Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
(Skripsi)
Oleh
KADEK ARYATI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
PERBEDAAN KEKUATAN DAN PERUBAHAN PERILAKU PADA
REMAJA KELAS UNGGULAN DAN NON-UNGGULAN
DI SMPN 2 BANDAR LAMPUNG
Oleh
KADEK ARYATI
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Skripsi Untuk Mencapai Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRACT
By
KADEK ARYATI
This research is an analytic with cross sectional method. The sample of this research is 92
students of SMPN 2 Bandar Lampung, consists of 46 students of superior class and 46
students of regular classes selected by stratified random sampling method. Data were
analyzed with Chi-square test.
The results showed that the normal strength in adolescents of superior class were 73.91%
while the regular class were 30.43%. Problems and borderline abnormal behavioral
changes in adolescents of superior class were 69.57% while the regular class were
63.04%. Based on bivariate analysis, there are no significant differences in behavioral
changes between superior and regular classes (p=0548), but there are differences in the
strength and behavior changes between superior and regular classes (p=0.000).
From this study, it can be concluded that there is a significant difference in strength
between superior and regular classes.
Oleh
KADEK ARYATI
Masa remaja merupakan perubahan besar pada suatu individu, masa dimana terjadi
perkembangan dan pembentukan kepribadian. Menurut Wiguna, masalah emosi dan
perilaku pada anak dan remaja merupakan masalah yang cukup serius karena berpengaruh
terhadap perkembangan, serta dapat menimbulkan hendaya dan menurunkan
produktivitas serta kualitas hidup mereka. Kekuatan dan perubahan perilaku pada remaja
dapat diukur menggunakan Strength Difficulties Questionaire (SDQ). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekuatan dan perubahan perilaku pada remaja
kelas unggulan dan non-unggulan di SMPN 2 Bandar Lampung.
Penelitian ini bersifat analitik dengan metode cross sectional. Sampel berjumlah 92 orang
remaja yang terdiri atas 46 remaja kelas unggulan dan 46 remaja kelas non-unggulan di
SMPN 2 Bandar Lampung yang dipilih dengan metode stratified random sampling.
Data dianalisis dengan uji Chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan normal pada siswa unggulan sebesar
73,91% sedangkan pada siswa non-unggulan sebesar 30,43%. Masalah perubahan
perilaku abnormal dan borderline pada siswa unggulan sebesar 69,57% sedangkan pada
siswa non-unggulan sebesar 63,04%. Berdasarkan analisis bivariat, tidak terdapat
perbedaan perubahan perilaku yang bermakna antara kelas unggulan dan non unggulan
(p=0.548), namun terdapat perbedaan kekuatan yang bermakna antara kelas unggulan dan
non unggulan (p=0.000)
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kekuatan yang bermakna
antara kelas unggulan dan non-unggulan.
Penulis dilahirkan di Lampung Tengah 27 Oktober 1993, sebagai anak kedua dari
dua bersaudara, dari Bapak Komang Adam dan Ibu Wayan Menuh. Pendidikan
Taman Kanak- Kanak diselesaikan di TK Darma Wanita Rantau Jaya Baru pada
tahun 2000, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 1 Rantau Jaya Baru pada
Rantau Jaya Baru 2009, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Rumbia
organisasi UKM Hindu Unila sebagai Anggota dan pernah aktif pada organisasi
PMPATD PAKIS Rescue Team sebagai anggota Danus dan Logistik pada tahun
2012-2013.
SANWACANA
Om Awignamastu Namo Sidham, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Ida Sang
Universitas Lampung.
