Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi, liberalisasi serta kemajuan dibidang teknologi dan
komunikasi membuat arus informasi menjadi tidak terbendung. Hal inilah yang
2014 : 1).
8,9% sedangkan Global Mortality Rate (GMR) sebesar 12,4% dan Disable
Dari jenis narkotika secara global, narkoba jenis ganja paling banyak
dari populasi penduduk dunia yang berumur 15-64 tahun. Hasil dari data BNN
menunjukan pengguna ganja di Indonesia mencapai 3,2 juta orang dari total 5
di kota Bandar Lampung berjumlah 478 orang. Pemakai ganja dapat masuk
kesemua usia dan lapisan masyarakat, mulai dari pelajar, mahasiswa, anak
1
2
jalanan, wiraswasta, buruh dan pegawai negeri sipil (BNN, Jurnal Data P4GN,
2013).
tanpa adanya filterasi, seringkali perilaku acuan yang mereka dapatkan adalah
perilaku yang kurang dan bahkan bertentangan dengan norma sosial yang ada.
Hal ini tergantung dari faktor kemampuan intrinsik (hereditas) dan lingkungan
Dalam sebuah estimasi dinyatakan bahwa 2,1 juta orang Amerika telah
juta menyalahgunakan stimulan dan 0,3 juta menggunakan sedatif (Halgin &
bahwa pada tahun 2009 sekitar 40-50 ton heroin yang melintas di Afrika sekitar
3
Pada tahun 2004 diperkirakan ada 3,2 juta orang (1,5% polulasi) di
penggunaan napza yang diderita (Kemenkes RI, 2010). Sementara pada tahun
per tahun. Hal ini merupakan salah satu faktor mengapa peredaran dan
(P4GN) pada tahun 2010 jumlah pecandu yang mendapatkan terapi dan
tahun dengan jumlah pengguna heroin sebanyak 10.768 orang dan pengguna
ganja sebanyak 1.774, pengguna sabu 984 orang dan sisanya pengguna alkohol
narkotika dengan jumlah terbanyak yang disita selama 2018 yakni 41,3 ton.
generasi muda. Hal itu disebabkan produksi ganja di Indonesia saat ini masih
tinggi. Selain itu, harga ganja yang murah juga menjadi faktor. Para pemakai
biasanya beranggapan ganja hanya sebagai obat rekreasi yang memiliki efek
lebih rendah dibanding narkotika jenis lain. Meski demikian, bagi BNN, ganja
4
tetap masuk dalam salah satu golongan zat terlarang (Detiknews, 25 Maret
2019).
penyalahgunaan NAPZA sebanyak 287 orang berada pada seluruh desa yang
berada di Kabupaten Aceh Besar, dimana pada terdapat 23 orang yang berobat
sebanyak 23 orang. Pada tahun 2018 dihitung dari bulan Januari sampai dengan
Jantho Kabupaten Aceh Besar, dimana 19 orang adalah remaja. Hal ini
Wilayah Kerja Puskesmas Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar meningkat (Data
dan daya ingat, mengalami peningkatan kepekaan visual dan pendengaran (tapi
73).
Kenyataan ini tidak bisa dipungkiri karena remaja itu sendiri merupakan bagian
dari keluarga. Peran kelurga dalam membina dan mengatasi masalah remaja
dan yang baik, merosotnya produktivitas kerja, gangguan kesehatan mulai dari
NAPZA dapat berupa terapi kognitif, terapi perilaku dan terapi sosial. Terapi
2008).
Januari Tahun 2019 di Puskesmas Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar, dari hasil
teman dan pengaruh dari lingkungan di tempat dia bekerja dan di tempat tinggal.
“pemakaian pertama saya waktu SMP kelas 2, saya memulainya dengan ganja,
awalnya saya hanya memakai ganja 1 linting saja, itu saya di ajak oleh teman-
teman, awalnya di berikan gratis saja, setelah itu dibeli dengan harga 10.000
menyalahgunakan NAPZA.
Ganja
8
NAPZA
pendidikan