Вы находитесь на странице: 1из 19

PENGARUH KOMPENSASI, KOMPETENSI DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP (GTT) DENGAN


KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Parmin, SE, MM.

Abstract

This study aims to influence the variables that affect the performance of non-
permanent teachers in kindergarten level in Alian District. The variables studied
include compensation, competence and work motivation that is suspected to have an
effect on the performance of non- permanent teacher in kindergarten level in Alian
sub-district through job satisfaction variable.
The population in this research is the kindergarten teacher in kindergarten
level in Alian Subdistrict which is 50 people. Sampling with sampling method
saturated as many as 50 people. Data collected by questionnaire. Data analysis used
is instrument validity and reliability test, classic assumption test, hypothesis test,
correlation analysis and path analysis.
The results showed that compensation had no significant effect on job
satisfaction. Compensation has a positive and significant effect on performance.
Competence has no significant effect on job satisfaction. Competence has a positive
and significant effect on performance. Motivation has a positive and significant
effect on job satisfaction. Motivation has no effect on performance. Job satisfaction
has no effect on performance. The result of the coefficient of determination of
substructure I of 42,4% indicates the influence of meaningful relationship between
compensation, competence and motivation to job satisfaction of GTT Kindergarten
level in Alian Subdistrict. The result of the coefficient of determining substructure II
is 44,6% showing the influence of compensation, competence and motivation through
job satisfaction on GTT performance of kindergarten level in Alian
Subdistrict. Keywords: Compensation, Competence, Motivation, Job Satisfaction,
Performance

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 21


PENDAHULUAN seorang sudah merasa puas dengan
hasilnya.
Dalam rangka mencapai Kepuasan kerja menurut Handoko
tujuan dari institusi, taman kanak- dan Asa’ad (1987 dalam Umar)
kanak harus memiliki program mendefinisikan kepuasaan kerja sebagai
belajar yang edukatif dan tenaga penilaian atau cerminan dari perasaan
pengajar yang professional. Tujuan pekerja terhadap pekerjaannya. Kepuasan
institusi tersebut terarah pada kerja merupakan hasil dari berbagai
pemamfaatan kondisi yang ada macam sikap yang terkait dengan
agar peserta didik mampu dan pekerjaan dan faktor-faktor khusus seperti
memecahkan masalah sendiri upah, kestabilan pekerjaan, ketentraman
permasalahan yang dihadapi kerja, kesempatan untuk maju, penilaian
dengan sumber-sumber yang kerja yang adil, hubungan sosial di dalam
tersedia di lingkungannya, pekerjaan. Kepuasan kerja adalah keadaan
sehingga pendidikan tidak emosi yang positif atau baik dari hasil
dihindari oleh masyarakat, tetapi pengalaman kerja seseorang.
dicari karena mamfaatnya. Kompensasi merupakan faktor
Pendidikan yang bermanfaat peningkatan kinerja. Menurut Simamora
dihasilkan dari sumber daya baik (2004:442) mendefinisikan “Kompensasi
(compensation) meliputi imbalan
dan berkualitas dari para
finansial dan jasa nirwujud serta
pengajarnya. tunjangan yang diterima oleh para
Kinerja yang baik merupakan karyawan sebagai bagian dari hubungan
perwujudan kerja yang dilakukan kepegawaian. Oleh karena itu perhatian
oleh karyawan yang biasannya organisasi atau perusahaan terhadap
dipakai sebagai dasar penilaian pengaturan kompensasi secara rasional
terhadap anggota dan organisasi, dan adil sangat diperlukan. Bila karyawan
memandang pemberian kompensasi tidak
sehingga perlu diupayakan untuk
memadai prestasi kerja, motivasi maupun
meningkatkan kinerja. Peningkatan kepuasan kerja mereka cenderung akan
kinerja guru dapat dilihat dari rasa menurun. Kompensasi itu sendiri dapat
puas atau senang terhadap dibagi menjadi dua yaitu kompensasi
pekerjaannya atau profesinya. langsung dan tak langsung. Kompensasi
Menurut Keith Davis (dalam langsung merupakan imbalan jasa kepada
Mangkunegara, 2005;67) faktor- pegawai yang diterima secara langsung,
rutin atau periodik karena yang
faktor yang mempengaruhi kinerja bersangkutan telah memberikan
adalah kompensasi, kompetensi bantuan/sumbangan untuk mencapai
dan motivasi. Faktor tersebut tujuan organisasi, dan kompensasi
dikatakan baik kinerjanya apabila langsung meliputi gaji, bonus / insentif,

