Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Nurbaity Fahmia1*
1
Magister Manajemen, Universitas Brawijaya Malang
*fahmia.nurbaity@gmail.com
Abstract :
This purpose of this research is to identify and analyze the affect of environmental
uncertainty on business performance, the affect of environmental uncertainty on
strategic flexibility, and the affect of strategic flexibility to business performance.
Strategic flexibility as a mediation variable. The design of this research is
explanatory research. The research object are the Small Real Estate Developers
(REDs) in the region of Probolinggo. The analysis uses is Partial Least Square
(PLS).
The results shows that there are influence between environmental uncertainty on
business performance, environmental uncertainty on strategic flexibility, strategic
flexibility to business performance, and strategic flexibility mediate environmental
uncertainty on business performance. Nevertheless the mediating role of strategic
flexibility in determining the magnitude of the influence of environmental
uncertainty on business performance is smaller than the direct affect. Overall the
results of this study indicate that if the uncertainty of the environment as a
combination of the state uncertainty, the effect uncertainty and the response
uncertainty can be used as a basis for Small Real Estate Developers (REDs) in
forming strategic flexibility, then Small Real Estate Developers (REDs) will be
able to improve its business performance
71
72
yang tidak menerapkan strategic flexibility. penting. Isuzu merespon positif terhadap
Hal ini seperti yang diungkapkan dalam regulasi pemerintah mengenai standar Euro 2
penelitian oleh Herman dkk tahun 2008 pada dengan tetap memperhatikan preferensi pasar
Isuzu di salah satu pulau di Indonesia yaitu terhadap produk yang diinginkan konsumen.
terjadinya strategic flexibility di dalam Untuk menghadapi persaingan industri
perusahaan didorong oleh adanya setelah dikeluarkannya regulasi pemerintah
ketidakpastian lingkungan.Yaitu adanya mengenai standar Euro 2. Isuzu telah
kebijakan pemerintah melalui SK Menterian mengambil langkah strategis dengan
Lingkungan Hidup No.141 mengenai memproduksi produk yang sesuai standar
dampak emisi gas buang kendaraan. Kondisi Euro 2. Strategic flexibility yang dilakukan
ini yang mendorong industri otomotif untuk adalah dengan melakukan modifikasi produk
menerapkan strategic flexibility dengan melalui penambahan fasilitas (supporting
melakukan perubahan strategi dan inovasi parts) berupa catalytic converter dan head
teknologi. Seperti perubahan pada komponen piston guna mereduksi emisi gas buang
produk, perubahan spesifikasi kendaraan dan kendaraan sesuai dengan standar Euro 2 dan
pada akhirnya akan terjadinya perubahan sesuai dengan preferensi pasar. Hasil kinerja
pada strategi marketing. Untuk mendukung yang tercapai yaitu Isuzu tetap menjadi
strategi tersebut, secara internal perusahaan market leader kendaraan mesin diesel.
perlu melakukan pemetaan kebijakan untuk Dalam penelitian Perez et al., 2014
mengontrol organisasi. Seperti mulai menunjukkan bahwa CEO akan lebih insentif
menganalisa dampak emisi terhadap untuk mengembangkan Strategic Flexibility
lingkungan yang ditindaklanjuti dengan ketika ada suatu iklim ketidakpastian
penerapan teknologi baru, perubahan pola lingkungan yang tinggi.Argumen ini
perilaku. Sedangkan secara eksternal, mendukung teori strategic flexibility yang
perusahaan perlu memperhatikan dari segi dapat didefinisikan sebagai kemampuan
pelanggan dan pesaing. Untuk pesaing organisasi untuk mengidentifikasi besar
termasuk di tingkat manakah Isuzu bersaing, perubahan dalam lingkungan eksternal
apakah persaingan ketat, sedang atau rendah, dengan mendayagunakan sumber daya yang
sedangkan untuk pelanggan bagaimana ada menanggapi perubahan,dan untuk
respon mereka terhadap adanya kebijakan mengenali serta bertindak segera ketika
Euro 2 dan sebagainya. Sedangkan saatnya untuk berhenti(Shimizu dan Hitt,
pengukuran strategic flexibility dari 2004; 45).
