Вы находитесь на странице: 1из 13

FUNGSI PENYULUH PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS KELOMPOK TANI DI NAGARI TALU


KABUPATEN PASAMAN BARAT

ARTIKEL

ILFAN
NPM: 11070175

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

FUNGSI PENYULUH PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN


KUALITAS KELOMPOK TANI DI NAGARI TALU
KABUPATEN PASAMAN BARAT

Nama : ILFAN

NPM : 11070175

Program Studi : Pendidikan Sosiologi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Sosial dan Ilmu Pendidikan

Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Artikel ini disetujui oleh dosen pembimbing skripsi untuk diserahkan ke


program studi pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Padang, September 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Nilda Elfemio, M.Si Isnaini, M.Si

.
FUNGSI PENYULUH PERTANIAN DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS KELOMPOK TANI DI NAGARI TALU
KABUPATEN PASAMAN BARAT

Ilfan1, Drs. Nilda Elfemi, M.Si2, Isnaini, M.Si3

Program Studi Pendidikan Sosiologi


Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
(STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang, Email:
Sumratulnelsa76@gmail.com
ABSTRAK
The agricultural sector in Taluvillage is a source of major economies. To
determine the success of agriculture in Talu villageassisted by agricultural extension
workers to gave the non-formal education to farmers at Talu village, to be effective
extension agents provide new ideas to farmers agricultural extension in Taluvillage
provide non-formal education to the farmers by the group,a farmer in Talu
villagepounding forming farmer groups,but farmers group in Talu village is also no
problem to improve the quality of farming group, because due to farmer groups in Talu
village less know the government programWest Pasaman, farmer groups in Talu village
fanaticancestorto tradition, lack of knowledge of farmers in absorbing modern technology
and farmers in Talu village activities bertaninya only once a year. This Research aim to
(1) For the description of function of extension agriculture in improving quality of farmer
group in Talu village Sub-Province of West Pasaman and (2) For the description of
constraint faced by extension agriculture in improving quality of farmer group in Talu
village Sub-Province of West Pasaman.
Theory which used in this research has functional structural theory of K Merton
Robet and diffusion theory innovate by Everett M. Rogert. This Research used approach
qualitative with descriptive type. Technique election of informan conducted by purpose
sampling. The types of data used by data Primer and data Sekunder. Method of collecting
data in this research namely has observation non participant and interview. Unit analyse
namely its group. Data analysis that are used its model data analysis of interaktif ( Milles
and of Huberman).
From resulted of this research which can be concluded that Function of extension
agriculture in improving quality of farmer group (1) as change agent, (2) as coach of
decision making, (3) as giver friend spirit (4) impeller of product increase. Constraints
faced by extension have (1) do not the happening of cooperation between farmer group
(2) Mindset of society still has traditional, ( 3) The farmer less active followed extension.

Kata Kunci :

1
Mahasiswa program studi pendidikan sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat angkatan 2011
2
Pembimbing I dari dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
3
Pembimbing II dari dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
FACTOR CAUSE OF ELDERLY WORKING AS TRADERS (case study: in
nagari kambang lengayang eastern of south coastoal district)

Sumratul Nelsa4, Firdaus M.Si5, Ariesta, M.Si6

Program Studi Pendidikan Sosiologi


Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
(STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang, Email:
Sumratulnelsa76@gmail.com
ABSTRACT

Advenced age is a person who has attained the of 60 years and above. Traders eldery
living there with her children, who lived there with just a husband and wife, who lived there with
her grabdchildren, because her son had died. So that the formulation of the problem in this study
what factors cause the eldery to work as a trader in the eastern district of nagari kambang
lengayang south shore. The purpose of this study to describe the factors causing the eldery to work
as atrader in the estern district of nagari kambang lengayangsouth shore. The theory in this study is
a phenomenological by alfred schutz.