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 22


komisi. Kompensasi langsung dari kebutuhan akan uang, penghargaan,
biasanya berpengaruh terhdap kekuasaan, dan pengakuan. Motivasi dari
kepuasan kerja. Selain kompensasi luar dapat berasal dari keluarga, teman
langsung, kompensasi tak
kerja maupun atasan. Motivasi ada dua
langsung juga mempunyai peranan
yang tak kalah pentingnya untuk jenis, yaitu motivasi positif dan motivasi
meningkatkan kinerja karyawan. negatif. Motivasi positif adalah proses
Dan kompensasi tak langsung mempengaruhi orang dengan memberikan
meliputi tunjangan hari raya dan kemungkinan mendapatkan hadiah
tunjangan kesehatan. sementara motivasi negatif adalah proses
Kompetensi adalah kapasitas mempengaruhi seseorang melalui
seorang individu untuk melakukan
kekuatan ketakutan seperti kehilangan
beragam tugas dalam suatu
perkerjaan. Kesesuaian dengan pengakuan, uang atau jabatan. Motivasi
pendidikan dan keterampilan yang ada dua bentuk yaitu motivasi intrinsik
dimiliki sesuai dengan dan motivasi ekstrinsik (toeri Herzberg).
kompetensinya juga merupakan Motivasi intrinsik adalah pendorong kerja
salah satu faktor penentu dalam yang bersumber dari dalam diri pekerja
peningkatan kepuasan kerja dan berupa kesadaran tentang makna
kinerja. Kompetensi berupa bakat
pekerjaan yang dilaksanakan. Motivasi
minat yang dimiliki oleh pegawai,
dengan kompetensi yang ekstrinsik adalah pendorong kerja yang
dimilikinya para karyawan dapat bersumber dari luar diri pekerja berupa
menjalakan dan menyelesaikan suatu kondisi yang mengharuskan
tugas dengan baik. Kompetensi melaksanakan pekerjaan secara maksimal.
karyawan juga dapat berupa Kinerja GTT tingkat TK di wilayah
keahlian yang perlu ditingkatkan
Kecamatan Alian adalah GTT kualitas dan
kemampuannya.keahlian tersebut
dapat dipelajari namun kuantitasnya baik, sebagai guru mereka
membutuhkan dedikasi yang kuat melaksanakan tugas mengajar anak
untuk memepelajari ilmu tersebut didiknya seperti membuat rencana
perlunya mental positif, motivasi, pembelajaran dan melakukan penilaian
waktu dan terkadang uang. Untuk terhadap perkembangan anak. Penilaian
itulah kompetensi kerja diperlukan masyarakat juga sangat berarti, mereka
untuk mencapai tujuan
dipercaya untuk mengajar dan mendidik
oganisasi/perusahaan dapat dicapai
(Rahmantika,2014) anak-anak. Kinerja guru TK juga dinilai
Motivasi kerja yang atau dipantau oleh pemerintah, dari jam
ditunjukkan dengan dukungan mengajar dan tugas mengajarnya. Ini
aktivitas yang mengarah pada terbukti setiap guru sudah mepunyai
tujuan. Motivasi dari dalam nomor NUPTK (Nomor Unik Pendidik
seorang karyawan dapat berasal dan Tenaga Kependidikan) merupakan

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 23


Nomor Induk bagi seorang Guru tergugah dengan bekerja sebagai guru
atau Tenaga Kependidikan (GTK). mereka akan merasa bangga bila
NUPTK diberikan kepada seluruh memenuhi tanggung jawab sebagai guru
GTK baik PNS maupun Non-PNS yang baik.
yang memenuhi persyaratan dan KAJIAN PUSTAKA
ketentuan sesuai dengan surat Kinerja
Direktur Jenderal GTK sebagai Sebagaimana dikemukakan oleh
Nomor Identitas yang resmi untuk Mangkunegara (2005: 67) bahwa istilah
keperluan identifikasi dalam kinerja berasal dari kata job performance
berbagai pelaksanaan program dan atau actual performance (prestasi kerja
kegiatan yang berkaitan dengan atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
pendidikan dalam rangka seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas
peningkatan mutu guru dan tenaga dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
kependidikan. Berdasarkan pegawai dalam melaksanakan tugasnya
wawacara dari ketua IGTKI sesuai dengan tanggung jawab yang
Kecamatan Alian data semua GTT diberikan kepadanya. Mangkunegara
dinyatakan valid pada tahun 2016 mengemukakan indikator kinerja meliputi
didalam pelaporan info GTK. Info : kualitas, kuantitas, pelaksanaan tugas
GTK didalam satu sekolah antar dan tanggung jawab.
guru harus valid dan reliabel, serta Kepuasan Kerja
fleksibel seperti pembagian tugas Menurut Robbins (2003 dalam
dan jam mengajar, dan lain-lain. Wibowo) kepuasaan kerja adalah sikap
Kinerja guru tidak bukan umum terhadap pekerjaan seseorang, yang
dipengaruhi oleh faktor menunujukkan perbedaan antara jumlah
kompensasi semata, tetapi faktor penghargaan yang diterima pekerja dan
lain seperti kompetensinya baik, jumlah yang mereka yakini seharusnya
rata-rata dilihat dari pendidikannya mereka terima. Indikator Menurut Smith
mereka sudah memenuhi standar et.al (dalam Luthans, 2006:243) adalah:
kompetensi yang baik. GTT pekerjaan itu sendiri (Work It self), atasan
terbukti dipercaya oleh masyarakat (Supervision), teman sekerja (Workers),
untuk mendidik anak-anak. Hal ini promosi (Promotion), gaji/upah (Pay).
sesuai dengan kompetensi soasial Kompensasi
yang mereka miliki. Motivasi Simamora (2004:442) mendefinisikan
mereka sebagai guru yang positif “Kompensasi (compensation) meliputi
yang membuat mereka menyukai imbalan finansial dan jasa nirwujud serta
pekerjaan mereka sebagai tunjangan yang diterima oleh para
guru/tenaga pengajar. GTT TK karyawan sebagai bagian dari

