Вы находитесь на странице: 1из 10

Jurnal Sosiohumaniora vol.3 No. 3.

, Mei 2012 ISSN : 2087-1899

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, NILAI KURS, DAN INFLASI TERHADAP INDEKS
HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2005-2010

M. BUDIANTARA

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Abstract

Investors need information as a basis for making investment decisions on a particular


company. Stock is a form of ownership of the company. Dividends or capital gains would be
obtained if a person has ownership of the shares of a company going public. Investments in
shares of publicly traded companies classified as high risk because it is very sensitive to
changes, whether the changes that occurred abroad and at home, changes in political,
economic, monetary, laws or regulations, changes in the industry as well as internal changes
company. The change-the change can be positive or negative impact. Of research on the
influence of interest rates, exchange rates, and inflation of stock price index in Indonesia Stock
Exchange in 2005-2010 can be concluded as follows: Taken together there is a significant effect
between interest rates, exchange rates, and inflation on composite stock price index in
Indonesia Stock Exchange. Variable interest rates are negative and significant effect on stock
prices or in other words, the rise and fall in interest rates will affect the stock price. There are
negative and significant influence of the exchange rate of the composite stock price index in
Indonesia Stock Exchange 2005-2010 period. Variable inflation in Indonesia Stock Exchange
(BEI) in the period 2005-2010 did not significantly affect stock prices or in other words, the rise
and fall of inflation rate has no effect on the composite stock price index.

Keywords: interest rates, exchange rates, and inflation of stock price index

Latar Belakang Masalah seseorang mempunyai kepemilikan atas


Perkembangan pasar modal di saham suatu perusahaan go publik. Di
Indonesia semakin menarik investor untuk Indonesia, sampai dengan akhir Juli 1997
melakukan investasi. Investor dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
membutuhkan informasi yang memadahi hubungan (sebab akibat) yang sistematis
sebagai dasar pengambilan keputusan antara depresiasi rupiah dengan
investasi pada perusahaan tertentu. pergerakan IHSG (Gupta, Jyota P., 2000).
Terdapat 2 (dua) jenis investasi yang dapat Perkembangan IHSG sebagaimana
dipilih calon investor, yaitu investasi riil dan lazimnya lebih ditentukan oleh
investasi finansial. Saham merupakan perkembangan bunga (Sitinjak, 2003).
bentuk kepemilikan atas perusahaan. Tantangan berat dalam bidang
Dividen atau capital gain akan diperoleh jika perekonomian akibat pengaruh global, krisis

57
Jurnal Sosiohumaniora vol.3 No. 3., Mei 2012 ISSN : 2087-1899

moneter, dan krisis ekonomi yang melanda


Indonesia pada Juli 1997 mengakibatkan Batasan Masalah
depresiasi rupiah yang besar sehingga a. Penelitian ini menggunakan
pemerintah Indonesia mengambil kebijakan harga saham di Bursa Efek
melepas bond intervensi dan menerapkan Indonesia (BEI) pada tahun
sistem kurs devisa bebas mengambang 2005-2010.
(free floating exchange rate system) pada b. Variabel tingkat suku bunga,
tanggal 14 Agustus 1997. Sejak saat itu kurs, dan inflasi dalam
nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing mempengaruhi indeks harga
dibiarkan mencari nilai keseimbangannya saham gabungan.
yang baru meskipun berdampak pada nilai
yang lebih rendah. Kondisi ini juga Landasan Teori
berdampak pada pergerakan IHSG yang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
seakan mengikuti pergerakan nilai tukar Pengukuran kinerja perdagangan
rupiah atau sebaliknya pergerakan rupiah saham dalam penelitian ini di proxy dalam
seakan mengikuti pergerakan IHSG, indeks harga saham gabungan (IHSG).
sehingga memunculkan dugaan bahwa Indeks biasa menjadi tolok ukur dalam
diantaranya terdapat hubungan (sebab memantau kecenderungan pasar dan
akibat) yang sistematis. perkembangan tingkat harga saham yang
diperdagangkan. Indeks harga saham
Perumusan Masalah gabungan (IHSG) di BEI meliputi
a. Apakah tingkat suku bunga, nilai pergerakan harga untuk saham biasa dan
kurs, dan inflasi bersama-sama saham preferen. IHSG diperkenalkan
mempengaruhi IHSG di BEI pertama kali pada 01 April 1983 dan
tahun 2005-2010? selanjutnya menjadi indikator utama
b. Apakah kenaikan tingkat suku perdagangan saham di BEI.
bunga mempunyai pengaruh Rumus yang digunakan untuk
negatif terhadap IHSG di BEI menghitung IHSG adalah sebagai berikut:
tahun 2005-2010?
c. Apakah kenaikan nilai kurs IHSG = Nilai Pasar x 100

