Вы находитесь на странице: 1из 8

ANALISIS EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING BIDANG SOSIAL


DI SMA NEGERI 9 PONTIANAK

Ely Juniarti, Busri Endang, Sri Lestari


Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP Pontianak
Email: elyjuniarti94@gmail.com

Abstract
Guidance counselor teacher have important role in developing social guidance to leaners in the
development of ability and overcoming social problems in school and community in working
together, interacting with friend of the same age and adults. Evaluation of the implementation of
social guidance and counseling program is very important in order to know the positive and
negative impacts of good relations both at school and outside school and to know the
achievement of the program implementation. The low evaluation of the implementation of the
social guidance program will lead to low achievement between programs and implementation.
For that hope in the achievement of guidance and counseling program in the field of social,
researcher reviewed the evaluation of the implementation of social guidance and counseling
program in SMA Negeri 9 Pontianak.The problem in this research is “how the evaluation of the
implementation of social guidance and counseling program in SMA Negeri 9 Pontianak?”. This
study aims to obtain a description and objective information about the evaluation of the
implementation of social guidance and counseling program in SMA Negeri 9 Pontianak.The
research method used is naturalistic qualitative method. The sample of this research is two
gudance and counseling teachers. Data collection techniques, interviews, and documentation.
The result of data analysis indicate that evaluation of implementation and social counseling
programs is done well. It is expected that the gudance counselor teachers to improve the
evaluation of the implementation of social guidance and counseling programs in order to know
the positive and negative impacts of the intercommunication and to know the achievement of the
program.

Keyword: Program Evaluation, Social Field.

PENDAHULUAN pendidikan minimal konselor adalah sarjana


Pendidikan merupakan proses yang (S1) program studi bimbingan dan
esensial untuk mencapai tujuan dan cita- cita konseling..
pribadi individu. Tujuan pendidikan tersebut, Guru pembimbing/guru BK yang
menunjukkan karakter pribadi peserta didik keberadaannya sangat dibutuhkan, khususnya
yang diharapkan membentuk melalui membantu peserta didik dalam
pendidikan. Dalam UU No 20 tahun 2003 pengembangan pribadi, sosial, belajar serta
pasal 1 ayat (6) disebut istilah “konselor” perencanaan dan pengembangan karier.
untuk profesi pendidik ini. Lebih lanjut Sebagai pejabat fungsional guru pembimbing
dalam buku Rambu-rambu Penyelenggaraan / konselor dituntut melaksanakan berbagai
Bimbingan dan Koseling dalam Jalur tugas pokok fungsional secara profesional,
Pendidikan Formal yang dikeluarkan Dirjen adapun rincian tugas dan unsur yang dinilai
PMPTK Depdiknas tahun 2007, dijelaskan dalam kriteria tugas pokok guru bimbingan

