Вы находитесь на странице: 1из 6

 

PASTEURISASI SUSU a simple machine, user friendly and efficient in


MENGGUNAKAN GELOMBANG pathogen and spoilage bacteria killing,
MIKRO UNTUK MENINGKATKAN enzyme inactivation, minimize protein
MUTU PRODUK UMKM “NATURAL denaturation. WPC developed continuously
operating heat treatment, capable of
PROBIOTIK”
controlling milk flow during heat treatment in
Raisa L. Najmina1, Sidiq Darmawan2, Muh. Husni spiral glass. The Mechanism of WPC used
Rifa’i3, M. Iqbal B. Fauzy4, Imam Suwandi4 HTST system with temperature 72°C collecting
1
with spiral glass as milk low in microwave, it
Ilmu Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas is make even heating. Milk heating by
Brawijaya microwave results from the conversion of
email : 115050113111023@mail.ub.ac.id microwave energy into heat by friction of
water vibrating due to rapid fluctuation in the
2
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas electromagnetic field. Experiment result
Brawijaya showed that pasteurization milk using WPC
gave TPC content 104cfu/ml, negative E. coli.
email: 115060200111025@mail.ub.ac.id WPC be able to increase profit Rp
3
Pendidikan Dokter Hewan, Program Kedokteran
8.676.450,00 with R/C Ratio 1,31. It
Hewan, universitas Brawijaya concluded that WPC effectife for killing
pathogen and spoilage bacteria, minimize
email: 115130107111012@mail.ub.ac.id denaturation of protein and gave improvement
4
on milk product quality, productivity of
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas yoghurt and kefir and profit of UMKM
Brawijaya “Natural Probiotic
email: 105060313111002@mail.ub.ac.id
Keywords:microwave, milk pasteurized, spiral
105060307111013@mail.ub.ac.id glass

Abstract

Milk can deteriorate fast since milk 1. PENDAHULUAN


contains high nutrient contents such as Susu mempunyai kandungan nutrisi
lactose, fat, protein and pH of milk is close to diantaranya protein, laktosa, lipida, garam
neutral pH which very suitable for the growth mineral, dan vitamin dengan pH sekitar 6,70
of microorganisms. Pasteurization is used to sehingga menjadi media pertumbuhan yang
kill all pathogen and mostly spoilage bacteria, sangat baik bagi bakteri pembusuk dan dapat
and degradate enzymes. “Natural Probiotic” menjadi sarana potensial bagi penyebaran
is a home industry in field milk production in bakteri patogen. Banyaknya mikroorganisme
Malang region, it still using conventional yang mudah tumbuh di dalam susu
methods in milk pasteurization, heating menyebabkan susu mudah rusak dalam jangka
process using fire from stove. “Natural waktu 5 jam setelah proses pemerahan.
Probiotic” have problem on pasteuritaion Pengolahan susu perlu lebih diperhatikan
process, this problem influence milk sebelum susu dikonsumsi. Pasteurisasi susu
pasteurized as raw material for milk product, diperlukan untuk mematikan semua bakteri
which produce low quality of yoghurt and patogen, hampir semua bakteri pembusuk dan
kefir. It can identified how to design a milk mempertahankan semaksimal mungkin sifat
pasteurizer machine that simple and user fisik dan cita rasa susu (Abubakar, 2001). Pada
friendly. The purpose of this program was to umumnya UMKM pengolahan susu masih
solve the UMKM “Natural Probiotic” menggunakan metode konvensional yaitu
problem on the quality of milk product using dengan menggunakan nyala api kompor untuk
Wave Pasteurization Control (WPC) which is proses pasteurisasi. Pemanasan metode
1  