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 24


hubungan kepegawaian. hukum, sosial, dan kebudayaan nasional;
Indikator Kompensasi Menunjukkan pribadi yang dewasa dan
menurut Simamora : upah dan gaji, teladan; Etos kerja, tanggung jawab yang
insentif, tunjangan dan fasilitas. tinggi, rasa bangga menjadi guru Sosial:
Kompetensi Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta
Menurut Wibowo (2012), tidak diskriminatif; Komunikasi dengan
pengertian Kompetensi merupakan sesama guru, tenaga kependidikan, orang
kemampuan melaksanakan tua, peserta didik dan masyarakat
pekerjaan atau tugas yang didasari Profesional: Penguasaan materi, struktur,
ketrampilan maupun pengetahuan konsep, dan pola pikir keilmuan yang
dan didukung oleh sikap kerja yang mendukung mata pelajaran yang diampu;
ditetapkan oleh pekerjaan. Dalam Mengembangkan keprofesian melalui
Peraturan Menteri Pendidikan tindakan yang reflektif.
Nasional (Permendiknas) Motivasi
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Menurut Robbin (2008) motivasi
Standar Kualifikasi Akademik dan adalah keinginan untuk berusaha sekuat
Kompetensi Guru, dinyatakan tenaga untuk mencapai tujuan organisasi
bahwa kompetensi guru terdiri dari yang dikondisikan atau ditentukan oleh
empat ranah kompetensi, yakni kemampuan usaha untuk memenuhi suatu
ranah kompetensi pedagogik, ranah kebutuhan individu.
kompetensi kepribadian, ranah Pengertian motivasi kerja dalam
kompetensi sosial dan ranah penelitian ini adalah suatu proses, usaha,
kompetensi profesional. Indikator dorongan yang dilakukan guru untuk
kompetensi guru menurut PK bertindak sesuai tujuan yang diinginkan
GURU adalah sebagai berikut: khususnya yang berkaitan dengan proses
Pedagogik: Mengenal karakteristik belajar mengajar (Ristiana,2008).
peserta didik Pengamatan dan Penelitian Terdahulu
pemantauan; Menguasai teori Berdasarkan hasil penelitian dari
belajar dan prinsip-prinsip jurnal yang disusun oleh Ni Made
pembelajaran yang mendidik; Nurcahyani dan I.G.A Dewi Adyani.
Pengembangan kurikulum; Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Kegiatan pembelajaran yang Udayana tahun 2016 yang berjudul
mendidik; Pengembangan potensi “Pengaruh Kompensasi dan Motivasi
peserta didik; Komunikasi dengan Terhadap Kinerja Karyawan dengan
peserta didik; Penilaian dan Kepuasan Kerja sebagai Variabael
evaluasi Kepribadian: Bertindak Intervening (studi di PT. Sinar Sosro
sesuai dengan norma agama, Pabrik Bali)”. Berdasarkan penelitian

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 25


tersebut menggunakan SPSS, terhadap kepuasan kerja guru.
dengan menggunakan teknik Penelitian terdahulu yang ketiga
analisis data yaitu analisis jalur dengan judul “Pengaruh Kompetensi dan
menghasilkan kompensasi Lingkungan Kerja terhdap Kepuasan
berpengaruh positif dan signifikan Kerja serta Implikasinya pada kinerja
terhadap kepuasan kerja karyawan; Guru di SDN Baros Mandiri 5 Kota
motivasi berpengaruh positif dan Cimahi ”. Disusun Oleh Sentot Iskandar
signifikan terhadap kepuasan kerja dan Enceng Juhana (2014). STIE
karyawan; kompensasi Pasundan Bandung. Berdasarkan
berpengaruh positif dan signifikan penelitian tersebut alat bantu yang
terhadap kinerja karyawan; dan digunakan adalah SPSS dengan hasil
motivasi berpengaruh positif dan variabel kompetensi berpengaruh
significan terhadap kinerja langsung sebesar 27,8%, pengaruh tidak
karyawan; dan kepuasan kerja langsung melalui lingkungan kerjanya
berpengaruh positif dan signifikan sebesar 7,4%, sehingga total pengaruhnya
terhadap kinerja karyawan. 31,1%. Pengaruh kepuasan kerja terhadap
Berdasarkan hasil kinerja sebanyak 72,2%.
penelitian dari jurnal yang disusun Pengaruh Kompetensi dan
oleh Imam Tantowi. Prodi Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Administrasi Bisnis Terapan, serta Implikasinya pada Kinerja Guru
Politeknik Negeri Jakarta tahun (Studi Kasus pada SMA Negeri Se Sub
2014 yang berjudul “Pengaruh Rayon 1 Semarang). Disususn oleh
Kompensasi Terhadap Kepuasan Marsana dan SB Handayani (2010). Dari
Kerja Guru tetap Definitif SD Al- penelitian tersebut menggunakan alat
Azhar 17 Bintaro. Berdasarkan bantu SPSS dengan menggunakan teknik
penelitian tersebut dengan regresi dua tahap, diperoleh hasil
menggunakan alat bantu SPSS kompetensi berpengaruh positif dan
versi 20.0, hasilnya kompensasi signifikan terhadap kepuasan kerja;
berpengaruh positif dan signifikan motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja;
kepuasan kerja berpengaruh positif dan
dapat diinterpretasikan bahwa
meningkatnya kepuasan kerja akan dapat
meningkatkan kinerja guru.
Model Empiris

