Вы находитесь на странице: 1из 18

Analisis Numerik-2019

BAB 2
AKAR PERSAMAAN TAK LINEAR

Tujuan mempelajari Bab 2:


1. Dapat memahami pengertian akar persamaan tak linear
2. Dapat memahami penentuan akar persamaan dengan pendekatan numerik
3. Dapat menyelesaikan titik potong dua persamaan linear
4. Dapat menentukan nilai akar dari sebuah persamaan kuadrat
5. Dapat menentukan akar persamaan dengan metode biseksi dan posisi palsu
6. Dapat menentukan akar persamaan tak linear dengan metode newton

2.1 Pengertian
Akar persamaan adalah nilai-nilai nol yang berbentuk F(x) = 0 atau bilangan-
bilangan Xo sedemikian sehingga F(Xo) = 0. Ada persamaan sederhana yang mudah
ditemukan akarnya. Misalnya 3x – 9 = 0, pemecahannya memindahkan -9 ke ruas kanan
sehingga jadi 3x = 9, maka didapat akarnya adalah x = 9/3 = 3. Umumnya persamaan
yang dipecahkan dalam numerik adalah persamaan tak linear (nirlanjar) yang melibatkan
bentuk cosinus, eksponensial, logaritma dan fungsi-fungsi transenden lainnya.
Persamaan F(x) dapat berbentuk sebagai berikut :
1. Persamaan aljabar, contoh: persamaan polinom berordo > 2
anxn + an-1xn-1 + ... + a2x2 + a1x + a0 = 0
a  0, n > 2

contoh : Y = 2x2 + x + 3
Fungsi aljabar terdiri dari :
a. F(x) = ax + b : Merupakan fungsi linear
b. F(x) = ax2 + bx + c : Merupakan fungsi kuadrat
c. F(x) = axn + bx-n : Merupakan fungsi aljabar lain dengan metode numerik.

2. Persamaan transenden: terdiri dari fungsi-fungsi trigonometri, fungsi logaritma


atau fungsi eksponensial.

STIKOM Uyelindo Kupang 10


Analisis Numerik-2019

Contoh: e2x + Cos X = 0


3. Persamaan campuran : mengandung persamaan polinom maupun persamaan
transenden.
Contoh: 4 sin x + 6x = 0
2.2 Perumusan Masalah
Persoalan mencari solusi persamaan tak linear dapat dirumuskan secara singkat
sebagai berikut yaitu menentukan nilai x yang memenuhi persamaan :
F(x) = 0.......................................................................(1)
yakni bilangan-bilangan Xo sedemikian sehingga F(Xo) sama dengan nol. Disini Fungsi
suatu persamaan atau fungsi tak linear yang diberikan. Nilai-nilai X yang memenuhi itu
disebut akar atau titik nol persamaan atau fungsi tersebut.
Dari contoh-contoh di atas terlihat bahwa rumus-rumus yang memberikan nilai eksak dari
penyelesaian secara eksplisit hanya akan ada untuk kasus-kasus yang sangat sederhana.
Dalam banyak hal harus digunakan metode-metode hampiran, khususnya yang paling
tepat adalah metode-metode iterasi.
2.3 Metode Pencarian Akar
Pencaran akar dalam metode numerik dilakukan secara iteratif. Secara umum ada
dua cara mendapatkan metode iterasi untuk memecahkan F(x)=0 sebagai berikut :
2.3.1 Metode tertutup / (bracketing method)
Metode ini akan mencari akar dalam suatu selang nilai misalnya nilai a dan b
atau [a,b]. Selang tersebut pasti berisi minimal satu buah akar, karena itu
metode ini selalu berhasil menemukan akar atau iterasi selalu konvergen
(menuju ke suatu titik). Metode ini dapat dinamakan metode konvergen.
Contohnya metode bagi dua(biseksi), metode posisi palsu, iterasi titik tetap, dll.
2.3.2 Metode terbuka
Metode ini tidak memerlukan selang [a,b] yang mengandung akar. Metode ini
diperlukan satu tebakan awal, lalu dengan prosedur iterasi untuk menghitung
hampiran akar yang baru. Setiap kali iterasi, hampiran akar yang lama
digunakan untuk menghitung hampiran akar yang baru. Mungkin saja hampiran
akar yang baru mendekati akar sejati atau konvergen, atau mungkin sebaliknya

