Вы находитесь на странице: 1из 11

Rezeki et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (1): 52-62

[JDS]
JOURNAL OF SYIAH KUALA
DENTISTRY SOCIETY
Journal Homepage : http://jurnal.unsyiah.ac.id/JDS/
E-ISSN : 2502-0412

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) TERHADAP


PERTUMBUHAN CANDIDA ALBICANS

Sri Rezeki 1, Santi Chismirina 1, Aulia iski 2


1
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Syiah Kuala
2
Mahasiswi Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala

Abstract

The treatment of oral candidiasis commonly used antifungal drug synthesis, but it has some effects
such as nausea, vomiting, diarrhea, and headache. The leaves of red betel (Piper crocatum) have
several compounds which act as antifungals such as alkaloids, tannins, saponins, and flavonoids. The
purpose of this study was to determine the effect of Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and
Minimum Kill Concentration (MBC) Piper crocatum leaves with a concentration of 25%, 50%, 75%,
and 100% to the growth of Candida albicans. This study is a laboratory experimental which is
designed by posttest only control group using the extract of leaves of Piper crocatum. The leaves are
extracted by maceration method using 96% of ethanol. The extraction results obtained diluted to be a
concentration of 25%, 50%, and 75%. The extract has been tested phytochemical, were tested for
antifungal activity using dilution method with Standard Plate Count (SPC) in SDA media. The result of
one-way ANOVA analysis showed that the extract of Piper crocatum leaves affected the growth of C.
Albicans with p = 0.00 (p<0.05). 25%of the extract concentration can inhibit the growth of C. albicans
From the results of this study concluded that the extract of Piper crocatum leaves affected the growth
of C. Albicans with MIC at a concentration of 25% and MBC at 100% concentration of the extract of
Piper crocatum.

Keyword: Red bettle (Piper crocatum), Candida albicans, antifungal, dilution method.

PENDAHULUAN C. albicans bersifat oportunistik yaitu


karakteristik suatu organisme yang dapat berubah
Candida albicans (C. albicans) adalah salah menjadi patogen.1 Sifat oportunistik tersebut dapat
satu jamur yang termasuk spesies Candida1 dan tejadi apabila terdapat faktor predisposisi berupa
merupakan flora normal dalam rongga mulut,2 kondisi immunocompromised, serostomia, oral
jamur tersebut merupakan penyebab utama
hygiene buruk, kemotrapi,3 merokok, pengunaan
terjadinya kandidiasis oral.1 Kandidiasis
merupakan suatu penyakit infeksi pada rongga antibiotik, dan status kesehatan umum host.2
mulut3 sehingga dapat menyebabkan Berdasarkan penelitian Alzarea dkk
ketidaknyamanan pada rongga mulut, rasa nyeri, (2015) di Saudi Arabia bagian Utara,
kehilangan sensasi rasa, dan kesulitan makan (cit. sebanyak 70% dari 100 pasien dengan
MacPhail, 1996).4 Hal ini dapat terjadi karena
diabetes melitus mengalami kandidiasis yang
 Corresponding author disebabkan oleh C. albicans.5 Sementara itu,
Email address : iy_99fkg@yahoo.com penelitian Yusri dkk (2012) di Rumah Sakit
52
Rezeki et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (1): 52-62

Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan dan Trichopyton mentagrophytes pada
ditemukan bahwa kandidiasis oral merupakan konsentrasi 5%.20
infeksi oportunistik yang paling sering Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin
melakukan penelitian mengenai pengaruh
ditemukan yaitu sebanyak 109 dari 309 kasus
ekstrak daun Piper crocatum terhadap
(35,3%).6 pertumbuhan C. albicans dengan melihat
Penanganan kandidiasis oral umumnya Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan
menggunakan obat antifungal seperti nistatin, Konsentrasi Bunuh Minimun (KBM).
amphoterisin B, flukonazol, ketokonazol,
itrakonazol, mikonazol, vorikonazole, dan METODE PENELITIAN
klotrimazol.7 Nistatin merupakan obat pilihan
pertama dalam perawatan kandidiasis oral.8 Jenis penelitian ini bersifat
Terapi terhadap kandidiasis oral eksperimental laboratoris dengan desain
menggunakan obat antifungal memiliki Posttest Only Control Group. Penelitian ini
permasalahan berupa munculnya efek dilakukan di Laboratorium Kimia Hayati
samping. Efek samping yang muncul akibat Fakultas Ilmu Matematika Ilmu Pengetahuan
penggunaan antifungal dapat berupa demam, Alam Hayati dan di Laboratorium
manggigil, mual, dan muntah.8,9 Bahkan dari Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan
penelitian Mertas dkk (2015) menyatakan Universitas Syiah Kuala.
bahwa C. albicans resisten terhadap Bahan-bahan yang digunakan adalah:
flukonazol.10 Candida albicans ATCC 10231, Sarung
Saat ini pengunaan bahan alami untuk tangan, Masker, Saboraud Dextrose Agar
mengatasi masalah kesehatan semakin banyak (SDA), Daun Sirih Merah (Piper crocatum) 1
dipilih masyarakat dunia.11 Pengobatan herbal kg, Etanol 96% = 2 liter, Akuades = 0,5 liter,
dinilai lebih aman dibanding obat sintetik Alkohol 70% = 0,5 liter, Kristal violet, Lugol,
karena memiliki efek samping yang relatif Safranin, Larutan NaCl 0,9%, Nistatin
lebih kecil.12 Di Afrika 80% populasi suspensi oral 100.000 unit, Bromthymol blue,
mengunakan obat herbal sebagai pengobatan Aluminium foil, dan Kertas label.
dasar, sedangkan di Cina sebanyak 30-50% Alat yang digunakan adalah: Autoklaf
(WHO 2003).13 Salah satu tanaman herbal (ALP), Inkubator (Memmert), Timbangan
yang secara empiris telah terbukti efektif digital, Blender, Pipet tetes, Gelas ukur
untuk menyembuhkan penyakit seperti (Pyrex), Colony counter, Labu erlenmeyer
diabetes mellitus dan peradangan akut adalah (Pyrex), Kaca preparat, Cawan petri, Tabung
ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum).14 reaksi (Pyrex), Pipet eppendorf + tip, Lampu
Penelitian Gunawan dkk (2010) spiritus, Jarum ose, Kertas saring no. 1
menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun (Whatman), Rotary vacum evaporator, Vortex
sirih merah (Piper crocatum) dan ekstrak , Mikroskop cahaya (Olympus), Tabung
daun sirih hijau (Piper batle) dapat Durham, Batang Sebar, Spektrofotometri,
menghambat pertumbuhan Candida Kamera, dan Alat-alat tulis.
15
albicans. Pada Penelitian Mariyatin dkk
Pembuatan Ekstrak Daun Pipercrocatum
(2012), daun Piper crocatum mengandung
senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, minyak Daun Piper crocatum segar sebanyak 1
atsiri,16,17 fenol dan saponin.17,18Menurut kg dicuci hingga bersih, kemudian
penelitian Soleha dkk (2015) ekstrak daun dikeringkan pada suhu ruangan (tidak
Piper crocatum dapat menghambat dikeringkan di bawah sinar matahari) selama
pertumbuhan bakteri Gram positif 7x24 jam.21 Daun Piper crocatum yang sudah
Staphylococcus aureus dan bakteri Gram kering lalu dihaluskan menjadi bubuk halus
negatif Salmonella typhi.19 Berdasarkan menggunakan blender. Dilakukan ekstraksi
Penelitian Kusumaningtyas dkk (2008) daun Piper crocatum dengan metode
ekstrak dan krim daun sirih (Piper batlle) maserasi, direndam dengan larutan etanol
mengandung senyawa flavonoid dan saponin 96% selama 3x24 jam.22 Kemudian hasil
dapat menghambat pertumbuhan C. albicans filtrat disaring dengan kertas saring
53
Rezeki et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (1): 52-62

