Вы находитесь на странице: 1из 20

MAKALAH ZOOLOGI INVERTEBRATA

“REPTILIA”

Disusun oleh:

SUCI LESTARI 1601412017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2018

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini tentang Zoologi vertebrata yaitu kelas Reptilia.

Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


bapak Ahmad Syakur selaku dosen pembimbing mata kuliah zoologi vertebrata
yang telah memberikan arahan untuk membuat makalah ini. P e p a t a h
mengatakan “ Tak ada gading yang tak retak” sama
h a l n y a dengan makalah yang saya buat ini untuk itu saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan, walaupun demikian saya berharap karya tulis ini dapat
bermanfaat baik bagi pembaca maupun bagi masyarakat umum.

Palopo, 3 September 2018

Suci Lestari

2
DAFTAR ISI

Sampul ...................................................................................................... i

Kata Pengantar .......................................................................................... ii

Daftar Isi.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Ciri-ciri umum dan Ordo dari kelas Reptilia .................................... 3


B. Klasifikasi dari Spesies Kelas Reptilia ............................................... 11
C. Ciri-ciri khusus kelas Reptilia Komodo (Varanus komodoensis)....... 12
D. Fisiologi Reptilia
1. Sistem pencernaan................................................................... 12
2. Sistem pernapasan ................................................................... 14
3. Sistem peredaran darah/sirkulasi darah ................................... 14
4. Sistem ekskresi....................................................................... 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 17

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang, vertebrta
merupakan subfilum dari Chordata yang memiliki anggota yang cukup
besar dan paling dikenal. Tubuh dibagi menjadi tiga bagian yang cukup
jelas: kepala, badan, dan ekor. Kepala dengan rangka dalam, cranium, di
dalamnya terdapat otak, karena mempunyai cranium.
Vertebrata merupakan istilah yang berasal dari bagian notokorda yang
diganti dengan ruas-ruas kartilago atau tulang yang disebut vertebra.
Vertebrata ini biasa disebut dengan tulang punggung. Vertebrata
merupakan kelompok hewan yang memiliki rahang dua pasang (kecuali
Agnatha), memiliki sepasang mata dan sepasang telinga. Penutup tubuh
anggota vertebrata bermacam-macam, dari penutup tubuh berupa kulit
bersisik dan berlendir, bersisik keras dan kering, berbulu, sampai dengan
kulit tertutup rambut. Tempat hidupnya mulai dari perairan sampai ke
daratan. Kelamin terpisah, tetapi ada yang hermafrodit. Fertilisasi internal
atau eksternal, ovipar, ovovivipar, dan vivipar. Vertebrata memiliki sistem
saraf pusat yang berkembang baik, yaitu otak dan sumsum belakang.
Semua vertebrata memiliki tulang atau rangka dalam tubuh (internal
skeleton), dan memiliki dua pasang anggota tubuh. Vertebrata terbagi
menjadi enam kelas, yaitu kelas Cyclostomata, kelas Pisces, Kelas Amfibi,
kelas Reptilia, kelas Aves, dan kelas Mamalia.
Reptilia merupakan Vertebrata pertama yang sepenuhnya tererstrial
dan tak perlu kembali ke air untuk berkembang biak, Kata Reptilia berasal
dari kata “reptum” yang berarti melata. Reptil adalah hewan darat pertama
yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru. Dari segi evolusinya
reptilia berasal dari amphibi dan selanjutnya reptilia akan terjadi burung
dan mamalia. Pada zaman mesozoik reptilia merupakan kelompok
vertebrata yang dominan. Beberapa anggota reptilia baru muncul pada
akhir periode trias, tetapi beberapa anggota yang lain lenyap pada masa itu
juga.

