Вы находитесь на странице: 1из 6

Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No.

2, Mei 2015

The Difference Result of Perineal Massage and Kegel Exercise toward


Preventing of Perineal Laceration during Labor

Perbedaan Hasil Masase Perineum dan Kegel Exercise terhadap


Pencegahan Robekan Perineum pada Persalinan di Bidan

Sri Rahayu
Sri Sumarni
Umaroh

Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang


Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang
E-mail: yayoekSR-74@yahoo.com

Abstract
The aim of this tsudy is to know the difference result of perineal massage and Kegel
exercise toward preventing of perineal laceration during labor in the Independent Midwives
are close to the District of Semarang. This study is pre experimental research with posttest
only design. The population in this stdy is the third trimester pregnant woman who was
more than 35 weeks gestational age. The subject of this study were concisted of 18 women as
a group one who have done perineal massage beforehand. However, the same number of
them have done Kegel exercise from 35 weeks until at term as a group two. The sampling
used in this study was a simple random sampling. A group one was tought with perineal
massage from 35 weeks until at term. On the other hand, group two was tought with Kegel
exercise from 35 weeks until at term. Data about perineal laceration was collected from
partogram when they delivered baby. The data was analisd by Man Whitney test. The result
of this studi is 77,8 % of group woman who done perineal massage faced first degree of
perineal laceration. However, there are only 50 % woman who done Kegel exercise, got first
degree of perineal laceration. There is a difference results of perineal massage and Kegel
exercise toward preventing of perineal laceration during labor in the Independent Midwives
are close to the District of Semarang, which is showed by p value at 0,037. Care provider
especially midwive has to service the pregnant woman and encourage to them for doing
perineal massage from 35 weeks gestational age until at term.

Keywords: perineal, kegel, laceration, message

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pengaruh antara masase perineum
dan kegel exercise dalam mencegah robekan perineum pada proses persalinan. Jenis
penelitian ini eksperimen dan rancangan penelitian pre eksperimental dengan Postest
Only Design. Populasinya adalah ibu hamil trimester III dengan kehamilan 35 minggu.
Subyek penelitian terdiri kelompok masase perineum dan kelompok kegel exercise
masing-masing 18 orang yang diambil secara simple random sampling. Cara pengumpulan
data dengan mengajarkan pada subyek penelitian 1 kelompok masase perineum dan 1
kelompok kegel exercise dimulai dari kehamilan trimester III sampai menjelang persalinan,
cara penilaian dari catatan persalinan tentang derajat robekan perineum. Data dianalisa

___________________________________________________________________________________
Sri Rahayu; Sri Sumarni; Umaroh 728
Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 2, Mei 2015

dengan uji Mann Whitney. Didapatkan derajat robekan perineum pada kelompok
masase perineum sebagian besar pada derajat 1 (77,8%) dan pada kegel exercise sebesar 50%.
Analisa bivariat dapatkan ada perbedaan derajat robekan perineum yang dilakukan masase
dan kegel exercise (p= 0,037). Tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan
pelayanan ibu hamil perlu mensosialisasikan manfaat dan cara masase perineum yang
dimulai sejak kehamilan 35 minggu sampai menjelang persalinan.