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung;
2. Dr. dr. Muhartono, S.Ked., M. Kes., Sp. PA., selaku Dekan Fakultas
5. Dr. Tendry Septa, Sp. KJ (K)., selaku Penguji Utama pada Ujian Skripsi.
Terima kasih atas waktu, ilmu dan saran-saran yang telah diberikan;
7. Seluruh staf pengajar dan karyawan FK Unila atas ilmu, waktu, dan
terimakasih kepada Ibu Lia yang telah banyak membantu dalam penelitian
saya;
10. Terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Ayahku dan Ibuku atas
kasih sayangnya, dan atas segala sesuatu yang telah dan akan selalu
diberikan kepada penulis agar tak pernah putus asa dalam meraih harapan
dan cita-cita;
11. Teruntuk kakakku tercinta, I Putu Arya yang tak henti-henti selalu
12. Teruntuk teman, sahabat, orang yang terkasih tersayang Nyoman Dedy
Irawan, , Delvi Rusitaini P, Nani Indah, Harmaida Risa, Silvi Qiroatul, Siti
Aminah, Aulia Sari P, Noviana Hartika, Thasia, Tri Lamtiur P dan Aris
Indra yang tak henti-henti selalu memberikan motivasi, dorongan,
13. Terima kasih teman- teman yang telah membantu penelitian saya Nani
ini;
15. Teruntuk teman teman satu kosan Putri Laila, Delsi, Eka, Destika,yang
16. Seluruh teman Angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan namanya satu
17. Seluruh kakak-kakak 2009, 2010, dan 2011 serta adik-adik tingkat 2013,
2014, dan 2015 yang selalu memberikan motivasi dan semangatnya dalam
satu kedokteran;
18. Terimakasih untuk Kepala Desa Penawar Aji Pak LUrah Entung, serta Ibu
Andita Mustika, Kak Jesa, Kak Ade, Suhe atas kerjasama, semangat,
Desa Wonorejo;
19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah
Penulis
Kadek Aryati
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI......................................................................................................i
DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
2.1 Remaja........................................................................................................ .7
2.1.1 Definisi ............................................................................................ .7
2.1.2 Tumbuh Kembang Remaja .............................................................. .8
2.1.3 Tugas Perkembangan Remaja .......................................................... .8
2.2 Kekuatan dan Perilaku pada Remaja ......................................................... .10
2.2.1 Kekuatan ......................................................................................... .10
2.2.2 Perilaku ........................................................................................... 11
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku dan Kekuatan ...................... 14
2.2.4 Instrumen Penapisan ....................................................................... 19
2.3 Kerangka Teori .......................................................................................... 23
2.4 Kerangka Konsep ....................................................................................... 24
2.5 Hipotesis..................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Unggulan............................................................................................... 34
Non-Unggulan. ..................................................................................... 35
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2. Kerangka Konsep.................................................................................... 24
3. Kuesioner Demografi
4. Kuesioner SDQ
7. Analisis univariat
8. Analisis bivariat
9. Pengambilan data
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
individu. Penguatan pertumbuhan pada remaja awal (13-14 tahun untuk anak
masa ini pula ia ikut serta secara aktif dalam kehidupan sosial di sekitarnya
dibandingkan individu dengan usia yang lebih muda. Kekuatan karakter pada
strength yang lebih baik pada beberapa karakter tertentu seperti ketekunan,
rasa berkeadilan, rasa bersyukur, kejujuran, harapan dan perspektif positif ada
awal sekolah memiliki nilai keberhasilan yang lebih tinggi. Kekuatan karakter
(seperti self, love, mindfullness) memberikan kepuasan hidup yang lebih baik
Masalah emosi dan perilaku pada anak dan remaja merupakan masalah yang
masalah emosi dan perilaku pada anak dan remaja, seperti adanya penyakit
fisik, pola asuh yang inadekuat, kekerasan dalam rumah tangga, hubungan
lebih memandang negatif lingkungan sekitar dan juga persepsi yang negatif
hubungan dengan teman sebaya yang tidak optimal. Masalah emosi dan
3
merupakan faktor yang ada dalam diri individu itu sendiri, seperti kecerdasan,
objek, orang, kelompok dan hasil - hasil kebudayaan sebagai sasaran dalam
siswa/siswi, terdiri dari kelas 7,8 dan 9 yang memiliki rata-rata siswi
perempuan lebih banyak dari pada siswa laki-laki. Laki - laki sebanyak 355
karena merupakan sekolah yang mudah terjangkau dan memiliki dua tipe
kelas, yaitu kelas reguler dan unggulan. Kelas unggulan terdiri atas dua kelas
memilih dua kelas awal dan dua kelas akhir di setiap tingkat karena peneliti
Lampung?
unggulan
unggulan
6
di sekolah.
