Вы находитесь на странице: 1из 18

Volume 17, Nomor 1, November 2017, pp 15-32.

Copyright © 2017 Jurnal Manajemen Maranatha, Program


Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha. ISSN 1411-9293 | e-ISSN 2579-4094.
http://journal.maranatha.edu/jmm

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


BEHAVIOURAL INTENTION
Lily Purwianti
Karen Tio

Universitas Internasional Batam


Email: lpurwianti@yahoo.com

Submitted: Apr 20, 2017; Reviewed: Apr 23, 2017; Accepted: May 21, 2017

Abstract: Internet is one of the electronic media with faster development than other electronic media.
Survey proves that people use internet for entertainment, socialize, seeking information and
purchasing goods or service through online. Survey's result also show online shopping trend keeps on
increasing due to increase on consumer's need for e-commerce and other benefits that could be gained
if consumer were buying things through online compared to buying directly. The purpose of this study
was to evaluate the effect of e-service's elements such as e-service quality, customer satisfaction,
attitude towards the website and behavioural intention to know how important is the factors of e-
service in online shop's marketing strategy. The respondents in this study are customers that ever
purchase from four Indonesia online shop website. The sample's criteria used in this study is non
probability with purposive sampling method. The data analysis method are simple regression and
multiple regression, Samples were collected by distributing 440 questionnaires in which the rate of
return is 387. The results of this study indicate that e-service quality have a significant effect to
customer satisfaction, e-service quality have significant effect to attitude towards the website,
customer satisfaction have a significant effect to attitude towards the website, customer satisfaction
have a significant effect to behavioural intention, brand image have a significant effect to customer
satisfaction, brand image have a significant effect to behavioural intention and attitude towards the
website have a significant effect to behavioural intention.

Keywords: e-service quality, customer satisfaction, attitude towards the website, brand image dan
behavioural intention.

PENDAHULUAN maupun layanannya yang dihubungkan dengan


Kemajuan akan penggunaan internet ini telah para klien, rekanan maupun pesaing bisnisnya.
merambah di berbagai bidang dan sektor Internet dapat memberi ruang penciptaan pasar
kehidupan, baik lingkungan sosial, sekolah, baru sekaligus dapat menjadi ruang
rumah tangga dan dunia kerja, namun juga mendatangkan pesaing baru jika pihak lawan
masuk ke area hiburan. Penggunaan internet ini dapat memberikan layanan melalui penggunaan
terus meningkat tajam di banyak negeri termasuk internet ini dengan lebih baik dari perusahaan
Indonesia. Seiring dengan hal tersebut produk yang lain. Populasi pengguna internet di
dan jasa dari para peritel e-commerce telah Indonesia telah mencapai 83.7 juta orang pada
berubah secara signifikan dalam beberapa tahun tahun 2014 dan diprediksi pada tahun 2017
terakhir dimana tingkat popularitas belanja jumlah tersebut akan mencapai angka 112 juta
dengan cara online atatu online shopping telah orang dan akan mengalahkan Jepang yang
meningkat dengan pesat pertumbuhan pengguna internetnya melambat.
(https://www.tabloidpulsa.co.id/news/lifestyle). Secara keseluruhan diproyeksikan pengguna
Tentu saja berkembang dan meluasnya internet akan mencapai 3.6 milyar orang pada
pemakaian internet ini menjadi saran ampuh bagi tahun 2018 (https://komifo.go.id).
para produsen, pemasar, dan stakeholder lain Online shop atau berbelanja barang atau
yang berkepentingan terhadap industri jasa pemesanan jasa melalui internet telah menjadi
15
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

hal yang umum untuk dilihat. Banyak sekali Toko online telah terbukti mampu
situs-situs komersial yang menawarkan cara mengeksploitasikan peluang pasar dan
berbelanja dengan metode penggunaan internet. pertumbuhannya yang pesat membuat jumlah
Dalam proses pembelanjaan ini, konsumen perusahaan yang terjun ke bisnis online terus
benar-benar diberikan suatu ruang yang nyaman, bertambah dikarenakan banyaknya jumlah
karena para konsumen tidak perlu beranjak dari perusahaan yang selalu mencari peluang pasar
tempatnya dalam melakukan proses pembelian yang baru untuk mengembangkan bisnis mereka.
atau transaksi. Konsumen cukup di tempat dan Oleh karena itu e-service memiliki peran penting
melalui perangkat elektroniknya semua untuk menarik pelanggan untuk mengunjungi
kebutuhan untuk melakukan transaksi dapat website tersebut.
diselesaikan. Terdapat beberapa keuntungan Untuk dapat bersaing dan meningkatkan
dalam berbelanja online yaitu, Para konsumen perkembangan online shop, pengelola online
belanja online dapat memperoleh barang atau shop harus mampu memperhatikan berbagai
jasa yang diinginkannya tanpa harus pergi ke faktor-faktor yang dapat memicu behavioural
tempat perbelanjaan, tetapi cukup memilih apa intention seperti memberikan layanan yang
yang diinginkanya dengan membuka website bagus (e-service quality). E-service quality dapat
yang disediakan oleh penyedia jual beli online meningkatkan behavioural intentions seperti
dan membayarnya dengan cara mentransfer uang revisiting the site, consumer duration of visit to
ke penjual. Dengan demikian para pembeli dapat the site, purchase intention dan word-of mouth
menghemat waktu dan lebih mudah untuk yang positif dimana hal ini dapat
mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan memaksimalkan keuntungan kompetitif kegiatan
karena tidak perlu berdesak-desakan dan perdagangan di internet (e-commerce).
mengangkut barang yang dibeli. Selain itu para Meningkatkan kepuasaan konsumen (customer
pembeli juga mempunyai pilihan yang lebih luas satisfaction) Hasil penelitian Collier dan
dan lebih leluasa untuk membandingkan harga Bienstock (2006), tentang e-retail industries
berdasarkan informasi yang disajikan dalam menemukan bahwa pelanggan website yang puas
situs-situs yang menawarkan barang tersebut cenderung akan berkunjung kembali, melakukan
(http://lifestyle.liputan6.com/read/2144183/5- pembelian, dan merekomendasikan website
manfaat-belanja-online). tersebut. Pembelian produk pada masa kini
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh banyak dipengaruhi oleh Brand awareness dan
MarkPlus Insight, pertumbuhan pengunaan Brand image yang yang secara langsung akan
internet di indonesia terus meningkat pada tahun mempengaruhi Repurchase Intention (Franz-
2014, Indonesia memiliki 78 juta pengguna Rudolf Esch et al, 2006). Ketika konsumen
internet dan diperkirakan 100 juta orang merasa puas maka akan menunjukkan sikap yang
indonesia akan terhubung ke internet pada tahun positif terhadap situs yang konsumen kunjungi
2016. Menurut MarkPlus Insight, rata-rata (attitude toward the website) Menurut Ajzen dan
pengguna internet adalah pria, tetapi lebih dari Fishbein dalam Dharmesta (2007) perilaku
55% pembeli online adalah perempuan dan hasil (behavior) individu dapat diperkirakan
riset juga menunjukkan sekitar 50 % hingga 80 berdasarkan niat (intention) mereka, dimana
% dari pengguna internet didominasi oleh anak lebih tepatnya ia diperkirakan dari sikap
muda berusia 15-30 tahun. (attitudes) mereka terhadap perilaku dan norma
Ada beragam dan ribuan situs yang subjektif (subjective norms), sehingga
menjalankan model pelayanan pelanggan dengan memutuskan untuk berkunjung kembali
cara seperti ini, contohnya; Olx.co.id, (behavioural intention) (Carlson dan O'Cass,
Tokopedia.com, Berniaga.com, dan Kaskus.co.id 2010).
serta masih banyak lagi. Jenis dan kategori Adapun permasalahan yang akan dibahas di
barang yang diperdagangkan pun beragam dari dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
fashion, sampai ke peralatan rumah tangga, dan 1. Apakah e-service quality berpengaruh
beragam macam tiket serta kebutuhan yang lain. signifikan terhadap customer
Di Indonesia sudah ada lebih dari 350 toko satisfaction?
virtual dan kombinasi toko virtual dan fisik yang 2. Apakah e-service quality berpengaruh
meramaikan bisnis online shopping seperti signifikan terhadap attitude towards the
dikutip dari situs Asosiasi Penyelenggara Jasa website?
Internet Indonesia (www.apjii.or.id)

