Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SMP/MTs
Diah Harianti
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 2
B. Tujuan 2
C. Ruang Lingkup 3
D. Sasaran Pengguna Pedoman 3
Lampiran-Lampiran
Petunjuk Pengisian Rapor
A. Rasional 45
B. Penjelasan Umum 46
C. Penjelasan Pengisian Masing-Masing Mata 51
Pelajaran
D. Mekanisme Penentuan Naik Kelas dan Tinggal 51
Kelas
Contoh Model Rapor SD/MI 52
A. Latar Belakang
Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik (dalam hal ini guru),
satuan pendidikan dan pemerintah. Penilaian hasil belajar yang dilakukan
oleh guru satuan pendidikan termasuk penilaian internal (internal
assessment), sedangkan yang diselenggarakan pemerintah termasuk
penilaian eksternal (external assessment). Penilaian internal adalah
penilaian yang direncanakan dan dilakukan oleh pendidik pada proses
pembelajaran berlangsung dalam rangka penjaminan mutu. Penilaian
eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah sebagai
pengendali mutu, seperti ujian nasional.
B. Tujuan
C. Ruang lingkup
Isi model penilaian kelas ini meliputi konsep dasar penilaian kelas, teknik
penilaian, langkah-langkah pelaksanaan penilaian, pengelolahan hasil
penilaian serta pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian. Dalam
konsep penilaian, akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan penilaian,
manfaat penilaian, fungsi penilaian dan rambu-rambu penilaian. Teknik
penilaian akan menjelaskan berbagai cara dan alat penilaian. Langkah-
langkah pelaksanaan penilaian memberikan arahan penetapan indikator,
penetapan kriteria ketuntasan setiap indikator, pemetaan kompetensi
dan teknik penilaian yang sesuai serta contoh penilaiannya. Pengelolaan
hasil penilaian memberikan arahan dalam menganalisis,
1. Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan
menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam
mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, misalnya
indikator ” mempraktikkan gerak dasar jalan..”, maka penilaian valid
apabila mengunakan penilaian unjuk kerja. Jika menggunakan tes
tertulis maka penilaian tidak valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian.
Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang
reliable dan menjamin konsistensi. Misal, pendidik menilai dengan
unjuk kerja, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu
cenderung sama bila unjuk kerja itu dilakukan lagi dengan kondisi
yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk
pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus jelas.
4. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus
untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik
dalam kurun waktu tertentu.
5. Obyektif
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian
harus adil, terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam
pemberian skor.
6. Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik, meningkatkan
kualitas belajar dan membina peserta didik agar tumbuh dan
berkembang secara optimal.
G. Ranah Penilaian
1. Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian
ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang
menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di
laboratorium, praktek sholat, praktek OR, presentasi, diskusi, bermain
peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dll.
Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa
yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang
sebenarnya.
Performanc
n
Portofolio
Peni laian
Pro duk
Pro yek
Sikap
Diri
Tes
e
Menggu-nakan Menggunak Menjelaskan 75% Pemahaman √ - - - - - -
bentuk an pengertian Konsep
aljabar, perbanding skala sebagai
persamaan an untuk suatu
dan pertidak- pemecaha perbandingan.
samaan linear n masalah.
satu variabel, Penggunaan 65% Penalaran - √ - - - - -
dan skala dalam dan
perbandingan memecahkan komunikasi
dalam masalah.
pemecahan
masalah.
Contoh Soal
Seorang siswa dengan tinggi 140 cm berdiri pada jarak 10 meter
dari tiang bendera.
400
A 4 cm B
Prosedure Penilaian
Menggunakan : kartu evaluasi, kartu standar, dan rubrik
penskoran
Kartu Evaluasi
Setiap langlah yang benar mendapat skor 1.