Kata kunci: Masase, Perineum, Kegel, Robekan

1. Pendahuluan Bahaya dan komplikasi robekan


perineum antara lain perdarahan,
Laserasi jalan lahir merupakan
infeksi dan disparenia (nyeri selama
penyebab kedua tersering dari
berhubungan seksual). Perdarahan
perdarahan pasca persalinan. Robekan
pada robekan perineum dapat menjadi
dapat terjadi bersamaan dengan atonia
hebat khususnya pada robekan derajat
uteri. Perdarahan pasca persalinan
dua dan tiga atau jika robekan
dengan uterus yang berkontraksi baik
perineum meluas ke samping atau naik
biasanya disebabkan oleh robekan
ke vulva mengenai klitoris. Laserasi
serviks atau vagina dan perineum
perineum dapat dengan mudah
(Wiknjosastro, 2002).
terkontaminasi feses karena dekat
Perineum merupakan kulit dan
dengan anus,. Infeksi terjadi jika luka
otot yang terletak diantara vagina dan
tidak dapat segera menyatu sehingga
anus. Robekan perineum dapat terjadi
timbul jaringan parut. Jaringan parut
pada hampir semua persalinan pertama
yang terbentuk sesudah laserasi
(primipara) dan tidak jarang juga pada perineum dapat menyebabkan nyeri
persalinan berikutnya (Prawirohardjo,
selama berhubungan (Prawirohardjo,
2008). Faktor yang mempengaruhi
2008).
terjadinya robekan perineum antara
Perineum yang kaku dapat
lain adalah faktor maternal, faktor janin,
membuat robekan luas tak
dan faktor penolong. Faktor maternal
terhindarkan. Sekitar 70% ibu
antara lain paritas, umur ibu, keadaan
melahirkan pervagina mengalami
perineum, kelenturan perineum,
trauma perineum (Prawirohardjo, 2008).
mengejan terlalu kuat. Faktor janin
Berbagai cara untuk mengurangi
antara lain berat janin dan posisi janin
robekan pada perineum dapat
oksipito posterior, presentasi muka.
dilakukan, antara lain dengan senam
Faktor penolong adalah dalam cara
kegel (kegel exercise) dan pijatan
memimpin mengejan, ketrampilan
perineum pada ibu hamil trimester tiga.
menahan perineum saat ekspulsi kepala,
Pada saat kehamilan, tulang panggul
posisi meneran (Mochtar, 1998).
ibu akan melebar demi mempersiapkan
Primipara dianggap paling
proses kelahiran nanti. Latihan kegel
beresiko terjadinya robekan perineum
dan masase perineum selama hamil
spontan. Angka kejadian perdarahan
akan menjaga kekuatan panggul
karena kasus robekan perineum
sekaligus menjaga kelenturan otot-otot
kira-kira lebih dari 5,5% - 7,2% pada
perineum.
primipara dan 4,0% pada multipara
Massage perineum dan senam
(Saifuddin, 2009). Robekan perineum
kegel adalah cara yang paling efektif
diklasifikasikan berdasarkan derajatnya
untuk menghindari terjadinya robekan
yaitu derajat I, II, III dan IV. Pada
pada perineum. Manfaat lain pada
perdarahan post partum sering terjadi
kehamilan adalah juga efektif untuk
karena robekan perineum derajat III
membantu otot dasar panggul lebih
dan IV.

___________________________________________________________________________________
729 Perbedaan Hasil Masase Perineum dan Kegel Exercise
Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 2, Mei 2015

kencang dan elastis (Behman, 2006). wilayah Puskesmas Ungaran 545


Hasil penelitian Mehrnaz dkk kelahiran. Salah satu upaya yang sudah
(2011), menunjukkan bahwa masase dilakukan untuk meningkatkan
perineum pada kehamilan dapat kesejahteraan ibu hamil dalam
meningkatkan elastisitas perineum dan menghadapi persalinan adalah dengan
menurunkan trauma perineum, kelas prenatal yang didalamnya
sehingga dengan melakukan masase diajarkan senam hamil, namun belum
perineum efektif untuk mengurangi ada spesifik tentang pijatan perineum
robekan perineum selama proses maupun kegel exercise.
persalinan. Hasil peneltian Ruliati (2012) Tujuan penelitian ini adalah
menunjukkan bahwa kejadian ruptur membandingkan pengaruh antara
perineum pada kelompok primigravida masase perineum dan kegel exercise
dan multigravida yang melakukan dalam mencegah robekan perineum
masase perineum dapat menurunkan pada proses persalinan.
derajat ruptur perineum secara
bermakna dibandingkan dengan 2. Metode
kelompok yang tidak melakukan
masase perineum. Jenis penelitian ini adalah
Menurut Suririnah (2008), experimental dengan rancangan
latihan kegel juga membantu membuat pre-experimental menggunakan
otot pubokogsigeus (PC) yang terletak Postes Only Design. Populasinya yaitu
di sekitar panggul sampai tulang ekor semua ibu hamil usia kehamilan 35
menjadi kuat dan supel, dan minggu yang periksa ke BPM I dan II
meningkatkan sirkulasi darah pada wilayah Ungaran Kabupaten Semarang.
daerah sekitar vagina, yang dapat Jumlah sampel adalah 18 kelompok
membantu selama kehamilan masase perineum dan 18 kelompok
dan proses persalinan (Suririnah, 2008). kegel exercise. Teknik sampling dengan
Saat ini bidan dalam melakukan simple random sampling. Kriteria
pertolongan persalinan adalah asuhan Inklusi yaitu ibu hamil yang
sayang ibu yaitu meminimalkan melahirkan usia kehamilan aterm
tindakan invasif dengan tidak (minimal 37 minggu), taksiran berat
melakukan episiotomi pada setiap ibu janin antara 3000-4000 gram,paritas
bersalin, kecuali karena indikasi primipara,umur ibu antara 20-35 tahun,
tertentu misalnya distocia bahu, letak tinggi badan ibu minimal 150 cm
bokong, dan rigiditas perineum Kriteri Ekslusi: partus
(JNPK-KR,2008). Tindakan episiotomi presipitatus (kurang dari 4 jam),
inipun harus dengan persetujuan ibu persalinan yang dirujuk ke rumah sakit,
atau keluarga. (Sinclair dalam Buku bayi mengalami distocia bahu, kelainan
Saku Kebidanan, 2010) Episiotomi rutin letak, cara pengumpulan data dibantu
tidak dianjurkan karena dapat enumerator dengan mengajarkan
menyebabkan meningkatnya jumlah kepada ibu hamil usia kehamilan 35
darah yang hilang dan resiko hematom, minggu yang berkunjung ke BPM I
meningkatkan resiko infeksi, nyeri cara masase perineum, dan ke BPM II
persalinan kejadiaan laserasi derajat cara kegel exercise. Cara penilaian
tiga atau empat lebih banyak pada menggunakan catatan persalinan
episiotomy rutin dibandingkan dengan tentang derajat robekan perineum.
tanpa episiotomy (JNPK-KR,2008). Analisa data menggunakan uji
Data dari Profil Kesehatan Nonparametric Mann-Whitney (uji
Kabupaten Semarang tahun 2012, beda dua kelompok independent)
menunjukkan jumlah kelahiran di dengan keputusan uji yaitu bila p value
(asym sign) <0.05, maka Ha diterima.

