Вы находитесь на странице: 1из 10

FAKTOR PENYEBAB JUDI KOA DIKALANGAN MASYARAKAT DI

DUA JORONG PADA NAGARI TIGO JANGKO


KECAMATAN LINTAU BUO

ARTIKEL

Oleh :
IRVAN WAHYUDI
NPM. 11070188

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2015
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL

FAKTOR PENYEBAB JUDI KOA DIKALANGAN MASYARAKAT DI


DUA JORONG PADA NAGARI TIGO JANGKO
KECAMATAN LINTAU BUO

Nama : Irvan Wahyudi


NPM : 11070188
Program Studi : Pendidikan Sosiologi
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) PGRI Sumatera Barat

Padang, Oktober 2015

Artikel ini telah disetujui oleh dosen pembimbing skripsi untuk diserahkan ke
prodi Pendidikan Sosiologi.

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

( Surya Prahara, MH ) ( Yuhelna, M.A )


FAKTOR PENYEBAB JUDI KOA DIKALANGAN MASYARAKAT DI DUA
JORONG PADA NAGARI TIGO JANGKO
KECAMATAN LINTAU BUO

Irvan Wahyudi1 Surya Prahara2 Yuhelna3

Program Studi Pendidikan Sosiologi


STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Gambling games koa is often done by villagers' Tigo Jangko especially in two ellipse amount ellipse
that is in Nagari Tigo Jangko is six oblong namely Jorong Cendrawasih, Gunung Seribu, Abdurrahman,
Rajawali, Bukit Barisan, Tuanku lareh and Jorong Gunung Seribu is Jorong Gunung Seribu and Jorong
Abdurrahman. In this koa gambling game there are some terms used in stakes that is by calling the game pinci
with the main round of the game pinci it means the amount of the bet 50,000 (Fifty thousand) while the main
round of 100,000 (one hundred thousand). Therefore formulated what factors cause people to conduct gambling
games koa.
The theory used in this research is the theory of differential association. Theory and Learning (Theory
DifferentialAssociation) of Edwin H. Sutherland. As this study used a qualitative approach which is defined as
understanding what others feel, to understand the mindset and viewpoints of others. Informants in this study is
that people who engage in gambling koa at two Jorong (Jorong Gunung Seribu and Jorong Abdurrahman) At
Nagari Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo (18-50 years), community leaders in the Nagari Tigo Jangko
Kecamatan Lintau Buo, and wives of players Koa gambling in Nagari Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo thus
research informants numbering 18 people. While the collection of data through observation and interviews.
Analysis of data using models Milles and Huberman, namely the qualitative analysis with the steps a) Data
collection b) Data reduction c) Presentation of data and d) Withdrawal conclusions.
Koa gambling habits of people in Jangko Tigo Nagari is caused by several factors: (1) Solved Problem
(2) Hobby (3) Tempted by money bet (Economics) (4) Invited by friends (Environment).

Keyword : Causative factor, Koa Gambling.