perusahaan, pengukuran dilakukan dengan Disisi lain dikemukakan oleh Arnold
depth interview dengan para top management et al., 2015 dinyatakan bahwa lingkungan
perusahaan baik dari segi Research and eksternal yang dinamis menyebabkan
Development, Financial, Marketing, pengambil keputusan mengambil langkah
Operating, International, dan Managerial strategic flexibility ternyata memiliki
&Structural. Dengan adanya pengukuran hubungan yang positif dengan kinerja
variable-variabel dan analisa, maka pada perusahaan. Pengujiannya dengan
akhirnya dihasilkan suatu New Product menggunakan data dari kepala audit
Development yang sesuai dengan keinginan eksekutif yang memberikan dukungan yang
dan kemauan dari pasar. kuat untuk teori. Hasil penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam menunjukkan bahwa para pengambil
menganalis faktor-faktor yang diinginkan keputusan dalam rangka meningkatkan ERM
konsumen terhadap pengembangan produk. mereka meningkatkan fleksibilitas dan
Hal ini berdasarkan pendapat R Lauterborn berdampak positif pada kinerja.
sebagaimana dikutip oleh Kottler dan Praktik strategic flexibility juga
Susanto (2000) bahwa secara keseluruhan dilakukan pada perusahaan China melalui
konsumen Isuzu menganggap faktor Green Management dalam penelitian yang
customer needs, wants dan demand sangat dilakukan oleh J Yang (2015) memberikan
73
yaitu tidak ada hubungan antara dimensi strategic flexibility dan ternyata diperlukan
intensitas persaingan terhadap kinerja bisnis. strategic options yang lain. Combe et al.
Akan tetapi hasil penelitian oleh Timilsina (2012) menyarankan penelitian di masa
(2016) ketidakpastian lingkungan yang depan sebaiknya menguji dan membuka gap
turbulen memiliki dampak negatif pada diantara ketidakpastian lingkungan dan
kinerja bisnis dalam dimensi kinerja strategic flexibility pada perusahaan secara
keuangan dan operasional. empiris. Berdasarkan temuan dari penelitian-
Berdasarkan temuan dari penelitian- penelitian tersebut dapat dikemukakan bahwa
penelitian tersebut dapat dikemukakan bahwa ketidakpastian lingkungan memiliki korelasi
ketidakpastian lingkungan memiliki korelasi yang erat dengan strategic flexibility. Oleh
yang erat dengan kinerja bisnis. Oleh karena karena itu perlu dilakukan pengujian lebih
itu perlu dilakukan pengujian lebih lanjut lanjut apakah ketidakpastian memiliki
apakah ketidakpastian memiliki pengaruh pengaruh terhadap strategic flexibility,
terhadap kinerja bisnis, dengan merumuskan dengan merumuskan hipotesis sebagai
hipotesis sebagai berikut : berikut :
H 1 : Ketidakpastian lingkungan akan mampu H 2 : Ketidakpastian lingkungan akan mampu
meningkatkan kinerja bisnis meningkatkan strategic flexibility.
Perusahaan dalam operasinya Menurut Shimizu (2004), strategic
dipengaruhi oleh lingkungan, baik secara flexibility amat erat hubungannya dengan
langsung maupun tidak langsung. Pearce dan kapabilitas dinamis, karena sebagian dari
Robbinson (2003) mengemukakan bahwa, proses kapabilitas dinamis dalam
kondisi lingkungan secara langsung mengeksekusi keputusan-keputusan bisnis
mempengaruhi kemampuan perusahaan dapat ditafsirkan sebagai strategic flexibility.
untuk mencapai tujuan. Di bawah kondisi Penelitian yang dilakukan oleh
tekanan lingkungan yang tidak pasti, Herman et al. (2008) mengungkapkan bahwa
perencanaan strategis dapat menjadi berubah penerapan strategic flexibility mempengaruhi
dan dapat menjadi se-fleksibel kinerja bisnis secara signifikan dan sebagai
mungkin.Perusahaan harus dapat mengatasi tambahan pada akhirnya perusahaan
dan menyesuaikan terhadap perubahan mengalami survive and compete in market.
