Вы находитесь на странице: 1из 11

KONSEP DIRI PRIA METROSEKSUAL DI KOTA PEKANBARU

(DALAM PERSPEKTIF FENOMENOLOGI)

By :
Nada Perdana
nawperd13@gmail.com

Counsellor :
Dr. Welly Wirman, S.IP, M.Si.

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Riau, Pekanbaru

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63272

ABSTRACT
Metrosexual men generally are in larger urban centers such as the city of Pekanbaru, with a neat
appearance, good looking, smells good, charming and characteristic of its own. The phenomenon of the
metrosexual man is a unique behavior in urban culture, they generally have a masculine image but is
concerned about the appearance, body treatments, hanging out with their friends. Although, we know that
is like like to concerned about the appearance and body treatments in generally are woman, that things
cause positive stigma from society, from the stigma will form self-concept metrosexual man.
This research aims to Known as metrosexual male self-concept cover physical, psychological,
social and motives that influence self-concept formation metrosexual man in the city of Pekanbaru. This
research uses qualitative research methods to conduct phenomenologhy approach. Subjects in this study
amounted to 9 people. Data collection techniques are grouped through participant observation, in-depth
interviews, and documentations. This study uses data validity checking technique through extended
participation and triangulation.
The results of this research are that self-concept metrosexual man in Pekanbaru has its own self-
concept, with various aspects of the physical, psychic, and social. And also metrosexual Men in
Pekanbaru city also has its own motive that cause their right to live the lifestyle as a metrosexual man,
and they have a positive self-concept of self, good personality, visible from the appearance, as well as a
positive attitude towards the environment.

Keywords : Self Concept, Symbol Interaction, Metrosexual Male, Phenomenology.

PENDAHULUAN pikiran manusia dapat berubah. Ada beberapa


faktor yang dapat mengubah pola pikir dan
Munculnya pria metroseksual menjadi perilaku manusia antara lain: kondisi ekonomi,
sebuah fenomena yang menunjukkan tentang kemajuan teknologi, keadaan geografis ataupun
perubahan pemikiran manusia pada suatu nilai biologis. Hal inilah kemudian yang mendorong
yang sudah lama ada. Seperti yang telah kita munculnya pemikiran dan pola tingkah laku
ketahui bahwa masyarakat pada umumnya telah manusia yang baru seperti pria metroseksual.
merekonstruksikan pemikiran mereka tentang Metroseksual adalah sebuah kata yang
seorang pria. Namun karena terjadinya untuk sebagian masyarakat awam dinilai cukup
kemajuan pemikiran manusia tentang beberapa asing, namun sebagian besar pun tidak
hal maka apa yang telah tertanam di dalam memahami makna dari metroseksual

Jom FISIP Volume 2 No. 2 - Oktober 2015 Page 1


tersebut.Metroseksual adalah pria heteroseksual dalam angka memenuhi kebutuhan utilities, akan
yang memiliki kecenderungan untuk merawat tetapi ini berkaitan dengan unsur-unsur simbolik
diri serta penampilannya secara untuk menandai kelas, status, atau simbol
telaten.Fenomena ini disebut juga dengan istilah tertentu. Konsumsi mengekspresikan posisi
women-oriented men (Hermawan Kartajaya, sosial dan identitas cultural seseorang atau
2004:16). kelompok. Produk-produk wanita dengan embel-
Jika dikaitkan dengan konsep diri timbul embel “for men” kini semakin banyak
ketertarikan untuk melihat bagaimana para pria bermunculan. Jenis produk yang muncul
metroseksual memandang tentang dirinya, beraneka ragam, mulai dari bedak, facial, body
bagaimana ia berinteraksi di lingkungan spray, salon, spa, majalah fashion, makanan
sosialnya, Konsep diri merupakan pandangan rendah kalori hingga butik. Merek-merek
kita mengenai siapa diri kita (Mulyana, 2002:7). terkenal seperti: Armani, Esprit, Dolce &
Melalui komunikasi komunikasi interpersonal, Gabbana, Calvin Klein, Hugo Boss kini
individu menerima informasi dari orang lain berlomba-lomba untuk menciptakan produk-
tentang siapa dan bagaimana dirinya. Hal ini produk baru ini.
berarti konsep diri yang dibentuk oleh persepsi Majalah fashion dan gaya hidup yang
individu mendorong ia melakukan sebuah khusus ditujukan untuk kaum metroseksual
tindakan tertentu saat melakukan komunikasi, seperti: Maxim, FHM, Mens Health selama tujuh
termasuk dalam kegiatan komunikasi bulan pertama mampu meningkatkan
interpersonal. Hal ini dapat terlihat dari ketika pendapatan iklannya hampir 50 persen.
seorang pria metroseksual berinteraksi dan Diseluruh dunia FHM yang edisi Indonesianya
berkomunkasi dengan dunia sosialnya, ia saling terbit sebulan sekali, mampu meningkatkan
bertukar symbol, seiring dengan proses itu pendapatan iklan fashion dan perawatan tubuh
konsep diri seorang pria metroseksual pun ikut pria hingga mencapai hampir 40 persen selama
berubah-ubah sesuai dengan penafsiran pada tiga tahun
simbol-simbol respon yang diperoleh dari terakhir.(http://www.republika.co.id/suplemen/c
lingkungan sosial tempat ia berinteraksi seperti etak. details.asp diakses tanggal 13 Desember
di salon, cafe, pusat kebugaran, dan coffee shop. 2014).
Pria metroseksual tidak canggung Pria metroseksual di Kota Pekanbaru
menampilkan sisi femininnya seperti melakukan didominasi oleh kalangan pria yang berprofesi
perawatan diri di salon, memakai pelembab bibir sebagai pekerja kantoran atau eksekutif muda.
dan bahkan mereka memiliki pengeluaran Dimana dengan penghasilan mereka yang cukup
tersendiri untuk melakukan perawatan- besar bisa membiayai gaya hidup mereka
perawatan tersebut. Perilaku demikian semula sebagai pria metroseksual. Pada awal sebelum
hanya dilakukan oleh kaum wanita. memiliki profesi mereka juga telah menaruh
Metroseksual memiliki gaya hidup narsisitis dan perhatian terhadap diri, dan penamppilan, dan
hedonis, cenderung mengkonsumsi segala setelah mereka memiliki pekerjaan tetap mereka
sesuatu untuk merawat dan mempercantik mempunyai persepsi bahwa hal ini harus di
dirinya. Gaya hidup untuk mereka adalah suatu pertahankan dan sudah menjadi kebiasaan untuk
pola konsumsi yang merefleksikan pilihan lebih memperhatikan dan menjaga penampilan
seseorang dalam menggunakan waktu dan terlalu berpikir untuk merawat diri dan menjaga
uangnya .Gaya hidup sebagai pola hidup yang penampilan. mereka berpendapat bahwa dengan
unik yang mempengaruhi dan terefleksikan oleh penghasilan yang lumayan besar tidak ada
perilaku konsumen seseorang. Metroseksual salahnya mereka menyisihkan sebagian
lebih banyak bereksperimen melalui konsumsi penghasilan tersebut untuk membeli atau
barang dan pelayanan jasa seperti halnya melakukan perawatan terhadap diri mereka
branded fashion, pusat kebugaran untuk sendiri, karena sebagai pekerja kantoran
membentuk tubuhnya menjadi proporsional, penampilan fisik harus tetap terjaga sebagai
salon kecantikan untuk merawat dirinya. salah satu faktor penunjang karir. (Sumber:
Pola konsumsi yang ada pada masa ini www.bertuah.com).
tidak lagi sekedar berkaitan dengan nilai guna