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2011
2
Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
3
Pembimbing II dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat
PENDAHULUAN umumnya bergantung kepada keuntungan-keuntungan
saja dan juga kalau pengharapan itu jadi bertambah
Masyarakat adalah sekelompok orang yang besar karena kepintaran dan kebiasaan permainan.
membentuk sebuah sistem di mana sebagian besar Termasuk juga permainan judi adalah pertaruhan
interaksi adalah antara individu-individu yang berada tentang keputusan perlombaan atau permainan lain,
dalam kelompok tersebut komunitas yang yang tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba
interdependen (saling tergantung satu sama lain). atau bermain itu, demikian juga segala permainan
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk lain-lainnya.
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama Judi merupakan salah satu dari tindakan sosial
dalam satu komunitas yang teratur. yang disebabkan hilangnya kegiatan produksi
Menurut Koentjaraningrat (2009:115) pertanian karena lahan tani digunakan untuk lahan
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang industri. Mereka yang dahulu hidup tenang dan
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat berkecukupan, kemudian mengalami krisis akan
tertentu yang bersifat terus-menerus, dan yang terikat ketiadaan proses produksi tani. Urbanisasi sebagai
oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas pilihan yang kemudian memaksa mereka berinteraksi
merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki dengan tindakan-tindakan yang dikategorikan sebagai
keempat ciri yaitu: 1) Interaksi antar warga-warganya, bagian dari patologi social. Akibat dari perjudian
2). Adat istiadat, 3) Kontinuitas waktu, 4) Rasa diketahui terjadi dalam masyarakat, judi senantiasa
identitas kuat yang mengikat semua warga. membawa akibat buruk bagi masyarakat. Oleh kerena
Semua warga masyarakat merupakan manusia itu, sikap masyarakat pada dasarnya sangat setuju
yang hidup bersama, hidup bersama dapat diartikan diberantasnya judi secara berlanjut, tegas tanpa
sama dengan hidup dalam suatu tatanan pergaulan dan pandang bulu terhadap para pelaku sehingga timbul
keadaan ini akan tercipta apabila manusia melakukan tampak jera dan sadar bahwa judi adalah penyakit
hubungan. Soerjono (2006:22) memaparkan bahwa masyarakat.
masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan, tata Perjudian dalam masyarakat Indonesia dapat
cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai dijumpai di berbagai lapisan masyarakat. Bentuk-
kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah bentuk perjudian pun beraneka ragam, dari yang
laku serta kebiasaan-kebiasaan manusia. tradisional seperti perjudian dadu, sabung ayam, judi
Dalam pergaulan sehari-hari, manusia tidak togel offline sampai pada penggunaan teknologi
bisa lepas dari nilai dan norma yang berlaku di canggih seperti judi melalui internet. Bahkan
masyarakat, baik masyarakat yang berada di perkotaan kegiatan-kegiatan olahraga seperti sepakbola tidak
maupun masyarakat yang berada di pedesaan. Apabila ketinggalan dijadikan sebagai lahan untuk melakukan
semua anggota masyarakat mentaati norma dan nilai perjudian.
tersebut, maka kehidupan masyarakat akan tenteram, Begitu pula halnya dengan masyarakat yang
aman, dan damai. Namun dalam kenyataannya, ada di Nagari Tigo Jangko, di mana sebagian
sebagian dari anggota masyarakat ada yang masyarakatnya melanggar norma dan nilai yang ada
melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap norma ditengah masyarakat itu sendiri baik itu norma agama,
dan nilai tersebut. hukum, adat istiadat dan sebagainya. Pelanggarang
Salah satu kebiasan buruk yang telah menjadi norma yang dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan
tradisi di masyarakat adalah judi, dalam Kamus Besar berjudi. Berjudi adalah salah satu bentuk pelanggaran
Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1995:419) norma yang telah dilakukan oleh masyarakat Nagari
perjudian adalah: Permainan dengan memakai uang Tigo Jangko.
sebagai taruhan, dan berjudi adalah mempertaruhkan Permainan judi koa ini sering dilakukan oleh
sejumlah uang atau harta dalam permainan tebakan masyarakat Nagari Tigo Jangko khususnya di dua
berdasarkan kebetulan, dengan tujuan mendapatkan jorong jumlah jorong yang ada di dalam Nagari Tigo
sejumlah uang atau harta yang lebih besar daripada Jangko adalah enam jorong yakni Jorong
jumlah uang atau harta semula. Judi adalah salah satu Cendrawasih, Gunung Seribu, Abdulrahman,
penyakit masyarakat yang masih bertahan hingga saat Rajawali, Bukit barisan, dan Tuanku Lareh dan Jorong
ini dan sulit untuk dihilangkan dari masa ke masa. tersebut adalah Jorong Gunung Seribu dan Jorng