Skor Kriteria
8 Langkah-langkah menggambar dan hasil yang diperoleh benar
7 Langkah-langkah menggambar benar, hasil yang diperoleh salah
6 Langkah-langkah menggambar benar, jarak PB salah
5 Menggambar garis PB tidak tegak lurus AB
4 Besar sudut pada titik A tidak 400
3 Panjang garis AB tidak 4 cm
2 Membuat sketsanya salah
1 Tidak bisa menentukan skala
Kartu Standar
Skor Artinya
8 siswa dapat mengerjakan dengan benar dan sempurna
7 pekerjaan siswa mendekati benar dan sempurna
6 pekerjaan siswa baik
5 siswa harus belajar lebih giat agar siap pada tugas berikutnya
Rubrik Penskoran
Level Deskripsi
3 (Superior) Menggunakan alat secara trampil, tepat
dan benar
Proses pengerjaan secara berurutan
Besar sudut pada titik A tepat 400
Hasil yang diperoleh benar, rapih dan
bersih
2 (Memuaskan) Menggunakan alat secara trampil,
tepat dan benar
Proses pengerjaan secara
berurutan
Besar sudut pada titik A tepat
400
Hasil yang diperoleh benar, tetapi tidak
rapih dan kotor
1 (Cukup Memuaskan) Menggunakan alat cukup trampil, tepat
dan benar
KK = Kriteria Ketuntasan
Alat Penilaian :
Kriteria Penilaian :
1. Setiap kegiatan dilakukan dengan benar diberi skor 2
Setiap kegiatan dilakukan kurang benar diberi skor 1
Setiap kegiatan salah diberi skor 0
Catatan :
1. Jika siswa x, pada bagian A memperoleh skor 4, maka nilainya
untuk indikator 1 = 4/6 X 100 = 66,6
2. Kriteria ketuntasan indikator 1 = 70.
3. Berarti siswa x untuk indikator 1 belum tuntas ~> remedial
Alat Penilaian :
1. Read aloud the following announcement clearly
Your attention please,
Students of class seven-four, please
gather
In the library after class.
There will be a meeting with miss Erna.
Thank you
Rubrik Penilaian
Format Penilaian
Kegiatan
Pencernihan Air
Tali
Gelas A
Botol plastik
botol
Pasir
Kerikil kecil
Batu sedang
Kapas
dipotong bagian bawah
Slatip atau
Penyanggah lainnya
Gelas B
Nama :
Judul :
Tanggal :
Guru
(…………………………..)
Mempersiapkan alat
Skor 4 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir dicuci
dengan bersih dan kapas.
Skor 3 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir dicuci kurang
bersih dan kapas.
Skor 2 : Jika menggunakan batu sedang, kerikil, pasir tidak dicuci
dan kapas.
Skor 1 : Jika tidak menggunakan salah satu dari komponen.
Merangkai percobaan
Skor 4 : Jika kapas diletakan paling bawah lebih banyak kemudian
batu sedang, kerikil dan pasir.
Skor 3 : Jika kapas diletakkan paling bawah sedikit kemudian batu
sedang, kerikil dan pasir.
Jumlah skor
Nilai = x 10
Skor maksimal
Kedisiplinan
Kerjasama
Kejujuran
Objektif
Teliti
1 Amanda 4 3 4 5 4 4 4 28
2 Nur 2 4 3 4 3 4 4 24
3 Hafiz 3 4 4 4 5 3 3 26
4 Faiz 4 3 4 5 3 4 4 27
Nilai sikap ilmiah dapat diberikan dalam bentuk huruf, oleh karena
itu total skor yang telah diperoleh harus dikonversi.
B. Penilaian Tertulis
1. Pengertian
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis
merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada
peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta
didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi
dapat juga dalam bentuk yang lain seperti menjawab secara lisan,
memberi tanda, mewarnai, menggambar, melakukan sesuatu, dan lain
sebagainya.
2. Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
a. memilih jawaban, yang dibedakan menjadi:
1) pilihan ganda
2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
3) menjodohkan
4) sebab-akibat
Tehnik Penilaian
Portofolio
Performa
Penilaian
Produk
Proyek
Kompetensi Dasar
nce
Diri
Tes
3. Menggunakan 3.4 Mengguna- Menjelas- 75% Pemahaman √ - - - - -
bentuk aljabar, kan perban- kan Konsep
persamaan dan dingan untuk pengertia
pertidaksamaan pemecahan n skala
linear satu masalah. sebagai
variabel, dan suatu
perbandingan perbandin
dalam gan.
pemecahan
masalah. Pengguna 75& Penalaran - √ - - - -
an skala dan
dalam komunikasi
memecah
kan
masalah.
KK = Krieria Ketuntasan
Contoh Soal.
