Вы находитесь на странице: 1из 11

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA CAFE

D’PUNCAK DI SAMARINDA

Mitha Destika Sari


Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
mitha_destika@yahoo.co.id

ABSTRACT

The problem of this study is whether the quality of service which consists of reliability, responsiveness,
assurance, empathy, and physical evidence of a significant effect on customer loyalty, and of the five variables
examined which has the most dominant and significant influence on customer loyalty at Cafe D 'Puncak in
Samarinda.
Marketing management is the analysis, planning, implementation and monitoring of programs aimed at
causing exchanges with target markets with a view to achieving the company's goals. The first hypothesis of this
study is the quality of service which consists of reliability, responsiveness, assurance, empathy, and physical
evidence of a significant effect on customer loyalty at Cafe D'Puncak in Samarinda and the second hypothesis is
the reliability (reability) has the most dominant influence and significant customer loyalty at Cafe D'Puncak in
Samarinda.
The population of this study is that consumers Cafe D'Puncak, while the sample is the smallest part of the
population that is considered representative or may represent respondents overall. In this study, researchers took
50 samples. The sampling technique using nonprobability sampling that the incidental technique. Where sampling
by coincidence, that anyone who by chance met with researchers can be used as a sample if the person who
happened to be found are considered suitable as a source of data.
The data that has been collected in an analysis using multiple linear regression. The formula used to
calculate the linear regression is: Y = a + b1x1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e. The author using SPSS.
Based on the analysis and discussion, showed that the quality of services such as reliability,
responsiveness, assurance, empathy, and physical evidence of a significant effect on customer loyalty. These
findings support the first hypothesis. Variables are dominant and significant effect is variable physical evidence.
These findings reject both hypotheses.
Keywords: Quality of Service and Customer Loyalty

PENDAHULUAN dengan melakukan strategi tepat agar tidak terselisih


dalam persaingan. Perusahaan juga harus dapat
Latar Belakang
mengantisipasi kecenderungan ekonomi di masa
Keadaan perekonomian yang semakin sulit mendatang dan harus dapat bersaing dengan
ini banyak terjadi persaingan di berbagai bidang perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama.
kehidupan, termasuk di dalamnya persaingan dalam Strategi dalam mempertahankan pelanggan,
dunia bisnis. Perusahaan semakin berusaha untuk perusahaan harus dapat memberikan pelayanan yang
mendapatkan pangsa pasar, sehingga hal ini memacu maksimal dalam memuaskan pelanggannya.
perusahaan untuk berusaha terus maju dalam Loyalitas pelanggan dapat terjadi apabila harapan
memperbaiki bisnis dan adanya kemajuan teknologi, benar-benar terwujud demikian pula sebaliknya, jika
perusahaan dituntut pula untuk dapat mengikuti pelanggan merasa puas, maka mereka akan kembali
perkembangan jaman agar tidak tertinggal dengan membeli produk kita dan membicarakan hal tersebut
yang lainnya. kepada orang lain secara menguntungkan.
Berdasarkan kenyataan yang ada, perusahaan Kualitas layanan adalah salah satu kunci
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, apabila sukses agar dapat bertahan pada kondisi persaingan
perusahaan tersebut dapat mengantisipasi yang semakin ketat. Sehingga perusahaan harus
perkembangan ekonomi yang semakin kompetitif mampu memberikan layanan sesuai dengan
keinginan konsumen serta dapat memuaskan jalan sehingga membuat konsumen merasa kurang
konsumennya. Kualitas layanan merupakan unsur nyaman karena polusi udara. Di samping itu, faktor
penting dalam hal loyalitas konsumen, variabel- harga yang ekonomis juga mempengaruhi konsumen
variabel yang termasuk di dalamnya adalah untuk berkunjung lebih dari satu kali pada Cafe
keandalan (reliability), daya tanggap D’Puncak.
(responsiveness), jaminan (assurance), empati Cafe D’Puncak adalah salah satu usaha cafe
(emphaty), dan bukti fisik (tangible). Pada dasarnya di Samarinda yang kemunculannya belum lama ini
loyalitas konsumen sangat terpengaruh pada mencoba melakukan pelayanan sebaik mungkin,
pelayanan yang diberikan oleh produsen. Persaingan sesuai dengan janji yang diberikan kepada
dunia bisnis juga memperhatikan setiap variabel konsumen. Selain itu, cafe D’Puncak juga
yang mempengaruhi loyalitas konsumen, karena mengandalkan ketepatan waktu dalam penyediaan
setiap variabel harus berjalan selaras untuk layanan, serta menghadirkan tempat nyaman di atas
menciptakan loyalitas konsumen. pegunungan dengan pemandangan yang indah untuk
Kualitas layanan sangat berpengaruh dalam tempat berkumpul keluarga dan kerabat sehingga
kemajuan suatu perusahaan. Pihak cafe harus banyak konsumen yang berkunjung pada Cafe
melakukan interaksi kepada konsumen dengan D’Puncak. Menu yang ditawarkan bervariasi, tidak
maksud untuk memperoleh umpan balik (feed back), kalah menariknya dengan cafe pesaing lainnya yang
berapa tanggapan konsumen tentang sarana dan ada di daerah Samarinda. Cafe D’Puncak juga
prasarana yang berhubungan dengan pelayanan yang menawarkan acara nonton bareng sepak bola,
diberikan sebagai kontrol dan ukuran keberhasilan. dimana diharapkan dengan adanya acara baru ini
Di sekitar Cafe D’Puncak begitu banyak pesaing, dapat meningkatkan jumlah pengunjung cafe. Ini
seperti Cafe Garden, Cafe Bella, dan Cafe Gading. memungkinkan adanya perjuangan yang keras di
Cafe pesaing yang terletak di sekitar Cafe D’Puncak dalam mempertahankan keberadaannya dari sekian
tersebut yang berkunjung tidak terlalu ramai. banyak usaha cafe di Samarinda.
Letaknya yang berada terlalu dekat dengan badan

