Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
(Studi Kasus: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I Sei Kebaro, Kabupaten Labuhanbatu Selatan
dan Kabupaten Padang Lawas Utara)
(Analysis of Costs and Productivity in Plant Forest Wood Production Industry
Case Study: PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I Sei Kebaro, Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan
Kabupaten Padang Lawas Utara)
Abstract
Analysis of costs and productivity of timber production is done in PT. Sumatera Riang Lestari. This research was
conducted since August 2014 until September 2014. The purpose of this research is to analyze the cost of harvesting that
focus on the stages of harvesting, the division of the stem, stacking, stripping, extraction, loading and analyzing productivity
and harvesting of timber in HTI PT. Sumatera Riang Lestari. The method of analysis in the sampling trees is done by
purposive sampling. To analyze the cost of harvesting used calculation formulas fixed costs and variable costs (variable). To
analyze the productivity of harvesting is done by calculating the productivity of timber extraction from the location of HTI to
sawmills with conveyances (truck). Data in the calculation of costs and productivity of timber harvesting obtained by direct
observationin the field. The research results showed that the cost of harvesting, fixed and variable costs (variable) used is
IDR 288.243/hour and IDR 398.849,38/hour. Productivity harvesting of timber obtained in plantation forests (HTI) PT.
Sumatera Riang Lestari is 314,80 m3/day.
Keyword: Cost Analysis, harvesting productivity, Industrial Plantation Forest, PT. Sumatera Riang Lestari.
BV = BPr + Bbk + Bo
Bm = BT + BV
Kegiatan pemanenan kayu diawali dengan
Keterangan: Bm = Biaya mesin (Rp/jam). kegiatan penebangan. Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan di PT. Sumatera Riang Lestari-Blok I, Sei
- Upah tenaga kerja, dihitung dengan rumus: Kebaro, Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan
Kabupaten Padang Lawas Utara dapat dilihat dari Tabel
Gaji (Rp per bulan) 1. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel 80
Up = batang pohon dan alat yang digunakan pada kegiatan
Hr x W penebangan adalah chainsaw. Di lokasi penelitian ada
Keterangan : Up = Upah tenaga kerja (Rp/jam) dua merk chainsaw yang digunakan, yaitu merk STIHL
Hr = Hari kerja rata-rata per bulan dan merk NEW WEST. Pada Tabel 1, pada kolom waktu,
W = Jam kerja per hari (jam/hari) dapat juga dilihat bahwa chainsaw yang membutuhkan
sedikit waktu untuk menebang adalah merk STIHL. Hal
HASIL DAN PEMBAHASAN ini disebabkan oleh spesifikasi mesin dari chainsaw merk
STIHL (kecepatan max. 13.500 rpm) memiliki kecepatan
A. Kegiatan dalam Pemanenan putar yang lebih cepat dibandingkan dengan merk NEW
1. Penebangan (Felling) WEST (kecepatan max. 12.000 rpm).
Kegiatan ini merupakan yang awal dilakukan Waktu potong di atas sudah termasuk waktu pohon
dalam pemanenan kayu dengan tujuan untuk untuk menyentuh tanah. Jadi, waktu untuk pohon
pengolahan kayu industri. Ditjen Pengusahaan Hutan tumbang mencapai tanah juga mempengaruhi waktu
(1993) menyatakan bahwa tujuan penebangan yaitu potong dalam Tabel 1 dipenelitian ini. Tinggi pohon juga
untuk mendapatkan bahan pasokan industri pengolahan mempengaruhi cepat-lambatnya waktu yang dibutuhkan
kayu dengan jumlah yang cukup dan kualitas memenuhi pohon mencapai permukaan tanah. Diameter pohon juga
persyaratan. Pada saat akan melakukan penebangan mempengaruhi waktu potong pohon. Karena semakin
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dikerjakan besar ukuran diameter pohon yang akan ditebang maka,
oleh seorang penebang atau sering disebut operator semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk memotong.
