Вы находитесь на странице: 1из 18

Al-Amwal, Volume 8, No.

2 Tahun 2016

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS


LAPORAN KEUANGAN PADA BANK BJB SYARIAH CIREBON

Sri Rokhlinasari dan Adi Hidayat


Penulis adalah Dosen Tetap pada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
e-mail : srirokh@yahoo.co.id

Abstract

Internal control systems is an essential component in the management of the bank and
became the basis for the operations of the banks healthy and safe. Internal control system
that can effectively help the management of banks to maintain the bank's assets, ensure the
availability of financial reporting and managerial trustworthy, improve adherence of banks
to the rules and regulations in force. The quality of the financial statements are the financial
statements present fairly the financial position of financial, financial performance, and cash
flows of an entity. The financial statements have quality characteristics can be
understandable, relevant, reliable and comparable. The financial statements are the source
of information used by internal and external parties in the planning and decision-making.
This study aims to know the description of the internal control system and the quality
of financial reporting at the Bank BJB Syariah Cirebon provide empirical evidence about the
influence of the internal control system of the quality of financial statements in Bank BJB
Syariah Cirebon.
This study uses a quantitative approach. The study population includes all employees
of Bank BJB Syariah Cirebon of 20 people. The sampling technique used is the technique of
saturation sampling. The data used are primary data. Data collection techniques are with
questionnaires and interviews. Data analysis method used was simple linear regression
analysis. Test the quality of the instrument using validity and reliability test. In addition this
study using the test of basic assumptions including linearity test and test data normality. The
method of analysis hypothesis is simple linear regression analysis that the t test
The internal control system has been applied by the Bank BJB Syariah Cirebon
barach office as procedures and processes used by the company to protect the company's
assets, to process information accurately, and ensure compliance with law and regulations.
The financial statements of Bank BJB Syariah to have the characteristics of quality Cirebon
understandable, relevant, reliable and comparable. Financial statements prepared in Bank
BJB Syariah Cirebon by using the accounting standards applicable in general. These results
indicate that the internal control system affects the quality of financial statements, as
evidenced by the value of t> t table (11.196> 1.734) and significance <0.05 (0.000 <0.05)

Keywords: Internal Control System, The Quality Of Financial Statements

491
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

Abstrak

Sistem pengendalian internal merupakan komponen penting dalam manajemen bank


dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional bank yang sehat dan aman. Sistem
pengendalian internal yang efektif dapat membantu pengurus bank menjaga aset bank,
menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya,
meningkatkan kepatuhan bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Kualitas laporan keuangan adalah laporan keuangan yang menyajikan keuangan
secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Laporan
keuangan yang berkualitas memiliki karakteristik dapat dipahami, relevan, dapat
diandalkan, dan dapat dibandingkan. Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang
digunakan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan baik dalam perencanaan
maupun pengambilan keputusan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalian internal dan kualitas
laporan keuangan di Bank BJB Syariah Cirebon. Selain itu untuk mengetahui pengaruh
sistem pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan di Bank BJB Syariah
Cirebon.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini meliputi
semua karyawan Bank BJB Syariah Cirebon yang berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah teknik saturation sampling. Jenis data yang digunakan
adalah data primer. Teknik pengumpulan data yaitu dengan kuesioner dan wawancara. Uji
kualitas instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Selain itu penelitian ini
menggunakan uji asumsi dasar yang diantaranya uji linearitas dan uji normalitas data.
Metode analisis hipotesis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana yaitu uji t
parsial
Sistem pengendalian internal telah diterapkan oleh Bank BJB Syariah Cirebon
sebagai prosedur serta proses-proses yang digunakan perusahaan untuk melindungi aset
perusahaan, mengolah informasi secara akurat, serta mamastikan kepatuhan pada hukum
dan peraturan yang berlaku. Laporan keuangan Bank BJB Syariah Cirebon berkualitas
dengan memiliki karakteristik dapat dipahami, relevan, dapat diandalkan, dan dapat
dibandingkan. Laporan keuangan yang disusun Bank BJB Syariah Cirebon dengan
menggunakan standar akuntansi yang berlaku secara umum. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan yang dibuktikan dengan nilai t hitung >t tabel (11,196 >1,734) dan signifikansi
<0,05 (0,000 < 0,05)