Jom FISIP Volume 2 No. 2 - Oktober 2015 Page 2


Inilah yang melatar belakangi penulis proses ini, atau bisa disebut stock of knowledge,
untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan (Kuswarno, 2013 : 18)
mengambil judul “Konsep Diri Pria Untuk menggambarkan keseluruhan
Metroseksual di Kota Pekanbaru”. tindakan seseorang schutz mengelomppokan nya
dalam dua fase, yaitu:
TINJAUAN PUSTAKA a). Because of motives (well of motive),
2.1. Teori Fenomenologi Alferd Schutz yaitu tindakan yang merujuk pada masa
Fenomenologi berasal dari bahasa Yunani lalu. Dimana, tindakan yang di lakukan
phainomai yang berarti “menampak”. oleh seseorang pasti memiliki alas an
Phainomenon menunjuk pada “yang dari masa lalu ketika ia melakukan nya.
menampak”. Istilah Phainomenon mengacu b). in-order-to-motive (Um zu Motiv), yaitu
pada kemunculan sebuah benda, kejadian, motif yang merujuk pada tindakan di
atau kondisi yang di lihat. Fenomenologi masa yang akan datang. Dimana,
merupakan cara yang digunakan manusia tindakan yang di lakukan oleh seseorang
untuk memahami dunia melalui pengalaman pasti memliki tujuan yang telah di
langsung. Fenomenologi membuat tetapkan.
pengalaman nyata sebagai data pokok 2.4 Konsep Diri
sebuah realitas, berarti membiarkan segala Menurut Hurlock (1997), konsep diri
sesuatu menjadi jelas sebagaimana adanya merupakan gambaran seseorang
(LittleJohn, 2011:57). terhadap dirinya. Konsep diri nerupakan
2.2 Interaksi Simbolik keyakinan-keyakinan seseorang
Esensi dari teori interaksi simbolik adalah terhadap gambaran dirinya yang
suatu aktivitas yang merupakan ciri meliputi karakteristik fisik, psikologis,
manusia, yakni komunikasi atau pertukaran sosial dan emosional, aspirasi dan
simbol yang diberi makna (Mulyana, prestasi (Hurlock, 1997), bahwa konsep
2008:68). Interaksi Simbolik pertama kali diri merupakan gambaran gambaran diri
dicetuskan oleh George Herbet Mead (1863- sendiri secara menyeluruh terhadap
1931). Namun, Herbet Blummer yang keberadaan diri seseorang. Konsep diri
merupakan seorang mahasiswa Mead yang digunakan sebagai interaksi antara diri
mengukuhkan teori interaksi simbolik sendiri maupun antar diri sendiri dengan
sebagai suatu kajian tentang berbagai aspek lingkungan sosialnya. Konsep diri
subjektif manusia dalam kehidupan sosial sebagai cara pandang seseorang
(Kuswarno, 2009:113). mengenai dirinya sendiri dan bagaimana
2.3 Motif individu dapat memahami dirinya dan
motif adalah suatu dorongan yang orang lain. Menurut Bramzky (Amalia,
timbul dari dalam diri seseorang yang 2008:98) konsep diri adalah gambaran
menyebabkan orang tersebut mau bertindak seseorang mengenai dirinya sendiri baik
melakukan sesuatu. Motif berasal dari kata persepsi terhadap diri sesungguuhnya
“movere” yang berarti penggerak atau maupun penilaian berdasarkan diri yang
mendorong untuk bergerak (Singgih D. Gunarsa, mencakup aspek fisik, psikis, sosial dan
1989: 19). Dari sini motif diartikan sebagai moral.
pendorong atau penggerak dalam diri manusia 2.5 Komunikasi Interpersonal
yang diarahkan pada tujuan tertentu. Komunikasi interpersonal dapat
Motif merupakan suatu keadaan tertentu didefinisikan sebagai area studi sendiri, itu juga
pada diri manusia yang mengakibatkan manusia terjadi dalam konteks lain seperti kelompok dan
itu bertingkah laku untuk mencapai tujuan, organisasi (Sarwono, 2009:79).
dengan kata lain berdasarkan tindakan sosial Komunikasi interpersonal adalah
pada pengalaman, makna dan kesadaran. termasuk pesan pengiriman dan penerimaan
Manusia mengkonstruksikan makna diluar arus pesan antara dua atau lebih individu.Hal ini
utama pengalaman melalui proses “tipikasi”. dapat mencakup semua aspek komunikasi
Hubungan makkna pun diorganisasikan melalui seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan,