menggunakan kertas saring no.1 (Whatman). Pembuatan Media untuk Kultur Candida
Hasil filtrat dari penyaringan dengan kertas albicans
saring no.1 (Whatman) diuapkan dengan
rotary vacum evaporator pada suhu 40°C.22,23 Sebelum spesimen dibiakkan terlebih
Kemudian ekstrak disimpan pada wadah dahulu dilakukan pembuatan media. Untuk
berwarna gelap pada suhu 4°C.24 kultur jamur dibuat media Saboraud Dextore
Agar (SDA). Media agar yang digunakan
Uji Fitokimia dibuat dengan mencampurkan bubuk media
Sabouraud Dextrose Agar (SDA) sebanyak
Uji senyawa flavonoid dilakukan 6,5 gram dengan air suling steril lalu
dengan cara sampel ditambahkan air panas, dipanaskan sampai larut kemudian dibungkus
didihkan selama 5 menit, kemudian disaring. dengan alumunium foil dan disterilkan dalam
Filtrat ditambahkan sedikit bubuk Mg dan 1 autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit.
ml HCL pekat, kemudian diaduk dengan cara Tuangkan ke cawan petri dan dibiarkan
digoyang-goyangkan. Hasil positif sampai dingin dan mengeras.29
ditunjukkan oleh terbentuknya warna merah,
kuning atau jingga.25
Kultur Candida albicans
Uji alkoloid dapat dilakukan dengan
ditetesakan 10 tetes asam sulfat 2N, kemudian Kultur C. albicans pada media
diuji dengan pereaksi Wager, dan pereaksi Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dengan
Mayer. Hasil uji dinyatakan positif bila goresan T (streak T) cawan petri dibagi
pereaksi Mayer terbentuk endapan putih dan menjadi tiga bagian. Lalu cawan petri yang
endapan coklat sampai kuning pada pereaksi berisi SDA dan goresan C. albicans
Wagner.25,26 dimasukkan kedalam inkubator pada suhu
Uji tanin dengan ditambahkan larutan 37°C selama 48 jam.30
besi (III) klorida 10% jika terjadi warna biru
tua, biru kehitaman atau biru kehijauan Candida albicans yang tumbuh
menunjukkan senyawa tanin.27 Minyak atsiri diidentifikasi dengan pewarnaan Gram, buat
didapat dengan cara penyulingan yaitu sediaan di atas kaca preparat yang sudah
didestilasi stahl dengan akuades selama 4 jam, disterilkan dengan alkohol 70% kemudian
lalu minyak atsiri murni dipisahkan dengan ambil C. albicans sebanyak 1 ose dilewatkan
tambahan Na2SO4.28 di atas api pijar spiritus untuk fiksasi,
kemudian teteskan larutan kristal violet
Pembuatan Variabel Konsentrasi daun selama 1 menit, dicuci di bawah air mengalir,
Piper crocatum lalu diteteskan larutan lugol selama 1 menit,
Ekstrak kental 100% daun Piper dicuci di bawah air mengalir, dibersihkan
crocatum diencerkan dengan menggunakan dengan alkohol 96% dalam waktu 10-20
akuades steril hingga diperoleh konsentrasi detik dan dicuci di bawah air mengalir, lalu
25%, 50%, dan 75%, dengan rumus diteteskan dengan larutan safranin selama 1
pengenceran: menit, kemudian dicuci kembali di bawah air
mengalir dan dibiarkan sampai kering
selanjutnya baru lakukan pengamatan dengan
C1.V1= C2.V2 minyak mersi di bawah mikroskop dengan
pembesaran 100 x.31,32 Candida albicans
berbentuk budding dan akan terlihat berwarna
Keterangan:
ungu.33
C1: Konsentrasi awal
Dilanjutkan uji konfirmasi pembenihan
C2: Konsentrasi yang diinginkan
karbohidrat dengan menyiapkan glukosa,
V1: Volume awal
maltosa, sukrosa, laktosa dan ditambah brom
V2: Volume yang diinginkan
kresol purple sebagai indikator ke dalam
tabung reaksi dimasukkan tabung Durham
steril secara terbalik untuk melihat hasil

54
Rezeki et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (1): 52-62

fermentasi, ruang kosong yang terbentuk empat kelompok perlakuan. Pengujian ini
menandakan adanya konfirmasi C. albicans diulang sebanyak 3 kali.39
yang didapatkan dari hasil uji fermentasi
karbohidrat dan pembentukan gas dalam HASIL
tabung Durham. Terjadi perubahan warna
pada glukosa dan maltosa dari unggu menjadi Bahan uji yang digunakan pada
kuning, pada sukrosa dan laktosa tidak terjadi penelitian ini adalah daun Piper crocatum
perubahan warna. Terbentuknya asam dan gas yang diekstraksi dengan metode maserasi
pada glukosa sedangkan pada laktosa tidak menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil
ada asam dan gas.30,33,34 ekstraksi diperoleh 28 gram ekstrak kental
Kemudian dilakukan Pembuatan konsentrasi 100% dari 1 kg daun Piper
suspensi dilakukan dengan menggoreskan C. crocatum (Gambar1)
albicans, kemudian dimasukkan kedalam
tabung reaksi yang sudah berisi NaCl 0,9%,
kemudian dihomogenkan dengan
menggunakan vortex. Kekeruhan dan suspensi
diukur dengan spektrofotometri UV-Vis
sehingga diperoleh suspensi dengan
transmittan 90% pada panjang gelombang 530
nm,35 yaitu setara dengan Mc.Farland 0,5 dan
jumlah koloni mikroorganisme 1,5 x106
CFU/ml.36
Pengenceran C. albicans dengan metode
dilusi yaitu diambil 1 ml suspensi C. albicans
yang telah diukur dengan spektrofotometer Gambar 1. Ekstrak Daun Piper Crocatum
menggunakan pipet eppendrof lalu
dicampurkan larutan NaCL 0,9% pada tabung Hasil Uji Fitokimia Daun Piper Crocatum
1, kemudian diambil 1 ml larutan pada tabung
1 dan dicampurkan dengan NaCL 0,9% pada Uji fitokimia menunjukkan hasil bahwa
tabung 2, diambil 1 ml larutan pada tabung 2 ekstrak Piper crocatum mengandung alkaloid,
dan dicampurkan Nacl 0,9% pada tabung 3, tanin, fenol, steroid, dan alkaloid (Tabel 1)
begitu seterusnya sampai tabung 6. Masing-
Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia Daun Piper
masing suspensi sebanyak 0,1 ml disebarkan
crocatum.
dan diratakan pada cawan petri yang berisi
media SDA dengan menggunakan batang
penyebar. Setiap suspensi diinkubasi pada Uji Fitokimia Hasil
suhu 37°C dan diamati jumlah koloninya.37
Alkaloid +
Jumlah koloni jamur yang dihitung berasal
dari cawan petri yang mengandung jumlah
Steroid +
koloni 30-300 koloni.38
Terpenoid -
Pengujian Efek Anti Fungi Ekstrak Daun
Piper croctum Terhadap Pertumbuhan Saponin +
Candida albicans
Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Flavonoid +
dan Konsentrasi Bunuh Minimum
(KBM) pada penelitian ini dilakukan dengan Tanin +
enam kelompok perlakuan yang terdiri dari
satu kelompok kontrol positif (nistatin), satu Keterangan: (+) : Ada kandungan; (-): Tidak ada
kelompok kontrol negatif (akuades) dan kandungan