STIKOM Uyelindo Kupang 11


Analisis Numerik-2019

mungkin manjauhi(divergen). Oleh karena itu metode ini tidak selalu berhasil
menemukan akar. Contohnya metode newton.
Sebelum pembahasan lebih lanjut, haruslah diketahui dulu konsep selang dan penentuan
tebakan awal pada suatu persamaan. Untuk memperoleh tebakan awal, terlebih dahulu
diselidiki lokasi akar persamaan tersebut. Penyelidikan ini dilakukan sebagai berikut:
i. Cara Grafik
Diterapkan untuk persamaan yang mudah digambarkan grafiknya. Dari kalkulus
diketahai bahwa akar persamaan adalah tempat grafik/persamaan memotong
sumbu X, yang bararti nilai Y persamaan sama dengan 0.
ii. Cara Tabulasi
Nilai-nilai fungsi pada selang yang ingin ditentukan, dihitung dengan
menggunakan suatu lebar selang tertentu dan dibuat dalam bentuk tabulasi.
Bilamana nilai fungsi berubah tanda pada suatu selang maka selang tersebut
terdapat suatu akar.
Contoh 2.1 Tentukan nilai akar-akar Y = X3 dari selang -2 sampai 2 dengan cara tabulasi
Penyelesaian:
Ambil satu nilai X, misal
X= - 2 ; nilai Y adalah: Y =
(-2)3 ; Y = (-2*-2*-2) ; Y = -8
Dari tabulasi terlihat bahwa
terjadi pergantian tanda pada
selang (-1,0) sehingga pada
selang tersebut terdapat akar.
gambarkan grafiknya.

X Y/F(x)
-2 -8
-1 -1
0 0
1 1
2 8

Gambar 2.1 Teknik membuat grafik dengan tabulasi

STIKOM Uyelindo Kupang 12


Analisis Numerik-2019

Perhitungan akar dan fungsi : Diketahui y=f(x), kita cari x=p, dimana f(p)=0. Secara
analitik berarti mencari absis titik potong grafik fungsi tersebut dengan sumbu X. Gambar
2.2 mengilustrasikan akar sebuah persamaan / fungsi.

F(x)

Akar= p

Gambar 2.2 Menentukan Akar Suatu Polinom

2.4 Tinjauan Persamaan Linear


Persamaan linear adalah persamaan berderajat satu yang apabila digambar ke
grafik akan berbentuk garis lurus. Persamaan linear berbentuk : px + qy = r atau y = mx +
c, dimana m = gradien/slope, c = titik yang dilalui/intercept, p,q,r adalah nilai yang sudah
ditentukan.
a. Menentukan Titik Potong Persamaan Linear
Titik potong dua persamaan linear dapat diselesaikan apabila kedua persamaan tersebut
berpotongan. Ditinjau persamaannya sebagai berikut:
ax + by = c..................................................................................( i )
px + qy = r.................................................................................( ii )
dengan nilai a,b,c,p,q dan r tidak sama dengan nol. Penyelesaian diatas dapat dilakukan
dengan metode subsitusi. dari (i) diperoleh :
x = (c – by) / a.............................................................................( iii )
nilai x disubsitusikan ke (ii) diperoleh :
p(c – by)/a + qy = r , selanjutnya kita keluarkan nilai y, diperoleh :