 
 

konvensional tidak merata dan menjadikan diserap oleh kandungan air tanpa
tidak efektif dalam proses pemanasan. Hal ini memepengaruhi nutrisi di dalam susu. Hal ini
menyebabkan ketidaktepatan dalam menyebabkan energi kinetik dalam komponen
menentukan suhu pemanasan, sehingga bakteri sehingga terjadi peningkatan temperatur susu
spoilage masih dapat berkembang dan secara tiba-tiba namun suhu susu tetap terjaga
menjadikan susu mudah rusak serta kurang dari 60oC sehingga mencegah adanya
menganggu kinerja bakteri asam laktat denaturasi protein.
pembentuk yoghurt dan kefir. Keadaaan Tujuan dari invensi wave
tersebut seringkali mengakibatkan produk susu pasteurization WPC adalah menyediakan suatu
UMKM memiliki mutu yang rendah. mesin pasteurisasi susu dengan menggunakan
Teknologi yang ada saat ini hanya dilakukan gelombang mikro dengan sistem otomatis
oleh perusahaan-perusahaan besar karena yang dapat membunuh bakteri, menginaktivasi
harga alat pasteurisasi yang mahal dan enzim, merusak spora serta mempertahankan
membutuhkan tenaga ahli dalam nilai gizi di dalam susu sebelum diolah serta
mengoperasikannya. memiliki effisiensi waktu yang tinggi dalam
Radiasi gelombang elektromagnetik operasionalnya.
telah lama diteliti mampu mematikan bakteri,
inaktifasi enzim dan merusak spora di dalam
susu. Radiasi gelombang mikro mampu

2. METODE

Metode pelaksanaan dari progam


kreatifitas mahasiswa ini digambarakan pada
diagram alir di Gambar 1.

Identifikasi masalah pada Mitra dan Studi Literatur

Persiapan komponen Desain WPC

Perakitan WPC Test Drive / Uji Coba

Evaluasi Kelayakan dan Penyemprnaan WPC)  


Gambar 1. Diagram alir metode pelaksanaan
 
Berikut ini adalah penjelasan detail dalam pembuatan produk yoghurt dan
diagram Gambar 1. kefir yaitu pasteurisasi susu dengan
2.1 Identifikasi masalah pada Mitra kompor yang menyebabkan
dan Studi literatur terganggunya kinerja bakteri asam laktat
Identifikasi masalah Mitra yang berdampak pada kualitas dan
dilakukan dengan melihat analisis usaha manfaat dari produk.
yang dilakukan, dan terdapat kelemahan

2  

 
 

2.2 Desain WPC (wave pasterutation control)

Gambar 2. Desain WPC (wave pasterutation control)

Desain alat ini bertujuan seperti microwave, kaca spiral dan alat
untuk mempersingkat waktu yang alat lainya.
dibutuhkan untuk pasteurisasi dan
kountinyunitas alat dapat dipastikan 2.4 Perakitan WPC (wave
efisien karena susu dalam alat akan pasteuritation control)
mengalir dari pendinginan langsung ke Pada tahap ini semua alat-alat
pengemasan. Dengan menggunakan akan di rangkai sesuai desai WPC.
gelombang mikro berbasis sistem Alat utama yang digunakan antara
kontrol otomatis. Pendinginan susu lain microwave, kaca spiral, dan
pasteurisasi ditujukan untuk tabung penampung susu.
menghambat pertumbuhan
mikroorganisme psikrotropik dan enzim 2.5 Test Drive / Uji Coba
lipase dan protease yang dihasilkan Setelah prototipe selesai
(Burdova et al., 2002). dibuat perlu dilakukan pengujian
Desain alat ini diharapkan awal berupa test drive awal terhadap
mampu digunakan masyarakat industri prototipe tersebut, kemudian
pengolahan susu kecil dan menengah ditentukan kekurangan atau
sehingga dapat memudahkan masyarakat ketidaksempurnaan dari model. Data
ketika harus melakukan pengolahan susu hasil evaluasi pada saat uji coba awal
segar untuk menjaga kualitas susu dari digunakan sebagai acuan untuk
mikroorganisme dan spora. Membentuk penyempurnaan prototipe.
desain alat pasteurisasi susu yang baik
dengan memperhatikan effisiensi dalam 2.6 Evaluasi kelayakan dan
operasional, seperti faktor keamanan, penyempurnaan alat
kenyamanan dan kemudahan dalam Data dari test drive diatas
pengoprasian alat WPC. digunakan sebagai bahan analisa
kelayakan alat konversi energi panas
2.3 Persiapan komponen menjadi listrik. Analisa dilakukan
Persiapan komponen berisi untuk menilai apakah alat ini dapat
memberi alat alat yang akan direkayasa dikembangkan dalam sekala besar
untuk di dibuat menjadi WPC. Alat alat atau tidak.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3  

