorfisme. Mutasi dan polimorfisme ini
ini. Dengan demikian standar kedokteran Indonesia dapat terjadi pada coding region dari gen, pada promo-
dapat ditingkatkan dan pada gilirannya masyarakat tor gen ataupun pada sekuen regulator. Ekspansi dari
memperoleh layanan kesehatan yang bermutu tinggi. trinukleotida berulang (repeat trinukleotide) diketahui
merupakan modulator penting dalam ekspresi gen,
TINJAUAN PUSTAKA disamping dinukleotida berulang ataupun simple tan-
dem repeats (STRs). Penyakit fragile X syndrome
Heterogenitas genom manusia
misalnya, merupakan salah satu contoh sindroma yang
DNA atau genom merupakan materi genetik yang amat disebabkan oleh terjadinya mutasi dari CCG`
penting dalam sistem biologis termasuk pada manusia. trinukleotida berulang pada gen FMR1. Beberapa jenis
Informasi genetik yang disandi oleh DNA ini diturunkan kelainan neurologik seperti myotonic distrophy,
dari setiap generasi ke generasi berikutnya dan akan spinobulbar muscular atrophy, Huntington's disease
mengalami proses mutasi dan seleksi. 7 Proyek dan spinocerebellar atrophy, diketahui disebabkan oleh
pemetaan genom manusia telah berhasil dilakukan. adanya AGC trinukleotide repeat. Variasi mutasi dari
Dalam laporannya, The International Human Genome suatu gen dapat menyebabkan beberapa ke-lainan.
Sequencing Consortium memperkirakan dari tiga milyar Berbagai jenis penyakit diketahui berhubungan dengan
pasang basa genom manusia terdapat sekitar 30.000– terjadinya berbagai mutasi DNA. Saat ini di-perkirakan
35.000 gen fungsional yang menyandi sintesis berbagai sekitar 1500 jenis penyakit berkaitan de-ngan kelainan
jenis protein.8,9 Tingginya frekuensi mutasi dan seleksi genetik.12
dari genom tersebut menyebabkan meningkatnya
Pre-genomic dan post-genomic era
variasi genetik pada populasi manusia.
Sepanjang kurun waktu era pre-genomik, kedokteran
Varian DNA pertama yang diidentifikasi berdasarkan
barat telah mengembangkan penelitian kedokteran
perbedaan panjang fragmen DNA yang terpotong oleh
dengan pendekatan yang dinamakan reductionist ap-
enzim endonuklease restriksi disebut restriction frag-
proach, yaitu pendekatan berdasarkan sistem organ
ment length polymorphisms (RFLPs), yang kemudian
seperti otak, jantung, usus, tulang, jaringan lemak, otot
disusul dengan ditemukannya variable number of tan-
yang kemudian turun menjadi tingkat yang lebih rendah
dem repeats (VNTRs). Perbedaan dalam varian DNA
ke dalam sistem selular atau gen seperti massa sel,
inilah yang kemudian banyak digunakan dalam penen-
mitokondria, inti sel, sitoplasma, ribosom, dan gen-
tuan sidik jari DNA dalam bidang forensik. Varian DNA
gen. Dari tingkatan ini tereduksi lagi menjadi bentuk
baru yang saat ini lebih banyak dipakai sebagai penan-
molekul seperti air, lemak, protein karbohidrat dan
da adalah single nucleotide polymorphisms (SNPs).
akhirnya ke tingkat atomik seperti hidrogen, karbon,
SNP terjadi bila satu jenis nukleotida dalam posisi ter-
nitrogen dan oksigen. Selain itu praktek kedokteran
tentu tersubstitusi dengan jenis nukleotida lainnya pa-
yang mengalami evolusi yaitu dari kedokteran tradisio-
da individu lain. SNPs merupakan penanda utama da-
nal, diagnosis pengobatan berdasarkan gejala dan
lam variasi genom antarindividu manusia.9,10 Di dalam
simtom, hubungan fungsi dan struktur, kedokteran
tiga milyar pasang basa DNA dari genom manusia di-
spesialistik, kedokteran berbasiskan data (evidence
perkirakan terdapat sekitar 1.6 juta–3.2 juta SNPs.
based medicine) sampai ke kedokteran genomik (lihat

46 Vol. 9, No.1, Februari 2010


Kedokteran genomik: suatu harapan bagi kemajuan kedokteran di Indonesia

KEDOKTERAN BARAT
Reductionist Approach Praktik Klinik Tradisional

SISTEM ORGAN Diagnosis dan Terapi


Otak, tulang, jantung
Berdasarkan Gejala dan
jaringan lemak, usus, otot
Simtom, Hubungan Struktur
Fungsi
SEKULAR/GENE
Massa Sel, mitochondria, inti sel,
sitoplasma, gen-gen, ribosom Kedokteran Spesialistik