STIKOM Uyelindo Kupang 13


Analisis Numerik-2019

pc/a – pby/a + qy = r atau (q – pb/a)y = r – pc/a ..........................................................( iv)


apabila variabel baru m mengganti harga q – pb/a dan n mengganti r – pc/a maka
diperoleh y = n / m. Setelah y ditentukan, selanjutnya nilai y dimasukkan ke (iii) untuk
menentukan nilai x. Apabila nilai m ≠ 0, maka titik potong (x,y) dapat ditentukan.
b. Algoritma Menentukan Titik Potong Persamaan Linear
Contoh : menentukan titik potong dua persamaan linear
ax + by = c dan px + qy = r
Algoritmanya :
a. input variabel a, b,c,p,q,r
b. ganti harga m dengan q – pb/a
c. ganti harga n dengan r – pc/a
d. Jika m = 0 maka output “ tidak ada jawaban dan
berhenti”. Jika m <> 0 maka lanjutkan instruksi
berikutnya
e. Tentukan harga y, y = n/m
f. Tentukan harga x, x = (c – by)/a
g. Nilai titik potong (x,y)
h. Stop

Latihan 2.1 Menggambar Grafik dengan MATLAB


1. Menggambar grafik persamaan garis y=2x+4, dimana x dalam range (-10,10).
Perhatikan sintaksnya dalam matlab (sebelah kiri dan hasil sebelah kanan).
>> x=-10:10
>> plot(x,2*x+4)

Gambar 2.3 Sintaks dan hasil output grafik y=2*x+4

STIKOM Uyelindo Kupang 14


Analisis Numerik-2019

2. Menggambar grafik persamaan kuadrat dengan matlab persamaan y=x 2+2x+1,


dimana x dalam range (-10,10). Bagaimana jika y=-x2+2x+1. Perhatikan sintaksnya
dalam matlab berikut ini dan hasil grafiknya pada Gambar 2.4.

>> x=-10:10
>> plot(x,x.^2+2*x+1)

Gambar 2.4 Sintaks dan hasil output grafik y=x2 +2x+1

Latihan 2.2 Tentukan titik-titik Potong persamaan linear dibawah ini sesuai algoritma
diatas dalam bahasa pascal atau matlab

a. 4X + 2Y = 6 dan 3X + 8Y = 24 (0,3)
b. X – 5Y = 6 dan 2X – 8X = 10 (1,-1)

STIKOM Uyelindo Kupang 15


Analisis Numerik-2019

2.5 Tinjauan Fungsi Kuadrat


Fungsi kuadrat merupakan fungsi berordo atau berdrajat 2 dan apabila
digambarkan ke grafik berbentuk parabola. Fungsi umum dari persamaan kuadrat : F(x) =
ax2 + bx + c Fungsi tersebut akan memiliki maksimal 2 akar atau titik potong terhadap
sumbu X. Apabila parabola terbuka keatas jika nilai a > 0 dan terbuka kebawah jika a < 0.
Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dapat dilakukan dengan cara faktorial dan
rumus ABC. Dengan menggunakan rumus a,b,c maka akan didapat akar-akar dari
persamaan kuadrat.

 b  b2  4.a.c
Rumus ABC = ..........................................................( v)
2.a
Algoritma menentukan akar persamaan kuadrat sebagai berikut:
1. Input 3 Variabel A,B,C
2. Ganti nilai D dengan sqr(B) – 4*A*C
3. Jika D < 0 maka “ Tidak ada Akar “
4. Jika D = 0 maka Akar = – B / 2*A
5. Jika D > 0 maka Akar =
a. X1 = -b + sqrt(D) / 2*a
b. X2 = -b – sqrt(D) / 2*a
6. Akar (X1, X2) ditentukan
7. Selesai

Contoh Soal 2.2


Tentukan akar persamaan kuadrat dari Y = X 2 + 4X + 3 dengan :
a. Rumus ABC b. Algoritma akar persamaan kuadrat
Jawab :
a. Rumus ABC
Dari persamaan diatas didapat a = 1 , b = 4 dan c = 3 maka akar