DASAR TEORI adalah inti pemikiran dan praktek pemasaran


modern.
Konsep Pemasaran Menurut Lamb, Hair, Me Daniel ( 2001 : 6 )
pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan
Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan sejumlah
seperangkat proses untuk menciptakan, ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran
mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada yang mampu memuaskan tujuan individu dan
pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan organisasi.
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan Menurut Stanton ( 2000 : 6 ) pemasaran
para pemilik sahamnya. adalah :
Pemasaran umumnya dipandang sebagai Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-
tugas untuk menciptakan, memperkenalkan, dan kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan menentukan harga, mempromosikan,
perusahaan lain. Para pemasar terampil dalam mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
merangsang permintaan akan produk-produk memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang
perusahaan tetapi pandangan itu merupakan ada maupun pembeli potensial.
pandangan yang terlalu sempit tentang tugas yang Pemasaran merupakan suatu interaksi yang
dilakukan para pemasar. Persis seperti para berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran.
profesional produksi dan logistik bertanggung jawab Tetapi pemasaran bukanlah merupakan suatu cara
atas manajemen pemasokan, para pemasar yang sederhana untuk menghasilkan penjualan saja.
bertanggung jawab atas manajemen permintaan. Dalam hal ini pertukaran hanyalah merupakan satu
Pemasaran lebih berurusan dengan tahap dalam proses pemasaran.
pelanggan dibandingkan fungsi bisnis lainnya. Sebenarnya, pemasaran itu dilakukan baik
Memahami, menciptakan, mengkomunikasikan, dan sebelum maupun sesudah pertukaran. Usaha
memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen pelaksanaan kegiatan pemasaran tidak mungkin
dilakukan hanya oleh salah satu orang saja. Oleh
karena itu, kegiatan pemasaran biasanya dilakukan bersaing. Tiap pemasar harus mulai fokus bahwa
oleh sekelompok orang atau karyawan yang harus di dirinya adalah pemuas pelanggan yang harus tahu
organisir dan dikoordinir, sehingga dapat diharapkan keseluruhan proses memberi kepuasan terhadap
tercapainya tujuan dan sasaran didalam bidang pelanggan.
pemasaran.
Loyalitas Pelanggan
Kualitas Pelayanan
Pengertian kualitas pelayanan menurut Tjipto Pengertian loyalitas berasal dari bahasa
( 2007 : 46 ) dapat diartikan sebagai upaya inggris “loyal” yang artinya setia. Dan kesetiaan
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen adalah kualitas yang menyebabkan kita tidak
serta ketepatan penyampaiannya dalam menggemingkan dukungan dan pembelaan kita pada
mengimbangi harapan konsumen. sesuatu. Loyalitas lebih banyak bersifat emosional,
Kualitas pelayanan (service quality) dapat loyalitas adalah kualitas perasaan, dan perasaan tak
diketahui dengan cara membandingkan persepsi para selalu membutuhkan penjelasan rasional.
konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka Pelanggan merupakan kunci sukses bagi
terima / peroleh dengan pelayanan yang perusahaan. Suatu perusahaan akan selalu berupaya
sesungguhnya mereka harapkan / inginkan terhadap untuk menyusun strategi atau kiat untuk menarik
atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa mereka, sehingga menjadi pembeli barang atau
yang diterima atau dirasakan (perceived service) jasanya. Bukan hanya sampai disitu dengan segala
sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas kiatnya perusahaan terus berusaha agar pelanggan
pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika yang ada akan puas atas barang atau jasa yang dijual
jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, perusahaan. Dengan kepuasan yang tinggi yang
maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dirasakan pelanggan maka pelanggan akan menjadi
dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang diterima loyal pada jasa atau produk yang ditawarkan oleh
lebih rendah daripada yang diharapkan, maka perusahaan.
kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Menurut Tjiptono ( 2000 : 105 ) terciptanya
Secara umum, kualitas pelayanan dapat kepuasaan dapat memberikan beberapa manfaat, di