Dapat menjadi dasar dan acuan informasi mengenai faktor – faktor yang
sekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Remaja
2.1.1 Definisi
tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa dengan batasan usia
tahun 2010, batas usia remaja adalah 10-19 tahun dan belum kawin.
Hurlock, remaja adalah anak yang berada dalam rentang usia 12-18
tahun. Menurut Erickson, kriteria usia masa remaja adalah 12-20 tahun
yang merupakan periode transisi dari masa anak ke dewasa ini ditandai
efektif.
jawab.
dewasa lainnya.
2.2.1 Kekuatan
yang lebih tinggi dan tujuan atau koneksi luar diri mereka sendiri
2.2.2 Perilaku
Perilaku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri. Dari sudut
lingkungan.
12
Beberapa faktor risiko masa kanak – kanak yang sering memicu remaja
b. Disabilitas belajar
e. Bermasalah di sekolah
f. Disfungsi keluarga
j. Aktivitas kriminal
Secara umum, faktor – faktor ini dapat diperbaiki oleh keluarga yang
gangguan fungsi otak dan akan bertambah bila diikuti dengan disfungsi
13
(Hazen, 2008).
2009).
a. Perubahan Fisik
b. Perkembangan Psikologis
c. Perubahan Sosio-lingkungan
Dua faktor yang mempengaruhi perilaku remaja saat ini, antara lain:
a. Faktor internal
i. Faktor kepribadian
b. Faktor eksternal
i. Kondisi keluarga
v. Faktor sosiokultural
a. Lingkungan keluarga
b. Lingkungan sekolah
berhubungan dengan:
i. Kualitas sekolah
d. Lingkungan masyarakat
a. Faktor internal
Faktor yang berada dalam diri individu itu sendiri yaitu berupa
b. Faktor eksternal
masing subskala SDQ terdiri dari lima item. Masing-masing item di-
score dalam kriteria tiga poin yaitu 0=tidak benar, 1=agak benar,
Aspek gejala emosi yaitu emosi yang merujuk pada suatu perasaan dan
pelanggaran serius terhadap norma sosial atau hak orang lain. Aspek
yang baik sebagai alat ukur penapisan. Alat ini memiliki pembagian
subskala yang baik untuk menilai kekuatan dan kesulitan pada remaja.
Alat ini telah digunakan pada beberapa peneliti terpublikasi pada jurnal
internasional.
21
yang tepat dapat dimulai sedini mungkin. PSC terdiri atas 35 item yang
skor 0, 1, and 2 secara berurutan. Skor total dihitung dari penilaian atas
35 item. Untuk anak-anak dan remaja usia 6 sampai 16, titik potong
skor PSC mulai dari 28 atau lebih tinggi yang menunjukkan adanya
skor PSC adalah 24 atau lebih tinggi. Titik potong untuk Y-PSC adalah
30 atau lebih tinggi.Jika empat item atau lebih dibiarkan kosong, maka
untuk anak dan remaja saat ini adalah the VIA Inventory of Strengths for
Youth (VIA Youth Survey). Survei ini menggunakan 198 item untuk
signature strengths.
23
Faktor internal
remaja
Faktor eksternal
remaja
Lingkungan
sekolah
Teman sebaya Teman yang nakal
Kultural
Ekonomi
Kelas unggulan
Kekuatan dan perubahan
perilaku remaja
Kelas non-unggulan
2.5 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 2 Bandar
Lampung.
Lampung yang memenuhi kriteria inklusi, serta bersedia ikut penelitian dan
²
n1 = n2 =[ ]
( )²
Keterangan:
n1 = n2 = besar sampel
Q1 = 1-P1 = 0,50
Q2 = 1-P2 = 0,80
P = ( 1+ 2) = 0,35
Q = 1-P = 0,65
27
Hasil perhitungan:
, √ . , . , , √ , . . , . , ²
n1 = n2 =[ ]
( , )²
n1 = n2 = 38 orang
Jumlah total seluruh sampel yang akan diteliti adalah 76 orang. Proses
pengambilan sampel akan di lakukan secara acak dengan nomor urut absen.
unggulan
remaja
28
b. Kuesioner
pernah (skor 0), kadang benar (skor 1), dan selalu benar (skor
domain.