 b  b 2  4.a.c  4  42  4.1.3
Akar 1 (X1) = =
2.a 2.1
 4  16  12
= = -1
2

STIKOM Uyelindo Kupang 16


Analisis Numerik-2019

 b  b 2  4.a.c  4  42  4.1.3
Akar 2 ( X2) = =
2.a 2.1
 4  16  12
= = (-4 - 2) / 2 = -3
2
Jadi akar yang didapat adalah ( -1 , -3 )
Cara 2 : dengan algoritma :
1. Input 3 Variabel : 1,4,3
2. D = 4^2 – 4.1.3
D = 16 - 12; D = 4
3. Jika D < 0 maka “Tidak ada Akar“
4. Jika D = 0 maka Akar = – B / 2*A
5. Jika D > 0 maka Akar =
X1 = -4 + sqrt(4) / 2*1 (sqrt : akar pangkat 2)
X1 = (-4 + 2) / 2
X1 = -2 / 2 = -1
X2 = -4 – sqrt(4) / 2*1
X2 = (-4 – 2) / 2
X2 = -6 / 2 = -3
6. X1 = -1 dan X2 = -3
7. Selesai

Latihan Praktikum 2.3


Tentukan akar persamaan kuadrat berikut ini dalam bahasa pascal atau matlab
(dikumpulkan setelah praktikum) :
a. Y = X2 + 2X + 1 b. Y = -X2 – X – 6 c. Y = X2 – 2X + 80
Buatlah kesimpulan dari ketiga soal diatas

Tugas 2.1 ( Waktu pengerjaan 1 Minggu)


Buatlah program dengan MATLAB untuk menyelesaikan persamaan berikut dan
tampilkan dengan grafiknya masing masing :
1) Menentukan titik potong dari 2 persamaan lienar X - Y= 2 dan 2X + 2Y = 4
2) Menentukan akar dari fungsi y = x2 + x - x2 + 2 dan tampilkan hasil grafiknya
3) Menentukan akar dari fungsi y = x - x2 + 2x + 2 dan tampilkan hasil grafiknya
4) Menentukan akar dari fungsi y = 3x2 + 8x + 4 dan tampilkan hasil grafiknya
5) Tulislah sintaks dan plot grafik dari fungsi y = x3 + x2 + 2x +1 dengan Matlab.

STIKOM Uyelindo Kupang 17


Analisis Numerik-2019

2.6 Metode Bagidua ( Biseksi )


Merupakan salah satu metode tertutup yang sederhana tetapi konvergennya
lambat. Metode ini didasarkan pada teorema nilai antara untuk fungsi kontinu, yaitu
bahwa suatu selang [a,b] harus mengandung suatu titik nol f bila f(a) dan f(b) berlawanan
tanda, misalnya f(a) < 0 dan f(b) > 0. Hal ini berarti antara 2 nilai selang tersebut ada akar
sehingga algoritma akan membagi dua selang pada setiap langkah, dan mengambil
setengah selang yang memenuhi persyaratan.
Metode ini memerlukan dua nilai sebagai tebakan awal, sebut a dan b. Nilai a <
b, yang harus memenuhi f(a).f(b) < 0; selang (a,b) mengandung satu akar. Mula-mula
ditentukan titik tengah (T). Dua selang baru yang diperoleh yakni (a,T) dan (T,b), salah
satu diantaranya pasti mengandung akar. Berikutnya yang ditinjau adalah selang yang
mengandung akar tersebut. Proses diulangi dengan membagi dua selang tersebut dan
memeriksa setengah selang yang mana yang mengandung akar. Pembagi-duaan selang ini
dilanjutkan sampai lebar selang yang ditinjau cukup kecil.
Penentuan setengah selang yang mengandung akar dilakukan dengan memeriksa tanda
dari hasilkali f(a).f(T) atau f(b).f(T).
< 0, 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑎, 𝑇)
𝐹(𝑎). 𝐹(𝑇) { = 0, 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 𝑎𝑘𝑎𝑟 = 𝑇 … … … … … … … … … … … … (vi)
> 0, 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑇, 𝑏)
Pada algoritma digunakan variabel-variabel sebagai berikut: a adalah ujung kiri selang, b
adalah ujung kanan selang, T adalah titik tengah, dan e adalah nilai pendekatan (epsilon).
Algoritma metode Bagidua.
Masukan: f(x), a, b, dan epsilon.
Keluaran: akar
Langkah-langkah :
1. T = (a + b) / 2
2. Jika f(a).f(T) < 0 maka b := T
Jika f(a).f(T) ≥ 0 maka a := T
3. Jika (b – a) <= epsilon maka akar := T . Selesai
4. Ulangi kembali ke langkah 1.

