Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
0 Latar Belakang
Pemahaman tentang sifat-sifat dari bahan hasil pertanian dan perubahan-
perubahan yang terjadi dapat digunakan untuk menilai dan menetapkan mutu
bahan tersebut. Disamping itu hal tersebut dapat juga digunakan untuk
menentukan cara-cara penanganan dalam usaha mempertahankan mutunya.
Dalam hal ini diperlukan cara-cara analisis komponen penting yang berpengaruh
terhadap mutu.
Hasil pengolahan primer yang merupakan bahan baku pada proses
pengolahan berikutnya diharapkan mempunyai sifet-sifat yang dikehendaki. Salah
satunya yaitu panas spesifik yang merupakan salah satu dari karakteristik termal
bahan hasil pertanian.
Karakteristik termal bahan hasil pertanian sangat penting diketahui untuk
membangun sebuah sistem pengolahan bahan hasil pertanian yang berhubungan
dengan penggunaan termal, misalnya untuk perencanaan, pengendalian dan
operasi dalam perlakuan seperti :
0 Pemanasan
1 Penggorengan dengan vacuum frying
2 Pengeringan
3 Pendinginan, dan
4 Pembekuan.
Panas spesifik yang seperti telah diketahui merupakan salah satu dari
karakteristik termal dari suatu bahan hasil pertanian, dapat didefinisikan sebagai
jumlah energi panas yang diserap atau dilepaskan oleh satuan massa bahan dalam
suatu perubahan suhu , tanpa terjadi perubahan fasa dari bahan.
1 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah menentukan panas spesifik (Cp)
dari beberapa jenis bahan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Lemak:
Cpp = 1984.2 + (1473.3 x 10-3 T) – (4800.8 X 10-6 T2)
Karbohidrat :
Cpp = 1548.8 + (1962.5 x 10-3 T) – (5939.9 X 10-6 T2)
Serat :
Cpp = 1845.9 + (1930.6 x 10-3 T) – (4650.9 X 10-6 T2)
Abu :
Cpp =1092.6 + (1889.6 x 10-3 T) – (3681.7. X 10-6 T2)
III. METODOLOGI
Alat :
0 Timbangan analitik : untuk menimbang massa apel,jeruk dan air
panas.
1 Termos : untuk menempatkan air panas dan bahan pecobaan
2 Water heater : untuk memanaskan air.
3 Termometer : untuk mengukur suhu air panas dan bahan-bahan.
4 Stopwatch : untuk menghitung lamanya waktu percobaan.
5 Gelas ukur : untuk mengukur volume.
3.3. Metode
0 Memanaskan air dengan menggunakan water heater
1 Menimbang bahan dengan meggunakan timbangan analitik (mb) dan
ukurlah suhu bahan awal (Tb1) dengan asumsi Tb1 = Truangan
2 Menimbang air panas dengan menggunakan timbangan analitik (ma)
3 Setelah selesai ditimbang, air panas dimasukkan ke dalam termos dan
ukurlah suhunya.
4 Setelah suhu bahan awal dan suhu air awal diukur, bahan dimasukkan ke
dalam termos.
5 Menutup termos dan dibiarkan selama 15 menit.
6 Setelah 15 menit, tutup termos dibuka dan diukur kembali suhu air (Ta2)
dan suhu bahan (Tb2).
7 Menghitung Cp bahan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
qa = qb
macpa ∆ Ta = mb cpb ∆ Tb
dimana:
ma = massa air panas (kg)
mb = massa bahan (kg)
cpa = kapasitas panas spesifik air (kJ/kg K)
cpb = kapasitas panas spesifik bahan (kJ/kg K)
∆ Ta = perbedaan suhu air (K) = Ta1 – Ta2
∆ Tb = perbadaan suhu bahan (K) = Tb2-Tb1
Apel
SAMPEL KE- MASSA SUHU AWAL SUHU AKHIR ∆ Tb
BAHAN BAHAN BAHAN
1 112.7 gr 27 0C 50 0C 23 K
2 98.5 gr 27 0C 55 0C 28 K
Jeruk
SAMPEL KE- MASSA SUHU AWAL SUHU AKHIR ∆ Tb
BAHAN BAHAN BAHAN
1 78.5 gr 27 0C 54 0C 27 K
2 66.1 gr 27 0C 56 0C 29 K
3 72.3 gr 27 0C 59 0C 32 K
Air
PADA MASSA AIR SUHU AWAL SUHU AKHIR ∆ TB
BAHAN AIR AIR
Apel 507.5 gr 77 0C 60 0C 17 K
Jeruk 516.4 gr 850C 640C 21 K
Jeruk 2.