mempunyai pengaruh negatif Nilai Dasar


terhadap IHSG di BEI tahun
2005-2010? Notasi:
d. Apakah kenaikan inflasi IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan
mempunyai pengaruh negatif hari ke-t
terhadap IHSG di BEI tahun Nilai Pasar =Jumlah lembar tercatat dibursa
2005-2010? X harga pasar preferen pada

58
Jurnal Sosiohumaniora vol.3 No. 3., Mei 2012 ISSN : 2087-1899

hari ke-t Investasi keuangan dapat dilakukan secara


Nilai Dasar = Jumlah lembar langsung maupun tidak langsung. Investasi
tercatat dibursa X harga pasar langsung dapat dilakukan dengan membeli
perlembar saham biasa dan saham langsung aktiva dari suatu perusahaan
preferen yang mulai dari waktu yang dapat diperjualbelikan di pasar uang,
dasar (10 Agustus 1982). pasar modal, atau pasar turunannya.
Investasi di pasar uang biasanya berbentuk
Dengan demikian IHSG untuk
surat-surat berharga yang diterbitkan oleh
tanggal 10 Agustus 1982 bernilai 100 (nilai
industri perbankan dan bersifat jangka
indeks dasar). Nilai dasar IHSG selalu
pendek seperti sertifikat deposito, treasury
disesuaikan untuk kejadian seperti IPO right
bill, commercial paper, surat berharga pasar
issue, partial/company listing untuk
uang (SPBU), dan Sertifikat Bank
kejadian-kejadian seperti stock splits,
Indonesia.
dividen berupa saham (stock dividen),
bonus issue, nilai dasar dari IHSG tidak
Pengertian Saham
berubah, karena peristiwa-peristiwa ini tidak
Saham merupakan bukti
merubah nilai pasar total. Rumus untuk
kepemilikan atas suatu perusahaan yang
menyelesaikan nilai dasar awal sebagai
bentuk perseroan terbatas (Husnan, 2001).
berikut:
Pengertian saham yang lain adalah tanda
bukti pengambilan bagian atau peserta
NDB = NPL + NPTS x 100
dalam suatu perseroan terbatas
NPL (Riyanto,1995). Secara garis besar saham
merupakan surat berharga yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan
Notasi:
berbentuk perseroan terbatas atau yang
NDB = Nilai dasar baru yang
biasa disebut emiten, yang menyatakan
disesuaikan
pemilik saham tersebut dengan demikian
NPL = Nilai pasar lama
apabila seseorang membeli saham maka
NPTS = Nilai pasar tambahan
akan menjadi pemilik perusahaan.
saham
NDL = Nilai dasar lama
Indek Harga Saham
Indeks harga saham adalah angka
Pengertian Investasi
indeks harga saham yang telah disusun dan
Investasi adalah penanaman modal
dihitung sedemikian rupa sehingga
pada satu atau lebih aktiva yang dimiliki
menghasilkan tren. Angka indeks
biasanya berjangka waktu lama dengan
merupakan angka yang dibuat sedemikian
harapan mendapatkan keuntungan pada
rupa sehingga dapat dipergunakan untuk
masa mendatang (Sunaryah, 2006).
59
Jurnal Sosiohumaniora vol.3 No. 3., Mei 2012 ISSN : 2087-1899