55
Rezeki et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (1): 52-62

Hasil Kultur Candida albicans Hasil uji fermentasi karbohidrat pada


gulu-gula menunjukkan bahwa perubahan
Hasil kultur C. albicans pada media warna dan terbentuknya gas hanya terjadi
SDA yang telah diinkubasi selama 48 jam
pada glukosa dan maltosa sedangkan pada
pada suhu 37°C menunjukkan koloni
berwarna putih kekuningan, berbau ragi, dan sukrosa dan latosa tidak terjadi perubahan
berbentuk bulat (Gambar 2) warna dan tidak terbentuk gas (Gambar 4.)

Gambar 4. Hasil Uji Fermentasi


karbohidrat Candida albicans.
Gambar 2. Hasil Kultur Candida albicans

Hasil Uji Konfirmasi Candida albicans


Hasil Pembuatan Suspensi Candida
Hasil pewarnaan Gram menunjukkan albicans dan Pengenceran Bertingkat
koloni berbentuk budding (tunas) dan Pembuatan suspensi Candida albicans
berwarna ungu yang diamati pada mikroskop dilakukan dengan menggunakan
cahaya dengan pembesaran 1000 x (Gambar spektrofotometer pada panjang gelombang
3.) 530 nm (1,5 x 106 CFU/ml) yang setara
dengan kekeruhan Mc. Farland 0,5.
Hasil pengenceran bertingkat
menunjukkan pada tingkat pengenceran 10-3
ditemukan 118 koloni C.albicans, sehingga
memenuhi kriteria untuk dilakukan pengujian
sampel yaitu dengan syarat 30-300
koloni/cawan (Tabel 2).

Gambar 3. Hasil Uji pewarnaan Gram


Candida albicans

56
Rezeki et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (1): 52-62

Tabel 2. Jumlah koloni Candida albicans Setelah Pengenceran Bertingkat

Tingkat Pengenceran Pertumbuhan Koloni ( Koloni Percawan)

10-1 2642

10-2 1184

10-3 118

10-4 15

10-5 2

10-6 0

Hasil Uji Aktivitas Antifungal Ektrask Daun Piper crocatum terhadap Pertumbuhan
Candida albicans

Tabel 3. Jumlah Rata-Rata Koloni Candida albicans Setelah Diuji dengan Ekstrak Daun Pipercrocatum

Konsentrasi Bahan Uji Jumlah Koloni (CFU/ml) JumlahRata-


Rata Koloni
P1 P2 P3 (CFU/ml)

