Вы находитесь на странице: 1из 10

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION SERTA

DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN


(Studi Pada Karyawan Tetap Pg Kebon Agung Malang)

Revilia Dian Rismayanti


Mochammad Al Musadieq
Edlyn Khurotul Aini
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Email : reviliadianrismayanti@gmail.com

ABSTRACT
This research entitled "The Influence of Job Satisfaction on Turnover Intention and its Impact on Employee
Performance" Conducted on permanent employees of PG Kebon Agung Malang. The purpose of this study is
to describe Job Satisfaction (X), Turnover Intention (Z), and Employee Performance (Y), and explain the
influence between employee Satisfaction Variables, Employee Turnover (Z), and Employee Performance (Y).
The result of path analysis shows that Employee Satisfaction (X) has significant negative effect to Employee
Intention Turnover (Z) with coefficient of -0,569 and significant value 0,000 <0,05. Employee Satisfaction (X)
has a significant positive effect on Employee Performance (Y) with coefficient 0,306 and significant value
0,004 <0,05. Employee Turnover Intention variable (Z) has a significant negative effect on Employee
Performance (Y) with coefficient -0,479 and significant value 0,000 <0,05. The indirect effect of Job
Satisfaction variable (X) on Employee Performance (Y) through Employee Turnover Intention (Z) is 0.273
smaller than the direct influence of Employee Satisfaction on Employee Performance of 0.306. This means
that Employee Turnover Intention variable is not enough meaningful as an intermediate variable to influence
Job Satisfaction of Employee to Employee Performance through Employee Turnover Intention.

Keywords : Job Satisfaction, Turnover Intention, Job Performance

АBSTRАK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Serta Dampaknya pada
Kinerja Karyawan” yang dilakukan pada karyawan tetap PG Kebon Agung Malang. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendiskripsikan Kepuasan Kerja (X), Turnover Intention (Z), dan Kinerja Karyawan (Y), serta
menjelaskan pengaruh antar variabel Kepuasan Kerja Karyawan, Turnover Intention Karyawan (Z), dan
Kinerja Karyawan (Y). Hasil analisis jalur path menunjukkan bahwa Kepuasan Kerja Karyawan (X)
berpengaruh negatif signifikan terhadap Turnover Intention Karyawan (Z) dengan koefisien -0,569 dan nilai
signifikan 0,000 <0,05. Kepuasan Kerja Karyawan (X) berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Y) dengan koefisien 0,306 dan nilai signifikan 0,004 <0,05. Variabel Turnover Intention
Karyawan (Z) berpengaruh negatif signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) dengan koefisien -0,479 dan
nilai signifikan 0,000 <0,05. Pengaruh tidak langsung variabel Kepuasan Kerja (X) terhadap Kinerja
Karyawan (Y) melalui Turnover Intention Karyawan (Z) adala sebesar 0,273 lebih kecil dibandingkan
pengaruh langsung Kepuasan Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan sebesar 0,306. Hal ini berarti
variabel Turnover Intention Karyawan tidak cukup bermakna sebagai variabel perantara untuk mempengaruhi
Kepuasan Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan melalui Turnover Intention Karyawan.

Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Turnover Intention, Kinerja Karyawan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 127