dilihat sebagai faktor penting untuk pemerolehan antaranya hubungan antara perusahaan dengan
laba, dan artinya juga terhadap kesuksesan pelanggannya menjadi harmonis sehingga
perusahaan. Ada dua hal yang dapat menjelaskan memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang
kontribusi kualitas pelayanan terhadap laba, yaitu dan terciptanya kesetiaan terhadap merek serta
sebagai berikut : membuat suatu rekomendasi dari mulut ke mulut
Menurut Venetis dan Ghauri ( 2000 : 215 ) (word of mouth) yang menguntungkan bagi
yang pertama, kualitas pelayanan dianggap sebagai perusahaan.
salah satu alat untuk diferensiasi pelayanan dan Loyalitas konsumen menurut Tjiptono
keunggulan kompetitif yang menarik pelanggan baru (2000 : 110) yaitu :
dan berkontribusi terhadap market share. Komitmen pelanggan terhadap suatu merek,
Yang kedua, kualitas pelayanan toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat
meningkatkan keinginan pelanggan untuk membeli positif dalam pembelian jangka panjang. Dari
lagi, membeli lebih, membeli pelayanan yang pengertian ini dapat diartikan bahwa kesetiaan
lainnya, membuat pelanggan tidak sensitif terhadap terhadap merek diperoleh karena adanya kombinasi
harga, dan menceritakan orang-orang lainnya dari kepuasan dan keluhan. Sedangkan kepuasan
mengenai pengalaman yang mereka sukai tentang pelanggan tersebut hadir dari seberapa besar kinerja
suatu pelayanan. perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut
Kualitas pelayanan menurut Kotler dan dengan meminimalkan keluhan sehingga diperoleh
Keller ( 2006 : 139 ) merupakan kunci yang pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh
menentukan pada kepuasan pelanggan. konsumen.
Beckham dalam Kotler dan Keller ( 2006 : Menurut Wahyu Nugroho ( 2005 : 11 )
139 ) mengingatkan bahwa pemasar yang tidak loyalitas konsumen didefinisikan sebagai suatu
belajar bagaimana meningkatkan, menghasilkan, dan ukuran kesetiaan dari pelanggan dalam
mengetahui seluk beluk pelayanan bakal kalah menggunakan suatu merek produk atau merek jasa
pada kurun waktu tertentu, pada situasi dimana
banyak pilihan produk ataupun jasa yang dapat 2) Pelanggan ingin membeli produk-produk lain dan
memenuhi kebutuhannya dan pelanggan memiliki bukan hanya satu produk.
kemampuan. 3) Pelanggan bersedia merekomendasikan produk
Menurut Swastha ( 2002 : 144 ) loyalitas yang dibelinya kepada teman-teman atau orang
dipandang sebagai hubungan yang erat antara sikap terdekatnya.
relatif dengan perilaku pembelian ulang. Loyalitas 4) Pelanggan tidak mudah beralih pada produk
merupakan salah satu bentuk perilaku yang pesaing.
menguntungkan (fovarable behavioral intention)
dari pelanggan setelah mengkonsumsi suatu produk Alat Analisis
(barang/jasa).
Sedangkan Chan ( 2003 : 20 ) menyatakan Data-data yang telah di himpun di analisis
bahwa “pelanggan yang loyal selain akan membeli dengan menggunakan metode regresi linier
lebih banyak dan lebih sering, juga bertindak seperti berganda.
penasehat bagi keluarga dan teman-temannya untuk Adapun rumus yang digunakan untuk
menjadi pelanggan perusahaan tersebut”. menghitung regresi linier berganda menurut
Griffin ( 2003 : 113 ) memberikan pengertian (Ghozali, 2005:82)adalah sebagai berikut :
loyalitas yaitu “When a customer is loyal, he or she
exhibits purchase behavior defined as non-random Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
purchase expressed over time by some decision-
making un/it”. Dimana :
Y : Loyalitas Konsumen
Karakteristik Loyalitas Pelanggan a : Konstanta
Pelanggan yang loyal merupakan aset yang X1 : Keandalan
berharga bagi perusahaan. Untuk mendapatkan X2 : Daya Tanggap
pelanggan yang loyal, perusahaan harus dapat X3 : Jaminan
menawarkan produk atau jasa dengan kualitas yang X4 : Empati
baik dan mengikuti perkembangan jaman sehingga X5 : Bukti Fisik
calon konsumen tertarik untuk melakukan tindakan b : Koefisien Regresi
pembelian. e : Tingkat Kesalahan
Menurut Alma ( 2004 : 274 ) menyatakan Agar memudahkan penulis dalam melakukan
karakteristik loyalitas pelanggan adalah sebagai perhitungan statistik, maka digunakan bantuan
berikut : program komputer SPSS.
1) Pelanggan ingin melakukan pembelian ulang
secara teratur atau regular.
HASIL PENELITIAN

