Вы находитесь на странице: 1из 4

ORIGINAL ARTICLE

Intisari Sains Medis 2019, Volume 10, Number 2: 334-337


P-ISSN: 2503-3638, E-ISSN: 2089-9084

Hubungan komunikasi efektif dokter-pasien


terhadap tingkat kepuasan pasien dalam
pelayanan medik CrossMark
Published by DiscoverSys
Dahliana Jessica Aristy Silaen,1* Ibnu Alferraly2

ABSTRACT

Introduction: Indonesia is the biggest contributor of medical tourists satisfaction rate is determined by using modified CAT (Communication
to Malaysia and Singapore in recent years, mostly from Medan. Assessment Tool) questionnaire.
Literature reviews and experts opinion of community medicine Result: Ten outpatient clinics of Central Public Hospital Haji Adam Malik
revealed that poor doctors’ communication skills in Indonesia lead to (10 patients per outpatient clinic) participated in the field test. The average
decreased patients satisfaction and lead to the number of patients mean score was 4.086 across all modified CAT items (SD = 0.609, range
seeking treatment abroad. 2.23−5.00). The average proportion of satisfaction rate was 81.7% (S.D. =
Aim: This study aimed to analyze the relationship between physician- 12.19, range 44.62−100%). There was a significant relationship between
patient communication on the level of patient satisfaction in Central physician-patient communication with patient satisfaction (p <0.05).
Public Hospital Haji Adam Malik, Medan. Conclusion: Assessment doctor-patient communication in Outpatient
Method: This research uses a combination of descriptive-analytic Clinics of Central Public Hospital Haji Adam Malik categorized as good.
study with cross sectional design. Statistical analysis was performed by Patient satisfaction rate in Outpatient Clinics of Central Public Hospital
chi-square test. The sample selection of research done by consecutive Haji Adam Malik categorized as satisfied. Effective physician-patient
sampling. Measurement doctor-patient communication and patient communication associated with patient satisfaction with the physician.

Keywords: effective physician-patient communication, doctor-patient communication, patient satisfaction, Central Public Hospital Haji Adam Malik
Cite This Article: Silaen, D.J.A., Alferraly, I. 2019. Hubungan komunikasi efektif dokter-pasien terhadap tingkat kepuasan pasien dalam pelayanan
medik. Intisari Sains Medis 10(2): 334-337. DOI: 10.15562/ism.v10i2.387

ABSTRAK

Pendahuluan: Indonesia merupakan penyumbang terbesar turis dokter-pasien dan tingkat kepuasan pasien ditentukan dengan
medis ke Malaysia dan Singapura dalam beberapa tahun terakhir, menggunakan kuesioner CAT (Communication Assessment Tool)
sebagian besar berasal dari Sumatera Utara, terutama kota Medan. yang dimodifikasi.
Literatur dan pendapat para pakar ilmu kedokteran komunitas Hasil: Sepuluh poliklinik rawat jalan dari RSUP Haji Adam Malik
menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi dokter yang buruk di (10 pasien per poliklinik rawat jalan) berpartisipasi dalam penelitian.
Indonesia menyebabkan ketidakpuasan pasien dan menjadi penyebab Nilai rata-rata semua item CAT yang dimodifikasi adalah 4,086±0,609.
banyak pasien yang berobat ke luar negeri. Proporsi rata-rata tingkat kepuasan pasien adalah 81,7%. Terdapat
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara hubungan yang signifikan antara komunikasi dokter-pasien dengan
komunikasi dokter-pasien terhadap tingkat kepuasan pasien di Rumah kepuasan pasien (p <0,05).
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan. Simpulan: Penilaian komunikasi dokter-pasien di Instalasi Rawat
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian Jalan RSUP Haji Adam Malik dikategorikan baik. Tingkat kepuasan
2
Medical Education Unit, Fakultas deskriptif-analitik dengan desain cross sectional. Analisis statistik pasien di Instalasi Rawat Jalan RSUP Haji Adam Malik dikategorikan
Kedokteran Universitas Sumatera dilakukan dengan uji chi-square. Pemilihan sampel penelitian yang puas. Terdapat hubungan yang bermakna antara komunikasi dokter-
Utara dilakukan dengan consecutive sampling. Pengukuran komunikasi pasien terhadap tingkat kepuasan pasien.

