Вы находитесь на странице: 1из 6

PENGARUH VARIASI PANJANG SERAT LIDAH

MERTUA (SANSIEVIERA) TERHADAP


KUAT TARIK BELAH BETON

Kokoh Tiodito Pamungkas1), Ade Sri Wahyuni2), Yuzuar Afrizal3)


1)
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, FT UNIB, Bengkulu
2,3)
Dosen Program Studi Teknik Sipil, FT UNIB, Jl. W.R Supratman, Kandang Limun, Bengkulu
38371

Abstract

Concrete is strong material in compression, but weak in tension. The weakness of concrete can
be minimised with some of concrete improvement, one of them isconcrete fiber. Concrete fibers
are additonal fibers admixture in a concrete mix. The sansieviera is one plant that contains
highfiber,so it is worth to developing in the field of concrete engineering. The objective of this
research was to determine the value of tensile strength of concrete and the variation of fiber
length on concrete that will experience the highest tensile strength. The test specimens for the
tensile strength of cylindrical shape with the height of 30 cm and the diameter of 15 cm as much
as 24 specimens. Variation of fiber length of sansieviera with variation of 1 cm, 2 cm, 3 cm, 4
cm and 5 cm with percentage addition of 0.075% on aggregate weight. A concrete mixture
usedwater cement ratio of 0.5 and a slump of 60-100 mm. The result of concrete tensile strength
test with the addition of sansiviera fiber on variation of fiber length 1 cm and 2 cm were
2,999 MPa and 2,870 MPa increased up to 7,818% and 3,165% to normal concrete, variation
of fiber length 3 cm, 4 cm and 5 cm 2,759 MPa,2,745 MPa and 2,700 MPa decreased to
0,817%, 1,299% and 2,920% toward normal concrete.The highest value of tensile strength in
the variation of length 1 cm by the percentage value increased in the highest tensile strength of
7,818% compared normal concrete.

Keywords : Concrete fiber, sansieviera fiber, tensile strength.

