Вы находитесь на странице: 1из 8

Makalah Teknik Kendali

APLIKASI MESIN PENGISIAN DAN PENUTUP BOTOL


OTOMATIS BESERTA PENGEMASANNYA
MENGGUNAKAN DUA KONVEYOR PADA INDUSTRI
RUMAH TANGGA

Disusun Oleh :
Eri Triana (15/381602/SV/08671)
Trianaeri87@gmail.com
‘*)Maun Budiyanto S.T. M.T.

PROGRAM DIPLOMA TEKNIK ELEKTRO


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
APLIKASI MESIN PENGISIAN DAN PENUTUP BOTOL
OTOMATIS BESERTA PENGEMASANNYA
MENGGUNAKAN DUA KONVEYOR PADA INDUSTRI
RUMAH TANGGA
Eri Triana (15/381602/SV/08671)
Trianaeri87@gmail.com
Maun Budiyanto S.T. M.T.
Jurusan Teknik Elektro – Fakultas Sekolah Vokasi UGM, Yogyakarta

ABSTRAK
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, memberi
pengaruh yang besar di dalam dunia industri yang sudah besar maupun industri
rumah tangga. Banyak industri yang sudah beralih dari cara alat konvensional
menjadi mesin-mesin yang sudah otomatis. Salah satu industri yang sangat
membantu dan dapat dikembangkan adalah industri rumah tangga pengisi dan
penutup botol otomatis. Dimana untuk pengendalian pada prosesnya menggunakan
PLC (Programmable Logic Control).
Dalam makalah ini akan dibahas menganai mesin pengisi dan penutup botol
serta pengepakan, yang diaplikasikan dalam industri rumah tangga untuk skala
kecil. Hal ini bertujuan untuk membantu industri kecil lebih berkembang. Pada
sistem pengisian dan penutupan botol semua dikendalikan dengan basis PLC
(Programmable Logic Control) sebagai pengatur sistem kerja otomatis alat.
Untuk pemrograman PLC menggunakan CX-Programmer di dalamnya
dapat dilihat pemrograman menggunakan ladder diagram, mnemonic diagram, dan
dapat dilihat simulasinya baik secara online maupun offline. Sehingga
mempermudah dalam perancangan alat sesuai dengan yang diinginkan. Pada
pengisi dan penutup botol ini terdapat tiga tahap proses yang penting yaitu
pengisian air, penutupan botol, dan pemberian label.
Kata Kunci : PLC, Otomatis, Pengisi dan Penutup Botol

BAB I PENDAHULUAN terhindar dari kesalahan yang


1.1 Latar Belakang sering terjadi.
Perkembangan tekhnologi Adapun peminimalisasiannya
yang pesat sangat mempengaruhi yaitu menjaga kontak langsung
kemajuan bidang industri. Saat dengan manusia agar barang
ini, apabila industri belum terjaga kebersihannya atau steril.
menggunakan sistem otomatis Selain itu, karena rentannya terjadi
maka akan mengalami banyak human error juga menjadi alasan
kendala seperti hasil yang kurang proses ini perlu dilakukan oleh
maksimal sebab jika masih suatu mesin produksi otomatis.
mengandalkan tenaga manusia Jadi, pembuatan alat otomatis
terkadang kurang steril dan pengisi dan pengepakan botol
manusia ada lelahnya untuk berbasis PLC dilakukan agar
bekerja. industri rumah tangga menjadi
Oleh karena itu, proses efisien, mencapai keefektifan
pengisian dan penutupan botol waktu serta tenaga, dan produk
membutuhkan mesin otomatis agar yang dihasilkanpun dapat
meningkat. Hal ini agar BAB III DASAR TEORI
meningkatkan efisiensi serta 3.1 PLC (Proggrammable Logic
efektifitas waktu dan tenaga. Controller)
1.2 Tujuan PLC yaitu kendali logika
Maksud dan tujuan penulisan terprogram merupakan suatu piranti
makalah ini, yaitu : elektronik yang dirancang untuk
1. Memperkenalkan PLC dapat beroperasi secara digital dengan
2. Mempelajari dasar-dasar menggunakan memori sebagai media
pemrograman PLC penyimpanan instruksi – instruksi
3. Mengaplikasikan dasar-dasar internal untuk menjalankan fungsi –
PLC pada sebuah alat industri fungsi logika, seperti fungsi
rumah tangga pencacah, fungsi urutan proses,
4. Mempelajari pembuatan fungsi pewaktu, fungsi aritmatika,
program ladder diagra dengan dan fungsi yang lain dengan cara
menggunakan software CX- memprogramnya.
Programmer Di dalam PLC berisi
1.3 Kegunaan dari hasil rangkaian elektronika yang dapat
Kegunaan dari hasil difungsikan seperti contact relay
pembahasan ini, yaitu : (baik NO maupun NC) pada PLC
1. Dapat dijadikan sebagai bahan dapat digunakan berkali-kali untuk
pembelajaran mata kuliah semua intruksi dasar selain intruksi
PLC, karena terdapat materi output.
dasar-dasar PLC
2. Memberikan efisiensi dan
keefektifan waktu serta tenaga
untuk proses produksi air
untuk usaha kecil (industri
rumah tangga) Gambar 3.1 Fungsi PLC