MOLEKUL Evidence-Based Medicine


Air, lipid, protein, karbohidrat
Kedokteran Genomik
Medicine
ATOMIK
Hidrogen, karbon, oksigen, nitro-
gen

Gambar 1. Evolusi Praktek Kedokteran Saat ini. Sumber: Disadur dari Vay Liang W Go, Wong DA, Yu Wang,
Ritva R Butrum, 2005: 13.

penelitian praktek dokter abad 20 dan abad 21 pada Ketiga, penyakit yang kompleks yang terjadi karena
gambar 1). perkembangan variasi dari gen (genetic varians) yang
berinteraksi dengan lingkungan dan mengakibatkan
Pada era post-genomic ini kedokteran genomik ber-
terjadinya penyakit, jenis penyakit ini mempunyai sifat
kembang sangat pesat. Kemajuan yang menonjol dari
agregrat secara familier. Penyakit ini terjadi karena dua
kedokteran genomik ini adalah klasifikasi etiologi pe-
kelompok yang berbeda variasi genetiknya disertai
nyakit atas empat hal utama yaitu pertama, penyakit
dengan tingginya penetrasi dari genotipe, pre-
yang diturunkan karena kelainan kromosom, penyakit
valensinya rendah, termasuk mutasi dari presenilin 1,
ini terjadi pada masa kelahiran/kandungan, biasanya
presenilin 2 - amyloid precursor protein pada penyakit
mencapai sekitar 1% dari kelahiran hidup, termasuk
Alzheimer. Penyakit yang kurang tinggi penetrasinya
dalam kelompok ini adalah Down syndrome (trisomi
akan tetapi lebih prevalen adalah kanker kolorektal
kromosom 21), Klinefelter syndrome dan Turner syn-
karena gen APC, trombosis (faktor V Leiden). Ke-
drome.
lompok penyakit yang tergolong dalam kelompok ke-
Kedua, penyakit yang diturunkan secara Mendelian tiga ini adalah penyakit jantung, kanker, penyakit salur-
terjadi karena mutasi dari satu gen, penyakit ini jarang an darah otak/serebrovaskular, penyakit kronik paru
ditemukan, terbanyak adalah penyakit herediter bawah, diabetes melitus, Alzheimer disease, penyakit
kromatosis yang mencakup prevalensi 1 dari 300 or- ginjal dan kelainan mental tertentu. Keempat, penyakit
ang, secara prinsip terjadinya penyakit (fenotipik) yang terjadi karena kelainan mitokondria.
karena adanya kelainan gen. Saat ini ditemukan lebih
Tidak semua gen berada di dalam inti sel. Beberapa
dari 1000 penyakit dengan pola Mendel (Mendelian di-
gen yang berhubungan dengan metabolisme energi
sease). Untuk mengetahui jenis penyakitnya dapat di-
berada di dalam kromosom mitokondria. Karena ovum/
lihat secara online pada situs Mendelian inheritance in
sel telur kaya akan mitokondria sedangkan sperma
man (http://www.ncbi.nlm,nih.gov/omim). Termasuk
tidak, maka DNA mitokondria diturunkan dari ibu. Oleh
dalam golongan ini adalah thalassemia, sickle cell
karena itu gen-gen mitokondria — dan penyakit-
anemia, haemophilia, cystic fibrosis, fragile disease,
penyakit karena adanya varians sekuens DNA —
Huntington disease.
ditransmisikan di dalam pola jalur ibu. Hal ini sangat