4
Selain itu reptilia merupakan binatang merayap yang tubuhnya
ditutupi oleh kulit (Kadang-kadang sebagai sisik) dari zat tanduk. Kulit
atau sisik tidak berlendir karena sangat sedikit mempunyai kelenjar pada
kulit.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Ordo apa saja yang termasuk kedalam kelas reptilia beserta ciri
umumnya?
2. Bagaimana klasifikasi dari spesies kelas Reptilia?
3. Apa saja ciri –ciri khusus spesies kelas reptilia (varanus
komodoensis)
4. Bagaimana struktur fisiologi hewan reptilia?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui ordo yang termasuk kedalam kelas reptilia
beserta ciri umumnya.
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari spesies reptilia
3. Untuk mengetahui ciri-ciri khusus spesies kelas reptilia (varanus
komodoensis)
4. Untuk mengetahui struktur fisiologi hewan reptilia.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ciri-ciri umum dan Ordo kelas Reptilia
Reptilia merupakan sekelompok hewan vertebrata berdarah dingin
dan biasanya memiliki sisik pada kulitnya. Nama kelas ini diambil dari
model cara hewan ini berjalan (reptilia : reptum = melata atau merayap).
Reptil merupakan salah satu hewan bertungkai empat atau tetrapoda
meskipun ada beberapa jenis reptil seperti ular yang tidak memiliki kaki
namun ular merupakan keturunan dari hewan tetrapoda.
Ciri-ciri umum kelas Reptilia antara lain adalah:
1. Ukuran tubuh bervariasi, tubuh terdiri atas bagian kepala, leher,
badan, dan ekor.
2. Tubuh di bungkus oleh kulit kering yang menanduk (tidak licin)
biasanya dengan sisik: beberapa ada yang memiliki kelenjar
permukaan kulit, sisik mengandung proteinkeratin yang
menyebabkan kulit kedapa air dan membantu mencegah dehidrasi
di udara yang kering
3. Mempunyai dua pasang anggota yang masing-masing 5 jari dengan
kuku-kuku yang cocok untuk lari, mencengkram dan naik pohon.
4. Skeletonnya mengalami penulangan secara sempurna; tempurung
kepala mempunyai satu occipital condyl.
5. Reptilia memiliki kelenjar baudi dekat kloaka, pada kura-kura
kelenjar bau terdapat diantara karapaks (perisai dorsal) dan
plastron (perisai ventral).
6. Pernafasan selalu dengan paru-paru; pada penyu bernafas dengan
kloaka
7. Suhu tubuh tergantung pada lingkungan.
8. Fertilisasi terjadi dalam tubuh, biasanya memiliki alat kopulasi,
telur besar dengan betina banyak yolk, berselaput kulit lunak ataui
bercangkok tipis. Telur biasanya diletakkan di suatu tempat
dibiarkan menetas sendiri, tapi pada beberapa hewan misalnya
kadal dan ular dierami oleh.

6
9. Reptilia cenderung berumur panjang, penyu atau kura-kura mampu
hidup sekitar 20-100 tahun. Buaya dan ular besar mampu hidup
sekitar 25-40 tahun. Ular kecil berumur sekitar 20 tahun.
Reptil merupakan satwa bertulang belakang yang bersisik. Reptil
dibagi ke dalam 4 bangsa yaitu Testudinata (kura-kura), Squamata (kadal,
ular, dan amphisbaenia), Rhynchocephalia (tuatara) dan Crocodylia
(buaya).
1. Ordo crocodylia
Tubuh panjang, kepala besar dan runcing, rahang kuat dan
gigi tumpul. Kaki pendek dengan jari-jari berselaput tebal, ekor
panjang, kulit tebal, jantung terbagi atas 4 ruangan terpisah.
Ovipar, telinga berlubang kecil.
Ordo Crocodilia mempunyai 3 familia yaitu: Alligatoridae,
Crocodilydae, Gavialidae.
a. Famili Aligatoridae
Famili aligatoridae memiliki ciri-ciri bentuk moncongnya
yang tumpul dengan deretan gigi pada rahang bawah tepat
menancap pada gigi yang terdapat pada rongga pada deretan
rahang atas sehingga pada saat moncongnya mengatup hanya
deretan gigi pada rahang atasnya saja yang terlihat, dapat mencapai
umur maksimal 75 tahun. Tahan terhadap suhu rendah. Memiliki
lempeng tulang pada pingguw1eddxng dan bagian perut bawah
memiliki sisik dari bahan tanduk yang lebar berjumlah lebih dari 6
sisik. Famili ini tersebar di Amerika serikat dan Republik rakyat
tiongkok diamerika serikat ditemukan di carolina dan sepanjang
Teluk Meksiko sampai Texas Tenggara. Berikut spesies yang
termasuk family ini adalah:
a) Genus Aligator: Alligator mississippiensis (buaya amerika)
Alligator sinensis(aligator tiongkok)
b) Genus Caiman: Caiman crocodiles,Caiman latirostris
c) Genus Melanosuchus : Melanosuchus niger.(caiman hitam)