Mulai dari Bandar sampai kaki tangannya pun seolah Rajawali. Dalam permainan judi koa ini ada beberapa
tidak ada habisnya dengan berbagai macam jenis judi istilah yang digunakan di dalam taruhannya yaitu
ditengah kalangan masyarakat. Mulai dari judi ala dengan menyebut main pinci dengan main babak
tradisional seperti koa sampai pada dengan judi via permainan pinci itu berarti jumlah taruhannya 50.000
sms bahkan yang memanfaatkan teknologi online di (limah puluh ribu) sedangkan main babak 100.000
dunia maya. Masyarakat penggemar judi tinggal (seratus ribu).
memilih sesuai isi kantongnya. Permainan judi koa ini biasanya dimulai dari
Penjelasan tentang judi ini juga telah jam 13.00 WIB sampai jam 18.00 WIB di dalam
dicantumkan dalam Pasal 303 ayat (3) KUHP permainan judi koa ini tergantung pada orang yang
mengartikan judi sebagai : Tiap-tiap permainan yang mainnya ada main bersi dan ada main kotor main
mendasarkan pengharapan buat menang pada bersi adalah kalau orangnya main pinci otomatis
sipemenang bersih mendapatkan limah puluh ribu dan Jenis data yang digunakan yaitu data primer
yang kalah yang bayar kertas koanya dan begitu jaga dan sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini
sebaliknya apabila sipemain main kotor berarti yang adalah observasi, wawancara dan studi dokumen,
bayar kertas orang yang menang. Di dalam permainan yang mencari data secara kompleks. Model analisis
judi koa ini semua bentuk peraturannya tergantung data penelitian ini adalah analisis interaktif dari Milles
pada orang yang mainnya, dan kegiatan berjudi ini dan Heberman.
dilakukan setiap hari.
Hasil dari wawancara yang telah dilakukan HASIL PENELITIAN
dengan beberapa orang dari masyarakat diketahui
bahwa perjudian tersebut membuat orang yang Gambaran Tentang Judi Koa di Dua Jorong,
bermain judi jadi pemalas untuk bekerja selain itu Nagari Tigo Jangko
kegiatan ini juga mengganggu aktivitas masyarakat itu
sendiri dan sangat meresahkan masyarakat. Permaian Koa adalah permainan yang cukup
populer di ranah minang, demikian halnya dengan
Tujuan dari penelitian ini adalah masyarakat yang ada di Nagari Tigo Jangko dan
mendeskripsikan faktor penyebab masyarakat umumnya diikuti oleh pemuda, dimana bakoa
melakukan permainan judi Koa di Dua Jorong Pada merupakan salah satu pamenan di Minangkabau yang
Nagari Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo. disenangi kaum laki-laki. Bakoa disebut juga ceki
merupakan sejenis permainan kartu, biasanya
Jumlah Informan dalam penelitian ini adalah permainan ini berlangsung di lapau atau warung dan
sebanyak 18 orang. Penelitian yang relevan dengan beranggotakan 4 orang. permainan ini menggunakan
penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh kartu ceki. terbuat dari kertas khusus dengan warna
Iwilda Astuti (2014) dengan judul Faktor penyebab dasar kuning, berukuran 2x6 cm, terdiri dari 30 motif.
judi togel (studi kasus masyarakat Jorong V Nilai atau besarnya taruhan yang menjadi
Kenagarian Tarung-Tarung Kabupaten Pasaman bahan perjudian dalam permainan ini juga tidak
Barat). Kemudian penelitian yang dilakukan oleh sedikit dan bahkan mencapai nilai jutaan. Walaupun
Mahesa (2011) dengan judul Kehidupan Keluarga ada kalah dan menang dalam permainan ini, namun
Penjudi (studi kasus 5 Kelurga Penjudi di Nagari bagi mereka yang kalah akan tetap saja ikut serta
Padang Ganting). Penelitian yang dilakukan oleh dalam permainan ini dan mereka tidak yang kalah
Harfian (20011) dengan judul Judi Togel Terselubung tidak pernah merasa jera untuk selalu ikut dalam
Melalui Handphone (studi kasus pada masyarakat perjudian ini.
Nagari Batu Bulek Kecamatan Lintau Buo Utara). Permainan ini biasanya banyak diikuti oleh
Dan penelitian yang dilakukan oleh Deka Septria masyarakat dengan profesi sebagai juragan ayam,
(2014) dengan judul penelitian Dampak judi terhadap juragan karet, pemuda dan petani. Kegiatan ini
prilaku anak (studi kasus anak keluarga penjudi biasanya mereka lakukan pada saat mereka pulang
dikorong peliang diNagari Siguntur Kecamatan Koto bekerja bahkan ada juga yang dilakukan pada siang
XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan). hari. Dalam satu kedai biasanya diadakan 2 sampai 3
kelompok pemain, yang mana satu kelompok biasanya
Berdasarkan permasalahan yang dikaji dalam terdiri dari 4 orang. Permaian judi Koa yang dilakukan
skripsi ini ada keterkaitan permasalahan yang penulis di Jorong Gunung Seribu, biasanya dilaksanakan pada
lakukan yakni mendeskripsikan faktor penyebab jam 1 siang hingga jam 6 sore, sedangkan di Jorong
masyarakat melakukan permainan judi Koa di Dua Abdurrahman permainan ini dimulai jam 7.30 malam
Jorong Pada Nagari Tigo Jangko Kecamatan Lintau hingga jam 2 dini hari.
Buo.
Faktor Penyebab Masyarakat Melakukan
METODE PENELITIAN Permainan Judi Koa.