Vol. 9, No.1, Februari 2010 47


DAMIANUS Journal of Medicine

berbeda bila transmisi melalui pola jalur kromosom inti. tuan mekanisme dari dampak dari nutrient atau dam-
Oleh karena itu penyakit yang disebabkan kelainan pak dari suatu regime nutrisi maka nutrigenomik men-
genetik mitokondria akan menurun hanya melalui ibu, coba untuk mendefinisikan kaitan antara nutrien yang
ini terjadi pada segala umur. Penyakit yang sering spesifik dengan regime nutrient spesifik (diets) terha-
ditemui adalah gangguan perkembangan, kebutaan, dap kesehatan manusia. Nutrigenomik juga dihubung-
pendengaran, kelainan sistem pencernaan dan kan dengan suatu pemikiran/idea dari personalized nu-
jantung.14 trition berdasarkan genotipe. Sementara itu ada ha-
rapan bahwa nutrigenomik dapat digunakan untuk per-
Berdasarkan perkembangan pengetahuan tersebut di
sonalized dietary advice, namun pengetahuan menge-
atas maka spektrum penyebab penyakit dapat digam-
nai hal ini masih sangat muda.
barkan sebagai garis lurus, di mana pada sisi kiri faktor
genetik adalah amat dominan (misalnya penyakit Hun- Bidang ini memperoleh banyak perhatian karena po-
tington), di sisi kanan faktor lingkungan adalah amat tensi pencegahan, mitigasi, pengobatan penyakit kro-
dominan (misalnya trauma/tabrakan yang tidak nik dan kanker melalui perubahan diet. Lima prinsip
disengaja) dan di tengah ada campuran genetik dan utama dari nutrigenomik ialah pertama, pada keadaan
lingkungan (misalnya penyakit kanker, jantung, asma, tertentu bagi sesorang, diet dapat merupakan sesuatu
diabetes melitus) (lihat gambar 2). Ada juga kerentanan yang serius bagi beberapa penyakit. Kedua, bahan
genetik yang belum tentu mengakibatkan timbulnya kimia yang umumnya ada pada makanan dapat ber-
penyakit secara klinis. interaksi pada genome manusia secara langsung atau
tidak langsung dan mengubah struktur dan ekpresi dari
Kanker
gen. Ketiga, derajat pengaruh dari diet dengan
Penyakit
Huntington jatung Trauma keseimbangan kesehatan dan penyakit tergantung dari
setiap susunan/make up dari genetik secara individu.
disease Asthma
Keempat, beberapa gen yang mengatur diet (diet regu-
Diabetes
mellitus lated gene) dan normal varian, kemungkinan besar
berperan pada timbulnya kejadian, keparahan dari
Gambar 2. Spektrum penyakit dilihat dari aspek keren-
tanan genetik. beberapa penyakit kronis. Kelima, intervensi diet
berdasarkan pengetahuan tentang kebutuhan gizi, sta-
Patogenesis dari suatu penyakit ditinjau dari aspek tus gizi, genotip dapat digunakan untuk mencegah,
genetik adalah bahwa faktor genetik bukanlah meru- mitigasi dan mengobati penyakit kronis.
pakan penyebab melainkan hanya kerentanan (sus-
ceptibility). Penjelasan dari patogenesis suatu penya- Nutrigenetik adalah studi mengenai dampak dari va-
kit yang kompleks ini adalah pada hasil interaksi dari riasi genetik antar individu atas interaksi antara diet
variasi genetik dan resiko lingkungan menjadi penting. dan kesehatan/penyakit dengan implikasi terhadap sub-
Hal ini merupakan tantangan pada masa kini dan men- kelompok yang rentan.
datang. Berbagai variasi genetik menunjukkan peningkatan
Genomik nutrisional kerentanan terhadap penyakit yang berhubungan
dengan diet/nutrisi, misalnya; diabetes melitus tipe 2,
Genomik nutrisional merupakan suatu ilmu yang me- obesitas, penyakit kardiovaskuler, beberapa penyakit
melajari hubungan antara genom manusia, nutrisi dan autoimun dan kanker. Nutrigenetik mempunyai tujuan
kesehatan. Genomik nutrisional dibagi menjadi dua untuk mempelajari gen-gen yang rentan ini dan
disiplin ilmu yaitu nutrigenomik dan nutrigenetik.15 menyediakan intervensi nutrisi untuk individu-individu
Nutrigenomik adalah studi mengenai dampak dari yang berisiko terhadap penyakit-penyakit tersebut.16
makanan (nutrient) terhadap kesehatan melalui per- Nutrigenomik dan nutrigenetik merupakan dua sisi mata
ubahan genome, proteome, metabolome dan meng- uang logam. Untuk mencapai tujuan personalized nu-
akibatkan perubahan pada faal tubuh. Melalui penen- trition, dampak-dampak dari diet/nutrisi terhadap

48 Vol. 9, No.1, Februari 2010


Kedokteran genomik: suatu harapan bagi kemajuan kedokteran di Indonesia

metabolisme seluruh tubuh (gen-gen, protein, dan Farmakogenomik


metabolit) dan pengaruh genotipe atas penyakit- Farmakogenomik adalah studi mengenai bagaimana
penyakit yang berhubungan dengan nutrisi harus ikut suatu pewarisan genetik (kondisi genetik aktual) dari
dipertimbangkan (lihat gambar 3). individu mempengaruhi respons obat. Artinya terdapat
Teknologi molekuler interseksi/titik temu antara farmakologi dan genetika.
Keterlibatan gen dan protein di dalam perjalanan pe-
Telah diidentifikasi sepuluh tehnik bioteknologi untuk
nyakit dan respons tubuh terhadap obat telah lama
meningkatkan derajat kesehatan di negara berkem-
menjadi perhatian para praktisi baik dalam bidang ke-
bang.17 sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1.
dokteran maupun dalam bidang farmasi. Farmako-
genomik merupakan salah satu ilmu yang dapat men-
jelaskan bahwa adanya perbedaan respons dari setiap
individu terhadap obat yang diberikan sangat erat kait-
annya dengan perbedaan genetik dari masing-masing
individu tersebut. Semakin banyak informasi yang di-
ketahui tentang peranan genetik dalam respons obat
khususnya pada tingkat molekuler akan membantu
para peneliti dalam pengembangan obat.18