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN hasil kerja, penempatan atau promosi jabatan,
Perkembangan era globalisasi yang semakin perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan
maju mengakibatkan persaingan yang ketat dalam kerja. Sementara kepuasan kerja di luar pekerjaan
dunia usaha dan organisasi. Persaingan yang ketat adalah kepuasan yang dinikmati di luar pekerjaan
merupakan tantangan bagi pimpinan atau pemilik dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari
perusahaan. Kondisi tersebut mengharuskan setiap hasil kerjanya agar dapat memenuhi kebutuhan.
perusahaan mengelola sumber daya manusia yang Dengan demikian, kombinasi kepuasan dalam dan
aktif, kreatif, terampil, berkualitas dan memiliki luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang
kemampuan tinggi sehingga memperoleh hasil dicerminkan oleh sikap emosional yang seimbang
yang lebih baik dari sebelumnya. Sumber daya antara balas jasa dengan pelakasanaan
manusia merupakan salah satu faktor penting pekerjaannya”.
dalam sebuah organisasi dan perusahaan untuk Berdasarkan pendapat yang telah
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui dikemukakan oleh Hasibuan dapat disimpulkan
usaha kooperatif sekelompok orang di dalamnya, bahwa kepuasan kerja merupakan perasaan puas
sehingga suatu perusahaan perlu mengetahui dan menikmati dalam pekerjaannya dengan
bagaimana cara mengelola sumber daya manusia memperoleh pujian atas hasil kerja yang baik,
seoptimal mungkin. Pencapaian tujuan perusahaan penempatan atau promosi jabatan, dan juga
dan kemampuan bersaing suatu perusahaan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil
bergantung pada baik dan buruknya program kerjanya. Kepuasan Kerja dikategorikan dalam
pengelolaan dan pengembangan sumber daya pekerjaan, luar pekerjaan, maupun kombinasi
manusia yang dilaksanakan oleh perusahaan. dalam dan luar pekerjaannya.
Sumber daya manusia yang dimaksud adalah Menurut Effendy (2000:92), “Kepuasan
karyawan yang ada dalam sebuah organisasi atau Kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
perusahaan. : upah yang cukup, perlakuan yang adil,
Karyawan sebagai sumber daya utama dalam ketenangan bekerja, perasaan diakui, penghargaan
perusahaan selalu dituntut untuk memberikan atas hasil kerja, dan penyalur perasan”. Karyawan
kinerja yang optimal. Keberadaan karyawan sangat akan menunjukkan komitmennya untuk tetap loyal
penting karena merupakan salah satu faktor pada perusahaan jika kepuasan kerja diperolehnya,
penentu dalam produktivitas perusahaan. Tanpa sementara ketidakpuasan berpengaruh pada
karyawan tujuan perusahaan akan sulit tercapai dan keluarnya pegawai, tingkat kehadiran yang rendah
akhirnya tidak mampu bertahan dalam persaingan. serta sikap negatif lainnya. Ketidakpuasan kerja
Karyawan memberikan kinerja yang baik bagi telah sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan
perusahaan, sedangkan perusahaan memberikan penting yang menyebabkan Turnover Intention.
pembayaran sebagai balas jasa atas kinerja yang Menurut Siregar (2006:214) “Turnover
baik yang sudah diberikan karyawan terhadap Intention adalah kecenderungan atau niat karyawan
perusahaan. Sangatlah penting untuk untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara
memperhatikan hal tersebut karena secara sukarela menurut pilihannya sendiri”. Toly
langsung ataupun tidak langsung akan menjadi (2001:2) mengemukakan “Turnover Intention
ukuran terhadap timbulnya Kepuasan Kerja harus disikapi sebagai suatu fenomena dan perilaku
Karyawan. yang penting dalam kehidupan perusahaan dari
Menurut Luthans (2006:243), “Kepuasan sudut pandang individu maupun sosial, mengingat
Kerja adalah keadaan emosi yang senang atau bahwa keinginan berpindah karyawan tersebut
emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan akan mempunyai dampak yang signifikan bagi
atau pengalaman kerja seseorang”. Kepuasan Kerja perusahaan dan karyawan yang bersangkutan”.
merupakan hal yang bersifat individual karena Menurut Dharma (2012:1) “Turnover Intention
setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan memiliki dampak negatif bagi organisasi karena
yang berbeda-beda. Sikap ini dicerminkan oleh menciptakan ketidakstabilan terhadap kondisi
moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. tenaga kerja, menurunnya produktivitas karyawan,
Hasibuan (2011:202) mengemukakan : suasana kerja yang tidak kondusif dan juga
“Kepuasan Kerja dinikmati dalam berdampak pada meningkatnya biaya sumberdaya
pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam manusia”.Fawzi (2012:3) menjelaskan bahwa :
dan luar pekerjaan. Kepuasan di dalam pekerjaan “Turnover intention merupakan masalah klasik
didefinisikan sebagai perasaan puas dan menikmati yang selalu dihadapi para pengusaha. Seperti
dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian atas halnya replacement yang terus berjalan, baik