 
 

3.1 Mekanisme Kerja alat WPC (Wave Pasteurized Control)

Gambar 2. Diagram Alir Mekanisme Kerja WPC

4  

 
 

3.2 Kelebihan WPC (Wave Pasteurized tahun penelitian ilmiah telah


Control) Sebagai Alat Pasteurisasi menunjukkan bahwa makanan
iradiasi tidak menyebabkan kanker,
Radiasi gelombang mutasi genetik, atau tumor.
microwave dapat merusak bakteri Bacillus cereus,
sampai struktur DNA bakteri Campylobacter jejuni, Clostridium
sehingga dapat dipastikan semua perfringens, E. coli, Enterococcus,
bakteri patogen akan mati, enzim Listeria monocytogenes,
menjadi inaktif bahkan bisa merusak Staphylococcus aureus, Salmonella
spora. Secara umum, tidak terjadi enteridis, Salmonella sofia, Proteus
kerusakan vitamin selama iradiasi mirabilis dan Pseudomonas
makanan sehingga lebih baik dari aeruginosa dilaporkan merupakan
pada pengolahan pangan dengan bakteri yang mati dikarenakan
panas. pemaparan gelombang mikro
Microwave berhasil (Chipley 1980; Knutson dkk. 1987;
mengurangi jumlah spora Aspergillus Rosenberg dan Bo ¨ gl 1987;
niger, Penicillium sp. dan Rhizopus Heddleson dan Doores 1994;
nigricans setelah terpapar dengan Papadopoulou dkk. 1995; Datta dan
energi microwave (5 KW, 2450 MHz) Davidson 2000). Tidak ada patogen
selama 2 menit dengan suhu akhir telah dilaporkan resisten microwave
65–70°C (Yaghmaee and Durance, (Datta dan Davidson 2000).
2005). Microwave efektif dalam Khalil dan Villota (1988)
pemanasan secara konduktif dalam melaporkan bahwa gelombang mikro
mematikan spora B. subtilis, namun dapat mengkatalisis reaksi oksidatif
microwave E-field dapat menginduksi tertentu dalam membrane lipid yang
perubahan struktur dan atau mempengaruhi produk pada sel-sel
molekuler dari komponen spora yang selama pemanasan subletal. Woo dkk.
berbeda dengan hanya dengan (2000) mempelajari pengaruh radiasi
perlakuan panas (Celandori et al., gelombang mikro pada E. coli dan
2004). Sehingga kami menggunakan Bacillus subtilis melaporkan bahwa
Gelombang microwave sebagai pancaran gelombang mikro
iradiasi melalui gelombang mikro menyebabkan kebocoran protein dan
yang dapat diterapkan dalam DNA, kerusakan pada permukaan sel
pasteurisasi susu. Alat ini diharapkan dan dinding sel mikroorganisme serta
lebih praktis dari mesin pasteurisasi penampilan bintik-bintik gelap dalam
konvensional. sel-sel bakteri merupakan mekanisme
yang telah pasti membunuh
3.3 Gelombang Mikro (Microwave) mikroorganisme.
Kakita et al. (1995)
Radiasi gelombang mempelajari efek dari radiasi
microwave dapat merusak bakteri gelombang mikro pada kelangsungan
sampai struktur DNA bakteri hidup bakteriofag PL-1 dan
sehingga dapat dipastikan semua mengamati bahwa kebanyakan
bakteri pathogen akan
partikel berubah menjadi partikel
mati(Yaghmaee et all, 2005). Pada mikroba yang kepalanya kosong.
tingkat yang merusak E. coli dan Pemanasan volumetric tidak hanya
Salmonella, tidak ada efek pada transfer panas pada permukaan,
kualitas susu. Kehilangan vitamin melainkan sampai ke dalam
selama iradiasi makanan lebih rendah permukaan, sehingga dari pemanasan
dibandingkan pengolahan dengan tersebut didapatkan hasil yang
metode konvesional. Lebih dari 40
5  