Formulasi Hipotesis

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 26


H1: Diduga kompensasi menjadi subyek penelitian ini adalah GTT
berpengaruh terhadap TK di wilayah Kecamatan Alian.
kepuasan kerja guru tidak tetap Populasi dan Sampel
(GTT) tingkat TK di Populasi dalam penelitian ini yaitu
kecamatan Alian. seluruh GTT TK di Kecamatan Alian
H2:Diduga kompetensi berjumlah 50 orang. Metode pengambilan
berpengaruh terhadap sampel dilakukan dengan metode
kepuasan kerja guru tidak tetap Sampling jenuh dengan teknik penentuan
(GTT) tingkat TK di sampel bila semua anggota populasi
kecamatan Alian. digunakan sebagai sampel.
H3: Diduga motivasi berpengaruh Alat Analisis Data
terhadap kepuasan kerja guru Teknik analisis data meliputi uji
tidak tetap (GTT) tingkat TK kualitas data (uji validitas & reliabilitas),
di kecamatan Alian. uji asumsi klasik (uji multikolinearitas, uji
H4: Diduga kompensasi heterokedastisitas, & uji normalitas) , uji
berpengaruh terhadap kinerja hipotesis (uji parsial t ), koefisien
guru tidak tetap (GTT) tingkat determinasi, analisis korelasi, dan analisis
TK di kecamatan Alian. jalur menggunakan SPSS 21.00
H5: Diduga kompetensi
berpengaruh terhadap kinerja ANALISIS DAN PEMBAHASAN
guru tidak tetap (GTT) tingkat Uji Validitas dan Reliabilitas
TK di kecamatan Alian. Uji validitas dilakukan dengan
H6: Diduga motivasi berpengaruh membandingkan nilai rhitung> rtabel .
terhadap kinerja guru tidak item dinyatakan valid apabila setiap
tetap (GTT) tingkat TK di memiliki rhitung> 0,279. Hasil uji
kecamatan Alian. validitas dari 6 item pertanyaan
H7: Diduga kepuasan kerja kompensasi dinyatakan bahwa setiap item
berpengaruh terhadap kinerja menunjukan hasil yang valid semua. Dari
guru tidak tetap (GTT) tingkat 14 item pertanyaan kompetensi
TK di kecamatan Alian. dinyatakan bahwa setiap item menunjukan
METODE PENELITIAN hasil yang valid semua. 4 Item pertanyaan
Obyek dalam penelitian ini motivasi dinyatakan valid semua. Seluruh
adalah Kompensasi, Kompetensi, item pertanyaan kepuasan kerja sejumlah
dan Motivasi serta bagaimana 10 item dinyatakan valid, dan seluruh item
pengaruhnya terhadap Kepuasan pertanyaan kinerja dinyatakan valid
kerja dan Kinerja pada GTT TK di sejumlah 4 item pertanyaan.
Kecamatan Alian, sedangkan yang Tabel 1. Uji Reabilitas

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 27


Heterokedastisitas Sub Struktural I

Tabel 1. menunjukkan
bahwa semua variabel dinyatakan
reliabel karena alpha cronbach
menghasilkan nilai lebih besar dari
0,06.
Uji Asumsi Klasik Uji
Multikolinearitas Sumber : Data primer diolah, 2017
Tabel 2. Uji Gambar 3. Uji Heterokedastisitas
Multikoliniearitas Sub Subtruktural II
Sub Struktural I

Tabel 3. Uji Multikolinieritas


Sub Struktural II

Sumber : Data primer diolah, 2017


Berdasarkan gambar 2. dan
gambar
3. di atas menunjukkan bahwa tidak ada
pola
tertentu seperti titik-titik yang membentuk
Berdasarkan Tabel 2. dan suatu pola tertentu yang teratur (melebar,
Tabel 3. dapat diketahui bahwa menyempit), tidak ada pola yang jelas
nilai tolerance diatas 0,10 dan VIF sehingga dapat disimpulkan model regresi
dibawah angka 10 sehingga model pada penelitian ini tidak terjadi
regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
multikolinieritas. Uji Uji Normalitas
Heterokedastisitas Gambar 4. Uji Normalitas Sub
Gambar 2. Uji Struktural I

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 28


1. Hasil perhitungan SPSS diperoleh
Sumber : Data primer diolah, 2017 thitung dari
Gambar 5. Uji Normalitas kompensasi(X1)
Sub Struktural II sebesar 1,762<2,012 dan nilai
signifikansinya 0,085>0,05. Maka
Ho diterima dan H1 ditolak, artinya
kompensasi tidak berpengaruh
terhadap kepuasan kerja.
2. Hasil perhitungan SPSS diperoleh
thitung dari kompetensi (X2)
sebesar 0,998<2,012 dan nilai
signifikansinya 0,323>0,05. Maka
Ho diterima dan H2 ditolak, artinya
kompetensi tidak berpengaruh
Sumber : Data primer diolah, 2017
terhadap kepuasan kerja.
Berdasarkan gambar 3. dan
3. Hasil perhitungan SPSS diperoleh
gambar
thitung dari motivasi (X3) sebesar
4. di atas (Normal P-P Plot of
2,473>2,012 dan nilai
Regression Standardized Residual)
signifikansinya 0,017<0,05. Maka
diketahui bahwa data menyebar di
Ho ditolak dan H3 diterima, artinya
sekitar garis diagonal dan
motivasi berpengaruh terhadap
mengikuti arah garis diagonal,
kepuasan kerja.
maka model regresi tersebut
memenuhi asumsi normalitas.
Uji t (Parsial)
Tabel 4. Uji Sub
Struktural I

