Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 2
AKAR PERSAMAAN TAK LINEAR
2.1 Pengertian
Akar persamaan adalah nilai-nilai nol yang berbentuk F(x) = 0 atau bilangan-
bilangan Xo sedemikian sehingga F(Xo) = 0. Ada persamaan sederhana yang mudah
ditemukan akarnya. Misalnya 3x – 9 = 0, pemecahannya memindahkan -9 ke ruas kanan
sehingga jadi 3x = 9, maka didapat akarnya adalah x = 9/3 = 3. Umumnya persamaan
yang dipecahkan dalam numerik adalah persamaan tak linear (nirlanjar) yang melibatkan
bentuk cosinus, eksponensial, logaritma dan fungsi-fungsi transenden lainnya.
Persamaan F(x) dapat berbentuk sebagai berikut :
1. Persamaan aljabar, contoh: persamaan polinom berordo > 2
anxn + an-1xn-1 + ... + a2x2 + a1x + a0 = 0
a 0, n > 2
contoh : Y = 2x2 + x + 3
Fungsi aljabar terdiri dari :
a. F(x) = ax + b : Merupakan fungsi linear
b. F(x) = ax2 + bx + c : Merupakan fungsi kuadrat
c. F(x) = axn + bx-n : Merupakan fungsi aljabar lain dengan metode numerik.
mungkin manjauhi(divergen). Oleh karena itu metode ini tidak selalu berhasil
menemukan akar. Contohnya metode newton.
Sebelum pembahasan lebih lanjut, haruslah diketahui dulu konsep selang dan penentuan
tebakan awal pada suatu persamaan. Untuk memperoleh tebakan awal, terlebih dahulu
diselidiki lokasi akar persamaan tersebut. Penyelidikan ini dilakukan sebagai berikut:
i. Cara Grafik
Diterapkan untuk persamaan yang mudah digambarkan grafiknya. Dari kalkulus
diketahai bahwa akar persamaan adalah tempat grafik/persamaan memotong
sumbu X, yang bararti nilai Y persamaan sama dengan 0.
ii. Cara Tabulasi
Nilai-nilai fungsi pada selang yang ingin ditentukan, dihitung dengan
menggunakan suatu lebar selang tertentu dan dibuat dalam bentuk tabulasi.
Bilamana nilai fungsi berubah tanda pada suatu selang maka selang tersebut
terdapat suatu akar.
Contoh 2.1 Tentukan nilai akar-akar Y = X3 dari selang -2 sampai 2 dengan cara tabulasi
Penyelesaian:
Ambil satu nilai X, misal
X= - 2 ; nilai Y adalah: Y =
(-2)3 ; Y = (-2*-2*-2) ; Y = -8
Dari tabulasi terlihat bahwa
terjadi pergantian tanda pada
selang (-1,0) sehingga pada
selang tersebut terdapat akar.
gambarkan grafiknya.
X Y/F(x)
-2 -8
-1 -1
0 0
1 1
2 8
Perhitungan akar dan fungsi : Diketahui y=f(x), kita cari x=p, dimana f(p)=0. Secara
analitik berarti mencari absis titik potong grafik fungsi tersebut dengan sumbu X. Gambar
2.2 mengilustrasikan akar sebuah persamaan / fungsi.
F(x)
Akar= p
>> x=-10:10
>> plot(x,x.^2+2*x+1)
Latihan 2.2 Tentukan titik-titik Potong persamaan linear dibawah ini sesuai algoritma
diatas dalam bahasa pascal atau matlab
a. 4X + 2Y = 6 dan 3X + 8Y = 24 (0,3)
b. X – 5Y = 6 dan 2X – 8X = 10 (1,-1)
b b2 4.a.c
Rumus ABC = ..........................................................( v)
2.a
Algoritma menentukan akar persamaan kuadrat sebagai berikut:
1. Input 3 Variabel A,B,C
2. Ganti nilai D dengan sqr(B) – 4*A*C
3. Jika D < 0 maka “ Tidak ada Akar “
4. Jika D = 0 maka Akar = – B / 2*A
5. Jika D > 0 maka Akar =
a. X1 = -b + sqrt(D) / 2*a
b. X2 = -b – sqrt(D) / 2*a
6. Akar (X1, X2) ditentukan
7. Selesai
b b 2 4.a.c 4 42 4.1.3
Akar 1 (X1) = =
2.a 2.1
4 16 12
= = -1
2
b b 2 4.a.c 4 42 4.1.3
Akar 2 ( X2) = =
2.a 2.1
4 16 12
= = (-4 - 2) / 2 = -3
2
Jadi akar yang didapat adalah ( -1 , -3 )
Cara 2 : dengan algoritma :
1. Input 3 Variabel : 1,4,3
2. D = 4^2 – 4.1.3
D = 16 - 12; D = 4
3. Jika D < 0 maka “Tidak ada Akar“
4. Jika D = 0 maka Akar = – B / 2*A
5. Jika D > 0 maka Akar =
X1 = -4 + sqrt(4) / 2*1 (sqrt : akar pangkat 2)
X1 = (-4 + 2) / 2
X1 = -2 / 2 = -1
X2 = -4 – sqrt(4) / 2*1
X2 = (-4 – 2) / 2
X2 = -6 / 2 = -3
6. X1 = -1 dan X2 = -3
7. Selesai
Contoh Soal 2.3: Tentukan akar persamaan non linear Y = X3 – 9 dengan metode biseksi
dalam sebuah program, dimana diketahui selang kiri =2, selang kanan=3, epsilon 0,01.