16
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

3. Apakah brand image berpengaruh menceritakan keunggulannya kepada pihak lain.


signifikan terhadap customer Sementara menurut Schiffman et al. (2008)
satisfaction? menjelaskan bahwa behavioural intention
4. Apakah consumer satisfaction menentukan kemungkinan konsumen akan
berpengaruh signifikan terhadap attitude melakukan tindakan tertentu di masa yang akan
towards the website? datang.
5. Apakah brand image berpengaruh Dharmmesta (2008) mendefinisikan
signifikan terhadap behavioural bahwa behavioral intention merupakam suatu
intention? perilaku atau sikap konsumen yang memiliki
6. Apakah customer satisfaction keinginan untuk menggunakan jasa secara terus
berpengaruh signifikan terhadap menerus. Saha dan Theingi (2009)
behavioural intention? mendefinisikan behavioural intention sebagai
7. Apakah attitude towards the website kemungkinan pelanggan untuk melakukan suatu
berpengaruh signifikan terhadap perilaku tertentu misalnya word-of-mouth yang
behavioural intention? positif tentang suatu penyedia jasa kepada orang
lain, memiliki niat membeli ulang dan kesetiaan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai terhadap penyedia penyedia jasa.
berikut: Dari beberapa pendapat tentang
behavioural intention maka dapat disimpulkan
1 Untuk mengetahui pengaruh signifikan
bahwa variabel behavioural intention
antara e-service quality terhadap
merupakan tujuan akhir. Apabila suatu produk
customer satiscfaction.
mempunya behavioural intention yang
2 Untuk mengetahui pengaruh signifikan menguntungkan maka perusahaan tersebut akan
e-service quality terhadap attitude dapat bertahan dan memenangkan persaingan.
towards the website. Salah satu dari behavioural intention yang
3 Untuk mengetahui pengaruh signifikan menguntungkan adalah adanya sikap posistif
brand image terhadap customer tentang suatu produk atau penyedia jasa. Sikap
satisfaction. positif ini dapat berupa word of mouth yang
4 Untuk mengetahui pengaruh signifikan posistif. word of mouth ini meruapakan promosi
customer satisfaction terhadap attitude yang berbiaya murah dan memepunyai efek yang
towards the website. luar biasa terhadap kelangsungan hidup
5 Untuk mengetahui pengaruh signifikan perusahaan. Apabila konsumen kita
brand image terhadap behavioural menyebarkan berita bagus kepada orang alain
intention. atau teman –teman nya makan akan mendorong
terjadinya pembelian.
6 Untuk mengetahui pengaruh signifikan Behavioural intention yang posistif juga
customer satisfaction terhadap mempunyai manfaat yang banyak perusahaan.
behavioural intention. Salah satunya adalah konsumen menjadi loyal
7 Untuk mengetahui pengaruh signifikan terhadap produk atau jasa yang digunakan.
attitude towards the website terhadap Loyalitas merupakan hal yang menjadi tujuan
behavioural intention. dari perusahaan akan produk atau jasa. Banyak
sekali perusahaan menggunakan segala cara agar
konsumen menjadi loyal terhadap brand atau
KERANGKA TEORITIS DAN produk mereka.
PERUMUSAN HIPOTESIS
1. Behavioural intention 2. E-service Quality
Menurut Namkung dan Jang (2007) behavioural E-service quality sebagai penilaian konsumen
intention adalah tingkah laku dari konsumen terhadap kualitas pelayanan secara keseluruhan
yang setia atau loyal terhadap perusahaan dari suatu bisnis internet. Menurut Zeithaml
tersebut sehingga bersedia merekomendasikan dalam Kotler (2010) e-service quality dalam
kepada orang lain karena telah mendapatkan lingkungan layanan tradisional merupakan
layanan yang baik dari perusahaan. Kotler (2014) penilaian konsumen secara global terhadap
behavioural intention adalah kondisi dimana keunggulan suatu pelayanan jika dibandingkan
pelanggan memiliki intensi atau sikap loyal pada dengan kualitas layanan yang ditawarkan
brand, product dan company dan secara rela pesaingnya. Rowley (2006) mengartikan e-
17
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

service sebagai perbuatan, usaha atau kinerja dan mengetahui tentang sesuatu . Sikap ini dapat
yang disampaikan melalui penggunaan teknologi mengarah pada arah yang baik ataupun
informasi sebagai perantara. sebaliknya terhadap suatu objek yang cenderung
E-service quality sebagai kemampuan suatu situs muncul secara konsisten dan sikap cenderung
untuk menyediakan bantuan untuk berbelanja konsisten daripada perilaku atau behavior.
secara efisien dan efektif, ketika melakukan Mosavi dan Ghaedi (2011) mengemukakan
pembelian dan ketika menyampaikan produk dan bahwa terdapat pengaruh yang positif attitude
jasa. E-service quality sebagai penilaian dan terhadap behavioural intention, Attitude ini dapat
pertimbangan konsumen secara keseluruhan dibentuk dari pengalaman, pembelajaran dan
terhadap kesempurnaan dan kualitas dari proses di masa lalu dan sekarang yang
pelayanan e-service dalam virtual market place. membentuk nilai dan norma terhadap sesuatu.
e-service quality sebagai suatu batasan dimana Proses ini dibentuk melalui pemikiran kognitif ,
suatu website menyediakan fasilitas belanja, afektif dan konatif yang pada akhirnya dapat
pembelian, produk dan pelayanan jasa secara membentuk pola atau kebiasaan pada diri
efisien dan efektif. seorang pelanggan. Sikap yang baik pelanggan
E-service quality sangat berdampak pada sebuah website banyak dipengaruhi oleh
sekali terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas easy to use, praktis, dan memberi nilai prestise
konsumen. Konsumen dalam melakukan pada pelanggan. Hasil penelitian terdapat
pembelian pasti dia akan melihat bagai mana pengaruh attitude terhadap behavioral intention.
service quality yang diberikan oleh perusahaan. Attitudes toward the web site konsumen
Service quality juga diperlukan pada sistem sebagai tanggapan baik maupun tidak baik yang
pembelian on-line. Konsumen akan melihat ditujukan terhadap suatu web site. consumer
apakah website menyediakan fasilitas belanja, attitude sebagai penilaian seseorang secara
pembelian, produk dan pelayanan jasa secara keseluruhan terhadap suatu konsep, dimana
efisien dan efektif. Dengan kemajuan teknologi diasumsikan semakin positif penilaian seseorang
saat ini dan dengan keterbatasan waktu yang terhadap suatu produk/merek maka semakin
dipunyai konsumen makan pembelian online tinggi kemungkinan seseorang akan membeli
merupakan pilihan pertama bagi konsumen. atau menggunakannya.
Maka dengan itu E-service quality sangat
diperlukan dan harus diperhatikan. 4. Brand Image
Menurut Kotler dan Armstrong, (2014) brand
3. Attitude Toward the Website image yang baik secara langsung akan
Beberapa peneliti mengartikan attitudes toward memberikan kepuasan pelanggan meningkat
the web site konsumen sebagai tanggapan baik sehingga pelanggan yang melakukan pembelian
maupun tidak baik yang ditujukan terhadap suatu ulang dari perusahaan yang sama,
web site. Dharmmesta (2004) memberi memberitahukan ke konsumen yang lain yang
pengertian attitude sebagai dorongan psikologi potensial dari mulut ke mulut dan menjadi
yang ditunjukkan dengan menilai seberapa tinggi penangkal serangan dari pesaingnya. Sehingga
rasa suka atau ketidaksukaan seseorang terhadap dapatlah dikatakan bahwa keberhasilan suatu
sesuatu. Kotler (2014) mendefinisikan consumer perusahaan sangatlah ditentukan oleh retensi
attitude sebagai penilaian seseorang secara pelanggannya
keseluruhan terhadap suatu konsep, dimana Beberapa penelitian yang berhubungan
diasumsikan semakin positif penilaian seseorang customer satisfaction sebagai titik awal
terhadap suatu produk/merek maka semakin tumbuhnya loyalitas pelanggan .Kepuasan
tinggi kemungkinan seseorang akan membeli pelanggan telah diakui sebagai determinan
atau menggunakannya. penting loyalitas pelanggan. Kepuasan pelanggan
Attitude toward website yang positif dapat dikonseptualisasikan sebagai keseluruhan
terbukti memiliki kaitan dengan tiga atribut dari evaluasi pelanggan atas performance dari suatu
e-service quality yaitu entertainment penawaran . Hasil evaluasi terhadap suatu brand
informativeness dan organization. Berbagai image dipilih memenuhi atau melampaui
faktor e-service quality terbukti berpengaruh ekspektasinya, maka pelanggan tersebut akan
signifikan positif terhadap attitudes toward the menunjukkan sikap positif, dan memiliki
web site konsumen (Vijayasarathy, 2004). keinginan untuk membeli/menggunakan kembali.
Sikap atau Attitude merupakan tanggapan keinginannya untuk bertindak sebagai referensi
yang timbul sebagai akibat, melihat, merasakan bagi orang lain (advocacy intentions). Intinya
18
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