Penelitian ini dilaksanakan selama ± 1 bulan Judi merupakan suatu kegiatan pertaruhan
untuk memperoleh keuntungan dari hasil suatu
yaitu sejak bulan Juli 2015. Tempat penelitian ini
pertandingan, permainan atau kejadian yang hasilnya
adalah di dua Jorong Nagari Tigo jangko Kecamatan
tidak dapat diduga sebelumnya. Sementara di dalam
Lintau Buo masyarakat yang gemar melakukan judi
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta,
Koa. Penelitian ini menggunakan pendekatan
1995:419) perjudian adalah: Permainan dengan
kualitataif yang berusaha mengungkapkan dan
memakai uang sebagai taruhan, dan berjudi adalah
memahami relitas yang ada di lapangan sesuai dengan
mempertaruhkan sejumlah uang atau harta dalam
kondisi real di lapangan. Tipe penelitian ini adalah
permainan tebakan berdasarkan kebetulan, dengan
deskriptif, yang menggambarkan secara mendalam,
tujuan mendapatkan sejumlah uang atau harta yang
faktual dan akurat tentang latar pengamatan, tindakan
lebih besar daripada jumlah uang atau harta semula.
dan pembicaraan.
Kebiasaan buruk sebagian masyarakat di
Nagari Tigo Jangko diantaranya adalah kebiasaan
berjudi yang mana sebagian uang hasil dari mereka
bekerja di habiskan untuk bermain judi. Hal ini tak tertantang untuk ikut bermain. Biasanya masyarakat
lepas dari keberadaan tempat perjudian yang hanya yang bermain judi Koa ini dengan alasan sebagai
dilakukan di warung tempat biasanya orang minum hiburan berasal dari masyarakat dengan kelas ekonomi
kopi. Di tempat perjudian ini lah masyarakat yang atas.
biasanya adalah laki-laki menghabiskan waktu nya Sutherland mendefinisikan asosiasi diferensial
untuk berjudi. Walaupun telah diadakan razia oleh sebagai When criminal behavior is learned, the
pihak yang berwajib, kegiatan perjudian ini tetap saja learning includes (a) techniques of committing the
dilakukan oleh masyarakat. crime, which are sometimes very complicated,
Di Nagari Tigo Jangko ada suatu kebiasaan sometimes very simple and (b) the specific direction of
yaitu melakukan taruhan saat mereka bermain Koa, motives, drives, rationalizations, and attitudes (Ketika
dimana taruhan yang mereka perebutkan tersebut perilaku jahat dipelajari, pembelajaran termasuk juga
jumlahnya cukup banyak bahkan hingga jutaan. Ada teknik melakukan kejahatan yang sulit maupun yang
beberapa faktor penyebab masyarakat dalam sederhana dan arah khusus dari motif, dorongan,
melakukan permainan judi koa di Nagari Tigo Jangko rasionalisasi, dan sikap-sikap). Hal ini tidak berarti
seperti : bahwa hanya kelompok pergaulan dengan penjahat
akan menyebabkan seseorang berprilaku kriminal.
Sebagai pelarian dari masalah Yang terpenting adalah isi dari proses komunikasi
dengan orang lain. Hal ini jelas menerangkan bahwa
Permainan judi Koa ini dilakukan oleh kejahatan atau perilaku jahat itu timbul karena
masyarakat dari berbagai status ekonomi baik dari komunikasi dengan orang lain yang jahat pula atau
ekonomi ke atas maupun ekonomi menengah dengan motif tertentu.
kebawah. Pada kasus masyarakat yang ikut bermain Seharusnya kalau memang Koa dijadikan
judi Koa di Nagari Tigo Jangko, sebagian masyarakat sebagai penghilang masalah adalah hal yang wajar dan
yang ikut berjudi tersebut melakukan prilaku biasa, namun hal tersebut menjadi tidak biasa ketika
menyimpang yang disebabkan pertengkaran dalam dalam bermain Koa masyarakat telah memasukkan
rumah tangga kemudian bermain Koa ini dilakukan teruhan dalam bermain. Hal inilah yang menyebabkan