membandingkan kegiatan ekonomi atau Dalam melakukan penilaian harga


peristiwa, bisa berupa perubahaan harga saham dikenal ada 3 jenis nilai saham,
saham dari waktu ke waktu (Supranto J., yaitu: (a) nilai buku saham, yaitu nilai yang
1992). Perkembangan IHS dapat dihitung berdasarkan pembukuan
ditunjukkan dengan angka bertanda positif perusahaan penerbit saham (Husnan,
yang berarti ada kenaikan, ada yang stabil 2001) (b) nilai pasar saham, yaitu nilai
dan ditandai angka kenaikan 0, serta saham yang terbentuk melalui mekanisme
penurunan dengan angka negatif. Kenaikan permintaan dan penawaran di pasar modal
IHS memberi indikasi bahwa pasar dalam (Sartono dan Agus, 2001) (c) nilai instrinsik
keadaan bergairah. Tidak berubahnya IHS saham atau sering juga disebut nilai teoritis
menunjukkan situasi dalam keadaan stabil. saham, yaitu nilai saham yang sebenarnya
Sedangkan penurunan IHS menunjukkan atau seharusnya terjadi (Tandelilin, 2001).
kelesuan pasar. Harga atau nilai buku saham dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut :
Penilaian Harga Saham

Nilai sejlh saham yang Agio Laba yang


diterbitkan dan disetorkan +
Nilai Buku saham = penuh

Saham + ditahan
Jumlah lembar saham yang diterbitkan dan disetor
penuh

Kerangka Pemikiran
Pengaruh tingkat suku bunga, nilai
kurs, dan inflasi terhadap indeks harga
saham gabungan di Bursa Efek Indonesia:

Gambar II.2. Kerangka Pemikiran

SUKU BUNGA

NILAI KURS INDEK HARGA SAHAM GABUNGAN

INFLASI

60
Jurnal Sosiohumaniora vol.3 No. 3., Mei 2012 ISSN : 2087-1899

Hipotesis Populasi penelitian adalah


Berdasarkan landasan teori dan seluruh perusahaan yang listed di Bursa
penelitian terdahulu dapat maka hipotesis Efek Indonesia periode Januari 2005 –
penelitian ini adalah: Desember 2010. Dalam penelitian ini
H1: Tingkat suku bunga, nilai kurs, dan sampel yang digunakan meliputi semua
inflasi secara bersama-sama perusahaan yang listed sebanyak 396
mempengaruhi indeks harga perusahaan di Bursa Efek Indonesia karena
saham gabungan di Bursa Efek harga saham masing-masing perusahaan di
Indonesia periode 2005-2010. proxy dalam indeks harga saham gabungan
H2: Peningkatan suku bunga (IHSG).
berpengaruh secara negatif Metode analisis yang
terhadap indek harga saham digunakan adalah persamaan regresi yaitu
gabungan di Bursa Efek regresi linier berganda dengan rumus
Indonesia tahun 2005 – 2010. umum sebagai berikut:
H3: Peningkatan nilai kurs berpengaruh
secara negatif terhadap indek Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+
harga saham gabungan di Bursa
Keterangan:
Efek Indonesia tahun 2005 – 2010.
Y = variabel
H4: Peningkatan inflasi berpengaruh
X1 = variabel suku bunga
secara negatif terhadap indek
X2 = variabel nilai tukar rupiah
harga saham gabungan di Bursa
X3 = variabel inflasi
Efek Indonesia tahun 2005 – 2010.
= intercep atau konstanta
b1-b3 = koefisien regresi
Jenis Penelitian dan Objek Penelitian
= error tern
Metode penelitian yang digunakan
dalam penyusunan tesis ini adalah metode
deskriptif, analisis studi kasus, dan ex-facto. HASIL DAN ANALISA

Variabel yang diamati dalam studi kasus ini Uji Asumsi Klasik

adalah tingkat suku bunga, kurs, dan inflasi, Uji Normalitas

dan pengaruhnya terhadap harga saham. Uji normalitas ini dilakukan dengan

Harga saham yang dimaksud adalah Indeks tujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa model regresi variabel dependen dan

Efek Indonesia. independen mempunyai distribusi normal


atau tidak. Model regresi yang baik adalah

Populasi dan Sampel Penelitian distribusi data normal atau mendekati


normal. Berdasarkan sample data (n=72).