This research uses a methode kualitative with descriptive type. The data collection is
done by observation, interview and document study. Informants in the study amounted to 22
people. Informant selection thecnique by purpose sampling. The unit of analysis in this study is the
individual trader eldery. Data analysis perfomed in this study using interactive developed by milles
and huberman.

This result showed that the factors causing the eldery to work is due to external factors
and internal, where due to external factors of economy, education, enviroment and strategic
location. Internal factors are the desire themselves, their families, had no offspring. Should people
who are eldery can live comfortably at home to enjoy the work he has done over the years, good
result he tube during his works and enjoy the result given by the children. However, this condition
was not experinced by some people who had turned up. Most of them have to keep trying to work
in order to needs. Traders eldery living there with her children, who lived with just a husband and
wife, who lived there with her grandchildren because her son and had died. Eldery merchant that
does not only come from a ederly traders to seek activity outside the home.

Keyword: Elderly, Traders

4
Mahasiswa program studi pendidikan sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat angkatan 2011
5
Pembimbing I dari dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
6
Pembimbing II dari dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
I. PENDAHULUAN penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh

pertanian untuk masyarakat petani (Van


A. Latar Belakang
1999:30).
Masyarakat Indonesia lebih dominan
Sektor pertanian di Nagari Talu
sebagai masyarakat pertanian atau agraris,
merupakan sumber perekonomian utama.
karena sebagian besar dari rakyat Indonesia
Sektor ini memberikan kontribusi tertinggi.
adalah rakyat petani sejak berabad-abad
Seperti tabel 1.1 dibawah ini:
lamanya, maka tidak mengherankan bahwa cara
berfikir yang paling asli itu adalah seperti cara Tabel 1.1
berpikir petani (Sajogyo, 1991:19).
Luas Lahan Pertanian Nagari Talu
Pertanian adalah suatu kegiatan produksi No Lahan pertanian Luas lahan (Ha)
biologis untuk menghasilkan berbagai 1. Sawah teririgasi 732
kebutuhan manusia, termasuk sandang, pangan, 2. Sawah tadah hujan 20
dan papan (Syahyuti, 2006:197). Maka dari itu Jumlah 752
pembangunan pertanian ke depan diharapkan Sumber: Kantor Wali Nagari Talu Tahun 2015
dapat memberikan kontribusi yang lebih besar Berdasarkan tabel diatas dapat kita
dalam rangka mengurangi kesenjangan dan
lihat bahwa lahan pertanian di Nagari Talu
memperluas kesempatan kerja, serta mampu
memanfaatkan peluang ekonomi yang terjadi dengan Luas 752 Ha yang semua lahannya

sebagai dampak dari globalisasi dan liberalisasi digunakan untuk bertani, lahan pertanian ini
ekonomi dunia. Sehingga petani dan pelaku
sebagian besar digunakan untuk sawah yang
usaha pertanian lainnya akan mampu
membangun usaha tani yang berdaya guna dan teirigasi dan sebagian kecil merupakan sawah

berdaya saing Salah satu upaya untuk tadah hujan. Sektor pertanian merupakan
meningkatkan SDM pertanian, salah satunya
penyerap tenaga kerja terbesar di Nagari Talu,
adalah melalui kegiatan penyuluhan pertanian.
Keberhasilan Indonesia mencapai swasembada oleh karena itu keberhasilan pembangunan

pagan tahun 1984 tidak terlepas dari peranan pertanian sangat menentukan peningkatan
penyuluhan pertanian (Daniel 2007:61).
aktivitas ekonomi dan kesejahteraan
Penyuluhan pertanian bertujuan untuk masyarakat di Nagari Talu. Adapun tujuan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dibentuknya kelompok tani Nagari Talu
serta merubah sikap dan perilaku petani beserta adalah untuk lebih meningkatkan dan
keluarganya dari tradisional menjadi dinamis mengembangkan kemampuan petani dan
rasional. Agar tujuan tersebut dapat dicapai keluarganya sebagai subjek pendekatan
maka perlu digiatkan pelatihan dan program kelompok, agar lebih berperan dalam
pembangunan. Aktifitas usaha tani yang lebih Berdasarkan permasalahan yang

