Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
Mother and Child Hospital (RSIA) Muslimat Jombang is one of hospitals located in Jombang which has duties and
functions to provide professionals health care. During its development, BOR of RSIA Muslimat Jombang decreased from
the years 2009–2011. This study aims to analyzes the relationship between service convenience and behavior in post-
maternity care utilization in order to make appropriate recommendations. This type of study is an observational study.
The population in this research were the normal maternity and caesar section using inpatient services in the maternity
room of RSIA Muslimat Jombang at the time of the study. The sample for this study was selected by accidental sample
technique. The data obtained were analyzed through spearman corelation test. The spearman correlation test showed
that there are relationship among decision convenience (p = 0.019), access convenience (p = 0.043), transaction
convenience (p = 0.013), benefit convenience (p = 0.005) and Post benefit convenience (p = 0.007) with the behavior
of post-maternal care utilization in the maternal room of RSIA Muslimat Jombang. Recomendation which was obtained
based on the results of the FGD RSIA Muslimat Jombang management is to approach the insurance company to provide
the latest service information available at RSIA Muslimat Jombang, making ATM payment system or an online buyer to
improve transaction convenience, and using the website as well as dissemination of information including the tariffs.
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan keadaan sehat, baik secara tidur 44 tempat tidur. Namun sejak tahun 2019 kapasitas
fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan tempat tidur rumah sakit meningkat menjadi 85 yang terdiri
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan dari tempat tidur di ruang bersalin sebanyak 27 tempat
ekonomis. Dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan tidur, di ruang anak sebanyak 26 tempat tidur dan di ruang
disebutkan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan bayi sebanyak 32 tempat tidur.
yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya Berdasarkan profil RS Ibu dan Anak Muslimat
kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan Jombang tahun 2010 dapat diketahui bahwa RSIA
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), Muslimat Jombang merupakan rumah sakit for profit
penyembuhan (curative) dan pemulihan kesehatan, namun tidak meninggalkan prinsip sosial. Saat ini RS
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan Ibu dan Anak Muslimat mempunyai karyawan sejumlah
berkesinambungan. Rumah sakit sebagai salah satu 110 orang dengan 50% diantaranya adalah perawat dan
institusi atau lembaga pelayanan kesehatan harus bidan. Adapun rumah sakit yang dapat dikategorikan
merespons dan proaktif dalam memenuhi pelayanan sebagai pesaing dari RSIA Muslimat Jombang adalah RS
kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. Moedjito, RS Muhammadiyah dan RS Islam. Selain itu,
Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk Sejalan dengan tuntutan atau harapan pasien yang ingin
mencapai tujuannya berfokus pada pembangunan sumber memperoleh kenyamanan dalam menerima pelayanan
daya manusia dan sistem pengelolaan serta pelayanan di kesehatan maka RSIA Muslimat Jombang harus berusaha
rumah sakit (Depkes, 1997). meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Muslimat diberikan. Semakin besar tuntutan menunjukkan bahwa
Jombang merupakan salah satu lembaga pelayanan pasien sudah memiliki kesadaran mengenai pentingnya
kesehatan masyarakat yang berada di Kota Jombang kenyamanan pelayanan dan hal ini akan berdampak pada
yang mempunyai tugas dan fungsi untuk memberikan upaya pasien memilih rumah sakit mana yang dapat
pelayanan kesehatan yang profesional. RSIA Muslimat atau akan memberikan pelayanan terbaik bagi dirinya.
Jombang adalah rumah sakit swasta yang berdiri pada Keputusan untuk memilih rumah sakit sebagai tempat
lokasi strategis yakni di tengah kota. RSIA Muslimat pelayanan kesehatan tidak terlepas dari persepsi pasien
Jombang mendapatkan ijin tetap sebagai Rumah Sakit terhadap pelayanan tersebut.