BAB II METODELOGI 3.1.1 Prinsip Dasar PLC


Metodelogi dalam flowchart, yaitu :

Gambar 3.2 Sistem konvensional


Perbandingan cara kerja PLC
dengan sistem kontrol konvensional
dapat dilihat pada gambar 3.2 dan
gambar 3.3 switch S1 dan S2 adalah
push-button normally open (NO).
S1 akan mengalirkan arus ke L1
sedangkanS2 akan mengalirkan arus
ke L2 pada saat kedua switch
tersebut ditekan L1 dan L2 akan melalui modul output dalam bentuk
menyala. sinyal digital. Kemudian oleh modul
output D/A (digital to analog module)
dari sistem yang dikontrol seperti
antara lain berupa kontaktor, relay,
solenoid, heater, alarm dimana
nantinya dapat untuk mengoperasikan
secara otomatis sistem proses kerja
Gambar 3.3 Sistem PLC yang dikontrol tersebut.
Pada gambar 3 komponen yang
sama disambungkan ke PLC. Dari 3.2.2 Kelebihan dari Penggunaan
gambar tersebut terlihat beberapa PLC
perbedaan yaitu switch tidak Kelebihan PLC dibanding
disambungkan secara langsung ke dengan konrol reley konvensional :
lampu tetapi melalui modul input 1. Fleksibel (keluwesan)
PLC, sedangkan lampu Karena, dengan beberapa mesin
disambungkan ke modul output hanya memerlukan satu bauh PLC
PLC. Input tidak berhubungan sebagai pengendali.
dengan output secara langsung 2. Deteksi dan koreksi kesalahan
tetapi keduanya dihubungkan oleh lebih mudah
prosesor berdasarkan program logic 3. Harga relatif murah
yang dimasukkan. 4. Kecepatan operasi sangat cepat.
Jadi, pada prinsipnya PLC 5. Pengamatan operasi PLC saat
melalui modul input bekerja menjalankan program dapat dilihat
menerima data-data berupa sinyal menggunakan layar CRT.
dari peralatan input luar (saklar, BAB IV DASAR
tombol, sensor). Data-data masukan PEMROGRAMAN
yang masih berupa sinyal analog Pokok dari penggunaan PLC
akan diubah oleh modul input A/D yaitu pada pemrogramannya yang
(analog to digital input module) disesuaikan dengan kebutuhan pada
menjadi sinyal digital. suatu alat yang akan dikontrol.
Selanjutnya oleh prosesor sentral Bahasa program yang digunakan
(CPU) yang ada di dalam PLC sudah dikonversi menjadi bahasa
sinyal digital itu diolah sesuai yang dimengerti manusia. Bahasa
dengan program yang telah dibuat program disajikan dalam dua bentuk
dan disimpan di dalam ingatan yaitu diagram tangga (Ladder
(memory). Diagram) dan tabel Mnemonic.
4.1 Ladder Diagram/Diagram
Tangga
Pada PLC diagram kontrol
dinamakan dengan diagram ladder
(tangga). Dinamakan diagram tangga
dikarenakan bentuknya menyerupai
tangga
Gambar 3.4 Sistem Layout dan
Hubungan PLC
Seterusnya CPU akan mengambil
keputusan dan memberikan perintah
Pada gambar diatas tersusun oleh
beberapa simbol yaitu A, B, C dengan
keluaran X dan Y. Pada Instruksi OR digunakan untuk
penggambaran diagram tangga memasukkan masukan yang
dikenal simbol – simbol yang hampir diparalelkan dengan masukan
sama dengan telai – relai mekanik, yang sebelumnya. Beberapa
yaitu : instruksi memungkinkan terletak
a. Saklar Normally Open (NO), pada garis terpisah secara paralel,
saklar ini menandakan keadaan maka kondisi pertama merupakan
saklar yang normalnya pada posisi LD dan sisanya berhubungan
OFF, dan ON bila relai terenergis dengan OR atau ORNOT.
4. Instruksi END
Gambar Simbol NO
b. Saklar Normally Close (NC), Instruksi ini digunakan untuk
saklar ini menandakan keadaan menandakan akhir dari suatu
saklar yang normalnya pada program.
keadaan ON. Jika saklar diaktifkan 4.1.1 Timer
akan menjadi OFF. Timer adalah instruksi untuk
menunda suatu proses. Timer
Gambar Simbol NC mempunyai sebuah masukan, dimana
c. Keluaran, kelauran dapat berupa apabila masukan ON timer
relai yang akan mengaktifkan menghitung dan bila masukan OFF
kontak-kontak NO dan NC timer reset.
- N menunjukkan timer ke berapa (
Gambar Simbol Output Tim 1, Tim 2 dst )
Beberapa instruksi yang sering - S adalah Set Value dengan
digunakan dalam penyusunan batasan antara 000.00 sampai
diagram ladder, yaitu : dengan 999.9.
1. Instruksi LD dan LDNOT Jika masukan ON maka timer aktif
dan mulai menghitung sesuai set
Instruksi LD digunakan untuk value, setelah timer selesai
memasukkan masukan yang menghitung sampai angka set value
dikehendaki sebagai bagian awal terpenuhi maka timer akan ON, timer
dari tangga. Sedangkan NOT akan OFF dan reset apabila masukan
untuk menandakan kontak NC. OFF. Untuk mengambil kondisi timer
Instruksi LD dan LDNOT maka dibuat diagram ladder seperti
dibutuhkan hanya satu kondisi gambar dibawah. Timer akan OFF
logika saja pada awal program. apabila masukan kondisinya OFF
2. Instruksi AND dan ANDNOT sehingga Timer reset. Timer
menggunakan unit 100 ms.