Jom FISIP Volume 2 No. 2 - Oktober 2015 Page 3


komunikasi non verbal dan banyak lagi.Sebuah maka selanjutnya menentukan apakah dirinya
konsep utama komunikasi interpersonal terlihat berharga atau tidak. Pastinya setiap manusia
pada tindalan komunikasi ketika ada individu ingin dinilai positif, tetapi pengenalan diri
yang terlibat tidak seperti bidang komunikasi menentukan apakah dirinya pantas dihargai baik
seperti interaksi kelompok, dimana mungkin ada atau tidak.
sejumlah besar individu yang terlibat dalam Semua ini berkaitan dengan materi
tindak komunikatif (Sarwono, 2009:80). dalam tinjauan pustaka diantaranya;
2.6 Tinjuan Tentang Metroseksual fenomenologi dan interaksi simbolik. Hal ini
Metroseksual menurut etimologi: dari dilakukan untuk mendapatkan pemahaman lebih
kata Yunani, metropolis artinya ibu kota plus lanjut mengenai Konsep Diri Pria Metroseksual
seksual. Definisi: sosok narsistik dengan di Kota Pekanbaru.
penampilan dandy, yang jatuh cinta tidak hanya
terhadap diri sendiri, tetapi juga gaya hidup METODE PENELITIAN
urban. Istilah metroseksual sendiri 3.1 Desain Penelitian
diperkenalkan Mark Simpson, kolomnis fashion Penelitian ini menggunakan metode
Inggris, dalam bukunya, Male Impersonators: penelitian kualitatif dengan melakukan
Men Performing Masculinity, pada 1994 untuk pedekatan secara fenomenologi. Fenomenologi
menggambarkan kelompok anak muda berkocek yaitu ide atau gagasan mengenai „dunia
tebal yang hidup di kota besar (metropolis) atau kehidupan‟ (lifeworld), sebuah pemahaman
di sekitarnya, sangat menyayangi bahkan bahwa realitas individu hanya bisa dipahami
cenderung memuja diri sendiri (narcisstic), serta melalui pemahaman terhadap dunia kehidupan
sangat tertarik pada fashion dan perawatan individu, sekaligus lewat sudut pandang mereka
tubuhnya. Kulit mereka mulus, lembut dan masing-masing (Sobur, 2013:427).
harum. Wajahnya yang halus tampak dipoles Penelitian kualitatif itu berakar pada latar
bedak tipis, sementara kukunya dicat dan alamiah sebagai kebutuhan, mengandalkan
bibirnya dioles lip balm, bahkan kadang terlihat manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan
mengilap karena dipulas lip gloss. Meski sama- metode kualitatif, mengadakan analisis data
sama pesolek dan pemuja diri sendiri, secara induktif. Mengarahkan sasaran
metroseksual ini tak bisa disamakan dengan penelitiannya pada usaha menemukan teori dari
dandy. dasar, bersifat deskriptif, mementingkan proses
2.8 Kerangka Penelitian dari pada hasil, membatasi studi pada fokus,
Fenomena pria metroseksual yang memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa
menjadi fenomena di masa kini dalam hal keabsahan data, rancangan penelitian bersifat
penampilan dan gaya hidup para pria sementara dan hasil penelitiannya bersifat
metroseksual. Penampilan pria metroseksual sementara dan hasil penelitiannya disepakati
seperti merawat diri dan trendiserta gaya hidup oleh kedua belah pihak: peneliti dan subjek
diperkotaan yang suka keluar masuk salon, penelitian (Meleong, 2007: 8-13)
butik, fitness center, cafe, dan mal. Dalam hal 3.2 Subjek Penelitian
ini penampilan dan gaya hidup tersebut Menurut Moleong (2005:158),
membentuk konsep diri pria metroseksual. menjelaskan bahwa subjek penelitian adalah
Mengenali diri sendiri merupakan salah satu manusia sebagai instumen pendukung dari
langkah untuk membentuk citra diri melalui penelitian yang akan dilakukan , berdasarkakn
tampilan fisik meliputi; penampilan, tatanan dengan fokus penelusuran data dan bukti secara
rambut, serta aroma tubuh yang wangi. Psikis faktual, data dapat berupa wawancara, reaksi,
meliputi; sikap/tingkah laku, emosi dan hobi. dan tanggapan ataupun keterangan . Penentu
Faktor sosial meliputi; citra diri dan harga diri. subjek penelitian maupun informan
Hingga hal yang berkaitan dengan motif dirinya menggunakan pertimbangan purposive sampling
menjadi pria metroseksual.Dalam pengenalan yang memilih informan melalui seleksi atas
diri, seorang konsepsi mengenali dirinya sendiri dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat
yang terbentuk berdasarkan pengalaman orang peneliti berdasarkan tujuan penelitian, dan
itu sendiri.Lalu setelah citra diri dapat dikenali, dengan catatan bahwa sample tersebut mewakili