Beberapa keuntungan yang diharapkan diperoleh me-


lalui pengembangan farmakogenomik antara lain (1)
Mengembangkan obat yang lebih spesifik dan mengu-
rangi kerusakan sel sehat karena obat yang diberikan.
(2) Mengembangkan obat yang lebih akurat, dengan
dosis yang lebih tepat. (3) Pengembangan obat yang
Gambar 3. Nutrigenomik dan Nutrigenetik. Disadur dari: lebih mudah, cepat dan murah. (4) Mengurangi waktu
(http:/www.shb.ie/content 454667358_1.cfm).16 uji coba obat dan proses uji coba lebih singkat.

Tabel 1. Sepuluh teknik bioteknologi untuk meningkatkan derajat kesehatan di negara berkembang. Sumber:
Daar, Thorsteinsdottir, Martir et al. 2002.17

No Jenis Teknologi Kegunaan

1. Diagnostik molekuler Diagnosis penyakit infeksi secara sederhana


2. Teknologi rekombinan Produksi dan pengembangan vaksin
3. Teknologi untuk mengirim obat dan vaksin Sistem pengiriman obat dan vaksin
4. Peningkatan teknologi lingkungan Bioremidiasi, sanitasi dan air bersih
5. Pemetaan/sequencing genome kuman Untuk mengerti biologi dan menemukan
penyakit/patogen kuman penyakit
6. Mengontrol Penyakit Menular Seksual (PMS) Penurunan prevalensi PMS
7. Bioinformatika Identifikasi target obat, dan memeriksa
interaksi kuman patogen dan pejamu/host, dll.
8. GMO Peningkatan bahan bergizi dan kaya nutrien
tertentu
9. Rekombinan teknologi untuk produksi obat- Insulin, interferon dan lain lain
obatan agar lebih terjangkau secara ekonomis
10. Combinatorial chemistry Penemuan/pengembangan obat baru

Vol. 9, No.1, Februari 2010 49


DAMIANUS Journal of Medicine

Mekanisme dari interaksi gene dengan obat dapat software and tools, dan web service in
dilihat pada gambar 4 di bawah ini. Seperti juga para bioinformatics.21,24
ahli yang mengembangkan nutrigenomik maka
Pada tahun 2007 di Boston, USA, Institute of Electri-
dikembangkan Pharmacogenetic research network
cal Engineers (IEEE) Harvard Medical School
oleh Universitas Standford yang dikenal sebagai
memprakarsai suatu pertemuan dari berbagai institusi
PharmGKB yang mengembangkan data berdasarkan
yang berkecimpung di bidang bioinformatika, nanotec-
12 laboratorium yang ada di Amerika Serikat.20
hnology, molecular imaging, dan lain-lain. Pertemuan
tersebut berhasil mengumpulkan berbagai topik pe-
nelitian mulai dari gene regulation, gene network, gene
structure prediction, DNA microarray data and Chip-
on-Chip data analysis, protein disorders, protein struc-
ture and function, disease prediction, genomics and
bioinformatics tools. BioMed Central (BMC) Genomics
telah menggemakan topik-topik pada Harvard Meet-
ing tersebut yaitu, Genomics, Molecular Imaging,
Bioinformatics, and Bio-Nano-Info Integration are syn-
ergistic Components of Translational Medicine and
Gambar 4: Interaksi gene dan obat. Disadur dari Khoury.19
Personalized Healthcare.25