bahwa kepuasan pelanggan akan memainkan customer satisfaction yang pada akhirnya dapat
peran penting dalam menjelaskan alasan mengarahan atau menciptakan kesetiaan
pelanggan dipandang loyal. konsumen (customer loyalty). Penelitian Yang
Customer satisfaction sebagai titik awal dan Fang (2007) mengindikasikan kemudahan
tumbuhnya loyalitas pelanggan. Kepuasan penggunaan (ease of use) untuk navigasi
pelanggan telah diakui sebagai determinan merupakan hal penting yang mempengaruhi
penting loyalitas pelanggan. Kepuasan pelanggan customer satisfaction. Para ahli telah
dapat dikonseptualisasikan sebagai keseluruhan membuktikan bahwa adanya hubungan positif
evaluasi pelanggan atas performance dari suatu antara e-service quality dan e-satisfaction E-
penawaran. Hasil evaluasi terhadap suatu brand service quality yang telah ditingkatkan dapat
image dipilih memenuhi atau melampaui membuat retailers terlihat lebih menarik
ekspektasinya, maka pelanggan tersebut akan sehingga membantu mereka untuk mendapatkan
menunjukkan sikap positif, dan memiliki tingkat customer satisfaction dan retention yang
keinginan untuk membeli/menggunakan kembali. lebih tinggi. Para ahli telah memastikan adanya
keinginannya untuk bertindak sebagai referensi pengaruh e-quality terhadap satisfaction (Lee
bagi orang lain (advocacy intentions). Intinya dan Lin, 2008; Collier dan Bienstock, 2006;
bahwa kepuasan pelanggan akan memainkan Fassnacht dan Kose, 2007; Cristobal et al., 2007;
peran penting dalam menjelaskan alasan Shamdasani et al., 2008, Saif, 2009, Gounaris,
pelanggan dipandang loyal. Dimitriadis dan Stathakopoulos , 2010). Carlson
dan O'Cass (2010) menyebutkan e-service
5. Customer Satisfaction quality memberikan pengaruh signifikan positif
Menurut Kotler (2014), costumer satisfaction terhadap consumer satisfaction, e-service quality
merupakan suatu reaksi yang cenderung muncul memberikan pengaruh signifikan positif terhadap
setelah suatu pelayanan diberikan. Menurut attitude toward the website, Dari beberapa
Zeithaml et al. (2006), customer satisfaction pendapat diatas maka dapat disusun hipotesa
merupakan dugaan konsumen terhadap suatu penelitian sebagai berikut :
jasa, apakah suatu jasa telah memenuhi H1 : e-service quality berpengaruh signifkan
kebutuhan dan ekspektasi dari konsumen. positif terhadap customer satisfaction
Customer satisfaction adalah respon dari H3 : e-service quality berpengaruh signifikan
konsumen yang merasa kebutuhannya terpenuhi positif terhadap attitude towards the
dan merupakan penilaian apakah fitur suatu website
produk atau jasa ataupun produk itu sendiri
mampu memenuhi tingkat kebutuhan konsumsi Menurut Kanuk (2006) hubungan antara
sesuai dengan yang diinginkan konsumen brand image dengan customer satisfaction
ataupun melebihi dari apa yang diharapkan. mengatakan bahwa brand image mempengaruhi
Customer satisfaction memiliki hubungan perilaku pembeli, dimana pelanggan yang puas
positif terhadap attitude towards the website cenderung menjadi pelanggan yang loyal, namun
(Carlson dan O'Cass., 2010). Kepuasaan dari pelanggan yang loyal tidak perlu puas. Menurut
konsumen dan perilaku/sikap konsumen Kotler dan Armstrong, (2014) brand image yang
menunjukkan peningkatan dalam kepuasaan baik secara langsung akan memberikan kepuasan
konsumen terhadap atribut sebuah situs pelanggan meningkat sehingga pelanggan yang
berhubungan dengan pembentukan perilaku melakukan pembelian ulang dari perusahaan
positif terhadap situs tersebut. Ketika kepuasaan yang sama, memberitahukan ke konsumen yang
konsumen diperhitungkan sebagai after-service, lain yang potensial dari mulut ke mulut dan
maka tingkat kepuasaan konsumen akan menjadi penangkal serangan dari pesaingnya.
terbentuk sebagai hasil dari kepuasan-kepuasan Sehingga dapatlah dikatakan bahwa keberhasilan
kosumen setiap kali menggunakan jasa. suatu perusahaan sangatlah ditentukan oleh
retensi pelanggannya. Hubungan antara brand
Hipotesis Penelitian image dan customer satisfaction dan loyalitas
Menurut Collier dan Bienstock (2006) dan nampak menjadi lebih kompleks daripada yang
Cristobal et al. (2007) berbagai macam atribut diharapkan . Dalam perspektif relasional, brand
kualitas terbukti memiliki pengaruh signifikan image merupakan variabel yang memediasi
positif terhadap customer satisfaction. Chang et hubungan antara sikap tertentu dan behavioral
al. (2009) mengindikasikan bahwa e-service outcomes (Dharmmesta, 2006). Kepuasan yang
quality memiliki pengaruh positif terhadap
19
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

didorong oleh kepercayaan pada suatu merek dengan actual behaviour. service quality dan
akan lebih menjelaskan loyalitas sesungguhnya. satisfaction merupakan pemicu behavioural
Penelitian lainya yang berhubungan intention yang cukup baik.
dengan hubungan brand image terhadap Customer satisfaction merupakan
behavioral intention di pengaruhi oleh Brand penyebab utama terjadinya pengulanggan
Knowledge atau Pengetahuan akan merek terdiri perilaku pembelian (repeat purchase behaviour),
dari Brand Awarenes atau kesadaran akan merek customer satisfaction secara keseluruhan dari
dan Brand Image ( Khan dan Majeed, 2012). suatu produk maupun jasa memiliki kaitan yang
Pembelian produk pada masa kini banyak kuat dengan behavioural intention. Yen dan Lu
dipengaruhi oleh Brand awareness dan Brand (2008) mengindikasikan bahwa satisfaction
image yang yang secara langsung akan mempengaruhi niat konsumen untuk mengulangi
mempengaruhi Repurchase Intention (Franz- pembelian barang atau penggunaan jasa. Han dan
Rudolf Esch et al, 2006) Ryu (2006) menemukan bahwa meningkatkan
Brand image yang kuat tidak hanya customer satisfaction merupakan hal penting
meningkatkan diferensiasi antara pesaing, tetapi untuk memicu munculnya niat konsumen untuk
juga memperkuat kepercayaan, dan mempunyai berkunjung kembali (revisit intention) dan
hubungan yang positif terhadap perilaku merekomendasikan retailer ke pelanggan
pelanggan, meminimalkan risiko yang dirasakan, lainnya.
dan merupakan kualitas tinggi dari titik pandang Customer satisfaction memiliki hubungan
pelanggan (Chiu et al.2010), preferensi merek positif terhadap attitude towards the website
tergantung pada penciptaan tingginya tingkat (Carlson dan O'Cass., 2010). Kepuasaan dari
kesadaran merek (Phau et al. 2000 dalam Chiu et konsumen dan perilaku/sikap konsumen
al .2010) dan brand image positif (Dolekoglu et menunjukkan peningkatan dalam kepuasaan
al. 2007, Hosany et al.2006 dan dalam Chiu et al. konsumen terhadap atribut sebuah situs
2010). Brand Image memiliki hubungan terhadap berhubungan dengan pembentukan perilaku
perilaku konsumen dalam membeli suatu barang, positif terhadap situs tersebut. Penelitian Bontis,
terutama di mana konsumen sulit untuk Booker, dan Serenko (2009) terhadap 8.098
membedakan produk atau jasa berdasarkan orang responden di Canada untuk mengetahui
atribut tidak berwujud Cretu et al. (2007). pengaruh nama atau brand organisasi sebagai
H2 : brand image berpengaruh signifikan mediasi terhadap sikap atau attitude konsumen
positif terhadap customer satisfaction dalam memberikan rekomendasi pelayanan dan
H5 : brand image berpengaruh signifikan loyalitas pelanggan, menyimpulkan bahwa
positif terhadap behavioural intention kepuasan pelanggan berpengaruh positif dalam
meningkatkan reputasi atau nama baik
Hasil penelitian Collier dan Bienstock organisasi. Penelitian ini juga menemukan bahwa
(2006), Cristobal et al. (2007), tentang e-retail reputasi atau nama baik atau brand image dapat
industries menemukan bahwa pelanggan website memediasi hubungan antara satisfaction, loyalty,
yang puas cenderung akan berkunjung kembali, dan reputasi atau nama baik atau brand image
melakukan pembelian, dan merekomendasikan dapat memediasi hubungan antara kepuasan dan
website tersebut. Konsumen yang tidak puas sikap atau attitude konsumen untuk
cenderung mencari informasi tentang website merekomendasikan pengalamanya. Heru (2012)
alternatif yang lain, lebih setia terhadap website dan Haves (2012) customer satisfaction yang
kompetitor dan menolak untuk membangun dirancang dalam layanan elektornik yang
hubungan yang lebih dekat dengan website yang seiraman dengan kondisi pelanggan dapat
tersebut. meningkatkan persepsi dan sikap yang positif
Hasil dari penelitian-penelitian terhadap cara pandang dan niat perilaku. Sikap
membuktikan bahwa service quality yang baik memberikan potensi terhadap suatu
mempengaruhi behavioural intention secara niat dan tindakan yang sesuai dengan harapan
tidak langsung melalui satisfaction ( Hu et al., pemberi stimulus yang dirancang oleh
2009; Yu et al., 2006). Adanya pengaruh perusahaan atau marketer.
langsung atau tidak langsung antara service H4 : customer satisfaction berpengaruh
quality, perceived value dan satisfaction terhadap signifikan positif terhadap attitude
behaviour intention (Chang et al., 2009; Hu et towards the website
al., 2009). Customer satisfaction merupakan
perantara penting antara behavioural intention
20
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

