Вы находитесь на странице: 1из 15

PENGARUH CORPORATE SOCIAL REPONSIBILITY,

PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN


DAN CAPITAL INTENSITY TERHADAP
AGRESIVITAS PAJAK
(Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI
Periode Tahun 2013-2015)

Oleh :
Azzahra Dita Reminda
Pembimbing : Amries Rusli Tanjung dan Volta Diyanto

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : azzahraditaa@yahoo.com

The Effect of Corporate Social Responsibility, Profitability, Firm Size and Capital
Intensity Against Tax Aggressiveness

ABSTRACT

The purpose of this research is to find out the effect of corporate social
responsibility, profitability, firm size, and capital intensit on the extent of tax
aggresiveness. Independent variables used in this study are corporate social
responsibility, profitability, firm size, and capital intensity while the dependent
variable in this study is tax aggresiveness are measured using Effective Tax Rate
(ETR). The population in this study is the banking company on the Indonesian
Stock Exchange listed in 2013-2015. The sample was determined by the purposive
sampling method and obtain 30 companies. Type of data used was secondary data
obtained from www.idx.co.id or corporate websites. Data analysis conducted with
multiple regression model with help of software SPSS version 21,0. Of the result
of the testing that has been done, that corporate social responsibility, profitability,
and firm size has significant value on tax aggresiveness. Meanwhile capital
intensity have no significant effect on tax aggresiveness. Based on total adjusted
R-square result proved that variables of corporate social responsibility,
profitability, firm size, and capital intensity effect on tax aggresiveness results of
43% while the rest of 57% were affected by other variables that were not
performed in this study.

Keywords: Corporate Social Responsibility, Profitability, Firm Size, Capital


Intensity, Tax Aggresiveness

PENDAHULUAN penerimaan yang diterima oleh suatu


negara untuk membiayai dan
Pendapatan negara menjalankan seluruh kegiatan
memegang peranan penting dalam pemerintah dan memenuhi
mensejahterakan masyarakat. kebutuhan masyarakat. Pemerintah
Pendapatan negara adalah memiliki pengaruh yang besar dalam

JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4279


mengatur, menstabilkan, dan dengan dua cara, yaitu tax avoidance
mengembangkan kegiatan yang (legal) dan tax sheltering (ilegal).
dilakukan oleh negara. Oleh karena Realisasi penerimaan
itu, pemerintah membutuhkan dana perpajakan dari tahun 2011-2015
yang besar untuk melaksanakan mengalami penurunan. Tercatat
pembangunan negara. Terdapat realisasi penerimaan negara dari
banyak sumber pendapatan negara. sektor perpajakan pada tahun 2011
Salah satunya ialah pajak. mencapai 99,3%. Di tahun 2012
Pajak merupakan salah satu nilai realisasi penerimaan perpajakan
faktor utama dalam pengambilan menurun sebesar 96,88%. Dan pada
keputusan Perusahaan. Oleh karena tahun 2013 nilai realisasi mengalami
itu, banyak Perusahaan yang penurunan mencapai 93,36%. Di
melakukan berbagai cara untuk tahun 2014 realisasi penerimaan
meminimalkan pembayaran pajak. perpajakan mengalami penurunan
Tindakan manajerial dirancang lagi menjadi 91,73%. Hingga di
hanya untuk meminimalkan pajak tahun 2015 realisasi penerimaan
Perusahaan melalui kegiatan perpajakan terus mengalami
Agresivitas Pajak menjadi hal yang penurunan menjadi 81,5% (Badan
umum dalam dunia Perusahaan yang Pusat Statistik). Selain itu, rasio
ada di seluruh dunia (Lanis dan pajak di Indonesia hanya mencapai
Richardson, 2011). Menurut Slemrod 11%, dimana rasio tersebut
(2004) dalam Balakrishnan, Blouin, merupakan rasio yang rendah bila
dan Guay (2012) berpendapat bahwa dibandingkan dengan negara lain,
Agresivitas Pajak merupakan terutama negara di Eropa
aktivitas yang spesifik, yang (www.detik.com). Hal ini
mencakup transaksi - transaksi, disebabkan karena kurangnya
dimana tujuan utamanya adalah kepatuhan WP dalam membayar
untuk menurunkan kewajiban pajak pajak. Bisa jadi WP tidak membayar
Perusahaan. pajak atau mereka membayar pajak
Banyak penelitian dan tidak sesuai dengan jumlah yang
literatur yang menjelaskan mengenai harus dibayarkan. Pembayaran pajak
Agresivitas Pajak. Frank, Lynch, dan yang tidak sesuai dengan yang
Rego (2009) menjelaskan diharuskan bisa didapat oleh
Agresivitas Pajak adalah tindakan Perusahaan dengan melakukan
yang dirancang atau dimanipulasi Agresivitas Pajak.
untuk mengurangi laba fiskal melalui Perusahaan bisa melakukan
perencanaan pajak yang tepat, yang agresivitas pajak dengan cara lain,
diklasifikasikan atau tidak yaitu melalui Corporate Social
diklasifikasikan sebagai tax evasion. Responsibility (CSR), profitabilitas,
Sedangkan, Khurana dan Moser ukuran perusahaan, dan capital
(2009) mendefinisikan Agresivitas intensity.
Pajak sebagai tax planning Corporate Social
Perusahaan melalui aktivitas tax Responsibility adalah komitmen
avoidance atau tax sheltering. Perusahaan atau dunia bisnis untuk
Demikian juga dengan Timothy berkontribusi dalam pengembangan
(2010) yang menyatakan bahwa ekonomi yang berkelanjutan dengan
Agresivitas Pajak dapat dilihat memperhatikan tanggung jawab

JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4280


sosial Perusahaan dan Hal ini didukung oleh
menitikberatkan pada keseimbangan sejumlah peneliti, yaitu Prasista dan
antara perhatian terhadap aspek Setawain (2016) dan Nugraha dan
ekonomis, sosial, dan lingkungan Meiranto (2015) yang menyimpulkan
(Hendrik Budi, 2008:1). Biaya yang Profitabilitas berpengaruh signifikan
dikeluarkan oleh Perusahaan untuk terhadap Agresivitas pajak. Namun,
kegiatan CSR merupakan biaya penelitian yang dilakukan oleh
pengurang hasil bruto, sehingga Darmadi dan Zulaikha (2013)
nantinya akan mengurangi beban menyimpulkan bahwa profitabilitas
pajak yang harus dibayar. Celah ini tidak berpengaruh signifikan
dimanfaatkan oleh Perusahaan untuk terhadap manajemen pajak.
melakukan Agresivitas Pajak. Manajemen pajak merupakan
Hal ini didukung oleh bagaian dari Agresivitas Pajak.
penelitian sebelumnya yang Ukuran Perusahaan
dilakukan oleh Prasista dan Setiawan menggambarkan besar kecilnya suatu
(2016), Nugraha dan Meiranto Perusahaan yang ditunjukkan oleh
(2015), dan Lanis dan Richardson total aktiva dan jumlah penjualan
(2012) yang menyimpulkan CSR (2001:37). Perusahaan yang besar
berpengaruh signifikan terhadap cenderung memiliki aset yang besar.
Agresivitas Pajak. Peneliti lainnya Semakin besar aset yang dimiliki
yaitu Jessica dan Toly (2014) Perusahaan, maka semakin besar
menyimpulkan CSR tidak
Perusahaan itu. Setiap tahunnya, aset
berpengaruh terhadap Agresivitas
akan mengalami penyusutan dan
Pajak.
amortisasi. Biaya penyusutan dan
Profitabilitas merupakan
amortisasi ini akan mengurangi
merupakan kemampuan suatu
beban pajak yang dibayar oleh
Perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu untuk Perusahaan. Sehingga, Perusahaan
melihat kemampuan Perusahaan tetap mendapat laba yang tinggi dan
dalam beroperasi secara efisien. beban pajak yang rendah. Hal ini
(Susan Irawati, 2006:58). merupakan celah yang dimanfaatkan
Perusahaan yang mempunyai tingkat oleh Perusahaan untuk melakukan
Profitabilitas tinggi dapat menarik Agresivitas Pajak.
investor untuk menanamkan Tiaras dan Wijaya (2015) dan
modalnya di Perusahaan tersebut Nugraha Meiranto (2015)
karena menunjukkan keberhasilan menyimpulkan Ukuran Perusahaan
kinerja manajemen dalam mengolah berpengaruh signifikan terhadap
operasional Perusahaan. Sebaliknya, Agresivitas Pajak. Hasil penelitian
ketika tingkat Profitabilitas ini berbeda dengan penelitian yang
Perusahaan rendah, maka investor dilakukan oleh Rusydi (2013) yang
cenderung tidak tertarik untuk menemukan Ukuran Perusahaan
menanamkan modalnya bahkan tidak berpengaruh terhadap
dapat menarik modal yang telah penghindaran pajak (tax avoidance).
ditanamkan (Sudana dan Arlindania, Penghindaran pajak merupakan
2011). Oleh karena itu, Perusahaan bagian dari Agresivitas Pajak.
berusaha untuk tetap Capital Intensity atau
mempertahankan laba mereka Intensitas Modal juga adalah
dengan cara Agresivitas Pajak. seberapa besar Perusahaan
JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4281
menginvestasikan aktivanya. Dalam berpengaruh terhadap Agresivitas
penelitian ini Capital Intensity Pajak? 2)Apakah Profitabilitas
diproksikan menggunakan rasio berpengaruh terhadap Agresivitas
Intensitas Aset Tetap. Menurut Pajak 3)Apakah Ukuran Perusahaan
Rodriguez dan Arias (2012), aset berpengaruh terhadap Agresivitas
tetap yang dimiliki Perusahaan Pajak? 4) Apakah Capital Intensity
memungkinkan Perusahaan berpengeruh terhadap Agresivitas
memotong pajak akibat dari Pajak.
penyusutan aset tetap Perusahaan Tujuan penelitian ini adalah
setiap tahunnya. Biaya penyusutan 1)Untuk mengetahui pengaruh CSR
adalah biaya yang dapat dikurangkan terhadap Agresivitas Pajak, 2)Untuk
dari penghasilan dalam perhitungan mengetahui pengaruh Profitabilitas
pajak Perusahaan. Maka semakin terhadap Agresivitas Pajak, 3)Untuk
besar biaya penyusutan akan mengetahui pengaruh Ukuran
semakin kecil tingkat pajak yang Perusahaan terhadap Agresivitas
harus dibayarkan Perusahaan. Hal ini Pajak, 4)Untuk mengetahui pengaruh
dimanfaatkan oleh manajer Capital Intensity terhadap
Perusahaan untuk melakukan Agresivitas Pajak.
Agresivitas Pajak, yaitu dengan cara Diharapkan penelitian ini
investasi aset tetap. Manajemen akan dapat memberikan manfaat pada
melakukan investasi aset tetap sejumlah pihak, diantaranya;
dengan cara menggunakan dana 1)Ditjen Pajak, penelitian ini
mengganggur Perusahaan untuk diharapkan membantu
mendapatkan keuntungan berupa mengidentifikasi keadaan
biaya depresiasi yang berguna Perusahaan yang memiliki risiko
sebagai pengurang pajak (Darmadi, Agresivitas Pajak tinggi,
2013). 2)Manajemen Perusahaan, penelitian
Penelitian oleh Nugraha dan ini diharapkan dapat menunjukkan
Meiranto (2015) menyimpulkan bahwa Perusahaan harus berhati-hati
Capital Intensity berpengaruh dalam menentukan kebijakan yang
terhadap Agresivitas Pajak. Hal ini berhubungan dengan pajak,
berbanding terbalik dengan 3)Penulis, penelitian ini diharapkan
penelitian yang dilakukan oleh dapat memberikan kontribusi
Adisamartha dan Noviari (2015) terhadap literatur penelitian
yang menyimpulkan Capital mengenai CSR, Profitabiltas, Ukuran
Intensity tidak berpengaruh tehadap Perusahaan, Capital Intensity dan
Agresivitas Pajak. Agresivitas Pajak, 4)Peneliti
Berdasarkan latar belakang Selanjutnya, dapat digunakan
yang telah diuraikan sebelumnya, sebagai bahan referensi bagi peneliti