baik dapat dilihat dari adanya peningkatan telah di buat diatas, adapun tujuan dari

dalam produktifitas usaha tani yang pada penelitian ini antara lain:

gilirannya akan meningkatkan pendapatan 1. Untuk mendeskripsikan fungsi penyuluh

petani sehingga akan mendukung terciptanya pertanian dalam meningkatkan kualitas

kesejahteraan yang lebih baik bagi petani dan kelompok tani di Nagari Talu Kabupaten

keluarganya. Kelompok tani di Nagari Talu Pasaman Barat.

juga ada masalah untuk meningkatkan 2. Untuk mendeskripsikan kendala yang

kualitas kelompok taninya, karena disebabkan dihadapi oleh penyuluh pertanian dalam

kelompok tani di Nagari Talu kurang tahu meningkatkan kualitas kelompok tani di

dengan program pemerintah daerah Pasaman Nagari Talu Kabupaten Pasaman Barat.

Barat, kelompok tani di Nagari Talu fanatik II. Metode Penelitian

tehadap tradisi leluluhrnya, kurangnya Fungsi penyuluhan dalam meningkatkan


pengetahuan petani dalam menyerap teknologi kualitas pertanian di Nagari Talu individu itu
yang modern dan petani di Nagari Talu tidak didorong oleh suatu keinginan apapun
melakukan kegiatan bertaninya hanya satu untuk memenuhi fungsi laten pattern
kali dalam setahun. maintenance ataupun untuk meningkatkan
B. Rumusan Masalah dan Tujuan penelitian solidaritas sosial; sebaliknya, motif-motifnya itu
Adapun yang menjadi pokok bersifat pribadi, seperi memenuhi kewajiban
permasalahan dalam penelitian ini adalah: agama, memperoleh keselamatan atau
1. Bagaimana fungsi penyuluh pertanian ketentraman jiwa atau menyesuaikan diri
dalam meningkatkan kualitas kelompok dengan kebiasaan-kebiasaan yang sudah mapan.
tani di Nagari Talu Kabupaten Pasaman a. Pendekatan dan Tipe Penelitian
Barat? Pendekatan yang digunakan dalam
2. Apa kendala yang dihadapi oleh penyuluh penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang
pertanian dalam meningkatkan kualitas menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
kelompok tani di Nagari Talu Kabupaten tertulis atau tulisan dari informan dan
Pasaman Barat? perilakunya yang diamati. Penelitian kualitatif
Tujuan Penelitian ini adalah ini pada hakekatnya adalah merupakan metode

penelitian ilmu-ilmu sosial yang


mengumpulkan dan menganalisa data berupa Data primer adalah data yang diperoleh

kata-kata (lisan maupun tulisan) dan perbuatan secara langsung dari sumber asli (tidak melalui

manusia serta peneliti tidak berusaha perantara). Sumber penelitian primer di peroleh

menghitung atau mengkualisifikasi data para peneliti untuk menjawab pertanyaan

kualitatif yang telah diperoleh dan dengan penelitian, data primer berupa opini subyek

demikian tidak menganalisa angka-angka (orang) secara individu maupun kelompok.