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 128


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
replacement (pergantian) karena faktor umur industri penggilingan tebu ini bertujuan untuk
maupun pengunduran diri. Jika pergantian memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang gula
disebabkan oleh faktor umur, maka perusahaan dengan daya saing tinggi. Dari tahun ke tahun PG
dapat mengantisipasi dengan mempersiapkan Kebon Agung berkembang dengan pesat, ini tak
kader-kader untuk menggantikan posisi karyawan lepas dari kualitas SDM karyawan yang terus
tersebut. Tetapi jika pergantian karyawan ditingkatkan di perusahaan. PG Kebon Agung
disebabkan oleh pengunduran diri, maka akan mempunyai jumlah karyawan tetap sebanyak 298
menyulitkan perusahaan karena berkaitan dengan orang, karena karyawan tetap diatur dalam
implementasi program kerja yang telah ditetapkan perjanjian kerja waktu yang tidak tertentu, oleh
oleh perusahaan”. karena itu Kepuasan Kerja karyawan tetap berperan
Tingginya tingkat Turnover Intention penting untuk menarik dan mempertahankan
karyawan pada perusahaan dapat dilihat dari karyawan yang berkualitas. Kepuasan Kerja yang
seberapa besar keinginan berpindah yang dimiliki terjaga dapat meningkatkan loyalitas karyawan dan
karyawan suatu organisasi atau perusahaan (Putra, menghindari terjadinya Turnover Intention,
2012:72). Turnover Intention pada karyawan dapat sehingga tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan
berdampak buruk pada organisasi apalagi jika dapat tercapai. Turnover Intention yang terjadi di
berujung pada keputusan karyawan meninggalkan perusahaan akan berdampak pada Kinerja
organisasi (Manurung dan Ratnawati, 2012:145). Karyawan dan dapat menjadi penghambat dalam
Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor yang pencapaian target perusahaan.
dapat berpengaruh pada Turnover Intention
sehingga kecenderungan terjadinya pengunduran KAJIAN PUSTAKA
diri karyawan dapat ditekan. Kepuasan Kerja
Indikasi terjadinya Turnover Intention Menurut Luthans (2006:243), terdapat lima
ditandai oleh beberapa hal yang menyangkut indikator untuk mengukur kepuasan kerja,
perilaku karyawan, salah satunya absensi yang diantaranya adalah :
meningkat dan mulai malas bekerja yang a) Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri
berdampak pada kinerja seorang karyawan Hal itu terjadi apabila pekerjaan tersebut
(Harnoto, 2002:2). Pengaruh kinerja sangat besar memberikan kesempatan individu untuk
dalam menentukan keberhasilan dan belajar sesuai dengan minat serta kesempatan
berkembangnya sebuah perusahaan. Keberhasilan untuk bertanggung jawab. Karakteristik
suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak pekerjaan dan kompleksitas pekerjaan
hanya bergantung kepada sarana dan prasarana mengubungkan antara kepribadian dan
yang ada tetapi juga bergantung pada kinerja yang kepuasan kerja, dan jika persyaratan kreatif
dicapai karyawannya. Menurut Mangkunegara pekerjaan karyawan terpenuhi, maka mereka
(2009:67), “Kinerja adalah hasil kerja secara cenderung menjadi puas.
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang b) Kepuasan terhadap gaji
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai Sejumlah uang gaji yang diterima sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan dengan beban kerjanya. Uang tidak hanya
kepadanya”. Wibowo (2010:7) mengemukakan, membantu orang memperoleh kebutuhan
“Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan dasar, tetapi juga alat untuk memberikan
hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut”. Kinerja kebutuhan kepuasan pada tingkat yang lebi
atau performance merupakan gambaran mengenai tinggi. Karyawan meliat gaji sebagai refleksi
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program dari bagaimana manajemen memandang
kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan kontribusi mereka terhadap perusahaan.
sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang c) Kepuasan dengan promosi
diluangkan melalui perencanaan strategis suatu Kesempatan untuk maju dalam organisasi.
organisasi (Moeheriono, 2012:95). Kinerja adalah Ini juga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan
faktor utama yang harus diperhatikan oleh seseorang. Lingkungan kerja yang positif dan
perusahaan karena untuk mencapai tujuan kesempatan untuk berkembang secara
perusahaan harus mempunyai karyawan yang intelektual dan memperluas keahlian dasar
memiliki kinerja yang baik (Rivai, 2008:64). menjadi lebih penting daripada kesempatan
Pabrik Gula (PG) Kebon Agung merupakan promosi.
salah satu perusahaan besar di industri gula
nasional, perusahaan yang bergerak dibidang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 129


