Вы находитесь на странице: 1из 5

CHI’E 5 (2) (2017)

Journal of Japanese Learning and Teaching

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chie

ANALISIS KARAKTERISTIK WAKAMONO KOTOBA


DALAM ANIME HAIKYUU!! KARYA HARUICHI FURUDATE

Dea Farauzhulli, Rina Supriatningsih, Silvia Nurhayati

Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstract


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Wakomono kotoba is a language which was born from breaking Japanese grammatical standard rules.
Diterima April 2016 This type of language is used by young people in Japan in daily conversation. The usage is not limited
Disetujui Mei 2016 in the‘real world’ but also in artwork, like anime. Anime which was used in this research as a source
Dipublikasikan Juni 2016 is anime Haikyuu!!. This anime is chosen because the characters are high school students who are
________________ using wakamono kotoba in daily conversation. This research aimed to find meaning, word derivation,
Keywords: and the characteristicsof wakamono kotoba found in the anime.
Analysis, Characteristic, This research used descriptive qualitative method, describing meaning, word derivation, and
Wakamono kotoba. wakamono kotoba characteristics. The data source was anime Haikyuu!! Season 1 which has 25
____________________ episodes. The type of data in this research werewords or sentences belonged to wakamono kotoba. The
data technique was content analysis technique. The technique of data analysis in this research was
to find meaning and word derivation, and then classify it based on deviations either in Japanese
word class or in new expressions form. Afterwards, analyzing each characteristics of those wakamono
kotoba.
Based on the research which has been conducted, it can be concluded that there were 57 wakamono
kotoba in anime Haikyuu!! including 5 verbs, 14 adjectives, 10 nouns, 8 adverbs, 8 exclamation words,
and 12 new expressions (phrase or bokashi kotoba). From all wakamono kotoba, there were wakamono
kotoba which had the same or different meaning from the derived words.
The characteristics of wakamono kotoba which were happened as seen from deviation ofword class or
new form of expression were: a) syllable ~ru addition in verb; b) syllable ~sa addition in noun; c)
syllable ~kusai addition in adjective; d) Japanese alphabets usage followed by initial word of
absorbed word; e) New word is formed; f) sound changing; g) sentence or phrase shortening into
new word; h) semantics changing and shifting; i) usage function changing and shifting; j) word
formation reverse on followed byshortened word; k) loan word form usage even though there was
Japanese standar language; l) loan word usage mixed with Japanese; m) usage of reading way from
meaningful numbers; n) dialect usage; o) new expression (including phrase or bokashi kotoba).
___________________________________________________________________

© 2017 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6250
Gedung B4 Lantai 2 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: nawang@unnes.ac.id