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 29


Tabel 5. Uji t Sub diperoleh thitung dari kepuasan kerja
Sruktural II (Y1) sebesar - 0,398<2,013 dan nilai
signifikansinya 0,692>0,05. Maka Ho
diterima dan H7 ditolak, artinya
kepuasan kerja tidak berpengaruh
terhadap kinerja.
Analisis Koefesien Determiasi
Tabel 6. Uji Koefesien Determinasi
Sub Struktural I

1. Hasil perhitungan SPSS


diperoleh thitung dari kompensasi
(X1) sebesar 2,676>2,013 dan
nilai signifikansinya
0,013<0,05. Maka Ho ditolak Berdasarkan tabel 6. di atas, hasil
dan H4 diterima, pengujian menunjukan bahwa nilai
artinya kompensasi Adjusted R2 persamaan I sebesar 0,424
berpengaruh terhadap kinerja. artinya 42,4% variabel kepuasan kerja
2. Hasil perhitungan SPSS dapat dijelaskan oleh variabel
diperoleh thitung dari kompetensi kompensasi, kompetensi dan motivasi
(X2) sebesar 2,967>2,013 dan sedangkan sisanya sebesar 57,6% dapat
nilai signifikansinya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
0,005>0,05. Maka Ho ditolak ada dalam model penelitian ini.
dan H5 diterima, Tabel 7. Uji Koefesien Determinasi
artinya kompetensi Sub Struktural II
berpengaruh terhadap kinerja.
3. Hasil perhitungan SPSS
diperoleh thitung dari motivasi
(X3) sebesar -1,612<2,013 dan
nilai signifikansinya
0,114>0,05. Maka Ho diterima
dan H6 ditolak, artinya motivasi Berdasarkan tabel 7. di atas, hasil
tidak berpengaruh terhadap pengujian menunjukan bahwa nilai
kinerja. Adjusted R2 persamaan II sebesar 0,446
4. Hasil perhitungan SPSS artinya 44,6% variabel kinerja dapat

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 30


dijelaskan oleh variabel Y1 = 0,282 X1 + 0,164 X2 + 0,340X3 + €1
kompensasi, kompetensi, motivasi
Dimana €1 = √ √
dan kepuasan kerja sedangkan
sisanya sebesar 53,7% dijelaskan √ = 0,736
oleh variabel lain yang tidak ada Keterangan :
dalam model penelitian ini. a. X1=0,282 artinya setiap pertambahan 1
Analisis Korelasi skala likert pada variabel kompensasi
Tabel 8. Hasil Uji akan meningkatkan kepuasan sebesar
Korelasi 0,282.
b. X2=0,164 artinya setiap pertambahan 1
skla likert pada variabel kompetensi
akan meningkatkan kepuasan sebesar
0,164.
c. X3 sebesar 0,340 artinya setiap
pertambahan 1 skla likert pada variabel
motivasi akan meningkatkan kepuasan
kerja sebesar 0,340.
d. Nilai Residu atau error sebesar 0,736
atau 73,6% menunjukan kepuasan kerja
Berdasarkan Tabel 8. yang tidak dapat dijelaskan oleh
Diatas menunjukkan bahwa nilai variabel kompensasi (X1), kompentensi
hubungan kompensasi dengan (X2), dan motivasi (X3) diabaikan atau
kompetensi sebesar 0,716 yang sama dengan 0 (nol).
artinya korelasi keduanya adalah
Analisis Jalur Substuktural II
kuat. Nilai korelasi antara
Berdasarkan tabel 5. Diperoleh persamaan
kompetensi dengan motivasi
regresi sebagai berikut:
sebesar 0,553 yang artinya korelasi
Y2 = 0,434 X1 + 0,483 X2+(- 0,232) X3
keduanya kuat. Sedangkan nilai
+(- 0,058) Y1 + €2
korelasi kompensasi dengan
motivasi sebesar 0,585 yang Dimana €2 = √ √
artinya korelasi keduanya kuat. √
Keterangan :
Analisis Jalur a. X1=0,434 artinya setiap pertamabahan
Analisis Jalur 1 skala likert variabel kompensasi akan
Substruktural I Berdasarkan tabel meningkatkan kinerja sebesar 0,434.
4. Diperoleh persamaan regresi b. X2=0,483 artinya setiap pertamabahan
sebagai berikut: 1 skala likert variabel kompetensi akan

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 31


meningkatkan kinerja sebesar
0,483.
c. X3= -0,232 artinya setiap
pertamabahan 1 skala likert
variabel motivasi akan
menurunkan kinerja pegawai
sebesar 0,232.
d. Y1= -0,058 artinya setiap
pertamabahan 1 skala likert
variabel kepuasan kerja akan
ada penurunan kinerja pegawai
sebesar 0,058.
e. Nilai Residu atau error 0,713
atau 71,3% menunjukan kinerja
yang tidak dapat dijelaskan oleh
variabel kompensasi (X1),
kompetensi (X2), dan motivasi
(X3) dan kepuasan kerja (Y1)
diabaikan atau sama dengan 0
(nol).