chainsaw. Dari hasil pengamatan ada beberapa hal yang Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa ukuran diameter pohon
tidak dilakukan oleh seorang penebang, yaitu sebagai yang ditebang dengan menggunakan alat chainsaw merk
berikut: STIHL membutuhkan waktu lebih sedikit untuk
Ada beberapa operator chainsaw yang tidak memotong dibandingkan dengan merk NEW WEST.
menggunakan perlengkapan keamanan dan Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang
peralatan keamanan dan keselamatan kerja, dapat mempengaruhi waktu tebang untuk satu pohon.
seperti helm dan sepatu. Dalam penelitian ini ada 3 (tiga) hal yang mempengaruhi,
Ada beberapa pohon yang ditebang tidak memiliki yaitu tinggi pohon, diameter pohon, dan spesifikasi alat.
takik tebang. Hasil pengamatan yang dilakukan di lokasi
Tidak semua pohon yang ditebang diarahkan ke penelitian menunjukkan bahwa tanaman bawah tegakan
jalur sampah. di areal tebangan tidak terlalu tinggi dan sulit bagi
operator chainsaw untuk berjalan berpindah dari pohon
yang satu menuju pohon yang berikutnya. Hal ini
menyebabkan operator chainsaw tidak terlalu banyak
waktu yang dipakai dalam berpindah ke pohon yang
akan ditebang berikutnya. Pada Tabel 1 dapat diketahui
bahwa waktu untuk persiapan dalam menebang rata-rata
membutuhkan waktu 9 menit 11 detik. Dalam hal ini yang
termasuk dengan persiapan adalah memeriksa bahan
(a) (b) bakar alat (jika habis diisi kembali), memeriksa oli, dan
Gambar 1. (a) Kesalahan operator tidak pakai helm dan sepatu; (b)
Tebangan tidak menggunakan takik. mengikir mata rante yang kurang tajam. Mengikir mata
rante yang membutuhkan waktu lebih banyak dari pada
untuk memeriksa oli dan bahan bakar serta mengisi
ulang jika habis atau tinggal sedikit.
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa
produktivitas tertinggi didapat dengan menggunakan
chainsaw merk STIHL, yaitu sebesar 77,91 m3/jam
sedangkan dengan menggunakan chainsaw merk NEW
WEST produktivitas adalah sebesar 70,39 m3/jam.
Berdasarkan penelitian Suhartana, S., et al (2009) yang
menyatakan bahwa produktivitas penebangan adalah
(a) (b)
sebesar 14,418 m3/jam dengan menggunakan chainsaw Gambar 2. (a) dan (b) Operator chainsaw sedang memotong kayu jadi
merk STIHL MS 270 serta Suhartana dan Yuniawati beberapa sortimen.
(2005) menyebutkan bahwa produktivitas penebangan
dengan menggunakan chainsaw STIHL type 070 dengan Hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan di
teknik penebangan serendah mungkin (TPSM) dan lapangan, terkhusus pada tahap pembagian batang,
penebangan konvensional (PK) masing-maisng sebesar telah dilakukan beberapa hal yang harus diperhatikan,
15,445 m3/jam dan 12,810 m3/jam. Dari hasil penelitian seperti sebagai berikut:
tersebut menunjukkan bahwa penggunaan chainsaw Menggunakan stick (tongkat sebagai ukuran)
dapat meningkatkan produktivitas penebangan yang dengan ukuran 250 cm, tujuannya adalah agar
berarti produksi kayu meningkat serta diharapkan dapat tidak terjadi kesalahan pengukuran yang dapat
meningkatkan nilai efisiensi pemanfaatan kayu maka dari menyebabkan perbedaan panjang potongan.
Tabel 1 produktivitas penebangan yang didapat dengan Pohon yang sudah ditebang harus dipotong
menggunakan chainsaw merk STIHL MS 381 semua, tujuannya adalah agar memaksimalkan
merupakan produktivitas yang tinggi. nilai ekonomis kayu.