61
Jurnal Sosiohumaniora vol.3 No. 3., Mei 2012 ISSN : 2087-1899

Dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi


didapatkan nilai Z-Kolmogorov- heteroskedastisitas pada model regresi,
Smirnov>0,05 sehingga dapat disimpulkan sehingga model regresi layak dipakai untuk
bahwa residual terdistribusi secara normal. memprediksi IHSG berdasarkan masukan
Uji Multikolinieritas variabel tingkat suku bunga, nilai kurs, dan
Multikolinieritas artinya ada inflasi.
hubungan linier yang sempurna di antara
beberapa atau semua variabel independen. Koefisien Determinasi
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji Berdasarkan output SPSS versi 16
apakah model regresi ditemukan adanya nampak bahwa pengaruh secara bersama-
korelasi atas bebas multikolinearitas atau sama dengan 3 (tiga) variabel independen
tidak terjadi korelasi diantara variabel (tingkat suku bunga, nilai kurs, dan inflasi)
independen. terhadap IHSG. Koefisien determinasi
Hasil uji multikolinieritas diatas digunakan untuk melihat berapa % dari
diketahui besarnya VIF masing-masing variasi variabel dependen (IHSG) dijelaskan
variabel lebih kecil dari 10 dan tolerance oleh variasi dari variabel independen
lebih dari 0,1 sehingga dapat disimpulkan (perubahaan tingkat suku bunga, nilai kurs,
tidak terdapat multikolinieritas. Model dan inflasi). Uji R2 didapatkan hasil sebesar
regresi tersebut layak dipakai untuk 0,544 atau 54,40%. yang berarti variabilitas
memprediksi IHSG di BEI berdasarkan variabel dependen yang dapat dijelaskan
masukan variabel tingkat suku bunga, nilai oleh variabilitas variabel independen
kurs, dan inflasi. Kondisi sebesar 54,40% sedangkan sisanya
45,60% dijelaskan oleh variabel lainnya
Uji Heteroskedastisitas yang tidak dimasukkan dalam model
Untuk menentukan regresi. Nilai R2 untuk IHSG yang besar
heteroskedastisitas dalam penelitian ini akan membuat model regresi semakin tepat
melakukan dengan cara melihat ada dalam memprediksi IHSG di Bursa Efek
tidaknya pola tertentu pada grafik Indonesia.
scatterplot antara SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y adalah yang diprediksi Pengujian Hipotesis dengan Regresi
dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y Berganda
sesungguhnya) yang telah di-studentized. Analisis ini digunakan untuk
Dari hasil pengukian menghitung besarnya pengaruh tingkat
heteroskedastisitas dalam grafik suku bunga, nilai kurs dan inflasi terhadap
scatterplots terlihat titik-titik menyebar IHSG di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan
secara acak (random) baik di atas maupun pembatasan masalah dan hipotesis yang
di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini telah dikemukakan sebelumnya maka

62
Jurnal Sosiohumaniora vol.3 No. 3., Mei 2012 ISSN : 2087-1899

diperoleh hasil pengolahan data dengan berarti setiap perubahaan tingkat inflasi 1%
paket program komputer statistik SPPS 16 (satu persen) dengan asumsi variabel
yang terlampir pada Bagian Lampiran, tabel lainnya tetap maka perubahaan IHSG akan
IV.5 mengalami perubahaan sebesar 0,00134%
Berdasarkan pengujian hipotesis, dengan arah yang berlawanan.
diperoleh model persamaan regresi sebagai
berikut :
KESIMPULAN