Ibu dan Anak sejak tahun 1995, dengan kapasitas tempat
112 J. Adm. Kebijak. Kesehat., Vol. 10, No. 2, Mei–Agustus 2012: 111–117
Persepsi pasien dipengaruhi banyak faktor, baik dan tuntutan para pemakai jasa pelayanan (health and
yang berasal dalam diri individu maupun yang berasal needs demands) yang apabila berhasil dipenuhi akan
dari luar dirinya. Lapau (1997) dalam Novida (2009) menimbulkan rasa puas pasien (client satisfaction). Oleh
mengatakan bahwa salah satu yang memengaruhi karena itu setiap institusi pelayanan seperti rumah sakit
seseorang dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan atau Puskesmas harus sanggup dan mampu memberikan
yaitu faktor sosio psikologis. Faktor sosio psikologis pelayanan yang berarti sesuai dengan kebutuhan pasien.
adalah individu (pasien) berpersepsi terhadap pelayanan Sebab kenyamanan menjadi hal yang penting bagi pasien
kesehatan yang diterimanya. Jika seseorang memiliki dalam memilih untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan
persepsi yang baik terhadap pelayanan kesehatan suatu dari suatu rumah sakit. Dengan demikian sangat penting
rumah sakit, maka pasien tersebut memiliki kemungkinan memahami konsep kenyamanan yang diinginkan pasien
untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut. suatu rumah sakit.
Sebaliknya, jika seseorang berpersepsi tidak baik terhadap Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai
pelayanan kesehatan maka kemungkinan tidak akan pelayanan rumah sakit adalah Bed Occupancy Rate (BOR)
memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut. yang merupakan persentase pemakaian tempat tidur pada
Persepsi kenyamanan pasien terhadap pelayanan satu satuan waktu tertentu. Indikator ini akan memberikan
kesehatan RSIA Muslimat Jombang dapat dipengaruhi gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan dari
oleh stimuli secara internal maupun eksternal. Hal ini bisa tempat tidur rumah sakit. Menurut Departemen Kesehatan
diperoleh melalui pengalaman menggunakan fasilitas Republik Indonesia (2007), nilai parameter BOR ini
kesehatan rumah sakit tersebut, tingkat pengetahuan idealnya berada pada kisaran 60–85%. Sebagai gambaran
terhadap pelayanan kesehatan dan tingkat intensitas RSIA Muslimat Jombang memiliki 85 tempat tidur (TT),
informasi pasien terhadap fasilitas kesehatan rumah sakit mempunyai BOR untuk rata-rata pada setiap satu tahun
tersebut. Misalnya pernah didengar keluhan pasien untuk dari tahun 2009–2011 yaitu 50,6% ruang bersalin.
mendapat pelayanan yang bermutu. Mulai dari keluhan Rendahnya dan turunnya BOR rumah sakit
berupa pelayanan yang berbelit-belit, prosedur pelayanan terhadap pelayanan kesehatan RSIA Muslimat Jombang
yang sulit dimengerti, waktu menunggu yang lama, dan ini menunjukkan bahwa perilaku pelanggan pasca
sebagainya. pemanfaatan jasa rumah sakit yang rendah. Jika BOR lebih
Adanya keluhan pasien tersebut mengindikasikan rendah dari nilai BOR ideal, hal ini menggambarkan masih
kekurangnyamanan yang pasien terima dari rumah sakit rendahnya kepercayaan masyarakat untuk menggunakan
tersebut. Menurut Berry, Seiders dan Grewal (2002) jasa pelayanan di rumah sakit tersebut terutama dalam
bahwa kenyamanan pelanggan (service convenience) memberikan pelayanan kesehatan di instalasi rawat inap
merupakan persepsi pasien dalam menggunakan jasa (Depkes, 2007). BOR RSIA Muslimat Jombang mengalami
kesehatan. Konseptualisasi ini menggunakan dimensi penurunan, dapat dilihat pada tahun 2010 pencapaian BOR
waktu dan usaha sebagai manfaat kenyamanan atau sebesar 56,7% dan menurun pada tahun 2011 menjadi
ketidaknyamanan. 53%. Setelah dilakukan perhitungan jumlah kunjungan ibu
Menurut Chang & Michael (2011), kenyamanan bersalin dapat diketahui bahwa kunjungan ibu bersalin
pelanggan (service convenience) akan memengaruhi di RSIA Muslimat Jombang mengalami penurunan pada
perilaku pasca pemanfaatan jasa atau pembelian suatu tahun 2009–2011. Pada tahun 2009 jumlah kunjungan
produk. Perilaku pasca pemanfaatan menurut Setiadi sebesar 2.304 pasien, tahun 2010 sebesar 1988 pasien
(2002) meliputi kepuasan sesudah pemanfaatan atau dan tahun 2011 menjadi 1.493 pasien.