Berikut Listing Program berikut ini menggunakan program Pascal dan lihat hasilnya,
bandingkan dengan perhitungan yang manual.
Iterasi a b T Fa FT cekeps
1 2 3 2,5 -1 6,625 0,5
2 2 2,5 2,25 -1 2,3906 0,25
3 2 2,25 2,125 -1 0,597 0,125
4 2 2,125 2,0625 -1 -0,2263 0,0625
5 2,0625 2,125 2,09375 -0,22635 0,1786 0,0312
6 2,0625 2,0938 2,0781 -0,2263 -0,0254 0.0156
7 2.0781 2.0938 2.0860 -0.0251 0.0767 0.0078
program biseksi;
uses crt;
Var
a,b,epsilon,t,fa,ft,akar:real;
i : integer;
Begin
clrscr;
a:=1;b:=2; epsilon:=0.5;
writeln('---------------------------------------');
writeln('Iterasi T fa fT' );
writeln('---------------------------------------');
i:=1;
repeat
t:=(a+b)/2;
fa:=(a*a*a)-2;
ft:=(t*t*t)-2;
if fa*ft<0 then b:=t;
if fa*ft>0 then a:=t;
akar:=t;
writeln(i:4, T:10:6, Fa:10:6, Ft:10:6);
i:=i+1;
until abs(b-a)<=epsilon;
writeln('---------------------------------------');
writeln('akar=',akar:0:10);
readln;
Contoh Soal 2.4: Dengan soal yang sama pada contoh 2.3 yaitu mencari akar dari
polinomial Y = X3 – 9, dimana diketahui selang kiri =2, selang kanan=3, epsilon 0,01,
dengan metode posisi palsu dan bandingkan dengan hasil dari Soal 2.3.
Iterasi a b C Fa Fb Fc cekeps
1 2 3 2,0526 -1 18 -0,3517 0,9487
2 2,0526 3 2,0708 -0,3517 18 0,0088
Hasil cek epsilon lebih kecil dari epsilon, maka akar = C . Selesai
f (X0) f (X0)
tan β = f ’(X0) = didapat X0 - X1 =
X0 – X1 f’ (X0)
𝐹(𝑋 )
Maka 𝑋1 = 𝑋0 − 𝐹′ (𝑋0 ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (ix)
0
Dalam langkah yang kedua kita menghitung X2 = X1 - f (X1) / f ’(X1), dalam langkah
yang ketiga X3 dihitung dari X2 memakai rumus yang sama lagi, dan seterusnya.
Turunan pertama di Xi sama dengan kemiringan garis singgung di titik tersebut,
F ’(Xi) = f (Xi) / Xi - Xi+1. setelah disusun akan diperoleh :
𝑓(𝑋𝑖 )
𝑋𝑖+1 = 𝑋𝑖 − . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (x)
𝑓 ′ (𝑋𝑖 )
Dalam metode ini prinsip pengurungan akar tidak dipergunakan lagi, akibatnya metode ini
tidak dijamin lagi kekonvergenannya.
Iterasi dihentikan apabila dua iterasi yang beruntun menghasilkan hampiran akar yang
sama. Dalam rumus iterasi pada penyebut terdapat suku f’(x1). Agar metode berhasil,
maka selama iterasi nilai ini tidak boleh pernah sama dengan nol.
Contoh Soal 2.5: Dengan soal yang sama pada contoh 2.3 yaitu Y = X3 – 9, dimana
diketahui X0 =2, epsilon 0,01, M=10. Tentukan akar dengan metode newton raphson dan
bandingkan dengan soal 2.3 dan 2.4.
g. File yang dikirim via Edmodo terdiri dari: listing program dan file pendukung untuk
bisa di run (mis:kelompok1_biseksi.m), Laporan Tugas (format Doc/Docx), Bahan
Presentasi (format PPT/PPTX).
h. Semua file Tugas UTS harus dikumpulkan pada saat Presentasi atau dikirim ke
EDMODO dengan memakai username ketua kelompok 1 hari sebelum presentasi.
i. Revisi Laporan dan Program dikirim paling lama satu minggu setelah Presentasi.
j. Bagi kelompok yang mengumpulkan Presentasi, Laporan dan Listing Program
terlambat dari waktu yang ditentukan nilainya dipotong - 5 perhari.