Jom FISIP Volume 2 No. 2 - Oktober 2015 Page 4


populasi atas representatif, dalam Kriyantono Melalui interaksi simbolik inilah pria
(2006:154). metroseksual ingin menunjukan maksud dan
Adapun yang menjadi subjek dari tujuannya dalam berpenampilan. Melalui
penelitian ini adalah: penampilannya, wewangian yang dikenakannya
No Nama Umur Pekerjaan dan kebersihan yang terdapat didalaam dirinya
1 Randy 27 tahun Marketing memiliki suatu informasi. Perspektif
Hotel interaksionisme simbolik memulainya dengan
2 Lucky 27 tahun Cabin Crew konsep diri (self), diri dalam hubungannya
3 Ardie 27 tahun Pengajar dengan orang lain dan diri sendiri dan orang lain
4 Dimas 30 tahun PNS itu dalam konteks yang lebih luas. Dalam
5 Hizky 27 tahun Banker konteks sosial inilah nantinya akan dapat
6 Robby 26 tahun PNS dipahami beragam macam anggapan dari
Sumber: Data Peneliti, 2015. masyarakat.
Pemilihan informan tersebut dengan Esensi interaksi simbolik adalah suatu
pertimbangan bahwa merekalah yang saat ini aktifitas yang merupakan ciri khas manusia,
paling mengetahui tentang permasalahan yang yakni komunikasi dan pertukaran simbol yang
diteliti dan juga mengalami permasalahan yang diberi makna (Mulyana, 2008: 68) konsep diri
akan diteliti tersebut. Ditinjau dari segi lainya, merupakan gambaran yang bersifat individu dan
ke 6 informan lainya yang merupakan pria sangat pribadi, dinamis dan evaluatif yang
metroseksual masing-masing orang mengeembangkannya
Objek Penelitian. didalam transaksi-transaksinya dengan
Objek penelitian merupakan segala lingkungan kejiwaannya dan yang dia bawa-
sesuatu permasalahan yang dianggap penting bawa didalam perjalanan hidupnya.
berdasarkan penilaian atau kriteria tertentu dan Pria metroseksual adalah pria yang
memiliki informasi yang dibutuhkan dalam sangat memperhatikan sekali penampilannya
penelitian (Alwasilah, 2004:115). Dan objek dari akan tetapi mereka tidak melupakan bahwa diri
penelitian ini adalah konsep diri pria mereka adalah laki-laki sejati. Pria metroseksual
metroseksual di kota Pekanbaru dalam di Kota Pekanbaru memiliki konsep positif akan
perspektif fenomenologi. dirinya sendiri. Pria metroseksual di Kota
HASIL DAN PEMBAHASAN Pekanbaru memiliki konsep diri positif yang
Aspek Fisik Pria Metroseksual di Kota membedakan dirinya dengan orang lain. Yang
membedakan disini adalah dalam hal
Pekanbaru
berpenampilan. Penampilan yang dimiliki pria
Dari deskripsi hasil penelitian yang telah
metroseksual tidak sama dengan pria-pria
diuraikan diatas maka peneliti akan membahas
lainnya dan Ingin memiliki ciri khas sendiri
mengenai Konsep Diri Pria Metroseksual di
dalam penampilannya.
Kota Pekanbaru. Awal mulanya metroseksual
Konsep diri yang ada pada diri pria
dikenal di luar negeri saja, namun pada akhirnya
metroseksual di Kota Pekanbaru adalah adanya
mulai memasuki negara Indonesia. Jakarta,
suatu harapan. Harapan-harapan berupa
Bandung, Surabaya merupakan kota-kota besar
tanggapan dari dalam diri dan tanggapan dari
yang banyak memiliki potensi pria
luar mengenai penampilan dirinya.
metroseksual.
Kecemasan itu selalu dihilangkan dan
Metroseksual awalnya hanya dimiliki
merasa perlu mendengar tanggapan orang lain
oleh kalangan atas saja Akan tetapi pada
tentang dirinya. Yang mengetahui dirinya
kenyataanya dapat dilihat bahwa potensi pria
hanyalah diri mereka sendiri dan orang-orang
metroseksual tidak hanya dimiliki oleh kalangan
yang dekat dengan mereka seperti misalnya
atas ataupun selebritis saja. Pria Metroseksual di
keluarga dan teman-temannya. Penghargaan atas
Kota Pekanbaru kini perlahan sudah memiliki
dirinya juga turut serta dalam konsep diri
potensi metroseksual. Dari penampilan-
seseorang. Begitupula dengan pria metroseksual
penampilannya itulah muncul sebuah
pada sosok pria metroseksual di Kota Pekanbaru
komunikasi yang dinamakan interaksi simbolik.
ini.menurut pengakuan informan, masyarakat

Jom FISIP Volume 2 No. 2 - Oktober 2015 Page 5


menilai pria metroseksual dengan positif. Dari Di kesempatan berikutnya peneliti
penilaian masyarakat tersebut pada akhirnya bertemu dengan Lucky di Jco ska mall, lucky
menumbuhkan rasa percaya diri dan membuat memaparkan bahwa sikapnya dalam
pria metroseksual di Kota Pekanbaru memiliki memperlakukan orang lain positif dengan artian
harga diri yang tinggi dilingkungannya. baik, ramah, dan mudah menyesuaikan diri
Aspek Psikis Pria Metroseksual di dengan lingkungan baru, memang jelas
Kota Pekanbaru. tergambarkan bahwa lucky memang sosok pria
Ada beberapa landasan lain dalam yang ramah, dan mudah bergaul. Sisi hobby, ia
pengungkapan aspek konsep diri. Widjayanti mengakui menyukai olah raga berbau
(1996) menggunakan teori kebutuhan Maslow maskulintas seperti futsal dan fitness, merawat
sebagai landasan penyusunan angket konsep diri, perduli akan penampilan bukan berarti
diri. seperti yang di kutip oleh wijayanti, sesuai seperti wanita, tuturnya pada saat itu. Di segi
dengan kebutuhan Maslow tersebut, dalam emosi lucky juga mengatakan iya bisa
konsep diri terdapat beberapa aspek salah mengendalikan emosinya apabila situasi emosi
satunya ialah aspek psikis. Aspek ini meliputi sedang tidak baik, ia lebih banyak melakukan
sikap, emosi, dan hobi. aksi diam seribu bahasa dan tidak biasa marah-
Hari itu, peneliti berkesempatan untuk marah pada saat keadaan emosi nya buruk.
mengikuti kegiatan randy yaitu fitness, randy Walaupun lucky hobi nongkrong, hednoisme, ia
biasa menghabiskan waktu selama dua jam di selalu memikirkan dengan baik masa depan nya,
pusat kebugaran yang ada di hotel Grand Elite karena ia beranggapan tidak selamanya harus
berlokasi di Jalan Riau. Di sela sela latihan nya hidup berhura-hura.
randy dengan antusias memaparkan pertanyaan Hari yang lain peneliti bertemu dengan
dari peneliti, ia mengatakan sikap nya sehari hari Ardie kebetulan waktu itu ia sedang berada di
ya biasa saja kepada orang, se wajarnya, dan Sushi Tei, jadi peneliti mendatangi nya ke sana.
memang harus baik ke semua orang, pria Setelah berbincang-bincang, ardi memaparkan
metroseksual itu yang membedakan hanyalah bahwa dalam mengendalikan emosi ketika
dari segi penampilan ataupun fisik, namun kalau marah ataupun bad mood ia dapat
sikap seperti orang pada umumnya, tutur randy. mengendalikan nya dengan bai, ia bukan tipikal
Begitu juga dengan emosi, randy mengaku orang yang suka meledak-ledak emosi nya, pun
apabila situasi emosinya sedang tidak baik ia sikap memperlakukan orang lain, harus bersikap
lebih banyak diam dan memilih menyendiri baik, menjadi pribadi yang menyenangkan,
dikamar, ia bisa mengendalikan emosinya intinya menjadi diri sendiri. Seperti randy, dan
dengan baik pun ia sudah cukup dewasa untuk lucky, ardipun memiliki hobi yang sama yaitu
soal pengendalian emosi. Dari segi hobi futsall dan fitness, walaupun ia mengakui lebih
meskipun bisa dikatakan pria metroseksual sering melakukan fitness ketimbang futsall,
menunjukan sisi feminin nya namun mereka namun ia menyenangi olah raga ini.
mempunyai hobi yang bersifat maskulin seperti Dikesempatan berbeda, peneliti bertemu
yang di paparkan randy fitness menjadi hobi dengan Dimas disela sela kesibukan nya sebagai
bagi nya selain untuk kesehatan dengan fitness pegawai negeri sipil, hampir sama dengan
kita juga mendapatkan bentuk tubuh yang atletis ungkapan randy, luckuy, dan ardie, dalam sikap
ujarnya. Dan ia juga lumayan menggemari olah terhadap orang lain ia berusaha menjadi pribadi
raga futsal yang sering ia lakukan bersama yang baik dan menyenangkan, jadilah diri
teman teman nya.walaupun pria metroseksual sendiri paparnya. Urusan emosi pun dimas
dikenal sebagai pria yang hedonis namun cenderung tenang apabila mood jelek melanda,
randy mengakui ia sudah memikirkan masa tidak meledak-ledak. Hampir sama denga
depan nya kelak seperti apa, ia sedikit demi infornman sebelum nya. Dari segi hobi tidak ada
sedikit menambung penghasilan nya ataupun perbedaan antara dimas dengan randy, lucky dan
ardie. Fitness masih menjadi salah satu kegiatan
membelikanya ke sebuah barang sebagai
favorit nya. Namun tak menyangkal dimas juga
investasi untuk dirinya. menyukai futsall meski tidak terlalu sering
melakukan kegiatan itu.