 
 

seragam, dan akan lebih efektif Pengaruh Suhu Dan Waktu


(Ramanadhan, 2005). Pasteurisasi Terhadap Mutu
3.4 Hasil Penerapan WPC (Wave Susu Selama Penyimpanan.
Pasteurized Control) Jurnal Ilmu Ternak dan
Veteriner 6 (1) : 45-50
Didapatkan hasil bahwa WPC
(Wave Pasteurized Control) uji SCC
Balia Roostita. L, Ellin Harlia, Denny
10 5/ml, uji TPC dihasilkan bakteri Suryanto. 2010. Jumlah Bakteri
terkandung 104cfu/ml, hasil uji Total Dan Koliform Pada Susu
Salmonella dan E.coli yaitu negatif. Segar Peternakan Sapi Perah
Metode konvensional yang biasa
digunakan oleh mitra UMKM
Rakyat Dan Susu Pasteurisasi
“Natural Probiotic” dengan Tanpa Kemasan Di Pedagang
menggunakan nyala api kompor Kaki Lima.
didapkan keuntungan Rp 5.598.450, Cengel, Yunus A. & Boles, Michael A.
00/bulan dengan menggunakan alat
WPC (Wave Pasteurized Control) 2002, Thermodynamics: An
mampu meningkatkan keuntungan Engineering Approach 4th
mitra mencapai Rp Edition In SI Units,Singapore,
8.676.450,00/bulan. WPC (Wave McGraw-Hill.
Pasteurized Control) merupakan alat
yang hemat energi, mudah dalam Incropera, Frank P. & DeWitt, David P.
pengoperasian, efektif dalam proses 1996, Fundamental of Heat and
pasteurisasi dan mampu menjaga Mass Transfer 4th Edition,
nutrisi yang terkandung dalam susu. United States ofAmerica, John
4. KESIMPULAN Wiley & Sons.
Berdasarkan hasil program tentang Pudjanarsa, Astu dan Djati Nursuhud,
pasteurisasi susu dengan gelombang mikro Mesin Konversi Energi, Andi
menggunakan alat WPC (Wave Pasteurized Yogyakarta,2006.
Control), radiasi gelombang mikro mampu
mematikan bakteri sampai struktur DNA. WPC Putra Nandya. 2009 “ Potensi Pembangkit
mampu mengurangi jumlah spora yang Daya Thermoelectric untuk
terkandung dalam susu dan meminimalisir kendaraan Hibrid” . UI . Jakarta.
terjadinya denaturasi protein. Secara umum, Yaghmaee P. and T.D. durance. 2005.
tidak terjadi kerusakan vitamin selama iradiasi
makanan sehingga lebih baik dari pada Destruction and Injury of
pengolahan pangan dengan panas. Didapatkan Escherichia coli During
hasil negatif untuk uji Salmonella dan E. coli. Microwave Heating Under
Alat WPC mampu meningkatkan keuntungan
Vacuum Food Nutrition and
mitra dibandingkan dengan menggunakan
metode konvensional mencapai Rp Health. Journal of Applied
8.676.450,00/bulan. Microbiology, 98, 498-506.
University of British Columbia,
5. REFERENSI
Vancouver, BC, Canada
Abubakar, T Riyantini, R. Sunarlim, H.
Setiyanto, Dan Nurjannah. 2001.

6  

Вам также может понравиться