STIKOM Uyelindo Kupang 18


Analisis Numerik-2019

Contoh Soal 2.3: Tentukan akar persamaan non linear Y = X3 – 9 dengan metode biseksi
dalam sebuah program, dimana diketahui selang kiri =2, selang kanan=3, epsilon 0,01.
Berikut Listing Program berikut ini menggunakan program Pascal dan lihat hasilnya,
bandingkan dengan perhitungan yang manual.

Iterasi a b T Fa FT cekeps
1 2 3 2,5 -1 6,625 0,5
2 2 2,5 2,25 -1 2,3906 0,25
3 2 2,25 2,125 -1 0,597 0,125
4 2 2,125 2,0625 -1 -0,2263 0,0625
5 2,0625 2,125 2,09375 -0,22635 0,1786 0,0312
6 2,0625 2,0938 2,0781 -0,2263 -0,0254 0.0156
7 2.0781 2.0938 2.0860 -0.0251 0.0767 0.0078

program biseksi;
uses crt;
Var
a,b,epsilon,t,fa,ft,akar:real;
i : integer;
Begin
clrscr;
a:=1;b:=2; epsilon:=0.5;
writeln('---------------------------------------');
writeln('Iterasi T fa fT' );
writeln('---------------------------------------');
i:=1;
repeat
t:=(a+b)/2;
fa:=(a*a*a)-2;
ft:=(t*t*t)-2;
if fa*ft<0 then b:=t;
if fa*ft>0 then a:=t;
akar:=t;
writeln(i:4, T:10:6, Fa:10:6, Ft:10:6);
i:=i+1;
until abs(b-a)<=epsilon;
writeln('---------------------------------------');
writeln('akar=',akar:0:10);
readln;

STIKOM Uyelindo Kupang 19


Analisis Numerik-2019
end.

Latihan 2.4 Praktikum


Ubahlah listing program contoh soal 2.3 dengan Matlab untuk menentukan akar polinom:
a. Y = X3 – 2 dengan tebakan awal: selang kiri = 0; selang kanan = 1; epsilon= 0,1.
b. Y = X3 - 2X2 + X + 1 dengan selang kiri = -1, selang kanan = 0 , epsilon=0,1.
c. Jika selang kanan pada no.a diganti 2, apakah hasil akar sama dengan soal a. Jelaskan

Tugas 2.2 ( Waktu pengerjaan 1 Minggu)


Rancanglah sebuah program untuk menentukan akar persamaan non linear dibawah ini
dengan metode bagi dua:
1) Y = X3 – 3, dimana diketahui selang kiri =1, selang kanan = 2, Epsilon 0,001.
2) Y = X4 – 18, dimana diketahui selang kiri =2, selang kanan = 3, Epsilon 0,001.
1
3) 𝑌 = 2 , dimana diketahui selang kiri =2, selang kanan=3, Epsilon 0,01.
𝑋 −9
4) Y = ex – 5x2 di dalam selang [0,1] dan galat (ε) = 0,01 (e=konstanta matematika)
Nilai e dapat dilihat di https://id.wikipedia.org/wiki/E_(konstanta_matematika)