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
d) Kepuasan terhadap atasan sudah sangat berkurang dibandingkan
Bergantung pada kemampuan atasannya sebelumnya.
untuk memberikan bantuan teknis dan 2. Malas Bekerja
dukungan perilaku. Ada dua dimensi gaya Karyawan yang memiliki turnover
pengawasan yang dapat mempengaruhi intention akan lebih malas bekerja karena
kepuasan kerja. Pertama adalah berpusat pada orientasi karyawan ini adalah bekerja di
karyawan, diukur menggunakan ketertarikan tempat lain yang dipandang mampu memenuhi
personal dan peduli pada karyawan, seperti keinginan karyawan tersebut.
memberikan nasehat dan bantuan kepada 3. Peningkatan terhadap Pelanggaran Tata Tertib
karyawan, komunikasi yang baik dan meneliti Kerja
seberapa baik kerja karyawan. Kedua adalah Berbagai pelanggaran tata tertib dalam
iklim partisipasi atau pengaruh dalam lingkungan kerja sering dilakukan karyawan
pengambilan keputusan yang dapat yang memiliki turnover intention. Karyawan
mempengaruhi pekerjaan karyawan. Secara lebih sering meninggalkan tempat kerja ketika
umum, kedua dimensi tersebut sangat jam kerja berlangsung, maupun berbagai
berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan. bentuk pelanggalan lainnya.
e) Kepuasan terhadap rekan sekerja 4. Peningkatan Protes terhadap Atasan
Menunjukkan seberapa besar rekan sekerja Karyawan yang memiliki turnover
memberikan bantuan teknis dan dorongan intention, lebih sering melakukan protes
sosial. Rekan kerja atau anggota tim yang terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan
kooperatif merupakan sumber kepuasan kerja kepada atasan. Materi protes yang ditekankan
yang paling sederhana pada karyawan secara biasanya berhubungan dengan balas jasa atau
individu. Kelompok kerja, terutama tim yang aturan lain yang tidak sependapat dengan
kuat bertindak sebagai sumber dukungan, keinginan karyawan.
kenyamanan, nasihat, dan bantuan pada
anggota individu. Kinerja
Kinerja berasal dari kata Job Performance
Turnover Intention atau Actual Performance (prestasi kerja atau
Siregar (2006:214) mendefinisikan prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh
“Turnover Intention adalah kecenderungan atau seseorang). Dalam pengertian Kamus Besar
niat karyawan untuk berhenti bekerja dari Bahasa Indonesia, pengertian dari Kinerja adalah
pekerjaanya secara sukarela menurut pilihannya (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang
sendiri”. Ronald dan Milkha (2014:5) diperlihatkan, (c) kemampuan kerja. Menurut
mengemukakan “Turnover Intention (keinginan Mangkunegara (2011:67) pengertian “Kinerja
berpindah kerja) merupakan kecenderungan atau (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas
intensitas individu untuk meninggalkan organisasi dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dengan berbagai alasan dan diantaranya untuk dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik”. Menurut tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Harnoto (2002:2) “Turnover Intention adalah kadar Hasibuan (2002:160) mendefinisikan “Kinerja
atau intensitas dari keinginan untuk keluar dari adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
perusahaan, banyak alasan yang menyebabkan dalam melaksanakan tugas-tugas yang didasarkan
timbulnya Turnover Intention ini dan diantaranya atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan
adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan serta waktu menurut standard an kriteria yang telah
lebih baik”. ditetapkan sebelumnya”.
Menurut Harnoto (2002:2) dalam Sianipar Dharma (2003:355) menyebutkan penilaian
(2014:100) Turnover Intention ditandai oleh kinerja meliputi :
berbagai hal yang menyangkut perilaku karyawan. a) Kuantitas
Indikasi-indikasi tersebut meliputi : Kuantitas yaitu jumlah yang harus
1. Tingginya Tingkat Absensi diselesaikan atau dicapai karyawan.
Karyawan yang memiliki turnover Pengukuran kuantitas melibatkan perhitungan
intention biasanya cenderung meningkatkan keluaran dari proses atau pelaksanaan
absensinya, hal itu terjadi karena dalam fase kegiatan. Ini berkaitan dengan jumlah keluaran
tersebut tingkat tanggung jawab karyawan yang dihasilkan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 130


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b) Kualitas HASIL DAN PЕMBAHASAN
Kualitas yaitu mutu yang harus dihasilkan Tabel 1 Hasil Uji Koefisien Jalur Kepuasan Kerja
(baik atau tidaknya). Pengukuran kualitas Karyawan terhadap Turnover Intention Karyawan
mencerminkan tingkat kepuasan, yaitu
seberapa baik penyelesaiannya. Coefficientsa
c) Ketepatan waktu Unstandardized Standardized
Ketepatan waktu yaitu sesuai tidaknya dengan Coefficients Coefficients
waktu yang direncanakan. Pengukuran Std.
Model B Error Beta t Sig.
ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari 1 (Const) 30.134 2.782 10.833 .000
pengukuran yang menentukan ketepatan Kepuasan -.383 .065 -.569 -5.913 .000
waktu penyelesaian kegiatan. Kerja
Karyawan
a. Dependent Variable: Turnover Intention Karyawan
Hipotеsis
Sumber: data diolah, 2018
Turnover
Intention Tabel 2 Hasil Uji Koefisien Jalur Kepuasan Kerja
Karyawan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan
H1 H3
(Z) Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Kepuasan Kinerja Coefficients Coefficients
Kerja Karyawan Std.
Model B Error Beta t Sig.
(X) H2 (Y) (Constant) 22.922 4.000 5.731 .000
1
Kepuasan .210 .070 .306 2.995 .004
Gambar 1. Modеl Hipotеsis Kerja
H1: terdapat pengaruh yang signifikan antara Karyawan
variabel Kepuasan Kerja Karyawan (X) Turnover -.488 .104 -.479 - .000
Intention 4.682
terhadap Turnover Intention Karyawan (Z). Karyawan
H2: terdapat pengaruh yang signifikan antara a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
variabel Kepuasan Kerja Karyawan (X)
terhadap Kinerja Karyawan (Y). Sumber: data diolah, 2018
H3: terdapat pengaruh yang signifikan antara Direct Effect (DE) = PZX
variabel Turnover Intention Karyawan (Z) = -0,569
terhadap Kinerja Karyawan (Y). = PXY
= 0,306
MЕTODE PЕNЕLITIAN = PZY
Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian = -0,479
pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan Indirect Effect (IE) = PZX × PZY
pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan di PG = -0,569 × -0,479
Kebon Agung Malang yang bertempat di Jalan = 0,273
Raya Kebon Agung Pakisaji, Kabupaten Malang, Total Effect (TE) = PYX + (PZX × PZY)
Jawa Timur. Dalam penelitian ini populasinya = 0,306 + 0,273
adalah seluruh karyawan tetap PG Kebon Agung = 0,579
Malang sejumlah 298 orang. Didapat sample
sebanyak 75 responden dan dianalisis Berdasarkan hasil perhitungan di atas
menggunakan analisis jalur. didapatkan bahwa pengaruh tidak langsung
(Indirect Effect) Kepuasan Kerja Karyawan
terhadap Kinerja Karyawan melalui Turnover
Intention Karyawan sebesar 0,273, sehingga total
pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan terhadap
Kinerja Karyawan dengan rumus (DE + IE) sebesar
0,579.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 131