(Afrizal, 2014:13). Adapun yang merupakan data primernya adalah

b. Informan Penelitian keterangan-keterangan yang diperoleh dari hasil

Informan adalah orang yang wawancara mengenai fungsi penyuluh pertanian

memberikan informasi baik tentang dirinya atau dalam meningkatkan kualitas kelompok tani di

orang lain atau suatu kejadian atau suatu hal Nagari Talu Kabupaten Pasaman Barat.

kepada peneliti atau pewawancara (Afrizal, 2. Data Sekunder

2014:13). Data sekunder merupakan data yang

Adapun informan peneliti adalah: diperoleh secara tidak langsung atau berasal

1. Penyuluh pertanian di Nagari Talu. dari bahan perpustakaan. ). Data yang diperoleh

2. Pengurus dan anggota kelompok tani di dari dokumen yang berkaitan dengan penyuluh

Nagari Talu. pertanian, dokumen yang berbentuk foto, arsip

3. Tokoh masyarakat di Nagarian talu. berupa profil tentang Nagari Talu Kabupaten

Informan dalam penelitian ini Pasaman Barat.

berjumlah 9 orang yaitu sebagai berikut (1) d. Metode Pengumpulan Data

penyuluh pertanian 3 orang, (2) pengurus dan 1. Observasi

anggota kelompok tani 4 orang, (3) tokoh Observasi merupakan salah satu

masyarakat Nagari Talu 2 orang yang terdiri metode pengumpulan data dimana

dari Bapak Wali Nagari dan Bapak Jorong. mengumpulkan data dengan menggunakan

c. Jenis Data panca indera, dengan melihat, memperhatikan

Jenis data yang digunakan dalam dan memahami semua hal tampak dengan

penelitian ini adalah data primer dan data adanya (Bungin, 2011:118). Menurut Kartono

sekunder. (dalam Gunawan, 2013:143) observasi adalah

1. Data Primer studi yang disengaja dan sistematis tentang


fenomena sosial dan gejala-gejala psikis Kabupaten Pasaman Barat tentang data

dengan jalan pengamatan dan pencatatan. penyuluh pertanian seperti anggota penyuluh

2. Wawancara pertanian dan tempat penyuluh melakukan

Wawancara adalah sebuah proses kegiatan penyuluhan kepada kelompok tani,

memperoleh keterangan untuk tujuan Kantor Wali Nagari Talu tentang deskripsi

penelitian dengan cara tanya jawab antara Nagari Talu, Dokumen tersebut dibutuhkan

pewawancara dengan orang yang untuk mengetahui secara terperinci gambaran

diwawancara. Wawancara ini dilakukan mulai lokasi penelitian.

tanggal 28 Mei 2016 Tujuan digunakan e. Unit Analisis

metode wawancara mendalam ini adalah untuk Unit analisis dalam penelitian adalah

mendapatkan data yang dibutuhkan dari satuan tertentu yang dipehatikan subjek

informan serta bisa menjawab penelitian ini penelitian (Arikunto, 2010:187). Unit analisis

Wawancara mendalam dilakukan terhadap berguna untuk memfokuskan kajian yang

penyuluh pertaniaan yang fungsi untuk dilakukan atau dengan kata lain subjek yang

meningkatkan kualitas kelompok tani. Alat diteliti ditentukan kriterianya sesuai dengan

pengumpulan data yang digunakan peneliti permasalahan dan tujuan penelitian yaitu .

berupa pedoman wawancara, kertas, pena yaitu untuk mendeskripsikan fungsi penyuluh

untuk mencatat hasil wawancara tersebut. pertanian dalam meningkatkan kualitas

3. Studi Dokumen kelompok tani di Nagari Talu Kabupaten

Menurut Gottschalk (dalam Gunawan, Pasaman Barat dan untuk mendeskripsikan

2013:175) dokumentasi adalah proses kendala yang dihadapi oleh penyuluh pertanian

pembuktian yang di dasarkan atas jenis sumber dalam meningkatkan kualitas kelompok tani di

apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan, Nagari Talu Kabupaten Pasaman Barat.