1. Jarak antara Jakarta – Bogor 60 kilometer.
Jika skala sebuah peta 1 : 250.000, berapa centimeter jarak
Jakarta – Bogor pada peta itu?
Alternatif Penyelesaian:
Skor
Jarak pada peta = jarak sebenarnya : skala 3
= 60 km : 250.000 1
= 6.000.000 cm : 250.000 2
= 24 cm 1
Jadi jarak Jakarta – Bogor pada peta adalah 24 cm.
Jumlah skor : 7
Alternatif Penyelesaian:
Jumlah skor : 7
Pemetaan Penilaian
Standar Kompetensi Dasar Indikator KK Aspek Tehnik
Kompetensi Penilaian
Mendengarkan 1.1.Merespon makna Merespo 70% Mendengarkan Tes tulis
1. Memahami dalam percakapan n
makna dalam transaksional dan sapaan
percakapan interper-sonal yang orang
transaksional menggunakan ragam yang 70% Tes tulis
dan bahasa lisan sangat belum
interpersonal sederhana secara akurat, dikenal.
sangat lancer dan berterima Merespo
sederhana untuk berinteraksi dengan n 70% Tes tulis
untuk lingkungan terdekat yang sapaan
berinteraksi melibatkan tindak tutur : orang
dengan - Menyapa orang yang yang 70% Tes tulis
lingkungan sudah/belum dikenal sudah dan
terdekat. - Memperkenal-kan dikenal. unjuk
diri sendiri/orang lain. Merespo kerja.
- Memerintah atau n 70%
melarang. perkenal Tes tulis
an orang dan
lain. unjuk
Merespo kerja.
n
perintah
orang
lain.
Merespo
n
larangan
.
KK = Kriteria Ketuntasan
Alat Penilaian :
Catatan :
1. Setiap indikator dapat dikembangkan menjadi lebih dari satu
soal.
2. Misalnya : indikator satu ada empat soal
Siswa A benar 3 soal, berarti nilainya ¾ X 100 = 75.
Kriteria ketuntasan indikator 1 = 70.
Berarti siswa A, untuk indikator 1 tuntas
~> lanjut ke indikator berikutnya.
Alat Penilaian :
GAMBAR
Kriteria penilaian :
Tiap jawaban benar, ucapan benar diberi skor 2
Tiap jawaban benar, ucapan kurang tepat diberi skor 1
Tiap jawaban salah diberi skor 0
Skor Perolehan / No
No Nama Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Asti
2 Betty
3 Karlos
1. Read the text and give short answer to the questions below it.
GAMBAR
Skor Uraian
3 Jika isi benar, Kebahasaan benar.
2 Jika isi benar, Kebahasaan ada kesalahan.
1 Jika isi dan kebahasaan salah.
0 Jika tidak dijawab.
A B C
No Nama 1 2 SKO N 1 2 SKO N 1 2 SKO N Jml Nilai Ket
. R R R KD
1 Bond 3 2 5 83,3 3 3 6 100 3 3 6 100 283,3 94,4 Ind A
2 Nayla 2 2 4 68,3 3 2 5 83,3 2 2 4 68,3 219,9 73,3 Blm
tuntas
3 Sheill
4
Kelas/Smt : VIII/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem
dalam manusia
Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan
pada manusia dan hubungannya dengan
kesehatan
Indikator : Membedakan pencernaan mekanik dan
kimiawi
Aspek : Pemahaman penerapan konsep
Teknik penilaian : Tertulis
Bentuk Soal : Contoh Pilihan Ganda
Kelas/Smt : VIII/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam
kehidupan mansia
Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan tahapan
perkembangan manusia
Indikator : Membedakan ciri-ciri tahapan
perkembangan pada manusia
Aspek : Pemahaman penerapan konsep
Teknik penilaian : Tertulis
Pilihan Ganda
Pernyataan tentang rangkaian listrik yang benar adalah :
a. Rangkaian seri berfungsi untuk memperkecil hambatan, kuat arus
yang melewati tiap tiap hambatan sama
b. Pada rangkaian paralel tegangan pada ujung-ujung hambatan
pengganti sama dengan jumlah tegangan pada ujung-ujung tiap
komponen
c. Susunan rangkaian paralel berfungsi sebagai pembagi tegangan
d. Kuat arus yang melalui hambatan pengganti paralel sama dengan
jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen
e. Pada rangkaian seri tegangan pada tiap-tiap komponen sama
C. Penilaian Proyek
1. Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa
suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara
jelas.
Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
a. Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan
mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
b. Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
c. Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan
dukungan terhadap proyek peserta didik.
jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan
skor.
Contoh penilaian Proyek
frekuensi.
Selanjutnya berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, buatlah
diagram yang sesuai.
Rubrik Penskoran
Level Deskripsi
Portofolio
Penilai-an
Produk
Proyek
Dasar Ketuntasan
mance
Perfor
Diri
Tes
Memahami sifat- Membuat Menggambar 70% Pemahaman √ - - - - -
sifat kubus, balok, jaring-jaring jaring-jaring Konsep
prisma, limas, dan kubus, balok, kubus, balok,
bagian-bagiannya, prisma dan prisma dan
serta menentukan limas. limas.
ukurannya.
Membuat 65% Pemecahan - - √ - - -
jaring-jaring Masalah
kubus, balok,
prisma dan
limas.
Contoh Soal:
Buatlah jaring-jaring bangun ruang sisi datar masing-masing satu buah.
Ukuran panjang rusuk minimal 15 cm.
Prosedure Penilaian
Menggunakan rubrik penskoran
Rubrik Penskoran
Level Deskrips
3 * Membuat perencanaan alat dan bahan dengan baik.
(superior) * Penggunaan alat, bahan aman dan efisien
* Membuat uraian langkah-langkah pembuatan
* Membuat uraian cara penggunaannya
* Hasil yang diperoleh benar, rapih dan bersih
* Terdapat unsur inovasi
Gambar 3a
Skor yang diperoleh siswa tidak otomatis menjadi nilai tetapi harus
dikonversi dulu. Banyak cara untuk mengkonversi skor menjadi nilai,
salah satu konversi yang sederhana yaitu menggunakan kriteria dalam
bentuk presentase.
= 9,1
SOAL URAIAN
3. kabel penghubung
4. saklar
1. uatlah variasi rangkaian dengan alat dan bahan yang ada di atas,
ada berapa kemungkinan rangkaian?
Ketepatan merangkai:
skor 4 jika ketepatan susunan rangkaian komponen dan kerapihan
menyolder,
skor 3 jika ketepatan susunan rangkaian komponen tetapi tidak rapih
menyolder,
skor 2 jika tidak tepat susunan rangkaian komponen tetapi rapih
menyolder,
skor 1 jika tidak tepat susunan rangkaian komponen dan tidak rapih
menyolder,
Estetika
Kriteria estetika:pengaturan komponen rapih , ukuran bel listrik
seimbang , kualitas bunyi bagus . bentuknya menarik
Skor 4 jika memenuhi empat kriteria
Skor 3 jika memenuhi tiga kriteria
Skor 2 jika memenuhi dua kriteria
Skor 1 jika memenuhi satu kriteria
F. Penilaian Portofolio
1. Pengertian
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan
peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat
berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap
terbaik oleh peserta didik, lembar jawaban tes yang menunjukkan soal
yang mampu dan tidak mampu dijawab (bukan nilai) atau bentuk
informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata
pelajaran.
1. Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu
didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Tujuan utama
dari penilaian diri adalah untuk mendukung atau memperbaiki proses dan
hasil belajar. Meskipun demikian, hasil penilaian diri dapat digunakan
guru sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan nilai. Peran
penilaian diri menjadi penting bersamaan dengan bergesernya pusat
pembelajaran dari guru ke siswa yang didasarkan pada konsep belajar
mandiri (autonomous lerning).
2. Teknik Penilaian
Ada kecenderungan peserta didik akan menilai diri terlalu tinggi dan
subyektif. Karena itu, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang
jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas
perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
b) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
c) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
d) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran,
daftar tanda cek, atau skala penilaian.
e) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
f) Guru mengkaji hasil penilaian, untuk mendorong peserta didik supaya
senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
g) Lakukan tindakan lanjutan, antara lain guru memberikan balikan
tertulis, guru dan siswa membahas bersama proses dan hasil penilaian
Catatan:
Guru menyarankan kepada peserta didikk untuk menyatakan secara jujur
sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak berpengaruh terhadap
nilai akhir. Hanya bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran.
Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang dapat
mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar peserta didik secara
lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan
gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan
dan sikap seseorang. Lagi pula, interpretasi hasil tes tidak mutlak dan
abadi karena anak terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar
yang dialaminya.
Untuk melaksanakan penilaian kelas terdapat beberapa urutan kerja yang harus
dilakukan yaitu:
KK = Kriteria Ketuntasan
KK = Kriteria Ketuntasan
Unjuk kerja
Portofolio
Standar Kompetensi KK
Produk
Indikator Aspek
Sikap
Tes
Kompetensi Dasar
Nilai yang dicapai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan unjuk kerja
adalah skor pencapaian dibagi skor maksimum dikali 10 (untuk skala 0 -
10) atau dikali 100 (untuk skala 0 -100). Misalnya, dalam suatu penilaian
unjuk kerja pidato, ada 8 aspek yang dinilai, antara lain: berdiri tegak,
menatap kepada hadirin, penyampaian gagasan jelas, sistematis, dan
sebagainya. Apabila seseorang mendapat skor 6, skor maksimumnya 8,
maka nilai yang akan diperoleh adalah = 6/8 x 10 = 0,75 x 10 = 7,5.
Nilai 7,5 yang dicapai peserta didik mempunyai arti bahwa peserta didik
telah mencapai 75% dari kompetensi ideal yang diharapkan untuk unjuk
kerja tersebut. Apabila ditetapkan batas ketuntasan penguasaan
kompetensi minimal 70%, maka untuk kompetensi tersebut dapat
dikatakan bahwa peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar.
Dengan demikian, peserta didik tersebut dapat melanjutkan ke
kompetensi berikutnya.
Seperti telah diutarakan sebelumnya, hal yang harus dicatat dalam buku
Catatan Harian peserta didik adalah kejadian-kejadian yang menonjol,
yang berkaitan dengan sikap, perilaku, dan unjuk kerja peserta didik,
baik positif maupun negatif. Yang dimaksud dengan kejadian-kejadian
yang menonjol adalah kejadian-kejadian yang perlu mendapat perhatian,
atau perlu diberi peringatan dan penghargaan dalam rangka pembinaan
peserta didik.
Soal bentuk pilihan ganda diskor dengan memberi angka 1 (satu) bagi
setiap butir jawaban yang benar dan angka 0 (nol) bagi setiap butir soal
yang salah. Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes
pilihan ganda dihitung dengan prosedur: jumlah jawaban benar
------------------------------ X 10
jumlah seluruh butir soal
Soal bentuk uraian dibedakan dalam dua kategori, uraian objektif dan
uraian non-objektif. Uraian objektif dapat diskor secara objektif
berdasarkan konsep atau kata kunci yang sudah pasti sebagai jawaban
yang benar. Setiap konsep atau kata kunci yang benar yang dapat dijawab
peserta didik diberi skor 1. Skor maksimal butir soal adalah sama dengan
jumlah konsep kunci yang dituntut untuk dijawab oleh peserta didik. Skor
capaian peserta didik untuk satu butir soal kategori ini adalah jumlah
konsep kunci yang dapat dijawab benar, dibagi skor maksimal, dikali
dengan 10.
Soal bentuk uraian non objektif tidak dapat diskor secara objektif, karena
jawaban yang dinilai dapat berupa opini atau pendapat peserta didik
sendiri, bukan berupa konsep kunci yang sudah pasti. Pedoman
penilaiannya berupa kriteria-kriteria jawaban. Setiap kriteria jawaban
diberikan rentang nilai tertentu, misalnya 0 - 5. Tidak ada jawaban untuk
suatu kriteria diberi skor 0. Besar-kecilnya skor yang diperoleh peserta
didik untuk suatu kriteria ditentukan berdasarkan tingkat kesempurnaan
jawaban dibandingkan dengan kriteria jawaban tersebut.
Berikut tabel yang memuat contoh deskripsi dan penskoran untuk masing-
masing tahap.
Tahap Deskripsi Skor
Perencanaan/ Memuat: 1- 4
persiapan topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah
kerja, jadwal, waktu, perkiraan data yang
akan diperoleh, tempat penelitian, daftar
pertanyaan atau format pengamatan yang
sesuai dengan tujuan.