sebagai pelarian dari masalah. Koa sebagai permainan yang dapat dikatakan sebagai
Bermain koa ini dijadikan sebagai salah satu judi.
cara untuk menghilangkan berbagai masalah yang ada.
Dan hal inilah yang dilakukan oleh sebagian Hobi
masyarakat yang ada di Nagari Tigo Jangko. Salah
satu faktor yang mempengaruhi masyarakat Koa merupakan salah satu permainan kartu
melakukan judi Koa adalah karena permainan judi yang ada di Minang. Pada bagian depan kartu,
Koa ini sebagai pelarian dari masalah. terdapat motif-motif yang berbeda sebanyak 30
Menurut teori Sutherland, tingkah laku jahat macam. Pada bagian belakang kartu hanya bagian
dapat dipelajari melalui interaksi dan komunikasi yang polos saja berwarna kuning. Permainan koa ini
dipelajari dalam kelompok adalah teknik untuk menggunakan 180 kartu. Dimana setiap motif kartu
melakukan kejahatan dan alasan-alasan yang diulang sebanyak enam kali.
mendukung perbuatan jahat tersebut. Dengan Menurut cerita dari para tetua adat di Minang,
diajukannya teori ini, Sutherland ingin menjelaskan permainan koa ini berasal dari Cina. Tidak ada
pandangannya tentang sebab-sebab terjadinya pembahasan tertulis yang membahas tentang
kejahatan. Dan dalam hal ini kejahatan dilakukan permainan ini, hanya cerita turun temurun dari mulut
dengan berbagai alasan yang membolehkan untuk ke mulut oleh orang tua kepada generasi- generasi
melakukan kejahatan tersebut. selanjutnya. kebanyakan dari mereka hanya tau cara
Kurangnya kesadaran masyarakat akan hukum mamainkannya saja, tapi tidak mengetahui dari mana
pada akhir-akhir ini, sebenarnya kita tidak bisa atau bagaimana permainan ini bisa masuk ke daerah
menyalahkan begitu saja masyarakat, akan tetapi kita Minang.
juga harus melihat faktor-faktor yang mengakibatkan Yang dimaksud dengan kebiasaan adalah aneka
mengapa masyarakat bersikap apatis terhadap hukum. kelaziman atau rutinitas yang dilaksanakan. Kebiasaan
Sedikit banyak pertanyaan tersebut telah terjawab ini pada umumnya menyangkut unjuk rasa seni
pada pembahasan kita yang pertama yaitu tentang budaya masyarakat, seperti acara-acara keramaian
penegakan hukum yang ada di Indonesia. anak Negeri. Nagari Tigo jangko merupakan daerah
Banyaknya masalah yang ada dalam kehidupan yang cukup kuat dengan berbagai tradisi minang.
sehari-hari membuat masyarakat memilih ikut bermian Salah satu kebiasaan tersebut adalah pada acara
dalam judi Koa. Nagari Tigo Jangko tidak terlalu resepsi pernikahan. Dimana sebelum resepsi
banyak memiliki sarana hiburan, salah satu hiburan dilaksanakan, pada malam harinya ada acara
untuk menghilangkan masalah adalah dengan bermain berkumpul bersama pemuda. Pada saat berkumpul
judi Koa, sebagai tempat hiburan dengan tersebut biasanya mereka bercerita dan bersenda gurau
mempertaruhkan rupiah. Dengan adanya taruhan ini dan ada juga yang bermain koa. Tidak jarang dari
masyarakat yang ikut permainan ini merasa lebih mereka melakukan permainan Koa tersebut yang
diringi dengan taruhan. Dan kemudian kebiasaan ini sederhana dan arah khusus dari motif, dorongan,
membuat masyarakat menjadi hobi untuk rasionalisasi, dan sikap-sikap). Dengan diajukannya
melaksanakan permainan Koa ini. teori ini, Sutherland ingin menjelaskan pandangannya
Pada dasarnya Koa hanya merupakan tentang sebab-sebab terjadinya kejahatan. Alasan
permainan biasa yang dianggap sebagai hiburan tersebut adalah uang yang dipertaruhkan dalam
namun pada akhirya permainan ini menjadi ajang permainan judi Koa tersebut.