kondisi yang tidak pasti dan lingkungan yang Perez et al. (2014) meneliti tentang perilaku
turbulen (Hopkins dan Shirley, 1997). Ini CEO untuk mencapai kinerja perusahaan
meyakini pandangan bahwa untuk merespon mereka menerapkan strategic flexibility.
ketidakpastian dengan menyesuaikan objektif Serta Yan (2015) mengemukakan bahwa
yang ada dengan didukung oleh kemampuan strategic flexibility sebagai kemampuan
dan pengetahuan yang superior (Lau, 1996) dinamis yang pada akhirnya memiliki
dengan pengurangan ketidakpastian melalui pengaruh positif terhadap kinerja bisnis dan
strategic flexibility dengan baik tinggi diakui bahwa di negara-negara berkembang
sebagai satu cara agar tujuan perencanaan strategic flexibility perlu diterapkan.
strategis bisa berhasil kemampuan Argumentasi yang dikemukakan oleh Li
perusahaan. Sementara menurut Patel (2012) (2011) bahwa perusahaan kecil didirikan
strategic flexibility umumnya dianggap perlu sebagai organisasi yang fleksibel
bagi organisasi untuk mengelola kecepatan mencerminkan bahwa organisasi ini sangat
perubahan lingkungan yang tidak pasti dan potensial untuk menciptaan aktivitas secara
meningkatkan kinerja organiasi yaitu yang fleksibel sehingga akan mendorong untuk
dibahas pada penelitian tersebut adalah menerapkan kebijakan strategi yang sesuai
kinerja supply chain. Namun hal ini tidak dengan dinamika lingkungan, namun
sejalan dengan hasil penelitian Combe et al. strategic flexibility saja dirasa kurang. Perlu
(2012) yang menegaskan bahwa beberapa upaya (variabel moderasi) yang lain
ketidakpastian lingkungan tidak berpengaruh untuk mencapai kinerja bisnis.
secara signifikan terhadap penerapan
75
langsung kepada para pengambil keputusan Hair et al. (2013). Adapun ringkasan hasil
(manajer-owner). pengujian validitas sebagaimana tabel 1
Rancangan kuesioner dalam
penelitian ini terdiri dari 2 bagian yaitu Tabel 1. Hasil Uji Validitas
karakteristik responden dan data pengukuran
Variabel Dimensi Item r hitung r tabel Keterangan
variabel. Data responden terdiri dari nama,
KLS1 0.681 0.361 Valid
status, jenis kelamin, umur, tingkat KLS2 0.548 0.361 Valid
pendidikan, lama bekerja. Responden State uncertainty
KLS3 0.794 0.361 Valid
KLS4 0.875 0.361 Valid
terlebih dahulu diseleksi sebelum mengisi Ketidakpast KLS5 0.810 0.361 Valid
ian
kuesioner agar mendapatkan responden yang Lingkungan KLS6 0.776 0.361 Valid
KLE1 0.944 0.361 Valid
sesuai dengan tujuan. Pada analisis statistik Effect uncertainty
KLE2 0.930 0.361 Valid
adalah kuesioner dengan menggunakan skala Response KLR1 0.913 0.361 Valid
uncertainty KLR2 0.867 0.361 Valid
Likert 1-5 dimana 1 adalah “Sangat Tidak SFP1 0.933 0.361 Valid
Perhatian
Setuju” dan 5 adalah “Sangat Setuju”. Untuk SFP2 0.852 0.361 Valid
Strategic SFA1 0.825 0.361 Valid
informasi pendukung menggunakan studi Flexibility
Assesment
SFA2 0.876 0.361 Valid
pustaka yaitu pengumpulan informasi dan Tindakan
SFT1 0.875 0.361 Valid
SFT2 0.893 0.361 Valid
data dengan bantuan berbagai macam Profitability KB1 0.850 0.361 Valid
material yang berasal dari literatur maupun Pertumbuhan
penjualan KB2 0.704 0.361 Valid
dari karya ilmiah yang berhubungan dengan Efisiensi KB3 0.845 0.361 Valid
penelitian.Selain itu dibutuhkan informasi
kualitatif. Informasi kualitatif yang Sumber : Data primer diolah (2016)
Sumber : Data primer diolah (2016) Sedangkan model diagram jalurnya sbb:
Berdasarkan ringkasan hasil
pengujian reliabilitas instrumen penelitian
diketahui bahwa semua nilai Cronbach’s
Alpha > 0.6. Dengan demikian item
pertanyaan pada dimensi state uncertainty,
effect uncertainty, response uncertainty,
perhatian, assesment, tindakan, dan variabel
kinerja bisnis dinyatakan reliabel atau
konsisten dalam mengukur variabel tersebut,
sehingga dapat dipergunakan sebagai alat
pengumpul data dalam penelitian ini.