33
Dea Farauzhulli, dkk. / Journal of Japanese Learning and Teaching 5 (2) (2017)

PENDAHULUAN penyimpangan yang terjadi dalam kelas kata


bahasa Jepang dan ungkapan-ungkapan baru
Terciptanya wakamono kotoba merupakan (Horio, 2015). Penelitian ini menggunakan tolak
bentuk kreativitas anak muda Jepang sehingga ukur karakteristik dari pendapat Tanaka dalam
orang tua maupun orang luar Jepang kurang Sudjianto dan Dahidi (2004:18) serta wakamono
dapat memahami kata-kata dalam wakamono kotoba jiten (Kamei, 2003).
kotoba. Wakamono kotoba lahir dari
penyimpangan aturan penggunaan bahasa baku METODE PENELITIAN
pada bahasa Jepang. Sehingga kata-kata dalam
ragam bahasa tersebut tidak terdapat pada Penelitian ini menggunakan metode
kamus, maka diperlukan pemahaman darimana deskriptif kualitatif, yaitu menjelaskan makna,
kata asal maupun perubahannya. Wakamono kata asal, bahkan karakteristik dari wakamono
kotoba memiliki karakteristik salah satunya yaitu kotoba. Sumber data yang digunakan adalah
bebas digunakan tanpa memikirkan standar anime Haikyuu!! season 1 yang berdurasi 25
bahasa Jepang yang benar. Akibatnya terjadi episode. Wujud data dalam penelitian ini yaitu
perbedaan yang signifikan antara bahasa Jepang penggunaan kata-kata maupun ungkapan-
yang dipelajari di lembaga pendidikan formal ungkapan yang termasuk wakamono kotoba.
dengan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
anak muda Jepang. Hal ini menjadi hal yang adalah teknik simak catat. Dalam penelitian ini
membingungkan bagi pembelajar bahasa Jepang peneliti memilih metode padan teknik pilah
yang melihat secara langsung penggunaan unsur penentu dalam menganalisis data. Pilih
bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari. unsur ini meliputi wakamono kotoba yang terdapat
Misalnya acara TV Jepang, drama Jepang, anime, dalam percakapan pada sumber data. Kemudian
komik Jepang ataupun blog orang Jepang. Untuk teknik hubung banding sebagai teknik lanjutan
mengetahui hal tersebut perlu adanya penjelasan untuk menganalisis data dengan cara
tentang makna, kata asal maupun karakteristik membandingkan makna pada wakamono kotoba
wakamono kotoba. dengan makna dasarnya. Dilanjutkan
Pengaplikasian wakamono kotoba tidak menganalisis dengan karakteristik wakamono
terbatas dalam kehidupan nyata, tetapi juga kotoba tersebut.
dituangkan pada karya seni, misalnya anime.
Anime Haikyuu!! karya Haruichi Furudate adalah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
salah satu anime terkenal di Jepang yang Sesuai dengan masalah yang diangkat
menceritakan tentang kehidupan anggota klub dalam penelitian ini tentang wakamono kotoba
ekstrakurikuler voli di SMA. Karakter-karakter dalam anime Haikyuu!! ditemukan 57 butir data
dalam anime ini adalah anak-anak muda sehingga yang meliputi 5 kata kerja, 14 kata sifat, 10 kata
sangat memungkinkan adanya penggunaan benda, 8 kata keterangan, 8 kata seru, dan 12
wakamono kotoba dalamkeseharian mereka. Anime ungkapan baru (frase baru maupun bokashi
ini keseluruhannya memiliki 3 season sehingga kotoba).
menyebabkan peneliti membatasi sumber data Data 1:ムカつく (mukatsuku)
dengan hanya mengambil anime Haikyuu!! season Dialog:
1 yang berdurasi 25 episode karena mengingat Hinata:「なんだ?全然話輪かんねぇけ
penggunaan ragam bahasa ini banyak yang
ど、こんな感じの悪い奴相手にになに黙って
memiliki kesamaan.
る。いつも見たくムカつくよけなひとこと何
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
かいい返せよ。」
penjelasan tentang makna, kata asal, dan
karakteristik wakamono kotoba dalam anime “Nanda? Zenzen hanashi wakannee kedo,
Haikyuu!! karya Haruichi Furudate. Dengan konna kanji no warui yakko aite ni nani damatteru .
fokus penelitian yaitu penyimpangan-

34
Dea Farauzhulli, dkk. / Journal of Japanese Learning and Teaching 5 (2) (2017)

Itsumo mitaku mukatsuku yoke na hito koto nani ka ii Nekoma Libero :「あんなところから
kaese yo.” 速攻!」
“Kenapa dia? Aku sama sekali tak : “Anna tokoro kara
mengerti apa yang mereka bicarakan, tapi kenapa sokkou!”
dia diam saja menghadapi orang menyebalkan : “Serangan cepat itu
ini” dari tempat sana!”
(Episode 3 pada 14:07). (Episode 12 pada 07:28).
Analisis: Kata「ムカつく」ini Analisis:
mempunyai arti menyebalkan, memuakkan, atau Berubah bentuk bunyi maupun tulisan dari
menjijikan. Kamei dalam wakamono kotoba jiten hyoujungo「すごい」yang dapat menjadi「すげ
(2002:79) mengatakan bahwa kata mukatsuku ぇ、すんげ、すっごい、すっげぇ」. Kata ini
termasuk ke dalam kelas kata doushi. Kata ini
dalam wakamono kotoba berubah bentuk dari
berasal dari kata「ムカムカに立つ」(muka keiyoushi menjadi fukushi. Berubah fungsi dari
muka ni tatsu) yang berarti mual, emosi, atau kata sifat menjadi kata yang menerangkan kata
panas perut. Penyimpangan ini terjadi adanya sifat. Sehingga mengalami perubahan makna dari
penyingkatan kata dan juga perubahan makna kata yang artinya “hebat” menjadi “sangat”.
dari makna aslinya. Menurut Horio (2015:46) sebenarnya kata
Data 17:おいしい(oishii) ini dapat digunakan menjadi fukushi jika diubah
Dialog: dalam bentuk 「すごく」(sugoku). Namun
Oikawa: 「ほら、おいしい…おいしい… karena penyimpangan oleh anak muda maka
チャンスボールだ。」 kata aslinya dan kata perubahannya yang dapat
: “Hora, oishii… oishii…chansu booru da.” digunakan sebagai teido no fukushi, seperti 「すご
: “Lihat kan. Bagus… bagus… bola い、すげぇ、すんげ、すっごい、すっげぇ」.
bebas” Data 38: あざす(azasu)
(Episode 7 pada 06:42).
Dialog:
Analisis: Kata 「おいしい」oishii ini
Izumi:「さきももう一本だけでって言っ
berbeda dengan makna kata aslinya, yaitu enak
たよ。本当に最後だからね。」
untuk rasa makanan. Menurut Horio (2015:37)
: “Saki mo mou ippon dakede tte itta yo.
ada bermacam-macam makna dari kata 「おい
Hontouni saigo da kara ne.”
しい」oishii, salah satunya “bagus”. Perubahan : “Dari tadi kau berkata, “satu kali
makna pada wakamono kotoba yang berbeda dari lagi” terus. Ini yang terakhir ya.”
kata aslinya adalah penyimpangan pada Hinata:「あざす。」
wakamono kotoba.
: “Azasu.”
Data 30: すげぇ(sugee) : “Terima kasih.”
Dialog: (Episode 1 pada 12:52).
Hinata : 「なんだ。すげぇ感じ悪い Dialog:
あいつら。」 Kiyoko : 「たぶんサイズ大丈夫だと
: “Nanda. Sugee kanji warui aitsura.” 思うけど何かあったら、言って。」
: “Apa-apan itu. Mereka sangat buruk.” : “Tabun saizu daijoubu da to omou kedo
(Episode 3 pada 15:21). nanika attara, itte.”
Dialog: : “Kupikir mungkin ukurannya pas, jika
Nekoma no. 7 : 「すげぇ早い、何? ada hal yang lain, katakan saja.”
」 Kageyama & Hinata :「あざす。」
: “Sugee hayai, nani?” : “azasu.”
: “Cepat banget, apa itu : “Terima kasih.”
tadi?” (Episode 5 pada 07:38).