untuk taruhan sehingga dikategorikan kepada Dengan besarnya uang yang dipertauhkan
permainan judi. dalam permainan judi menjadi salah satu hal yang
Permainan koa ini telah menjadi hobi dan member semangat kepada si pemain agar dapat ikut
hampir dikatakan sebagai traidisi. Tradisi atau dalam permainan dan memenangkannya. Seharusnya
kebiasaan yang telah dilakukan untuk sejak lama dan faktor ekonomi justru membuat masyarakat giat untuk
menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok berusaha memenuhi kebutuhan mereka, namun yang
masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, terjadi justru sebaliknya mereka tidak menghiraukan
waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling bagaimanapun keadaan ekonominya yang penting bagi
mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang mereka hanyalah dapat ikut dalam permainan judi Koa
diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis tersebut.
maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini,
suatu tradisi dapat punah. Jika permainan ini sudah Diajak oleh Teman (Lingkungan)
dijadikan hobi tentu saja telah susah untuk
dihilangkan. Permainan koa ini tidak hanya disebabkan oleh
Menurut teori Sutherland, While criminal sebagai hiburan / kebutuhan, kebiasaan, tergiur
behavior is an expression of general needs and values, dengan uang taruhan (faktor ekonomi), dan adat
it is not explained by those general needs and values, kebiasaan namun juga disebabkan oleh adanya
since noncriminal behavior is an expression of the lingkungan dimana di lingkungan masyarakat telah
same needs and values (Walaupun perilaku jahat adanya judi koa ini berlangsung. Lingkungan disini
merupakan penjelasan dari kebutuhan-kebutuhan dan dapat berupa ajakan dari teman atau orang yang akan
nilai-nilai umum tersebut sejak perilaku tidak jahat main tersebut namun jumlah pemain belum
adalah sebuah penjelasan dari kebutuhan dan nilai mencukupi.
nilai yang sama). Apapun alasannya permainan judi Lingkungan merupakan bagian terpenting dan
tetap tidak sesuai dengan norma yang ada baik dari mendasar dari kehidupan manusia. Sejak dilahirkan
hukum, sosial dan adat. Dalam adat tidak ada manusia sudah berada dalam lingkungan baru dan
permainan yang dijadikan sebagai ajang untuk taruhan asing baginya. Dari lingkungan baru inilah sifat dan
atau berjudi bergitu pula dimata hukum dan social perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya.
karena banyak dampak yang tidak baik yang dapat Lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang
muncul dengan permainan judi tersebut. baik, sementara lingkungan yang buruk akan
Adanya hobi yang tidak baik akan membentuk sifat dan perilaku yang buruk pula.
menimbulkan pengaruh dan dapat mengubah Adanya lingkungan yang mana perjudian ini
kebiasaan baik seseorang. Kebiasaan tersebut telah menjadi biasa untuk masyarakat sehingga
mestinya tidak diwariskan kepada generasi selanjutnya masyarakat yang lain juga akan terpengaruh dengan
agar perubahan kearah yang positif dapat dilaksanakan adanya kegiatan tersebut.
dan kebiasaan buruk tersebut dapat berkurang. Permainan yang dibawa oleh pedagang-
pedagang Cina yang datang ke Minang pada jaman
Tergiur dengan Uang Taruhan (Faktor Ekonomi) dahulu ini, telah banyak digunakan sebagai wahana
untuk bermain judi. Dengan adanya pengaruh
Masalah perkonomian juga menjadi hal yang lingkungan tersebut semakin mendominasi