Akuades
215 x 104 203 x 104 230 x 104 216 x 104

25% 159 x 104 140 x 104 150 x 104 149 x 104

50% 74 x 104 114 x 104 96 x 104 94 x 104

75% 46 x 104 39 x 104 50 x 104 45 x 104

100% 3 x 104 0 0 1 x 104

Nistatin suspensi oral 0 0 0 0


100.000 IU/ml
Keterangan: P1= Pengulangan 1; P2= Pengulangan 2; P3=Pengulangan 3; CFU= Colony
Forming Unit per mililiter

57
Rezeki et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (1): 52-62

Berdasarkan tabel 3 Ekstrak daun Piper Hasil analisis dengan uji LSD
crocatum pada konsentrasi 25% jumlah koloni menunjukkan bahwa semua konsentrasi
rata-rata sebanyak 149 x 104 CFU/ml dan berbeda bermakna terhadap kontrol negatif,
pada konsentrasi 100% tidak ada koloni C. sedangkan untuk konsentrasi 100%
albicans yang tumbuh. Jumlah koloni rata- dibandingkan dengan kontrol positif (nistatin
rata koloni yang tumbuh pada kelompok suspensi oral 100.000 IU/ml) tidak ada
kontrol negatif (akuades) adalah 216 x 104 perbedaan bermakna.
CFU/ml dan pada kontrol positif (Nistatin
suspensi oral 100.000 IU/ml) tidak ada koloni PEMBAHASAN
yang tumbuh.
Pada penelitian ini analisis statistik Pada penelitian ini, kultur C. albicans
menggunakan uji one way ANOVA dengan menunjukkan koloni yang berbentuk bulat,
syarat lebih dari dua kelompok, varian data berwarna krem, dan beraroma seperti ragi ciri-
sama (homogen), dan distribusi data normal. ciri koloni yang tumbuh tersebut merupakan
Penelitian ini mempunyai enam kelompok morfologi dar C.albicans. Dari penelitian Al-
dengan 4 kelompok perlakuan dan 2 Oebady (2015) dan Haw dkk (2013) yang
kelompok kontrol. Uji normalitas menyatakan bahwa koloni C. albicans pada
menggunakan Shapiro-wilk menghasilkan media SDA berwarna krem, berbentuk bulat,
distribusi data pada konsentrasi 25%, 50%, dan berbau seperti ragi.40,41
75%, dan akuades adalah normal dengan nilai Hasil uji konfirmasi C. albicans yang
p>0,05, sedangkan pada konsentrasi 100% dilakukan dengan pewarnaan Gram
dan kontrol positif (nistatin suspensi oral menunjukkan karakteristik C. albicans
100.000IU/ml) dengan distribusi data berwarna ungu dan berbentuk budding
diabaikan karena jumlah data setiap perlakuan (tunas). Hasil ini diperkuat dengan hasil
konstan. Uji homogenitas menunjukkan penelitian Bhagat BP (2014) yang
bahwa varian data adalah homogen dengan menyatakan bahwa C. albicans berwarna
nilai p>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data ungu dan berbentuk budding (tunas).33
memenuhi syarat untuk dianalisis Pewarnaan Gram dilakukan sebagai
mengunakan uji one way ANOVA. salah satu uji konfirmasi C. albicans karena
Hasil uji statistik dengan one way C. albicans memiliki struktur dinding sel yang
ANOVA menunjukkan hasil p=0,00 yang sama dengan bakteri Gram positif yang
artinya p<0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis memiliki peptidoglikan dan kitin yang mampu
ekstrak daun Piper crocatum berpengaruh menahan zat warna kristal violet.41
terhadap pertumbuhan C. albicans diterima Pada penelitian ini hasil uji fermentasi
(Tabel 4) karbohidrat menunjukkan adanya reaksi
fermentasi pada glukosa dan maltosa dengan
terbentuknya gelembung gas pada tabung
Tabel 4. Hasil Uji One way ANOVA Durham dan terjadi perubahan warna menjadi
kuning, sedangkan pada sukrosa dan laktosa
Nilai tidak terjadi reaksi fermentasi.
Signifikansi Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Bhavan PS, dkk (2010) yang
Pertumbuhan 0,00 menyatakan bahwa C. albicans dapat
C.albicans pada memfermentasikan glukosa dan maltosa
berbagai konsentrasi sedangkan pada sukrosa dan laktosa tidak
dan kelompok menunjukkan adanya reaksi fermentasi.31
Adanya reaksi fermentasi pada glukosa dan
control
maltosa karena merupakan sumber energi bagi
C. albicans.42