Bioinformatika Biocomputing dan nanotechnology juga ikut meng-


Bioinformatika adalah aplikasi teknologi informasi ke ambil kesempatan di bidang personalized medicine
dalam bidang biologi molekuler. Bioinformatika me- yang meliputi deteksi penyakit, diagnosis dan terapi
liputi kreasi dan pemutakhiran dari database, algo- yang disesuaikan dengan profil molekular secara indi-
ritma, teknik-teknik computational/penghitungan dan vidual, predictive medicine, genetic and molecular in-
statistik serta teori untuk memecahkan masalah yang formation dimanfaatkan untuk prediksi perkembang-
muncul dari manajemen dan analisis data-data biologi. an penyakit, perjalanan suatu penyakit (disease pro-
Beberapa dekade terakhir telah terjadi perkembangan gression), dan clinical outcome.26
yang sangat cepat di bidang teknologi informasi se-
Bioinformatika forensik
hingga kombinasi dari perkembangan kedua bidang
tersebut menghasilkan suatu jumlah informasi yang Kedokteran forensik merupakan salah satu contoh lain
sangat luar biasa di bidang biologi molekuler. Tujuan dari pemanfaatan dan aplikasi kedokteran genomik, di
utama dari bioinformatika adalah meningkatkan ke- mana sampel DNA digunakan untuk investigasi kasus-
mampuan untuk memahami proses-proses biologi. kasus kriminal.27 Sidik jari DNA (DNA fingerprinting)
Kegiatan yang lazim dari bioinformatika adalah peme- merupakan teknik yang paling umum digunakan di
taan dan analisis DNA serta sekuens protein, penja- bidang forensik-bioinformatika. Sidik jari DNA
jaran DNA yang berbeda (DNA aligning), kreasi dan merupakan suatu teknik, di mana DNA yang berasal
menampilkan model struktur protein tiga dimensi. dari tempat kejadian perkara (TKP) dibandingkan
Upaya penelitian yang utama di bidang ini meliputi terhadap sampel DNA dari tersangka. Pada teknik ini,
analisis sekuens, anotasi genom/genome annotation, enzim-enzim digunakan untuk memotong DNA dari
computational evolutionary biology, measuring bio-di- TKP dan tersangka. Karena mutasi-mutasi meng-
versity, analysis of gene expression, analysis of regu- hasilkan perubahan dari susunan nukleotida pada DNA
lation, analysis of protein expression, analysis of mu- individu-individu, enzim memotong DNA dari in-dividu
tation in cancer, prediction of protein structure, compa- berbeda pada titik/tempat yang berbeda pula.
rative genomics, modeling biological systems, high- Akibatnya, setiap DNA individu-individu adalah set/
throughput image analysis, protein-protein docking,
rangkaian fragmen yang unik. Apabila pola yang ter-

50 Vol. 9, No.1, Februari 2010


Kedokteran genomik: suatu harapan bagi kemajuan kedokteran di Indonesia

bentuk pada fragmen-fragmen dari kedua sampel Selain itu, pengembangan metode stratifikasi individu
adalah cocok/aligned maka DNA yang berasal dari TKP ke dalam faktor kerentanan menjadi penting. Strategi
dan tersangka adalah identik.28 stratifikasi individu berdasarkan kerentanan dapat di-
bedakan seperti berikut. (1) Risiko rata-rata: individu
Pada kedokteran forensik, penggunaan DNA yang pal-
tersebut cukup melakukan pencegahan secara umum.
ing efektif adalah pembuatan dari suatu genetic photofit
(2) Risiko moderat: individu tersebut harus melaku-kan
dari DNA tersangka yang berasal TKP. DNA photofitting
modifikasi atau mencegah faktor lingkungan yang dapat
telah digunakan untuk menetapkan warna rambut, mata
mengakibatkan timbulnya penyakit. (3) Risiko tinggi:
dan penampilan etnis tersangka yang berasal dari DNA
individu tersebut harus melakukan tes genetika dan
data base.
melakukan tindakan lebih lanjut untuk mencegah
Selain DNA fingerprinting, dengan ditemukannya tek- terjadinya penyakit.30,32
nologi Polymerase Chain Reaction (PCR), berbarengan
Ada tiga tantangan di bidang kesehatan masyarakat
dengan itu, mini-satellite serta micro-satellite yang
akibat perubahan konsep pencegahan penyakit:31 (1)
dapat diamplifikasi yang sekarang dikenal sebagai
Memberikan informasi yang tepat bagi profesional dan
amplified fragment length polymorphisms dan short
masyarakat berkaitan dengan kedokteran genomik
tandem repeats (STRs) dapat diidentifikasi DNA indi-
terutama genetic testing dan pengobatan yang di-
vidu dalam jumlah yang sangat minim yaitu sekitar 100
lakukan. Perlu dikaji mengenai kegunaan tes genetika
pikogram. telah pula dimanfaatkan teknik automated
yang dipasarkan. Sehubungan dengan hal tersebut,
real-time analysis yang dapat mengidentifikasi DNA
pada bulan Februari 2006 pemerintah Amerika
individu di TKP.29,30
mengeluarkan rekomendasi agar tes dan konseling ge-
Aspek kesehatan masyarakat dari kedokteran netika untuk dukungan pelayanan (medicare) di-
genomik tetapkan standarnya.32 (2) Meningkatkan sumber daya
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan ge- tenaga dokter dan kesehatan masyarakat yang mampu
nomik dan metode untuk melakukan pemeriksaan yang melakukan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan,
dipacu dengan berkembangya ilmu bioinformatika, perlu penelitian dan analisis epidemiologik yang berkaitan
dilakukan revisi terhadap pendekatan kesehatan dengan kemajuan di bidang kedokteran genomik. (3)
masyarakat terutama tentang konsep pencegahan Mengintegrasikan pengetahuan genomik dan bio-
primer (tindakan pencegahan sebelum individu teknologi ke dalam perencanaan dan program
menderita penyakit), pencegahan sekunder (tindakan peningkatan kesehatan. Menjadi tantangan bagi
pencegahan dan pengobatan pada saat penderita mulai kesehatan masyarakat untuk mengembangkan dan
menderita sakit) dan pencegahan tersier (upaya mengintegrasikan konsep kemajuan yang berkaitan
pembatasan cacat dan rehabilitasi). dengan bioinformatika ini ke dalam pencegahan
perilaku, pencegahan lingkungan, dan pencegahan
Sehubungan dengan perkembangan kemampuan pe- klinik.
meriksaan genetik (genetic testing) dan pemetaan
riwayat penyakit akibat kelainan pada keluarga (family Pencegahan perilaku ditujukan agar masyarakat dan
genogram), maka individu dapat didiagnosis sebelum kaum profesional kedokteran dan kesehatan masya-
ia jatuh sakit sehingga para dokter mampu menentukan rakat tahu apa yang harus dilakukan secara tepat guna
apakah seseorang rentan secara genetik dan untuk mendeteksi adanya penyakit karena variasi
melakukan tindakan pencegahan dengan mengubah genetik, menghindari timbulnya penyakit dan lain-lain.
faktor lingkungan. Apabila sebelumnya tindakan pen- Pencegahan lingkungan ditujukan agar masyarakat dan
cegahan dilakukan terhadap host/tubuh manusia ma- kaum profesional tahu cara menghindari pemaparan
ka pada masa genomik ini tindakan pencegahan juga lingkungan di rumah, tempat kerja dan meng-hindari
dapat dilakukan dengan menghindari host dari makanan yang mengandung nutrien tertentu karena
lingkungan yang dapat menstimulasi terjadinya program suplemen gizi secara massal dapat saja
penyakit.