2. 7 Metode Posisi Palsu


Metode posisi palsu atau regula-falsi memanfaatkan wawasan grafis ini dengan
cara menetapkan hampiran akar sebagai perpotongan antara garis yang melalui titik-titik
(a,f(a)) dan (b,f(b)) dengan sumbu x. Metode posisi palsu mengatasi masalah kelambatan
konvergensi pada metode bagi dua. Meskipun metode bagi dua pasti menemukan akar,
tetapi kecepatan konvergensinya sangat lambat. Kecepatan konvergensi dapat
ditingkatkan bila nilai fungsi yakni f(a) dan f(b) juga diperhitungkan. Logikanya jika f(a)
lebih dekat ke 0 daripada f(b) maka akar lebih dekat ke x = a daripada x = b.
Andaikan titik potong tersebut adalah titik c, maka akar akan terletak pada selang (a.c)
atau (c, b). Selanjutnya penentuan selang mana yang mengandung akar menggunakan
cara yang sama seperti pada metode bagi dua.
Persamaan garis yang melalui (a,f(a)) dan (b, f (b)) adalah:
𝑌−𝐹(𝑏) 𝑋−𝑏
= 𝑏−𝑎 .....................................(vii)
𝐹(𝑏)−𝐹(𝑎)
Titik potong dengan sumbu X adalah : jika Y= 0 dan X diganti dengan c maka didapat :
𝑏−𝑎
𝑐 = 𝑏 − 𝐹(𝑏) [ ].....................................(viii)
𝐹(𝑏)−𝐹(𝑎)

Secara geometri metode posisi palsu diilustrasikan pada Gambar 2.5.

STIKOM Uyelindo Kupang 20


Analisis Numerik-2019

Gambar 2.5 Metode Posisi Palsu

Algoritma Metode Titik Palsu


Masukan : f(x), a, b, dan Epsilon
Keluaran : akar
Langkah-langkah :
1. Clama = 2b – a
2. Hitung c = b - f(b) b – a
f(b) – f(a)

3. Jika c – clama ≤ epsilon maka akar := c. Selesai


c
4. Jika f(a).f(c) < 0 maka b := c, jika tidak a := c
5. Clama := c, kembali ke langkah 2.

Contoh Soal 2.4: Dengan soal yang sama pada contoh 2.3 yaitu mencari akar dari
polinomial Y = X3 – 9, dimana diketahui selang kiri =2, selang kanan=3, epsilon 0,01,
dengan metode posisi palsu dan bandingkan dengan hasil dari Soal 2.3.

Iterasi a b C Fa Fb Fc cekeps
1 2 3 2,0526 -1 18 -0,3517 0,9487
2 2,0526 3 2,0708 -0,3517 18 0,0088
Hasil cek epsilon lebih kecil dari epsilon, maka akar = C . Selesai

STIKOM Uyelindo Kupang 21


Analisis Numerik-2019

Latihan 2.5. ( Dikerjakan pada saat praktikum )


1) Rancanglah algoritma posisi palsu diatas dengan Matlab
2) Tentukan salah satu akar persamaan polinom Y = X3 – 9 dengan selang kiri 2 dan
selang kanan 3 dan epsilon = 0,001. Bandingkan dengan soal 2.4 diatas, Jika nilai
epsilon diperkecil iterasi mana yang paling cepat menemukan solusi.

Tugas 2.3 ( Waktu pengerjaan 1 minggu )


1) Selesaikan akar dari Y = X3 – 3, dimana selang kiri =1, selang kanan = 2, dan Epsilon
0,001.
2) Rancanglah sebuah program dengan menerapkan metode posisi palsu untuk
menentukan hampiran salah satu akar dari persamaan Y = X3 - 2X2 + 1 dengan selang
kiri = -1, selang kanan = 0 , dan nilai epsilon=0,01.
3) Apabila selang pada soal no 2 diatas diatas diganti yakni selang kiri = 1 dan selang
kanan = 2 ,apakah hampiran akar persamaan No. 2 diatas masih dapat diselesaikan ?
jika tidak bagaimanakah solusinya agar hampiran akar bisa diselesaikan ?

2.8. Metode Newton-Raphson


Metode Newton-Rapshon adalah metode iterasi lain untuk memecahkan
persamaan f(x) = 0, dengan f diasumsikan mempunyai turunan kontinu F. Metode ini
merupakan metode terbuka dan sangat umum dipakai karena kesederhanaannya dan
paling terkenal dalam terapan sains dan rekayasa. Secara goemetri metode ini serupa
dengan metode posisi palsu yakni menggunakan garis lurus sebagai hampiran fungsi pada
suatu selang. Bedanya disini yang dipakai adalah garis singgung. Gagasan dasarnya
adalah bahwa grafik f dihampiri dengan garis-garis singgung yang sesuai dengan
menggunakan suatu nilai X0 sebagai tebakan awal yang diperoleh dengan melokasikan
akar-akar dari f(x) terlebih dahulu, selanjutnya ditetapkan X1 adalah titik potong antara
sumbu X dan garis singgung pada kurva F di titik X0 .