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tabel 3 Koefisien Determinasi Apabila indikator tersebut tidak sesuai dengan
yang dirasakan responden, maka dapat dikatakan
Model Summary karyawan yang akan meninggalkan pekerjaannya
rendah. Nilai mean tertinggi pada variabel
R Adjusted R Std. Error of the
Model R Square Square Estimate Turnover Intention Karyawan adalah pada
mengenai sering datang terlambat ke kantor
1 .700a .490 .476 2.233 sebesar dan mengenai sering tidak masuk kantor
a. Predictors: (Constant), Turnover Intention Karyawan,
tanpa alasan menunjukkan nilai mean yang paling
Kepuasan Kerja Karyawan rendah.

Sumber : Data Primer Diolah, 2018 Kinerja Karyawan (Y)


Grand Mean dari variabel Kinerja Karyawan
(Y) adalah sebesar 4,20 yang menunjukkan Kinerja
Hasil perhitungan koefisien determinasi
Karyawan (Y) PG Kebon Agung adalah baik.
sebesar 0,490 atau 49,0%. Artinya bahwa 49,0%
Menurut jawaban responden, indikator Kinerja
variabel Kinerja Karyawan (Y) akan dipengaruhi
Karyawan yaitu kuantitas, kualitas, dan ketepatan
oleh variabel bebasnya yakni variabel Kepuasan
waktu telah sesuai dengan yang dirasakan
Kerja Karyawan (X) dan Turnover Intention
responden. Apabila indikator telah sesuai dengan
Karyawan (Z), sedangkan sisanya sebesar 51,0 %
yang dirasakan responden, maka dapat dikatakan
variabel Kinerja Karyawan (Y) akan dipengaruhi
Kinerja Karyawan dalam PG Kebon Agung
oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas
Malang telah tercapai. Nilai mean tertinggi pada
dalam penelitian ini.
variabel Kinerja Karyawan yaitu mengenai
karyawan selalu berusaha menyelesaikan
Kepuasan Kerja Karyawan (X)
Grand Mean yang dimiliki variabel Kepuasan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang telah
Kerja Karyawan (X) sebesar 4,27 yang ditetapkan perusahaan dan mengenai dapat
menunjukkan bahwa kepuasan kerja yang menyelesaikan pekerjaan melebihi standar kerja
dirasakan oleh karyawan PG Kebon Agung dapat perusahaan menunjukan nilai mean yang paling
dikategorikan tinggi. Menurut jawaban responden, rendah.
indikator kepuasan kerja yaitu kepuasan terhadap
pekerjaan itu sendiri, kepuasan terhadap gaji, Pembahasan Hasil Analisis Inferensial
kepuasan terhadap kebijakan promosi, kepuasan Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan (X)
terhadap supervisi, dan kepuasan terhadap rekan terhadap Turnover Intention Karyawan (Z)
kerja telah sesuai dengan yang dirasakan Hipotesis pertama dengan menggunakan
responden. Apabila indikator telah sesuai dengan analisis jalur (path), menunjukkan koefisien Beta
yang dirasakan responden, maka dapat dikatakan sebesar -0,569. Hal tersebut berarti hipotesis yang
Kepuasan Kerja Karyawan dalam PG Kebon menyatakan Kepuasan Kerja Karyawan
Agung Malang telah tercapai. Nilai mean tertinggi berpengaruh signifikan terhadap Turnover
pada variabel Kepuasan Kerja Karyawan adalah Intention Karyawan diterima. Arah hubungan yang
mengenai merasa senang dengan pekerjaan yang negatif menunjukkan jika variabel Kepuasan Kerja
dilakukan sedangkan, mengenai pelaksanaan Karyawan semakin baik atau meningkat maka
promosi jabatan di perusahaan dilakukan sesuai variabel Turnover Intention Karyawan juga akan
harapan menunjukan nilai mean paling rendah. semakin menurun. Berdasarkan penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa kepuasan pada pekerjaan itu
sendiri, kepuasan pada gaji, kepuasan pada
Turnover Intention Karyawan (Z)
Grand Mean dari variabel Turnover Intention promosi, kepuasan pada atasan, dan kepuasan pada
Karyawan (Z) adalah sebesar 1,72 yang rekan kerja sudah tercapai sesuai dengan yang
menunjukkan Turnover Intention Karyawan (Z) diharapkan responden. Apabila kepuasan kerja
PG Kebon Agung adalah rendah. Menurut jawaban yang dirasakan oleh karyawan PG Kebon Agung
responden, indikator Turnover Intention Karyawan Malang tercapai, maka keinginan karyawan untuk
yaitu absensi karyawan yang meningkat, mulai meninggalkan perusahaan akan semakin rendah.
malas bekerja, peningkatan terhadap pelanggaran Kepuasan Kerja Karyawan tertinggi pada PG
tata tertib kerja, peningkatan protes terhadap atasan Kebon Agung Malang yaitu kepuasan pada
pekerjaan itu sendiri dengan item merasa senang
tidak sesuai dengan yang dirasakan responden.
dengan pekerjaan yang dilakukan. Hasil dari