Y = 26,415-0,810 X1-1,910 X2 - 0,134 X3 + є IHSG merupakan cerminan dari


Ket : minat investasi pada saham. Perlunya
Y = IHSG; peramalan terhadap perubahan pasar
X1 = SBI; modal untuk menghasilkan keputusan
X2 = Kurs; inventasi yang tepat. Pengaruhnya
X3 = Inflasi; terhadap pilihan jenis investasi oleh
є = Residu investor: saat kurs tukar melemah dan suku
Dari model regresi tersebut bunga rendah, investor akan menahan
diperoleh konstanta sebesar 26,415. Hal ini sahamnya untuk diperjualbelikan dan saat
berarti bahwa tanpa adanya rasio suku tingkat inflasi yang tinggi dan
bunga, nilai kurs, dan tingkat inflasi akan ketidakstabilan ekonomi terjadi investor
terjadi perubahaan IHSG sebesar akan memilih investasi bentuk lain sehingga
0,26415%. Selanjutnya koefisien regresi harga saham akan menurun.
suku bunga SBI sebesar 0,482 dan Pemerintah perlu menciptakan
bertanda negatif hal ini berarti bahwa kestabilan moneter dengan mengendalikan
setiap perubahan suku bunga 1% (satu tingkat inflasi. Pemerintah perlu
persen) dengan asumsi variabel lainnya mengupayakan iklim investasi yang
tetap maka perubahaan IHSG akan kondusif sehingga pasar modal dapat
mengalami perubahan penurunan sebesar menjadi lebih berkembang dan
0,00810% dengan arah yang berlawanan. pertumbuhan investasi semakin membaik.
Sedangkan nilai kurs mempunyai koefisien Dari penelitian tentang pengaruh
regresi sebesar 0,01910 dan bertanda suku bunga, nilai kurs, dan inflasi terhadap
negatif, berarti setiap perubahaan nilai kurs indeks harga saham gabungan di Bursa
1% (satu persen) dengan asumsi variabel Efek Indonesia tahun 2005-2010 dapat
lainnya tetap maka perubahaan IHSG akan diambil kesimpulan sebagai berikut: Secara
mengalami perubahaan penurunan sebesar bersama-sama ada pengaruh yang
36,20% dengan arah yang berlawanan. signifikan antara tingkat suku bunga, nilai
Untuk tingkat inflasi mempunyai koefisien kurs, dan inflasi terhadap indeks harga
regresi sebesar 0,134 dan bertanda negatif,