Jom FISIP Volume 2 No. 2 - Oktober 2015 Page 6


Hizky dan Robby pun memberi dalam memperhatikan penampilan, dia mencoba
keterengan yang hampir sama di waktu dan untuk tidak terlalu memusingkan pendapat
tempat berbeda hizky selalu berusaha menjadi negative orang lain terhadap diri nya. Selama ia
pribadi yang baik, friendly begitu juga dengan tidak memberikan pengaruh negative kepada
robby mengatakan hal yang senada, agar kita di orang lain. Hal hampir serupa juga di ungkapkan
senangi orang lain. Untuk urusan emosi kedua lucky, ardie, dimas, hizky, dan robby, masing
nya mengaku jikalau sedang bad mood mereka masing di temui di tempat yang berbeda, rasa
lebih memilih untuk menyendiri, namun begitu cemas akan tanggapan negative dari masyarakat
mereka bisa mengontrol emosi dengan baik. pastinya ada, masyarakat cenderung menilai pria
Hobi pun juga demikian meskipun melakukan yang rapi dan merawat diri itu adalah gay, ujar
perawatan diri dan memperhatikan penampilan ke 5 informant tersebut. Selagi mereka tidak
sedikit banyak nya memperlihatkan sisi femnin memberikan dampak negative buat apa di pikirin
namun robby dan hizky memiliki hobi yang ujar dimas.
bersifat maskulin, fitness dan bersepeda menjadi Selain itu ke enam informan yang terdiri
hobi kedua nya, selaini bersepedan robby juga dari randy, lucky, ardie, dimas, hizky dan robby
doyan futsall bersama teman teman kantornya. mengakui memiliki citra sendiri di mata orang
Aspek Sosial Pria Metroseksual di lain, khususnya orang-orang terdekat mereka,
Kota Pekanbaru seperti randy yang di jumpai di beberapa
Konsep diri merupakan kombinasi dari kesempatan memiliki citra positive di mata para
berbagai aspek salah satunya ialah aspek sosial sahabat nya, randy mengutarakan tak jarang
(Burns, 1979). Aspek sosial meliputi peranan para sahabatnya mengatakan randy itu pria yang
sosial yang dimainkan individu atau kemampuan wangi, randy si perfectionist dan lain, lain dan
dalam berhubungan dengan lingkungan sekitar itu semua merupakan citra diri yang positif dari
dan penilaian individu terhadap peranan nya lingkungan ny. Begitu juga dengan lucky, ardie,
(widjayanti, dalam Maslow 1996). Dari ke 6 dimas, dan robby masing masing
infornman yaitu randy, lucky, ardie, dimas, mengemukakan bahwa mereka memiliki citra
hizky dan robby mengutarakan hal-hal yang positif dari para sahabat. Seperti lucky sering di
hampir senada, berkaitan dengan aspek sosial, sebut cowok wangi, cowok cerdas dll. Ardie,
seperti randy memiliki harapan agar lingkungan dimas juga demikian memiliki citra positif dari
sosialnya menilai diri nya secara positif dengan para kerabat, ardie sering disebut cowok
berpenampilan rapid an merawat diri, walaupun berwajah kinclong, dimas pun demikin sering di
tidak jarang ia mendapatkan stigma negative bilang pria perfectionist, pria wangi, robby pun
sebagai gay, lucky dan ardie juga mengutarakan menghakui mendapatkan citra yang hampir sama
hal yang selaras ditempat yang berbeda lucky terhadap para kerabat nya. Dan kita juga bisa
dan ardie berharap masyarakat bisa melihat menilai bahwa hal-hal yang para pria
bahwa melakukan perawatan diri bukan hanya metrosekual ini lakukan memang mendapatkan
kebutuhan wanita, namun juga pria apalagi respon yang positif dari lingkungan mereka.
dimasa sekarang ini. Demikian juga dimas, Motif yang melatarbelakangi Pria
hizky, dan robby memliki pengharapan yang Metroseksual di Kota Pekanbaru
sama akan diri nya di lingkungan masyarakat, Motif menunjuk pada alasan seseorang
supaya masyarakat tahu bahwa berpenampilan melakukan sesuatu. Penelitian ini menemukan
rapid an merawat diri itu perlu tidak melihat “motif sebab” (Because of Motive) dan “motif
genre lelaki ataupun perempuan. tujuan” (in order to motive) yang menjadi alasan
Namun tidak di pungkiri mereka para subjek penelitian menjadi seorang pria
infornman memiliki sedikit kecemasan metroseksual yang mana merupaka pria-pria
mengenai tanggapan orang lain tentang diri yang ada di kota pekanbaru. Afred Schutz
mereka, seperti yang di paparkan randy, di temui mengatakan bahwa “Motif Sebab” menunjukan
di rumah nya iya mengatakan sedikit khawatir langsung kepada peristiwa-peristiwa pada masa
akan tanggapan orang lain terhadap penampilan lalu yang menyebabkan seseorang memutuskan
nya, namun dia berusaha stay positif toh untuk mengambil tindakan tertentu. Sedangkan
menurutnys merawat diri itu penting dan juga “motif tujuan” menunjukan kepada tindakan-