H6 : customer satisfaction berpengaruh Variabel Definisi Skala Sumber


Operasional Pengukuran
signifikan positif terhadap behavioural
variabel
intention
H7 : attitude towards the website berpengaruh Behavioral Keinginan Skala likert Carlson
signifikan positif terhadap behavioural intention konsumen untuk dengan skala dan
intention berperilaku bobot nilai Aron
menurut cara dari 1 = O’Cass
tertentu dalam sangat tidak (2010)
rangka memiliki, setuju, 2 =
E-service Attitude
membuang dan tidak setuju,
Quality Towards the
menggunakan 3 = netral, 4
website
produk atau jasa. = setuju dan
Jadi konsumen 5 = sangat
Customer dapat setuju.
Satisfaction membentuk
keinginan untuk
mencari
Brand Behavioural informasi,
Image intention memberitahukan
orang lain
tentang
Gambar 1 Model Faktor-Faktor yang pengalamannya
dengan sebuah
mempengaruhi Behavioral Intention
produk, membeli
sebuah produk
METODE PENELITIAN atau jasa tertentu.
Objek Penelitian Variabel ini
diukur dengan
Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan mengunakan 4
toko online di Indonesia, khususnya mahasiwa/I pertanyaan
di kota Batam, yang telah menggunakan
perangkat teknologi dalam berbelanja atau E-service Merupakan Skala likert Jung-
melakukan transaksi pembelian menggunakan Quality penilaian dan dengan skala Hwan
pertimbangan bobot nilai Kim dan
teknologi e-commerce. Penulis memilih konsumen secara dari 1 = Chungho
mahasiswa sebagai sampel penelitian keseluruhan sangat tidak Kim
dikarenakan kecendrungan mahasiswa sebagai terhadap setuju, 2 = (2010)
profesi masyarakat Indonesia yang paling sering kesempurnaan tidak setuju,
menggunakan internet dibandingkan profesi dan kualitas 3 = netral, 4
pelayanan dari = setuju dan
lainnya dimana berdasarkan hasil riset MarkPlus suatu bisnis 5 = sangat
Insight yang menunjukkan sekitar 50 % hingga internet. Variabel setuju.
80 % dari pengguna internet di Indonesia ini diukur dengan
didominasi oleh masyarakat yang berusia dari 15 mengunakan 2
tahun sampai dengan 30 tahun pertanyaan

(http://tekno.kompas.com/read/2011/10/28/1653 Customer Hasil yang Skala likert Jung-


4635/Naik.13.Juta..Pengguna.Internet.Indonesia. Satisfaction dirasakan oleh dengan skala Hwan
55.Juta.Orang). pembeli yang bobot nilai Kim dan
mengalami dari 1 = Chungho
kinerja sebuah sangat tidak Kim
perusahaan yang setuju, 2 = (2010)
sesuai dengan tidak setuju,
harapannya.. 3 = netral, 4
Variabel ini = setuju dan
diukur dengan 5 = sangat
mengunakan 3 setuju.
pertanyaan

Attitude Merupakan sikap Skala likert Jamie


Toward the postitf maupun dengan skala Carlson
Website negatif setiap bobot nilai dan
konsumen dari 1 = Aron
terhadap suatu sangat tidak O’Cass
situs web. setuju, 2 =
21
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

Variabel ini tidak setuju, (2010) ANALISIS DAN PEMBAHASAN


diukur dengan 3 = netral, 4
mengunakan 6 = setuju dan
Hasil Uji Kualitas Data
pertanyaan 5 = sangat Hasil Uji Validitas
setuju. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 1
dimana terdapat 16 pertanyaan yang terdiri dari 2
Brand Gambaran Skala likert Shiau pertanyaan tentang e-service quality, 3
Image tentang citra dengan skala (2014)
sebuah merek bobot nilai
pertanyaan tentang customer satisfaction, 6
yang dari 1 = pertanyaan tentang attitude toward the website, 2
dipersepsikan sangat tidak pertanyaan tentang brand image dan 5
oleh customer, setuju, 2 = pertanyaan tentang behavioral intention. Dari
yang dapat tidak setuju, hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa
berupa 3 = netral, 4
keseluruhan = setuju dan
pertanyaan e-service quality, customer
packet dan 5 = sangat satisfaction, attitude toward the website, brand
kinerja yang setuju. image dan behavioural intention dinyatakan
diwakili oleh valid. Oleh karena itu semua pertanyaan tersebut
produknya, dapat digunakan untuk pengujian berikutnya.
layanannya,
jaringannya dan
ketersediaanya Tabel 1 Hasil Uji Validitas
Variabel ini Pertanyaan Nilai R Pearson Ket.
diukur dengan
E service Quality 1 0,967 Valid
mengunakan 2 E service Quality 2 0,965 Valid
butir Customer Satisfaction 1 0,830 Valid
Customer Satisfaction 2 0,904 Valid
Customer Satisfaction 3 0,894 Valid
Attitude 1 0,883 Valid
Attitude 2 0,868 Valid
Attitude 3 0,875 Valid
Variabel Indikator Attitude 4 0,647 Valid
Attitude 5 0,717 Valid
1. Kualitas layanan dari website x sempurna Attitude 6 0,865 Valid
E-service 2. Website x memenuhi ekspektasi saya Brand Image 1 0,945 Valid
Quality tentang toko online yang baik Brand Image 2 0,949 Valid
Behavioural Intention 1 0,822 Valid
1. Saya merasa puas terhadap website x Behavioural Intention 2 0,951 Valid
2. Saya merasa puas terhadap transaksi Behavioural Intention 3 0,887 Valid
website x Behavioural Intention 4 0,924 Valid
Customer 3. Saya merasa puas terhadap produk dan Behavioural Intention 5 0,830 Valid
Satisfaction pelayanan website x
Sumber: Data primer diolah (2016)
1. Saya tidak akan mempertimbangkan
untuk beralih ke website lain Hasil Uji Reliabilitas
2. Saya akan membeli barang dari website x Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa
di masa yang akan datang
3. Saya akan mengunjungi website x pada variabel yang diuji reliable karena variabel
masa yang akan datang tersebut memiliki nilai Cronbach’s alpha >0,6.
4. Saya akan mengatakan pemikiran yang
positif tentang website x
Nilai Cronbach’s alpha masing-masing variabel
Behavioural 5. Saya akan merekomendasikan website x dapat dilihat pada tabel 2
intention kepada orang lain

1. Merek produk memberi perasaan yang Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas


menyenangkan untuk saya Variabel Cronbach's Ket.
Brand 2. Merek produk dapat memenuhi Alpha
image kebutuhan saya akan pengejaran
kenikamatan hidup E-service quality 0.928 Reliabel
Attitude 1. website x menarik
toward the 2. Persepsi saya terhadap website x adalah Consumer satisfaction 0.845 Reliabel
website bagus
3. Ini adalah sebuah website yang bagus Attitude towards the
0.891 Reliabel
4. Saya mempunyai pandangan yang baik website
terhadap website x
5. Saya mempunyai sifat positif yang Brand image 0.885 Reliabel
mengarah pada website x
6. Saya menyukai website x Behavioral intention 0.928 Reliabel

Sumber: Data primer diolah (2016).

22
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

Hasil Uji Asumsi Klasik terhadap variabel dependen Behavioural


Pada penelitian ini telah dilakukan uji asumsi Intention.
klasik dan dari hasilmpenelitianlolos uji asumsi
klasik Tabel 5 Hasil Uji F Brand Image, Customer
Satisfaction dan Attitude Towards the Website
Hasil Uji Hipotesis terhadap Behavioural Intention
Hasil Uji F (F Test) Model Sig. Keterangan
Hasil uji F pada Tabel 3 diperoleh nilai F hitung
Regression 0,000a Signifikan
untuk analisis regresi pertama antara E-service
Quality, dan Brand Image terhadap Customer Sumber: Data primer diolah (2016)
Satisfaction. Berdasarkan hasil uji F, diperoleh
tingkat signifikan sebesar 0,000. Nilai 0,000 Hasil Uji t (t Test)
lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.10, nilai
independen berpengaruh secara signifikan signifikansi dari variabel e-service quality, dan
terhadap variabel dependen Customer brand image menunjukkan variabel-variabel
Satisfaction. tersebut memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen customer
Tabel 3 Hasil Uji F E-service Quality dan Brand satisfaction, oleh karena itu H1: e-service quality
Image terhadap Customer Satisfaction berpengaruh signifikan terhadap customer
satisfaction, H2: brand image berpengaruh
Model Sig. Keterangan
signifikan terhadap customer satisfaction.
Regression 0,000a Signifikan Pada hipotesis 1 yang berbunyi e-service
quality berpengaruh signifikan terhadap
customer satisfaction terbukti. Hal ini di
Sumber: Data primer diolah (2016) sebabkan bahwa konsumen dalam melakukan
pembelian on-line pasti memperhatikan
Hasil uji F pada Tabel 4 diperoleh nilai F hitung menampilkan website yang menarik dan
untuk analisis regresi kedua antara E-service kemudahan penggunaan (ease of use) untuk
Quality, dan Customer Stisfaction terhadap navigasi merupakan hal penting yang
Attitude Toward the Website. Berdasarkan hasil mempengaruhi customer satisfaction Apabila
uji F, diperoleh tingkat signifikan sebesar 0,000. menampilkan website tidak menarik dan susah
Nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya untuk melakukan aplikasi pembelian maka
variabel independen berpengaruh secara konsumen akan mencari online shop yang lain.
signifikan terhadap variabel dependen Attitude E-service quality sebagai penilaian konsumen
Toward the Website. terhadap kualitas pelayanan secara keseluruhan
dari suatu bisnis internet. E-service quality
Tabel 4 Hasil Uji F E-service Quality, dan sebagai kemampuan suatu situs untuk
Customer Satisfaction terhadap Attitude Toward menyediakan bantuan untuk berbelanja secara
the Website efisien dan efektif, ketika melakukan pembelian
Model Sig. Keterangan
dan ketika menyampaikan produk dan jasa. S-
Regression 0,000a Signifikan
service quality sebagai suatu batasan dimana
suatu website menyediakan fasilitas belanja,
pembelian, produk dan pelayanan jasa secara
efisien dan efektif.
Sumber: Data primer diolah (2016)
Pada hipotesis 2 terbukti bahwa brand
Hasil uji F pada Tabel 5 diperoleh nilai F hitung image berpengaruh terhadap kepuasan
untuk analisis regresi ketiga antara Brand Image, konsumen. Hal ini bisa terjadi karena brand
Customer Satisfaction, dan Attitude Towards the Image adalah sejumlah keyakinan tentang merek.
Website terhadap Behavioural Intention. Brand image atau citra merek muncul
Berdasarkan hasil uji F, diperoleh tingkat berdasarkan keyakinan konsumen terhadap suatu
signifikan sebesar 0,000. Nilai 0,000 lebih kecil merek tertentu baik secara fungsional maupun
dari 0,05 yang artinya semua variabel simbolis. Pemahaman brand image secara lebih
independen berpengaruh secara signifikan baik, hendaknya memperhatikan karakteristik
yang unik dari suatu produk dan melihat apa saja
yang menjadi faktor penentu kepuasan
23
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