7
Alligator mississippiensis Caiman crocodiles

Melanosuchus niger

b. Family Crocodylidae
Ciri-ciri dari family ini adalah moncongnya meruncing
dengan bentuk yang hampir segitiga, dan pada saat mengatup, ke
dua deret giginya terlihat dengan jelas.Kedua tulang rusuk pada
ruas tulang belakang pertama bagian leher terbuka lebar.Terdapat
pula baris tunggal sisik belakang kepala yang melintang yang tidak
lebih dari 6 buah di bagian tengkuk. Famili ini tersebar diwilayah
indonesia yakni sulawesi timur dan tenggara, diketahui juga dari
kalimatan selatan dan barat sementara buaya irian tersebar
disebelah utara pegunungan tengah adapun Spesies anggota Famili
Crocodylidae adalah ;
a) Crocodylus novaeguineae (Buaya Irian)
b) Crocodylus porosus (Buaya Muara)
c) Crocodylus siamensis (Buaya Air Tawar)

8
Crocodylus novaeguineae (Buaya Irian)

Crocodylus porosus Crocodylus siamensis


c. Family Gavialidae
Memiliki bentuk moncong yang memanjang dan pada saat
moncong tersebut menangkup, kedua deret gigi yaitu yang berada
di rahang atas dan bawah terlihat berseling. Ujung moncongnya
lebar bersegi 8 dikenal juga sebagai pemakan ikan dan memiliki
habitat di bagian utara anak benua india. Contoh spesies dari famili
Gavialidae adalah:

Tomistoma Schlegelii (Buaya Senyulong)


2. Ordo Testudinata
Spesies pada ordo ini memiliki tubuh bulat pipih dan
umumnya relative besar, terbungkus oleh perisai. Perisai sebelah
dorsal cembung yang disebut carapace, dan perisai sebelah ventral
datra yang disebut plastron. Kedua bagian perisai itu digabungkan
pada bagian lateral bawah, dibungkus oleh kulit dengan lapisan zat

9
tanduk tebal, tidak mempunyai gigi, tetapi rahang berkulit tanduk
sebagai penggantinya. Tulang kuadrat pada kranium mempunyai
hubungan bebas dengan rahang bawah, sehingga rahang bawah
mudah digerakkan. Tulang belakang toraks dan tulang costae
(rusuk) biasanya menjadi satu dengan perisai, termasuk hewan
ovipar. Telurnya diletakkan dalam lubang pasir atau tanah.
Ekstrimitas sebagai alat gerak baik didarat atau di air. Ordo
Testudinata dibagi 2 family:
a. Famili Chelonidae
Penyu hidup sepenuhnya akuatik di lautan. Kecuali yang
betina ketika bertelur, penyu boleh dikatakan tidak pernah lagi
menginjak daratan setelah dia mengenal laut semenjak menetas
dahulu. Kepala, kaki dan ekor penyu tak dapat ditarik masuk ke
tempurungnya. Kaki-kaki penyu yang berbentuk dayung, dan
lubang hidungnya yang berada di sisi atas moncongnya,
merupakan bentuk adaptasi yang sempurna untuk kehidupan laut.
Penyu tersebar luas di samudera-samudera di seluruh dunia. Dari
tujuh spesies anggota suku ini, enam di antaranya ditemukan di
Indonesia. Beberapa contoh spesiesnya adalah:
a) Penyu Hijau (Chelonia mydas)
b) Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)

(Chelonia mydas) (Eretmochelys imbricata)


b. Famili Tryonychidae
Spesies dari Famili ini menyebar luas di Amerika utara,
Afrika dan Asia, ini adalah suku labi-labi yang paling banyak

10
jenisnya. Di Australia, suku ini hanya tinggal berupa fosil.
Beberapa contohnya dari Indonesia adalah:
a) Bulus (Amyda cartilaginea)
b) Labi-labi hutan (Dogania subplana)

(Amyda cartilaginea) (Dogania subplana)


