Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
01 (2016), 51-57
Article
Sifat fisis dan mekanis papan partikel dengan
menggunakan campuran perekat UF dan PF pada
berbagai suhu pengempaan
Received:1 December 2016. Received in revised form: 20 December 2016. Accepted: 20 December 2016. Published online: 23 December 2016
Abstract
The objective of this research was to evaluate the effect of pressing temperature
on physical and mechanical properties of the particleboards. Boards made from
Durian wood shavings. The particles were dried up to 5.2% moisture content. The
size of board was set on 25 by 25 cm2 with thickness and density target were 1 cm
and 0.75 g/cm3, respectively. Board has been bonded using a mixture of UF and
PF adhesives. Level of adhesives used in this study was 12% based on oven dry
weight of the particles. The adhesive ratio of UF and PF was 70/30 (% w/w) with
resin solid content of UF and PF were 63% and 50%, respectively. Indirect spraying
resin was applied to produce of particleboard. UF was firstly sprayed and followed
by PF resin. After mat forming, board was pressed using hot pressing machine.
The pressing condition was set on 140, 150, 160, and 170 oC for 10 minutes and
30 kg/cm2 pressure. The results showed that 150oC temperature treatment
produced better thickness swelling (TS), water absorption (WA) and internal bond
(IB) particleboard compared to other treatments. The increasing of temperature
resulted negative effect to those parameters. All of the IB value had met the JIS A
5908 (2003) standard. The temperature of 140oC resulted the best IB value
indicating the resin mixture have cured well.
Pendahuluan
Ketidakseimbangan ketersediaan kayu kayu baik yang berasal dari limbah industri
dari hutan alam dengan kebutuhan bahan penggergajian, pengerjaan maupun limbah
baku industri perkayuan merupakan fakta. kayu dari hutan. Pada pembuatannya,
Terjadi peningkatan kebutuhan kayu bulat bahan baku tersebut diikat dengan perekat
di Indonesia dari tahun 2013-2014 sebesar sintetis thermosetting atau thermoplastic
15.38 juta (Kementerian Kehutanan, 2014). melalui proses pengempaan panas (Maloney,
Salah satu solusi permasalahan 1993). Keterbatasan sifat papan partikel
pemenuhan kebutuhan bahan baku bagi menyebabkan pengggunaannya terbatas
industri papan komposit diantaranya papan untuk keperluan interior seperti furniture,
partikel adalah melalui pemanfaatan limbah peredam suara, partisi dinding dan lain-lain.
51
Penelitian ini menggunakan jenis Metode
perekat campuran antara urea formaldehida
(UF) dengan phenol formaldehida (PF). 1. Proses Pembuatan
Sebagaimana dikemukakan oleh Zhang et
al. (2015) bahan urea sering dipergunakan Pada penelitian ini, rasio campuran
sebagai akselerator untuk mempercepat perekat UF dan PF yang dipergunakan
proses pematangan perekat PF serta sebesar 70/30 (% w/w) berdasarkan berat
mengurangi biaya dari perekat PF. kering partikel. Serutan kayu durian dan
Sementara itu PF digunakan untuk perekat dicampur dengan menggunakan
memperbaiki ketahanan terhadap air dan rotary blending machine. Selanjutnya
mengurangi emisi formaldehida pada dilakukan pembuatan lembaran dimana
perekat UF karena sifat hidrofobik dari furnish dicetak dengan menggunakan
cincin benzena serta tingginya konstanta cetakan ukuran 25×25 cm2. Kemudian
ekuilibrium dari reaksi phenol dan lembaran dikempa panas pada berbagai
formaldehida. Oleh karena itu pencampuran variasi suhu (140, 150, 160 dan 170oC)
perekat ini diharapkan dapat memperbaiki dikempa dalam waktu 10 menit pada
kelemahan papan partikel dalam hal tekanan 30 kgf/cm3. Pengkondisian papan
stabilitas dimensinya yang rendah. partikel dilakukan selama ± 7 hari pada
Heygreen dan Bowyer (1996) menyatakan kondisi suhu ruang.
bahwa pengembangan tebal papan partikel
2. Pemotongan Contoh Uji
berkisar anatara 10-25% dari kondisi basah
ke kering melebihi pengembangan kayu Pola pemotongan contoh uji dan
utuhnya serta pengembangan liniernya pengujian sifat fisis mekanis dilakukan
hingga 0.35. berdasarkan standar JIS A 5908 (2003)
seperti pada Gambar 1. Universal Testing
Tekanan dan suhu kempa merupakan
Machine/UTM Instron digunakan untuk
parameter proses pengempaan yang sangat
menguji sifat mekanis papan partikel.
berpengaruh dalam menghasilkan papan
yang menghasilkan papan yang berkualitas
baik. Kedua parameter ini berperan penting
dalam mengoptimalkan laju polimerisasi
perekat. Hal ini telah dinyatakan
sebelumnya oleh Parida et al. (2001).
Selanjutnya Wang dan Dai (2003)
mengemukakan bahwa pengaturan kondisi
suhu dan waktu pengempaan dapat
dilakukan melalui dua mekanisme yaitu
peningkatan waktu kempa pada suhu yang
konstan atau melalui peningkatan suhu
kempa pada waktu kempa yang konstan. Gambar 1. Pola Pemotongan contoh uji
Fokus dari penelitian ini adalah untuk papan partikel
memperbaiki stabilisasi dimensi papan
partikel dengan menggunakan campuran Keterangan gambar:
perekat UF dan PF melalui pengaturan
beberapa suhu pengempaan. A = Sampel uji MOE & MOR (5 x 20) cm2
B = Sampel uji kerapatan dan KA
Bahan dan Metode (10 x 10) cm2
C = Sampel uji PT dan DSA (5x 5) cm2
Bahan D = Sampel uji IB (5 x 5) cm2
52
Hasil dan Pembahasan variasi suhu kempa tidak memberikan
pengaruh yang berbeda nyata pada selang
Sifat Fisis Papan Partikel kepercayaan 95% terhadap nilai kerapatan
papan partikel yang dihasilkan.
1. Kerapatan dan Kadar Air
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Nilai kerapatan dan kadar air papan nilai kadar air papan partikel berkisar
partikel disajikan pada Gambar 2. Nilai antara 7,78-11,12% (Gambar 2) dan nilai ini
kerapatan papan yang dihasilkan berkisar telah memenuhi standar JIS A 5908 (2003)
antara 0,57-0,61 g/cm3 dimana nilai yang mensyaratkan nilai kadar air papan
tertinggi diperoleh pada perlakuan suhu partikel berkisaran 5-13%. Nilai kadar air
kempa 140oC dan nilai terendah pada suhu tertinggi terdapat pada perlakuan suhu
kempa 150 dan 160oC. kempa 150oC dan terendah pada suhu
160oC. Faktor yang berperan dalam
parameter kadar air yaitu kadar air partikel
dan kondisi lingkungan pada saat proses
pengempaan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Maloney (1993) yang menyatakan
bahwa kadar air awal bahan baku berperan
penting dalam menentukan kadar air papan
partikel yang dihasilkan.
57