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 132


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
analisis tersebut didukung dari definisi ahli tinggi rendahnya tingkat kepuasan kerja karyawan
sebagaimana yang telah dikemukakan Robbins yang dirasakan akan mempengaruhi kinerja
(2001:179) “Kepuasan kerja dihubungkan negatif karyawan. Apabila kepuasan kerja tercapai maka
dengan keinginan untuk keluarnya karyawan kinerja karyawan akan lebih tinggi.
(Turnover Intention) dari perusahaan.”
Pendapat Robbins diatas didukung dengan Pengaruh Turnover Intention Karyawan (Z)
kajian empiris menurut Ibrahim (2016) yang terhadap Kinerja Karyawan (Y)
menyimpulkan bahwa kepuasan kerja karyawan Hipotesis ketiga dengan menggunakan analisis
mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap jalur (path), menunjukkan koefisien beta sebesar -
Turnover Intention. Hal ini dapat disimpulkan 0,479, hipotesis yang menyatakan Turnover
bahwa pengaruh kepuasan kerja terhadap Turnover Intention Karyawan berpengaruh signifikan
Intention adalah tinggi rendahnya tingkat kepuasan terhadap Kinerja Karyawan diterima. Arah
kerja karyawan yang dirasakan akan hubungan yang negatif menunjukkan jika variabel
mempengaruhi keinginan karyawan untuk Turnover Intention Karyawan semakin baik atau
meninggalkan pekerjaannya. Apabila kepuasan meningkat maka variabel Kinerja Karyawan juga
kerja tercapai maka Turnover Intention akan lebih akan semakin menurun. Berdasarkan penelitian ini
rendah. dapat disimpulkan bahwa absensi karyawan yang
menurun, karyawan semakin rajin bekerja,
Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan (X) penurunan pelanggaran terhadap tata tertib, dan
terhadap Kinerja Karyawan (Y) penurunan pelanggaran terhadap atasan, maka
Hipotesis kedua dengan menggunakan analisis karyawan akan semakin meningkatkan kinerjanya.
jalur (path), menunjukkan koefisien beta sebesar Turnover Intention Karyawan terendah dalam
0,306 yang menyatakan Kepuasan Kerja Karyawan penelitian ini yaitu mengenai sering tidak masuk
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan kantor tanpa alasan. Hasil dari analisis tersebut
diterima. Arah hubungan yang positif didukung dari definisi ahli yang menjelakan bahwa
menunjukkan jika variabel Kepuasan Kerja Turnover Intention akan berdampak pada
Karyawan semakin baik atau meningkat maka performance atau kinerja karyawan. Karyawan
variabel Kinerja Karyawan juga akan semakin merefleksikan Turnover Intention yang tinggi
meningkat. Berdasarkan penelitian ini dapat dengan tidak memenuhi tugas dan tanggung jawab
disimpulkan bahwa kepuasan pada pekerjaan itu dalam pekerjaan (Holzer et al, 2004:346).
sendiri, kepuasan pada gaji, kepuasan pada Berdasarkan pendapat ahli diatas didukung
promosi, kepuasan pada atasan, dan kepuasan pada dengan kajian empiris Widodo (2010) yang
rekan kerja sudah tercapai sesuai dengan yang menyimpulkan bahwa kepuasan kerja karyawan
diharapkan responden. Apabila kepuasan kerja mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap
sesuai dengan harapan responden, maka kuantitas, Turnover Intention. Hal ini dapat disimpulkan
kualitas, dan ketepatan waktu yang dihasilkan oleh bahwa pengaruh Turnover Intention Karyawan
karyawan akan semakin baik, dan karyawan akan terhadap Kinerja Karyawan adalah tinggi
semakin meningkatkan kinerjanya. Kinerja rendahnya tingkat Turnover Intention karyawan
Karyawan tertinggi pada PG Kebon Agung Malang yang dirasakan akan mempengaruhi Kinerja
yaitu mengenai karyawan selalu berusaha Karyawannya. Apabila Turnover Intention
menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu Karyawan yang dirasakan cukup rendah, maka
yang telah ditetapkan perusahaan. Hasil dari akan dapat meningkatkan Kinerja Karyawan.
analisis tersebut didukung dari definisi ahli
sebagaimana yang telah dikemukan Mathis &
Pengaruh Tidak Langsung Kepuasan Kerja
Jackson (2006:209) “Kepuasan kerja itu menarik
Karyawan (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
dan penting, hal yang paling mendasar adalah
melalui Turnover Intention Karyawan (Z)
pengaruh kepuasan kerja terhadap organisasi yang Kepuasan Kerja Karyawan secara langsung
akan mempengaruhi kinerja karyawan”. berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.
Pendapat Mathis & Jackson didukung dengan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
kajian empiris Saputra (2016) dengan judul yang pengaruh tidak langsung variabel Kepuasan Kerja
menyimpulkan bahwa ada pengaruh secara positif Karyawan terhadap Kinerja Karyawan melalui
signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja Turnover Intention Karyawan adalah sebesar 0,273
karyawan. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh lebih kecil dibandingkan pengaruh langsung
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan adalah Kepuasan Kerja Karyawan terhadap Kinerja