58
Rezeki et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (1): 52-62

Uji fitokimia ekstrak daun Piper Hasil penelitian ini menunjukkan


crocatum pada penelitian ini menunjukkan jumlah koloni C. albicans mengalami
adanya kandungan alkaloid, saponin, tanin, penurunan seiring dengan meningkatnya
flavonoid, dan steroid. Hasil penelitian konsetrasi ekstrak. Hal ini sesuai dengan
Revany J (2011) yang menyebutkan bahwa pendapat Pelezar dan Chan (2006) yang
ekstrak daun Piper crocatum mengandung menyatakan bahwa semakin tinggi
senyawa flavonoid, tanin, steroid,43penelitian konsentrasi suatu zat antimikroba maka
Wicaksono FM, dkk (2012) yang menyatakan semakin besar pula kemampuannya untuk
adanya senyawa alkaloid dan saponin.44 menghambat pertumbuhan mikroba (cit.
Kelompok kontrol pada penelitian ini Pelezar dan Chan, 2006).51
menggunakan akuades sebagai kontrol negatif Konsentrasi Hambat Minimum (KHM)
dan nistatin suspensi oral 100.000 IU/ml dalam penelitian ini adalah konsentrasi
sebagai kontrol positif. Akuades digunakan terendah yang mampu menghambat
sebagai kontrol negatif karena tidak memiliki pertumbuhan C. albicans yaitu pada
zat antifungal sehingga tidak menggangu konsentrasi 25% dan Konsentrasi Bunuh
pertumbuhan C. albicans. Sementara itu Minimum (KBM) dalam penelitian ini adalah
kontrol positif yang digunakan Nistatin karena 100% karena pada konsentrasi tersebut tidak
merupakan obat antifungal yang sering ditemukan pertumbuhan koloni C.albicans.
digunakan dalam perawatan kandidiasis Dari penelitian Chismirina S, dkk (2014)
oral.45 menyebutkan bahwa tanaman yang memiliki
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan tanin dan flavonoid mampu untuk
ekstrak daun Piper crocatum memiliki menghambat dan membunuh C. albicans.34
pengaruh terhadap pertumbuhan C. albicans.
Dimana pada konsentrasi ekstrak daun Piper KESIMPULAN
crocatum 25% menunjukkan jumlah rata-rata
koloni yang tumbuh sebanyak 149 x 104 Dari hasil penelitian ini dapat
CFU/ml, lebih sedikit dibanding kontrol disimpulkan bahwa ekstrak daun Piper
negatif (akuades) sebesar 216 x 104 CFU/ml. crocatum berpengaruh terhadap pertumbuhan
Hal ini menunjukkan bawa kontrol negatif C. albicans. Konsentrasi Hambat Minimum
jumlah koloninya lebih banyak dibanding (KHM) ekstrak daun Piper crocatum sebesar
pada konsentrasi 25%, 50%, dan 75%. 25% dengan jumlah koloni rata-rata 149 x 10-
4
Alkaloid bekerja sebagai antifungal dengan CFU/ml, dan Konsentrasi Bunuh Minumum
menghambat polimerisasi RNA (Ribonucleic (KBM) ekstrak daun Piper crocatum sebesar
Acid) dan DNA (Deoxyribonucleic Acid) serta 100%
respirasi selular sel jamur.46 Saponin bekerja
dengan mengganggu membran sel jamur DAFTAR PUSTAKA
sehingga terjadi tekanan osmotik eksternal
yang mempunyai efek terhadap sel fungi.47 1. Greenberg MS, Glick M, Ship JA.Burket's
Flavonoid bekerja dengan bereaksi Oral Medicine. 11thed. Hamilton: BC
dengan dinding sel, selanjutnya masuk Decker Inc, 2008.p.38,79-81.
kedalam inti sel dan membuat seluruh protein 2. Greenberg MS. Burket’s Oral Medicine
pada fungi mengalami denaturasi protein Diagnosis and Treatment. 10th ed. Ontario:
sehingga sel fungi menjadi rusak dan mati (cit BC Decker Inc, 2003.p.94.
Mauseth, 2013).48 Tanin bekerja dengan 3. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK. Oral
merubah morfologi sel, menghambat Pathology Clinical Pathologic. 4th ed. San
pertumbuhan dan memproduksi zat yang Fransisco: Saunders, 2003.p.19,38,79-
dapat memecahkan sel fungi.49 Steroid 81,100.
bekerja dengan menghambat pertumbuhan 4. Dangi YS, Soni ML, Namdeo KP. Oral
jamur baik melalui sitoplasma maupun Candidiasis: A Review. Internationl
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan Journal of Pharmacy and Pharmaceutica
spora jamur.50 sciences, 2010;2(4):37.