___________________________________________________________________________________
Sri Rahayu; Sri Sumarni; Umaroh 730
Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 2, Mei 2015

3. Hasil dan Pembahasan guna menghambat reaksi aktin-myosin


dalam kata lain, aktin-myosin tidak
Umur ibu pada penelitian ini
dalam keadaan aktif. Kemudian otot
sebagian besar masih dalam usia
akan terjadi rileksasi (mengendur/
reproduksi yaitu usia yang aman dan
menjadi lebih lentur) (Weerapong dkk,
sehat untuk melahirkan dan masih ada
2005).
1 ibu yang berumur 18 tahun. Lama
Pada penelitian ini yang
persalinan masih dalam kondisi normal
melakukan masase perineum sebesar
tidak melebihi garis waspada. Bila
11,2 % mengalami laserasi derajat 2,
dilihat dari berat badan bayi yang
yaitu mengenai mukosa vagina,
dilahirkan dalam kisaran 3000 gram komisura posterior, kulit perineum dan
sampai dengan 3500 gram.
otot perineum. Beberapa kemungkinan
Umur ibu sebagian besar
otot perineum ikut robek, bisa
masih dalam usia reproduksi yaitu usia
disebabkan faktor maternal yaitu teknik
yang aman dan sehat untuk melahirkan,
mengejan ibu yang terlalu cepat
dan masih ada 1 ibu bersalin berumur
sehingga kepala mengalami defleksi
19 tahun, lama persalinan masih dalam
terlalu cepat. Pada penelitian ini tidak
batas normal tidak melebihi garis
ditemukan adanya laserasi perineum
waspada. Bila dilihat dari berat badan
derajat 3 dan 4, hal ini berarti rata-rata
bayi yang dilahirkan dalam kisaran
derajat robekan perineum ibu bersalin
3000 gram sampai dengan 3600 gram.
setelah dilakukan pijatan perineum
Ibu-ibu yang melakukan masase
dapat mengurangi derajat robekan.
perineum sejak usia kehamilannya 35
Sesuai dengan pendapat
minggu derajat robekannya lebih
Labreque M (1999), bahwa dengan
ringan dibandingkan yang melakukan
melakukan masase atau pijatan pada
kegel exercise. Perineum merupakan
daerah perineum memberikan manfaat
kulit dan otot yang terletak diantara
mengurangi robekan pada perineum
vagina dan anus, sedangkan derajat
dan walaupun terjadi robekan
robekan 1 artinya robekan pada
derajatnya ringan dan luka akan pulih
mukosa vagina, vulva bagian depan,
kembal. Hasil peneltian ini sesuai juga
kulit perineum. Menurut JNPKR dalam
dengan Ruliati (2012) bahwa kejadian
buku Asuhan Persalinan Normal tahun
ruptur perineum pada kelompok
2008, laserasi jalan lahir derajat 1
primigravida dan multigravida yang
tidak perlu dijahit jika tidak ada dilakukan masase perineum dapat
perdarahan dan aposisi luka baik.
menurunkan derajat ruptur perineum
Mekanisme masase perineum
secara bermakna dibandingkan dengan
dapat mengurangi derajat ruptur
kelompok yang tidak dilakukan masase
perineum yaitu dengan memberikan
perineum. Pernyataan ini juga
pijatan, maka aliran darah akan lancar
didukung oleh Sinclair (2010) bahwa
dan nutrisi otot sekitar perineum
masase perineum dapat menambah
semakin banyak terpenuhi sehingga
rileksasi perineum.
menjaga kekenyalan dan keelastisitasan Pada penelitian ini yang
otot. Dengan melakukan gerakan
melakukan kegel exercise didapatkan
menggosok akan membuat suhu otot
sebesar 44,4% ibu bersalin mengalami
meningkat, sehingga meningkatkan
robekan derajat 2, yaitu mengenai
juga produksi ATP, di mana ATP ini
mukosa vagina, komisura posterior,
digunakan untuk membantu ion-ion
kulit perineum dan otot perineum.
Ca++ dipompa masuk kembali ke
Beberapa kondisi bisa terjadi
dalam reticulum sarkoplasma dengan
kemungkinan karena kepala ekspulsi
cara transpor aktif, sehingga kerja
terlalu cepat atau cara mengejan yang
troponin dan tropomiosin kembali aktif