1. PENDAHULUAN Pemanfaatan bahan tambah berupa serat


lidah mertua yang mudah dibudidayakan di
Penggunaan beton dalam konstruksi banyak
suatu daerah tertentu untuk meningkatkan
mengakibatkan peningkatan kebutuhan
nilai kuat dalam campuran beton bisa
material beton dan perusakan lingkungan
menjadi salah satu solusi. Lidah mertua
(Mulyono,2003). Beton memiliki kelemahan
merupakan salah satu tanaman yang
yaitu berat sendirinya sangat besar
mempunyai serat. Serat lidah mertua dipilih
dibandingkan berat total yang dipikul,
karena mudah diperoleh serta mudah untuk
tegangan tarik yang rendah, mempunyai
dibudidayakan. Serat lidah mertua pada
sifat susut yang perlu diperhatikan dalam
penelitian ini digunakan sebagai bahan
perencanaan dan merupakan bahan yang
tambahan pada campuran beton normal pada
getas. Beton serat memiliki hal yang harus
variasi panjang serat dengan jumlah
diperhatikan yaitu kelecekan adukan dan
penambahan serat yang sama. Pencampuran
teknik pencampuran beton.
serat ke dalam beton diharapkan akan
menambah kuat tarik belah beton, sehingga mengeras apabila dicampurkan dengan air
dalam penelitian ini telah dicoba dan (Sutrisno dan Widodo, 2013). Semen
dievaluasi seberapa besar kemampuan beton portland adalah semen hidrolis yang
berserat lidah mertua terhadap kuat tarik dihasilkan dari penggilingan terak dan gips
belah beton normal. dengan satu atau lebih bahan anorganik
(pozolan, senyawa silikat, batu kapur) (SNI
Penelitian ini dilakukan pengujian kekuatan
15-7064-2004). Semen berfungsi sebagai
tarik pada beton yang diberi bahan tambahan
pengikat antara butiran-butiran agregat
serat lidah mertua dengan variasi panjang
hingga membentuk suatu massa padat dan
serat 1 cm, 2 cm, 3 cm, 4 cm dan 5 cm.
mengisi rongga-rongga udara diantara
Penambahan serat lidah mertua yang
butiran-butiran agregat (SNI 15-2049-2004).
digunakan adalah 0,075% terhadap berat
agregat. Campuran beton dicetak berbentuk Agregat kasar
silinder dan dilakukan perendaman selama
Agregat kasar didefinisikan sebagai butiran
28 hari serta pengeringan selama 7 hari dan
yang tertahan saringan 4,75 mm (No.4
diuji dengan pengujian kuat tarik belah.
standart ASTM). Agregat kasar
2. TINJAUAN PUSTAKA mempengaruhi kekuatan akhir beton keras
dan daya tahannya terhadap disintegrasi
Beton
beton, cuaca dan efek-efek perusak lainnya.
Beton adalah campuran antara semen Agregat kasar sebagai bahan campuran
portland atau semen hidrolik yang lain, untuk membentuk beton dapat berupa kerikil
agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau batu pecah.
atau tanpa bahan tambahan yang membentuk
Agregat halus
massa padat (SNI 03-2834-2002).
Penambahan semen berfungsi sebagai Agregat halus merupakan pengisi yang
perekat bahan susun beton dan air sebagai berupa pasir. Ukurannya bervariasi antara
pembantu reaksi kimia selama proses ukuran no.4 dan no.100 saringan standar
pengerasan dan perawatan beton Amerika. Agregat halus yang baik harus
berlangsung (Nawy, 1998). bebas bahan organik, lempung, partikel yang
lebih kecil dan saringan no.100 atau bahan-
Muslim dkk (2013) mengatakan beton serat
bahan lain yang dapat merusak campuran
adalah beton yang cara pembuatannya
beton. Variasi ukuran dalam suatu campuran
dengan penambahan serat. Penambahan
harus mempunyai gradasi yang baik dan
serat tersebut bertujuan untuk meningkatkan
sesuai dengan standar analisis saringan dari
kekuatan tarik beton, sehingga beton tahan
ASTM (American Society of Testing and
terhadap gaya tarik akibat cuaca, iklim dan
Materials) (Laintarawan dkk, 2009).
temperatur yang biasanya terjadi pada beton
dengan permukaan yang luas. Jenis serat Air
yang dapat digunakan dalam beton serat
Air merupakan media pencampur pada
berupa serat alam atau serat buatan.
pembuatan pasta, mortar dan beton. Air
Semen mempunyai peranan yang cukup penting
dalam pembuatan beton, karena berpengaruh
Semen adalah suatu bahan yang memiliki
terhadap sifat-sifat beton. Sifat-sifat yang
sifat adhesif dan kohesif yang
berpengaruh adalah kemudahan pengerjaan
memungkinkan melekatnya fragmen-
dan penyusutan.