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 32


Gambar 6. Diagram Analisis Jalur

€1= 0,736
€2= 0,713
Kompensasi (X1)

PY2X1=0,434
PY1X1=0,282
0,716
PY2Y1=-0,058
0,553 Kepuasan Kinerja
Kompetensi (X2)
Kerja(Y1)
PY1X2=0,164

0,585 PY1X3=0,340
PY2X3=-0,232
Motivasi (X3)
PY2X2=0,483

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 33


Pembahasan terhadap kepuasan kerja. Kompensasi
Pengaruh Kompensasi Terhadap didefinisikan sebagai pengaturan
keseluruhan pemberian balas jasa bagi”
Kepuasan kerja GTT tingkat TK
employers”maupun “employees” baik yang
di wilayah Kecamatan Alian
langsung berupa uang (finansial) maupun
Pengujian hipotesis pertama
yang tidak langsung berupa uang
dilakukan untuk mengetahui
(nonfinansial).
pengaruh kompensasi terhadap
Pengaruh Kompetensi Terhadap
kepuasan kerja. Berdasarkan hasil
Kepuasan kerja GTT tingkat TK di
uji t diperoleh sebesar 1,762
wilayah Kecamatan Alian.
< sebesar 2,012 dengan tingkat
Berdasarkan analisis
signifikansi sebesar 0,085 > 0,05
dan pembahasan diatas terbukti bahwa
hal ini menjelaskan bahwa
hipotesis kompetensi tidak mempunyai
kompensasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja
kepuasan kerja, sehingga hipotesis
karena nilai sebesar 0,995 < sebesar
H1 ditolak. Hal ini menyatakan
2,012 maka hipotesis H2 ditolak.
bahwa fakta dilapangan gaji dan
Besarnya pengaruh kompetensi terhadap
tunjangan yang diberikan kepada
kepuasan kerja sebesar 0,323 > dari 0,05
GTT tingkat TK tidak
Artinya kompetensi tidak berpengaruh
mempengaruhi kepuasan kerja
mereka, meskipun gaji yang yang signifikan terhadap kepuasan kerja.
diterima tidak mencukupi Fakta dilapangan menjelaskan bahwa
kebutuhan dan tunjangan tidak kompetensi yang dimiliki oleh seorang
sesuai beban kerja mereka tetap guru seperti kompetensi pedagogik,
memiliki kepuasan kerja, karena kepribadian, sosial
bekerja sebagai guru di TK dan keprinabadian tidak mempengaruhi
merupakan tanggung jawab bagi kepuasan kerja guru, ini dikarenakan tidak
mereka dan suatu pengabdian semua kompetensi yang mereka miliki
untuk mendidik anak-anak. seperti kompetensi sosial yaitu seperti
Hasil penelitian ini berbeda menduduki jabatan sebagai kepala
dengan penelitian yang di lakukan sekolah, kesempatan yang sama untuk
oleh yang dilakukan oleh Imam promosi tidak mereka lakukan.
Tantowi tahun 2014, dan Hasil penelitian ini berbeda dengan
Nurcahyani dan Dewi Adnyani penelitian yang dilakukan oleh Marshana
tahun 2016, dan peneltian, yang dan SB. Handayani tahun 2011, yang
menyatakan bahwa kompemsasi menyatakan bahwa kompetensi
berpengaruh positif dan signifikan berpengaruh positif dan signifikan