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 133


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Karyawan sebesar 0,306. Hasil analisis penelitian Kepuasan Kerja Karyawan yang tinggi akan
menunjukkan bahwa variabel Turnover Intention mempengaruhi peningkatan Kinerja
Karyawan kurang memberikan kontribusi atas Karyawan.
pengaruh tidak langsung variabel Kepuasan Kerja 4. Turnover Intention Karyawan (Z) berpengaruh
terhadap variabel Kinerja Karyawan. Hal ini berarti negatif signifikan terhadap Kinerja Karyawan
variabel Kepuasan Kerja Karyawan lebih (Y). Arah hubungan yang negatif
mempengaruhi Kinerja Karyawan secara langsung menunjukkan jika variabel Turnover Intention
tanpa melalui Turnover Intention Karyawan, Karyawan semakin baik atau meningkat maka,
karena Kepuasan Kerja Karyawan yang tinggi akan variabel Kinerja Karyawan akan semakin
mempengaruhi peningkatan Kinerja Karyawan. menurun.
Apabila Kepuasan Kerja Karyawan terpenuhi,
maka akan menurunkan tingkat Turnover Intention Saran
Karyawan yang akan berdampak pada 1. Organisasi perlu melaksanakan promosi
meningkatnya Kinerja Karyawan. jabatan dengan adil dan sesuai dengan harapan
karyawan, apabila pelaksanaan promosi
KЕSIMPULAN DAN SARAN jabatan sesuai dengan harapan karyawan,
Kеsimpulan maka karyawan akan merasa puas dan tidak
1. Berdasarkan analisis deskriptif penelitian yang merasa didiskriminasi dengan pelaksanaan
telah dilakukan bahwa Kepuasan Kerja promosi jabatan di dalam oganisasi.
Karyawan PG Kebon Agung Malang sudah 2. Organisasi perlu meningkatkan fasilitas dan
sangat baik dan dapat dirasakan oleh semua kenyamanan karyawan agar karyawan merasa
karyawan, sesuai dengan grand mean pada nyaman bekerja dalam organisasi dan dapat
distribusi frekuensi variabel. Tingkat Turnover menurunkan tingkat Turnover Intention.
Intention Karyawan pada PG Kebon Agung 3. Organisasi perlu memberikan reward atau
Malang sangat tidak baik, sesuai dengan grand penghargaan kepada karyawan apabila
mean pada distribusi frekuensi variabel. karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan
Tingkat Kinerja Karyawan PG Kebon Agung melebihi standar yang ditetapkan organisasi.
Malang baik sehingga, menunjukkan bahwa Penerapan reward dilakukan untuk memacu
karyawan memiliki integritas dalam bekerja. semangat dan memotivasi karyawan untuk
menyelesaikan pekerjaan melebihi standar
2. Kepuasan Kerja Karyawan (X) berpengaruh yang ditetapkan oleh organisasi.
negatif signifikan terhadap Turnover Intention
Karyawan (Z). Arah hubungan yang negatif
menunjukkan jika variabel Kepuasan Kerja DAFTAR PUSTAKA
Karyawan semakin baik atau meningkat maka, Dharma, Agus. 2003. Manajemen Supervisi :
variabel Turnover Intention Karyawan juga Petunjuk Praktis Bagi Para Supervisor.
akan semakin menurun. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
3. Pengaruh langsung Kepuasan Kerja Karyawan
Dharma, Surya. 2012. Manajemen Kinerja
(X) berpengaruh positif signifikan terhadap
Falsafah Teori dan Penerapannya.
Kinerja Karyawan (Y). Arah hubungan yang
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
positif menunjukkan jika variabel Kepuasan
Kerja Karyawan semakin baik atau meningkat Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu Komunikasi
maka, variabel Kinerja Karyawan juga akan Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja
semakin meningkat. Berdasarkan hasil Rosda Karya.
penelitian menunjukkan bahwa pengaruh tidak Harnoto. 2002. Manajemen Sumber Daya
langsung variabel Kepuasan Kerja Karyawan Manusia. Jakarta : Prehallindo.
terhadap Kinerja Karyawan melalui Turnover
Intention Karyawan adalah lebih kecil Hasibuan, Malayu. 2011. Manajemen Sumber
dibandingkan pengaruh langsung Kepuasan Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan. 2003. Manajemen Sumber
Hal ini berarti variabel Kepuasan Kerja Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Karyawan lebih mempengaruhi Kinerja
Karyawan secara langsung tanpa melalui 2002. Manajemen Sumber
Turnover Intention Karyawan, karena Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 134


