Вы находитесь на странице: 1из 7

111

Hubungan antara Service Convenience dengan Perilaku Pasca Pemanfaatan


Pelayanan Persalinan untuk Peningkatan Pemanfaatan Ruang Bersalin

The Relationship Between Service Convenience and Behaviour in Post-Maternity Care


Utilization to Improve Maternity Care Utilization
I GUSTI NYOMAN TEGUH BUDHI BIMANTARA*
*RSIA Muslimat Jombang

ABSTRACT

Mother and Child Hospital (RSIA) Muslimat Jombang is one of hospitals located in Jombang which has duties and
functions to provide professionals health care. During its development, BOR of RSIA Muslimat Jombang decreased from
the years 2009–2011. This study aims to analyzes the relationship between service convenience and behavior in post-
maternity care utilization in order to make appropriate recommendations. This type of study is an observational study.
The population in this research were the normal maternity and caesar section using inpatient services in the maternity
room of RSIA Muslimat Jombang at the time of the study. The sample for this study was selected by accidental sample
technique. The data obtained were analyzed through spearman corelation test. The spearman correlation test showed
that there are relationship among decision convenience (p = 0.019), access convenience (p = 0.043), transaction
convenience (p = 0.013), benefit convenience (p = 0.005) and Post benefit convenience (p = 0.007) with the behavior
of post-maternal care utilization in the maternal room of RSIA Muslimat Jombang. Recomendation which was obtained
based on the results of the FGD RSIA Muslimat Jombang management is to approach the insurance company to provide
the latest service information available at RSIA Muslimat Jombang, making ATM payment system or an online buyer to
improve transaction convenience, and using the website as well as dissemination of information including the tariffs.

Keywords: service convenience, behaviour post-maternity care utilization


Correspondence: I Gusti Nyoman Teguh Budhi Bimantara; Email: lgntbb@yahoo.co.id, Telp: 081553001785

PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan keadaan sehat, baik secara tidur 44 tempat tidur. Namun sejak tahun 2019 kapasitas
fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan tempat tidur rumah sakit meningkat menjadi 85 yang terdiri
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan dari tempat tidur di ruang bersalin sebanyak 27 tempat
ekonomis. Dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan tidur, di ruang anak sebanyak 26 tempat tidur dan di ruang
disebutkan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan bayi sebanyak 32 tempat tidur.
yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya Berdasarkan profil RS Ibu dan Anak Muslimat
kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan Jombang tahun 2010 dapat diketahui bahwa RSIA
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), Muslimat Jombang merupakan rumah sakit for profit
penyembuhan (curative) dan pemulihan kesehatan, namun tidak meninggalkan prinsip sosial. Saat ini RS
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan Ibu dan Anak Muslimat mempunyai karyawan sejumlah
berkesinambungan. Rumah sakit sebagai salah satu 110 orang dengan 50% diantaranya adalah perawat dan
institusi atau lembaga pelayanan kesehatan harus bidan. Adapun rumah sakit yang dapat dikategorikan
merespons dan proaktif dalam memenuhi pelayanan sebagai pesaing dari RSIA Muslimat Jombang adalah RS
kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. Moedjito, RS Muhammadiyah dan RS Islam. Selain itu,
Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk Sejalan dengan tuntutan atau harapan pasien yang ingin
mencapai tujuannya berfokus pada pembangunan sumber memperoleh kenyamanan dalam menerima pelayanan
daya manusia dan sistem pengelolaan serta pelayanan di kesehatan maka RSIA Muslimat Jombang harus berusaha
rumah sakit (Depkes, 1997). meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Muslimat diberikan. Semakin besar tuntutan menunjukkan bahwa
Jombang merupakan salah satu lembaga pelayanan pasien sudah memiliki kesadaran mengenai pentingnya
kesehatan masyarakat yang berada di Kota Jombang kenyamanan pelayanan dan hal ini akan berdampak pada
yang mempunyai tugas dan fungsi untuk memberikan upaya pasien memilih rumah sakit mana yang dapat
pelayanan kesehatan yang profesional. RSIA Muslimat atau akan memberikan pelayanan terbaik bagi dirinya.
Jombang adalah rumah sakit swasta yang berdiri pada Keputusan untuk memilih rumah sakit sebagai tempat
lokasi strategis yakni di tengah kota. RSIA Muslimat pelayanan kesehatan tidak terlepas dari persepsi pasien
Jombang mendapatkan ijin tetap sebagai Rumah Sakit terhadap pelayanan tersebut.
Ibu dan Anak sejak tahun 1995, dengan kapasitas tempat
112 J. Adm. Kebijak. Kesehat., Vol. 10, No. 2, Mei–Agustus 2012: 111–117