Berdasarkan diagram jalur pada penelitian ini
maka dibutuhkannya Convergent Validity1st Gambar 1. Diagram Alur
order yamg dimaksudkan untuk mengetahui
valid tidaknya item dalam mengukur dimensi Adapun untuk hasil Convergent
(Hair., et al, 1995). Convergent validity 1st Validity2nd order dimaksudkan untuk
order setiap item dalam mengukur dimensi mengetahui valid tidaknya suatu dimensi
ditunjukkan oleh besar kecilnya loading dalam mengukur variabel laten (Haier., et al,
factor. Suatu item dikatakan valid apabila 2010). Convergent validity 2nd order setiap
loading factor bernilai positif dan lebih besar dimensi dalam mengukur variabel laten
0.5. Hasil pengujian Convergent Validity1st ditunjukkan oleh besar kecilnya loading
order dapat dilihat melalui tabel 3 factor. Suatu dimensi dikatakan valid apabila
loading factor bernilai positif dan lebih besar
Tabel 3. Hasil Uji Convergent Validity1st dari 0.5.dapat dilihat dalam 4
order
Variabel Dimensi Item
Original
Sample (O)
Keteran
gan
Tabel 4. Hasil Uji Convergent Validity2nd
KLS1 0.820 Valid
order
KLS2 0.717 Valid
State Original
KLS3 0.839 Valid Variabel Dimensi Keterangan
uncertainty Sample (O)
KLS4 0.931 Valid
Ketidakpastian KLS5 0.876 Valid State uncertainty 0.946 Valid
Lingkungan KLS6 0.816 Valid Effect
Ketidakpastian 0.721
Effect KLE1 0.885 Valid uncertainty Valid
Lingkungan
uncertainty KLE2 0.918 Valid Response
0.742
uncertainty Valid
Response KLR1 0.917 Valid
uncertainty KLR2 0.935 Valid Perhatian 0.764 Valid
Strategic
Assesment 0.913 Valid
Flexibility
Tindakan 0.759 Valid
Pengujian reliabilitas yang dapat variabel lain yang tidak dibahas dalam
digunakan untuk menguji reliabilitas penelitian ini.
konstruk adalah cronbach alpha dan Hasil pengujian hipotesisi menunjukkan :
composite reliability. Kriteria pengujian H 1 : Pengaruh ketidakpastian lingkungan
menyatakan bahwa apabila composite terhadap kinerja bisnis menghasilkan
reliability bernilai lebih besar dari 0.7 dan koefisien jalur sebesar 0.690 dengan
cronbach alpha bernilai lebih besar dari 0.6 nilai T statistics sebesar 10.814.
maka konstruk tersebut dinyatakan reliable Dengan demikian hipotesis 1 diterima.
dapat dilihat melalui ringkasan yang H 2 : Pengaruh ketidakpastian lingkungan
disajikan dalam table 5 berikut: terhadap strategic flexibility
menghasilkan koefisien jalur sebesar
Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Konstruk 0.548 dengan nilai T statistics sebesar
Composite Cronbachs
5.221. Dengan demikian hipotesis 2
Dimensi / Variabel
Reliability Alpha diterima.