Pengumpulan Data tercatat dengan rapi, jelas dan lengkap. 1- 4
data Ketepatan menggunakan alat/bahan
Pengolahan Ada pengklasifikasian data, penafsiran data 1- 4
data sesuai dengan tujuan penelitian.
Penyajian data/ Merumuskan topik, merumuskan tujuan 1- 4
laporan penelitian, menuliskan alat dan bahan,
menguraikan cara kerja (langkah-langkah
kegiatan)
Penulisan laporan sistematis, menggunakan
bahasa yang komunikatif. Penyajian data
lengkap, memuat kesimpulan dan saran.
Total Skor
Keterangan:
Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap semakin tinggi
skor yang diperoleh.
Pada taraf awal, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh peserta didik
tidak dapat langsung dipercayai dan digunakan, karena dua alasan utama.
Pertama, karena peserta didik belum terbiasa dan terlatih, sangat
terbuka kemungkinan bahwa peserta didik banyak melakukan kesalahan
dalam penilaian. Kedua, ada kemungkinan peserta didik sangat subjektif
dalam melakukan penilaian, karena terdorong oleh keinginan untuk
mendapatkan nilai yang baik. Oleh karena itu, pada taraf awal, guru
perlu melakukan langkah-langkah telaahan terhadap hasil penilaian diri
peserta didik. Guru perlu mengambil sampel antara 10% s.d. 20% untuk
ditelaah, dikoreksi, dan dilakukan penilaian ulang. Apabila hasil koreksi
ulang yang dilakukan oleh guru menunjukkan bahwa peserta didik banyak
melakukan kesalahan-kesalahan dalam melakukan koreksi, guru dapat
mengembalikan seluruh hasil pekerjaan kepada peserta didik untuk
dikoreksi kembali, dengan menunjukkan catatan tentang kelemahan-
kelemahan yang telah mereka lakukan dalam koreksian pertama. Dua
atau tiga kali guru melakukan langkah-langkah koreksi dan telaahan
seperti ini, para peserta didik menjadi terlatih dalam melakukan
penilaian diri secara baik, objektif, dan jujur.
Apabila peserta didik telah terlatih dalam melakukan penilaian diri secara
guru. Hasil penilaian diri yang dilakukan peserta didik juga dapat
dipercaya serta dapat dipahami, diinterpresikan, dan digunakan seperti
hasil penilaian yang dilakukan oleh guru.
Apabila nilai peserta didik untuk indikator pencapaian sama atau lebih besar
dari kriteria ketuntasan, dapat dikatakan bahwa peserta didik itu telah
menuntaskan indikator itu. Apabila semua indikator telah tuntas, dapat
dikatakan peserta didik telah menguasai KD bersangkutan. Dengan demikian,
peserta didik dapat diinterpretasikan telah menguasai SK dan mata
pelajaran. Apabila jumlah indikator dari suatu KD yang telah tuntas lebih
dari 50%, peserta didik dapat mempelajari KD berikutnya dengan mengikuti
remedial untuk indikator yang belum tuntas. Sebaliknya, apabila nilai
indikator dari suatu KD lebih kecil dari kriteria ketuntasan, dapat dikatakan
peserta didik itu belum menuntaskan indikator itu. Apabila jumlah indikator
dari suatu KD yang belum tuntas sama atau lebih dari 50%, peserta didik
belum dapat mempelajari KD berikutnya.
Nilai
Kriteria
Kompetensi Dasar Indikator peserta Ketuntasan
Ketuntasan
didik
Menganalisis 1. Menganalisis keterkaitan teori 60% 60 Tuntas
dinamika dan tektonik lemeng terhadap
kecenderungan persebaran gunung api, gempa
perubahan litosfer bumi dan pembentukan relief
dan pedosfer serta muka bumi
dampaknya 2. Mengidentifikasi ciri bentang
terhadap lahan sebagai akibat proses 60% 59 Tidak
kehidupan dimuka pengikisan dan pengendapan Tuntas
bumi 3. Mengidentifikasi degradasi lahan
dan dampaknya terhadap
kehidupan 50% 59 Tuntas
Remedial dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru kelas, atau oleh guru
lain yang memiliki kemampuan memberikan bantuan dan mengetahui
kekurangan peserta didik. Remedial diberikan kepada peserta didik yang
belum mencapai kriteria ketuntasan belajar. Kegiatan dapat berupa tatap
muka dengan guru atau diberi kesempatan untuk belajar sendiri,
kemudian dilakukan penilaian dengan cara: menjawab pertanyaan,
membuat rangkuman pelajaran, atau mengerjakan tugas mengumpulkan
data. Waktu remedial diatur berdasarkan kesepakatan antara peserta
didik dengan guru, dapat dilaksanakan pada atau di luar jam efektif.