Dari kuesioner yang telah disebarkan, diperoleh hasil 4. Tidak Baik 2 -


sebagai berikut :
1. Variabel Keandalan (X1) 5. Sangat Tidak Baik 1 -
Keandalan merupakan kemampuan untuk Total 50 0rang
memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji Sumber : Data diolah, 2014
yang ditawarkan. Indikatornya adalah ketepatan dan Dilihat dari tabel data 1 diketahui bahwa
cara penyajian. responden yang memilih jawaban kategori sangat
baik sebanyak 11 orang, responden yang memilih
Tabel 1 Frekuensi Keandalan Indikator jawaban kategori baik sebanyak 32 orang, yang
Ketepatan (X1.1) artimya lebih dari setengah jumlah responden. Dan
responden yang memilih jawaban kategori cukup
No. Kategori Jawaban Skor Frekuensi
baik sebanyak 7 orang, untuk jawaban kategori tidak
1. Sangat Baik 5 11 baik dan kategori sangat tidak tidak ada yang
2. Baik 4 32 memilih, yang artinya untuk jawaban kategori
3. Cukup Baik 3 7 tersebut tidak ada yang dipilih oleh responden.
Berdasarkan uraian tersebut, jawaban responden responden, serta yang memilih jawaban kategori
yang dominan adalah dengan kategori baik. sangat tidak baik tidak ada yang memilih, yang
Tabel 2 Frekuensi Keandalan Indikator Cara artinya untuk jawaban ini tidak ada yang dipilih oleh
Penyajian (X1.2) responden. Berdasarkan uraian tersebut, jawaban
No. Kategori Jawaban Skor Frekuensi responden yang dominan adalah dengan kategori
1. Sangat Baik 5 9 baik.
2. Baik 4 30 Tabel 4 Frekuensi Daya Tanggap Indikator
3. Cukup Baik 3 11 Cepat Tanggap (X2.2)
4. Tidak Baik 2 - No. Kategori Jawaban Skor Frekuensi
5. Sangat Tidak Baik 1 - 1. Sangat Baik 5 2
Total 50 0rang 2. Baik 4 24
Sumber : Data diolah, 2014 3. Cukup Baik 3 20
4. Tidak Baik 2 4
Dilihat dari tabel data 2 diketahui bahwa 5. Sangat Tidak Baik 1 -
responden yang memilih jawaban kategori sangat Total 50 0rang
baik sebanyak 9 orang, responden yang memilih Sumber : Data diolah, 2014
jawaban kategori baik sebanyak 30 orang, yang
artinya lebih dari setengah jumlah responden. Dan Dilihat dari tabel 4 diketahui bahwa
responden yang memilih jawaban kategori cukup responden yang memilih jawaban kategori sangat
baik sebanyak 11 orang, untuk yang memilih baik sebanyak 2 orang, responden yang memilih
jawaban kategori tidak baik dan kategori sangat tidak jawaban kategori baik sebanyak 24 orang, yang
baik tidak ada yang memilih, yang artinya untuk artinya kurang dari setengah jumlah responden. Dan
jawaban kategori tersebut tidak ada yang dipilih oleh responden yang memilih jawaban kategori cukup
responden. Berdasarkan uraian tersebut, jawaban baik sebanyak 20 orang, yang artinya kurang dari
responden yang dominan adalah dengan kategori setengah jumlah responden, untuk yang memilih
baik. jawaban kategori tidak baik sebanyak 4 orang, serta
jawaban kategori sangat tidak baik tidak ada yang
2. Variabel Daya Tanggap (X2) memilih, yang artinya untuk jawaban ini tidak ada
Daya tanggap merupakan respon atau yang dipilih oleh responden. Berdasarkan uraian
kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan tersebut, jawaban responden yang dominan adalah
dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap. kategori baik.
Indikatornya adalah kesigapan dan cepat tanggap.
3. Variabel Jaminan
Tabel 3 Frekuensi Daya Tanggap Indikator
Jaminan merupakan kemampuan karyawan
Kesigapan (X2.1)
atas pengetahuan terhadap produk secara tepat,
No. Kategori Jawaban Skor Frekuensi kualitas keramahtamahan, perhatian dan kesopanan
1. Sangat Baik 5 2 dalam memberikan pelayanan, keterampilan dalam
2. Baik 4 28 memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa
3. Cukup Baik 3 17 yang ditawarkan. Indikatornya adalah keramahan,
4. Tidak Baik 2 3 kesopanan dan reputasi.
5. Sangat Tidak Baik 1 - Tabel 5 Frekuensi Jaminan Indikator
Total 50 0rang Keramahan dan Kesopanan (X3.1)
Sumber : Data diolah, 2014 No. Kategori Jawaban Skor Frekuensi
Dilihat dari tabel data 3 diketahui bahwa 1. Sangat Baik 5 3
responden yang memilih jawaban kategori sangat 2. Baik 4 25
baik sebanyak 2 orang, responden yang memilih 3. Cukup Baik 3 18
jawaban kategori baik sebanyak 28 orang, yang 4. Tidak Baik 2 4
artinya lebih dari setengah jumlah responden. Dan 5. Sangat Tidak Baik 1 -
responden yang memilih jawaban kategori cukup
Total 50 0rang
baik sebanyak 17 orang, untuk responden yang
Sumber : Data diolah, 2014
memilih jawaban kategori tidak baik sebanyak 3