Persepsi pasien dipengaruhi banyak faktor, baik dan tuntutan para pemakai jasa pelayanan (health and
yang berasal dalam diri individu maupun yang berasal needs demands) yang apabila berhasil dipenuhi akan
dari luar dirinya. Lapau (1997) dalam Novida (2009) menimbulkan rasa puas pasien (client satisfaction). Oleh
mengatakan bahwa salah satu yang memengaruhi karena itu setiap institusi pelayanan seperti rumah sakit
seseorang dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan atau Puskesmas harus sanggup dan mampu memberikan
yaitu faktor sosio psikologis. Faktor sosio psikologis pelayanan yang berarti sesuai dengan kebutuhan pasien.
adalah individu (pasien) berpersepsi terhadap pelayanan Sebab kenyamanan menjadi hal yang penting bagi pasien
kesehatan yang diterimanya. Jika seseorang memiliki dalam memilih untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan
persepsi yang baik terhadap pelayanan kesehatan suatu dari suatu rumah sakit. Dengan demikian sangat penting
rumah sakit, maka pasien tersebut memiliki kemungkinan memahami konsep kenyamanan yang diinginkan pasien
untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut. suatu rumah sakit.
Sebaliknya, jika seseorang berpersepsi tidak baik terhadap Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai
pelayanan kesehatan maka kemungkinan tidak akan pelayanan rumah sakit adalah Bed Occupancy Rate (BOR)
memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut. yang merupakan persentase pemakaian tempat tidur pada
Persepsi kenyamanan pasien terhadap pelayanan satu satuan waktu tertentu. Indikator ini akan memberikan
kesehatan RSIA Muslimat Jombang dapat dipengaruhi gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan dari
oleh stimuli secara internal maupun eksternal. Hal ini bisa tempat tidur rumah sakit. Menurut Departemen Kesehatan
diperoleh melalui pengalaman menggunakan fasilitas Republik Indonesia (2007), nilai parameter BOR ini
kesehatan rumah sakit tersebut, tingkat pengetahuan idealnya berada pada kisaran 60–85%. Sebagai gambaran
terhadap pelayanan kesehatan dan tingkat intensitas RSIA Muslimat Jombang memiliki 85 tempat tidur (TT),
informasi pasien terhadap fasilitas kesehatan rumah sakit mempunyai BOR untuk rata-rata pada setiap satu tahun
tersebut. Misalnya pernah didengar keluhan pasien untuk dari tahun 2009–2011 yaitu 50,6% ruang bersalin.
mendapat pelayanan yang bermutu. Mulai dari keluhan Rendahnya dan turunnya BOR rumah sakit
berupa pelayanan yang berbelit-belit, prosedur pelayanan terhadap pelayanan kesehatan RSIA Muslimat Jombang
yang sulit dimengerti, waktu menunggu yang lama, dan ini menunjukkan bahwa perilaku pelanggan pasca
sebagainya. pemanfaatan jasa rumah sakit yang rendah. Jika BOR lebih
Adanya keluhan pasien tersebut mengindikasikan rendah dari nilai BOR ideal, hal ini menggambarkan masih
kekurangnyamanan yang pasien terima dari rumah sakit rendahnya kepercayaan masyarakat untuk menggunakan
tersebut. Menurut Berry, Seiders dan Grewal (2002) jasa pelayanan di rumah sakit tersebut terutama dalam