fragmen mineral menjadi suatu massa yang
padat. Semen merupakan bahan yang
Tujuan utama pemakaian air adalah untuk Pengujian kuat tarik belah digunakan untuk
proses hidrasi, yaitu reaksi antara semen dan mengevaluasi ketahaan geser dan komponen
air yang menghasilkan campuran keras struktur yang terbuat dari beton yang
setelah beberapa waktu tertentu. Setelah menggunakan agregat ringan (SNI 03-2491-
proses pencetakan, air juga berguna untuk 2002). Nilai kuat tarik belah beton
perawatan guna menjamin proses ditentukan berdasarkan SNI 03-2491-2002
pengerasan yang sempurna. dan dihitung dengan rumus :
Lidah Mertua 2P
f’ct=
πDL
Lidah Mertua (Sansevieria) merupakan
3. METODE PENELITIAN
salah satu tanaman hias. Tumbuhan ini
merupakan salah satu tanaman hias yang Metode yang digunakan dalam penelitian ini
mudah tumbuh pada semua jenis tanah adalah metode eksperimen, yaitu penelitian
(Wikipedia, 2016). Lidah Mertua juga yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan
sebab akibat antara satu sama lain dan
bisa dimanfaatkan dalam campuran
membandingkan hasilnya. Eksperimen
beton karena memiliki Serat yang kuat.
dilakukan menggunakan serat lidah mertua
Serat lidah mertua memiliki diameter (sanseveria) sebagai bahan tambah pada
yaitu antara 0,112 mm - 0,128 mm adukan beton. Variasi penambahan sebesar
(Kanimozhi, 2011). 0,075% terhadap berat total agregat.
Faktor Air Semen Penambahan serat lidah mertua dengan
variasi panjang serat 1 cm, 2 cm, 3 cm, 4 cm
Faktor air semen adalah nilai yang diperoleh dan 5 cm.
dari hasil perbandingan kadar air dan kadar
Benda uji pada penelitian ini dibuat
semen yang diperlukan (Sjafei, 2005). Nilai
menggunakan cetakan silinder berukuran
FAS (Faktor Air Semen) yang semakin
15 cm x 30 cm. Benda uji dirawat dengan
tinggi pada campuran beton akan membuat
cara direndam di dalam air bersih dan
nilai kuat tekan dan modulus elastisitas
kemudian diuji pada umur 28 hari ditambah
semakin rendah. Hubungan antara kuat
7 hari pengeringan.
tekan dengan modulus elastisitas beton
pasca bakar yaitu semakin tinggi nilai kuat Tahapan Penelitian
tekannya, semakin tinggi pula modulus Tahapan penelitian melalui beberapa tahapan
elastisitasnya (Prastyo, 2012). kerja yaitu :
Slump 1) Penelitian terhadap bahan dasar
Slump beton berdasarkan SNI 03-1972-2008 pembentuk beton. Tujuannya untuk
ialah besaran kekentalan atau plastisitas dan mengetahui sifat dan karakteristik
kohesif dari beton segar. Nilai slump bahan-bahan tersebut.
umumnya meningkat sebanding dengan nilai 2) Perhitungan perencanaan campuran
kadar air campuran beton, dengan demikian beton, pencampuran beton, pengujian
berbanding terbalik dengan kekuatan beton. slump, pembuatan benda uji silinder
serta perawatan benda uji selama proses
Kuat Tarik Belah Beton pengikatan awal.
Kuat tarik belah adalah kemampuan beton 3) Pengujian kuat tarik belah benda uji
untuk menerima gaya tarik persatuan luas. berbentuk silinder.
Prosedur Penelitian
Pengujian yang dilakukan mengacu pada
Standar Nasional Indonesia (SNI). Standar
pengujian yang digunakan sebagai berikut :
1) Pengujian agregat kasar
a) Pengujian berat jenis dan
penyerapan air agregat sesuai
dengan dengan SNI 03-1969-1990. Tabel 1 Hasil Kuat tarik beton
b) Pengujian analisa saringan sesuai Nilai kuat tarik belah rata-rata beton dari
dengan SNI 03-1968-1990. Tabel 1 dapat disajikan dalam Gambar 1.
2) Pengujian agregat halus
a) Pengujian berat jenis dan
penyerapan air agregat sesuai
dengan SNI 03-1970-1990.
b) Pengujian analisa saringan sesuai
dengan SNI 03-1968-1990
c) Pengujian kadar lumpur sesuai
dengan SNI 03-4143-1991.
Gambar 1 Grafik Rata-rata Kuat Tarik
3) Pengujian slump beton mengacu pada
Belah Beton
dengan SNI 1972-2008.
Hasil pengujian kuat tarik belah beton
Pengujian kuat tarik belah beton mengacu
normal yaitu sebesar 2,782 MPa.
pada dengan SNI 03 2491-2002.
Penambahan serat lidah mertua pada variasi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 1 cm diperoleh nilai kuat tarik belah sebesar
2,999 MPa, nilai ini mengalami kenaikan
Pelaksanaan penelitian ini berupa