Remedial hanya diberikan untuk indikator yang belum tuntas.
2. Bentuk Laporan
Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan dalam data
kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam angka
(skor), misalnya seorang peserta didik mendapat nilai 6 pada mata
pelajaran matematika. Namun, makna nilai tunggal seperti itu kurang
dipahami peserta didik maupun orangtua karena terlalu umum. Hal ini
membuat orangtua sulit menindaklanjuti apakah anaknya perlu dibantu
dalam bidang aritmatika, aljabar, geometri, statistika, atau hal lain.
Isi Laporan
Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban dari pertanyaan sebagai
berikut;
a Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik,
fisik, sosial dan emosional?
b Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah?
c Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum dikuasai dengan
baik?
d Apa yang harus orangtua lakukan untuk membantu dan
mengembangkan prestasi anak lebih lanjut?
3. Rekap Nilai
Rekap nilai merupakan rekap kemajuan belajar peserta didik, yang berisi
informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik untuk setiap KD,
dalam kurun waktu 1 semester. Rekap nilai diperlukan sebagai alat
kontrol bagi guru tentang perkembangan hasil belajar peserta didik,
sehingga diketahui kapan peserta didik memerlukan remedial.
Nilai yang ditulis merupakan rekap nilai setiap KD dari setiap aspek
penilaian. Nilai suatu KD dapat diperoleh dari tes formatif, tes sumatif,
hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, nilai tugas
perseorangan maupun kelompok. Rata-rata nilai KD dalam setiap aspek
akan menjadi nilai pencapaian kompetensi untuk aspek yang
bersangkutan.
4. Rapor
Rapor adalah laporan kemajuan belajar peserta didik dalam kurun waktu
satu semester. Laporan prestasi mata pelajaran, berisi informasi tentang
pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum tingkat
satuan pendidikan. Untuk model rapor, masing-masing sekolah boleh
menetapkan sendiri model rapor yang dikehendaki asalkan
menggambarkan pencapaian kompetensi peserta didik pada setiap
matapelajaran yang diperoleh dari ketuntasan kompetensi dasarnya.
(Contoh model rapor beserta petunjuk pengisiannya lihat lampiran ).
Apabila setiap anak bisa dibantu secara optimal sesuai dengan keperluannya
mencapai kompetensi tertentu, maka tidak perlu ada anak yang tidak naik
kelas (automatic promotion). Automatic promotion apabila semua
indikator, kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi (SK) suatu mata
A. Rasional
Rapor merupakan dokumen yang menjadi penghubung komunikasi baik antara
sekolah dengan orangtua peserta didik maupun dengan pihak-pihak lain yang
ingin mengetahui tentang hasil belajar anak pada kurun waktu tertentu.
Karena itu, rapor harus komunikatif, informatif, dan komprehensif
(menyeluruh) memberikan gambaran tentang hasil belajar peserta didik.
B. Penjelasan Umum
Informasi tentang hasil belajar dalam rapor ini diperoleh dari Format
Penilaian Kemajuan Belajar yang dirangkum guru selama proses
pembelajaran berlangsung. Format maupun cara pengisiannya dapat dilihat
dalam Buku Pedoman Penilaian.
a. Pendidikan Agama
INDIKATOR yang terdapat dalam Standar Kompetensi mata pelajaran
Pendidikan Agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha)
dikelompokkan menjadi aspek:
1) Kemampuan untuk mengembangkan konsep dan nilai-nilai kehidupan
beragama, dan
2) Kemampuan untuk menerapkan konsep dan nilai-nilai kehidupan
beragama melalui Praktik atau Pengalaman Belajar.