bahwa kenyamanan pelanggan (service convenience) memberikan pelayanan kesehatan di instalasi rawat inap
merupakan persepsi pasien dalam menggunakan jasa (Depkes, 2007). BOR RSIA Muslimat Jombang mengalami
kesehatan. Konseptualisasi ini menggunakan dimensi penurunan, dapat dilihat pada tahun 2010 pencapaian BOR
waktu dan usaha sebagai manfaat kenyamanan atau sebesar 56,7% dan menurun pada tahun 2011 menjadi
ketidaknyamanan. 53%. Setelah dilakukan perhitungan jumlah kunjungan ibu
Menurut Chang & Michael (2011), kenyamanan bersalin dapat diketahui bahwa kunjungan ibu bersalin
pelanggan (service convenience) akan memengaruhi di RSIA Muslimat Jombang mengalami penurunan pada
perilaku pasca pemanfaatan jasa atau pembelian suatu tahun 2009–2011. Pada tahun 2009 jumlah kunjungan
produk. Perilaku pasca pemanfaatan menurut Setiadi sebesar 2.304 pasien, tahun 2010 sebesar 1988 pasien
(2002) meliputi kepuasan sesudah pemanfaatan atau dan tahun 2011 menjadi 1.493 pasien.
pembelian produk jasa, tindakan pasca pemanfaatan, Berdasarkan wawancara pendahuluan dengan
dan pemakaian pasca pemanfaatan. Kepuasan pembeli pasien Rawat Inap di Ruang Bersalin RSIA Muslimat
merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pelanggan Jombang menyatakan bahwa kunjungan dokter spesialis
atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli ke pasien bangsal untuk memeriksa kurang dan kamar
atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah mandi kurang bersih sehingga pasien menjadi tidak
dari harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata nyaman dan hal ini mengurangi keinginannya untuk
sesuai harapan, pelanggan akan puas, jika melebihi memanfaatkan kembali jasa rumah sakit. Sedangkan
harapan pelanggan akan sangat puas. Kepuasan dan menurut pasien yang lain setelah melakukan pembayaran
ketidakpuasan pelanggan terhadap suatu produk akan dirasakan tarif sangat mahal sehingga hal ini juga
memengaruhi perilaku selanjutnya. Jika pelanggan puas, mengurangi kenyamanan pasien.
ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi Berbagai uraian di atas melatarbelakangi penelitian
untuk membeli kembali produk tersebut dan kemungkinan untuk mengetahui hubungan antara kenyamanan
pelanggan yang puas akan menceritakan hal yang baik pelayanan dengan perilaku Pasca Pemanfaatan Pelayanan
tentang produk tersebut kepada orang lain. Persalinan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah
Kepuasan pelanggan dapat dicapai melalui menyusun rekomendasi mengenai upaya peningkatan
pemberian mutu pelayanan yang baik. Berbagai penelitian BOR Ruang bersalin melalui analisis hubungan antara
tentang mutu pelayanan kesehatan membuktikan bahwa service convenience dengan perilaku pasca pemanfaatan
mutu pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan pelayanan persalinan di RSIA Muslimat Jombang.
Hubungan antara Service Convenience dengan Perilaku Pasca-Pemanfaatan Pelayanan Persalinan (Bimantara) 113