35
Dea Farauzhulli, dkk. / Journal of Japanese Learning and Teaching 5 (2) (2017)

Analisis: Kata 「あざす」(azasu) ini (toka) termasuk bokashi kotoba yang membuat
mengandung makna yang sama dengan makna ungkapan menjadi kabur.
aslinya untuk mengungkapkan rasa Data 55: まじっすか(majissuka)
“terimakasih”. Kata 「あざす」(azasu) Dialog:
sebenarnya berasal dari kata 「ありがとうござ Yahaba : 「烏野釣ったらマネーが美
います」(arigatou gozaimasu). Namun pada 人ってことくらいしか覚えていないし。」
wakamono kotoba kata「ありがとうございます :”Karasuno tsuttara manee ga bijintte koto
」mengalami penyingkatan menjadi 「あざす」 kurai shika oboeteinaishi.”
. Menurut Tanaka dalam Sudjianto dan dahidi : “Manajer Karasuno seingetku
(2004:18), kata yang mengalami penyimpangan ada yang cantik.”
penyingkatan kata seperti 「あざす」(azasu) Kindaichi :「まじっすか」
termasuk ke dalam ragam bahasa anak muda : “Majissuka.”
Jepang. Kata 「あざす」biasanya digunakan : “Benarkah.”
Episode 6 pada 02:58).
oleh remaja laki-laki Jepang.
Analisis: Dalam wakamono kotoba jiten
Data 50: ~とか(~to ka)
(2003:209), kata ini memiliki arti “benarkah?”.
Dialog:
Sehingga kata ini termasuk ke dalam bentuk frase
Tim Asosiasi Lingkungan : 「おれがいれ
baru.
ばおまえは最高とか言ってみて。高校生かっ
けぇ。」 PENUTUP
: “Ore ga ireba omae wa saikou da, to ka itte
mite. koukousei kakkee.” Berdasarkan analisis yang telah dilakukan,
: “Jika ada aku, kamu hebat, seperti itu. dapat disimpulkan bahwa wakamono kotoba
anak-anak SMA keren. dalam anime Haikyuu! berjumlah 57 diantaranya
(Episode 10 pada 19:12). 5 kata kerja, 14 kata sifat, 10 kata benda, 8 kata
Dialog: keterangan, 8 kata seru atau interjeksi, dan 12
Nishinoya : 「翔揚、これはたくらんで ungkapan (frase baru maupun bokashi kotoba).
顔じゃなくて笑顔だぞ、たぶん。」 Terdapat wakamono kotoba yang memiliki makna
: “Shouyou, kore wa takuranderu yang berbeda maupun yang sama dengan kata
kao janakute egao da zo, tabun.” asalnya.
: “Shouyou, kurasa pertanda wajah itu Karakteristik wakamono kotoba yang terjadi
mungkin sebenarnya dia tersenyum.” dilihat dari penyimpangan pada kelas kata
Asahi : 「たぶんとか言うんじゃな maupun bentuk ungkapan baru dalam bahasa
いよ、西谷。」 Jepang:
: “Tabun toka iun janai yo, 1. Pada kelas kata kerja:
Nishinoya.” a. Adanya penambahan silabel ~ru pada
: “ Jangan bilang seperti onomatope,kata benda maupun kata
“mungkin”, Nishinoya.” serapan.
(Episode 22 pada 00:29). b. Penyingkatan kata yang mengalami
Analisis :「~とか」(toka) mempunyai perubahan makna maupun perubahan
bunyi.
makna asli dalam penggunaannya yaitu “dan”
2. Pada kelas kata sifat:
maupun “atau”. Pada wakamono kotoba terjadi
a. Perubahan bunyi.
penyimpangan pada maknanya yaitu menjadi
b. Perubahan dan pergeseran makna dari
“kabur” atau dapat dikatakan makna tersebut
kata asalnya.
tidak jelas. Seperti dua contoh dialog diatas
c. Penyingkatan dari kalimat menjadi
makna 「~とか」(toka) menjadi tidak jelas.
kata.
Horio (2015: 72) berpendapat bahwa 「~とか」