Jom FISIP Volume 2 No. 2 - Oktober 2015 Page 7


tindakan yang telah direncanakan berdasarkan Konsep diri adalah pengalaman kita
pengalaman-pengalaman masa lalu dengan mengenai siapa diri kita (Mulyana, 2002:7).
maksud ingin mencapai tujuan tertentu. Para Melalui komunikasi interpersonal, individu
informant penelitian ini memaparkan bahwa menerima informasi dari orang lain tentang
masa lalu lah yang membuaut mereka secara siapa dan bagaimana dirinya. Hal ini berarti
tidak langsung menjadi gemar merawat diri dan konsep diri yang dibentuk oleh persepsi individu
menjaga serta memperhatikan penampilan. yang mendorong ia untuk melakukan sebuah
Seperti pemaparan randy, lucky dan ardie yang tindakan tertentu saat melakukan komunikasi,
di jumpai di tempat yang berbeda, mereka termasuk dalam melakukan kegiatan komunikasi
mengungkapkan bahwa ibu mereka lah yg antar pribadi. Hal ini terus berjalan secara
berperan membentuk mereka pribadi yang aware reflektif dan berkesinambungan, mengacu pada
akan tubuh, karena dari kecil sudah dibiasakan proses tersebut maka komunikasi bersifat
untuk hidup bersih, rapi, sehingga terbawa prosesual (Mulyana, 2002:109). Konsep diri
hingga dewasa. Mereka juga mengakui dengan terbentuk karena adanya beberapa faktor yang
penampilan yang rapi, berwajah segar menjadi mempengaruhi pembentukan konsep diri itu
salah satu faktor mereka mndapatkan pekerjaan, sendiri. Faktor yang mempengaruhi
setelah bekerja pun mereka harus tetap menjaga terbentuknya konsep diri pria metroseksual di
penampilan sehingga selalu terlihat menarik. kota pekanbaru tersebut yaitu: keluarga/orang
pendapat bahwa tidak harus berlebihan terdekat (significant others) dan kelompok
dalam berpakaian, karena bagaimana pun rujukan (reference group).
mereka adalah seorang pria dan mereka juga a. Keluarga/orang terdekat (Significant
tidak merasa berlebihan dalam berpenampilan, Others)
randy, lucky dan ardie memaparkan Keluarga menjadi faktor utama dalam
berpenampilan senyaman nya mereka saja. pebentukan sifat dan karakter seseorang,
Begitu juga dengan dimas hizky dan robby terutama remaja yang masiih mencari
mengungkapkan hal yang selaras. identitas dirinya. Tidak jarang hal ini
luput dari perhatian orang tua yang
Konsep Diri Pria Metroseksual di Kota menjadi penopang diri dari sebuah
Pekanbaru keluarga. Berangkat dari hal ini peneliti
Persoalan mengenai konsep diri tidak tertarik mengulik cerita dari pria
hanya berkenan dengan masalah psikologis, metroseksual terkait dengan kedekatan
namun juga ada hubungan nya dengan nya dengan anggota keluarga.
komunikasi. konsep diri merupakan gambaran Pada saat melakukan observasi, prnrliti
yang bersifat individu dan sangat pribadi, menemui ibu Tika selaku orang tua dari
dinamis dan evaluatif yang masing-masing Hizky yang bertempat tinggal di Jl.
orang mengembangkannya didalam transaksi- Gelugur (Harapan raya) pada saat
transaksinya dengan lingkungan kejiwaannya weekend karena di hari biasa ibu Tika
dan yang dia bawa-bawa didalam perjalanan sibuk dengan tugas nya sebagai guru di
hidupnya. Konsep diri itu sendiri suatu salah satu sekolah menengah tingkat
gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan, akhir yang ada di kota pekanbaru, maka
pendapat orang mengenai diri kita dan seperti dari itu peneliti memilih akhir pecan
apa diri kita inginkan. secara umum disepakati untuk melakukan observasi terhadap ibu
konsep diri belum ada sejak lahir, konsep diri tika.
dipelajari melalui kontak sosial dan pengalaman dalam penuturan-penuturan Risa,
berhubungan dengan orang lain. Pandangan penulis menangkap bahwa hizky
individu tentang dirinya dipengaruhi oleh memang sosok yang sangat perduli akan
bagaimana individu mengartikan pandangan penampilan, dan hasil penuturan Risa
orang lain terhadap dirinya. Konsep diri mengenai hizky ia merupakan pacar
merupakan konsep dasar dan aspek kritikal dari yang bersih, wangi dan menyenangkan,
individu. tak jarang risa menyempatkan
menemani hizky pada saat ia fitness, dan