Instruksi AND digunakan untuk 4.1.2 Counter


Pengoperasian instruksi pencacah
memasukkan masukan yang diseri
sama dengan isntruksi timer pada
dengan masukkan sebelumnya.
PLC. Perbedaannya yaitu, instruksi
Tentunya instruksi yang di seri
timer akan secara kontinu
harus terpenuhi semuanya untuk
menghitung naik nilai akumulatif
mengeluarkan satu keluaran.
pada sebuah rata-rata yang ditentukan
3. Instruksi OR dan ORNOT
oleh time base. Pada pencacah dapat
menghitung naik maupun turun. pencacah tergantung pada nilai yang
Penghitungan cacahan fungsi dimasukkan dalam fungsi tersebut
BAB IV PERANCANGAN dan botol yang selesai ditutup akan
APLIKASI PLC PADA SISTEM dihitung oleh sensor penghitung.
PENGISIAN DAN PENUTUP Konveyor 2 bergerak ketika
BOTOL sensor penghitung sudah mencapai
Sebelum membuat program, angka 4. Untuk mereset agar
maka terlebih dahulu menentukan penghitung dapat melaksanakan
sistem yang akan dikontrol. Sistem ini fungsi hitungnya kembali
menggunakan 2 konveyor, 2 sensor menggunakan tombol hitung di
proximity, alat pengisian air, alat alatnya. Jadi, setelah botol yang jatuh
penutup botol dan lain- lain dapat pada kardus box konveyor 2
dilihat pada gambar. berjumlah 4, konveyor 2 On selama 6
detik dan kemudian mati kembali
untuk menunggu kardus box
selanjutnya berisi 4. Sedangkan untuk
Konveyor 1 tetap terus berjalan,
terkecuali mematikannya dengan
tombol STOP.
4.1 Diagram Blok Rangkaian
Input/Output PLC
Keterangan:
1. Botol yang sudah diberi lebel
2. Proses pengisian botol
3. Proses penutupan botol
4. Valve
5. Sensor
6. Koveyor
7. Penghitung
8. Kardus
9. START
10. STOP
11. Tombol ulang hitung
Proses dan cara kerja sistem
diatas, yaitu Tombol start ditekan
akan mengaktifkan sistem. Konveyor  PB START
1 berjalan, kemudian botol masuk. Sebagai tombol utama untuk
Saat sensor 1 mendeteksi ada botol menghidupkan sistem.
maka konveyor 1 akan berhenti dan  Saklar OFF
motor flow rate isi botol akan mengisi Menghentikan sistem dan
sesuai dengan waktu yang telah menyelesaikan proses secara
ditentukan yaitu 5 detik. bertahap jika mesin ingin
Lima detik pada pengisi selesai dihentikan
maka konveyor 1 akan ON dan botol  Sensor Proximity Isi
berjalan terdeteksi oleh sensor 2 mendeteksi keberadaan botol pada
sehingga konveyor 1 kembali konveyor sebagai pemicu untuk
berhenti selama 2 detik dan valve menghentikankconveyor dan
untuk menutup botol ON. Setelah 2 melakukan proses pengisian.
detik konveyor 1 akan ON kembali
 Sensor Proximty Tutup
mendeteksi keberadaan botol pada
konveyor sebagai pemicu untuk
menghentikan konveyor dan
melakukan proses penutup botol
 Sensor hitung
Menghitung jumlah maksimal
botol sesuai dengan yang disetting
dan menggerakkan konveyor 2.
4.2 Flowchart seluruh sistem