maka penulis memberi judul selanjutnya yang berkaitan dengan
penelitian ini “Pengaruh Corporate faktor-faktor yang mempengaruhi
Social Responsibility, Profitabilitas, tindakan Agresivitas Pajak.
Ukuran Perusahaan, dan Capital
Intensity terhadap Agresivitas TINJAUAN PUSTAKA DAN
Pajak”. HIPOTESIS
Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: 1) Apakah CSR Agresivitas Pajak
JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4282
Menurut Frank et al. (2009) bahwa CSR merupakan faktor kunci
Agresivitas Pajak merupakan dalam keberhasilan dan
tindakan yang bertujuan kelangsungan hidup Perusahaan.
mengurangi pendapat kena pajak Sebagian Perusahaan
melalui perencanaan pajak. menganggap bahwa
Agresivitas Pajak merupakan mengomunikasikan kegiatan atau
tindakan meminimalkan pembayaran program CSR sama pentingnya
pajak yang dilakukan oleh dengan kegiatan CSR itu sendiri.
Perusahaan. Dengan mengomunikasikan CSR-
Hlaing (2012) dalam nya, makin banyak masyarakat yang
Pradnyadari (2015) mendefinisikan mengetahui investasi sosial
Agresivitas Pajak sebagai kegiatan Perusahaan sehingga tingkat risiko
perencanaan pajak semua Perusahaan Perusahaan menghadapi gejolak
yang terlibat dalam usaha sosial akan menurun. Jadi,
mengurangi tingkat pajak yang melaporkan CSR kepada khalayak
efektif. Slemrod (2004) dalam akan meningkatkan nilai social
Balakrishnan, et. al. (2012) hedging Perusahaan (Harmoni dan
berpendapat bahwa Agresivitas Pajak Andriyani, 2008)|.
merupakan kegiatan yang lebih
spesifik, yaitu mencakup transaksi Profitabilitas
yang tujuan utamanya adalah untuk Menurut R. Agus Sartono
menurunkan kewajiban pajak (2010:122), Profitabilitas ialah
Perusahaan. kemampuan Perusahaan memperoleh
laba dalam hubungannya dengan
Corporate Social Responsibility penjualan, total aktiva maupun
Corporate Social modal sendiri.
Responsibility adalah komitmen Perusahaan yang mempunyai
Perusahaan atau dunia bisnis untuk tingkat Profitabilitas tinggi dapat
berkontribusi dalam pengembangan menarik investor untuk menanamkan
ekonomi yang berkelanjutan dengan modalnya di Perusahaan tersebut
memperhatikan tanggung jawab karena menunjukkan keberhasilan
sosial Perusahaan dan kinerja manajemen dalam mengolah
menitikberatkan pada keseimbangan operasional Perusahaan. Sebaliknya,
antara perhatian terhadap aspek ketika tingkat Profitabilitas
ekonomis, sosial, dan lingkungan Perusahaan rendah, maka investor
(Hendrik Budi, 2008:1). Dalam hal cenderung tidak tertarik untuk
ini, CSR merupakan bentuk timbal menanamkan modalnya bahkan
balik terhadap masyarakat sekitar dapat menarik modal yang telah
terhadap aktivitas operasi Perusahaan ditanamkan (Sudana dan Arlindania,
agar mendapatkan respons baik dari 2011).
masyarakat. Implementasi CSR Dalam penelitian ini, rasio
merupakan suatu wujud komitmen Profitabilitas yang akan digunakan
yang dibentuk oleh Perusahaan untuk adalah Return On Assets (ROA).
memberikan kontribusi pada ROA merupakan salah satu rasio dari
peningkatan kualitas kehidupan Profitabilitas. Menurut Hanafi dan
(Susiloadi, 2008). Lanis dan Halim (2016:27), ROA merupakan
Richardson (2012) menyatakan rasio keuangan Perusahaan yang
JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4283
berhubungan dengan Profitabilitas persediaan. Dalam penelitian ini
mengukur kemampuan Perusahaan Capital Intensity diproksikan
menghasilkan keuntungan atau laba menggunakan rasio Intensitas Aset
pada tingkat pendapatan, aset dan Tetap. Rasio Intensitas Aset Tetap
modal saham tertentu. adalah rasio antara fixed asset
terhadap total aset. Rasio Intensitas
Ukuran Perusahaan Aset Tetap ini merupakan ukuran
Sujianto (2001:37), tentang sampai berapa jauh aktiva ini
mengatakan Ukuran Perusahaan telah dipergunakan di dalam kegiatan
menggambarkan besar kecilnya suatu Perusahaan.
Perusahaan yang ditunjukkan oleh Menurut Rodriguez dan Arias
total aktiva dan jumlah penjualan. (2012), aset tetap yang dimiliki
Ukuran Perusahaan hanya Perusahaan memungkinkan
terbagi dalam 3 kategori yaitu : Perusahaan memotong pajak akibat
Perusahaan besar (large firm), dari penyusutan aset tetap
Perusahaan menengah (medium-size Perusahaan setiap tahunnya. Hampir
firm) dan Perusahaan kecil (small seluruh aset tetap akan mengalami
firm). Penentuan ukuran Perusahaan penyusutan yang akan menjadi biaya
ini didasarkan kepada total aset penyusutan dalam laporan keuangan
Perusahaan (Machfoedz, 1994). Perusahaan. Sementara biaya
Tahap kedewasaan penyusutan ini adalah biaya yang
Perusahaan ditentukan berdasarkan dapat dikurangkan dari penghasilan
total aktiva. Semakin besar total dalam perhitungan pajak Perusahaan.
aktiva menunjukkan bahwa Hal ini menyebabkan
Perusahaan memiliki prospek baik manajemen akan melakukan
dalam jangka waktu yang relatif investasi aset tetap. dengan cara
panjang. menggunakan dana mengganggur
Menurut teori biaya politik, Perusahaan untuk mendapatkan
Perusahaan tidak selalu dapat keuntungan berupa biaya depresiasi
menggunakan power yang yang berguna sebagai pengurang
dimilikinya untuk melakukan pajak (Darmadi, 2013).
perencanaan pajak karena adanya
batasan berupa kemungkinan Pengaruh Corporate Social
menjadi sorotan dan sasaran dari Resposibility Terhadap Agresivitas
keputusan regulator. Namun, teori Pajak
kekuasaan politik memberikan arti Pengungkapan informasi
yang berlawanan, yakni Perusahaan CSR dilakukan Perusahaan sebagai