orang, yang artinya kurang dari setengah jumlah
Dilihat dari tabel data 5 diketahui bahwa Tabel 7 Frekuensi Empati Indikator Simpatik
responden yang memilih jawaban kategori sangat (X4.1)
baik sebanyak 3 orang, responden yang memilih No. Kategori Jawaban Skor Frekuensi
jawaban kategori baik sebanyak 25 orang, yang 1. Sangat Baik 5 1
artinya setengah dari jumlah responden. Dan 2. Baik 4 22
responden yang memilih jawaban kategori cukup 3. Cukup Baik 3 23
baik sebanyak 18 orang, yang artinya kurang dari 4. Tidak Baik 2 4
setengah jumlah responden, untuk jawaban 5. Sangat Tidak Baik 1 -
kategori tidak baik sebanyak 4 orang, serta Total 50 0rang
jawaban kategori sangat tidak baik tidak ada Sumber : Data diolah, 2014
yang memilih, yang artinya untuk jawaban ini
tidak ada yang dipilih oleh responden. Dilihat dari tabel data 7 diketahui bahwa
Berdasarkan uraian tersebut, jawaban responden responden yang memilih jawaban kategori sangat
yang dominan adalah dengan kategori baik. baik sebanyak 1 orang, responden yang memilih
jawaban kategori baik sebanyak 22 orang, yang
Tabel 6 Frekuensi Jaminan Indikator artinya kurang dari setengah jumlah responden
Reputasi (X3.2) memilih jawaban tersebut. Dan responden yang
No. Kategori Jawaban Skor Frekuensi memilih jawaban kategori cukup baik sebanyak 23
1. Sangat Baik 5 2 orang, untuk yang memilih jawaban kategori tidak
2. Baik 4 25 baik sebanyak 4 orang, serta yang memilih jawaban
3. Cukup Baik 3 21 kategori sangat tidak baik tidak ada yang memilih
4. Tidak Baik 2 2 yang artinya untuk jawaban ini tidak ada yang dipilih
5. Sangat Tidak Baik 1 - oleh responden. Berdasarkan uraian tersebut,
Total 50 0rang jawaban responden yang dominan adalah dengan
Sumber : Data diolah, 2014 kategori cukup baik.
Dilihat dari tabel data 6 diketahui bahwa Tabel 8 Frekuensi Empati Indikator
responden yang memilih jawaban kategori sangat Komunikasi (X4.2)
baik sebanyak 2 orang, responden yang memilih No. Kategori Jawaban Skor Frekuensi
jawaban kategori baik sebanyak 25 orang, yang 1. Sangat Baik 5 4
artinya setengah dari jumlah responden memilih 2. Baik 4 27
jawaban tersebut. Dan responden yang memilih 3. Cukup Baik 3 17
jawaban kategori cukup baik sebanyak 21 orang, 4. Tidak Baik 2 2
yang artinya kurang dari setengah responden, untuk 5. Sangat Tidak Baik 1 -
yang memilih jawaban kategori tidak baik sebanyak
Total 50 0rang
2 orang, serta yang memilih jawaban kategori sangat
Sumber : Data diolah, 2014
tidak baik tidak ada yang memilih, yang artinya
untuk jawaban ini tidak ada yang dipilih oleh Dilihat dari tabel data 8 diketahui bahwa
responden. Berdasarkan uraian tersebut, jawaban responden yang memilih jawaban kategori sangat
responden yang dominan adalah dengan kategori baik sebanyak 4 orang, responden yang memilih
baik. jawaban kategori baik sebanyak 27 orang, yang
artinya lebih dari setengah jumlah responden
4. Variabel Empati memilih jawaban tersebut. Dan responden yang
Empati merupakan perhatian secara memilih jawaban kategori cukup baik sebanyak 17
individual yang diberikan perusahaan kepada orang, yang artinya kurang dari setengah jumlah
pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi responden memilih jawaban tersebut, untuk yang
perusahaan, kemampuan karyawan berkomunikasi memilih jawaban kategori tidak baik sebanyak 2
dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk orang, serta yang memilih jawaban kategori sangat
memahami keinginan pelanggannya. Indikatornya tidak baik tidal ada yang memilih, yang artinya untuk
adalah simpatik dan komunikasi. jawaban ini tidak ada yang dipilih oleh responden.
Berdasarkan uraian tersebut, jawaban responden
yang dominan adalah denngan kategori cukup baik.
5. Variabel Bukti Fisik memilih jawaban kategori cukup baik sebanyak 26
Bukti fisik merupakan penampilan fasilitas orang, untuk yang memilih jawaban kategori tidak
fisik seperti gedung dan ruangan front office, baik sebanyak 8 orang, serta yang memilih jawaban
tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapian dan dengan kategori sangat tidak baik tidak ada yang
kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan memilih, yang artinya untuk jawaban ini tidak ada
komunikasi dan penampilan karyawan. Indikatornya yang dipilih oleh responden. Berdasarkan uraian
adalah peralatan dan perlengkapan serta penampilan tersebut, jawaban responden yang dominan adalah
pegawai. dengan kategori cukup baik.