STIKOM Uyelindo Kupang 22


Analisis Numerik-2019

Gambar 2.6 Metode Newton-Rapshon

f (X0) f (X0)
tan β = f ’(X0) = didapat X0 - X1 =
X0 – X1 f’ (X0)
𝐹(𝑋 )
Maka 𝑋1 = 𝑋0 − 𝐹′ (𝑋0 ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (ix)
0

Dalam langkah yang kedua kita menghitung X2 = X1 - f (X1) / f ’(X1), dalam langkah
yang ketiga X3 dihitung dari X2 memakai rumus yang sama lagi, dan seterusnya.
Turunan pertama di Xi sama dengan kemiringan garis singgung di titik tersebut,
F ’(Xi) = f (Xi) / Xi - Xi+1. setelah disusun akan diperoleh :
𝑓(𝑋𝑖 )
𝑋𝑖+1 = 𝑋𝑖 − . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (x)
𝑓 ′ (𝑋𝑖 )
Dalam metode ini prinsip pengurungan akar tidak dipergunakan lagi, akibatnya metode ini
tidak dijamin lagi kekonvergenannya.
Iterasi dihentikan apabila dua iterasi yang beruntun menghasilkan hampiran akar yang
sama. Dalam rumus iterasi pada penyebut terdapat suku f’(x1). Agar metode berhasil,
maka selama iterasi nilai ini tidak boleh pernah sama dengan nol.

STIKOM Uyelindo Kupang 23


Analisis Numerik-2019

Algoritma Metode Newton-Rapshon


Masukan : f (x), f’ (x), X0, epsilon, M (maksimum banyaknya iterasi)
Keluaran : akar
Langkah-langkah :
1. Iterasi := 1
2. Jika f’(x0) = 0 maka proses gagal. Selesai.
f (X0)
3. Xbaru := X0 -
f’(X0)

4 Jika Xbaru – X0 ≤ Epsilon maka akar := Xbaru.Selesai


Xbaru
5. X0 : = Xbaru
6. Iterasi := Iterasi + 1
7. Jika Iterasi ≤ M, kembali ke langkah 2. Jika tidak ke
langkah 8
8. proses belum konvergen / divergen. Selesai.

Contoh Soal 2.5: Dengan soal yang sama pada contoh 2.3 yaitu Y = X3 – 9, dimana
diketahui X0 =2, epsilon 0,01, M=10. Tentukan akar dengan metode newton raphson dan
bandingkan dengan soal 2.3 dan 2.4.

Iterasi X0 Fxo F’X0 Xbaru Cekepsilon


1 2 -1 12 2,0833 0,04
2 2,0833 0,0422 13,0208 2,0801 0,0016
Hasil cek epsilon lebih kecil dari epsilon, maka akar =Xbaru . Selesai

STIKOM Uyelindo Kupang 24


Analisis Numerik-2019

Contoh Prosedur Newton_Raphson dalam Bahasa Pascal


Procedure Newton_Raphson(n : integer ; x : real);
Const
Epsilon = 0.0000001;
Var
X_sebelumnya : real;
Function p(t: real) : real;
{menghitung p(t) dengan metode horner}
Var
K: integer;
Begin
B[n] := a [n];
For k := n – 1 down to 0 do
B[k] := a[k] + b[k+1]*t;
{end for}
P := [0]
End {p};
Function q (t : real) : real;
{menghitung p ‘ (t) = q(t) dengan metode horner}
Var
K : integer;
Begin
C[n] : = b[n];
For k : = n-1 downto 1 do
C[k] : = b[k] + t * c [k + 1]
{end for }
Q : = c [1];
End {q};
Begin
Repeat
X _ sebelumnya : = x;
X : = x – p(x) / q (x);
Until ABS (x – x_ sebelumnya) < epsilon ;

{x adalah akar polinom}


Writeln (‘hampiran akar = ‘, x : 10 :6);
End.