State Uncertainty 0.932 0.912
Effect Uncertainty 0.897 0.771 H 3 : Pengaruh strategic flexibility terhadap
Response Uncertainty
Perhatian
0.923
0.889
0.834
0.750
kinerja bisnis menghasilkan koefisien
Assesment 0.899 0.777 jalur sebesar 0.175 dengan nilai T
Tindakan 0.860 0.676
Kinerja Bisnis 0.828 0.686 statisticssebesar 2.539. Dengan
Sumber : Data primer diolah (2016) demikian hipotesis 3 diterima.
H 4 :(Strategic flexibility akan mampu
Goodness of fit Model digunakan memediasi hubungan antara
untuk mengetahui besarnya kemampuan ketidakpastian lingkungan dengan
variabel endogen untuk menjelaskan kinerja bisnis) sebagai indirect effect
keragaman variabel eksogen, atau dengan
kata lain untuk mengetahui besarnya Hasil analisis menginformasikan
kontribusi variabel eksogen terhadap variabel variabel yang memiliki total efek terbesar
endogen. Goodness of fit Model dalam terhadap kinerja bisnis adalah ketidakpastian
analisis PLS dilakukan dengan menggunakan lingkungan dengan total efek sebesar 0.785.
Q-Square predictive relevance (Q2). Adapun Dengan demikian ketidakpastian lingkungan
hasil Goodness of fit Model yang telah memiliki pengaruh yang paling dominan
diringkas dalam tabel 6 terhadap kinerja bisnis.
owner akan bereaksi dalam menyikapi mengukur resiko wajib dimiliki oleh seorang
ketidakpastian tersebut dengan penerapan manager-owner. Tindakan manajer-owner
strategic flexibility sehingga menumbuhkan dalam menilai resiko, mempertimbangkan
perhatian terhadap peluang dan ancaman, langkah-langkah strategik apa yang harus
perhatian terhadap kelebihan dan kelemahan diambil merupakan kunci sukses dalam
internal, memperhitungkan resiko dan berani meningkatkan kinerja bisnis. Selain itu
mengubah strategi di saat strategi tersebut manager-owner juga disarankan untuk mulai
perlu untuk disesuaikan. Terdapat pengaruh belajar untuk menggunakan manajemen yang
yang signifikan antara persepsi manager- modern. Saran bagi para peneliti selanjutnya
owner tentang penerapan strategic flexibility dapat mengembangkan model penelitian
terhadap kinerja bisnis. Hal ini menunjukkan dengan: (1) menambahkan variabel lain
ketika strategic flexibility sebagai keyakinan seperti marketing flexibility, coordination
bagi manager-owner terhadap flexibility, resource flexibility ; (2)
pengeksekusian strategi di masa depan yang memperluas cakupan penelitian ; (3)
menguntungkan maka peningkatan laba, mengembangkan penelitian pada industri
pertumbuhan penjualan dan ekspansi proyek yang berbeda.
merupakan hasil langsung aktivitas
penerapan strategic flexibility yang DAFTAR PUSTAKA
menanamkan komitmen untuk perhatian, Arikunto, Suharsimi. 2004. Prosedur
assessment, dan kebranian dalam mengambil Penelitian: Pendekatan Praktis, Rineka
tindakan. Strategic flexibility memediasi Cipta, Bandung
persepsi manager-owner tentang
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja Arnold, V., Benford, T., Canada, J., and
bisnis. Hal ini menunjukkan bahwa strategic Sutton, S. 2015. Leveraging integrated
flexibility sebagai proses tidak langsung information systems to enhance
bagaimana ketidakpastian lingkungan strategic flexibility and performance:
mempengaruhi kinerja bisnis. Meskipun The enabling role of enterprise risk
demikian peran mediasi strategic flexibility management. International Journal of
dalam menentukan besarnya pengaruh antara Accounting Information Systems.Vol.
ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja 19 : 1–16.
bisnis lebih kecil dibandingkan pengaruh
langsung. Secara keseluruhan hasil studi ini Bastian, E. and Muchlish. M. 2012.
mengindikasikan bahwa kombinasi antara Perceived Environment Uncertainty,
ketidakpastian lingkungan dengan Business Strategy, Performance
kompleksnya state uncertainty, effect Measurement Systems and
uncertainty dan response uncertainty Organizational Performance.Procedia -
mendasari UKM Developer dalam Social and Behavioral Sciences.Vol65:
membentuk strategic flexibility sehingga 787 – 792.
mampu memperbaiki atau meningkatkan
kinerja bisnis. Berdasarkan hasil temuan Bhimani, A. 2009. Risk management,
penelitian bahwa dimensi assessment corporate governance and management
menghasilkan nilai loading paling tinggi accounting: emerging
dibandingkan dua dimensi yang lain namun interdependencies. Management
rata-ratanya rendah. Artinya dimensi Accounting Research Vol. 20: 2-5.
assessment belum bisa diterapkan dengan
baik oleh manajer-owner, dengan demikian Boeker, W.B. (1989), “Strategic change: the
saran untuk developer dalam menghadapi effects of founding and history”,
state uncertainty tidak hanya fokus pada Academy of Management Journal, Vol.
tindakan, namun harus diimbangi oleh 32 No. 3 : 489-516.
assessment. Hal ini berarti kemampuan
82
Cronbach LJ (1971) Test validation.In RL Hamel, G.Doz, Y.L. & Prahalad, C.K., 1989.
Thorndike (Ed),Educational Collaborate With Your Competitor and
measurement (2ndedn).American Win. Harvard Business Review,
Council on Education, Washington, January-February: 133-139
DC.
Hatch, Jim and Jeffery Zweig. 2001.
Darya, I.G. 2012.Pengaruh Ketidakpastian Strategic Flexibility: The key to
Lingkungan Dan Karakteristik growth. Ivey Business Journal.Vol. 65:
Kewirausahaan Terhadap Kompetensi 44-47
Usaha Dan Kinerja Usaha Mikro Kecil
Di Kota Balikpapan.Jurnal Inovasi Herman, R. T, Manggala, M. P, Sutjiadi, A,
dan Kewirausahaan.Vol. 1 p:65-78 Yusuf, A.M. 2008.Analisis strategic
flexibilitydan penerapan standar Euro 2
Dyne,V.L, Graham, J.W., and Dienesch, terhadap pengembangan
R.M., 1994. Organizational produk.Journal of Business Strategy
Citizenship Behavior: Construct and Execution Vol. 1 No.1 November:
Redefinition, Measurement, and 55 - 74.
Validation. Academic Management
Journal. Vol 37 (4): 765-802. Herri and Wafa, S.A. 2003.The Influence of
Internal and External Factors to the
Eisenhardt, K.M. 1989. Making fast strategic Performancer of Indonesian Small and
decisions in high velocity Medium Enterprises.
environment.Academy of Management
Journal.Vol. 32 No. 3. pp: 543-76. Ho, Paul. 2014. An Exploratory Study Of
The Impact Of Organizational
Ferdinand, Augusty ,(2006) Metode Environments On Property
Penelitian Manajemen, Metode Development Firms. Journal of
Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Financial Management of Property and
Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen, Construction. Vol. 19 No. 3, pp. 226-
Edisi 2 Badan Penerbit Universitas 245.
Diponogoro, Semarang.
Hopkins, W.E. and Shirley E.H. 1997.
Fuller, Badden C. (2006). To conform or to Strategic Planning-Financial
perform: Mimetic behaviour, Performance in Bank: A Causal
legitimacy-based groups and Examination. Strategic Management
performance consequences. Journal of Journal. Vol. 18 (8): 635-652.
Management Studies, 7(43), 1559–
1581. Hunger, J.D. dan Wheelen, T.L.
2002.Strategic Management and
Ghozali, I, dan Fuad, 2012, Structural Business Policy. Eight Edition, Pearson
Equation Modeling: Teori, Konsep dan Education. New Jersey.