Tabel 9 Frekuensi Bukti Fisik Indikator 6. Variabel Loyalitas Konsumen (Y)


Peralatan dan Perlengkapan (X5.1) Loyalitas konsumen adalah suatu ukuran
No. Kategori Jawaban Skor Frekuensi kesetiaan dari pelanggan dalam menggunakan suatu
1. Sangat Baik 5 4 merek produk atau merek jasa pada kurun waktu
2. Baik 4 23 tertentu, pada situasi dimana banyak pilihan produk
3. Cukup Baik 3 21 ataupun jasa yang dapat memenuhi kebutuhannya
4. Tidak Baik 2 2 dan pelanggan memiliki kemampuan. Indikatornya
5. Sangat Tidak Baik 1 - adalah kunjungan.
Total 50 0rang
Sumber : Data diolah, 2014 Tabel 11 Frekuensi Loyalitas Konsumen
Indikator Kunjungan (Y1.1)
Dilihat dari tabel data 9 diketahui bahwa Kategori
responden yang memilih jawaban kategori sangat No. Jawaban Skor Frekuensi
baik sebanyak 4 orang, responden yang memilih 1. ≥5 5 29
jawaban kategori baik sebanyak 23 orang, yang 2. 4 4 18
artinya kurang dari setengah responden memilih 3. 3 3 3
jawaban tersebut. Dan responden yang memilih 4. 2 2 -
jawaban kategori cukup baik sebanyak 21 orang, 5. 1 1 -
untuk yang memilih jawaban kategori tidak baik Total 50 0rang
sebanyak 2 orang, serta yang memilih jawaban Sumber : Data diolah, 2014
kategori sangat tidak baik tidak ada yang memilih,
yang artinya untuk jawaban ini tidak ada yang dipilih Dilihat dari tabel data 11 diketahui bahwa
oleh responden. Berdasarkan uraian tersebut, responden yang memilih jawaban kategori ≥5
jawaban responden yang dominan adalah dengan sebanyak 29 orang, yang artinya lebih dari setengah
kategori baik. jumlah responden memilih jawaban tersebut,
responden yang memilih jawaban kategori 4
Tabel 10 Frekuensi Bukti Fisik Indikator sebanyak 18 orang. Dan responden yang memilih
Penampilan Pegawai (X5.2) jawaban kategori 3 sebanyak 3 orang, untuk yang
No. Kategori Jawaban Skor Frekuensi memilih jawaban kategori 2 dan 1 tidak ada yang
1. Sangat Baik 5 1 memilih, yang artinya untuk jawaban ini tidak ada
2. Baik 4 15 yang dipilih oleh responden. Berdasarkan uraian
3. Cukup Baik 3 26 tersebut, jawaban responden yang dominan adalah
4. Tidak Baik 2 8 dengan kategori sangat baik.
5. Sangat Tidak Baik 1 - Analisis statistik dilakukan berdasarkan data
Total 50 0rang dengan menggunakan metode kuantitatif dan
Sumber : Data diolah, 2014 kualitatif. Untuk memudahkan dan mempercepat
perhitungan, digunakan alat bantu program computer
Dilihat dari tabel data 10 diketahui bahwa SPSS (Statistic Program For Social Science) versi
responden yang memilih jawaban kategori sangat 21. Alat analisis statistik yang digunakan adalah
baik sebanyak 1 orang, responden yang memilih regresi linier berganda. Hasil analisis ditunjukkan
jawaban kategori baik sebanyak 15 orang, yang pada tabel 12.
artinya kurang dari setengah jumlah responden
memilih jawaban tersebut. Dan responden yang
Tabel 12 Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 14 Analisis Uji Simultan (Uji F)
Coefficientsa ANOVAa

Model Unstandardized Standardized Model Sum of Df Mean F Sig.


Coefficients Coefficients Squares Square
B Std. Error Beta Regres 5.007 5 1.001 3.270 .013b
sion
(Constant) 1.564 .876
1 Residu 13.473 44 .306
Keandalan .021 .067 .041 al
Total 18.480 49
Daya Tanggap .063 .076 .116
1 a. Dependent Variable: Loyalitas
Jaminan .067 .082 .129
b. Predictors: (Constant), Bukti Fisik, Keandalan,
Empati .092 .067 .185 Empati, Daya Tanggap, Jaminan
Bukti Fisik .198 .085 .383 Sumber : Data diolah, 2014
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber : Data diolah, 2014 Uji F statistik bertujuan untuk menguji
hipotesis pertama, apakah variabel independen yaitu
Selanjutnya dari tabel di atas dapat diketahui Keandalan (X1), Daya Tanggap (X2), Jaminan (X3),
bahwa nilai a (konstanta) adalah 1,564, nilai b1 Empati (X4), dan Bukti Fisik (X5) mampu
adalah 0,021, nilai b2 adalah 0,063, nilai b3 adalah mempengaruhi variabel dependen yaitu Loyalitas
0,067, nilai b4 adalah 0,092, dan nilai b5 adalah Konsumen (Y) secara signifikan atau tidak.
0,198. Sehingga diperoleh persamaan regresi :
Y = 1,564 + 0,021X1 + 0,063X2 + 0,067X3 + Tabel 15 Analisis Uji Parsial (t Hitung)
Coefficientsa
0,092X4 + 0,198X5
Besar atau kuatnya hubungan variabel Model Unstandardized Standardi t Sig.
independen terhadap variabel dependen, serta Coefficients zed
besarnya koefisien determinasi dapat dilihat pada Coefficien
ts
model summary.
B Std. Beta
Error
Tabel 13 Analisis Korelasi dan Determinasi (Constant 1.564 .876 1.786 .081
)
Model Summary Keandala .021 .067 .041 .310 .758
n
1 Daya .063 .076 .116 .824 .414
Mod R R Adjusted Std. Error of the Tanggap
el Square R Square Estimate
Jaminan .067 .082 .129 .817 .418
1 .521a .271 .188 .5534
Empati .092 .067 .185 1.364 .179
a. Predictors: (Constant), Bukti Fisik, Keandalan,
Empati, Daya Tanggap, Jaminan Bukti Fisik .198 .085 .383 2.321 .025
Sumber : Data diolah, 2014 a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber : Data diolah, 2014
Pengujian hipotesis pertama yaitu kualitas
layanan yang terdiri dari keandalan, daya tanggap, Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung
jaminan, empati, dan bukti fisik berpengaruh hubungan masing-masing variabel independen
signifikan terhadap loyalitas konsumen digunakan terhadap variabel dependen secara murni, jika
dasar tabel 5.3. variabel bebas yang lain dianggap konstan.