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Penelitian ini telah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
63,04%.
5.2 Saran
3. Perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai faktor risiko maupun faktor
DAFTAR PUSTAKA
Benony H, Van D, Chahraoui K, Benony C, Marnier JP. 2007. Link between depression and
academic self-esteem in gifted children. US Nat Libr of Med. 33(1):11-20.
C Proctor, PA Linley. 2013. Research, Applications, and Interventions for Children and
Adolescents: A Positive Psychology Perspective. Springer
Dhamayanti M. 2011. Masalah mental emosional pada remaja: deteksi dan intervensi.
Majalah Sari Pediatri. 13(Supll): 45-51.
Epstein MH. 2004. Behavioral and Emotional Rating Scale. Austin: PRO-ED.
Gillham J, et al. 2011. Character strengths predict subjective well-being during adolescence. J
of Positive Psycho. 6(1): 31-44.
Gonzales N, Dodge AK. 2010. Family and peer influences on adolescent behavior and risk-
taking. Arizona State University.
Goodman R, Simonoff E, Stevenson J. 1995. The impact of child IQ, parent IQ and sibling
IQ on child behavioural deviance scores. J of Child Psycho and Psychiatry. 36(3):409-
25.
Gunardi H, Hartanto F, Sutomo R. 2010. Kuesioner kekuatan dan kesulitan, the strength
and difficulties questionnaire (sdq) dalam workshop cpd iii: update in growth
and development-social pediatric endokrionology and nutrition metabolic.
Semarang: Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP-RSUP Dr.Karyadi.
Hart D. 2005. The development of moral identity. Nebraska Symposium on Motivation. 51:
165-96.
Huta V, Hawley L. 2010. Psychological strengths and cognitive vulnerabilities: Are they two
ends of the same continuum or do they have independent relationships with well-
being and ill-being.J of Happiness Stud. 11; 71-93.
Hashimoto S, Onuoha NF, Isaka M, Higuchi N. 2011. The effect of adolescents’ image of
parents on children’s self-image and mental health. Child and Adolesc Ment Health.
16: 186-192.
Ingram IM, Timbury GC, Mowbery RM. 1993. Psikiatri. Jakarta: EGC.
Moore KA, Whitney C, Kinukawa A, Notoatmodjo. 2009. Exploring the links between
family strengths and adolescent outcomes. Tersedia di www.childtrends.org. Diakses
pada 2 Juni 2016.
Nurhaeni Y. 2015. Penerapan analisis transaksional dasar untuk memperbaiki masalah emosi
dan perilaku anak dan remaja. [Tesis]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Park N & Peterson C. 2006. Character strengths in organizations. J of Organiz Behav. 27(8):
1148-54.
Satgas Remaja IDAI. 2010. Bunga Rampai Kesehatan Remaja. Jakarta: Badan Penerbit
Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Shryack J, Steger MF, Krueger RF, Kallie CS. 2010. The structure of virtue: an empirical
investigation of the dimensionality of the evirtues in action inventory of strengths.
Personality and Invididual Diff. 48: 714-9.
Singgih D, Gunarsa. 2008. Psikologi Praktis: Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.
Wiguna T, Manengkei PSK, Pamela C, Rheza AM, Hapsari WA. 2010. Masalah emosi dan
perilaku pada anak dan remaja di poliklinik jiwa anak dan remaja RSUPN dr.
Ciptomangunkusumo (RSCM) Jakarta. Sari Pediatri. 12(4): 270-7.
Wiguna T. 2009. Masalah Kesehatan Mental Remaja di Era Globalisasi. Dalam : The 2nd
Adolescent Health National Symposia: Current Challenges in Management. Jakarta:
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM. pp. 62-71.
Wood AM, Linley PA, Matlby J, Kashdan TB, Hurling R. 2011. Using personal and
psychological strengths leads to increase in well-being over time: a longitudinal study
and the development of the strengths use questionnaire. Personality and Individual
Diff. 50: 15-9.