3. Ordo squamata
Ordo ini memiliki tubuh yang ditutupi sisik epdermis
bertanduk yang secara periodic mengelupas sebagian atau
keseluruhan. Osteodem biasanya tidak ada tapi pada beberapa jenis
Squamata terdapat pada kepala dan temat lain. Kepala pada
dasarnya tipe diapsid. Arcade bawah tidak sempurna atau tidak ada
arkade atas juga sering demikian. Tidak memiliki tulang
kuadratojugal (penghubung tulang kuadrat dan jugal) sehingga
memungkinkan terjadinya gerakan kinetis (pergerakan tengkorak
akibat posisi tulang kuadrat).
Ordo Squamata dibedakan menjadi 3 sub ordo yaitu :
a) Subordo Lacertilia/ Sauria
Subordo Lacertilia umumnya adalah hewan
pentadactylus dan bercakar, dengan sisik yang bervariasi.
Sisik tersebut terbuat dari bahan tanduk namun ada pula
yang sisiknya termodifikasi membentuk tuberkulum. Dan
sebagian lagi menjadi spina. Sisik-sisik ini dapat
mengelupas. Contoh spesies dari sub ordo latercilia:
 Mabouya multifasciata (kadal kebun)
 Varanus komodoensis (biawak komodo)

11
Mabouya multifasciata Varanus komodoensis
b) Subordo Serpentes/ Ophidia
Subordo serpentes dikenal dengan keunikannya
yaitu merupakan Reptilia yang seluruh anggotanya tidak
berkaki (kaki mereduksi) dari ciri-ciri ini dapat diketahui
bahwa semua jenis ular termasuk dalam subordo ini dan
persebarannya hampir diseluruh indonesia termasuk
sulawesi, jawa, kalimantan, bangka, bali, kep.Mentawai dan
kep. Riau.
 Naja naja (ular sendok)
 Eunectes murinus (anakonda)

Naja naja eunectes murinus


c) Subordo Amphisbaenia
Subordo Amphisbaenia dipisahkan dari Lacertilia
dikarenakan bentuk morfologinya yang berbeda dan lebih
menyerupai cacing yang dihubungkan dengan modifikasi
anatomi dikarenakan anggotanya hidupnya fossorial.
Penampakan segmentasi pada Amphisbaenia sangat unik
jika dibandingkan dengan Reptilia lain, meskipun garis
keturunannya sangat dekat dengan Lacertilia.

12
Amphisbaenidae tersebar diamerika selatan, kepulauan
Karibia dan sekitar daerah gurun sahara.
 Amphisbaenia alba (cacing kadal)

Amphisbaenia alba
4. Ordo Rhynchocephalia
Ordo ini diketahui berdasarkan catatan fosil pada Era
Triasik Akhir yaitu antara 210-220 juta tahun yang lalu. Ordo
Rhynchocephalia memiliki tipe tengkorak diapsid. Morfologinya
mirip dengan anggota lacertilia dan panjang dewasanya mencapai
30 cm. Anggota ordo ini semuanya karnivora dan mencari makan
di malam hari. Habitat hidupnya di air atau di daratan. Ordo
Rhynchocephalia bereproduksi secara ovipar dengan fertilisasi
internal. Telurnya ditempatkan dalam suatu lubang seperti
kebanyakan anggota Kelas Reptilia lainnya dan menetas dalam
waktu 1 tahun .Anggota Ordo Rhynchocephalia mempunyai satu
familia yaitu Sphenodontidae dan hanya satu genus Sphenodon.
Genus ini terdiri dari duaspesies yaitu Sphenodon punctatus dan
Sphenodon guntheri (Tuatara). Keduanya merupakan hewan
endemik Selandia Baru, contoh spesiesnya adalah:
 Sphenodon sp ( Tuantara)

13
Sphenodon sp
B. Klasifikasi Spesies Reptilia (Varanus)

Salah satu contoh spesies dari Reptilia adalah komodo yang masuk
kedalam golongan kadal besar, suku biawak-biawakan (varanidae).
Komodo yang paling terkenal adalah biawak komodo (varanus
komodoensis), yang panjangnya dapat melebihi 3 m, karena termasuk
hewan besar biawak ini dapat memburu rusa, babi hutan dan anak kerbau,
dan juga terkadang ada kasus-kasus dimana biawak komodo menyerang
manusia, meskipun jarang ditemukan. Komodo ini menyebar terbatas
dibeberapa pulau kecil di Nusa Tenggara, seperti di P. Komodo, P. Padar,
P. Rinca dan ujung barat P.flores.
- Klasifikasi Biawak komodo:
Kingdom : Animalia,
Filum : Chordata,
Kelas : Reptilia,