besar akan lebih agresif untuk wujud perhatian Perusahaan untuk
melakukan penghindaran pajak agar membina hubungan baik dengan
mencapai penghematan beban pajak pemerintah melalui ketaatannya
yang optimal. dalam pembayaran pajak. Berkaitan
dengan hal tersebut Perusahaan
Capital Intensity beranggapan bahwa dalam
Capital Intensity atau rasio pengungkapan CSR, Perusahaan
Intensitas Modal adalah seberapa memiliki dua beban yang sama yaitu
Perusahaan menginvestasikan beban pajak dan beban CSR (Setiadji
asetnya pada aset tetap dan dalam Octaviana, 2014). Perusahaan
JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4284
mulai mencari cara untuk merupakan indikator beban pajak
meminimalkan beban pajak Perusahaan. ETR yang rendah akan
Perusahaan melalui kegiatan menyebabkan beban pajak yang
Agresivitas Pajak. Salah satu cara dibayar menjadi rendah, sehingga
yang dilakukan adalah melalui laba Perusahaan tetap tinggi. Dengan
pemanfaatan celah yang ada dalam demikian, Perusahaan akan
peraturan perpajakan dengan cara melakukan Agresivitas Pajak demi
memark-up biaya CSR sehingga mengurangi beban pajak tinggi yang
semua biaya yang dikeluarkan untuk harus dibayar Perusahaan sehingga
program CSR dapat dibebankan laba yang diperoleh oleh Perusahaan
(Putri, 2015). Biaya-biaya yang tetap tinggi.
dikeluarkan oleh Perusahaan dalam H2: Profitabilitas berpengaruh
pengungkapan CSR merupakan terhadap Agresivitas Pajak.
biaya pengurang hasil bruto.
Semakin besar biaya pengurangnya, Pengaruh Ukuran Perusahaan
maka semakin rendah penghasilan Terhadap Agresivitas Pajak
nettonya. Ini mengakibatkan semakin Penelitian ini menggunakan
rendah pajak yang harus dibayar oleh total aktiva sebagai alat ukur.
Perusahaan. Perusahaan Semakin besar Perusahaan maka
memperbesar biaya CSR bukan semakin besar total aset yang
dimilikinya.
semata-mata karena ingin
Tahap kedewasaan
bertanggung jawab sosial, melainkan
Perusahaan ditentukan berdasarkan
sebagai pengurang pajak.
total aktiva. Perusahaan yang besar
H2: CSR berpengaruh terhadap
cenderung memiliki total aktiva yang
Agresivitas Pajak.
besar. Dalam upaya menekan beban
pajak seminimal mungkin,
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Perusahaan dapat mengelola total
Agresivitas Pajak aset Perusahaan untuk mengurangi
Perusahaan yang memiliki penghasilan kena pajak yaitu dengan
kemampuan untuk menghasilkan memanfaatkan beban penyusutan dan
keuntungan yang besar juga harus amortisasi yang timbul dari
siap dengan pajak yang harus pengeluaran untuk memperoleh aset
dibayarkan sesuai dengan tersebut karena beban penyusutan
kewajibannya. (Nugraha dan dan amortisasi dapat digunakan
Meiranto, 2015). sebagai pengurang penghasilan kena
Rodriguez dan Arias (2012) pajak Perusahaan (Waluyo, 2015).
menyebutkan bahwa hubungan H3: Ukuran Perusahaan berpengaruh
antara Profitabilitas dan ETR bersifat terhadap Agresivitas Pajak
langsung dan signifikan. Pendapatan
yang diperoleh Perusahaan Pengaruh Capital Intensity
cenderung berbanding lurus dengan Terhadap Agresivitas Pajak
pajak yang dibayarkan (Ardyansah, Capital Intensity disebut
2014). Sehingga semakin besar sebagai Intensitas Modal. Penelitian
keuntungan yang diperoleh ini menggunakan Intensitas Aset
Perusahaan maka semakin tinggi Tetap.
juga beban pajak yang harus Aset tetap pada umumnya
ditanggung Perusahaan. ETR akan mengalami penyusutan. Liu dan
JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4285
Cao (2007) menyebutkan bahwa Jenis data yang dipergunakan
dengan adanya metode penyusutan dalam penelitian ini adalah data
yang sesuai hukum, maka biaya sekunder, yaitu data keuangan
depresiasi dapat dikurangkan dari perusahaan perbankan dari laporan
laba sebelum pajak. Dengan keuangan perusahaan yang diperoleh
demikian semakin besar aset tetap dari website Bursa Efek Indonesia
dan biaya penyusutan, Perusahaan www.idx.co.id tahun 2013-2015.
akan memiliki ETR yang lebih
rendah. Metode Analisis Data
Biaya depresiasi Metode analisis data
dimanfaatkan oleh manajer untuk digunakan analisis regresi liniear
meminimumkan pajak yang berganda dengan rumus sebagai
dibayarkan Perusahaan. Manajemen berikut:
akan melakukan investasi aset tetap
dengan cara menggunakan dana TAGit = α0 + β1 CSRit + β2 ROAit +
mengganggur Perusahaan untuk β3SIZEit + β4 CINTit + e
mendapatkan keuntungan berupa
biaya depresiasi yang berguna Keterangan :
sebagai pengurang pajak (Darmadi, TAGit = ETR
2013). Namun tidak semua manajer a = Konstanta
Perusahaan melakukan investasi aset CSRit = CSR
tetap sebagai pengurang beban pajak. ROAit = Profitabilitas
Aset tetap yang tinggi yang dimiliki SIZEit = Ukuran Perusahaan
oleh Perusahaan hanya digunakan CINTit = Capital Intensity
untuk operasional Perusahaan. b1-b4 = Koefisien regresi variabel
Perusahaan bukan sengaja e = Kesalahan (error)
menyimpan proporsi aset yang besar
untuk menghindari pajak melainkan Definisi Operasional Variabel
Perusahaan mungkin menggunakan Variabel dependen penelitian
aset tetap tersebut untuk tujuan ini adalah Agresivitas Pajak.
operasional Perusahaan Sedangkan variabel independen
(Adisamartha dan Noviari, 2015). penelitian ini adalah CSR,
H4: Capital Intensity berpengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
terhadap Agresivitas Pajak dan Capital Intensity. Definisi
operasional variabel-variabel dalam
METODOLOGI PENELITIAN penelitian ini sebagai berikut:

Populasi dalam penelitian ini Variabel Dependen (Y)


adalah seluruh perusahaan perbankan Dalam penelitian ini
yang terdaftar di Bursa Efek Agresivitas Pajak diukur
Indonesia periode 2013-2015. menggunakan effective tax rate
Pemilihan sampel dengan (ETR). ETR menggambarkan
menggunakan metode purposive persentase total beban pajak
sampling yaitu dengan mengambil penghasilan yang dibayarkan
sampel yang telah ditentukan Perusahaan dari seluruh total
sebelumnya berdasarkan maksud dan pendapatan sebelum pajak. Adapun
tujuan penelitian dengan beberapa rumus untuk menghitung ETR
kriteria. adalah sebagai berikut:
JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4286
3. Ukuran Perusahaan (X3)
Ukuran Perusahaan
menggambarkan besar kecilnya suatu
Variabel Independen (X) Perusahaan yang dilihat dari total
1. Corpotae Social Responsibility aset yang dimiliki. Ukuran
(X1) Perusahaan dapat diukur dengan
Penelitian ini mengadopsi natural logaritma total aset dengan
indikator penelitian Hackston dan rumus sebagai berikut:
Milne (1996) dalam Sembiring
(2005). Terdapat 90 item
pengungkapan, namun 12 item
dihapus lantaran kurang sesuai 4. Capital Intensity (X4)
diterapkan di Indonesia menurut Capital Intensity
Bapepam No.VIII.G.2. Untuk menggambarkan seberapa besar aset
Perusahaan Perbankan terdapat 63 Perusahaan yang diinvestasikan
item pengungkapan, yaitu terdiri atas dalam bentuk aset tepat. Capital
kategori lingkungan (6 item), Intensity dihitung dengan rumus
kategori energi (3 item), kategori sebagai berikut:
kesehatan dan keselamatan tenaga
kerja (8 item), kategori lain-lain
tenaga kerja (29 item), kategori
produk (6 item), kategori keterlibatan
masyarakat (9 item), dan kategori HASIL PENELITIAN DAN
umum (2 item). Adapun rumus untuk PEMBAHASAN
menghitung CSRI sebagai berikut:
Hasil Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil uji statistik
deskriptif terhadap 90 data observasi
CSRIj :indeks luas pengungkapan pada perusahaan perbankan yang
tanggung jawab sosial dan terdaftar di bursa efek indonesia
lingkungan perusahaan. periode 2013-2015 menunjukkan:
:nilai 1 = jika item y 1. Corporate Social Responsibility
diungkapkan; 0 = jika item y (CSR) menunjukkan nilai
tidak diungkapkan. minimum sebesar 0,1127 dan nilai
ni :jumlah item untuk perusahaan maksimum sebesar 0,4444.
i, ni = 63 Corporate Social Responsibility
(CSR) dengan jumlah sampel 90
2. Profitabilitas (X2) memiliki rata-rata sebesar
Profitabilitas 0,264861 dan standar deviasi
menggambarkan kemampuan sebesar 0,0852520.
Perusahaan dalam memperoleh laba. 2. Profitabillitas (ROA)
Penelitian ini menggunakan ROA menunjukkan nilai minimum
sebagai proksi untuk mengukur sebesar 0,0016 dan nilai
Profitabilitas. ROA diukur dengan : maksimum sebesar 0,0962.
Profitabilitas (ROA) dengan
jumlah sampel 90 memiliki rata-
rata sebesar 0,021401 dan standar
deviasi sebesar 0,0201113.
JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4287
3. Ukuran Perusahaan (SIZE) Hasil Uji Autokorelasi
menunjukkan nilai minimum Nilai Durbin-Watson (DW)
sebesar 10,0238 dan nilai yang dihasilkan dalam pengujian
maksimum sebesar 29,9709. sebesar 1,320. Berdasarkan kriteria
Ukuran Perusahaan (SIZE) yang telah ditentukan DW hitung
dengan jumlah sampel 90 berada diantara -2 dan 2, yakni -2 ≤
memiliki rata-rata sebesar 1,320 ≤ 2 maka ini berarti tidak
19,855562 dan standar deviasi terjadi autokorelasi. Sehingga
sebesar 5,2162763. kesimpulannya adalah uji
4. Capital Intensity (CINT) autokorelasi terpenuhi.
menunjukkan nilai minimum
sebesar 0,0033 dan nilai Hasil Uji Heteroskedastisitas
maksimum sebesar 0,1122. Hasil uji heterokedastisitas
Capital Intensity (CINT) dengan dalam penelitian ini menunjukkan
jumlah sampel 90 memiliki rata- pada tampilan grafik scatterplots dari
rata sebesar 0,017494 dan standar variabel dependen ahwa titik-titik
deviasi sebesar 0,0176305. menyebbar di atas dan di bawah
5. Agresivitas Pajak (ETR) angka 0 pada sumbu Y dan tidak
menunjukkan nilai minimum membentuk pola tertentu. Hal ini
sebesar 0,1303 dan nilai berarti bahwa model penelitian ini
maksimum sebesar 0,3763. telah terbebas dari
Agresivitas Pajak (ETR) dengan heteroskedastisitas.
jumlah sampel 90 memiliki rata-
rata sebesar 0,244239 dan standar Hasil Analisis Regresi Berganda
deviasi sebesar 0,0437920.
Tabel 1
Hasil Uji Asumsi Klasik Hasil Regresi Berganda
Hasil Uji Normalitas Model Unstandardiz Standardized t Sig.
Hasil uji normalitas ed Coefficients
menggunakan uji statistik Coefficients
B Std. Beta
Kolmogorov-Smirnov, dengan dasar Error
pengambilan keputusan jika nilai TAG ,127 ,017 7,586 ,000
Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari CSR ,112 ,043 ,218 2,589 ,011
0,05, maka data residual terdistribusi 1 ROA ,478 ,196 ,219 2,437 ,017
SIZE ,004 ,001 ,461 4,886 ,000
normal. Nilai Asymp.Sig (2-tailed)
CINT ,060 ,213 ,024 ,281 ,780
adalah sebesar 0,634. Karena nilai
Sumber : Data Olahan, 2017
Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari
0,05, maka hal ini menujukkan Berdasarkan tabel 1, maka
bahwa data terdistribusi normal. persamaan regresi berganda dari
model penelitian menjadi sebagai
Hasil Uji Multikolinearitas
berikut :
Masing-masing variabel
TAGit = 0,127 + 0,112 CSRit +
independen dalam penelitian ini
memiliki nilai tolerance > 0,10 dan 0.478 ROAit + 0,004 SIZEit +
VIF < 10, sehingga dapat 0,060 CINTit + e
disimpulkan bahwa model regresi
yang digunakan terbebas dari Hasil Pengujian Hipotesis Dan
masalah multikolinearitas. Pembahasan

JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4288


Hasil Pengujian Hipotesis 1 (CSR) Hal ini sejalan dengan
Dari hasil uji t, diperoleh penelitian yang dilakukan Prasista
thitung sebesar 2,589 dan ttabel sebesar dan Setiawan (2016) yang
1,988, berarti : thitung > ttabel dan menyatakan bahwa Profitabilitas
derajat signifikansi 0,011 <α 0,05. berpengaruh terhadap Agresivitas
Dengan demikian dapat disimpulkan Pajak. Penelitian ini menujukkan
bahwa CSR berpengaruh terhadap bahwa probabilitas berpengaruh
Agresivitas Pajak Perusahaan terhadap Agresivitas Pajak. Artinya,
perbankan yang terdaftar di BEI Perusahaan berusaha untuk
tahun 2013-2015, maka hipotesis mempertahankan laba mereka
pertama diterima. dengan melakukan Agresivitas
Penelitian ini mendukung Pajak. Agresivitas Pajak ini
penelitian dari dari Prasista dan menyebabkan beban pajak yang
Setiawan (2016), Nugraha dan harus dibayar Perusahaan menjadi
Meiranto (2015), Lanis dan kecil. Sehingga, laba setelah
Richardson (2012), dan Tao Zeng dikurangi beban pajak akan tetap
(2012) yang mengatakan bahwa CSR tinggi. Tingginya laba Perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap akan memberikan gambaran kinerja
Agresivitas Pajak. Hasil uji hipotesis Perusahaan tersebut berhasil.
pertama pada penelitian ini
membuktikan bahwa Perusahaan Hasil Pengujian Hipotesis 3
memperbesar biaya CSRnya agar (Ukururan Perusahaan)
beban pajak yang dibayar oleh Dari hasil uji t pada tabel
Perusahaan menjadi rendah. Hal itu diatas, diperoleh thitung sebesar 4,886
merupakan tindakan Agresivitas dan ttabel sebesar 1,988, berarti : thitung
Pajak yang dilakukan oleh > ttabel dan derajat signifikansi 0,000
Perusahaan demi beban pajak rendah <α 0,05. Dengan demikian dapat
yang wajib dibayar oleh Perusahaan. disimpulkan bahwa ukuran
Biaya CSR yang tinggi bukan Perusahaan berpengaruh terhadap
semata-mata sebagai ungkapan Agresivitas Pajak Perusahaan
tanggung jawab Perusahaan terhadap perbankan yang terdaftar di BEI
lingkungan sekitar, melainkan tahun 2013-2015, maka hipotesis
sebagai pengurang beban pajak ketiga diterima
Perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Tiaras dan
Hasil Pengujian Hipotesis 2 Wijaya (2015) serta Nugraha dan
(Profitabilitas) Meiranto (2015) yang mengatakan
Dari hasil uji t, diperoleh bahwa Ukuran Perusahaan
thitung sebesar 2,437 dan ttabel sebesar berpengaruh terhadap Agresivitas
1,988, berarti : thitung > ttabel dan Pajak. Penelitian ini menunjukkan
derajat signifikansi 0, 017 <α 0,05. bahwa Ukuran Perusahaan
Dengan demikian dapat disimpulkan berpengaruh terhadap Agresivitas
bahwa Profitabilitas berpengaruh Pajak. Perusahaan yang besar
terhadap Agresivitas Pajak cenderung memiliki total aktiva yang
Perusahaan perbankan yang terdaftar besar. Hal ini membuktikan bahwa
di BEI tahun 2013-2015, maka semakin besar Perusahaan, maka
hipotesis kedua diterima. semakin besar total aktiva yang
JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4289
dimiliki. Total aktiva yang besar untuk menghindari pajak melainkan
akan dimanfaatkan oleh Perusahaan Perusahaan kemungkinan
untuk melakukan Agresivitas Pajak. menggunakan Aset Tetap tersebut
Cara yang dimanfaatkan oleh untuk tujuan operasional Perusahaan
Perusahaan untuk melakukan (Adisamartha dan Noviari, 2015).
Agresivitas Pajak adalah dengan cara
memanfaatkan penyusutan serta Koefisien Determinasi (Adjusted
amortisasi yang nantinya akan )
mengurangi penghasilan bruto Besarnya nilai pengaruh
Perusahaan dan berdampak nantinya ditunjukkan oleh nilai Adj R2 =
pada penghasilan kena pajak 0,430 yaitu persentase pengaruh
Perusahaan. Hal ini sesuai dengan CSR, Profitabilitas, Ukuran
teori kekuasaan politik, dimana Perusahaan dan Capital Intensity
Perusahaan besar akan lebih agresif berpengaruh terhadap Agresivitas
untuk melakukan penghindaran pajak Pajak yang berarti keempat variabel