pelanggan. Hasil evaluasi terhadap suatu brand memperhatikan menampilkan website yang
image dipilih memenuhi atau melampaui menarik dan kemudahan penggunaan (ease of
ekspektasinya, maka pelanggan tersebut akan use) untuk navigasi merupakan hal penting yang
menunjukkan sikap positif, dan memiliki mempengaruhi attitude Apabila menampilkan
keinginan untuk membeli/menggunakan kembali. website tidak menarik dan susah untuk
keinginannya untuk bertindak sebagai referensi melakukan aplikasi pembelian maka konsumen
bagi orang lain (advocacy intentions). Intinya akan mencari online shop yang lain. E-service
bahwa kepuasan pelanggan akan memainkan quality sebagai penilaian konsumen terhadap
peran penting dalam menjelaskan alasan kualitas pelayanan secara keseluruhan dari suatu
pelanggan dipandang loyal. bisnis internet. E-service quality sebagai
kemampuan suatu situs untuk menyediakan
Tabel 6 Hasil Uji t E-service Quality dan Brand bantuan untuk berbelanja secara efisien dan
Image terhadap Customer Satisfaction efektif, ketika melakukan pembelian dan ketika
menyampaikan produk dan jasa. S-service
Model Sig. Kesimpulan quality sebagai suatu batasan dimana suatu
website menyediakan fasilitas belanja,
Konstanta 0,000 pembelian, produk dan pelayanan jasa secara
efisien dan efektif.
E-service Quality 0,000 H1 Signifikan
Pada Hipoteis 4 terbukti bahwa
Brand Image 0,000 H2 Signifikan customer satisfaction berpengaruh signifikan
terhadap attitude towards the website. Hal ini di
karenakan apabila konsumen merasa puas akan
berdampak pada sikap konsumen terhadap suatu
a. Dependent Variable: Customer Satisfaction web site. Dampak dari kepuasan konsumen
Sumber: Data primer diolah (2016) sangat banyak salah satunya adalah bisa
mempengaruhi Attitude konsumen terhadap web
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 6 nilai
site tertentu. sikap merupakan ekspresi perasaan
signifikansi dari variabel e-service quality, dan
yang berasal dari dalam diri individu yang
customer satisfaction menunjukkan variabel- mencerminkan apakah seseorang senang atau
variabel tersebut memiliki pengaruh yang tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju
signifikan terhadap variabel dependen attitude
atau tidak setuju terhadap suatu objek. sikap
towards the website, oleh karena itu H3: e-
adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk
service quality berpengaruh signifikan terhadap
merespon terhadap suatu obyek dalam bentuk
attitude towards the website, H4: customer rasa suka atau tidak suka. Sikap terhadap
satisfaction berpengaruh signifikan terhadap
perilaku didefinisikan sebagai individu positif
attitude towards the website.
atau negatif perasaan tentang melakukan perilaku
Pada Hipotesis 3 terbukti bahwa e-service
sasaran.
quality berpengaruh signifikan terhadap attitude
towards the website. Hal ini di karenakan Sikap Tabel 7 Hasil Uji t E-service Quality dan
atau Attitude merupakan tanggapan yang timbul Customer Satisfaction terhadap Attitude Towards
sebagai akibat, melihat, merasakan dan the Website
mengetahui tentang sesuatu. Sikap ini dapat Model Sig. Kesimpulan
mengarah pada arah yang baik ataupun
sebaliknya terhadap suatu objek yang cenderung Konstanta 0,000
muncul secara konsisten dan sikap cenderung E-service Quality 0,000 H3 Signifikan
konsisten daripada perilaku atau behavior.
Attitude sebagai dorongan psikologi yang Customer Satisfaction 0,000 H4 Signifikan
ditunjukkan dengan menilai seberapa tinggi rasa
suka atau ketidaksukaan seseorang terhadap
sesuatu. Penilaian seseorang secara keseluruhan b. Dependent Variable: Attitude Towards the Website
terhadap suatu konsep, dimana diasumsikan Sumber: Data primer diolah (2016)
semakin positf penilaian seseorang terhadap
suatu produk/merek maka semakin tinggi Berdasarkan hasil uji t pada tabel 7, nilai
kemungkinan seseorang akan membeli atau signifikansi dari variabel brand image, customer
menggunakannya. apabila suatu web satisfaction, dan attitude towards the website

24
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

menunjukkan variabel-variabel tersebut memiliki merekomendasikan website tersebut. Konsumen


pengaruh yang signifikan terhadap variabel yang tidak puas cenderung mencari informasi
dependen behavioural intention, oleh karena itu tentang website alternatif yang lain, lebih setia
H5: brand image berpengaruh signifikan terhadap website kompetitor dan menolak untuk
terhadap behavioural intention, H6: customer membangun hubungan yang lebih dekat dengan
satisfaction berpengaruh signifikan terhadap website yang tersebut. Customer satisfaction
behavioural intention, H7: attitude towards the merupakan penyebab utama terjadinya
website berpengaruh signifikan terhadap pengulanggan perilaku pembelian (repeat
behavioural intention. purchase behaviour). Customer satisfaction
Pada Hipotesis 5 terbukti bahwa brand secara keseluruhan dari suatu produk maupun
image berpengaruh signifikan terhadap jasa memiliki kaitan yang kuat dengan
behavioural intention. Tidak mudah untuk behavioural intention. Satisfaction
membentuk image, sehingga bila terbentuk sulit mempengaruhi niat konsumen untuk mengulangi
untuk mengubahnya. Brand Image adalah pembelian barang atau penggunaan jasa. Bahwa
representasi dari keseluruhan persepsi terhadap untuk meningkatkan customer satisfaction
merek dan dibentuk dari informasi dan merupakan hal penting untuk memicu
pengalaman masa lalu terhadap merek itu. munculnya niat konsumen untuk berkunjung
Konsumen yang memiliki citra yang positif kembali (revisit intention) dan
terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan merekomendasikan retailer ke pelanggan
untuk melakukan pembelian. Pembelian produk lainnya.
pada masa kini banyak dipengaruhi oleh Brand Pada Hipotesis 7 terbukti bahwa attitude
image yang yang secara langsung akan towards the website berpengaruh signifikan
mempengaruhi behavioural intention. Brand terhadap behavioural intention. sikap (attitude)
image yang kuat tidak hanya meningkatkan yang positif akan menghasilkan perilaku
diferensiasi antara pesaing, tetapi juga (behavior) yang positif juga karena adanya
memperkuat kepercayaan, dan mempunyai keterkaitan antara perilaku dengan sikap
hubungan yang positif terhadap perilaku seseorang terhadap suatu objek. Sikap positif
pelanggan, meminimalkan risiko yang dirasakan, pengguna terhadap situs (attitude toward the
dan merupakan kualitas tinggi dari titik pandang website) akan menyebabkan konsumen
pelanggan brand image tergantung pada berkeinginan untuk menggunakan dan membeli
penciptaan tingginya tingkat kesadaran merek kembali dari situs tersebut (behavior intention).
Brand Image memiliki hubungan terhadap Sikap merupakan ekspresi perasaan yang berasal
perilaku konsumen dalam membeli suatu barang, dari dalam diri individu yang mencerminkan
terutama di mana konsumen sulit untuk apakah seseorang senang atau tidak senang, suka
membedakan produk atau jasa berdasarkan atau tidak suka dan setuju atau tidak setuju
atribut tidak berwujud. Ini juga menyarankan terhadap suatu website. sikap adalah suatu
bahwa brand image meningkatkan keunggulan predisposisi yang dipelajari untuk merespon
kompetitif merek. terhadap suatu website dalam bentuk rasa suka
Pada Hipotesis 6 terbukti bahwa customer atau tidak suka. Sikap terhadap perilaku
satisfaction berpengaruh signifikan terhadap didefinisikan sebagai individu positif atau
behavioural intention. Custumer satisfaction negative perasaan tentang melakukan perilaku
merupakan suatu reaksi yang cenderung muncul sasaran. Attitude ini dapat dibentuk dari
setelah suatu pelayanan diberikan. Customer pengalaman, pembelajaran dan proses di masa
satisfaction merupakan suatu keadaan konsumen lalu dan sekarang yang membentuk nilai dan
terhadap suatu jasa, apakah suatu jasa telah norma terhadap sesuatu. Proses ini dibentuk
memenuhi kebutuhan dan ekspektasi dari melalui pemikiran kognitif , afektif dan konatif
konsumen. Customer satisfaction adalah respon yang pada akhirnya dapat membentuk pola atau
dari konsumen yang merasa kebutuhannya kebiasaan pada diri seorang pelanggan. Sikap
terpenuhi dan merupakan penilaian apakah fitur yang baik pelanggan pada sebuah website
suatu produk atau jasa ataupun produk itu sendiri banyak dipengaruhi oleh easy to use, praktis, dan
mampu memenuhi tingkat kebutuhan konsumsi memberi nilai prestise pada pelanggan. Hasil
sesuai dengan yang diinginkan konsumen penelitian terdapat pengaruh attitude terhadap
ataupun melebihi dari apa yang diharapkan. behavioral intention. Sikap terhadap website
Pelanggan website yang puas cenderung akan internet merupakan modal awal bagi pelanggan
berkunjung kembali, melakukan pembelian, dan untuk terus atau tidak meneruskan untuk
25
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