menyebaban masyarakat terlibat dalam permainan judi kepentingan bermain koa dari pada urusan keluarga
koa. Himpitan ekonomi yang semakin menjadi-jadi dan permasalahan lainnya.
membuat sebagian masyarakat mengambil jalan pintas Menurut teori Sutherland, Criminal behavior is
untuk mempertaruhkan uang mereka di meja learned (Perilaku kejahatan dipelajari) dan Criminal
perjudian. Adanya uang taruhan tersebut menjadi behavior is learned in Interaction with other person in
salah satu alasan sebagian masyarakat ikut terlibat a proccess of communication (Perilaku kejahatan
dalam permainan judi Koa. dipelajari dalam interaksi dengan orang lain dari
Menurut teori Sutherland, When criminal komunikasi). Dengan adanya komunikasi dengan
behavior is learned, the learning includes (a) lingkungan yang telah terbiasa dengan permainan judi
techniques of committing the crime, which are Koa maka lambat laun tentu akan terpengaruh untuk
sometimes very complicated, sometimes very simple terlibat dalam permainan tersebut.
and (b) the specific direction of motives, drives, Dengan adanya interaksi dengan lingkungan
rationalizations, and attitudes (Ketika perilaku jahat maka secara tidak langsung akan dapat mempengaruhi
dipelajari, pembelajaran termasuk juga teknik seseorang untuk dapat bergabung dalam permainan
melakukan kejahatan yang sulit maupun yang disini adalah judi Koa. Seharusnya lingkungan
membawa masyarakat kepada arah yang lebih positif kejahatan meliputi seluruh mekanisme yang rumit
dan tidak sebaliknya. Namun dalam hal ini lingkungan dalam setiap pembelajaran lainnya. Walaupun
justru membawa pengaruh yang buruk terhadap perilaku jahat merupakan penjelasan dari kebutuhan-
masyarakat. kebutuhan dan nilai-nilai umum tersebut sejak
Judi merupakan suatu kegiatan pertaruhan perilaku tidak jahat adalah sebuah penjelasan dari
untuk memperoleh keuntungan dari hasil suatu kebutuhan dan nilai nilai yang sama.
pertandingan, permainan atau kejadian yang hasilnya Selain aparat penegak hukum yang berperan
tidak dapat diduga sebelumnya. Sementara perjudian penting dalam penegakan hukum adalah peranan
adalah: permainan dengan memakai uang sebagai masyarakat dalam penegakan hukum atau sebagai
taruhan, dan berjudi adalah mempertaruhkan sejumlah sosial kontrol. Masyarakat haruslah sadar bahwa
uang atau harta dalam permainan tebakan berdasarkan proses penegakan hukum bukanlah hanya tugas dari
kebetulan, dengan tujuan mendapatkan sejumlah uang aparat penegak hukum saja, melainkan juga tugas dari
atau harta yang lebih besar daripada jumlah uang atau masyarakat juga dalam menanggulangi, menghadapi
harta semula. segala bentuk upaya yang merugikan masyarakat. Apa
Kebiasaan buruk sebagian masyarakat di bila hal ini terwujud yaitu antara masyarakat dan
Nagari Tigo Jangko diantaranya adalah kebiasaan aparat penegak hukum saling membantu dalam proses
berjudi yang mana sebagian uang hasil dari mereka penegakan hukum maka kami yakin lambat laun
bekerja di habiskan untuk bermain judi. Hal ini tak tindakan-tindakan kriminal yang terjadi di tengah-
lepas dari keberadaan tempat perjudian yang hanya tengah masyarakat akan sedikit demi sedikit menjadi
dilakukan di warung tempat biasanya orang minum berkurang dan dapat diantisipasi.
kopi dan bahkan juga pada acara pernikahan.
Adapun beberapa hal yang menyebabkan KESIMPULAN
masyarakat di Nagari Tigo Jangko melakukan judi koa
yaitu sebagai pelarian dari masalah, hobi, permainan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