Jom FISIP Volume 2 No. 2 - Oktober 2015 Page 8


juga di beberapa kesempatan risa ke Nina memang sudah mengenal hizky
salon untuk memotong rambut hizky sedari bangku SMA hingga saat ini
menemani nya dan sementara risa mereka masih bersahabat, nina juga
melakukan hair cutting hizky mengungkapkan selain hizky memiliki
melakukan creambath. Risa sama sekali kepribadian yang menyenangkan ia juga
tidak merasa risih akan hal itu karena sedikit moody-an.
risa menganggap merawat diri dan Berdasarkan karakteristik konsep diri,
menjaga penampilan bukan hanya terlihat bahwa pria metroseksual di kota
kegiatan yang dilakukan wanita, namun pekanbaru memiliki konsep diri yang positif.
pria juga, wanita mana yang tidak Semua informan memiliki latar belakang yang
senang bersama dengan pria yang berbeda. Baik dari pendidikan, keluarga dan
wangi, bersih, rapi, enak dilihat yang lingkungan sosialnya. Tetapi berdasarkan data
penting bagi risa jangan sampai yang didapat, mereka mengkonsepkan dirinya
berlebihan saja. Berdasarkan hasil seperti itu atas dasar diri sendiri. Setidaknya
observasi yang peneliti lakukan konsep lingkungan dimana dia berada sedikit
diri Pria Metroseksual di kota Pekanbaru mempengaruhi apa yang telah mereka
berawal terbentuk dari keluarga seiring konsepkan pada dirinya sendiri.
berkembangnya konsep diri yang di Konsep diri awal dari setiap orang
milki salah satu pria metroseksual ini adalah mengenali siapa dirinya. Semakin
berubah seperti yang di harapkan mendekati jarak apa yang kita asumsikan
keluarga. Hal ini juga di pengaruhi oleh tentang diri kita, itu berarti baik karena kita
adanya interaksi dan komunikasi yang mengenal diri sendiri. Begitu pula sebaliknya,
membantu mengarahkan pembentukan semakin jauh jarak antara kenyatan dengan apa
konsep diri seperti: teman, pacar, yang kita perkirakan tentang diri sendiri, artinya
lingkungan sosial, dll. buruk sekali pengenalan diri kita.
b. Kelompok Rujukan Dari observasi yang peneliti dapatkan,
Kelompok rujukan juga merupakan konsep diri dari Pria Metroseksual di Kota
salah satu faktor pembentuk konsep diri Pekanbaru dalam penelitian ini bersifat positif,
pria metroseksual. Seiring dengan karena mereka para pria metroseksual mengenal
perubahan pola pikir, pengaruh dari dengan baik bagaimana dirinya. Mereka dapat
lingkungan juga menjadi penentu menerima dan memahami sejumlah fakta yang
konsep diri seseorang., dan terkadang sangat bermacam-macam tentang dirinya
benk menemani hizky saat ke salon sehingga evaluasi terhadap diri sendiri menjadi
untuk sekedar memotong rambut yang positif. Pria metroseksual di kota pekanbaru
mana risa pacar dari hizky tidak bisa mampu menerima apa adanya diri mereka,
menemani.”itulah yang membuat memiliki aroma tubuh wangi dan bentuk badan
persahabatan mereka awet hingga yang proposional merupakan hal yang mutlak,
sekarang. serta memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan
Di tempat dan hari yang berbeda peneliti berambisi akan hal hal yang sudah mereka
menemui sahabat hizky yang lain rencanakan sesuai dengan realitas.
bernama nina, peneliti janjian bertemu Dari ke enam infornman semuanya
dengan nina Come In sebuah café yang menunjukan konsep diri yang positif akan
berada dijalan Rajawali labuh baru, dari dirinya, walaupun ada satu informan yang
pernyataan nina, peneliti menangkap memiliki sifat tertutup yaitu dimas, ia seperti
hal-hal yang di utarakan nina tidak jauh tidak mudah sharing mengenai hal hal yang ada
berbeda dengan apa yang sudah di di hidupnya kepada orang orang yang belum ia
utarakan benk sebelumnya, hizky kenal dekat bahkan dengan teman dekat sekali
memang merupakan sosok pria yang pun, hal ini sangat dimaklumi dan di hargai
rapi dan memang begitu perduli akan karena setiap orang berbeda-beda dalam
diri nya. menjalani kehidupan sosialnya.