Vol. 9, No.1, Februari 2010 51


DAMIANUS Journal of Medicine

membahayakan kelompok individu yang rentan secara Bioinformatika sudah sangat berkembang. Bidang ini
genetik, misalnya pada kasus suplemen zat besi pada sudah memberikan arah penelitian yangt jelas, di mana
kromatosis herediter. kemajuan kedokteran genomik di dalan kerangka
desain kemajuan suatu negara di bidang kesehatan
Pencegahan secara klinis melalui strategi pencegahan
membawa harapan yang besar. Selain itu bioinforma-
kerentanan genetik perlu dikembangkan dan dikaji
tika dapat digunakan untuk mendesain dan memba-
secara mendalam, oleh karena itu studi epidemiologis
ngun dan menciptakan jaringan informasi. Sehingga
yang berkaitan dengan masalah tersebut menjadi amat
kemajuan institusi secara otonom dan negara dapat
penting, sehingga pengembangan cabang epidemiol-
dipacu lebih cepat lagi. Bioinformatika dan kedokteran
ogy of human genome perlu mendapat perhati-an para
genomik telah digunakan sebagai dasar dan mengait-
ahli kesehatan masyarakat dan epidemiologist;
kannya untuk mengembangkan penciptaan obat-obat
misalnya studi resiko dan interaksi gen dan lingkungan
baru dengan teknik-teknik yang baru sehingga pema-
seperti rheumatoid arthritis, Alzheimer disease, dia-
haman mengenai pewarisan genetik dari individu dan
betes melitus dan lain lain.
respons obat atau sebaliknya respons obat sangat unik
Selain pendekatan pencegahan, pakar kedokteran kerena keanekaragaman (variability) genetik setiap
kesehatan masyrakat dan kedokteran pencegahan orang yang berbeda (personalized medicine).
diharapkan mempunyai peran yang besar dalam hal
Akhir-akhir ini, penyakit-penyakit metabolisme akibat
(a) Memberikan informasi yang tepat agar tidak mun-
asupan nutrien yang tidak adekuat cenderung me-
cul persepsi yang salah; (b) menilai kegunaan tes dan
ningkat dan membawa implikasi terhadap penurunan
pelayanan genetika yang di berikan oleh pihak peme-
derajat kesehatan suatu negara dan pada gilirannya
rintah dan swasta; (c) melakukan pelatihan bagi tena-
ekonomi keluarga dan negara. Pemanfaatan genomik
ga kesehatan dan masyarakat awam; (d) melakukan
telah dilakukan dengan intensif sehingga muncul isti-
penelitian dan studi epidemiologis pada masalah ke-
lah nutritional genomics yaitu pengetahuan genomik
sehatan yang diduga berkaitan dengan faktor genetik;
yang digunakan untuk pengembangan dunia farma-
dan (e) mengembangkan cara mengumpulkan data
kologi. Genomik nutrisional adalah ilmu pengetahuan
riwayat keluarga pada kasus-kasus yang diduga mem-
yang mempelajari hubungan antara genom manusia,
punyai faktor genetik.
nutrisi dan kesehatan. Genomik nutrisional dapat di-
bagi menjadi dua disiplin ilmu yaitu (1) nutrigenomik
DISKUSI
ialah studi mengenai efek dari nutrisi terhadap
Pada bagian tinjauan pustaka telah diuraikan secara kesehatan melalui perubahan genom, proteom, meta-
umum dan terbatas perkembangan serta kemajuan bolom dan pada gilirannya terjadi perubahan faal tu-
yang sangat pesat di bidang kedokteran genomik. Hal buh. (2) Nutrigenetik adalah studi mengenai efek dari
ini membawa optimisme tetapi juga implikasi pada variasi genetik terhadap interaksi antara diet dan kese-
praktek kedokteran. Kemajuan dan ketersediaan tes hatan dengan implikasi terhadap kelompok-kelompok
molekuler dan genetika sebagai salah satu alat untuk yang rentan.
menegakkan diagnosis penyakit infeksi secara cepat,
Kedokteran genomik dan bioinformatika juga telah sa-
akurat dan sensitif serta penyakit-penyakit genetik
ngat membantu menuntaskan kasus-kasus krimina-
dapat dimanfaatkan oleh negara-negara berkembang
litas yang sangat sulit terungkap bahkan telah dipakai
khususnya Indonesia. Hasil dari tes-tes tersebut di atas
secara rutin di dalam proses investigasi kasus-kasus
akan sangat membantu dalam menegakkan diagno-
kriminal. Teknik fingerprinting, RLFP dan STRs adalah
sis suatu penyakit infeksi, follow up pengobatan serta
teknik-teknik yang biasa digunakan dan sangat bisa
pencegahannya. Selain itu, tes genetika dapat di-
diandalkan.
manfaatkan untuk diagnosis penyakit akibat kelainan
genetika, kerentanan genetik sampai ke tindakan te- Kemajuan kedokteran genomik/bioinformatika mem-
rapi dan konseling misalnya pada penyakit thalasemia, bangkitkan kesadaran para ahli Kesehatan Masyara-
diabetes melitus dan lain-lain. kat dan epidemiologis untuk mengintegrasikannya ke