METODE PENELITIAN tingkat penghasilan, sumber biaya persalinan), psikografi,


Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional loyalitas, referensi dan ada tidaknya penyulit saat proses
dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian persalinan. (Kotler, 2003)
berlokasi di Instalasi Rawat Inap RSIA Muslimat Jombang. Segmentasi pasar RSIA Muslimat Jombang adalah
Populasi penelitian adalah ibu bersalin secara normal pasien dengan penghasilan > 1,5 juta/bulan sehingga
maupun operasi caesar yang menggunakan pelayanan selain pelayanan dasar pihak RSIA Muslimat Jombang
rawat inap ruang bersalin di RSIA Muslimat Jombang. juga harus memperhatikan kenyamanan faktor penunjang
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti pelayanan. Menurut Kotler (2012), pilihan produk
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang,
2005). Teknik pengambilan sampel adalah accidental penghasilan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan
sampling Karena pengambilan sampel menggunakan aktiva, utang, kemampuan untuk meminjam dan sikap
metode accidental sampling maka populasi penelitian ini terhadap belanja atau menabung.
bersifat infinit. Kriteria sampel pada penelitian ini sebagai
berikut: 1) ibu bersalin yang memanfaatkan pelayanan Kenyamanan Pelayanan (Service Convenience) di
rawat inap RSIA Muslimat Jombang, 2) sadar dan mampu Instalansi Rawat Inap RSIA Muslimat Jombang
berkomunikasi dengan baik, 3) ibu bersalin ikut berperan Menurut Berry et al. (2002) kenyamanan pelayanan
aktif dalam menentukan tempat persalinan. Analisis korelasi (service convenience) adalah sebagai persepsi pasien
service convenience dengan perilaku pasca pemanfaatan mengenai waktu dan usaha mereka untuk mendapatkan
pelayanan RSIA Muslimat dilakukan dengan korelasi pelayanan kesehatan sehingga semua tipe kenyamanan
pearson. Kriteria untuk isu strategis adalah semua variabel yang dapat memudahkan usaha dan mempersingkat
service convenience yang berdasarkan analisis statistik waktu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
memiliki hubungan dengan perilaku pasca pemanfaatan merupakan kenyamanan pelayanan. Kenyamanan
pelayanan. Selanjutnya dilakukan FGD untuk menyusun pelayanan (service convenience) dapat diukur
rekomendasi mengenai upaya peningkatan BOR ruang menggunakan lima variabel yaitu decision convenience,
bersalin melalui analisis hubungan service convenience access convenience, transaction convenience, benefit
dengan perilaku pasca pemanfaatan pelayanan persalinan convenience dan post benefit convenience (Berry et al.,
di RSIA Muslimat Jombang. 2002).
Gay (1976) dalam Wijono (2008) menyebutkan
bahwa ada beberapa ukuran minimum yang dapat Decision Convenience
diterima berdasarkan tipe penelitian. Untuk penelitian Decision convenience (keputusan pasien untuk
korelasi maka sampel yang harus diambil minimal 30. menggunakan suatu jasa), merupakan persepsi
Sedangkan pada saat penelitian berlangsung diperoleh 70 konsumen mengenai waktu yang dan upaya yang
pasien yang memanfaatkan pelayanan di RSIA Muslimat mereka keluarkan untuk melakukan pembelian jasa
Jombang maka 70 pasien tersebut digunakan sebagai atau keputusan digunakan. (Berry et al., 2002). Hasil
sampel penelitian karena sudah memenuhi kriteria sampel penelitian ini menunjukkan bahwa decision convenience
minimal 30. (kemudahan membuat keputusan untuk menggunakan
suatu jasa) pada RSIA Muslimat Jombang sudah baik
HASIL DAN PEMBAHASAN hal ini dibuktikan dengan nilai komposit untuk variabel
decision convenience sebesar 3,39 yang berarti berada
Karakteristik Pasien RSIA Muslimat Jombang pada kategori cukup mudah. Untuk penerimaan informasi
Karakteristik pasien yang dideskripsikan dalam yang lengkap mengenai layanan rumah sakit sebelum
penelitian ini meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, memutuskan menggunakan layanannya, nilai komposit
penghasilan dan jumlah persalinan yang pernah dilakukan. pasien yaitu sebesar 3,30. Hal ini disebabkan karena pasien
Dari gambaran tersebut dapat diperoleh profil pasien masih merasa belum mendapatkan informasi lengkap
RSIA Muslimat Jombang sehingga nantinya akan dapat mengenai pelayanan yang ada pada RSIA Muslimat
digunakan untuk menentukan segmentasi pasar secara Jombang. Persepsi terhadap kenyamanan pelayanan
tepat. tidak hanya dipengaruhi oleh karakteristik dari layanan
Pasien RSIA Muslimat Jombang berusia 20–35 dan perbedaan individu konsumen tapi juga oleh faktor
tahun (71,4%), berpendidikan SMA (52,9%), memiliki dari perusahaan terkait sehingga kemudahan membuat
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan mahasiswa keputusan pasien untuk menggunakan suatu jasa tidak
(44,3%), berpenghasilan > 1,5 juta/bulan (52,86%) dan terlepas dari peran perusahaan untuk meningkatkan
merupakan persalinan pertama (52,9%) saat penelitian kualitas layanan konsumen (Berry et al., 2002).
ini dilakukan.
Kebutuhan individu untuk memanfaatkan layanan Access Convenience
kesehatan dipengaruhi secara langsung oleh variabel Access convenience (kemudahan untuk segera
karakteristik individu, meliputi faktor demografi (umur, mendapatkan tempat pelayanan), merupakan waktu dan
tingkat pendidikan, paritas), sosial ekonomi (pekerjaan,
114 J. Adm. Kebijak. Kesehat., Vol. 10, No. 2, Mei–Agustus 2012: 111–117