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. (Alih Jurnal :
Bahasa V.A Yuwono, dkk) Edisi Bahasa Holzer, H., Stoll, M. & Wissoker , D. 2004. Job
Indonesia. Yogyakarta : ANDI. Performance and Retention Among
Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu. 2011. Welfare Recipients. Social Service
Manajemen Sumber Daya Manusia Review, 78(3) : 343-369.
Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Ibrahim, Garba Muhammad, dkk. 2016. Effect of
Rosda Karya. Job Satisfaction on Turnover Intention :
2009. Evaluasi An Empirical Investigation on Nigerian
Kinerja SDM. Bandung : PT Remaja Banking Industry. International Journal
Rosda Karya. of Organizational & Business Excellence,
1(2) : 1-8.
2005. Evaluasi
Kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama. Manurung, M.T., Intan Ratnawati. 2012. Analisis
Pengaruh Stress Kerja dan Kepuasan
Mathis, Robert L dan Jackson John H. 2006.
Kerja terhadap Turnover Intention
Human Resource Management, alih
Karyawan : Studi pada STIKES Widya
bahasa. Jakarta : Salemba Empat.
Husada Semarang. Journal of
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Management, 1(2) : 145-157.
Kompetensi. Jakarta : Raja Grafindo
Putra, I Gst, Ag, Gd, Emdy Mahardika, dkk. 2015.
Persada.
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Turnover Intention Dengan Komitmen
Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Organisasi Sebagai Variabel Intervening
Praktik. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Pada PT. Autobagus Rent Car Bali. E-
2008. Manajemen Sumber Daya Jurnal Manajemen Unud, 4(4) : 1100-
Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke 1118.
Praktik. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Ronald Sukwadi, Milkha Meliana. 2014. Faktor-
2006. Manajemen Sumber Daya faktor yang Mempengaruhi Kinerja dan
Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Turnover Intention Karyawan Usaha
Praktik. Edisi Pertama. Jakarta : Raja Kecil Menegah : Jurnal Rekayasa Sistem
Grafindo Persada. Industri, 3(1) : 1-9.

Robbins, Stephen P dan Coulter, Mary. 2010. Saputra, Agus Tunggal, dkk. 2016. Pengaruh
Manajemen (edisi kesepuluh). Jakarta : Kepuasan Kerja Dan Loyalitas Karyawan
Erlangga. Terhadap Kinerja Karyawan (Pada PT
Sun Star Motor Cabang Negara). E-Jurnal
dan Judge, T.A. 2008. Perilaku Bisma Universitas Pendidikan Ganesha,
Organisasi (Edisi Dua Belas). Jakarta : 4(1) : 1-8.
Salemba Empat.
Sianipar, Anggie Rumondang dan Haryanti. 2014.
2003. Perilaku Organisasi. Hubungan Komitmen Organisasi Dan
Jakarta : Index. Kepuasan Kerja Dengan Intensi Turnover
2001. Perilaku Organisasi, Jilid Pada Karyawan Bidang Produksi CV. X.
1 Edisi 8. Jakarta : PT. Prenhalindo. E-Jurnal Psikodimensia 13(1) : 98-114
Siregar, Amran. 2006. Manajemen Sumber Daya Toly, A.A. 2001. Analisis Faktor-Faktor yang
Manusia. Malang : UMM Pres. Mempengaruhi Turnover Intention pada
Staff Kantor Akuntan Publik. Jurnal
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Akuntansi dan Keuangan, 3(2) : 102-125.
Kuantitatif. Jakarta : PT. Fajar
Interpratama Mandiri. Putra, Bonaventura Ridya. 2012. “Pengaruh Job
Stressor terhadap Turnover Intention
Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta : dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel
Rajawali Pers. Pemediasi”. Jurnal Studi Manajemen
2010. Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga. Indonesia, 1(2) : 72-81.
Jakarta : Rajawali Pers.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 135


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Widodo, Rohadi. 2010. “Analisis Pengaruh
Keamanan Kerja Dan Komitmen
Organisasional Terhadap Turnover
Intention Serta Dampaknya Pada Kinerja
Karyawan Outsourcing pada PT. PLN
Persero APJ Yogyakarta”. Semarang :
Universitas Diponegoro.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 2 Agustus 2018| 136


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Вам также может понравиться