*
Corresponding author:
Dahliana Jessica Aristy Silaen Kata kunci: komunikasi efektif dokter-pasien, komunikasi dokter-pasien, kepuasan pasien, Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Fakultas Kedokteran Universitas
Cite Pasal Ini: Silaen, D.J.A., Alferraly, I. 2019. Hubungan komunikasi efektif dokter-pasien terhadap tingkat kepuasan pasien dalam pelayanan
Sumatera Utara Jalan dr.T.Mansyur
No.9 Medan 20155 Sumatera Utara, medik. Intisari Sains Medis 10(2): 334-337. DOI: 10.15562/ism.v10i2.387
jessicasilaen@gmail.com

PENDAHULUAN
Diterima: 18-12-2018
Disetujui: 08-01-2019 Pertumbuhan kepemilikan rumah sakit di swasta, terus bertambah setiap tahunnya. Akan
Diterbitkan: 01-08-2019 Indonesia, baik milik pemerintah maupun milik tetapi, kecenderungan orang Indonesia untuk

334 Open access: http://isainsmedis.id/


ORIGINAL ARTICLE

berobat ke luar negeri semakin meningkat.1,2 ke luar negeri karena sarana medik yang kurang
Menurut Departemen Kesehatan Singapura dan memadai, rendahnya tingkat kepercayaan pasien,
Badan Pariwisata Singapura, pada tahun 2011 dan minimnya perhatian dokter.9-11 Sikap dokter
Indonesia menyumbang 47,2%, dengan Malaysia belum menempatkan kepentingan pasien sebagai
kedua sebesar 11,5%, diikuti oleh Bangladesh (5%), prioritas yang utama. Selain itu, kemampuan dokter
Vietnam (4,1%) dan Myanmar (2,7%) untuk total dalam berkomunikasi serta kesediaan dokter dalam
pasien internasional yang berobat di Singapura.3 memberi penjelasan kepada pasien maupun kelu-
Menurut Malaysia Healthcare Tourism Council arga pasien masih lemah. Sehingga, menurut pakar
2012, dengan menggunakan data 2011, terdapat ilmu kedokteran komunitas, Dr. dr. Herqutanto,
57% dari total turis medis (medical tourists) atau MPH, MARS dan Direktur Jenderal Bina Upaya
lebih dari 330.000 orang Indonesia yang mencari Kesehatan, dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS, masalah
pengobatan di Malaysia. Umumnya, pasien komunikasi dokter di Indonesia menjadi pemicu
Indonesia yang berobat ke Malaysia berasal dari banyaknya masyarakat yang memilih berobat ke
Medan, Aceh, dan Riau.3-5 luar negeri dengan alasan pelayanan rumah sakit di
Buruknya komunikasi dokter−pasien sering dalam negeri tidak memuaskan.8,9
menjadi alasan bagi masyarakat luas untuk meng- Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hentikan pengobatan sehingga harus berpindah hubungan antara komunikasi dokter-pasien terha-