Aplikasi dengan program LISREL
83
Jack, S.L. (2005), “The role, use and Management Studies. Vol. 5 No. 3, pp.
activation of strong and weak network 256-271.
ties: a qualitative analysis”, Journal of
Management Studies, Vol. 42, pp. Liang, J., Li, L. and Song, F. 2013. An
1233-1259. JOCM 272-294. explanation of capital structure of
China’s listed property firms.Property
Jogiyanto, H.M., 2014, Konsep & Aplikasi Management. Vol. 32 No. 1, 2014 pp.
PLS (Partial Least Square) untuk 4-15
Penelitian Empiris, ANDI, Yogyakarta.
Luo, Y. 1999. Environment-Strategy-
Kachra, Ariff and White, Roderick. 2008. Performance Relations in Small
Know-how transfer: The role of social, Business in China: A Case of
economic/competitive and firm Township and Village Enter;prises in
boundary factors. Strategic Southern China. Journal of Small
Management Journal. Vol. 29 (4): 425- Business Management. Jan 37 (1).
445 ABI/INFORM Research: 103- 122.
Radar Bromo. 12 April, 2014. Evaluasi Sugiyono, 1999. Metode Penelitian Bisnis.
Kredit Bank Syariah Mandiri, hlm. 30. Jakarta. Alfabeta.
85
Sutrisno, 2001. Manajemen Keuangan Teori, Wikipedia. 2016. Kabupaten dan Kota
Konsep dan Aplikasi, Edisi Pertama. Probolinggo. Diperoleh 28 Juli 2016,
Cetakan Kedua, Ekonisia,. Tunggal, A. dari http://www.wikipedia.com
Widjaja, 1995,Yogyakarta
Wixom, B.H,; Watson, H.J. An Empirical
SWA. 2016. Seperti Apa Tren Konsumen Investigation of Factors Affecting
Properti Saat Ini. Website. Data Warehousing. MIS Quarterly
2001, 25(1), 17-41
Tangen, Stefan. 2004. Performance
Measurement: from Philosophy to Yang, J., Zhang, F., Jiang, X,.and Sun, W.,.
Practice. International Journal of 2015. Strategic flexibility, green
Productivity and Performance management, and firm
Management.Vol. 53 No. 8. competitiveness in an emerging
economy. Technological Forecasting
Thomas, B., Deshmukh, U.M., and Kumar, & Social Change. Vol 101: 347–356
K.P. (2008).High Performing
Organizations. New Delhi: McGraw Zahra, S.A., Hayton, J.C., Neubaum, D.O.,
Hill. Dibrell, C. and Craig, J. (2008),
“Culture of family commitment and
Timilsina, Binod. 2016. Does competitively strategic flexibility: the moderating
distinct operation enable Performance effect of stewardship”,
in turbulent business environment? A Entrepreneurship Theory and
study on finish SMEs.Management Practice, Vol. 32, pp. 1035-1054.
and Production Engineering
Review.Vol. 7 No.3: 94-104. Zhang, X., Shen, L., Wu, Y., Linda, C.
2009.Competitiveness Assessment for
Tushman, M.L. and O’Reilly, C.A. III. 1996. Real Estate Enterprises in China: A
Ambidextrous organizations: Model-Procedure. International
managing evolutionary and Journal of Strategic Property
revolutionary change. California Management. Vol. 13, 229–245
Management Review. Vol. 38 No. 4,
pp. 8-30. Zhang, X., Shen, L., Wu, Y., Peng, Y.
2010. Core Competitiveness
UU No. 3/2014 Perumahan Rakyat Indicators: A Study of Real Estate
Developers in China. Facilities.Vol.
UU No. 21/2008 tentang Perbankan Syariah 28 No. 11/12, pp. 526-541
Ward, P.T., Rebecca, D.G., Leong, K., dan Zhang, X., Shen, L., Skitmore, M., Xia, B.
Sum, C.C. 1995. Business 2010.Key Competitiveness Indicators
Environment, Operation Strategy, and for New Real Estate
Performance: An Empirical Study of Developers.Journal of Financial
Singapore Manufactures. Journal of Management of Property and
Operation Management, (13): 99-109. Construction. Vol. 15 No. 2, pp. 143-
157
Webb, J. and Dawson, P. (1991), “Measure
for measure: strategic change in an