upaya yang merka keluarkan untuk memulai pelayanan. yang bervariasi dalam kategori layanan (Holbrook &
(Berry et al., 2002). Hasil penelitian ini menunjukkan Lehmann, 1981) dalam Seiders et al., (2007).
bahwa access convenience (kemudahan untuk segera
mendapatkan tempat pelayanan) pada RSIA Muslimat Post Benefit Convenience
Jombang sudah baik hal ini dibuktikan dengan nilai Post benefit convenience (pemakaian kembali jasa
komposit untuk variabel access convenience sebesar tersebut) merupakan waktu dan upaya yang mereka
3,74 yang berarti berada pada kategori mudah untuk keluarkan dalam rangka untuk melakukan kontak ulang
mengakses. Akses kenyamanan ini penting karena begitu dengan penyedia layanan pasca pemanfaatan layanan
banyak layanan membutuhkan partisipasi konsumen. (Berry et al., 2002). Hasil penelitian ini menunjukkan
Akses Kenyamanan dapat ditingkatkan dengan beberapa bahwa post benefit convenience (pemakaian kembali
cara, antara lain: dengan menawarkan beberapa cara jasa tersebut) pada RSIA Muslimat Jombang sudah baik
kepada konsumen untuk memulai layanan, membawa hal ini dibuktikan dengan nilai komposit untuk variabel
pelayanan kepada konsumen daripada membawa post benefit convenience sebesar 4,02 yang berarti
konsumen untuk layanan dan mengurangi waktu dan berada pada kategori mudah. Kenyamanan post benefit
usaha konsumen dalam mencari dan mendapatkan menjadi penting setelah pemberian layanan diberikan.
layanan lain yang terkait layanan inti secara fungsional Faktor yang menentukan kenyamanan post benefit sering
(Berry et al., 2002). berhubungan dengan upaya perbaikan layanan, di mana
pada saat pemberian layanan sering terjadi prosedur
Transaction Convenience layanan, kesalahan transaksi atau perubahan pikiran
Transaction convenience (kemudahan dalam pasien (Seiders et al., 2007).
bertransaksi), merupakan waktu dan upaya yang mereka
keluarkan untuk bertransaksi (Berry et al., 2002). Hasil Perilaku Pasca Pemanfaatan Pelayanan Persalinan di
penelitian ini menunjukkan bahwa transaction convenience Instalasi Rawat Inap RSIA Muslimat Jombang
(kemudahan bertransaksi) pada RSIA Muslimat Jombang Perilaku pasien pasca pemanfaatan pelayanan di
sudah baik hal ini dibuktikan dengan nilai komposit untuk RSIA Muslimat Jombang dibedakan menjadi dua kategori,
variabel transaction convenience sebesar 3,38 yang berarti yaitu kepuasan pasca pemanfaatan layanan dan tindakan
berada pada kategori cukup. Untuk kecepatan waktu pasca pembelian jasa layanan kesehatan. Menurut Setiadi
mendapatkan pelayanan (kurang lebih 5 menit), nilai (2003), perilaku pasca pembelian merupakan bagian dari
komposit pasien masih di bawah cut of point yaitu 2,79. proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian
Hal ini disebabkan karena pasien merasa waktu tunggu berikut: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian
sebelum mendapatkan pelayanan tidak kurang dari 10–15 informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan
menit. Persepsi kenyamanan transaksi mencerminkan perilaku sesudah pembelian.
waktu yang dihabiskan secara fisik untuk melakukan
transaksi pembayaran, yang dapat menjadi masalah bagi Kepuasan Pasca-Pemanfaatan Layanan
perusahaan adalah masalah antrian. Waktu tunggu antrian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasaan
sering dianggap sebagai hal yang memberikan pengaruh
pasca pemanfaatan layanan pada RSIA Muslimat Jombang
negatif terhadap evaluasi layanan secara keseluruhan
sudah baik hal ini dibuktikan dengan nilai komposit untuk
(Kumar, Kalwani dan Dada, 1997) dalam Seiders et al.,
variabel kepuasan pasca pemanfaatan layanan sebesar
(2007).
3,67 yang berarti berada pada kategori puas. Kepuasan
Benefit Convenience pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan
pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan
Benefit convenience (kemudahan dan kecepatan
pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih
dalam mendapatkan pelayanan yang bermanfaat)
rendah dari harapan, pasien akan kecewa, jika ternyata
merupakan waktu dan upaya yang mereka keluarkan
sesuai harapan, pasien akan puas, jika melebihi harapan
untuk mendapatkan keuntungan inti layanan (Berry
pasien akan sangat puas (Setiadi, 2002).
et al., 2002). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
benefit convenience (kemudahan dan kecepatan dalam
Loyalitas Pasien
mendapatkan pelayanan yang bermanfaat) pada RSIA
Muslimat Jombang sudah baik hal ini dibuktikan dengan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan
nilai komposit untuk variabel benefit convenience sebesar pasca pembelian jasa layanan pada RSIA Muslimat
3,58 yang berarti berada pada kategori mudah. Namun Jombang sudah baik hal ini dibuktikan dengan nilai
untuk kemudahan mendapatkan informasi mengenai komposit untuk variabel tindakan pasca pembelian jasa
pelayanan yang dibutuhkan, nilai komposit pasien sebesar layanan sebesar 3,62 yang berarti berada pada kategori
3,07. Hal ini disebabkan karena sebagian besar pasien mudah. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap
mendapatkan informasi dari orang tua maupun saudara, suatu produk akan memengaruhi perilaku selanjutnya.
bukan dari media massa. Manfaat kenyamanan, yang Jika konsumen puas, ia akan menunjukkan kemungkinan
mendasari pengalaman pelayanan, memiliki kepentingan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut
Hubungan antara Service Convenience dengan Perilaku Pasca-Pemanfaatan Pelayanan Persalinan (Bimantara) 115

dan kemungkinan pasien yang puas akan menceritakan Jombang.