___________________________________________________________________________________
731 Perbedaan Hasil Masase Perineum dan Kegel Exercise
Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 2, Mei 2015

kurang sesuai dengan yang dianjurkan daerah perineum, menarik nafas


penolong persalinan. Namun kondisi panjang dan kondisi santai, selanjutnya
robekan ini masih dalam kategori memasukkan ibu jari satu atau kedua
sedang atau masih dalam lingkup tangan dengan posisi jari ditekuk
kewenganan bidan sebagai penolong kedalam perineum, sementara jari-jari
sehingga dengan melakukan teknik lainnya tetap berada diluar vagina.
penjahitan secara jelujur luka robekan Pijatan perineum dengan tekanan yang
dapat pulih kembali. sama, arah dari atas kebawah (menuju
Hasil uji normalitas anus), lalu kesamping kiri dan kanan
menggunakan Shapiro wilk pada secara bersamaan. Awalnya akan
derajat robekan dengan masase merasakan otot-otot perineum dalam
perineum didapatkan p value <0,05 keadaan masih kencang, namun seiring
dan pada kegel exercise p value <0,05 berjalannya waktu dan semakin sering
artinya data berdistribusi tidak normal. melakukan pemijatan, otot-otot
Hasil analisa statistik dengan uji Non perineum akan mulai lentur (tidak
parametric Mann-Whitney menunjukkan kencang) dan mengendur. Tindakan ini
bahwa hasil analisis didapatkan nilai dilakukan sejak kehamilan 35 minggu
Asymp-Sig sebesar 0,037. Berdasarkan dilakukan satu kali sehari.
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Perbedaan derajat ruptur
dalam penelitian ini nilai significancy perineum pada ibu bersalin
0,037 < 0,05 sehingga Ha diterima dan primigravida antara yang melakukan
H0 ditolak yang berarti ada perbedaan pijatan perineum dan kegel exercise
derajat ruptur perineum yang dipengaruhi oleh beberapa faktor,
dilakukan masase perineum dan kegel yaitu : perineum yang bertambah elastis,
exercise dalam mencegah robekan ibu merasa lebih nyaman dan dapat
perineum. Masase perineum lebih baik mengontrol diri sendiri ketika
dalam mengurangi derajat robekan mengejan, dan ibu lebih bisa
perineum dibandingkan dengan kegel mempersiapkan mental terhadap
exercise. regangan perineum oleh kepala bayi.
Setelah melakukan masase Penelitan oleh Ishak, Sinclair
perineum sejak kehamilan 35 minggu, (2010) dan Marmi (2012) bahwa
responden mengatakan sedikit keelastisitasan dan kelenturan
bertambah rileks dan penilaian perineum dapat ditingkatkan dengan
subyektif terhadap ruptur perineum masase perineum. Dengan kata lain
sedikit berkurang. Beberapa perbedaan bahwa robekan perineum dapat
ini bisa disebabkan kemungkinan dicegah dengan melakukan masase
dalam melakukan kegel exercise yang perineum. Demikian juga penelitian
dilakukan berulang-ulang dalam sehari oleh Mehrnas Geranmayeh dkk. pada
kurang efektif atau tidak sesuai pada tahun 2009 di Tehran, Iran yaitu,
ibu. Indikator keberhasilan dalam Reducing Perineal Trauma Through
melakukan kegel exercise adalah saat Perineal Massage with Vaseline in
buang air kecil tiba-tiba Second Stage of Labor, dengan hasil
menghentikan pancaran air seni dengan bahwa masase perineum dapat
melakukan kontraksi atau meningkatkan keutuhan perineum dan
menguncupkan otot-otot ini. Kemudian, mengurangi trauma perineum.
mengendurkan lagi sehingga pancaran
air seni kembali lancer (Nurdiansyah, 4. Simpulan dan Saran
2011).
Masase perineum dilakukan Simpulan
dengan mengoleskan minyak pada Rata-rata derajat robekan