1
dan konseling menurut SK MENPAN dengan teman sebaya dan orang dewasa.
84/1993 adalah melaksanakan penyusunan Kegiatan evaluasi bertujuan untuk
program pengajaran atau praktek atau mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan
pelaksanaan bimbingan dan konseling, ketercapaian tujuan dari program yang telah
melaksanakan penyajian program pengajaran ditetapkan. Harapannya guru bimbingan dan
atau praktek atau pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat berperan dalam
konseling, melaksanakan evaluasi belajar mengevaluasi pelaksanaan program
atau praktek atau pelaksanaan bimbingan dan bimbingan sosial, dan memenuhi kebutuhan
konseling, melaksanakan analisis hasil peserta didik dalam bidang sosial. Tujuan
evaluasi belajar atau praktek atau tersebut akan mudah diwujudkan apabila
pelaksanaan bimbingan dan konseling, guru-guru bimbingan dan konseling
menyusun dan melaksanakan program dan melaksanakan tugas pokoknya dengan penuh
perbaikan dan pengayaan atau tindak lanjut tanggung jawab dan untuk meningkatkan
bimbingan dan konseling, menyusun dan mutu program bimbingan dan konseling di
melaksanakan program bimbingan dan sekolah. Kenyataaanya berdasarkan survey
konseling di kelas yang menjadi tanggung yang telah dilakukan oleh peneliti evaluasi
jawabnya (khusus guru kelas), membimbing pelaksanaan program belum terlaksana secara
siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler. maksimal, karena tidak mempunyai waktu
Permendikbud RI 81A Tahun 2013 yang cukup untuk melakukan evaluasi dan
implementasi kurikulum pada SD/MI, belum tersedianya alat instrumen evaluasi
SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK yang valid dan realible dan objektif.
menggunakan pedoman yang mencakup Dalam penelitian ini guru bimbingan
pedoman penyusunan dan pengelolaan dan konseling menggunakan model CIPP.
kurikulum tingkat satuan pendidikan, Evaluasi model CIPP pertama kali
pedoman pengembangan muatan lokal, dikembangkan oleh Stufflebeam dkk dari
pedoman kegiatan ekstrakurikuler, pedoman Ohio State University, CIPP merupakan
umum pembelajaran, pedoman evaluasi kepanjangan dari konteks, input, proses dan
kurikulum. Menurut Supriatna (2011:88) : product. Tujuan dari evaluasi conteks adalah
Tugas guru bimbingan dan konseling untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
(konselor) adalah: Memasyarakatkan yang dimiliki evaluan, Evaluasi input
kegiatan bimbingan dan konseling, membantu mengatur keputusan, dan
merencanakan program bimbingan dan menentukan alternatif apa yang akan
konseling, merumuskan persiapan kegiatan digunakan, evaluasi proses bertujuan untuk
bimbingan dan konseling, melaksanakan mengetahui sejauh mana rencana telah
kegiatan pendukung layanan bimbingan dan diterapkan dan komponen apa yang perlu
konseling terhadap peserta didik yang diperbaiki, evaluasi hasil merupakan
menjadi tanggung jawabnya, menilai proses penilaian yang dilakukan untuk melihat
dan hasil kegiatan layanan, menganalisis ketercapaian program dalam mencapai tujuan
layanan bimbingan dan konseling, yang telah ditentukan sebelumnya.
melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil Tersusun dan terlaksananya program
analisis penilaian, mengadministrasikan bimbingan dan konseling dengan baik akan
kegiatan bimbingan dan konseling, lebih menjamin pencapaian tujuan kegiatan
mempertanggungawabkan tugas dan kegiatan bimbingan dan konseling disekolah. Setelah
koordinator guru bimbingan dan konseling. tersusun sesuai dengan pedoman yang ada
Guru bimbingan dan konseling maka dilakukan evaluasi. Tahap-tahap
sangat berperan dalam pengembangan evaluasi menurut Sugiyo (2011:106-107) “
bimbingan sosial kepada peserta didik dalam Initiating (memulai), planning (perencanaan),
pengembangan kemampuan dan mengatasi enquiring (menyelidiki), reporting
masalah sosial di lingkungan sekolah dan (pelaporan), action (melakukan tindakan)
masyarakat, dalam bekerja sama, berinteraksi review (peninjauan ulang)”.