hal-hal yang baik tentang produk tersebut kepada orang Berdasarkan analisis statistik diperoleh hasil bahwa
lain. Para pasien yang tidak puas bereaksi sebaliknya nilai korelasi terbesar pada service convenience adalah
(Setiadi, 2002). Menurut Supriyanto dan Ernawaty (2010), transaction convenience yaitu sebesar 0,613. Hal ini
kesediaan untuk kembali menggunakan pelayanan berarti prioritas utama untuk meningkatkan perilaku
kesehatan (loyalitas) dapat dilihat melalui: 1) perspektif pasca pemanfaatan adalah dengan meningkatkan aspek
perilaku, artinya pasien dikatakan loyal apabila melakukan transaction convenience. Berdasarkan hasil tabulasi silang
pembelian secara konsisten, 2) perspektif sikap berupa karakteristik pasien dengan transacion convenience
kecenderungan, seperti adanya perilaku pasien yang diperoleh hasil bahwa semakin tua usia pasien dan
pindah merk apabila ada diskon. semakin banyak persalinan yang telah dilakukan pasien
maka semakin sulit untuk mendapatkan kenyamanan
Hubungan Persepsi Service Convenience dengan bertransaksi. Dari hal ini maka sasaran utama untuk
Perilaku Pasca-Pemanfaatan Pelayanan Persalinan di meningkatkan kenyamanan bertransaksi adalah kelompok
Instalasi Rawat Inap RSIA Muslimat Jombang pasien usia tua > 35 tahun dan pasien yang sudah
Untuk mengetahui hubungan antara kenyamanan melakukan persalinan lebih dari 1 kali, bagaimana caranya
pasien (service convenience) dengan perilaku pasca supaya pasien yang usianya > 35 tahun dan sudah
pemanfaatan pelayanan maka dilakukan uji korelasi melakukan persalinan lebih dari satu kali bisa meningkat
person. Hasil yang diperoleh dari uji korelasi tersebut kenyamanan bertransaksinya.
adalah semua variabel service convenience berkorelasi
positif dengan perilaku pasca pemanfaatan pelayanan. Rekomendasi
Berdasarkan hasil uji diperoleh bahwa aspek Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
decision convenience memiliki nilai p=0,000 isu strategis yang diperoleh melalui FGD ada beberapa
(p < α) sehingga H0 ditolak, yang berarti ada hubungan tahapan yang harus dilakukan oleh pihak manajemen
antara decision convenience dengan perilaku pasca RSIA Muslimat Jombang sebagai upaya meningkatkan
pemanfaatan pelayanan. Semakin tinggi tingkat decision BOR ruang bersalin RSIA Muslimat Jombang.
convenience maka semakin tinggi pula perilaku pasien Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa 52,86%
pasca pemanfaatan pelayanan di RSIA Muslimat pasien RSIA Muslimat Jombang memiliki penghasilan
Jombang. ≥ 1.500.000 yang menunjukkan bahwa segmentasi pasar
Berdasarkan hasil uji diperoleh bahwa aspek untuk RSIA Muslimat Jombang adalah masyarakat tingkat
access convenience memiliki nilai p = 0,000 (p < α) menengah atas dan 50% berusia antara 26–35 tahun yang
sehingga H0 ditolak, yang berarti ada hubungan antara menunjukkan kelompok usia produktif.
access convenience dengan perilaku pasca pemanfaatan Pada aspek decision convenience dapat
pelayanan. Semakin tinggi tingkat access convenience diketahui bahwa nilai untuk kemudahan memutuskan
maka semakin tinggi pula perilaku pasien pasca menggunakan pelayanan di RSIA Muslimat Jombang ini
pemanfaatan pelayanan di RSIA Muslimat Jombang. karena sebelumnya pasien sudah cukup mendapatkan
Berdasarkan hasil uji diperoleh bahwa aspek informasi mengenai RSIA Muslimat Jombang sebesar
transaction convenience memiliki nilai p = 0,000 3,33 yang berarti berada pada tingkat biasa. Hal ini
(p < α) sehingga H0 ditolak, yang berarti ada hubungan menunjukkan bahwa pasien masih memerlukan informasi
antara Transaction Convenience dengan perilaku yang lengkap mengenai pelayanan apa saja yang ada di
pasca pemanfaatan pelayanan. Semakin tinggi tingkat RSIA Muslimat Jombang sebelum mereka memutuskan
transaction convenience maka semakin tinggi pula perilaku untuk menggunakan layanan di rumah sakit tersebut.
pasien pasca pemanfaatan pelayanan di RSIA Muslimat Rekomendasi yang dapat diberikan untuk
Jombang. meningkatkan decision convenience mengenai semua
Berdasarkan hasil uji diperoleh bahwa aspek pelayanan yang ada di RSIA Muslimat Jombang adalah
benefit convenience memiliki nilai p = 0,005 (p<α) sebagai berikut: 1) melakukan pendekatan kepada
sehingga H0 ditolak, yang berarti ada hubungan antara pihak asuransi dengan memberikan info layanan terbaru
benefit convenience dengan perilaku pasca pemanfaatan yang ada di RSIA Muslimat Jombang, 2) memberikan
pelayanan. Semakin tinggi tingkat benefit convenience fasilitas unit care ke rumah pasien yang melakukan
maka semakin tinggi pula perilaku pasien pasca pemeriksaan pasca pelayanan di RSIA Muslimat Jombang
pemanfaatan pelayanan di RSIA Muslimat Jombang. dan juga memberikan info kepada masyarakat luas
Berdasarkan hasil uji diperoleh bahwa aspek mengenai layanan terbaru di RSIA Muslimat Jombang, 3)
post benefit convenience memiliki nilai p = 0,007 menyebarkan leaflet dan memasang iklan di radio mengenai
(p < α) sehingga H0 ditolak, yang berarti ada hubungan info layanan terbaru di RSIA Muslimat Jombang beserta
antara post benefit convenience dengan perilaku pasca tarifnya. Media ini terutama ditujukan untuk pasien dengan
pemanfaatan pelayanan. Semakin tinggi tingkat post kelompok pendidikan rendah dan penghasilan rendah,
benefit convenience maka semakin tinggi pula perilaku 4) membuat web tentang pelayanan di RSIA Muslimat
pasien pasca pemanfaatan pelayanan di RSIA Muslimat lengkap beserta tarifnya. Media ini terutama ditujukan
116 J. Adm. Kebijak. Kesehat., Vol. 10, No. 2, Mei–Agustus 2012: 111–117