gambaran atau arkeologis. Dalam penelitian ini f. Analisis Data

peneliti membutuhkan dokumen untuk Menurut Afrizal (2014 :175) analisis data

melengkapi data yang dibutuhkan dalam yaitu sebagai suatu proses yang sistematis

penelitian, dokumen yang dibutuhkan dalam untuk menentukan bagian-bagian dan saling

penelitian ini adalah informasi yang berupa keterkaitan antara bagian-bagian dan

tulisan, dokumen-dokumen lainya yang keseluruhan dari data yang telah dikumpulkan

diambil dari kantor dinas penyuluh pertanian untuk menghasilkan klasifikasi atau tipologi.
1. Pengumpul data menggolongkan dan mengarahkan serta

Pengumpulan data dilakukan dengan membuang data yang tidak perlu.

berbagai cara yakni dari wawancara dan Dalam tahap ini merangkup data yang

pengamatan, dalam pengumpulan data ini sudah terkumpul tentang fungsi penyuluhan,

peneliti langsung terjun kelapangan untuk lalu melakukan penyeleksian dan membuang

mencari informasi-informasis sesuai dengan data yang tidak dibutuhkan, kemudian memilih

pedoman wawancara yang sudah ada. Peneliti dan memilah data yang diperlukan sesuai

mengumpulkan data sebanyak mungkin yang dengan daftar pertanyaan yang telah diajukan

berkaitan dengan masalah penelitian mengenai pada informan, penulis mencatat hasil

fungsi penyuluh pertanian dalam meningkatkan wawancara setelah itu peneliti

kualitas kelompok tani di Nagari Talu. mengelompokkan data berdasarkan

2. Reduksi data pengkategorian sesuai dengan apa yang

Menurut Sitorus (1998:60) reduksi data diperlukan peneliti.

adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian 3. Penyajian data

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan Menurut Gunawan (2013:212) penyajian

transformasi data “kasar” yang muncul dari data digunakan untuk lebih meningkatkan

catatan-catatan tertulis di lapangan. Sedangkan pemahaman kasus dan sebagai acuan mengabil

menurut Emzir (2012:129) reduksi data tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis

merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, sajian data. Menurut Felix (1998:60) penyajian

penyederhanaan, abstraksi, dan data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang

pentransformasian “data mentah” yang terjadi memberi kemungkinan adanya penarikan

dalam catatan lapangan tertulis. kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Menurut Gunawan (2013:211) mereduksi Dengan penyajian data kita dapat

data merupakan kegiatan merangkum memilih memahami fungsi penyuluh pertanian dalam

hal-hal pokok, mengfokuskan pada hal-hal yang meningkatkan kualitas kelompok tani di Nagari

penting dan mencari tema dan polanya. Setelah Talu, yang disajikan dalam bentuk deskripsi

data diperoleh lalu dibaca, dipelajari, dan hasil wawancara terhadap informan secara rinci.

ditelaah, maka langkah berikutnya adalah 4. Penarikan kesimpulan

melakukan reduksi data. Reduksi data Menurut Gunawan (2013:212) penarikan

merupakan suatu bentuk analisis yang kesimpulan merupakan hasil penelitian yang
menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil Jadwal penelitian ini dilakukan pada akhir

analisis data. Setelah dilakukan ketiga hal di Mei dan berakhir pada bulan Juni yang dilakukan

atas maka hasil penelitian dapat disimpulkan di Nagari Talu Kabupaten Pasaman Barat.

sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh di

lapangan tentang peran penyuluh pertanian


Table 3.2
dalam meningkatkan kualitas kelompok tani di Jadwal Penelitian
Kegiatan Bulan/ Tahun 2016
Nagari Talu Kabupaten Pasaman Barat. Me Jun Jul Agus
i i i t
Pada tahap terakhir setelah pengelompokan
Penelitia
dan pendeskripsian data dilakukan oleh peneliti n

maka tahap selanjutnya peneliti melakukan Bimbinga


n
pengambilan kesimpulan terhadap data yang
Kompre
sudah diperoleh dilapangan dan

menggabungkan semua data yang ada. Setelah


i. Depenisi Operasional
ketiga tahap ini dilakukan oleh peneliti maka
Depenisi operasianal agar memudahkan
hasil penelitian diperoleh lebih valid dan
dalam memagami judul dan tidak menalami
teratur.
kesalahpahaman dalam memaknai maka penulis
g. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Nagari Talu akan menjelaskan depenisi operasional yaitu fungsi