2
Sehubungan dengan hal tersebut di penelitian merupakan langkah dan cara dalam
atas, salah satu kegiatan penting yang perlu mencari, merumuskan, menggali data,
dilaksanakan oleh guru bimbingan dan menganalisis, membahas, dan menyimpulkan
konseling adalah analisis evaluasi masalah dalam penelitian”. Sedangkan
pelaksanaan program bimbingan sosial untuk Sugiyono (2014:9) mengemukakan “Metode
melihat kesesuaian antara program dengan penelitian bisa dilihat dari landasan filsafat,
pelaksanaannya dilapangan. Untuk itu data dan analisisnya dapat dikelompokkan
harapan peneliti adalah terlaksananya analisis menjadi tiga yaitu metode penelitian
evaluasi pelaksanaan program untuk kuantitatif, metode penelitian kualitatif dan
meningkatkan mutu program bimbingan dan metode penelitian kombinasi (mixed
konseling bidang sosial, membantu siswa methods)”.
agar memahami diri dan lingkungan sosial Penelitian ini menggunakan metode
disekitarnya. Maka peneliti tertarik untuk kualitatif naturalistik. Alasan digunakannya
meneliti tentang “Analisis Evaluasi metode ini karena penelitian ini akan
Pelaksanaan Program Bimbingan Dan menganalisis evaluasi pelaksanaan program
Konseling Bidang Sosial Di SMA Negeri 9 bimbingan dan konseling bidang sosial di
Pontianak”. SMA Negeri 9 Pontianak. Sehubungan
dengan pendekatan kualitatif naturalistik,
METODE PENELITIAN menurut Arikunto (2014:27) “Penelitian di
Keseluruhan kegiatan layanan sebut kualitatif naturalistik menunjukkan
bimbingan dan konseling, penilaian bahwa pelaksanaan penelitian ini memang
diperlukan untuk memperoleh umpan balik terjadi secara ilmiah, apa adanya, dalam
terhadap keefektifan layanan bimbingan yang situasi normal yang tidak dimanipulasi
telah dilaksanakan. Menurut Supriatna keadaan dan kondisinya, menekankan pada
(2011:80) “Evaluasi adalah suatu usaha deskripsi secara alami”. Disebut naturalistik,
mendapatkan berbagai informasi secara karena situasi lapangan penelitian bersifat
berkala, berkesinambungan dan menyeluruh natural, wajar, tanpa dimanipulasi atau
tentang proses dan hasil dari perkembangan dikondisikan, sehingga dikatakan bahkan
sikap dan perilaku, atau tugas-tugas pendekatan kualitatif naturalistik adalah
perkembangan para siswa melalui program penelitian yang dilakukan di lapangan secara
kegiatan yang dilaksanakan. Sedangkan alamiah.
Salahudin (2012:218) mengemukakan Melalui pendekatan kualitatif
“Penilaian program bimbingan merupakan naturalistik tersebut peneliti mengungkapkan
usaha untuk menilai sejauh mana fenomena yang terjadi dan ditemukan
pelaksanaan program itu mencapai tujuan berdasarkan evaluasi pelaksanaan program
yang telah ditetapkan, dengan kata lain bimbingan dan konseling bidang sosial di
keberhasilan program dalam pencapaian SMA Negeri 9 Pontianak. Data hasil
tujuan merupakan suatu kondisi yang hendak wawancara, observasi dan dokumentasi
dilihat melalui kegiatan penilaian”. dengan subyek penelitian selama berada
Selanjutnya Tyler (180:1949) dilapangan.
mengemukakan “Evaluation is the procces Lokasi yang dipilih dalam penelitian
for determining the degree to which these ini adalah SMA Negeri 9 Jalan Tanjung Raya
changes in behavior are actually taking Pontianak. Dipilihnya sekolah ini karena,
place”. SMA Negeri 9 Pontianak memiliki dua orang
Untuk mencapai keberhasilan dalam guru bimbingan dan konseling. Selain itu
suatu penelitian, diperlukan metode yang sekolah ini menurut hasil wawancara dengan
sesuai dengan tujuan dan masalah yang akan guru bimbingan dan konseling memiliki
diteliti. Pada dasarnya metode adalah cara berbagai macam masalah sosial siswa,
yang digunakan untuk mencapai tujuan. sehingga evaluasi pelaksanaan program
Menurut Musfiqon (2012:14) “Metode