Pembahasan daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik


Pengujian hipotesis ini menggunakan (α) meningkat atau ditingkatkan, maka akan mendorong
sebesar 0,05. Berdasarkan hasil analisis yang telah meningkatnya loyalitas konsumen pada Cafe
dikemukakan sebelumnya, maka berikut ini dapat D’Puncak di Samarinda.
dijelaskan nilai persamaan regresinya yaitu : Pada tabel 13 yaitu analisis korelasi dan
Y = 1,564 + 0,021X1 + 0,063X2 + 0,067X3 + 0,092X4 determinasi menunjukkan bahwa nilai Koefisien
+ 0,198X5 Korelasi (R) sebesar 0,521. Hal ini menjelaskan
Nilai koefisien regresi masing-masing adanya hubungan yang kuat antara variabel
variabel adalah positif, artinya jika nilai keandalan,
independen : Keandalan (X1), Daya Tanggap (X2), pelayanan. Demikian juga cara penyajian yang
Jaminan (X3), Empati (X4), dan Bukti Fisik (X5), diberikan tidak mampu membuat konsumen loyal.
terhadap Loyalitas Konsumen (Y) pada Cafe Daya tanggap tidak berpengaruh signifikan
D’Puncak di Samarinda. Sedangkan nilai koefisien terhadap loyalitas konsumen Cafe D’Puncak datang
determinasi (R2) sebesar 0,271. Hal ini berarti kembali ke cafe atau tidak, tidak dipengaruhi oleh
variabel Keandalan (X1), Daya Tanggap (X2), kesigapan pegawai cafe dalam memberikan
Jaminan (X3), Empati (X4), dan Bukti Fisik (X5) pelayanan. Demikian juga cepat tanggap pegawai
dapat menjelaskan variasi perubahan variabel dalam menangani keperluan konsumen tidak mampu
Loyalitas Konsumen (Y) sebesar 27,1%. Sedangkan membuat konsumen loyal.
sisanya 72,9% dijelaskan oleh variabel lain. Jaminan tidak berpengaruh signifikan
Tabel 14 yaitu analisis uji simultan (Uji F) terhadap loyalitas konsumen Cafe D’Puncak datang
menunjukkan tingkat α = 5% diperoleh 0,013. Nilai kembali ke cafe atau tidak, tidak dipengaruhi oleh
ini lebih kecil dari α = 5%. Dengan demikian, dapat keramahan dan kesopanan para pegawai cafe.
disimpulkan bahwa hipotesis pertama yaitu kualitas Demikian juga reputasi cafe tidak mampu membuat
layanan yang terdiri dari keandalan, daya tanggap, konsumen loyal.
jaminan, empati, dan bukti fisik berpengaruh Empati tidak berpengaruh signifikan
signifikan terhadap loyalitas konsumen diterima. terhadap loyalitas konsumen Cafe D’Puncak datang
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh dari kembali ke cafe atau tidak, tidak dipengaruhi oleh
masing-masing variabel independen (keandalan, sikap simpatik para pegawai cafe. Demikian juga
daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik) para pegawai cafe dalam berkomunikasi untuk
terhadap variabel dependen (loyalitas konsumen) memahami kebutuhan konsumen tidak mampu
secara parsial, maka diuji dengan uji t. Uji t membuat konsumen loyal.
dilakukan dengan membandingkan nilai thitung Bukti fisik berpengaruh signifikan terhadap
dengan ttabel. loyalitas konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa
Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung peralatan dan perlengkapan cafe, serta penampilan
hubungan masing-masing variabel independen para pegawai menjadi daya tarik bagi tamu Cafe
terhadap variabel dependen secara murni, jika D’Puncak. Sehingga membuat tamu puas datang
variabel bebas yang lain dianggap konstan. Dari hasil kembali di lain waktu.
pengolahan data dengan menggunakan program Namun demikian tidak berarti keandalan,
SPSS diperoleh hasil bahwa variabel kendalan, daya daya tanggap, jaminan, dan empati tidak diperlukan.
tanggap, jaminan, empati, dengan menggunakan Keempat variabel tersebut tetap diperlukan untuk
tingkat α = 5% nilai signifikansi lebih besar dari α. meningkatkan kualitas. Hal ini terbukti bahwa
Artinya keempat variabel tersebut berpengaruh tidak keempat variabel tersebut ditambah variabel bukti
signifikan. Hanya variabel bukti fisik yang fisik secara bersama-sama berpengaruh signifikan
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. terhadap loyalitas konsumen.
Hipotesis kedua yang berbunyi keandalan
mempunyai pengaruh yang paling dominan dan Kesimpulan
signifikan terhadap loyalitas konsumen pada Cafe
D’Puncak ditolak. Hal ini dikarenakan nilai betha Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
variabel keandalan, daya tanggap, jaminan, empati yang telah dikemukakan sebelumnya, maka berikut
menunjukkan angka yang paling kecil dan ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
pengaruhnya tidak signifikan. berikut :
Diantara lima variabel kualitas pelayanan, 1. Kualitas layanan seperti keandalan, daya
terdapat empat variabel yang tidak berpengaruh tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik
signifikan terhadap loyalitas konsumen. Sementara berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