sebesar 7,818% dari nilai kuat tarik belah
pemeriksaan material, perencanaan adukan
beton normal. Penambahan serat pada
beton, pengadukan material campuran beton,
variasi 2 cm mendapatkan hasil kuat tarik
pengujian slump, pencetakan benda uji,
belah sebesar 2,870 MPa, mengalami
perawatan benda uji, dan pengujian kuat
kenaikan nilai kuat tarik belah sebesar
tarik belah.
3,185%. Penambahan serat lidah mertua
Hasil pengujian kuat tarik beton normal dan
pada variasi 3 cm, 4 cm dan 5 cm
beton variasi dengan penambahan serat lidah
mendapatkan hasil nilai kuat tarik belah
mertua dengan variasi panjang 1 cm, 2 cm,3
beton sebesar 2,759 MPa, 2,745 MPa dan
cm, 4 cm dan 5 cm diperoleh nilai kuat tarik
2,700 MPa, variasi ini mengalami
yang berbeda-beda. Persentase kuat tarik
penurunan, yaitu sebesar 0,817%, 1,299%
belah beton variasi terhadap beton normal
dan 2,920% dari nilai kuat tarik belah beton
dapat dilihat pada Tabel 1.
normal.
Hasil kuat tarik dari Tabel 1 menunjukkan
beton variasi 1 cm dan
2 cm memberikan kuat tarik yang lebih
besar dibandingkan beton normal,
sedangkan pada beton variasi 3 cm, 4 cm 2) Kuat tarik belah tertinggi pada beton
dan 5 cm memberikan kuat tarik yang lebih variasi adalah pada variasi panjang serat
kecil dibandingkan beton normal dan 1 cm yaitu sebesar 2,999 MPa.
semakin panjang variasi serat nilai kuat
Kuat tarik belah beton terendah adalah pada
tarikpun semakin menurun. Penurunan yang
beton variasi panjang serat 5 cm yaitu
terjadi kemungkinan dikarenakan semakin
sebesar 2,700 MPa.
panjang serat lidah mertua yang digunakan
maka kekuatan tarik dari serat lidah
Saran
mertuapun akan semakin kecil. Pengaruh
lainnya yang mungkin terjadi yaitu dengan
Saran yang didapat dari hasil penelitian ini
penggunaan berat serat yang sama pada
adalah perlu dilakukan penelitian lebih
setiap variasi menyebabkan penyebaran
lanjut terhadap beton serat yaitu pada variasi
serat yang kurang optimal pada variasi serat
persentase berat dan variasi panjang serat
yang lebih panjang. Sifat serat yang mampu
lidah mertua yang digunakan.
menyerap air dengan cepat juga
menyebabkan beton mengalami kelembaban
DAFTAR PUSTAKA
pada bagian dalam beton yang
mempengaruhi nilai kuat tarik belah beton.
Pengaruh lainnya yaitu oleh berkurangnya Kanimozhi, M., 2011, Investigating the
workability campuran. Dampak dari Physical Characteristics of Sanseviera
rendahnya workability ini adalah relatif Trifasciata Fibre, International Journal
sulitnya melakukan pemadatan campuran of Scientific and Research Publication
pada benda uji. Kondisi ini memperlihatkan Avinashilingam University for Women,
India.
sebagian serat telah menghalangi proses
masuknya agregat untuk mengisi rongga- Laintarawan, I, P., Widnyana, I, N, S.,
rongga yang terbentuk dalam campuran Artana, I, W., 2009, “Konstruksi Beton
beton. 1” Fakultas Teknik Universitas Hindu
Indonesia.
5. PENUTUP
Mulyono, T.,2003, “Teknologi Beton”,
Kesimpulan Penerbit Andi, Yogyakarta.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil Muslim, J., Sari, N, H., dan Dyah, E., 2013,
penelitian mengenai pengaruh penambahan Analisis Sifat Kekuatan Tarik dan
serat lidah mertua terhadap kuat tarik belah Kekuatan Bending Komposit Hibryd
beton adalah sebagai berikut : Serat Lidah Mertua dan Karung Goni
Dengan Filler Abu Sekam Padi 5%
1) Hasil pengujian kuat tarik belah beton Bermatrik Epoxy, Jurnal Teknik Mesin
dengan penambahan serat lidah mertua Universitas Mataram, Vol.3, No.1.
pada variasi panjang serat 1 cm dan 2 Hal:26-33.
cm mengalami kenaikan sebesar
Nawy, E. G., 1998, Beton Bertulang.
2,999 MPa (7,818%) dan 2,870 MPa Terjermahan Bambang Suryoatmono,
(3,165%), variasi panjang serat 3 cm, Refika Aditama, Bandung.
4 cm dan 5 cm mengalami penurunan
Prastyo, A., 2012, Pengaruh FAS (Faktor Air
sebesar 2,759 MPa (0,817%),
Semen) Terhadap Kuat Tekan Dan
2,745 MPa (1,299%) dan 2,700 MPa Modulus Elastisitas Beton Pasca Bakar,
(2,920%) terhadap beton normal. Jurnal Sipil.
Sjafei Amri, 2005, “Teknologi Beton A-Z”,
Penerbit Yayasan John Hi-Tech
Idetama, Jakarta.

Вам также может понравиться