Вы находитесь на странице: 1из 4

Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan sumber daya manusia dan kualitas

hidup. Gizi, adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan unruk mempertahankan kehdupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-
organ, serta menghasilkan energy.

Status gizi dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya adalah dalam keadaan
bencana alam, perang, kekacauan sosial, krisis ekonomi, masalah gizi juga muncul akibat masalah
ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, namun tidak selalu masalah gizi ini dikaitkan dengan
pendapatan rumah tangga yang rendah. Saat ini bahkan orang dengan pendapatan tinggi masih memiliki
anak yang menderita masalah gizi.

Masalah gizi dapat dipengaruhi oleh

Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak dan
vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Empat masalah gizi kurang yang mendominasi di Indonesia, yaitu

(Almatsier, 2001:307) :

1) Kurang Energi Protein (KEP)

Kurang Energi Protein (KEP) disebabkan oleh kekurangan makan sumber energi secara umum
dan kekurangan sumber protein. Pada anak-anak, KEP dapat menghambat pertumbuhan, rentan
terhadap penyakit terutama penyakit infeksi dan mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan. Pada
orang dewasa, KEP bisa menurunkan produktivitas kerja dan derajat kesehatan sehingga rentan
terhadap penyakit. Kemiskinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya KEP, namun
selain kemiskinan faktor lain yang berpengaruh adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
makanan pendamping serta tentang pemeliharaan lingungan yang sehat (Almatsier, 2001:307).

2) Anemia Gizi Besi (AGB)

Masalah anemia gizi di Indonesia terutama yang berkaitan dengan kekurangan zat besi (AGB).
Penyebab masalah AGB adalah kurangnya daya beli masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sumber
zat besi, terutama dengan ketersediaan biologik tinggi (asal hewan), dan pada perempuan ditambah
dengan kehilangan darah melalui haid atau persalinan. AGB menyebabkan penurunan kemampuan fisik
dan produktivitas kerja, penurunan kemampuan berpikir dan penurunan antibodi sehingga mudah
terserang infeksi. Penanggulangannya dilakukan melalui pemberian tablet atau sirup besi kepada
kelompok sasaran.

3) Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

Kekurangan iodium umumnya banyak ditemukan di daerah pegunungan dimana tanah kurang
mengandung iodium. GAKI menyebabkan pembesaran kelenjar gondok (tiroid). Pada anak-anak
menyebabkan hambatan dalam pertumbuhan jasmani, maupun mental. Ini menampakkan diri berupa
keadaan tubuh yang cebol, dungu, terbelakang atau bodoh. Penanggulangan masalah GAKI secara
khusus dilakukan melalui pemberian kapsul minyak beriodium/iodized oil capsulekepada semua wanita
usia subur dan anak sekolah di daerah endemik. Secara umum pencegahan GAKI dilakukan melalui
iodisasi garam dapur.

4) Kurang Vitamin A (KVA)

KVA merupakan suatu ganguan yang disebabkan karena kurangnya asupan vitamin A dalam
tubuh. KVA dapat mengakibatkan kebutaan, mengurangi daya tahan tubuh sehingga mudah terserang
infeksi, yang sering menyebabkan kematian khususnya pada anak-anak. Selain itu KVA dapat
menurunkan epitelisme sel-sel kulit . Faktor yang menyebabkan timbulnya KVA adalah kemiskinan dan
minim pengetahuan akan gizi.

Kurang gizi masih ada sampai sekarang di sebabkan karena :

1. Kondisi ibu saat hamil


Apabila gizi ibu buruk akan menyebabkan berat badan bayi lahir rendah,
terhambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir. Hal ini akan
menyebabkan anak menderita kurang gizi dalam masa pertumbuhannya.
Gizi buruk pada ibu hamil ini juga disebabkan oleh 2 faktor :
 Kemiskinan
Akibat kondisi perekonomian, seorang ibu bias jadi tidak bias memenuhu
kebutuhan gizinya saat hamil. Kemiskinan ini disebabkan karena pendapatan
yang tidak mencukupi. Bias jadi orang tua bayi ini masih pengangguran dan
memiliki pekerjaan serabutan sehingga tidak memiliki pendapatan yang
tetap.. Seseorang menjadi pengangguran karena kurang nya keterampilan
dan kurangnya lapangan pekerjaan.

 Tidak adanya pengetahuan akan gizi seimbang


Bias jadi ibu yang tidak terpenuhi gizinya ini bukan disebabkan oleh tidak
mempunyai uang , tapi kartena ibu ini tidak memiliki pengetahuan akan gizi
seimbang yang perlu dipenuhi oleh seorang ibu dalam masa kehamilan.
Padahal dia mempunyai uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.

2. Kebutuhan gizi balita dalama masa pertumbuhan


Apabila gizi ibu saat hamil sudah terpenuhi maka ibu masih perlu menyiapkan
kebutuhan gizi dalam masa pertumbuhan anaknya.kemiskinan menyebabkan tidak
memungkinkannya orang tua memberikan makanan bergizi tingkat tinggi pada
anaknya. Dalam tumbuh kembang anak tidak sedikit peranan ibu dalam ekologi
anak, yaitu peran ibu sebagai genetik faktor yaitu pengaruh biologis terhadap
pertumbuhan janin dan pengaruh psikologisnya terhadap pertumbuhan postnatal.

3. Lingkungan yang kumuh

Cara pencegahan :

1. Meningkatkan pendapatan masyarakat.


Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi pelatihan bagi masyarakat yang tidak
terampil agara bias memiliki keterampilan dan nantinya bias di terima bekerja.
Melatih masyarakat berwirausaha,sehingga kemiskinan akan berkurang

2. Memberi pengethaun kepada ibu mengenai pentingnya gizi saat hamil


3. Memberi penyuluhan mengenai gizi balita

Вам также может понравиться