hanya satu variabel yaitu bukti fisik yang konsumen. Dengan demikian hipotesis pertama
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. diterima.
Hasil analisis data penelitian menunjukkan 2. Variabel yang berpengaruh dominan dan
bahwa keandalan tidak berpengaruh signifikan signifikan adalah variabel bukti fisik. Dengan
terhadap loyalitas konsumen Cafe D’Puncak datang demikian hipotesis kedua ditolak.
kembali ke cafe atau tidak, tidak dipengaruhi oleh
ketepatan pegawai cafe dalam memberikan
DAFTAR PUSTAKA Ratminto, dan Atik Septi Winarsih; 2007;
Manajemen Pelayanan; Pustaka Pelajar;
Aaker, David A; 2000; Manajemen Ekuitas Merek; Yogyakarta.
Alih Bahasa Aris Ananda; Mitra Utama; Robinette, Scott; 2001; Emotion Marketing;
Jakarta. Mc.Grow Hill Book Company; Jakarta.
Afsar,dkk; 2010; Determinants of Customer Stanton, William J; 2000; Prinsip Pemasaran
Loyalty in the Banking Sector;the Case of (terjemahan); Edisi 7; Jilid 1; Erlangga;
Pakistan Dalam African Journal of Business Jakarta.
Management Vol. 4 (6) hlm. 1040 – 1047. Sugiyono; 2002; Statiska Untuk Penelitian; CV
Alma, Buchari; 2004; Manajemen Pemasarandan Alfabeta; Bandung.
Pemasaran Jasa; Cetakan Keenam; ____________, 2004; Metode Penelitian
Alfabeta; Bandung. Administrasi; CV Alfabeta; Bandung.
Cateora, R. Philip, dan Graham, L. John; 2007; ____________, 2005; Statistik Untuk Penelitian;
Pemasaran Internasional; Edisi 13; Buku-1; Cetakan kedelapan; Alfabeta; Bandung.
SalembaEmpat; Jakarta. ____________, 2008; Metode Penelitian Kuantitatif,
Chan, Syafruddin; 2003; Relationship Marketing; Kualitatif dan R&D; PenerbitAlfabeta;
Cetakan Kedua; Penerbit Gramedia Pustaka Bandung.
Utama; Jakarta Suryana, Dr, M.Si; 2006; Kewirausahaan
Dahlan, Alwi, dkk; 2001; Kamus Besar Bahasa :Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju
Indonesia; Balai Pustaka; Jakarta. Sukses;Edisi 3; SalembaEmpat; Jakarta.
Ghozali, Imam; 2005; Aplikasi Analisis Swasta, Basu; 2002; Manajemen Penjualan; BPFE;
Multivariate dengan Program SPSS; Badan Yogyakarta.
Penerbit Universitas Diponegoro; Semarang. ____________, Dharmmesta, Prof. Dr. M.B.A,
____________, 2005; Costumer Loyalty; Edisi dan T. Hani Handoko Dr. M.B.A; 2008;
Revisi; Erlangga; Jakarta. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku
Kotler, Philip; 2000; Manajemen Pemasaran; Edisi Konsumen; BPFE; Yogyakarta.
Milenium; Jilid 1&2; PT. Prenhalindo; Tandjung, Jenu Widjaja; 2004;
Jakarta. Marketing Management Pendekatan Pada
____________, 2001; Manajemen Pemasaran di Nilai– Nilai Pelanggan; Bayumedia.
Indonesia; Analisis, Perencanaan, Tjiptono, Fandy; 2000; Prinsip & Dinamika
Implementasi dan Pengendalian; Pemasaran; Edisi Pertama; J & J Learning;
SalembaEmpat; Jakarta. Yogyakarta.
____________, dan Kevin Lane Keller; 2006; ____________, 2001; Strategi Pemasaran; Edisi
Marketing Management 12e; New Jersey; Pertama; Andi Ofset; Yogyakarta.
Pearson Education. ____________, 2007; Strategi Pemasaran; Edisi
Kuncoro, Mudrajad; 2003; Metode Riset Untuk Pertama; AndiOfset; Yogyakarta.
Bisnis dan Ekonomi; Erlangga; Jakarta. ____________, dan Chandra, Gregorius; 2005;
Lamb, Hair, Mc Daniel; 2001; Pemasaran Service, Quality, and Satisfaction; Penerbit
(terjemahan); Edisi Bahasa Indonesia; Jilid Andi; Yogyakarta.
Pertama; Salemba Empat; Jakarta. Triyono, Sigit; 2006; Sukses Terpadu Bisnis Ritel;
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A; 2001; PT.Elex Media Komputindo; Jakarta.
Manajemen Pemasaran Jasa; Salemba Umar, Husein; 2000; Riset Pemasaran dan
Empat; Jakarta. Perilaku Konsumen; PT.Gramedia Pustaka
Parasuraman, A., V. A. Zeithaml, dan L.L. Berry; Utama dan Jakarta Business Center; Jakarta.
2002; SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for ____________, 2005; Studi Kelayakan Bisnis;
Measuring Consumer Perceptions of Service PT.Gramedia Pustaka Utama; Jakarta.
Quality; Journal of Retailing; Vol. 64; No. 1. Utami, Christina Whidya; 2006; Manajemen Ritel;
Peter, J.H; 2003; Service Management in Managing Strategi dan Implementasi Ritel Modern;
The Image; Trisakti University; Jakarta. Salemba Empat; Jakarta.
Rangkuti, Freddy; 2004; Analisis SWOT Teknik Venetis, K.A,danGhauri, P.N; 2000; The
Membedah Kasus Bisnis; PT.Gramedia Importance of Service Quality on Customer
Pustaka Utama; Jakarta. Retention; An Empirical Study of Business
Service Relationships dalam Proceedings of
the Marketing in a Global Economy
Conference; Buenos Aires; 28 Juni – 1
Juli;hlm. 215-224.
Zeithaml, Valarie A.Mary Jo Bitner, dan Dwayne
D. Gremler; 2006; Service Marketing –
Integrating Customer Focus Accross The
Firm; 4Th Edition; New York:McGraw Hill.

Вам также может понравиться