melakukan transaksi menggunakan teknologi. Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Korelasi (R) dan
Pelanggan yang menyukai kepraktisan lebih Koefisien Determinasi Adjusted R²
senang menggunakan peralatan elektornik untuk E-service Quality dan Brand Image terhadap
bertransaksi, sepanjang kinerja website memiliki Customer Satisfaction
nilai yang sebanding dengan harapan pelanggan
ketika berinteraksi didalamnya. Easy to use dan R R Square Adjusted R Square
efficiency adalah bagian utama dalam nilai
0,864 0,746 0,744
kesukaan pelanggan menggunakan website untuk
melanjutkan transaksinya. Penelitian ini
menunjukkan bahwa sikap yang baik terhadap Sumber: Data primer diolah (2016)
sebuah website memberi daya picu terhadap niat
untuk melakukan aktivitas atau bertransaksi pada Berdasarkan tabel 10 diperoleh hasil uji koefisien
diri pelanggan. Sikap pelanggan yang baik korelasi (R) diperoleh nilai koefisien korelasi
terhadap website banyak dibentuk oleh sebesar 0,876 yang berarti variabel e-service
pengalaman dan proses belajar saat quality, dan customer satisfaction memiliki
menggunakan fasilitas yang ada pada website hubungan dengan variabel attitude towards the
tersebut atau fitur-fitur yang ada. website sebesar 87,6%.
Nilai adjusted R2 sebesar 0,767 dari
Tabel 8 Hasil Uji T Brand Image, Customer hasil uji tabel 4.14 dapat diperoleh hasil bahwa
Satisfaction, dan Attitude towards the website variabel attitude towards the website dapat
terhadap Behavioural Intention dijelaskan oleh variabel e-service quality, dan
Model Sig. Kesimpulan customer satisfaction sebesar 76,7% sedangkan
sisa 23,3% dijelaskan oleh variabel lain yang
Brand image 0,004 H5 Signifikan tidak terdapat pada model.
Customer 0,000 H6 Signifikan Tabel 10 Hasil Uji Koefisien Korelasi (R) dan
Satisfaction Koefisien Determinasi Adjusted R²
0,000 H7 Signifikan E-service Quality dan Customer Satisfaction
Attitude Towards
terhadap Attitude Towards the Website
the Website
R R Square Adjusted R Square
Sumber: Data primer diolah (2016)
0,876 0,768 0,767
Hasil Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien
Determinasi (R2)
Berdasarkan tabel 9 diperoleh hasil uji koefisien Sumber: Data primer diolah (2016)
korelasi (R) diperoleh nilai koefisien korelasi
sebesar 0,864 yang berarti variabel e-service Berdasarkan tabel 11 diperoleh hasil uji koefisien
quality, dan brand image memiliki hubungan korelasi (R) diperoleh nilai koefisien korelasi
dengan variabel customer satisfaction sebesar sebesar 0,963 yang berarti variabel brand image,
86,4%. customer satisfaction, dan attitude towards the
Nilai adjusted R2 sebesar 0,744 dari website memiliki hubungan dengan variabel
hasil uji tabel 4.13 dapat diperoleh hasil bahwa behavioural intention sebesar 96,3%.
variabel customer satisfaction dapat dijelaskan Nilai adjusted R2 sebesar 0,927 dari
oleh variabel e-service quality, dan brand image hasil uji tabel 4.15 dapat diperoleh hasil bahwa
sebesar 74,4% sedangkan sisa 25,6% dijelaskan variabel behavioural intention dapat dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak terdapat pada oleh variabel brand image, customer satisfaction,
model. dan attitude towards the website sebesar 92,7%
sedangkan sisa 7,3% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak terdapat pada model.

26
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

Tabel 11 Hasil Uji Koefisien Korelasi (R) dan ekspektasinya, maka pelanggan tersebut akan
Koefisien Determinasi Adjusted R² menunjukkan sikap positif, dan memiliki
Brand Image, Customer Satisfaction dan Attitude keinginan untuk membeli/menggunakan kembali.
Towards the Website terhadap Behavioural keinginannya untuk bertindak sebagai referensi
Intention bagi orang lain (advocacy intentions). Intinya
bahwa kepuasan pelanggan akan memainkan
R R Square Adjusted R Square peran penting dalam menjelaskan alasan
pelanggan dipandang loyal. Hasil penelitian ini
0,963 0,927 0,927
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh,
Carlson dan O'Cass (2010), Erni, K. M.S dan
Sumber: Data primer diolah (2016) Heru, P (2012), Vijayasarathy, (2004).
Hipotesis 3 terbukti bahwa e-service
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN quality berpengaruh signifikan terhadap attitude
REKOMENDASI towards the website. Hal ini di karenakan Sikap
Kesimpulan atau Attitude merupakan tanggapan yang timbul
Pada hipotesis 1 yang berbunyi e-service quality sebagai akibat, melihat, merasakan dan
berpengaruh signifikan terhadap customer mengetahui tentang sesuatu. Sikap ini dapat
satisfaction terbukti. Hal ini di sebabkan bahwa mengarah pada arah yang baik ataupun
konsumen dalam melakukan pembelian on-line sebaliknya terhadap suatu objek yang cenderung
pasti memperhatikan menampilkan website yang muncul secara konsisten dan sikap cenderung
menarik dan kemudahan penggunaan (ease of konsisten daripada perilaku atau behavior.
use) untuk navigasi merupakan hal penting yang Attitude sebagai dorongan psikologi yang
mempengaruhi customer satisfaction Apabila ditunjukkan dengan menilai seberapa tinggi rasa
menampilkan website tidak menarik dan susah suka atau ketidaksukaan seseorang terhadap
untuk melakukan aplikasi pembelian maka sesuatu. Penilaian seseorang secara keseluruhan
konsumen akan mencari online shop yang lain. terhadap suatu konsep, dimana diasumsikan
E-service quality sebagai penilaian konsumen semakin positf penilaian seseorang terhadap
terhadap kualitas pelayanan secara keseluruhan suatu produk/merek maka semakin tinggi
dari suatu bisnis internet. E-service quality kemungkinan seseorang akan membeli atau
sebagai kemampuan suatu situs untuk menggunakannya. apabila suatu web
menyediakan bantuan untuk berbelanja secara memperhatikan menampilkan website yang
efisien dan efektif, ketika melakukan pembelian menarik dan kemudahan penggunaan (ease of
dan ketika menyampaikan produk dan jasa. S- use) untuk navigasi merupakan hal penting yang
service quality sebagai suatu batasan dimana mempengaruhi attitude Apabila menampilkan
suatu website menyediakan fasilitas belanja, website tidak menarik dan susah untuk
pembelian, produk dan pelayanan jasa secara melakukan aplikasi pembelian maka konsumen
efisien dan efektif. Hasil penelitian e-service akan mencari online shop yang lain. E-service
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh, quality sebagai penilaian konsumen terhadap
Kim dan Stoel, (2004), Collier dan Bienstock kualitas pelayanan secara keseluruhan dari suatu
(2006), Cristobal et al. (2007), Saif, I.M, (2009), bisnis internet. E-service quality sebagai
Carlson dan O'Cass (2010), Petzer dan De Meyer kemampuan suatu situs untuk menyediakan
(2011). bantuan untuk berbelanja secara efisien dan
Pada hipotesis 2 terbukti bahwa brand efektif, ketika melakukan pembelian dan ketika
image berpengaruh terhadap kepuasan menyampaikan produk dan jasa. S-service
konsumen. Hal ini bisa terjadi karena brand quality sebagai suatu batasan dimana suatu
Image adalah sejumlah keyakinan tentang merek. website menyediakan fasilitas belanja,
Brand image atau citra merek muncul pembelian, produk dan pelayanan jasa secara
berdasarkan keyakinan konsumen terhadap suatu efisien dan efektif. Hasil penelitian ini konsisten
merek tertentu baik secara fungsional maupun dengan penelitian yang dilakukan oleh, Yi dan
simbolis. Pemahaman brand image secara lebih La (2004).
baik, hendaknya memperhatikan karakteristik Pada Hipoteis 4 terbukti bahwa
yang unik dari suatu produk dan melihat apa saja customer satisfaction berpengaruh signifikan
yang menjadi faktor penentu kepuasan terhadap attitude towards the website. Hal ini di
pelanggan. Hasil evaluasi terhadap suatu brand karenakan apabila konsumen merasa puas akan
image dipilih memenuhi atau melampaui berdampak pada sikap konsumen terhadap suatu
27
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