63
Jurnal Sosiohumaniora vol.3 No. 3., Mei 2012 ISSN : 2087-1899

saham gabungan di Bursa Efek Indonesia Aini, N.N., 2000, “Analisa Faktor-Faktor
periode 2005-2010. yang Mempengaruhi Price Earning
Variabel tingkat suku bunga Ratio Saham-saham Perusahaan yang
berpengaruh secara negatif dan signifikan terdaftar di BEJ”, Laporan
terhadap harga saham atau dengan kata Intererenship, program MM UGM
lain, naik turunnya tingkat suku bunga akan Yogyakarta, tidak dipublikasikan.
berpengaruh pada harga saham. Hasil
Ana Ocktavia, 2007, “Analisis Pengaruh
penelitian ini konsisten dengan temuan Lee
Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat
(1992), (Sitinjak dan Kurniasari, 2003), dan
Suku Bunga SBI Terhadap Indeks
(Jika Alon, 2005) perubahaan tingkat suku
Harga Saham Gabungan Di Bursa
bunga (interest rate) mempunyai pengaruh
Jakarta”, Fakultas Ekonomi
yang signifikan terhadap indeks harga
Universitas Negeri Semarang.
saham gabungan.
Ada pengaruh negatif dan Arief, Sritua, 1993, “Metodologi Penelitian
signifikan antara nilai kurs terhadap indeks Ekonomi”, Edisi Tiga, Penerbit
harga saham gabungan di Bursa Efek Universitas Indonesia, Jakarta.
Indonesia (BEI) periode 2005-2010. Hasil
Ajayi, R.A dan M. Mougoue, 1996. On The
penelitian ini tidak konsisten dengan
Dynamic Relation Between Stock
temuan Ajayi dan Mougoue (1996),
Price and Exchange Rate, Jakarta :
(Sudjono,2002) yang menyatakan bahwa
PT. Bursa Efek Jakarta.
peningkatan jumlah harga saham domestik
mempunyai pengaruh positif terhadap kurs. Bank Indonesia, 2001, “Laporan Tahunan
Variabel inflasi di Bursa Efek Bank Indonesia”, Penerbit Bank
Indonesia (BEI) periode 2005-2010 tidak Indonesia.
berpengaruh secara signifikan terhadap
Beaver, W. H., Financial Reporting: An
harga saham atau dengan kata lain, naik
Accounting Revolution. Second
turunnya tingkat inflasi tidak berpengaruh
Edition, Englewood Cliffs, New
pada indeks harga saham gabungan. Hasil
Jersey: Prentice-Hall Inc., 1989.
penelitian ini tidak konsisten dengan
penelitian Jika Alon (2005) yang Chandradewi, Susana, 2000,”Pengaruh
menyatakan bahwa kenaikan inflasi Variabel KeuanganTerhadap
mempengaruhi terhadap Indeks Harga Penentuan Harga Saham Perusahaan
Saham Gabungan secara positif. Sesudah Penawaran Umum
Perdana”, Perspektif, vol 5, no. 1, hal
9-14.
DAFTAR PUSTAKA

64
Jurnal Sosiohumaniora vol.3 No. 3., Mei 2012 ISSN : 2087-1899

Cooley, Charles Horton, The Theory of Husnan, S.,2001, ”Dasar-dasar Teori


Transportation (New York: American Portofolio dan Analisis Sekuritas”, edisi
Economic Association, 1994). 3, UPP AMP YKPN.

Fama, Efficient Capital Markets: A Review Indiardi, M.I., ”Analisis Pengaruh Beberapa
of Theory and Empirical Work. Journal of Indikator Ekonomi Makro terhadap
Finance 25 (1970) Indeks Harga Saham di Beberapa
Bursa Asia Pasifik”, Laporan
_________, Efficient Capital Markets: II.
Interenship, Program MM UGM
Journal of Finance 46 (December
Yogyakarta, Tidak dipublikasikan.
1991)
Jogiyanto. 2000. “Teori Portofolio dan
Ginting, M,A, 1997, “Analisa Beberapa
Analisis Investasi”. Edisi Pertama,
Faktor yang mempengaruhi Harga
BPFE, Yogyakarta.
Saham Perbankan di BEJ”, Laporan
Interenship, Program MM UGM Koutsoyiannis, A., 1977, ”Theory of
Yogyakarta, Tidak dipublikasikan. Econometric”, Second Edition,
Macmillan Publisher LTD, Hongkong.
Gitosudarmo dan Basri,2002, ”Manajemen
Keuangan”, BPFE,p.305 Lee, SB, 1992, Causal Relation Among
Stock Return, Interest Rate, Real
Gupta, Jyota P., Alain Chevalier and Fran
Activity, and Inflation,Journal Of
Sayekt, 2000, The Causality Between
Finance, 47:1591-1603.
Interest Rate, Exchange Rate and
Stock Price in Emerging Market: The Mulyono, Sugeng, 2000, “Pengaruh Earning
Case Of The Jakarta Stock Exchange. Per Share (EPS) dan tingkat Bunga
Working Paper Series. EFMA 2000. terhadap Harga Saham”, Jurnal
Athens. Ekonomi dan Manajemen, vol , no. 2,
99-116.
Gruber, 1995, “Modern Portofolio Theory
And Investment Analysis”, edition 5. Natasyah, Syahib, 2000, “Analisis Pengaruh
John Wiley & Sons, Inc. Beberapa Faktor Fundamental dan
Risiko Sistematik Terhadap Harga
Gudono, 1999, “Penilaian Pasar Modal
Saham”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis
terhadap Fluktuasi Bisnis Real Estate”,
Indonesia, vol 15, no.3, hal 294-312.
Kelola Gajah Mada University
Business Review, VII, no.20, hal. 42- Nurcahyono dan Nugroho, 2002, “Analisa
53. Pengaruh Perubahan Faktor-Faktor
Makro Ekonomi Terhadap Perubahan
Return Saham Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa
65
Jurnal Sosiohumaniora vol.3 No. 3., Mei 2012 ISSN : 2087-1899