agar mencapai penghematan beban independen tersebut hanya
pajak yang optimal. mempengaruhi tingkat
pengungkapan sebagai variabel
Hasil Pengujian Hipotesis 4 dependen sebesar 43%.
(Capital Intensity) Sedangkan sisanya 57%
Dari hasil uji t pada tabel dipengaruhi variabel lain diluar
diatas, diperoleh thitung sebesar 0,281 keempat variabel bebas tersebut.
dan ttabel sebesar 1,988, berarti : thitung
< ttabel dan derajat signifikansi SIMPULAN, KETERBATASAN
0,780>α 0,05. Dengan demikian DAN SARAN
dapat disimpulkan bahwa Capital
Intensity tidak berpengaruh terhadap Simpulan
Agresivitas Pajak Perusahaan Berdasarkan hasil penelitian
perbankan yang terdaftar di BEI dan pembahasan yang telah disajikan
tahun 2032-2015, maka hipotesis pada bab-bab sebelumnya, maka
keempat ditolak. dapat diambil kesimpulan sebagai
Hal ini sejalan dengan penelitian berikut :
yang dilakukan oleh Adisamartha 1. Corporate Social Responsibility
dan Noviari (2015) yang menyatakan (CSR) berpengaruh signifikan
bahwa Capital Intensity tidak terhadap Agresivitas Pajak.
berpengaruh terhadap Agresivitas 2. Profitabilitas berpengaruh
Pajak. Tidak adanya pengaruh dari signifikan terhadap Agresivitas
Intensitas Aset Tetap pada tingkat Pajak.
Agresivitas Pajak diakibatkan oleh 3. Ukuran Perusahaan berpengaruh
Perusahaan dengan tingkat Intensitas signifikan terhadap Agresivitas
Aset Tetap yang tinggi kemungkinan Pajak Pajak.
menggunakan Aset Tetap tersebut 4. Capital Intensity tidak
untuk kepentingan Perusahaan. Aset berpengaruh signifikan terhadap
Tetap tidak mampu memengaruhi Agresivitas Pajak.
kecenderungan Perusahaan untuk
melakukan tindakan Agresivitas Keterbatasan
Pajak. Perusahaan bukan sengaja 1. Periode pengamatan pada
menyimpan proporsi aset yang besar penelitian ini tiga tahun (2013-
JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4290
2015), sehingga hasilnya masih Intensitas Persediaan dan
kurang mencerminkan keadaan Intensitas Aset Tetap Pada
dalam jangka panjang. Tingkat Agresivitas Wajib
2. Penelitian hanya dilakukan pada Pajak Badan, E-Jurnal
satu sub sektor, yaitu sektor Akuntansi Universitas
Perbankan. Hasil penelitian ini Udayana, vol.13(3), pp 973-
belum mewakili keadaan pada sub 1000
sektor lain.
Ardyansah, Danis. 2014. Pengaruh
Saran Size, Leverage, Profitability,
Dari pembahasan dan Capital Intensity Ratio Dan
kesimpulan yang diperoleh maka Komisaris Independen
penulis memberikan saran sebagai Terhadap Effective Tax Rate
berikut : (ETR), Diponegoro Journal Of
1. Bagi perusahaan, supaya dapat Accounting, vol 3 (2), pp 1-9
menjadi bahan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang Balakhrisnan, Karthik, Jennifer
Agresivitas Pajak. Blouin, dan Wayne Guay,
2. Bagi investor, sebaiknya dalam 2012. Does Tax Aggressiveness
pengambilan keputusan investasi Reduce Corporate
untuk mengkaji terlebih dahalu Transparency?, Social Science
bagaimana kinerja suatu Research Network, Vol 23, 46-
Perusahaan dan tetap mematuhi 68
peraturan tentang perpajakan..
3. Bagi fiskus pajak, hendaknya
Darmadi, Iqbal Nul Hakim dan
meningkatkan pengawasan atas
Zulaikha, 2013. Analisis
kewajiban perpajakan bagi
Faktor Yang Mempengaruhi
Perusahaan agar mengurangi
Manajemen Pajak Dengan
terjadinya tindakan Agresivitas
Indikator Tarif Pajak,
Pajak Perusahaan.
4. Bagi penelitian selanjutnya : Diponegoro Journal
a. Menambah variabel penelitian Accounting, vol. 2(4), pp.
karena masih banyak faktor- 2337-3806.
faktor yang berkontribusi
dalam mempengaruhi Frank, Mary Margaret, Luann J.
Agresivitas Pajak. Lynch, dan Sonja Olhoft Rego,
b. Menggunakan sampel yang 2009. Tax Reporting
lebih luas dengan periode Aggressiveness and Its
pengamatan yang lebih lama. Relation to Aggressive
Penelitian berikutnya dapat Financial Reporting, The
menggunakan Perusahaan dari Accounting Review, Vol. 84(2),
sub sektor lain. pp. 467-496.