mencari dokter lain dan tidak jarang harus ke luar dap tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum
negeri,6 sehingga dalam beberapa tahun terakhir Pusat Haji Adam Malik, Medan.
kecenderungan orang Indonesia berobat ke luar
negeri semakin meningkat.7,8 Direktur Jenderal Bina
METODE PENELITIAN
Pelayanan Medik Departemen Kesehatan menya-
takan, orang Indonesia lebih memilih berobat Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
analitik, dengan desain penelitian cross sectional.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober
Tabel 1  Distribusi karakteristik responden sampai November 2014. Jumlah responden yang
Variabel Mean±SD N(%) berpartisipasi dalam penelitian ini adalah 100
orang, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Jenis kelamin
Pemilihan sampel dilakukan dengan cara consec-
Laki-laki 37(37) utive sampling. Data yang dikumpulkan berupa
Perempuan 63(63) data primer dengan instrumen pengumpulan data
Usia (tahun) 47,07±13,96 adalah angket tertutup dari kuesioner CAT yang
Remaja akhir (18-25) 11(11)
telah diterjemahkan, dimodifikasi, dan diuji validi-
tas serta realibilitasnya. Data yang diperoleh diolah
Dewasa awal (26-35) 11(11)
dan dianalisis dengan menggunakan program
Dewasa akhir (36-45) 14(14) Statistic Package for Social Science (SPSS) dengan
Lansia awal (46-55) 37(37) uji chi-square. Penelitian ini telah mendapatkan
Lansia akhir (56-65) 19(19) persetujuan dari Komite Etik Penelitian Bidang
Kesehatan Universitas Sumatera Utara dengan
Manula (>65) 8(8)
nomor: 347/KOMET/FK USU/2014.
Pendidikan terakhir
Tidak bersekolah 1(1)
HASIL
SD atau sederajat 8(8)
SMP atau sederajat 13(13) Berdasarkan distribusi karakteristik subjek peneli-
tian, responden terbanyak berjenis kelamin perem-
SMA atau sederajat 41(41)
puan (63%). Usia responden paling muda adalah
PT 37(37) 18 tahun dan paling tua adalah 74 tahun. Sebagian
Pekerjaan besar responden adalah lansia awal (46-55 tahun)
Bekerja 47(47) (37%). Sebagian besar responden memiliki pendi-
Tidak bekerja 53(53) dikan terakhir SMA atau sederajat (41%). Sebagian
besar responden tidak memiliki pekerjaan (53%).
Sumber biaya kesehatan
Sumber biaya kesehatan paling banyak digunakan
Pribadi 7(7) oleh responden yang menjadi pasien rawat jalan
Perusahaan tempat bekerja 4(4) adalah dari BPJS (54%) (Tabel 1).
Askes 35(35) Penilaian komunikasi dokter-pasien dan tingkat
kepuasan pasien berdasarkan kuesioner CAT dapat
BPJS 54(54)
dilihat pada Tabel 2. Sebagian besar responden

Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(2): 334-337 | doi: 10.15562/ism.v10i2.387 335
ORIGINAL ARTICLE

Tabel 2  Analisis data univariat mengganggap komunikasi yang dilakukan dokter


terhadap responden baik (56%). Sebagian besar
Variabel Mean±SD N(%)
responden merasa puas dengan kunjungan berobat
Komunikasi dokter−pasien 4,09±0,61 mereka (62%).
Sangat buruk 0(0) Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggu-
Buruk 5(5)
nakan chi-square, nilai probabilitas yang diperoleh
adalah p=0,000 (p<0,05). Hal ini berarti terdapat
Cukup baik 33(33)
hubungan antara komunikasi dokter-pasien
Baik 56(56) dengan tingkat kepuasan pasien (Tabel 3). Pasien
Sangat baik 6(6) menyatakan keramahan, empati, perlakuan, dan
Tingkat kepuasan pasien 81,72±12,19 perhatian yang diberikan dokter menjadi perhatian
terbesar pasien dalam menilai komunikasi dokter
Puas 62(62)
(Tabel 4).
Tidak puas 38(38)

PEMBAHASAN
Tabel 3  Analisis data bivariat
Pada tabel 4 menunjukkan kepuasan pasien terha-
Komunikasi dokter-pasien
dap dokter berdasarkan skor CAT pada poin-poin
Sangat Cukup Sangat pertanyaan kuesioner CAT yang terkait (skor CAT
Tingkat
baik Baik baik Buruk buruk
kepuasan Nilai >4). Akan tetapi, skor CAT pada poin pertanyaan
pasien n % n % n % n % n % p 9 dan 10 mengenai keterampilan komunikasi
Puas 6 6 56 56 0 0 0 0 0 0 0,001 dua arah masih dinilai rendah oleh responden
Tidak puas 0 0 0 0 33 33 5 5 0 0
(skor CAT <4). Hal ini menggambarkan bahwa
dokter masih menggunakan komunikasi satu
arah/paternalisme dalam berkomunikasi dengan
Tabel 4  P
 enilaian keterampilan komunikasi dokter dengan pasien. Sebagian pasien menyatakan bahwa dokter
kuesioner CAT yang menangani mereka seringkali menetapkan
Kuesioner CAT termodifikasi pilihan terapi/pengobatan tanpa mendiskusikan
Kepuasan
No. Pertanyaan Skor CAT (%)
pilihan tersebut maupun pilihan alternatif lainnya
dengan pasien (komunikasi satu arah/paternal-
1 Menyambut saya dengan cara yang membuat 4,09 83 istik). Walaupun di salah satu pusat kesehatan di
saya merasa nyaman Indonesia menyatakan bahwa kemampuan komu-
2 Memperlakukan saya dengan baik 4,19 92 nikasi dokter pasien sudah memuaskan,12 namun
3 Menggunakan nada bicara yang menunjukkan 4,13 88 komunikasi yang kolaboratif (komunikasi dua
perhatian dan kepedulian arah) adalah komunikasi yang seharusnya dilaku-
4 Menunjukkan sikap tubuh yang menunjukkan 4,06 81 kan oleh dokter.13 Timbal balik dari pasien terhadap
perhatian dan kepedulian suatu pelayanan diperlukan untuk meningkatkan
5 Mengerti kecemasan saya terhadap keluhan saya 4,08 84
kualitas layanan kesehatan.14
Sebagian besar pasien yang menyatakan kepua-
6 Membiarkan saya berbicara tanpa memotong 4,29 84
san mereka mengungkapkan bahwa keramahan
pembicaraan
dokter, empati yang dirasakan dokter terhadap
7 Memberikan saya informasi sebanyak yang saya 4,02 79 mereka, kepedulian dokter dalam mendengarkan
inginkan keluhan, menasehati, serta memberikan saran,
8 Memberi saya kesempatan untuk mengajukan 4,12 82 adalah hal-hal yang membuat pasien merasa dekat
pertanyaan tentang penyakit saya dan diperhatikan oleh dokter. Pollak et al. menya-
9 Mendiskusikan tahap pengobatan berikutnya, 3,99 73 takan bahwa dokter yang berempati kepada pasi-
termasuk rencana kontrol selanjutnya ennya dilaporkan menghasilkan kepuasan pasien
10 Menanyakan kemampuan saya untuk mengikuti 3,84 64 yang tinggi dalam berobat.15
rencana pengobatan Terdapat berbagai keterbatasan dalam pelak-
11 Menanyakan saya apakah saya memiliki 4,09 82 sanaan penelitian, diantaranya terdapat beberapa
pertanyaan, tanggapan, atau hal lainnya responden tidak dapat mengisi kuesioner secara
12 Merespon pendapat saya tentang pertanyaan 4,12 85 langsung akibat berbagai keterbatasan, seperti buta
dan tanggapan saya huruf maupun usia tua/lansia, sehingga dilakukan
dengan cara wawancara. Ketidakpahaman terhadap
13 Menutup pembicaraan dengan baik dan ramah 4,10 86
pertanyaan kuesioner juga dialami oleh beberapa