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 34


terhadap kepuasan kerja. Semakin sebesar 2,013 maka hipotesis H4
meningkatnya kompetensi maka diterima. Besarnya pengaruh kompensasi
akan meningkatkan kepuasan guru. terhadap kinerja sebesar 0,010 < dari 0,05
Pengaruh Motivasi terhadap Artinya kompensasi berpengaruh
Kepuasan kerja GTT tingkat TK signifikan terhadap kinerja. Hal ini
di wilayah Kecamatan Alian menjelaskan bahwa fakta dilapangan
Berdasarkan analisis pemberian
dan pembahasan insentif
diatas seperti kesempatan
terbukti bahwa hipotesis motivasi berp
sebesar 2,473 > sebesar mendapatkan pendidikan dan pelatihan
2,012 maka hipotesis H3 diterima. dapat meningkatkan kinerja mereka.
Besarnya pengaruh motivasi Hasil penelitian ini mendukung
terhadap kepuasan kerja sebesar penelitian yang dilakukan oleh
0,017 <0,05. Artinya motivasi Nurcahyani dan Dewi Adnyani tahun
berpengaruh signifikan terhadap 2016 yang menyatakan bahwa
kepuasan kerja. Hal ini kompensasi memiliki pengaruh yang
menjelaskan bahwa motivasi positif dan signifikan terhadap kinerja.
internal dan motivasi ekternal Guru yang mendapat kompensasi yang
mendukung kepuasan kerja baik akan meningkatkan kinerjanya. Kerja
mereka. keras dan kinerja yang tinggi diakui dan
Hasil penelitian ini diberikan kompensasi yang sesuai, mereka
mendukung penelitian yang akan mengharapkan hubungan seperti itu
dilakukan oleh Marshana dan SB. dimasa depan. Oleh karena itu, mereka akan
menentukan tingkat kinerja yang lebih
Handayani, tahun 2011 yang
tinggi dan mengharapkan tingkat
menyatakan adanya pengaruh
kompensasi yang tinggi pula.
positif dan signifikan antara
Pengaruh Kompetensi Terhadap
motivasi terhadap kepuasan kerja.
Kinerja GTT tingkat TK di wilayah
Motivasi ditunjukkan dengan
Kecamatan Alian
faktor yang mendukung dari dalam
Berdasarkan analisis dan
diri mereka terhadap kepuasan
pembahasan diatas terbukti bahwa
kerja mereka. Pengaruh
hipotesis kompetensi berpengaruh positif
Kompensasi Terhadap Kinerja
dan signifikan terhadap kinerja karena
GTT tingkat TK di wilayah
nilai sebesar 3,179 >
Kecamatan Alian
sebesar 2,013 maka hipotesis H5
Berdasarkan analisis dan
diterima. Besarnya pengaruh kompetensi
pembahasan diatas terbukti bahwa
terhadap kinerja sebesar 0,003 < 0,05
hipotesis kompensasi berpengaruh
Artinya kompetensi berpengaruh positif
positif dan signifikan terhadap
dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini
kinerja karena nilai sebesar 2,676 >

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 35


menjelaskan bahwa kompetensi kepuasan kerja serta dapat meningkatkan
pedagogik, sosial, kepribadian dan kinerja guru.
keprofesian sangat penting untuk Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap
meningkatkan kinerja. Kinerja GTT tingkat TK di wilayah
Hasil penelitian ini Kecamatan Alian
mendukung penelitian yang Berdasarkan analisis dan
dilakukan oleh Sentot Iskandar dan pembahasan terbukti bahwa kepuasan
Enceng Juhana tahun 2014 yang kerja tidak berpengaruh dan signifikan
menyatakan terdapat pengaruh terhadap kinerja, karena nilai
kompetensi terhadap kinerja. Hal sebesar -0,398 < sebesar 2,013 maka H7
ini menjelasakan bahwa ditolak. Besarnya pengaruh kepuasan
kompetensi yang dimiliki oleh guru kerja terhadap kinerja sebesar 0,695 >
merupakan aspek penting untuk 0,05. Artinya kepuasan kerja tidak
meningkatkan kinerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
Pengaruh Motivasi terhadap Fakta dilapangan menjelaskan bahwa
Kinerja GTT tingkat TK di kepuasan kerja tidak mempengaruhi
wilayah Kecamatan Alian kinerja yaitu meskipun upah/gaji tidak
Berdasarkan analisis dan pembahasan
sesuai harapan diatas
merekaterbukti bahwa hipotesis
dan promosi yang motivasi berp
-1,112 < sebesar 2,013 maka mereka dapat tidak sesuai harapan mereka
hipotesis H6 ditolak. Besarnya mereka tetap berusaha berkinerja baik.
pengaruh motivasi terhadap Hasil penelitian ini berbeda
Kinerja sebesar 0,114 > 0,05. dengan penelitian yang dilakukan oleh
Artinya motivasi tidak berpengaruh Sentot Iskandar dan Enceng Juhana tahun
signifikan terhadap Kinerja. Hal ini 2014 dan Marsana dan SB. Handayani
menjelaskan fakta dilapangan tahun 2011 yang menyatakan terdapat
bahwa ada yang berpendapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja.
menjadi GTT tingkat TK bukan Hal ini menjelasakan bahwa kepuasan
pilihan yang paling tepat sesuai kerja bukan satu-satunya yang mendorong
bidang mereka. tinggi rendahnya tingkat kinerja guru
Hasil penelitian ini berbeda tidak tetap tingkat TK di wilayah
dengan penelitian yang di lakukan Kecamatan Alian.
oleh Marsana dan SB. Handayani KESIMPULAN DAN SARAN
tahun 2011, yang menyatakan Kesimpulan
bahwa Motivasi berpengaruh 1. Kompensasi tidak mempunyai
positif dan signifikan terhadap pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja. Motivasi yang tinggi Kepuasan kerja, tetapi kompensasi
berpengaruh terhadap terbukti mempunyai pengaruh positif