52 Vol. 9, No.1, Februari 2010


Kedokteran genomik: suatu harapan bagi kemajuan kedokteran di Indonesia

dalam kegiatan profesionalitas dokter umum, dokter Force of The UN Milenium Project, University of
keluarga sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan Toronto Joint Centre for Bioethics.

di dalam masyarakat, menyelenggarakan seminar-se- 6. Sanchez. Developing a Platform for Genomic


Medizine in Mexico. Science 2003. Vol 300. Iss 5617
minar kedokteran genomik dan lokakarya-lokakarya
p 295.
agar tidak menjadi genome illiterate. Di samping itu
7. Sander C. Genomic Medicine and the Future of Health
perlu dibangun suatu jaringan kerjasama networking Care. Science 2000. 287, 1977 - 1978.
agar seluruh pengetahuan di bidang kedokteran geno- 8. Lander ES,. Linton LM., Birren BC, Zody MD, Baldwin
mik dapat disebarluaskan secara cepat ke seluruh J., Devon K, et al Initial sequencing and analysis of
tanah air. the human genome. Nature 2001. 409:860-921.
9. Venter JC, Adams MD, Myers EW, Li PW, Mural RJ,
Di dalam menerapkan kedokteran genomik di Indone- Sutton GG, et al The Sequence Of The Human Ge-
sia, banyak tantangan dan hambatan yang harus diha- nome. Science 2001. 291: 1304-1351.
dapi misalnya sumber keuangan dan tenaga ahli dan 10. Campbell, DA., Valdes AM, Spurr N. Making Drug Dis-
terampil yang kurang memadai. Seringkali ditemukan covery a SN(i)P. Drug Discov. Today 2000. 5, 388-
lambatnya proses regenerasi peneliti senior ke peneliti 396
muda, diperlukan suasana kerja yang kondusif di la- 11. Stoneking M, 2001 Single Nucleotide Polimorphysm:
From the Evolutionary past. Nature 2001. 409 (6822),
boratoium dan instalasi pelayanan umum. dengan
821 - 822.
dukungan birokrasi pemerintah yang kuat.
12. Peltonen L. And McKusick.VA, Genomics and Medi-
cine : Dissecting Human Disease in the Posgenomic
KESIMPULAN Era. Science 2001. 291, 1224-1229
13. Go VLM, Wong DA, Wang Y, Butrum RR et al Diet and
Kedokteran genomik perlu mendapat perhatian yang
Cancer Prevention: Evidence-based Medicine to
serius agar dapat membantu percepatan pembangunan Genomic Medicine. The Journal of Nutrition. 2004.
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu seluruh potensi 134, 12S; 3513S, 4 pgs
yang ada di Indonesia seperti institusi pendidikan, 14. Guttmacher and Collins, 2002 Genomic Medicine: a
pusat-pusat pelayanan kesehatan, lembaga-lembaga Primer New England Journal of Medicine 2002 347:
penelitian profesi kedokteran, industri farmasi, dan lain- 1512-1520.
lain bersatu padu melakukan kegiatan kedokteran ge- 15. Mutch DM et al. " Nutrigenomics and Nutrigenetics:
nomik. Membangun jejaring, menye-lenggarakan semi- the emerging faces of nutrition." FASEB J. 2005; 19:
1602-1616
nar dan lokakarya merupakan kegiatan yang bersifat
16. http://www. Shb.ie/content 454667358_1.cfm
conditio sine qua non.
17. Daar, Torsteinsdottir, Martir, et al Top Ten Biotech-
nologies for improving health in developing coun-
DAFTAR PUSTAKA
tries Nature Genetics 2002. 32. p229-332.
1. Collins FS, Shattuck. Lecture, Medical and Societal 18. Maksum Radji. Pendekatan Farmakogenomik Dalam
Consequences of the Human Genome Project. N Pengembangan Obat Baru. Maj alah Ilmu
Eng. J. Med 1999;341: 28-37. Kefarmasian, . II, No. 1,l 2005, 1-11.
2. Weed, Medow, Guttmacher and Collins. Genomic 19. Khoury, Relationship between Medical Genetics and
Medicine, N Eng J. Med 2003 L . 348: 759-760. Public Health: changing the paradigm of disease
3. Lengauer T. Bioinformatics: The Pre-genomic to The prevention and the definition of a disease American
Post-genomic Era (http://www.ercim.org/publication/ Journal of Genetics 1997:17: 289-291.
Ercim-News/enw43/lenggauer.html); Diakses 28 20. h t t p : / / w w w . o r n l . g o v / s c i / t e c h r e s o u r c e s /
Oktober 2009. Human_Genome/medicine/pharma.shtml
4. Durbin RS, Eddy A, Krogh and Mitchison G. Biologi- 21. Keedwell, E., Intelligent Bioinformatics: The Applica-
cal Sequence Analysis. Cambridge University Press, tion of Artificial Intelligence to Bioinformatics Prob-
1998. ISBN 0-521-62971-3 lems. Wiley, 2005.
5. Acharya, Daar, Dow Aksnell and Singer 2004. Ge- 22. Mount, David W, Bioinformatics: Sequence and Ge-
nomic and Global Health; A Report of The Genomics nome Analysis Spring Harbor Press, May 2002.
Working Group of The Science and Technology Task 23. Computational Biology: Genomes, Networks, Evolu-

Vol. 9, No.1, Februari 2010 53


DAMIANUS Journal of Medicine

tion Free MIT Course (http://ocw.mit.edu/OcwWeb/ 2&_u) diakses 7 Desembar 2009


Electrical-Engineering-and-Computer-Science/ 27. Jeffreys AJ, Wilson V, Then SL. Individual specific fin-
6895Fall-2005/Course Home/index.htm) gerprints of human DNA. Nature 1985; 316: 76-8
24. Oxford Journals: Bioinformatics (http:// 28. W arrett DJ. DNA fingerprinting. Iterm Crime Police
bioinformatics.oupjournals.org/). Rev 1987 Sept-Oct: 21-5
25. Yang JY, Yang MQ, Arabnia HR, Deng Y. Genomics, 29. Atmadja DS. Ilmu Kedokteran forensic molekuler dan
molecular imaging, bioinformatics, and bio-nano-info perkembangannya di Indonesia. Jakarta: FKUI, 1996.
integration are synergistic components of transla-
30. Epplen JT, Lubjuhn T. DNA profiling and DNA finger-
tional medicine and personalized healthcare re-
printing. Basel-Boston-Berlin: Birkhauser Verlag
search. BMC Genomics volume 9. (http://
1999: 71-82.
www.biomedcentral.com/1471-2164/9/S2/II) diakses
4 Desember 2009. 31. Baker Genetics and public health: Need for Informa-
tion, Integration and Infrastructure, ASHTO Report
26. Phan J, Moffitt RA, Stokes TH, et al. Convergence of
September 1998. http://www.cdc.gov/genomics/info/
biomarkers, bioinformatics and nanotechnology for
reports/program/baker.htm! (diakses 10 Februari
individualized cancer treatment. Trend in biotechnol-
2005).
ogy. Vol 27 2009: 350-8 (http://www.scienedirect.com/
science?_ob=Article URL&_udi+B6TCW -4W6X26S- 32. Converage and Reimbursement of genetic test and
service. US Department of Health, 2006.

54 Vol. 9, No.1, Februari 2010

Вам также может понравиться