Cara kerja ladder diatas


adalah, untuk mengaktifkan sistem
dengan menekan tombol RESET 0.00
sehingga ladder Rung 1 akan
terhubung. Konveyor berjalan
membawa botol. Bila ada barang
yang melewati sesnsor pendeteksi 1
(0.01) maka akan mengakibatkan
Valve pengisi air hidup. Hidupnya
Valve ini diatur oleh Timer
(TIM0000). Hal ini karena pada rung,
3 TIM menjadi inputan suatu
indikator (100.02) dimana indikator
ini menjadi inputan rung 1 agar valve
hanya aktif pada waktu tertentu.
Setelah timer memenuhi tugasnya
sesuai dengan waktu yang ditentukan,
maka pengisi akan OFF dan konveyor
1 mulai berjalan kembali. Hal ini
dikarenakan indikator 100.02
dijadikan masukan secara parlel pada
rung 1 dan menyebabkan konveyor
terenergis.
Konveyor 1 berjalan kembali, bila
melewati sensor pendeteksi 2 (0.02)
4.3 Diagram Ladder
maka akan mengakibatkan konveyor
berhenti dan menutup tutup botol.
Prinsip kerja pada ladder ini sama
dengan pendeteksi 1, yaitu
menggunakan Timer dan timer di
jadikan inputan untuk rung 6. Setelah
itu output rung 6 (10.04) dijadikan
input rung 4 agar penutup botol aktif
sesuai dengan timer yang diset.
Sensor 1 dan sensor 2 terlewati,
maka akan melewati sensor 3.
Konveyor 1 akan tetap berjalan 3. Penggunaan Aplikasi PLC sangat
sebagaimana fungsinya. Bila ada mempermudah pekerjaan
botol yang melewati sensor (0.03) pengisian dan penutupan botol
maka akan mengakibatkan rung 8 karena menjadi efisien dan cepat.
terhubung dan pencacah akan 5.2 Saran
menghitung data preset dikurangi 1. 1. Pembuatan program akan lebih
Begitu seterusnya hingga tercapai baik apabila disimulasikan dengan
nilai preset 0. Maka keluarana alat langsung agar langsung
pencacah akan tinggi dan mengetahui ouput yang sesuai.
mengakibatkan konveyor 2 menyala 2. Sebelum membuat alat harus
(10.05). Konveyor 2 akan bergerak disertai dengan rencana yang
selama 6 detik karena terdapat timer matang disertai dengan alir cara
(0003) sebagai pengatur geraknya kerja alat.
kemudian akan berhenti menunggu
box terisi sampai 4 botol kembali. DAFTAR PUSTAKA
Untuk memberhentikan sistem [1]Biyanto,M.,A.Wijaya, Pengenalan
dengan menggunakan tombol OFF Dasar – dasar PLC (Programmable
(0.04) Logic Control), Gava Media,
Yogyakarta.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka [2]http://repository.gunadarma.ac.id/
dapat diambil kesimpulan, yaitu : 1160/1/rancang%20bangun%20konv
1. Penggunaan dalam rangkaian eyor%20penghitung%20barang%20d
mesin-mesin industri berfungsi engan%20sistem%20kendali%20ber
sebagai kontrol sehingga basis%20plc_UG.pdf
mempermudah pengoperasian
mesin-mesin industri [3]http://www.elektro.undip.ac.id/el_
2. Pada Pengemasan Botol kpta/wp-
penggunaan PLC pada alat content/uploads/2012/05/L2F009035
pengontrolan lebih tahan terhadap _MKP.pdf
lingkungan dan mudah dirubah
sesuai dengan kebutuhan.

SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Eri Triana
NIM : 15/381602.SV/08671
Menyatakan bahwa makalah “Aplikasi Mesin Pengisian dan Penutup Botol
Otomatis beserta Pengemasannya Menggunakan Dua Konveyor pada Industri
Rumah Tangga” benar-benar saya kerjakan sendiri dengan mempertimbangkan
sumber yang saya cantumkan pada DAFTAR PUSTAKA.
Pernyataan ini saya buat sendiri dan tidak ada ada paksaan dari pihak
manapun. Semoga bermanfaat.
Yogyakarta, 1 Juni 2017

Eri Triana

Вам также может понравиться