qa = qb
ma c pa ∆Ta = mb c pb ∆Tb
Jeruk 3.
qa = qb
ma c pa ∆Ta = mb c pb ∆Tb
= 19.93 kJ/kgK
APEL
Apel 1.
qa = qb
ma c pa ∆Ta = mb c pb ∆Tb
= 13.5 KJ/kgK
4.2. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini, yaitu mengenai karakteristik termal suatu
bahan hasil pertanian yang dikhususkan pada penentuan panas spesifik (Cp) atau
yang sering disebut juga specific heat capacity dari bahan hasil pertanian.
Pengetahuan mengenai karakteristik termal bahan hasil pertanian sangat penting
diketahui untuk membangun sebuah sistem pengolahan bahan hasil pertanian
yang berhubungan dengan penggunaan termal.
Merujuk dari data diatas dapat dinyatakan bahwa nilai panas spesifik dari apel
13.5 kJ/kgK dan jeruk 19.93 kJ/kgK. Hal ini berbeda dengan literature yang
didapatkan, Earle(1983) dalam table termal data for some food product
menyatakan bahwa nilai panas spesifik dari apel 3.6 kJ/kgoC. Dan dari
http://www.engineeringtoolbox.com menyebutkan bahwa nilai panas spesifik dari
apel sebesar 0.87 btu/lboF atau 3.64 kJ/kgoC, sedangkan untuk jeruk nilai panas
spesifiknya sebesar 0.9 btu/lboF atau 3.77 kJ/kgoC.
Dari percobaan tersebut juga terjadi perpindahan panas dari air panas ke
bahan-bahan. Hal tersebut dapat terlihat dari meningkatnya suhu jeruk dari 270C
menjadi 540C untuk jeruk 1, 560C untuk jeruk 2, dan 59oC untuk jeruk 3. Begitu
pula dengan suhu apel dari 27oC menjadi 50oC untuk apel 1, dan 55oC untuk apel
2.
Penentuan nilai Cp suatu bahan menggunakan persamaan sebagai berikut:
qa = qb
macpa ∆ Ta = mb cpb ∆ Tb
dimana:
ma = massa air panas (kg)
mb = massa bahan (kg)
cpa = kapasitas panas spesifik air (kJ/kg K)
cpb = kapasitas panas spesifik bahan (kJ/kg K)
∆ Ta = perbedaan suhu air (K) = Ta1 – Ta2
∆ Tb = perbadaan suhu bahan (K) = Tb2-Tb1
Dari hasil yang didapat terjdi perbedaan yang cukup besar antara nilai
teoritis dan hasil perhitungan. Hal ini dikarenakan :
0 Kesalahan pembacaan skala pada termometer untuk penentuan besarnya
suhu dari air dan bahan hasil pertanian.
1 Pada saat pengukuran suhu bahan akhir (Tb2) dimana pada pengukuran
suhu, termometer ditempatkan kurang masuk kedalam bahan, sehingga hasil yang
didapat kurang akurat.
V. KESIMPULAN
0 Panas spesifik merupakan sebagai jumlah energi panas yang diserap atau
dilepaskan oleh satuan massa bahan dalam suatu perubahan suhu, tanpa terjadi
perubahan fasa bahan.
1 Suhu bahan meningkat atau naik setelah dimasukkan ke dalam air panas
2 Suhu air menurun setelah bahan dimasukkan ke dalam air
3 Kalor berpindah dari medium bersuhu tinggi ke medium yang suhunya
lebih rendah, terlihat adanya perbedaan antara suhu awal dengan suhu akhir dari
bahan dan air.
4 Nilai panas spesifik dari setiap bahan berbeda – beda begantung pada
karakteistik bahan penyusunnya.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Oleh:
CHAERUL WAHIDIN
E1E03004
LABORATORIUM TEKNIK PASCA PANEN
JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2005