3
bimbingan dan konseling bidang sosial sumber data langsung melalui percakapan
sangat diperlukan. atau tanya jawab”. Sedangkan Gilham
(2000:1) mengemukakan “An interview is a
Sample dalam penelitian ini adalah conversation, usually between two people”.
guru bimbingan dan konseling yang Teknik wawancara yang digunakan dalam
berjumlah dua orang. Prosedur penelitian di penelitian ini adalah peneliti melakukan
susun dengan tujuan agar langkah-langkah wawancara secara mendalam untuk
penelitian lebih terarah pada permasalahan memperoleh informasi mengenai evaluasi
yang dikemukakan, prosedur yang dilakukan pelaksanaan program bimbingan dan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: konseling bidang sosil di SMA Negeri 9
Pontianak.
Tahap Persiapan
Langkah-langkah yang dilakukan Tahap Akhir
pada tahap persiapan antara lain: (1) Langkah-langkah yang dilakukan
melakukan observasi di SMA Negeri 9 pada tahap akhir antara lain: (1)
Pontianak, wawancara dengan guru menganalisis data lembar observasi; (2)
bimbingan dan konseling, wawancara dengan menarik kesimpulan dari penelitian dari
peserta didik; (2) menyiapkan instrumen penelitian yang dilakukan; (3) menyusun
wawancara berupa berupa lembar pertanyaan. laporan penelitian. Dokumentasi merupakan
Observasi merupakan pengamatan yang bukti yang nyata yang terkumpul. Menurut
dilakukan terhadap yang ingin diteliti (guru Sugiono (2011:240) “Dokumentasi
bimbingan dan konseling). Menurut Satori merupakan catatan peristiwa yang sudah
dan Komariah (2013:105) “Observasi adalah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan,
pengamatan terhadap suatu objek yang gambar, atau karya-karya monumental dari
diteliti baik secara langsung maupun tidak seseorang. Dokumentasi yang berbentuk
langsung untuk memperoleh data yang harus gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa
dikumpulkan dalam penelitian”. Sedangkan dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk
Daston dan lunbeck (2011:1) mengemukakan karya misalnya karya seni yang berupa
“Observation is the most pervasive and gambar, patung, film, dan lain-lain”.
fundamental practice of all the modern Dokumentasi yang dilakukan peneliti
sciencer, both natural and human”. Dalam diperoleh dari hasil observasi dan
rancangan penelitian ini observasi yang wawancara. Dokumen ini berfungsi sebagai
dilakukan peneliti adalah observasi secara bukti nyata bahwa peneliti benar melakukan
langsung, dengan mengadakan pengamatan penelitian, selain itu dokumentasi yang
terhadap guru bimbingan konseling dalam terkumpul dapat memberikan informasi yang
melakukan evaluasi pelaksanaan program akurat guna menyimpulkan hasil penelitian.
bimbingan dan konseling bidang sosial.
HASIL PENELITIAN DAN
Tahap Pelaksanaan PEMBAHASAN
Langkah-langkah yang dilakukan
pada tahap pelaksanaan antara lain: (1) Hasil Penelitian
melakukan wawancara dengan dua orang Melalui penelitian ini akan diketahui:
guru bimbingan dan konseling; (2) (1) ketercapaian dari program yang
melakukan wawancara dengan peserta didik. dilaksanakan oleh guru-guru bimbingan dan
Wawancara merupakan pertemuan antara konseling di SMA Negeri 9 Pontianak. (2)
peneliti dengan yang di teliti (guru Dampak positif dan negatif pergaulan peserta
bimbingan dan konseling). Menurut Satori didik baik di sekolah maupun di luar sekolah.
dan Komariah (2013:130) “Wawancara (3) Sebagai bahan pertimbangan untuk selalu
adalah suatu teknik pengumpulan data untuk melakukan analisis evaluasi program agar
mendapatkan informasi yang digali dari mencapai hasil maksimal dalam kegiatan