pembelian produk jasa, tindakan pasca pemanfaatan, Berdasarkan wawancara pendahuluan dengan
dan pemakaian pasca pemanfaatan. Kepuasan pembeli pasien Rawat Inap di Ruang Bersalin RSIA Muslimat
merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pelanggan Jombang menyatakan bahwa kunjungan dokter spesialis
atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli ke pasien bangsal untuk memeriksa kurang dan kamar
atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah mandi kurang bersih sehingga pasien menjadi tidak
dari harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata nyaman dan hal ini mengurangi keinginannya untuk
sesuai harapan, pelanggan akan puas, jika melebihi memanfaatkan kembali jasa rumah sakit. Sedangkan
harapan pelanggan akan sangat puas. Kepuasan dan menurut pasien yang lain setelah melakukan pembayaran
ketidakpuasan pelanggan terhadap suatu produk akan dirasakan tarif sangat mahal sehingga hal ini juga
memengaruhi perilaku selanjutnya. Jika pelanggan puas, mengurangi kenyamanan pasien.
ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi Berbagai uraian di atas melatarbelakangi penelitian
untuk membeli kembali produk tersebut dan kemungkinan untuk mengetahui hubungan antara kenyamanan
pelanggan yang puas akan menceritakan hal yang baik pelayanan dengan perilaku Pasca Pemanfaatan Pelayanan
tentang produk tersebut kepada orang lain. Persalinan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah
Kepuasan pelanggan dapat dicapai melalui menyusun rekomendasi mengenai upaya peningkatan
pemberian mutu pelayanan yang baik. Berbagai penelitian BOR Ruang bersalin melalui analisis hubungan antara
tentang mutu pelayanan kesehatan membuktikan bahwa service convenience dengan perilaku pasca pemanfaatan
mutu pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan pelayanan persalinan di RSIA Muslimat Jombang.
Hubungan antara Service Convenience dengan Perilaku Pasca-Pemanfaatan Pelayanan Persalinan (Bimantara) 113
upaya yang merka keluarkan untuk memulai pelayanan. yang bervariasi dalam kategori layanan (Holbrook &
(Berry et al., 2002). Hasil penelitian ini menunjukkan Lehmann, 1981) dalam Seiders et al., (2007).
bahwa access convenience (kemudahan untuk segera
mendapatkan tempat pelayanan) pada RSIA Muslimat Post Benefit Convenience
Jombang sudah baik hal ini dibuktikan dengan nilai Post benefit convenience (pemakaian kembali jasa
komposit untuk variabel access convenience sebesar tersebut) merupakan waktu dan upaya yang mereka
3,74 yang berarti berada pada kategori mudah untuk keluarkan dalam rangka untuk melakukan kontak ulang
mengakses. Akses kenyamanan ini penting karena begitu dengan penyedia layanan pasca pemanfaatan layanan
banyak layanan membutuhkan partisipasi konsumen. (Berry et al., 2002). Hasil penelitian ini menunjukkan
Akses Kenyamanan dapat ditingkatkan dengan beberapa bahwa post benefit convenience (pemakaian kembali
cara, antara lain: dengan menawarkan beberapa cara jasa tersebut) pada RSIA Muslimat Jombang sudah baik
kepada konsumen untuk memulai layanan, membawa hal ini dibuktikan dengan nilai komposit untuk variabel
pelayanan kepada konsumen daripada membawa post benefit convenience sebesar 4,02 yang berarti
konsumen untuk layanan dan mengurangi waktu dan berada pada kategori mudah. Kenyamanan post benefit
usaha konsumen dalam mencari dan mendapatkan menjadi penting setelah pemberian layanan diberikan.
layanan lain yang terkait layanan inti secara fungsional Faktor yang menentukan kenyamanan post benefit sering
(Berry et al., 2002). berhubungan dengan upaya perbaikan layanan, di mana
pada saat pemberian layanan sering terjadi prosedur
Transaction Convenience layanan, kesalahan transaksi atau perubahan pikiran
Transaction convenience (kemudahan dalam pasien (Seiders et al., 2007).