Latihan 2.6. ( Praktikum )


Terapkan Metode Newton Raphson untuk menentukan akar persamaan Polinom berikut,
Y = X3 – 5X + 3, jika Tebakan awal adalah 3 dan Epsilon = 0.01 serta M = 5 dengan
bahasa pascal atau MATLAB.

STIKOM Uyelindo Kupang 25


Analisis Numerik-2019

Tugas 2.4 (dikerjakan secara kelompok dan dipresentasikan )


Tentukan akar polinom berderajat banyak berikut dengan membuat perhitungan manual
dan program dengan nilai epsilon 0.0001 sebagai berikut:
1) Y = X3 - 5X2 + 8x -3 dengan maksimal iterasi adalah 8, selang [a,b] =[0,1].
2) Y = X3 - 2X2 + 10x – 19 dengan maksimal iterasi adalah 8, selang [a,b] =[1,2].
3) Y = X4 - 6X3 + 26X2 - 35x + 3 dengan Xo = 1, maksimal iterasi adalah 8.
4) Y = 2X5 + 2X3 - 1 dengan maksimal iterasi 7, selang [a,b] =[0,1].
5) Y = 2X5 + 2X3 - 5 dengan maksimal iterasi 7, selang [a,b] =[1,2].
6) Y = X3 - 2X2 + 10x – 19 dengan Xo = 1 dan maksimal iterasi 7.
7) Y = Ex – 2x2 dengan maksimal iterasi 7, selang [a,b] =[0, 1]. (Ket: Nilai E = 2,718)

Ketentuan Tugas Kelompok


a. Tugas yang dikerjakan cukup 1 soal berdasarkan urutan kelompok. Kelompok 1,4
mengerjakan soal metode biseksi, Kelompok (2,5) mengerjakan metode posisi
palsu, dan Kelompok (3,6) mengerjakan Metode Newton Raphson.
b. Buatlah dalam bentuk kelompok dengan maksimal kelompok 5-6 orang.
c. Ketentuan Presentasi tugas dibagi sesuai porsi masing-masing anggota kelompok
yang minimal terdiri dari moderator, Presentasi, Membuat perhitungan manual,
penjelasan program dan output, dan menjawab pertayaan kelompok lain.
d. Bahan yang dipresentasi minimal terdiri dari: Latar Belakang dan Penjelasan
Metode, Penjelasan Algoritma, Penjelasan Program, Penjelasan perhitungan
manual, Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka dalam format PPT/PPTX.
e. Presentasi maksimal 15 menit, tanya jawab 5 - 20 menit.
f. Laporan Tugas berisi penjelasan lengkap berformat Doc/Docx yang terdiri dari:
1) Latar Belakang
2) Penjelasan Metode
3) Algoritma dan Penjelasan
4) Listing Program dan Penjelasan
5) Perhitungan Manual dan Penjelasan
6) Kesimpulan dan Saran
7) Daftar Pustaka

STIKOM Uyelindo Kupang 26


Analisis Numerik-2019

g. File yang dikirim via Edmodo terdiri dari: listing program dan file pendukung untuk
bisa di run (mis:kelompok1_biseksi.m), Laporan Tugas (format Doc/Docx), Bahan
Presentasi (format PPT/PPTX).
h. Semua file Tugas UTS harus dikumpulkan pada saat Presentasi atau dikirim ke
EDMODO dengan memakai username ketua kelompok 1 hari sebelum presentasi.
i. Revisi Laporan dan Program dikirim paling lama satu minggu setelah Presentasi.
j. Bagi kelompok yang mengumpulkan Presentasi, Laporan dan Listing Program
terlambat dari waktu yang ditentukan nilainya dipotong - 5 perhari.

STIKOM Uyelindo Kupang 27

Вам также может понравиться