14
Ordo : Squamata,
Famili : Varanidae,
Genus : Varanus,
Spesies : Varanus komodoensis
C. Ciri-ciri khusus Speseies kelas Reptilia (Varanus komodoensis)
Ciri-ciri khusus varanus komodoensis adalah:
1. Komodo memiliki ukuran tubuh besar, ukuran dewasa memiliki
ukuran tubuh 2-3 meter
2. Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya
3. Komodo memiliki sekitar 60 buah gigi bergerigi tajam dengan
panjang sekitar 2,5 cm yang kerap ganti.
4. Air liur komodo seringkali bercampur darah karena giginya hampir
seluruh nya dilapisi dengan jaringan giginya dan jaringan ini
tercabik selama makan.
5. Komodo memiliki lidah panjang berwarna kuning dan bercabang
6. Komodo jantan memiliki ukuran lebih besar daripada komodo
betina
7. Komodo jantan memiliki warna kulit abu-abu gelap sampai merah
batu bata.
8. Komodo betina memiliki warna hijau buah zaitun dan potongan
kecil kuning pada tenggorokannya.
D. Fisiologi reptilia
1. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan pada reptil terdiri atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Pada umumnya reptil
merupakan kelompok hewan karnivora (pemakan daging). Saluran
pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus
dan kloaka. Dan kelenjar pencernaannya terdiri atas kelenjar ludah,
pancreas dan hati.
Saluran pencernaan dan kelenjar pada reptilia
a. Rongga Mulut

15
Rongga mulut pada reptil disokong oleh rahang atas dan
rahang bawah. Pada masing-masing rahang terdapat gigi-gigi yang
berbentuk kerucut. Gigi menempel pada gusi dan sedikit
melengkung kearah rongga mulut. Dan khusus pada ular berbisa
akan tumbuh gigi yang dapat menghasilkan racun yang terdapat
pada rongga mulut. Pada buaya giginya bisa mnegalami 50 kali
pergantian. Pada umumnya reptil tidak mengunyah makanannya
jadi giginya berfungsi sebagai penangkap mangsa.
Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang
lidah dengan ujung bercabang dua. Pada reptilian pemakan insekta
memiliki lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya dan
kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. Lidah
ular berbentuk pembuluh yang terbungkus oleh selaput dan terletak
di bagian rahang bawah. Memiliki kelenjar mukoid yang sekretnya
berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat dengan mudah
menelan mangsanya.Pada ular Kelenjar labia bermodifikasi
menjadi kelenjar poison yang bermuara di kantung yang terletak di
daerah gigi taring dan dikeluarkan melalui gigi tersebut.
b. Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan pada reptil merupakan saluran di belakang
rongga mulut yang menyalurkan makanan dari rongga mulut ke
lambung. Di dalam esophagus tidak terjadi proses pencernaan.
c. Lambung (ventrikulus)
Lambung pada reptil merupakan tempat penampungan
makanan dan pencernaan makanan berupa saluran pencernaan yang
membesar dibelakang esophagus. Disini makanan baru mengalami
proses pencernaan. Pada bagian fundus pylorus makanan dicerna
secara mekanik dan kimia.
d. Intestinum (usus)
Intestinum pada reptil terdiri dari usus halus dan usus tebal
yang bermuara pada anus. Dalam usus halus terjadi proses

16
penyerapan dan sisanya menuju ke rektum kemudian diteruskan ke
kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk
tubuhnya.
e. Kloaka
Kloaka pada reptil merupakan satu-satunya lubang untuk
saluran pencernaan, urin dan reproduksi yang merupakan tempat
keluar dari sistem pencernaan disebut bagian tersebut disebut juga
korprodaeum, sedangkan tempat saluran urin disebut uradeum, dan
untuk daerah pengumpul disebut proctodaeum.
f. Kelenjar pencernaan
Kelenjar pencernaan pada reptil terdiri atas hati dan
pankreas. Hati tediri dari dua lobus yaitu sinister dan dexter yang
berwarna coklat kemerahan. Hati menghasilkan empedu yang
ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Kantong
empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas pada reptile
terletak diantara lambung dan duodenum. Pankreas berbentuk pipih
dan berwarna kekuning-kuningan.
2. Sistem pernapasan
Reptilia bernapas menggunakan paru-paru. Gas O2 dalam
udara masuk melalui lubang hidung - rongga mulut - anak tekak -
trakea yang panjang - bronkiolus dalam paru-paru. Dari paru-paru,
O2 diangkut darah menuju seluruh jaringan tubuh. Dari jaringan
tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung untuk dikeluarkan
melalui paru-paru - bronkiolus - trakea yang panjang - anak tekak -
rongga mulut - lubang hidung. Pada Reptilia yang hidup di air,
lubang hidung dapat ditutup ketika menyelam.
3. Sistem peredaran darah/sirkulasi darah
Sistem sirkulasi reptil lebih maju dibandingkan dengan
katak. Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu ventrikel kanan,
ventrikel kiri, atrium kanan, dan atrium kiri serta sebuah sinus
venosus. Antara ventrikel kanan dan kiri terdapat sekat yang belum