Secara keseluruhan kegiatan penebangan yang Pemotongan batang harus tegak lurus sumbu
dilakukan, yaitu dengan menggunakan chainsaw batang, tidak boleh miring melebihi 100 terhadap
merkSTIHL dan chainsaw merk NEW WEST yang sumbu vertikal. Tujuannya adalah agar tidak terjadi
memiliki kapasitas tangki minyak 0,6 liter. Artinya, perbedaan pengukuran.
chainsaw yang digunakan adalah chainsaw ukuran kecil. Pemotongan dilakukan hingga ujung pohon hingga
Dari beberapa sampel yang diambil didapat bahwa rata- diameter minimal 5 cm, tujuannya adalah agar
rata waktu yang dipergunakan dalam penebangan untuk memaksimalkan kayu produksi.
satu pohon adalah 12,15 detik dengan rincian sudah
termasuk memotong satu pohon dan berjalan menuju Tabel 2. Kegiatan pengerjaan pembagian batang di hutan tanaman
industri
pohon berikutnya serta menumbang pohon. Maka untuk Diameter (m) Jlh Panjang Volume
satu menit dapat menumbang 5 pohon. Dalam satu jam Panjang
Sorti Sortimen Sortimen
(m) Pangkal Ujung
dapat menumbang 300 batang pohon. Jika waktu -men (m) (m3)
produktif kerja per hari adalah 8 jam, maka produktivitas 17,55 0,11 0,10 513 2,50 12,30
rata-rata per harinya adalah 2.400 batang.
Keterangan : sortimen = potongan-potongan kayu yang siap diangkut.
2. Pembagian Batang (Bucking)
Kegiatan pembagian batang merupakan bagian Penelitian ini menggunakan sampel pohon
dari penebangan karena alat yang digunakan dalam sebanyak 80 batang pohon. Dari Tabel 2 didapat banyak
kegiatan pembagian batang sama dengan alat yang sortimen adalah 513 sortimen. Jadi, rata-rata dalam 1
digunakan dalam kegiatan penebangan, yaitu chainsaw. (satu) batang pohon dapat dihasilkan 6 sortimen dengan
Dari hasil penelitian, kegiatan pembagian batang ada ukuran yang berbeda-beda tiap sortimen. Sortimen
yang dilakukan sebelum pengupasan dan ada juga yang merupakan potongan-potongan atau sortimen-sortimen
dilakukan setelah pengupasan. Pengupasan merupakan kecil dari 1 (satu) batang pohon dengan ukuran yang
salah satu kegiatan dalam pemanenan yang dilakukan di telah ditentukan, yaitu 2,50 m. Rata-rata diameter
hutan tanaman industri PT. Sumatera Riang Lestari-Blok pangkal sortimen adalah sebesar 0,11 m dan diameter
I, Sei Kebaro, Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan ujungnya adalah 0,10 m. Dari satu pohon, semakin ke
Kabupaten Padang Lawas Utara dengan tujuan ujung pohon diameter semakin kecil dan angka yang
membersihkan kayu dari kulit kayu. Karena dalam tertera dalam Tabel 2, kolom diameter, merupakan rata-
pembuatan kertas kulit kayu tidak dibutuhkan. Namun, rata dari keseluruhan pangkal sortimen dan ujung
kulit kayu dibiarkan di areal tebangan untuk kemudian sortimen.
dijadikan pupuk. Tabel 2, pada kolom volume merupakan jumlah
Dalam kegiatan ini, tidak semua batang pohon dari keseluruhan volume sortimen, baik itu sortimen yang
yang berpotensi untuk diproduksi dalam satu batang berdiameter besar maupun yang berdimeter kecil. Jadi,
pohon. Karena kayu yang berdiameter di bawah 5 cm volume per sortimen dan diameter sortimen dapat
tidak untuk dijadikan kayu produksi. Tetapi, kayu yang selengkapnya dilihat pada lembar lampiran.