DAFTAR PUSTAKA Hanafi, Mahmud M. dan Abdul


Halim, 2016. Analisis Laporan
Adisamartha, Ida Bagus Putu Fajar Keuangan (Edisi Kelima), UPP
dan Naniek Noviari, 2015. Sekolah Tinggi Ilmu
Pengaruh Likuiditas, Leverage, Manjemen YKPN, Yogyakarta
JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4291
Harmoni, Ati dan Ade Andriyani, from Listed Companies in
2008. Pengungkapan China, The Chinese Economy,
Corporate Social vol.40(6), pp. 49-67
Responsibility (Csr) Pada
Official Website Perusahaan Machfoedz, Mas’ud, 1994. Financial
Studi Pada Pt. Unilever Ratio Analysis and The
Indonesia Tbk, Seminar Ilmiah Predictions of Earnings
Nasional Komputer dan Sistem Changes in Indonesia, Gadjah
Intelijen, Depok, 20-21 Mada University Business
Agustus Review, vol 3(7), pp 114-137

Irawati, Susan, 2006. Manajemen Nugraha, Novia Bani dan Wahyu


Keuangan, Bandung, PT Meiranto, 2015. Pengaruh
Pustaka Corporate Social
Responsibility, Ukuran
Jessica, dan Agus Arianto Toly, Perusahaan, Profitabilitas,
2014. Pengaruh Leverage dan Capital Intensity
Pengungkapan Corporate Terhadap Agresivitas Pajak,
Social Responsibility Terhadap Diponegoro Journal Of
Agresivitas Pajak, Tax & Accounting, Vol. 4 (4), pp 1-14
Accounting Review, vol 4(1).
Octaviana, Natasya Elma dan Abdul
Khurana, Inder K dan William J Rohman, 2014. Pengaruh
Moser, 2009. Shareholder Agresivitas Pajak Terhadap
Investment Horizons and Tax Corporate Social
Aggressiveness, The Journal of Responsibility : Untuk Menguji
the American Taxation Teori Legistimasi, Diponegoro
Association, Vol. 35(1), 111- Journal Of Accounting, vol
134 3(2), 1-12

Lanis, Roman dan Grant Richardson, Pradnyadari, I Dewa Ayu Intan,


2011. The Effect Of Board Of 2015. Pengaruh
Director Composition On Pengungkapan Corporate
Corporate Tax Aggressiveness, Social Responsibility
Journal of Accounting and Pengungkapan Corporate
Public Policy, Vol 30(1), 50-70 Social Pada Perusahaan Go-
Public Di Bursa Efek
Lanis, Roman dan Grant Richardson, Indonesia, Jurnal Manajemen
2012. Corporate Social Teori dan Terapan, vol 4(1),
Responsibility And Tax 37-49.
Aggressiveness: An Empirical
Analysis, J. Account. Public Prasista, Putu Meita dan Ery
Policy, vol 31, 86-108 Setiawan, 2016. Pengaruh
Profitabilitas Dan
Liu, Xing dan Shujun Cao, 2007. Pengungkapan Corporate
Determinants of Corporate Social Responsibility Terhadap
Effective Tax Rates: Evidence Agresivitas Pajak Penghasilan
JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4292
Wajib Pajak Badan, E-Jurnal Sudana, I Made dan Putu Ayu
Akuntansi Universitas Arlindania, 2011. Corporate
Udayana, vol. 17(3), pp. 2120- Governance Dan
2144 Pengungkapan Corporate
Social Responsibility Pada
Rachmawati, Andri dan Hanung Perusahaan Go-Public Di
Triatmoko, 2007. Analisis Bursa Efek Indonesia, Jurnal
Faktor-Faktor Yang Manajemen Teori dan Terapan,
Mempengaruhi Kualitas Laba vol 4(1), 37-49.
dan Nilai Perusahaan,
Simposium Nasional Sartono, R. Agus, 2010. Manajemen
Akuntansi X, Makassar, 26-28 Keuangan Teori dan Aplikasi
Juli. (4th ed), BPFE, Yogyakarta.

Putri, Shintya Dewi Adi, 2015. Sujianto, Agus Eko, 2011. Dasar-
Analisis Pengaruh Dasar Management Keuangan,
Pengungkapan Corporate BPFE, Yogyakarta.
Social Responsibility Terhadap
Tax Avoidance (Penghindaran Tiaras, Irvan dan Henryanto Wijaya,
Pajak), Jurnal Akuntansi 2015. Pengaruh Likuiditas,
Indonesia, vol.4(2), pp. 123- Leverage, Manajemen Laba,
142 Komisaris Independen Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap
Rodríguez, Elena Fernández dan Agresivitas Pajak, Jurnal
Antonio Martínez Arias, 2012. Akuntansi, vol. 19(3), pp. 380-
Do Business Characteristics 397
Determine an Effective Tax
Rate?, Chinese Economy, vol. Untung, Hendrik Budi, 2008.
45(6), pp 60-83 Corporate Social
Responsibility, Sinar Grafika,
Rusydi, Khoiru M., 2013. Pengaruh Jakarta.
Ukuran Perusahaan Terhadap
Aggressive Tax Avoidance Di Waluyo, Teguh Muji, 2015.
Indonesia, Jurnal Akuntansi Pengaruh Return On Asset,
Multiparadigma, vol 4(2), Leverage, Ukuran Perusahaan,
pp.165-32 Kompensasi Rugi Fiskal dan
Kepemilikan Intitusi Terhadap
Sembiring, Eddy Rismanda, 2005. Penghindaran Pajak,
Karakteristik Perusahaan Dan Simposium Nasional
Pengungkapan Akuntansi XVIII, Medan, 16-
Tanggungjawab Sosial, 19 September 2015.
Simposium Nasional
Akuntansi VIII, Solo, 15-16 www.bps.go.id
September
www.detik.com

JOM Fekon, Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4293

Вам также может понравиться