web site. Dampak dari kepuasan konsumen apakah suatu jasa telah memenuhi kebutuhan dan
sangat banyak salah satunya adalah bisa ekspektasi dari konsumen. Customer satisfaction
mempengaruhi Attitude konsumen terhadap web adalah respon dari konsumen yang merasa
site tertentu. sikap merupakan ekspresi perasaan kebutuhannya terpenuhi dan merupakan
yang berasal dari dalam diri individu yang penilaian apakah fitur suatu produk atau jasa
mencerminkan apakah seseorang senang atau ataupun produk itu sendiri mampu memenuhi
tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju tingkat kebutuhan konsumsi sesuai dengan yang
atau tidak setuju terhadap suatu objek. sikap diinginkan konsumen ataupun melebihi dari apa
adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk yang diharapkan. Pelanggan website yang puas
merespon terhadap suatu obyek dalam bentuk cenderung akan berkunjung kembali, melakukan
rasa suka atau tidak suka. Sikap terhadap pembelian, dan merekomendasikan website
perilaku didefinisikan sebagai individu positif tersebut. Konsumen yang tidak puas cenderung
atau negative perasaan tentang melakukan mencari informasi tentang website alternatif yang
perilaku sasaran. Hasil penelitian ini konsisten lain, lebih setia terhadap website kompetitor dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh, Pappu menolak untuk membangun hubungan yang lebih
dan cooksay (2005), Sniehotta et al. (2005), dekat dengan website yang tersebut. Customer
Khan et al. (2012), Majeed (2012). satisfaction merupakan penyebab utama
Pada Hipotesis 5 terbukti bahwa brand terjadinya pengulanggan perilaku pembelian
image berpengaruh signifikan terhadap (repeat purchase behaviour). Customer
behavioural intention. Tidak mudah untuk satisfaction secara keseluruhan dari suatu produk
membentuk image, sehingga bila terbentuk sulit maupun jasa memiliki kaitan yang kuat dengan
untuk mengubahnya. Brand Image adalah behavioural intention. Satisfaction
representasi dari keseluruhan persepsi terhadap mempengaruhi niat konsumen untuk mengulangi
merek dan dibentuk dari informasi dan pembelian barang atau penggunaan jasa. Bahwa
pengalaman masa lalu terhadap merek itu. untuk meningkatkan customer satisfaction
Konsumen yang memiliki citra yang positif merupakan hal penting untuk memicu
terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan munculnya niat konsumen untuk berkunjung
untuk melakukan pembelian. Pembelian produk kembali (revisit intention) dan
pada masa kini banyak dipengaruhi oleh Brand merekomendasikan retailer ke pelanggan
image yang yang secara langsung akan lainnya. Hasil penelitian ini konsisten dengan
mempengaruhi behavioural intention. Brand penelitian yang dilakukan oleh Schiffman et al.
image yang kuat tidak hanya meningkatkan (2008), Lien, et al. (2011), Erni, K. M.S dan
diferensiasi antara pesaing, tetapi juga Heru, P (2012), Chang et al., (2009), Hu et al.,
memperkuat kepercayaan, dan mempunyai (2009), Kouthouris dan Alexandris, (2005), Tam
hubungan yang positif terhadap perilaku (2004), Kanuk (2003).
pelanggan, meminimalkan risiko yang dirasakan, Pada Hipotesis 7 terbukti bahwa attitude
dan merupakan kualitas tinggi dari titik pandang towards the website berpengaruh signifikan
pelanggan brand image tergantung pada terhadap behavioural intention. sikap (attitude)
penciptaan tingginya tingkat kesadaran merek yang positif akan menghasilkan perilaku
Brand Image memiliki hubungan terhadap (behavior) yang positif juga karena adanya
perilaku konsumen dalam membeli suatu barang, keterkaitan antara perilaku dengan sikap
terutama di mana konsumen sulit untuk seseorang terhadap suatu objek. Sikap positif
membedakan produk atau jasa berdasarkan pengguna terhadap situs (attitude toward the
atribut tidak berwujud. Ini juga menyarankan website) akan menyebabkan konsumen
bahwa brand image meningkatkan keunggulan berkeinginan untuk menggunakan dan membeli
kompetitif merek. Hasil penelitian ini konsisten kembali dari situs tersebut (behavior intention).
dengan penelitian yang dilakukan oleh Carlson Sikap merupakan ekspresi perasaan yang berasal
dan O'Cass (2010), Mosavi dan Ghaedi (2011). dari dalam diri individu yang mencerminkan
Pada Hipotesis 6 terbukti bahwa apakah seseorang senang atau tidak senang, suka
customer satisfaction berpengaruh signifikan atau tidak suka dan setuju atau tidak setuju
terhadap behavioural intention. Custumer terhadap suatu website. sikap adalah suatu
satisfaction merupakan suatu reaksi yang predisposisi yang dipelajari untuk merespon
cenderung muncul setelah suatu pelayanan terhadap suatu website dalam bentuk rasa suka
diberikan. Customer satisfaction merupakan atau tidak suka. Sikap terhadap perilaku
suatu keadaan konsumen terhadap suatu jasa, didefinisikan sebagai individu positif atau
28
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

negative perasaan tentang melakukan perilaku sampel penelitian yang berbeda belum
sasaran. Attitude ini dapat dibentuk dari tentu akan memperoleh hasil yang sama
pengalaman, pembelajaran dan proses di masa dengan penelitian terdahulu.
lalu dan sekarang yang membentuk nilai dan
norma terhadap sesuatu. Proses ini dibentuk Rekomendasi
melalui pemikiran kognitif , afektif dan konatif Adapun rekomendasi penulis bagi perusahaan
yang pada akhirnya dapat membentuk pola atau adalah sebagai berikut:
kebiasaan pada diri seorang pelanggan. Sikap 1. Menggunakan jenis sampel penelitian
yang baik pelanggan pada sebuah website yang berbeda dari yang digunakan di
banyak dipengaruhi oleh easy to use, praktis, dan penelitian terdahulu untuk
memberi nilai prestise pada pelanggan. Hasil menyempurnakan hasil penelitian.
penelitian terdapat pengaruh attitude terhadap 2. Bagi Online shop :
behavioral intention. Sikap terhadap website a. Online shop harus memberikan
internet merupakan modal awal bagi pelanggan perhatian khusus kepada
untuk terus atau tidak meneruskan untuk konsumen
melakukan transaksi menggunakan teknologi. Mempromosikan bisnis toko
Pelanggan yang menyukai kepraktisan lebih online di sosial media, sebaiknya
senang menggunakan peralatan elektornik untuk jangan hanya fokus memikirkan
bertransaksi, sepanjang kinerja website memiliki posting iklan produk. Sebab,
nilai yang sebanding dengan harapan pelanggan keterikatan dengan para
ketika berinteraksi didalamnya. Easy to use dan konsumen turut serta
efficiency adalah bagian utama dalam nilai membesarkan brand produk
kesukaan pelanggan menggunakan website untuk Anda. Oleh karena itu, beri
melanjutkan transaksinya. Penelitian ini ruang khusus bagi para
menunjukkan bahwa sikap yang baik terhadap konsumen agar mereka bisa
sebuah website memberi daya picu terhadap niat membangun komunikasi dua
untuk melakukan aktivitas atau bertransaksi pada arah dengan Anda, selain itu
diri pelanggan. Sikap pelanggan yang baik Anda juga bisa melibatkan
terhadap website banyak dibentuk oleh mereka dalam mempromosikan
pengalaman dan proses belajar saat produk-produk Anda. Karena hal
menggunakan fasilitas yang ada pada website ini akan membentuk brand
tersebut atau fitur-fitur yang ada. Hasil pengujian image
hipotesis ketujuh dengan regresi sederhana b. Berikan Postingan yang
memperoleh hasil bahwa variable attitude Bermanfaat Bagi Konsumen
towards the website memiliki pengaruh yang Mengingat akun Anda
signifikan terhadap behavioural intention. Hasil mengusung nama baik dari
penelitian ini konsisten dengan penelitian yang brand produk yang dipasarkan,
dilakukan oleh Vijayasarathy (2004), Carlson maka sebelum memposting
dan O'Cass (2010), Mosavi dan Ghaedi (2011), sesuatu di akun tersebut
Seock (2007) sebaiknya pikirkan dengan
matang nilai tambah yang Anda
Keterbatasan berikan bagi para konsumen.
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah Dalam hal ini Anda bisa berbagi
sebagai berikut:. informasi menarik seputar bisnis
1. Keterbatasan yang melekat pada diri Anda, memberikan tips dan trik
peneliti, dimana peneliti tidak dapat yang bermanfaat bagi para
mengontrol jawaban responden secara konsumen, serta bisa juga
langsung sehingga hal ini bisa saja membuka peluang kerjasama
responden tidak jujur dalam memberi bagi para konsumen yang
jawaban. tertarik menjadi reseller produk
2. Sampel penelitian yang digunakan dalam Anda. Dengan begitu, para
penelitian ini adalah para mahasiswa dan konsumen bisa lebih mengenal
mahasiswi pelanggan toko online di kota produk Anda dan tidak menutup
Batam sehingga jika penelitian yang kemungkinan bisa lebih loyal
sama diterapkan dengan menggunakan dengan perusahaan Anda.
29
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