17
sempurna sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dalam
ventrikel kiri dengan darah yang kaya CO2 dalam ventrikel kanan.
Peredaran darah reptil dibagi atas 2 yaitu perdaran darah
kecil atau pendek, jenis peredaran darah ini yaitu mengangkut
darah mulai dari jantung, masuk kedalam paru-paru, lalu masuk
lagi ke jantung. CO2 yang berasal dari bilik sebelah kanan akan
menuju masuk ke pari-paru melalui pembuluh darah arteri
pulmonalis. Didalam paru-paru, alveolus akan bekerja dengan
cepat mengganti atau menukar karbondiksida menjadi oksigen,
setelah itu darah akan menuju ke serambi yang ada pada kiri
jantung melalui pembuluh darah vena pulmonalis. Yang kedua
adalah peredaran darah besar atau panjang dimulai saat darah yang
kaya oksigen yang berasal dari bilik kiri jantung dialirkan
keseluruh tubuh melalui darah, oksigen ini akan diserap oleh sel-
sel tubuh reptil dan oksigen akan segera berubah menjadi
karbondioksida, darah yang sudah berubah menjadi CO2 ini akan
diangkut kembali ke jantung (serambi kanan) melalui pembuluh
darah vena.
4. Sistem ekskresi
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru, kulit,
dan kloaka. Ginjal metanerfos akan menyaring urin yang masuk
dan membuang asam urat yang terkandung dalam urin, asam urat
yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna
putih dan tidak lagi beracun bagi tubuhnya, sementara itu air yang
masih dibutukan akan diserap kembali oleh saluran metanerfos dan
diedarkan kembali ketubuh reptile dan tempat pembuangan sisa
metabolismenya adalah kloaka.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Reptilia merupakan sekelompok hewan vertebrata berdarah dingin
dan biasanya memiliki sisik pada kulitnya. Nama kelas ini diambil dari
model cara hewan ini berjalan (reptilia : reptum = melata atau merayap).
Reptil merupakan salah satu hewan bertungkai empat atau tetrapoda
meskipun ada beberapa jenis reptil seperti ular yang tidak memiliki kaki
namun ular merupakan keturunan dari hewan tetrapoda.
Reptil merupakan satwa bertulang belakang yang bersisik. Reptil
dibagi ke dalam 4 bangsa yaitu Testudinata (kura-kura), Squamata (kadal,
ular, dan amphisbaenia), Rhynchocephalia (tuatara) dan Crocodylia
(buaya).
Salah satu contoh spesies dari Reptilia adalah komodo yang masuk
kedalam golongan kadal besar, suku biawak-biawakan (varanidae).
Komodo yang paling terkenal adalaah biawak komodo (varanus
komodoensis), yang panjangnya dapat melebihi 3 m.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat saya kerjakan dan saya juga sangat
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan pengembangan
makalah ini kedepannya sangat diharapkan. Dan semoga ini dapat
menambah pengetahuan kita dan bermanfaat.

19
DAFTAR PUSTAKA
http://whatwissen.blogspot.com/2018/01/pengertian-contoh-dan-klasifikasi-
reptilia-aves-mamalia.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-klasifikasi-dan-struktur-tubuh-
reftil-beserta-cirinya-secara-lengkap/
http://qumairah.blogspot.com/2009/12/fisiologi-hewan-reptilia-reptilia.html
https://www.scribd.com/doc/311034363/Klasifikasi-4-Ordo-Reptil

20

Вам также может понравиться