bertransaksi), merupakan waktu dan upaya yang mereka
keluarkan untuk bertransaksi (Berry et al., 2002). Hasil Perilaku Pasca Pemanfaatan Pelayanan Persalinan di
penelitian ini menunjukkan bahwa transaction convenience Instalasi Rawat Inap RSIA Muslimat Jombang
(kemudahan bertransaksi) pada RSIA Muslimat Jombang Perilaku pasien pasca pemanfaatan pelayanan di
sudah baik hal ini dibuktikan dengan nilai komposit untuk RSIA Muslimat Jombang dibedakan menjadi dua kategori,
variabel transaction convenience sebesar 3,38 yang berarti yaitu kepuasan pasca pemanfaatan layanan dan tindakan
berada pada kategori cukup. Untuk kecepatan waktu pasca pembelian jasa layanan kesehatan. Menurut Setiadi
mendapatkan pelayanan (kurang lebih 5 menit), nilai (2003), perilaku pasca pembelian merupakan bagian dari
komposit pasien masih di bawah cut of point yaitu 2,79. proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian
Hal ini disebabkan karena pasien merasa waktu tunggu berikut: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian
sebelum mendapatkan pelayanan tidak kurang dari 10–15 informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan
menit. Persepsi kenyamanan transaksi mencerminkan perilaku sesudah pembelian.
waktu yang dihabiskan secara fisik untuk melakukan
transaksi pembayaran, yang dapat menjadi masalah bagi Kepuasan Pasca-Pemanfaatan Layanan
perusahaan adalah masalah antrian. Waktu tunggu antrian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasaan
sering dianggap sebagai hal yang memberikan pengaruh
pasca pemanfaatan layanan pada RSIA Muslimat Jombang
negatif terhadap evaluasi layanan secara keseluruhan
sudah baik hal ini dibuktikan dengan nilai komposit untuk
(Kumar, Kalwani dan Dada, 1997) dalam Seiders et al.,
variabel kepuasan pasca pemanfaatan layanan sebesar
(2007).
3,67 yang berarti berada pada kategori puas. Kepuasan
Benefit Convenience pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan
pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan
Benefit convenience (kemudahan dan kecepatan
pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih
dalam mendapatkan pelayanan yang bermanfaat)
rendah dari harapan, pasien akan kecewa, jika ternyata
merupakan waktu dan upaya yang mereka keluarkan
sesuai harapan, pasien akan puas, jika melebihi harapan
untuk mendapatkan keuntungan inti layanan (Berry
pasien akan sangat puas (Setiadi, 2002).
et al., 2002). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
benefit convenience (kemudahan dan kecepatan dalam
Loyalitas Pasien
mendapatkan pelayanan yang bermanfaat) pada RSIA
Muslimat Jombang sudah baik hal ini dibuktikan dengan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan
nilai komposit untuk variabel benefit convenience sebesar pasca pembelian jasa layanan pada RSIA Muslimat
3,58 yang berarti berada pada kategori mudah. Namun Jombang sudah baik hal ini dibuktikan dengan nilai
untuk kemudahan mendapatkan informasi mengenai komposit untuk variabel tindakan pasca pembelian jasa
pelayanan yang dibutuhkan, nilai komposit pasien sebesar layanan sebesar 3,62 yang berarti berada pada kategori
3,07. Hal ini disebabkan karena sebagian besar pasien mudah. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap
mendapatkan informasi dari orang tua maupun saudara, suatu produk akan memengaruhi perilaku selanjutnya.
bukan dari media massa. Manfaat kenyamanan, yang Jika konsumen puas, ia akan menunjukkan kemungkinan
mendasari pengalaman pelayanan, memiliki kepentingan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut
Hubungan antara Service Convenience dengan Perilaku Pasca-Pemanfaatan Pelayanan Persalinan (Bimantara) 115
role of consumer satisfaction in a Taiwanese leisure setting. di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit TK. II Putri Hijau Medan
International Journal of Hospitality Management 31 (2012) Tesis Universitas Sumatra Utara.
107–118 [diakses tanggal 11 Juli 2012]. Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan
Kotler P. 2012. Manajemen Pemasaran, Jakarta, Penerbit Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta:
Erlangga. Kencana.
Kotler P, Amstrong G. 2006. Principal of Marketing. New Jersey: Supriyanto S dan Ernawaty. 2010. Pemasaran Industri Jasa
Pearson Prentice-Hall. Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Novida, Sida. 2009. Hubungan Kenyamanan (Convenience) Pasien Wijono, 2008. Paradigma dan Metodologi Penelitian Kesehatan.
Dinas Kodam I/BB dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Surabaya: CV. Duta Prima Airlangga.