___________________________________________________________________________________
Sri Rahayu; Sri Sumarni; Umaroh 732
Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 2, Mei 2015

perineum pada responden yang Bobak, Lowdermik dan Jensen.


melakukan pijatan perineum adalah 2004. Buku ajar keperawatan
derajat 1 sebesar 77,8% dan yang maternitas Edisi 4
melakukan kegel exercise adalah Bechmann, Garret. 2006. .Antenatal
derajat 1 sebesar 50%. Ada perbedaan perineal massage for reducing
derajat robekan antara masase perineal trauma. Cochrane
perineum dan kegel exercise pada database of systematic
proses persalinan. Masase perineum Review.Issue 1 Art. No.
lebih baik dalam mengurangi robekan CD005123.DOI
perineum dibandingkan kegel exercise. Evelyn. 2007. Anatomi dan fisiologi
untuk perawat. Penerbit
Saran EGC.Jakarta
Hidayat, A. 2009. Riset Keperawatan
Melakukan masase perineum dan Teknik Penulisan Ilmiah.
dapat meningkatkan elastisitas Jakarta : Salemba Medika.
perineum, sehingga robekan pada saat Ishak.. 2006. Masase Perenium pada ibu
persalinan bisa seminimal mungkin, hamil.
untuk itu bagi setiap ibu hamil perlu JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan
melakukan ini dengan baik, dan Normal. Depkes RI. Jakarta.
perlunya mendapatkan penjelasan dari Mehran, G & Bijan F. 2011. Reducing
tenaga kesehatan setempat tentang cara perineal trauma through
masase perineum saat periksa hamil. perineal massage with
Perlu menerapkan dan Vaseline in second stage of
mensosialisasikan pada ibu hamil labour. Materno-fetal Medicine,
cara-cara mengurangi robekan Arc Gynecol Obstetric
perineum dengan mengajarkan masase Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. EGC.
perineum dirumah yang mulai sejak Edisi 2. Jakarta
masa kehamilan 35 minggu sampai Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
menjelang persalinan. Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Untuk kelanjutan perlu Rineka Cipta.
dikembangkan masase perineum dan Riwidakdo. 2008. Statistik Kesehatan.
kegel exercise dengan menggunakan Jakarta: Rineka Cipta.
desain yang berbeda misalnya Ruliati. 2012. Pengaruh pijat perenium
mengkombinasikan pijatan perineum selama hamil terhadap
dengan kegel exercise atau metode lain kejadian rupture perenium
yang belum diteliti. saat persalinan di BPS
Jombang. Skripsi.
5. Ucapan Terimakasih Saifuddin. 2009. Buku Acuan Nasional
Ucapan banyak terimakasih Maternal dan Neonatal,
disampaikan atas kesempatan yang Yayasan Bina Pustaka, Jakarta,
diberikan untuk mendapatkan Dana edisi keenam. 2006.
Risbinakes DIPA Politeknik Kesehatan Suririnah. 2008. Buku Pintar
Kemenkes Semarang, sehingga Kehamilan dan Persalinan.
penelitian ini dapat terselesaikan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan.
6. Daftar Pustaka
Yayasan Bina Pustaka, Jakarta,
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian edisi keenam.
Suatu Pendekatan Praktek. Wignjosastro. 2008. Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Rineka Cipta. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.

___________________________________________________________________________________
733 Perbedaan Hasil Masase Perineum dan Kegel Exercise

Вам также может понравиться