berdiameter di bawah 5 cm tersebut dikumpulkan dan Secara keseluruhan kegiatan pembagian batang
kemudian dijual kepada masyarakat untuk dijadikan kayu ini dilakukan dengan menggunakan chainsawmerkSTIHL
bakar. Jadi, semua yang tidak dibawa ke pabrik-pabrik dan chainsawmerk NEW WEST ukuran kecil yang
pembuatan kertas tetap dimanfaatkan oleh memiliki kapasitas tangki minyak 0,6 liter. Dari beberapa
PT. Sumatera Riang Lestari. sampel yang diambil didapat bahwa untuk memotong
satu batang pohon (1 batang pohon = ± 6 sortimen) pabrik. Jadi, dilakukan pengupasan terlebih dahulu di
menjadi satu sortimen diperlukan waktu selama 4,61 areal tebangan di hutan tanaman indiustri PT. Sumatera
detik. Dalam satu menitnya dapat menghasilkan Riang Lestari-Blok I, Sei Kebaro, Kabupaten
sebanyak 13 sortimen. Sehingga dalam satu jam dapat Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Padang Lawas
menghasilkan 780 sortimen yang telah dipotong. Jika Utara.
digambarkan dalam harian yang produktif waktu kerja Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di
hanya 8 jam, maka dalam satu hari produktivitas rata- hutan tanaman indiustri PT. Sumatera Riang Lestari-Blok
rata per hari adalah sebanyak 6.240 sortimen atau I, Sei Kebaro, Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan
setara dengan 1.040 batang pohon. Kabupaten Padang Lawas Utara diketahui bahwa
3. Penumpukan (Pre-Bunching) kegiatan pengupasan dilakukan dengan 2 cara, yaitu
Penumpukan merupakan kegiatan mengumpulkan cara mekanis dan cara manual. Secara mekanis
kayu yang sudah ditumbang untuk menjadi tumbangan pengupasan dikerjakan dengan menggunakan alat
yang tersusun secara rapi agar pengupasan kulit kayu kupas untuk mengupas kulit pada 1 (satu) batang pohon
mudah dilakukan. Sebelum kulit kayu dikupas, kayu sedangkan secara manual dengan menggunakan tenaga
terlebih dahulu disusun rapi dengan menggunakan manusia, yaitu masyarakat sekitar lokasi penelitian.
excavator jepit. Penumpukan yang dimaksud bukanlah Secara manual pengupasan kulit dilakukan pada kayu
penumpukan yang disusun di tempat penumpukan di potongan (sortimen) saat kayu masih dalam keadaan
pinggir jalan untuk dimuat ke alat angkut (truck) segar agar kayu lebih mudah untuk dikupas kulitnya.
melainkan disusun dan ditumpuk menjadi beberapa Pengupasan kulit kayu dilakukan dalam waktu selambat-
tumpukan dalam satu areal tebangan untuk lambatnya dua hari setelah penebangan. Alat yang
memudahkan dan mengurangi waktu pakai pada digunakan adalah parang dan obeng untuk mencongkel
kegiatan pengupasan kulit kayu. kulit agar memudahkan pengupasan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Beberapa hal yang dilakukan dalam kegiatan
kegiatan penumpukan adalah sebagai berikut: pengupasan adalah sebagai berikut:
Tumpukan kayu tidak terlalu tinggi untuk Semua kayu yang sudah ditumbang atau pun yang
memudahkan pengupasan dengan alat kupas. sudah dipotong dikupas bersih.
Tumpukan dilakukan di areal yang mudah Dilakukan pengupasan dari arah pangkal kayu
dijangkau oleh alat kupas. sampai ujung kayu dan yang tertinggal hanya di
bawah diameter 5 cm.
Pengupasan secara manual dilakukan sampai
seluruh kulit kayu terkupas.
Pengupasan secara mekanis dilakukan dengan
hati-hati agar tidak terjadi patah batang pohon.
(a) (b)
Gambar 3. (a) Excavator menyarad kayu ke tepi jalan; (b) Excavator
merapikan tumpukan kayu.