ini sudah merupakan adat dan kebiasaan serta adanya oleh penulis di Nagari Tigo Jangko tentang judi Koa,
pengaruh lingkungan. Bagaimanapun alasannya yang maka dapat disimpulkan ada beberapa faktor
namanya perjudian tetap saja tidak diperbolehkan penyebab masyarakat dalam melakukan permainan
untuk dilakukan. judi koa di Nagari Tigo Jangko yaitu :
Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan
oleh Sutherland, bahwa tingkah laku jahat dapat 1. Pelarian dari masalah
dipelajari melalui interaksi dan komunikasi yang Masyarakat yang ikut bermain judi Koa di Nagari
dipelajari dalam kelompok adalah teknik untuk Tigo Jangko disebabkan karena adanya
melakukan kejahatan dan alasan-alasan yang pertengkaran dalam rumah tangga atau masalah
mendukung perbuatan jahat tersebut. Dengan lainnya dan yang menjadi penghilang masalah
diajukannya teori ini, Sutherland ingin menjelaskan adalah dengan bermain Koa.
pandangannya tentang sebab-sebab terjadinya
kejahatan. 2. Hobi.
Penyebab kejahatan tersebut dilaksanakan Permainan Koa ini sudah merupakan hobi bagi
adalah dipelajari dalam interaksi dengan orang lain sebagian masyarakat namun telah disertakan
dari komunikasi. Kemudian perilaku jahat tersebut dengan adanya taruhan dalam permainan yang
juga dapat tercipta melalui interaksi dalam kelompok mereka lakukan.
pribadi yang intim atau dapat tercipta melalui
pergaulan dengan lingkungan sekitar. Ketika perilaku 3. Tergiur dengan uang taruhan (Ekonomi)
jahat dipelajari, pembelajaran termasuk juga teknik Masalah perekonomian juga merupakan salah
melakukan kejahatan yang sulit maupun yang satu pemicu masyarakat terlibat dalam permainan
sederhana dan arah khusus dari motif, dorongan, judi Koa. Mengingat keadaan ekonomi yang
rasionalisasi, dan sikap-sikap. sangat terpuruk saat ini.
Perilaku jahat tersebut dapat tercipta karena
adanya arah khusus dari motif dan dorongan dipelajari 4. Diajak oleh teman (Lingkungan).
dari definisi aturan hukum yang menguntungkan atau Lingkungan yang buruk telah mempengaruhi
tidak menguntungkan, dalam hal ini dilihat dari sebagian masyarakat untuk ikut terlibat dalam
apakah judi Koa tersebut menguntungkan atau tidak. permainan judi Koa ini.
Seseorang menjadi delinkuen disebabkan pemahaman
terhadap definisi-definisi yang menguntungkan dari
pelanggaran terhadap hukum melebihi definisi yang DAFTAR PUSTAKA
tidak menguntungkan untuk melanggar hukum.
Asosiasi yang berbeda mungkin beraneka ragam Arif Rahman. 2014. Membangun Game Kartu
dalam frekuensi, lamanya, prioritas, dan intensitas. Tradisional KOA Minang Berbasis Dekstop.
Proses pembelajaran perilaku jahat melalui Skripsi. Bandung: Universitas Komputer
persekutuan dengan pola-pola kejahatan dan anti Indonesia.
Deka Septria. 2014. Dampak judi terhadap prilaku Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu
anak (studi kasus anak keluarga penjudi Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
dikorong peliang dinagari siguntur
kecamatan koto xi tarusan kabupaten pesisir Poerwadarminta. 1995. Kamus Besar Bahasa
selatan). Skripsi. Padang: STKIP PGRI Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Sumatera Barat.

Iwilda Astuti. 2014. Faktor penyebab judi togel (studi


kasus masyarakat jorong V Kenagarian
Tarung-Tarung Kabupaten Pasaman Barat).
Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatera
Barat.

Koentjaraningrat. 2009. Metode Penelitian


Masyarakat. Jakarta: P.T. Gramedia.

Вам также может понравиться