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 36


dan signifikan terhadap kinerja yang sama untuk promosi tidak mereka
GTT TK di wilayah Kecamatan lakukan hal inilah yang membuat
Alian. Hal ini menjelaskan mereka tidak merasa puas.
kompensasi yang diberikan 3. Motivasi terbukti mempunyai pengaruh
kepada GTT TK tidak positif dan signifikan terhadap
mempengaruhi kepuasan kerja Kepuasan kerja GTT tingkat TK di
mereka, meskipun gaji yang wilayah Kecamatan Alian. Hal ini
diterima tidak mencukupi menjelaskan bahwa motivasi internal
kebutuhan dan tunjangan tidak dan motivasi ekternal mendukung
sesuai beban kerja mereka tetap kepuasan kerja mereka. Motivasi
memiliki kepuasan kerja, karena terbukti merupakan variabel yang
bekerja sebagai guru di TK mempunyai tidak mempunyai
merupakan tanggung jawab bagi
pengaruh yang signifikan terhadap
mereka dan suatu pengabdian
kinerja GTT TK di wilayah Kecamatan
untuk mendidik anak-anak,
sedangkan pada kinerja pemberian
Alian. Hal ini menjelaskan bahwa ada
kompensasi seperti kesempatan yang berpendapat menjadi GTT TK
mendapatkan pendidikan dan awalnya bukan pilihan yang paling tepat
pelatihan dapat meningkatkan sesuai bidang mereka.
kinerja mereka. 4. Kepuasan kerja merupakan variabel
2. Kompetensi tidak mempunyai yang tidak mempunyai pengaruh
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai GTT TK di
terhadap Kepuasan kerja, tetapi wilayah Kecamatan Alian. Hail ini
kompetensi terbukti mempunyai menjelaskan bahwa kepuasan kerja
pengaruh positif dan signifikan tidak mempengaruhi kinerja yaitu
terhadap kinerja GTT TK di meskipun upah/gaji tidak sesuai
wilayah Kecamatan Alian. Hal harapan mereka dan promosi yang
ini menjelaskan bahwa mereka dapat tidak sesuai harapan
kompetensi yang dimiliki oleh mereka mereka tetap berusaha
seorang guru seperti kompetensi berkinerja baik.
pedagogik, kepribadian, sosial 5. Variabel yang paling dominan
dan kepribadian sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja
dibutuhkan untuk meningkatkan GTT tingkat TK di wilayah Kecamatan
kinerja, tetapi dalam kepuasan Alian adalah motivasi
kerja guru, kompetensi sosial karena mempunyai nilai koefisien
yang mereka miliki yaitu seperti regresi terbesar jika dibandingkan
menduduki jabatan sebagai dengan variabel lain dengan nilai
kepala sekolah, kesempatan unstandardized coefficient B. 0,641.

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 37


6. Variabel yang paling dominan Kompensasi Terhadap Kepuasan
berpengaruh terhadap kinerja Kerja Guru tetap Definitif SD Al-
GTT tingkat TK di wilayah Azhar 17 Bintaro. Prodi
Administrasi Bisnis Terapan,
Kecamatan Alian adalah
Politeknik Negeri Jakarta.
kompensasi karena mempunyai
nilai koefisien regresi terbesar Mangkunegara Anwar P, 2005. Evaluasi
jika dibandingkan dengan Kinerja Sumber Daya Manusia,
variabel lain dengan nilai Revika Adhitama, Bandung.
unstandardized coefficient B.
Marsana dan SB Handayani (2010).
0,357 Pengaruh Kompetensi dan
Saran Motivasi Kerja terhadap
1. Bagi pihak lembaga/pemerintah Kepuasan Kerja serta
sebaiknya memperhatikan Implikasinya pada Kinerja Guru
kompensasi yang diberikan (Studi Kasus pada SMA Negeri
seperti gaji dan tunjangan yang Se Sub Rayon 1 Semarang).
untuk guru sebaiknya Ni Made Nurcahyani dan I.G.A Dewi
disesuaikan dengan masa kerja Adyani. 2016.
mereka atau beban kerja. “Pengaruh
2. Setiap GTT TK di wilayah Kompensasi dan Motivasi
Kecamatan Alian sebaiknya Terhadap Kinerja Karyawan
harus memepunyai kompetensi dengan Kepuasan Kerja sebagai
Variabael Intervening
yang baik dengan
(studi di PT. Sinar Sosro Pabrik
memperbanyak mengikuti
Bali)”.
pelatihan dan penyesuaian
pendidikan yang linier untuk Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2007
meningkatkan kinerja sebagai tentang Standar Kualifikasi
tenaga pendidik. Akademik Kompetensi Guru.
3. Setiap GTT TK di wilayah Jakarta: Depdiknas.
Kecamatan Alian mendapatkan
Robbins, S., & Timothy A. J., 2008,
dukungan dari lingkungan dan “Perilaku Organisasi,
keluarga untuk motivasi mereka Organizational Behaviour”, Buku
untuk lebih giat bekerja dan Terjemahan, Jakarta : Gramedia.
meningkatka kepuasan kerja
mereka. Rahmatika. Ika. 2014. Pengaruh
Kemampuan dan Motivasi Kerja
DAFTAR PUSTAKA
Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi di Bank BNI Syariah cabang
Imam Tantowi (2014). “Pengaruh Bogor). Skripsi. Jakarta: Fakultas

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 38


Syariah danHukum UIN
Syarif Hidayatullah.

Sentot Iskandar dan Enceng Juhana


(2014). “Pengaruh
Kompetensi dan
Lingkungan Kerja terhdap
Kepuasan Kerja serta
Implikasinya pada kinerja
Guru di SDN Baros
Mandiri 5 Kota Cimahi ”.

Simamora, Henry. (2009).


Manajemen Sumber Daya
Manusia. STIE YKPN
Yogyakarta.

Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.16, No.01, Bulan Juli 2017 Page 39

Вам также может понравиться