Kabupaten Pasaman Barat. Berdasarkan penyuluh pertanian dalam meningkatkan kualitas

masalah yang diteliti adalah fungsi Penyuluh kelompok tani di kenagarian Talu Kabupaten

Pertanian dalam meningkatkan kualitas Pasaman Barat.

kelompok tani di Nagari Talu Kabupaten 1. Fungsi

Pasaman Barat. Alasan penulis melakukan Fungsi adalah kegunaan sesuatu hal bagi

penelitian Nagari Talu Kabupaten Pasaman hudup seseorang atau kelompok orang untuk

Barat.karena di ketahui ada penyuluh pertanian melanjutkan hidupnya.

dan bagaimana fungsi penyuluh pertanian 2. Penyuluhan Pertanian

Nagari Talu dalam meningkatkan kualitas Penyuluhan pertanian adalah Pengetahuan

kelompok tani yang dan apa kendala penyuluh yang diberikan diluar sekolah kepada para petani

pertanian di Nagari Talu Kabupaten Pasaman beserta keluarganya agar mereka bisa berusaha tani

Barat. lebih baik bermasyarakat lebih baik.

h. Jadwal Penelitian 3. Kelompok Tani


Kelompok adalah kumpulan orang yang pola pikir masyarakat masih tradisional, (3)

saling berinteraksi satu sama lain. pada umumnya kurang aktifnya petani mengikuti penyuluhan.

hanyauntuk melakukan pekerjaan, untuk IV. Ssaran

meningkatkan hubungan anta individu dan bisa saja Berdasarkan hasil penelitian yang telah

keduanya. Tani adalah orang-orang yang memiliki disimpulkan di atas maka saran yang dapat saya

pekerjaan yang hanya untuk memenuhi kebutuhan berikan yaitu:

sehari-hari dengan cara bercocok tanam yang 1. Kepada pemerintah Nagari Talu agar lebih

kemudian hasil dari pertaniannya tersebut bisa bisa mempertahankan kemajuan pertanian

dijual untuk kebutuhan sehari-hari. dan meningkatkan kualitas kelompok tali

III. Kesimpulan lebih baik lagi sehingga pertaniandi

Fungsionalnya penyuluh pertanian Nagari Talu lebih dikenal sebagai potensi

terhadap kelompok tani dapat dilihat melalaui, Nagari tersebut.

bertambahnya pengetahuan petani tentang 2. Khususnya untuk pembaca dan penulis

bercocok tanam padi sawah. Namun demikian dapat dijadikan tambahan wawasan ilmu

fungsi penyuluh terhadap kelompok tani tidak pengetahuan tentang fungsi penyuluh bagi

selalu berjalan lancar. Berdasarkan hasil penelitian petani serta sebagai sumber bahan untuk

di lapangan yang dilengkapi dengan data-data pedoman dan sebagai sumber informasi

tertulis, skripsi yang relevan dengan penelitian ini mengenai penyuluhan yang ada di Nagari

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Talu Kabupaten Pasaman Barat.

a. Fungsi penyuluh pertanian dalam


DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan kualitas kelompok tani sebagai

berikut: (1) sebagai agen perubahan (agent of Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta
: Rajawali Pres.
change), (2) sebagai pelatih pengambilan

keputusan, (3) sebagai rekan pemberi Arikunto, Suhroseduarsimi. 1989. Prosedur


penelitian. Yogyakarta: PT Rineka
semangat, (4) pendorong peningkatan Cipta.

produksi. Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif.