Berdasarkan hal itu, nilai hasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor
juga mencakup aspek:
1) Penguasaan Konsep dan Nilai-nilai, dan
2) Penerapan.
b. Pendidikan Kewarganegaraan
INDIKATOR yang terdapat dalam Standar Kompetensi mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dikelompokkan menjadi aspek:
1) Kemampuan untuk mengembangkan konsep dan nilai-nilai kehidupan
berbangsa dan bernegara, dan
2) Kemampuan untuk menerapkan konsep dan nilai-nilai kehidupan
berbangsa dan bernegara melalui Praktik atau Pengalaman Belajar.
Berdasarkan hal itu, nilai hasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor
juga mencakup aspek:
1) Penguasaan Konsep dan Nilai-nilai,
d. Bahasa Inggris
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP dikelompokkan
dalam aspek:
1) Mendengarkan,
2) Berbicara,
3) Membaca dan
4) Menulis.
Aspek Penilaian dalam mata pelajaran ini juga dikelompokkan dalam
aspek :
1) Mendengarkan,
2) Berbicara,
3) Membaca dan
4) Menulis.
Oleh sebab itu, ketika memasukkan nilai pada rapor, guru memberikan
kesimpulan nilai sesuai dengan aspek-aspek dalam Standar Kompetensi
tersebut.
Alasan:
1) Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa
dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma)
secara luwes, akurat, efisien dan tepat. Indikator yang menunjukkan
pemahaman konsep antara lain adalah:
a) menyatakan ulang sebuah konsep
b) mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai
dengan konsepnya)
c) memberi contoh dan non-contoh dari konsep
d) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
e) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep
f) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi
tertentu
g) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah
Alasan:
1) Pemahaman dan Penerapan Konsep mencakup semua sub ranah dalam
ranah kognitif
2) Kinerja Ilmiah mencerminkan semua aktivitas sains yang melatih dan
mengembangkan baik keterampilan sains dan sikap ilmiah
Berdasarkan hal itu, nilai hasil belajar mata pelajaran Pengetahuan Sosial
yang dicantumkan dalam Rapor mencakup aspek:
1) Penguasaan Konsep,
2) Penerapan.
Siswa boleh memilih satu atau dua dari cabang seni tersebut. kelompok
Standar Kompetensi tersebut kemudian diurai menjadi kompetensi dasar
(KD) yang mencakup:
1) konsepsi,
2) apresiasi dan
3) kreasi,
j. Keterampilan
Standar Kompetensi mata pelajaran Keterampilan dikelompokkan dalam:
1) menciptakan dan mengkomunikasikan produk kerajinan, dan
2) menciptakan dan mengkomunikasikan produk teknologi.
Dengan demikian, semua nilai yang diperoleh dari kreasi tangan yang
menggunakan bahan dengan tehnik tertentu atau tehnik campuran
dimasukkan ke dalam nilai Kreasi Produk Kerajinan. Sedangkan, semua
nilai yang diperoleh dari kreasi dengan bantuan peralatan teknologi
(seperti pembuatan dan pengawetan makanan, Pemanfaatan tehnik
Listrik, Teknologi Tanaman, Tehnik Cetak Foto, dan Tehnik Listrik)
dimasukkan ke dalam nilai Kreasi Produk Teknologi. Perlu diingat, nilai
kreasi termasuk juga nilai apresiasi dan etika kerja.
l. Muatan Lokal
Muatan Lokal ditetapkan oleh daerah/sekolah, maka pengelompokan nilai
dalam rapor ditetapkan oleh sekolah/daerah masing-masing.
PENGEMBANGAN DIRI
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
Ketidakhadiran Hari
1. Sakit
2. Izin
3. Tanpa
Keterangan
Diberikan di: Jakarta
Mengetahui Tanggal : 4 Januari 2006
Orang Tua/Wali Wali Kelas
( …………………………) ( …………………………)
Keputusan:
Berdasarkan hasil yang dicapai pada semester 1 dan 2,
maka siswa ini ditetapkan:
Naik ke kelas ………………………(……….)
Tinggal di kelas ………………………(……….)
Jakarta, Juli 2007
Kepala Sekolah
Mengetahui Wali Kelas
Orang Tua/Wali
( …………………………)
( …………………………)
( …………………………)