59
Rezeki et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (1): 52-62

5. Alzarea BK, Sghaireen MG, Thaer L, Candida albicans. Oral Biology Dental
Mohager M. Prevalance of Oral Journal 2010;2(2):16-19.
Candidiasis In Diabetic Patient At 16. Mariyatin H, Widyowati E, Lestari S.
Northern of Kingdom of Saudi Arabia. Efektivitas antibakteri ektrak daun sirih
Research Journal of Biological Science merah (Piper crocatum) dan daun sirih
2015;10(3):10-14. hijau (Piper Batlle L) sebagai bahan
6. Yusri A, Muda S, Rasmaliah. Karakteristik alternatif irigasi saluran akar. Artikel
Penderita AIDS dan Infeksi Opurtinististik Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2012.
di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) 17. Joelijanto R. The Potential of Red Betel
H.Adam Malik Medan tahun 2012. (pipier crocatum Ruiz) as a Space
Universitas Sumatra Utara 2012. Maintainer Natural Cleanser in
7. Yagiela JA, Dowd FJ, Neidle. Orthodontic Treatment. The indonesian
Pharmacology and Therapeutics for Hournal of Dental Research.2012.
Dentistry. 5th ed. St.Loius: Elsevier, 18. Pujiastuti P, Lestari S. Perbedaan
2004.p.660-664. efektivitas antibakteri ekstrak daun sirih
8. Rao PK. Oral candidiasis – a review. merah (Piper crocatum) pada
Scholarly journal of Medicine Porphyromonas gingivalis dan
2012;2(2):26-30. Sterptococcus viridans. Jurnal
9. Gilman G. Dasar Farmakologi Terapi Stomatognati 2015;1(1):1-6.
Volume 2. 10 ed. Jakarta: Penerbit Buku 19. Soleha TU, Corolia N, Kurniawan SW.
Kedokteran, 2003.p:1268-1277. The Inhibition Of Red Betel Leaves (Piper
10. Mertas A, Garbunsinka A, Szliszka E, crocatum) Towards Staphylococcus
Jureczko A, Kowalska M, Krol W. The aureus and Salmonella typhi. J Majority
Influence of Tea Tree oil (Melaleuca 2015;4:(5).
alternifolia) on Fluconazole activity 20. Kusumaningtyas E. Widiati RR, Gholib
againts Fluconazole Resistant Candida D. Uji daya hambat ekstrak dan krim
albicans Strains. Biomed Research ekstrak daun sirih (Piper betlle) terhadap
International.2015. Candida albicans dan Trichophyton
11. Katno. Tingkat Manfaat Keamanan dan Mentagrophytes. Seminar Nasional
Efektivitas Tanaman Obat dan Obat Teknologi Perternakan dan Veteriner 2008
Tradisional. Tawangmangu: Balai Besar 21. Rinanda T, Zulfitri, Alga DM.
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Antibacterial activity of red betel (Piper
Obat dan Obat Tradisional, Badan crocatum) leaf methanolic extracts aginst
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan methicillin resistant Staphylococcus aures.
Dapartemen Kesehatan Republik Proceedings of Annual International
Indonesia, 2008.p.3-5. Conference Syiah Kuala
12. Sari LORK. Pemanfaatan Obat University2012;2(1):270-275.
Tradisional dengan Pertimbangan manfaat 22. Kendran AAS, Gelgel KTP, Pertiwi
dan Keamanannya. Majalah ilmu NWL, Anthara M S, Dharmayuda A
Kefarmasian 2006;3(1):01-07. AGO, Anggreni LD. Toksisitas ekstrak
13. WHO 2003. Tradisional medicine daun sirih merah pada tikus penderita
http://www.who.int/mediacentre/factsheets diabetes melitus. Jurnal Veteriner
/fs134/en. Accessed 29 November 2015 2013;14(4):527-533.
14. Sudewo B. Basmi Penyakit dengan Sirih 23. Lister NE, Viany DH, Nasution AN, Zein
Merah. Jakarta: Agromedia Pustaka, R, Munaf YME. Antimicrobial activieties
2010.p.38-46. of methanol extract of SirihMerah (Piper
15. Gunawan S, Erlynawati R, Indrawati R. crocatum L.) ILeaf. Journal of Chemical
Mekanisme daya hambat kombinasi and Pharmaceutical Research
2014;6(12):650-654.
ekstrak daun sirih hijau (Piper batle Linn)
24. Ariyani F, Amin I, Fardiaz D, Budiyanto
dan ekstrak daun sirih merah (Piper S. Aplikasi Ekstrak daun sirih (Piper
crocatum) terhadap pertumbuhan betlle linn) dalam menghambat oksidasi
60
Rezeki et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (1): 52-62

lemak jambal patin (Pangasius 34. Chismirina S, Rezeki S, Rusiwan Z.