Efek Jakarta Periode sebelum Krisis Suciwati dan Machfoedz, 2002, “Pengaruh
Dan Selama Krisis”, Laporan Risiko Nilai TukarTerhadap Return
Interenship, Program MM UGM Saham: Studi Empiris Pada
Yogkarta, Tidak dipublikasikan. Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di BEJ”, Jurnal Ekonomi dan
Reilly, F.K.,1994, “Invesment Analysis and
Bisnis Indonesia, vol 17, no.4, hal 347-
Portofolio Management”, Fourth
360.
Edition, International Edition, The
Sudjono (2002), “Analisis Keseimbangan
Dryden Press.
dan Hubungan Simultan antara
Riyanto, Bambang, 1995, “Dasar-Dasar Variabel Ekonomi Makro terhadap
Pembelanjaan Perusahaan”, Edisi 4, IHSG Industri Manufaktur”, Jurnal
Penerbit BPFE Yogyakarta. Riset Ekonomi dan Manajemen, vol 2,
No. 3, 2002.
Sa’adah, Siti dan Yulia Panjaitan, 2006,
Sukirno, Sadono, 2000, Pengantar Teori
“Interaksi Dinamis Antara Harga
Makro Ekonomi. Jakarta: Lembaga FE
Saham Dengan Nilai Tukar Rupiah
UI.
Terhadap Dollar Amerika Serikat”.
Sunariyah, 2006, “Pengetahuan
Jurnal Ekonomi dan Bisnis.pp:46-62
Pengetahuan Pasar Modal”, Edisi 5,
Sartono dan Agus, 2001, “Manajemen Penerbit UPP STIM YKPN
Keuangan”, Cetakan Kedua, Penerbit Yogyakarta.
BPFE Yogyakarta. Supranto J., 1992, Statistik Pasar Modal
Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta.
Sitohang, 191,”Ekonomi Makro”, Penerbit
Tandelilin, E., 2001, “Analisa Investasi dan
Bharatara Karya Aksara, Jakarta
Manajemen Portofolio”, Edisi Pertama,
Sitinjak, Elyzabeth Lucky Maretha dan
Penerbit BPFE Yogyakarta.
Widuri Kurniasari. 2003. Indikator-
Usman, Marzuki. 1990. “ABC Pasar Modal
indikator Pasar Saham dan Pasar
Indonesia“. Penerbit LPII dengan
Uang Yang Saling Berkaitan Ditijau
ISEEI. Jakarta.
Dari Pasar Saham Sedang Bullish
Utami, Wiwik, 1998, “Pengaruh informasi
dan Bearish. Jurnal Riset Ekonomi
Penghasilan Perusahaan Terhadap
dan Manajemen. Vol. 3 No. 3.
Harga Saham di Bursa Efek Jakarta”,
Situs Bank Indonesia, http://www.bi.go.id
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, vol
Situs Bursa Efek Indonesia,
1, no.2, hal 255-268.
http://www.idx.co.id
Yuliati, H.S., 1997, “Dasar-Dasar
Situs Bursa Saham, http://www.e-bursa.com
Manajemen Keuangan Internasional”,
Situs BAPEPAM, http://www.papepam.go.id
Andi Yogyakarta.

66

Вам также может понравиться