Jakarta : Kencana.
b. Kendala yang dihadapi oleh penyuluh
Bungin, Burhan. 2009. Sosiologi Komunikasi.
pertanian dalam meningkatkan kualitas
Surabaya : Kencana
kelompok tani yaitu sebagai berikut: (1) Tidak
Emzir. 2012. Metode Penelitian Kualitatif (Analisis
Terjadi Kerjasama Antar Kelompok Tani, (2) Data). Jakarta : PT.Raja Grafindo
Persada.
Husodo, Siswono Yudo et. al. 2004. Pertanian Sugiono. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan(Pendekatan Kualitatif,
Mandiri. Jakarta: Penebar
Kuantitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Swadaya.
Syahyuti. 2006. Konsep Penting dalam
Pembangunan Pedesaan dan Pertanian.
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian
Jakarta : Rineka Cipta.
Kualitatif Teori & Praktek. Jakarta :
Bumi Aksara. Usman, Purnomo. 2009. Metode Penelitian Sosial.
Johnson, Doyle Paul. 1990. Teori Sosiologi Klasik Jakarta :Bumi Aksara.
dan Modern. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama. Van den Ban.A.W, dan Hawkins.H.S. 1999.
Penyuluhan pertanian. Yokyakarta :
Miles, B. Matthew dan A. Michel Huberman. 1992. Kanisius.
Analisis Data Kualitatif.
Skipsi
(terj.) Jakarta: UI Press.

Muhar, Daniel. Dkk. 2005. PRA Participatory Ilfan. 2016. Fungsi Penyuluh Pertanian dalam
Rural Appraisal. Medan : Bumi Aksara Meningkatkan Kalitas Kelompok Tani di
Nagari Talu Kabupaten Pasaman Barat.
Moleong & J,Lexy. 2005. Metode Penelitian Padang : STKIP PGRI SUMBAR
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. Yenti, Irma. 2013.Intervensi Penyuluh Pertanian
dalam Pemberdayaan Sosial Ekonomi
Rahardjo. 1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Kelompok Tani(Study Kasus Kelompok
Pertanian. Yongyakarta: Gajah Mada Tani Cisadane Para Petani Sawah
University Press. Linkungan TalamangapeKelurahan
Raya Kabupaten Maros). Makasar :
Ritzer George, 2003. Sosiologi Ilmu Berparadigma Universitas Hasanudin. Diupload 2015
Ganda. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. jam:10.pm.
file:///C:/Users/axioo/Downloads/Docum
Ritzer, George. 2012. Sosiologi Ilmu Pengetahuan ents/IRMAYANTI%20E411%2009%20
Berparadigma Ganda. Jakarta: 261.pdf
Rajawali Pers.
Sangadji, dkk. 2010. Metode Penelitian.
Yogyakarta: CV. Andi

Sajogyo, Pudjiwati Sajogyo. 1991. Sosiologi


Pedesaan. Yogyakarta : Gadjah Mada Nur Islamiyah, Isnain.Peran Penyuluh Pertanian
Universitas Press. Lapangan Dalam Pengembangan
Kelompok Tani di Kecamatan Pundong
Santoso S. 2004. Dinamika kelompok. Edisi Revisi Kabupaten Bantul. Yokyakarta :
Universitas Muhamadiyah Yokyakarta.
Cetakan 1.Bumi Aksara Jakarta.
Diupload 2015
jam:10.pm.file:///C:/Users/axioo/Downlo
Sitanala, Ernan Rustiadi. 2012. Penyelamat Tanah, ads/Documents/t24079.pdf
Air, dan Lingkungan. Bogor : Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.

Sitorus, Felix. 1998. Penelitian Kualitatif. Bogor :


Kelompok Dokumentasi Ilmu Sosial.

Soekanto, Soejono. 2006. Sosiologi Suatu


Pengantar. Jarkarta : Raja Grafindo
Persada.

Soentoro, Titi. Soeyanto. 1993. Sosiologi


Pertanian. Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia.

Вам также может понравиться