36
Dea Farauzhulli, dkk. / Journal of Japanese Learning and Teaching 5 (2) (2017)

d. Adanya penambahan silabel ~kusai Horio, Kei. 2015. Wakamono Kotoba ni Mirareru Gengo
pada akhir kata sifat. Henka ni Kansuru Kenkyuu. Kyuushu: Kyuushu
3. Pada kelas kata benda: University.
Kamei, Hajime. 2003. Wakamono Kotoba Jiten. Tokyo:
e. Adanya penambahan silabel ~sa pada
PT. NHK.
akhir kata benda.
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: Sebuah Pengantar
f. Pergerseran dan perubahan makna. Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah.
g. Perubahan fungsi penggunaan. Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta:
h. Perubahan bunyi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
i. Penggunaan kata serapan meski Kesuma, Tri Mastoyo J. 2007. Pengantar (Metode)
terdapat bentukstandarnya. Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks.
j. Penggunaan dari kata serapan yang Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan
digabungkan dengan bahasa Jepang. Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta:
Rajawali Pers.
k. Penggunaan huruf Jepang yang disertai
Matsuura, Kenji. 2005. Kamus Bahasa Jepang-Indonesia.
inisial dari kata serapan.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
l. Muncul kata baru dari penyimpangan Setiawan, Krisna 2011. Analisis Pembentukan
wakamono kotoba. Wakamono Kotoba dalam Drama Yamada Taro
4. Pada kelas kata keterangan (menyatakan Monogatari. Semarang: Universitas Negeri
tingkatan): Semarang.
a. Perubahan bunyi. Sudjianto. 1996. Gramatika Bahasa Jepang-Seri A.
b. Pergeseran dan perubahan fungsi Jakarta: Kesaint Blanc.
penggunaan. Sudjianto & Ahmad Dahidi. 2004. Pengantar Ligustik
Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
c. Perubahan makna.
Sugihastuti. 2007. Bahasa Laporan Penelitian.
d. Pembalikkan kata dan penyingkatan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
kata. Sukmayati, Isni. 2008. Analisis Wakamono Kotoba pada
5. Pada kelas kata seru/interjeksi: Anime Ouran Koukou Hosutobu Episode 1-5.
a. Penyingkatan kata. Bandung: UPI.
b. Perubahan bunyi. Sutedi, Dedi. 2011. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang.
c. Penggunaan kata serapanmeskipun Bandung: Humaniora.
ada bentuk standarnya (hyoujungo). Vance, Timothy J. 1993. Prefiks dan Sufiks dalam Bahasa
d. Penggunaan cara baca dari angka yang Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
Yonekawa, Akihiko. 1998. Wakamono Kotoba wo
membentuk makna.
Kagakusuru. Meiji Shoin.
e. Penggunaan huruf Jepang yang disertai
inisial dari kata serapan.
6. Pada atarashi hyougen:
a. Pengguaan dialek
b. Bokashi kotoba (ungkapan kabur).
c. Adanya frase yang lahir baru dari
penyimpangan wakamono kotoba.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad & Abdullah Alek. 2012. Linguistik Umum.


Jakarta: Erlangga.
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Danasasmita, Wawan & Sudjianto. 1983. Pengantar
Tata Bahasa Jepang. Bandung: BSC.
Danasasmita, Wawan. 2009. Metodologi Pembelajaran
Bahasa Jepang. Bandung: Rizqi Press.

37

Вам также может понравиться