4
lapangan. (4) Dengan penelitian ini semua kelihatan seberapa besar kebutuhan peserta
pihak yang terlibat akan bertambah didik dalam bidang sosial. Layanan yang
pengalamannya. digunakan menyesuaikan dari kebutuhan
Beberapa indikator yang dievaluasi peserta didik.
pada penelitian kualitatif naturalistik
dilakukan kepada dua orang guru bimbingan 3. Evaluasi Proses
dan konseling dan kepada peserta didik Pada evaluasi proses yang diteliti adalah
dengan tujuan untuk memeperoleh data yang penggunaan media, manajemen kelas, dan
akan diolah dalam penelitian ini. Berikut hasil penggunaan metode pembelajaran. Dari
evaluasi pelaksanaan program pada setiap pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan
indikator. konseling bidang sosial hanya ada program
semesteran dan dapat dilihat dari angket
1. Evaluasi Konteks kebutuhan siswa. Kekurangan dan
Pada variabel konteks penelitian ini keberhasilan program akan dimusyawarahkan
menyajikan kondisi lingkungan yaitu kelas dengan wali kelas dan guru mata pelajaran.
sebagai salah satu indikator dalam penelitian Hambatan dalam mengevaluasi pelaksanaan
ini, karena kelas merupakan tempat guru program bimbingan dan konseling bidang
bimbingan dan konseling melakukan sosial adalah biaya dan data dokumen
bimbingan bidang sosial. Sarana dan bimbingan dan konseling susah didapatkan
prasarana yang menunjang keberhasilan karena ada kode etiknya. Guru bimbingan
pelaksanaan bimbingan sosial. Tujuan dari dan konseling pernah melakukan tindak
membuat program semesteran adalah untuk lanjut yaitu dengan diadakan layanan
mengetahui ketercapaian dari program yang individu dalam hubunga sosial yang bersifat
dilaksanakan dan untuk mengetahui dampak rahasia. Guru bimbingan dan konseling juga
positif dan negatif pergaulan, baik di sekolah pernah melakukan referal KPAI (pelecehan
maupun diluar sekolah. Guru bimbingan seksual), Polisi (kriminal), Koramil (shok
konseling menyampaikan tujuan evaluasi terapi).
tersebut kepada wali kelas, dan guru mata
pelajaran. Tidak ada kesulitan dalam 4. Evaluasi Hasil
menyampaikan tujuan evaluasi kepada pihak- Pada evaluasi hasil yang diteliti adalah
pihak yang terkait. kepuasan peserta didik dalam menerima
bimbingan bidang sosial. Guru bimbingan
2. Evaluasi Input dan konseling dalam mengevaluasi
Pada aspek ini yang diteliti adalah pelaksanaan program bidang sosial
bagaimana guru bimbingan dan konseling menggunakan angket kebutuhan peserta
membuat rencana bimbingan bidang sosial, didik. Dalam evaluasi pelaksanaan program
dan materi apa yang akan di berikan dalam bidang sosial, guru bimbingan dan konseling
bimbingan bidang sosial. Dalam membuat menggunakan rencana kegiatan (action plans)
program yang pertama dilakukan yag diperlukan untuk menjamin peluncuran
pertama dilakukan guru bimbingan dan program bimbingan dan konseling dapat
konseling adalah menyebarkan angket dilaksanakan secara efektif dan efisien.
kemudian dilihat menggunakan aplikasi, akan Rencana kegiatan adalah uraian detil dan
terlihat otomatis berapa persen kebutuhan program yang menggambarkan struktur isi
peserta didik. Guru bimbingan dan konseling program, baik kegiatan di sekolah maupun
menyusun program berdasarkan kebutuhan luar sekolah, untuk memfasilitasi peserta
peserta didik diantaranya kebutuhan peserta didik mencapai tugas perkembangan
didik akan bidang sosial. Guru bimbingan kompetensi tertentu. Guru bimbingan dan
dan konseling bekerja sama dengan wali konseling melakukan penilaian proses yang
kelas, dan guru mata pelajaran. Instumen dimaksud adalah mengetahui sampai
yang digunakan adalah ITP dan Daftar Cek sejauhmana keefektifan layanan bimbingan
Masalah. Dengan instumen tersebut akan