c. Apapun Kondisinya Katakan penelitian ini akan tetapi


dengan Jujur pada Konsumen berpengaruh terhadap variabel
Anda customer satisfaction, attitude
Untuk mendatangkan omzet towards the website dan behavioural
yang cukup besar, tak jarang intention, seperti interaction
sebagian pelaku bisnis toko orientation Liang dan Zhang
online melakukan kecurangan (2011), monetary value, convenience
untuk menarik minat konsumen. value dan epistemic value Mosavi
Tentu tindakan seperti ini tidak dan Ghaedi (2011), perceived value
kami rekomendasikan, karena Lien, Wen, dan Wu (2011), process
hanya akan merusak citra baik quality, outcome quality, dan
produk Anda dan recovery Collier dan Bienstock
menghilangkan kepercayaan dari (2006). Oleh karena itu, untuk
para konsumen. Karena itu, penelitian yang akan datang perlu
pastikan bila Anda selalu dilakukan penambahan variabel-
mengatakan kondisi yang variabel lainnya untuk
sejujurnya kepada para menyempurnakan model penelitian.
konsumen Anda, dan sampaikan
dengan cara yang baik agar DAFTAR PUSTAKA
mereka bisa menerima Bansal, H., McDougall, G., Dikolli, S. &
ketidaknyamanan tersebut Sedatole, K. (2004), “Relating e-
dengan respon yang positif. satisfaction to behavioral outcomes”,
d. Desain lah web site dengan lebih Journal of Services Marketing, Vol.
menarik dan easy to use. 18 No. 4, pp. 290-302.
Konsuemn akan lebih suka
Carlson, J & Aron O’Cass, A. (2010).
menggunakan website yang
mudah penggunakaannya dari “Exploring the relationshipd between
pada web site yang rumit. e-service quality, satisfaction,
Pelanggan yang menyukai attitudes and behaviours in content-
kepraktisan lebih senang driven e-service web sites”. Journal
menggunakan peralatan of service marketing, Vol. 24 No. 2,
elektornik untuk bertransaksi, pp. 112-127.
sepanjang kinerja website Chang, H.H., Wang, Y.H., & Yang, W.Y.
memiliki nilai yang sebanding (2009). The Impact of E-Service
dengan harapan pelanggan Quality, Satisfaction, and Loyalty on
ketika berinteraksi didalamnya. E-Marketing: Moderating Effect of
Easy to use dan efficiency adalah
Perceived Value. Total Quality
bagian utama dalam nilai
kesukaan pelanggan Management, 20(4), 423-443.
menggunakan website untuk Cai, S. (2009). The importance of customer
melanjutkan transaksinya. focus for organizational performance:
e. Bukalah no telpon layanan a study of Chinese companies,
pelanggan agar pelanggan dapat International Journal of Quality &
menghubungi online shop Reliability Management, Vol. 26 No.
tersebut. Hal ini di perlukan 4, pp. 369-79.
apabila konsumen ingin melacak Chang, H.H., Wang, Y.H., Yang, W.Y.
pesanan dan order dari (2009) The Impact of E-Service
konsumen. Layanan ini juga Quality, Satisfaction, and Loyalty on
bermanfaat untuk konsumen
E-Marketing: Moderating Effect of
melakukan kompain atau tidak
puas terhadap layanan dari Perceived Value. Total Quality
online shop. Management, 20(4), 423-443.
Collier, J.E. & Bienstock, C.C. (2006),
3. Menambahkan variabel-variabel lain “Measuring service quality in e-
yang tidak terdapat pada model retailing”, Journal of Service
30
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

Research, Vol. 8 No. 3, pp. 260- Jung-Hwan Kim & Chungho. ( 2010).
75. E-Service Quality Perceptions :
Cristobal, E., Flavian, C. & Guinaliu, M. Cross-cultural, Comparison of
(2007). Perceived e-service quality America and Korean Consumer’s,
(PeSQ): measurement validation Journal of Research in interactive
and effects on consumer Marketing, Vol 4 Issue 3, pp 257 -
satisfaction and web site loyalty, 275
Managing Service Quality, Vol. 17 Kim, S. & Stoel, L. (2004). Apparel
No. 3, pp. 317-40. retailers: web site quality and
Dagger, Trecey & Sweeney (2006). The satisfaction. Journal of Retailing
effect of service evaluation on and Consumer Services, Vol. 11
behavioral intentions and quality- No. 2, pp. 109-17.
of-life.” Journal of service Kouthouris, C., & Alexandris, K.
research, 9(1)2-19. (2005). Can Service Quality
Griffin, D. & O’Cass, A. (2004), Predict Customer Satisfaction and
Exploring anti-smoking and anti- Behavioral Intentions in the Sport
binge drinking issues in the Tourism Industry? An Application
context of generally accepted of the SERVQUAL Model in an
consumer theory. Journal of Non- Outdoor Setting. Journal of Sport
profit and Public Sector Tourism, 10(2), 101-111.
Marketing, Vol. 12 No. 2, pp. 105- Lu Y, & Seock Y.K. (2007). The
27. influence of grey consumers’
Hansenmark, Ove C. & Marie service quality perceptions on
Albinsson. (2004). Customer satisfaction and store loyalty
Satisfaction and Retention: The behaviour. Int. J. Retail Distrib.
Experiences of Individual Manage., 36(11): 901-918.
Employees. Managing Service Namkung, Y. & Jang, S. (2007). Does
Quality, 14 (1), 40-57. food quality really matter in
Han, H., & Ryu, K. (2006). Moderating restaurant?: its impact on customer
role of personal characteristics in satisfaction and behavioral
forming restaurant customers' intentions. Journal of Hospitality
behavioral intentions - An upscale and Tourism Research, Vol. 31
restaurant setting. Journal of No. 3, pp. 387-410.
Hospitality & Leisure Marketing, O’Cass, A. & Grace, D. (2004),
15(4). “Exploring consumer experiences
Hu, H.H., Kandampully, J., & Juwaheer, with a service brand”, Journal of
T.D. (2009). Relationships and Product & Brand Management,
Impacts of Service Quality, Vol. 13 No. 4, pp. 257-68.
Perceived Value, Satisfaction, and Parasuraman, A., Zeithaml, V.A. &
Image: An Empirical Study. The Malhotra, A. (2005), “E-S-QUAL:
Service Industries Journal, 29(2), a multiple-item scale for assessing
111-25. electronic service quality”,
Jamie Carlson & Aron O’Cass (2010) Journal of Service Research, Vol.
Exploring the Relationship 7 No. 3, pp. 213-33.
between e-service quality, Rowley, J. (2006). An Analysis of the E-
satifaction, attitude and behaviours service Literature: Towards a
in conten-driven e-servoce web Research Agenda. Internet
site, Journal of services Marketing, Research, 16(3), 339-59.
vol 24, Issue 2. Pp. 112-127 Saha GC, & Theingi H. (2009). Service
quality, satisfaction, and
31
Jurnal Manajemen Maranatha ■ Vol. 17 Nomor 1, November (2017)

behavioral intentions: a study of Zeithaml, V.A., Bitner, M.J., &


low-cost airline carriers in Gremler, D.D. (2006). Service
Thailand. Manage. Serv.. Qual., Marketing. New York: McGraw-
19(3): 350-372. Hill.
Shiau. (2014). The Impact of Prduct Zhang, X. & Prybutok, V.R. (2005). A
Innovation on Behavior Intention: consumer perspective of e-service
The Measurement of the quality. IEEE Transactions on
Mediating Effect of the brand Engineering Management, Vol. 52
Image of Japanese Anime Dolls. No. 4, pp. 461-77.
Tam, L.M. (2004). Customer https://www.tabloidpulsa.co.id/news/lifes
Satisfaction, Service Quality and tyle
Perceived Value: An Integrative https://kominfo.go.id
Model. Journal of Marketing http://lifestyle.liputan6.com/read/214418
Management, 20, 897-917. 3/5-manfaat-belanja-online
Vijayasarathy, L. (2004). Predicting www.apjii.or.id
consumer intentions to use online
shopping: the case for an
augmented technology acceptance
model. Information and
Management, Vol. 41 No. 6, pp.
747-62.
Wong, A. & Sohal, A.S. (2006),
“Understanding the quality of
relationships in consumer services:
a study in a retail environment”,
International Journal of Quality &
Reliability Management, Vol. 23
Nos 2/3, pp. 244-64.
Yang, Z. & Fang, X. (2004), “Online
service quality dimensions and
their relationships with
satisfaction: a content analysis of
customer review of securities
brokerage services”, International
Journal of Service Industry
Management, Vol. 15 No. 3, pp.
302-26.
Yen, C.-H. and Lu, H.-P. (2008). Effects
of e-service quality on loyalty
intention: an empirical study in
online auction. Managing Service
Quality, Vol. 18 No. 2, pp. 127-
46.
Yu, C.H., Chang, H.C., Huang, G.L.
(2006). A Study of Service
Quality, Customer Satisfaction and
Loyalty in Taiwanese Leisure
Industry. The Journal of American
Academy of Business, 9(1), 126-
132.
32

Вам также может понравиться