Jom FISIP Volume 2 No. 2 - Oktober 2015 Page 9


Setiap peristiwa yang dialami akan beberapa kesimpulan yang dapat dilihat sebagai
menjadi sebuah pengalaman bagi individu. berikut:
Pengalaman yang diperoleh mengandung suatu 1. Pria metroseksual bisa disebut juga
informasi atau peran tertentu yang mana sebagai pria narsistik, pria yang
informasi ini akan diolah menjadi pengetahuan. mengagumi dan mencintai dirinya sendiri.
Dengan demikian berbagai peristiwa yang Baginya, tidak ada yang lebih penting dari
dialami dapat mengubah pengetahuan individu. pada dirinya sendiri. Karena itulah, dia
Suatu peristiwa yang mengandung unsur akan merasa sangat senang jika orang lain
komunikasi akan menjadi pengalaman bisa membicarakan hal-hal yang baik
komunikasi tersendiri bagi individu, dan tentang dirinya.. Dari persepsi fisik pria
pengalaman komunikasi yang dianggap penting metroseksual di kota pekanbaru yang
akan menjadi pengalaman yang paling diingat terdiri dari enam orang infornman rata-
dan memiliki dampak khusus bagi individu rata mereka berpenampilan rapi, memiliki
tersebut (Hafiar, 2012: 308-309). kulit yang bersih terawat dan juga aroma
Pengalaman komunikasi dapat tubuh yang wangi menyegarkan,
dihasilkan dari beragam interaksi perilaku memeiliki bentuk tubuh yang proposional,
dengan lingkungan. Pengalam komunikasi pada berisi, cenderung berotot. Selain
pria metroseksual dapat dibedakan berdasarkan melakukan perawatan diri kesalon seperti
siapa yang menjadi mitra komunikasi pria memotong rambut, facial dan lain-lain,
metroseksual yang menjadi pelaku dalam pria metroseksual di kota pekanbaru juga
penelitian ini. Berdasarkan observasi yang melakukan perawatan tubuh dirumah.
peneliti lakukan, peristiwa komunikasi atau mereka mengakui memang telaten dalam
pengalaman komunikasi yang dihasilkan dari urusan perawatan diri dan juga sangat
interaksi pria metroseksual di kota Pekanbaru memperhatikan cara mereka berpakaian.
dengan: Persepsi Psikis terbagi dua aspek yaitu,
a. Keluarga (orang tua dan saudara) Emosi dam hobi. Aspek emosi para pria
b. Teman metroseksual di kota pekanbaru memiliki
c. Masyarakat situasi emosi yag stabil, dan mereka sudah
Perbedaan jenis pengalaman komunikasi bisa mengendalikan hal tersebut.
pria metroseksual di kota Pekanbaru tersebut Sedangkan dari segi hobi walaupun secara
dapat dilihat pada tabel berikut: tidak langsung mereka menunjukan sisi
Pengalaman Komunikasi Pria Metroseksual feminin namun mereka mempunyai hobi
Kota Pekanbaru yang bersifat maskulin, seperti nge-gym,
Dari ke enam orang infornman dalam bersepeda, tenis, dan futsal. Pria
penelitian ini sudah termasuk pada kategori Metroseksual tidak merasa feminin,
memiliki pengalaman komunikasi yang walaupun tanpa disadari para pria
menyenangkan, dapat dilihat dari variasi bentuk metroseksual sudah seperti wanita yang
pengalaman komunikasi yang dialami oleh pria peduli dengan tubuh dan selalu melakukan
metroseksual dalam ketiga konteks interaksi. perawatan tubuh sebagaimana hal yang
Menjadi pria metroseksual yang mempunyai dilakukan wanita. Masyarakat telah
penampilan dan gaya hidup yang khas dari pria merekonstruksikan perbedaan antara pria
pada umumnya memberikan stigma positif dan wanita dengan citra maskulin dan
dikalangan masyarakat luas, hal inilah yang feminin. Maskulin identik dengan
menibulkan pria metroseksual cenderung keperkasaan, bergelut di sektor publik,
mengalami pengalaman komuniaksi yang jantan dan agresif. Sedangkan feminin
menyenangkan (positif) dari keluarga, teman, identik dengan lemah lembut, bergelut di
dan masyarakat. sektor domestik, pesolek dan lain-lain.
KESIMPULAN 2. Adapun motif yang melatarblakangi
Berdasarkan hasil penelitian yang mereka menjadi pria metroseksual yaitu:
diperoleh di lapangan, maka ditemukan a. Karena orang tua masing masing
infornman telah membiasakan mereka

Jom FISIP Volume 2 No. 2 - Oktober 2015 Page 10


untuk bersih dan merawat diri dari masyarakat, termasuk pemikiran kaum
kecil (masa lalu) , sehingga terbawa pria metroseksual yang dapat di nilai
hingga mereka dewasa dan ditambah terlalu konsumtif. Mengikuti
lagi dengani mereka yang memiliki perkembangan zaman memang bukan
pekerjaan yang membuat mereka merupakan suatu larangan, akan tetapi kita
semakin memperhatikan penampilan. harus dapat memilah-milah dari berbagai
b. Banyaknya majalah majalah pria seperti DAFTAR PUSTAKA
HM, Cosmopolitan for Men, Mens
Health yang mana berisikan informasi Burns, R.B. (1993). Konsep Diri, teori,
trend dan cara merawat dan pengukuran, perkembangan dan perilaku.
membentuk tubuh. Jakarta: Acuan.
c. Berasal dari diri sendiri yang memang
sudah perduli dengan diri. Bungin, Burhan. (2011). Metodologi Penelitian
3. Dalam hal konsep diri Pria Metroseksual Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo
di Kota Pekanbaru konsep dirinya sendiri Persada.
yang membedakan dirinya dengan orang
lain. Konsep diri pria metroseksual di kota Cangara, Hafied, Prof. Dr. H. M.Sc. (2007).
Pekanbaru ini sesuai dengan harapan dan Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja
keinginan mereka sendiri. mereka Grafindo Persada.
mengenali betul dan paham betul dengan
dirinya sendiri. Raho, Bernad. (2007). Teori Sosiologi Modern.
SARAN Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
1. Kehadiran wanita di area publik secara
langsung ataupun tidak langsung juga Devito, Joseph A. (2007). The Interpersonal
telah merubah pola pemikiran kaum pria Communication Book. Jakarta:
tentang bagaimana merespon kehadiran Pearson/Allyn and Bacon.
kaum wanita di area publik, salah satunya
adalah tentang penampilan. Penampilan Fisher, B. Aubrey. (1987). Interpersonal
wanita yang selalu nampak rapi dan wangi Communication: Pragmatic of Human
di area publik telah membuat para pria Relationship. New York: Random House.
juga merasa perlu untuk dapat menjaga
penampilan mereka agar dapat Hill, Napoleon. (2010). 101 Hukum
mengimbangi keberadaan wanita di area SuksesTentang Memelihara Kepribadian
publik. Pertukaran ataupun penyamaan Yang Menarik dan Pemikiran Yang Tepat.
sifat gender di area publik ini diharapkan Ciputat: Kharisma Publishing Group.
tidak diikuti dengan perubahan orientasi
sex antara pria dan wanita, Agar juga Kertajaya, Hermawan. (2003). Marketing in
mereka jangan terlalu berlebihan dalam Venus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
melakukan perawatan diri karena pada
dasar nya mereka itu seorang pria, hal ini Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis
ditujukan agar tidak memunculkan Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
streotipe streotipe miring di setiap Prenada Media Group.
pertukaran ataupun penyamaan sifat-sifat
gender yang memang bisa berubah di Kuswarno, Engkus. 2009. Fenomenologi.
tengah-tengah kemajuan zaman. Bandung: Widya Padjajaran.
2. Kemajuan teknologi memang telah
banyak mempengaruhi pola pikir

Jom FISIP Volume 2 No. 2 - Oktober 2015 Page 11

Вам также может понравиться