336 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(2): 334-337 | doi: 10.15562/ism.v10i2.387
ORIGINAL ARTICLE

responden, dimana hal tersebut dapat mempen- 5. Herqutanto. Wahai Dokter Indonesia, Berkomunikasilah.
Majalah Kedokteran Indonesia. 2009; 59(2):35-38.
garuhi objektivitas jawaban dari pertanyaan 6. American College of Obstetricians and Gynecologists.
kuesioner. Faktor lamanya antrian di beberapa Communication Strategies for Patient Handoffs. Obstet
poliklinik yang cukup ramai dapat mempengaruhi Gynecol. 2012;119:408-411.
7. Sarasswati I. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
mood pasien dan mempengaruhi kepuasan pasien. Masyarakat Memilih Pengobatan Medis Ke Luar Negeri
Selain itu, pelayanan yang diberikan oleh parame- (Study Terhadap Masyarakat Kota Medan yang Berobat Ke
dis/perawat diketahui mempengaruhi kepuasan Penang, Malaysia). 2011.
8. Arianto A. Komunikasi Kesehatan (komunikasi antara dok-
pasien, sehingga dapat menjadi bias dalam peneli- ter dan pasien). Jurnal Ilmu Komunikasi. 2013;3(02);1-13.
tian ini. 9. Barnes, Michael D., Neiger BL., Thackeray R. Komunikasi
Kesehatan. Dalam: Metode Pendidikan Kesehatan
Masyarakat. Bensley, Robert J. and J. Brookins-Fisher.
SIMPULAN Jakarta: ECG. 2008:54-86.
10. Herqutanto, Basuki E., Jauzi S., dan Mansyur M.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh Pengetahuan dan Keterampilan Komunikasi Dokter
Pasien dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya. Majalah
dapat disimpulkan bahwa penilaian komunikasi Kedokteran Indonesia. 2011;61(5):195-199.
dokter-pasien di Instalasi Rawat Jalan RSUP Haji 11. Basuki, Endang S. Konseling Medik: Kunci Menuju
Adam Malik Medan dikategorikan baik dengan Kepatuhan Pasien. Majalah Kedokteran Indonesia.
2009;59(2):55-60.
nilai skor CAT rata-rata 4,086. Tingkat kepua- 12. Krishnan V., Dharmadi M. Gambaran umum tingkat
san pasien di Instalasi Rawat Jalan RSUP Haji kepuasan masyarakat terhadap upaya pelayanan keseha-
Adam Malik Medan dikategorikan puas dengan tan di wilayah kerja UPT Kesmas Gianyar II. Intisari Sains
Medis. 2017;8(2):125-129
persentase rata-rata 81,7%. Terdapat hubungan 13. Fong HJ., Longnecker N. Doctor-Patient Communication:
yang bermakna antara komunikasi dokter-pasien A Review. The Ochsner Journa. 2010;10:38-43.
dengan tingkat kepuasan pasien (p<0,05). 14. Reinders ME., Blankenstein AH., Van Der Horst HE.,
Knol DL., Schoonheim PL., Van Marwijk HW. Does
patient feedback improve the consultation skills of general
practice trainees? A controlled trial. Medical education.
DAFTAR PUSTAKA 2010;44(2):156-164.
1. Ali M., Sigit IPS., Zahir Z H. Komunikasi Efektif Dokter- 15. Pollak KI., et al. Physician Empathy and Listening:
Pasien. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Associations with Patient Satisfaction and Autonomy.
2. Ali M., Adam K., Rafly A. Penyelenggaraaan Praktik The Journal of the American Board of Family Medicine
Kedokteran yang Baik di Indonesia. Jakarta: Konsil 2011;24(6) 665-672. doi:10.3122/jabfm.2011.06.110025.
Kedokteran Indonesia. 2006.
3. KITA (Korean International Trade Association).
Indonesian market focus. Healthcare & Medical Tourism.
2013;3:1-37.
4. Ombi IP. Kepercayaan Pasien Terhadap Dokter Lokal dan
Dokter di Luar Negeri: Studi Komparasi Pada Pasien yang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
Berobat ke Luar Negeri. 2012

Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(2): 334-337 | doi: 10.15562/ism.v10i2.387 337

Вам также может понравиться