5
dan konseling dilihat dari prosesnya. Guru implementasi program, pengelolaan anggaran
bimbingan dan konseling melakukan dan penjadwalan program dan evaluasi
penilaian hasil untuk memperoleh informasi program dilakukan untuk peningkatan mutu
keefektifan layanan bimbingan dan konseling program bimbingan dan konseling di sekolah.
dilihat dari hasilnya.
Pembahasan 3. Evaluasi proses
Evaluasi proses bertujuan untuk
1. Evaluasi Konteks mengetahui sejauh mana rencana telah
Tujuan dari evaluasi conteks adalah diterapkan dan komponen apa yang perlu
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diperbaiki. Menurut Sukardi (2008:251)
yang dimiliki evaluan. Evaluasi conteks mengemukakan: “Evaluasi proses untuk
menurut Sugiyo (2011:111) “Evaluasi mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan
konteks dilakukan untuk mendefinisikan dalam program bimbingan dan konseling di
konteks program dilaksanakan, sekolah , dituntut proses pelaksanaan
mengidentifikasi kebutuhan semua individu program bimbingan yang mengarah kepada
yang terlibat dalam program, mendiagnosis tujuan yang diharapkan”.
hal-hal yang mendasari kebutuhan dan Sedangkan menurut Sugiyo (2011:112):
mendesain tujuan pogram”. Sedangkan Evaluasi proses dilakukan untuk
menurut Sukardi (2008:251) mengemukakan mengidentifikasi atau memprediksi proses-
“Evaluasi peserta didik dimulai dari layanan proses yang menghambat desain prosedur
pengumpulan data pada saat peserta didik atau implementasinya, merekam dan menilai
diterima disekolah bersangkutan”. keterlaksanaan prosedur kegiatan dan
Evaluasi konteks dilakukan untuk menyediakan bahan-bahan informasi untuk
mendefinisikan konteks program penyusunan program dimasa depan.
dilaksanakan, mengidentifikasi kebutuhan Evaluasi proses dilakukan untuk
semua individu yang terlibat dalam program, mengidentifikasi atau memprediksi proses-
mendiagnosis hal-hal yang mendasari proses yang menghambat desain prosedur
kebutuhan dan mendesain tujuan pogram dan atau implementasinya, merekam dan menilai
dimulai dari layanan pengumpulan data pada keterlaksanaan prosedur kegiatan dan
saat peserta didik diterima disekolah menyediakan bahan-bahan informasi untuk
bersangkutan. penyusunan program dimasa depan dan
proses untuk mewujudkan tujuan yang telah
2. Evaluasi Input ditetapkan dalam program bimbingan dan
Evaluasi input membantu mengatur konseling di sekolah , dituntut proses
keputusan, dan menentukan alternatif apa pelaksanaan program bimbingan yang
yang akan digunakan. Menurut Sugiyo mengarah kepada tujuan yang diharapkan.
(2011:111) “Evaluasi input dilaksanakan
untuk mengidentifikasi dan mencari tahu 4. Evaluasi Hasil
kemampuan atau daya dukung sistem, Evaluasi hasil merupakan penilaian yang
alternatif strategi program, desain prosedur dilakukan untuk melihat ketercapaian
implementasi program, pengelolaan anggaran program dalam mencapai tujuan yang telah
dan penjadwalan program”. Sedangkan ditentukan sebelumnya. Menurut Sugiyo
menurut Sukardi (2008:251) mengemukakan: (2011:2012): “Evaluasi produk
“Evaluasi program dilakukan untuk diselenggarakan untuk mengumpulkan
peningkatan mutu program bimbingan dan deskripsi dan penilaian mengenai hasil
konseling di sekolah”. dicapai dan membandingkannya dengan
Evaluasi input dilaksanakan untuk tujuan informasi tentang konteks, input,
mengidentifikasi dan mencari tahu proses, menginterpretasi nilai unggul dari
kemampuan atau daya dukung sistem, program”. Sedangkan menurut Sukardi
alternatif strategi program, desain prosedur (2008:253) mengemukakan: “Evaluasi hasil