kepada pasien dengan kelompok usia muda sehingga SIMPULAN


membantu mempermudah mengambil keputusan untuk Service convenience RSIA Muslimat Jombang
menggunakan pelayanan di RSIA Muslimat Jombang, berada pada kategori baik, artinya kenyamanan pelayanan
5) melakukan evaluasi terhadap media promosi yang di RSIA Muslimat Jombang sudah memenuhi kebutuhan
sudah dilakukan sehingga bisa diketahui media mana pelanggan. Tetapi tidak semua unsur service convenience
yang memberikan kontribusi tertinggi untuk penyebaran dalam kategori baik, yaitu decision convenience dan
informasi dan media mana yang kurang efektif dalam transaction convenience berada pada kategori biasa.
penyampaian informasi. Perilaku Pasca Pemanfaatan RSIA Muslimat Jombang
Menurut Supriyanto (2010) menjelaskan bahwa berada pada kategori baik, artinya pelanggan merasa
promosi dapat memengaruhi kesadaran atau pikiran puas dan bersedia menggunakan pelayanan kesehatan
konsumen akan keberadaan produk atau jasa, mengubah RSIA Muslimat Jombang kembali ketika dibutuhkan.
sikap dan minat konsumen pada produk atau jasa yang Semua unsur service convenience berkorelasi positif
dipromosikan agar timbul keinginan untuk membeli dengan perilaku pasca pemanfaatan pelayanan kesehatan
produk atau jasa yang ditawarkan kemudian mendorong di Rawat Inap Ruang Bersalin RSIA Muslimat Jombang.
konsumen untuk membeli. Oleh karena itu perlu dilakukan Semakin tinggi aspek kenyamanan pelayanan maka
promosi produk pelayanan RSIA Muslimat Jombang semakin tinggi perilaku pasca pemanfaatan pelayanan
sehingga pasien dapat dengan mudah dan cepat kesehatan yang dicapai.
memutuskan memilih RSIA Muslimat Jombang saat
membutuhkan layanan bersalin (decision convenience
SARAN
mudah).
Pada aspek transaction convenience dapat diketahui Saran yang diperoleh dari hasil penelitian adalah
bahwa nilai untuk poin waktu yang dibutuhkan pasien sebagai berikut: (1) meningkatkan kualitas layanan
untuk mendapatkan pelayanan adalah sebesar 2,94 mobil care yang sudah dilaksanakan agar semakin
yang berarti berada pada tingkat cukup mudah. Hal ini meningkatkan kemauan masyarakat untuk menggunakan
berarti bahwa pasien merasa waktu yang dibutuhkan layanan di RSIA Muslimat Jombang. (2) Memaksimalkan
untuk mendapatkan pelayanan terlalu lama, mulai media promosi yang disesuaikan dengan segmentasi
dari pendaftaran, waktu tunggu, pembayaran hingga pasar RSIA Muslimat Jombang seperti penggunaan web
apotek. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk untuk kalangan usia muda, pemasangan iklan di radio
meningkatkan transaction convenience yaitu dengan dan media leaflet untuk masyarakat yang berpendidikan
mempersingkat waktu yang dibutuhkan pasien untuk rendah sehingga mempermudah akses informasi bagi
mendapatkan pelayanan kesehatan adalah sebagai pelanggan atau masyarakat yang belum mengenal RSIA
berikut: 1) mengeluarkan aturan jam buka praktik bagi Muslimat Jombang. (3) Melakukan evaluasi terhadap
dokter yang memang membuka jasa praktik di rumahnya media promosi yang sudah dijalankan sehingga bisa