hypophthalmus). Jurnal Pasca Panen dan Konsentrasi hambat dan bunuh minimum
bioteknologi kelautan dan perikanan ekstrak buah jamblang (Syzygium cumini)
2008;3(2):157-169. terhadap pertumbuhan Candida albican.
25. Siregar AF, Sabdono A, Pringgenies D. Cakradonya Dental Journal
Potensi antibakteri ekstrak rumput laut 2014;6(1):619-677.
terhadap bakteri penyakit kulit 35. Anggraini D, Rahmides WS, Malik M.
Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus Formulasi Sabun Cair dari Ekstrak Batang
epidermidis, dan Micrococcus luteus. Nanas (Ananas comosus L.) untuk
Journal of Marine Research2012;1(2):152- Mengatasi Jamur Candida albicans. Jurnal
160. Penelitian Farmasi Indonesia
26. Bhuana NPCS, Wijayanti NPAD, Putra 2012;1(1):30-33.
AG. Perbedaan karakteristik dan skrining 36. Mazuelos EM, Gutierrez M J, Aller AI,
fitokimia ekstrak etanol kulit buah Bernal S, Martinez MA, Montero O,et al.
manggis (Garciniamangsotana Linn) yang A comparativeof test and borth
diperoleh dari kabupaten tabanan dan microdilution methods for fluconazole and
kabupaten karang asem, Provinsi Bali. itraconazole susceptibility testing of
Jurnal Kimia 2013;7(2):195-201. Candida spp. Journal of Antomicrobial
27. Dewi, I.D.A.D.Y, Astuti, K.W, Chemoterapy 1999;43:477-481.
Warditiani, N.K. Skrining Fitokimia 37. Azizah N, Suarsini E, Prabaningtyas S.
Ekstrak Etanol 95% kulit buah manggis Analisis kandungan kimia infusa tanaman
(Garciniamangostana L.). Jurnal sangket (Basilicum polystachyon L) dan
Farmasi2013;1-7. uji efektivitas antifungal infusa tanaman
28. Dewi SM, Handayani N, Ngaisah S, sangket terhadap penghambatan
Setyowati EN.Aktivitas antibakteri pertumbuhan Candida albicans secara In
minyak atsiri daun sirih merah (Piper vitro. Malang. Unirversitas Negri Malang
crocatum Ruiz &Pav). Jurnal Penelitian 2011. Skripsi.p. 45-48.
Kimia 2013;9(2):33-40. 38. Goldman E, Green LH. Practical
29. Chandra R, Winata T, Evacuasiany E. handbook of microbilogy. 2nd ed. New
The antifungal activity of celebry herb York: CRC Press, 2009.p.16-8.
extracts (Apiumgraveolens L.) against 39. Maharani S. Pengaruh pemberian larutan
Candida albicansinvitro. Jurnal Medika ekstrak siwak (salvadora persica) pada
Planta2011;1(3). berbagai konsentrasi terhadap
30. Chismirina S, Andayani R, Susanti MS. pertumbuhan Candida albicans. Jurnal
Efek antifungal ekstrak etanol 60% kayu media medika muda 2012.1-12.
siwak (Salvodora persica) terhadap 40. Al-Oebady MAH. Isolation and
pertumbuhan Candida albicans. idenyification of Candida albicans spesies
Cakradonya Dental Journal from Vaginal Jurnal, Urine and Oral
2011;3(1):252-331. Swabs by Chormagar candida.
31. Bhavan SP, Rajkumar R, Radhakrisnan S, International Journal of Advanced
Seenivasan C, Kannan S. Culture and Research 2015;3(1):948-956.
Identification Of Candida albicans from 41. Haw BP, asma I, Eugene O, Sasidharan S.
Vaginal Ulcer and Separation Enolase on Phenotyping identification of Candida
SDS-Page. International Journal of albicans for the Production of in House
Biology 2010;2(1):84-93.
Helicsa for the Production of in House
32. Chess B. Laboratory Applications
Microbiology 2nd ed.New York: McGraw- Helicase for Nucleic Acid-Based
Hill Companies, 2012.p.70-71,86. Detections for fast Diagnosis. Research
33. Bhagat BP, Desai PB. Vulvovaginal ,Biological and Chemical Sciences
Isolation and Identification of Candida 2013;4(2):576-583.
From Reproductive Age Group Woman. 42. Wilson M. Microbial Inhabitans of
Res J Recent 2014;4:30-33. Human, Their ecologyand Role in Health
61
Rezeki et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (1): 52-62

and Disease. Cambridge: Cambridge 48. Septianoor MH, Amy N, Apriasari ML.
Universitas Press;2005.p.221. Uji Efektifitas Antifungal Ekstrak
43. Reveny J. Antimicrobial Activity of the Metanol Batang Pisang Mauli (Musa sp)
extract and fraction of red betel leaf (Piper terhadap Candida albicans. Jurnal PDGI
betle Linn).Jurnal Ilmu Dasar 2013;62(1):7-10.
2011;12(1):6-12. 49. Anibal PC, Peixoto ITA, Foglio MA,
44. Wicaksono FM, Sari DSP,Sekti BH, Sari Hofling JF. Antifungal Activity of the
Y, Ellen N, Lyrawati D, Febrianti Ap. Ethanolic and Structural of Punica
Inovasi Terapi Kombinasi ekstrak Daun Granatum L and evaluation of the
Salam (Eugenia Polyantha) dan Sirih Morphological and Structural
mearah (Piper crocatum) terhadap Modifications of its Compounds Upon the
Peningkatan aktivitas Fas/fas-L pada Cells of Candida spp.Brazilian Journal of
Regresi Pertumbuhan Kanker Serviks Microbiology 2013; 44(3):839-848.
secara Invitro. Jurnal Ilmiah 2012; 1-5. 50. Alfiah RR, Khotimah S, Turnip M.
45. Kee J, Hayes E. Farmakologi. Pendekatan Efektivitas Ekstrak Metanol Daun
Proses Keperawatan. Jakarta: EGC, Sembung Rambat (Mikania micrantha
1996.p.358. Kunth) Terhadap Pertumbuhan jamur
46. Aniszewski T. Alkaloids – Secret of life. Candida albicans. Jurnal Protobiont
Amsterdam: Elsevier, 2007.p.187. 2015;4(1):52-57.
47. Coleman JJ,Okoli I, Tegos GP, Holson 51. Wahyuningtyas E. Pengaruh Ekstrak
BE, Wagner FF, Hamblin MR, et al. Graptohyllum pictum Terhadap
Characterization of Plant-Derived Saponin Pertumbuhan Candida albicans pada Plat
Natural Product Againts Candida Gigi Tiruan Resin Akrilik. Indonesian
albicans. ACS Chem Biol 2010;5(3):321- Journal of Dentistry 2008;15(3):187-19.
332.

62

Вам также может понравиться