6
diadakan melalui peninjauan terhadap hasil evaluasi hasil pelaksanaan program
yang diperoleh seseorang yang berpartisipasi bimbingan dan koseling bidang sosial di
dalam kegiatan-kegiatan bimbingan dan SMA Negeri 9 Pontianak yang dilakukan
melalui peninjauan terhadap kegiatan itu oleh guru bimbingan dan konseling yakni
sendiri dalam berbagai aspeknya”. meliputi hasil yang diperoleh peserta didik
Evaluasi hasil diselenggarakan untuk setelah melaksanakan bimbingan bidang
mengumpulkan deskripsi dan penilaian sosial dan kepuasan peserta didik dalam
mengenai hasil dicapai dan mengikuti bimbingan bidang sosial.
membandingkannya dengan tujuan informasi
tentang konteks, input, proses, Saran
menginterpretasi nilai unggul dari program, Berdasarkan hasil penelitian dan
dan diadakan melalui peninjauan terhadap kesimpulan yang telah dilakukan, saran-saran
hasil yang diperoleh seseorang yang yang akan peneliti berikan adalah sebagai
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan berikut Guru bimbingan dan konseling
bimbingan dan melalui peninjauan terhadap sebaiknya menyediakan sarana dan prasarana
kegiatan itu sendiri dalam berbagai aspeknya. yang memadai dalam melakukan bimbingan
bidang sosial dan membuat kondisi kelas
SIMPULAN DAN SARAN yang kondusif, guru bimbingan dan
konseling sebaiknya membuat perencanaan
Simpulan sebelum melakukan bimbingan bidang sosial
Berdasarkan hasil penelitian dan dan menyiapkan buku ajar terlebih dahulu,
pembahasan yang telah diuraikan peneliti, guru bimbingan dan konseling sebaiknya
maka secara umum dapat disimpulkan menyiapkan materi sebelum melakukan
bahwa: analisis evaluasi pelaksanaan bimbingan bidang sosial, menguasai bahan
program bimbingan dan konseling bidang ajar, menggunakan media yang menarik,
sosial sudah berjalan dengan baik. mengevaluasi setelah melakukan bimbingan
Secara khusus dapat disimpulkan sebagai bidang sosial.
berikut: Evaluasi konteks pelaksanaan
program bimbingan dan konseling bidang DAFTAR RUJUKAN
sosial di SMA Negeri 9 Pontianak yang Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur
dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling Penelitian Suatu Pendekatan
yakni meliputi kondisi kelas yang kondusif Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
saat melaksanakan bimbingan bidang sosial, Daston, lorraine & Lunbeck Elizabeth.
sarana dan prasarana kelas yang memadai (2011). Histories Of Scientific
saat melakukan bimbingan bidang sosial, Observation. London. (Online).
evaluasi input pelaksanaan program https: google.co.id
bimbingan dan kon seling bidang sosial di Permendikbud No 111. (2014). Jakarta: tidak
SMA Negeri 9 Pontianak yang dilakukan dipublikasikan.
oleh guru bimbingan dan koseling yakni Satori, Djam’an. & Komariah, Aan. (2013).
meliputi perencanaan yang dibuat oleh guru Metode Penelitian Kualitatif.
bimbingan dan konseling, bahan ajar yang Bandung: CV Alfabeta.
sesuai dengan materi bidang sosial, evaluasi Sugiono. (2011). Metode Penelitian
proses pelaksanaan program bimbingan dan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
konseling bidang sosial di SMA Negeri 9 Bandung: Alfabeta.
Pontianak yang dilakukan oleh guru Sukardi, Dewa, Ketut. (2008). Pengantar
bimbingan dan konseling yakni meliputi pelaksanaan program bimbingan
penguasaan materi, materi yang diberikan, dan konseling. Jakarta: PT Rineka
penggunaan media pembelajaran, Cipta.
penggunaan metode pembelajaran, evaluasi Sukardi, Dewa Ketut & Kusmawati, Desak
pembelajaran yang dilakukan oleh guru P.E Nila. (2008). Proses Bimbingan
dalam berinteraksi dengan peserta didik,

7
dan Konseling di Sekolah. Memahami Prisip-prinsip
Jakarta:Rineka Cipta. Pelaksanaan Konseling. Jakarta:
Supriatna, Mamat. (2011). Bimbingan dan Pustakaraya.
konseling berbasis kompetensi. Tohirin. (2014). Bimbingan dan Konseling di
Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada. Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Sulistyarini & Jauhar. (2014). Dasar-dasar Integrasi . Jakarta:Rajawali Pers.
Konseling Panduan Lengkap

Вам также может понравиться