sehingga jadwalnya tidak mengganggu waktu tugasnya diketahui media mana yang paling efektif dan tidak efektif
di RSIA Muslimat Jombang, 2) membuka 2 loket untuk dalam promosi RSIA Muslimat Jombang. (4) Meningkatkan
pelayanan pada pasien yang menggunakan asuransi kenyamanan bertransaksi dengan membuat sistem ATM
sehingga bisa mengurangi antrian, 3) Membuat sistem atau buyer online sehingga keluarga pasien tidak perlu
pembayaran ATM atau buyer online sehingga pada saat repot-repot datang ke rumah sakit untuk melakukan
keluarga yang di rumah akan membayar biaya selama pembayaran pasca pemanfaatan pelayanan di RSIA
perawatan di RSIA Muslimat Jombang tidak perlu datang Muslimat Jombang karena transaksi pembayaran bisa
langsung ke rumah sakit. dilakukan di rumah. Untuk penelitian selanjutnya dapat
Kenyamanan pelanggan (service convenience) dilakukan uji pengaruh untuk mengetahui seberapa besar
merupakan persepsi pasien dalam menggunakan jasa pengaruh service convenience dengan perilaku pasca
kesehatan (Berry et al., 2002). Persepsi kenyamanan pemanfaatan pelayanan di Ruang Bersalin RSIA Muslimat
transaksi mencerminkan waktu yang dihabiskan secara Jombang.
fisik untuk melakukan transaksi pembayaran, yang dapat
menjadi masalah bagi perusahaan adalah masalah antrian. DAFTAR PUSTAKA
Waktu tunggu antrian sering dianggap sebagai hal yang Berry and Parasuraman. 1991. Marketing Services. New York:
memberikan pengaruh negatif terhadap evaluasi layanan The Free Press.
secara keseluruhan (Kumar, Kalwani, & Dada, 1997) dalam Berry LL, Seiders, dan Grewal D. 2002. Understanding Service
Seiders et al. (2007). Oleh karena itu perlu dilakukan Convenience. Journal of Marketing, vol 66 (July 2002):
perbaikan pada RSIA Muslimat Jombang agar pasien 1–17.
merasa puas dan tumbuh loyalitas pada diri pasien. Chang YW & Michael JP. 2011. The influence of multiple types of
service convenience on behavioral intentions: The mediating
Hubungan antara Service Convenience dengan Perilaku Pasca-Pemanfaatan Pelayanan Persalinan (Bimantara) 117

role of consumer satisfaction in a Taiwanese leisure setting. di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit TK. II Putri Hijau Medan
International Journal of Hospitality Management 31 (2012) Tesis Universitas Sumatra Utara.
107–118 [diakses tanggal 11 Juli 2012]. Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan
Kotler P. 2012. Manajemen Pemasaran, Jakarta, Penerbit Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta:
Erlangga. Kencana.
Kotler P, Amstrong G. 2006. Principal of Marketing. New Jersey: Supriyanto S dan Ernawaty. 2010. Pemasaran Industri Jasa
Pearson Prentice-Hall. Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Novida, Sida. 2009. Hubungan Kenyamanan (Convenience) Pasien Wijono, 2008. Paradigma dan Metodologi Penelitian Kesehatan.
Dinas Kodam I/BB dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Surabaya: CV. Duta Prima Airlangga.

Вам также может понравиться