Kata kunci: Sistem Pengendalian Internal, Kualitas Laporan Keuangan

PENDAHULUAN dipercaya, meningkatkan kepatuhan bank


Sistem pengendalian internal merupakan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-
komponen penting dalam manajemen bank undangan yang berlaku, serta mengurangi
dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional risiko terjadinya kerugian, penyimpangan
bank yang sehat dan aman. Sistem dan pelanggaran aspek kehati-hatian.
pengendalian internal yang efektif dapat Terselenggaranya sistem pengendalian
membantu pengurus bank menjaga aset internal bank yang handal dan efektif
bank, menjamin tersedianya pelaporan menjadi tanggung jawab dari pengurus dan
keuangan dan manajerial yang dapat para pejabat bank. Sistem pengendalian

492
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

internal perlu mendapat perhatian bank, Penerapan sistem pengendalian internal


mengingat bahwa salah satu faktor penyebab yang kurang baik akan sangat
terjadinya kesulitan usaha bank adalah berpengaruh terhadap kualitas laporan
adanya berbagai kelemahan dalam keuangan suatu perusahaan. Oleh karena itu,
pelaksanaan sistem pengendalian internal sistem pengendalian internal sangat penting
bank.1 dalam suatu perusahaan untuk menjaga
Perkembangan suatu perusahaan atau kekayaan perusahaan tersebut.
badan usaha khususnya bank syariah Pengendalian internal bagi suatu
bergantung pada profesionalitas manajemen perusahaan merupakan suatu keharusan.
untuk memajukan dan meningkatkan Bersamaan dengan kewajiban audit laporan
produktivitas kegiatan usahanya. Peran keuangan, direksi wajib memberikan
manajemen dalam pengambilan keputusan pernyataan tentang kecukupan sistem
berdasarkan laporan-laporan perusahaan, pengendalian perusahaan yang dikelolanya
khususnya laporan keuangan sangatlah serta model mana yang diadopsi dan wajib
penting. Oleh karena itu, laporan keuangan diaudit oleh auditor eksternal. Perkembangan
yang digunakan oleh manajemen untuk kegiatan dan skalanya menyebabkan
pengambilan keputusan harus akurat dan kompleksitas struktur, sistem dan prosedur
tepat waktu agar keputusan yang akan suatu organisasi semakin rumit menjadi
dihasilkan tepat sasaran.2 Laporan keuangan faktor yang menyebabkan semakin
akan lebih bermanfaat apabila dengan pentingnya sistem pengendalian internal.
informasi tersebut dapat diprediksi apa yang Manajemen hanya mengandalkan
akan terjadi di masa mendatang, sehingga di kepercayaan atas berbagai laporan dan
sinilah laporan keuangan tersebut sangat analisa untuk dapat mengawasi operasi
diperlukan. organisasi.4
Bank sebagai lembaga intermediasi dan Sistem pengendalian internal yang
lembaga kepercayaan dalam melaksanakan terdapat pada perusahaan merupakan salah
usahanya harus mengungkapkan informasi satu faktor penentu kepercayaan atau
secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, keandalan laporan keuangan yang dihasilkan
dapat diperbandingkan, dan mudah diakses oleh suatu perusahaan. Perusahaan
oleh stakehorders sesuai dengan haknya. perbankan dianjurkan untuk mengumumkan
Informasi yang berkualitas adalah informasi laporan keuangannya melalui media cetak,
yang mudah dipahami, bebas dari pengertian internet maupun media lainnya.
yang menyesatkan dan kesalahan material. Penelitian ini bertujuan untuk
Selain itu, informasi berkualitas juga mengetahui sistem pengendalian internal dan
menyajikan secara jujur tentang apa yang kualitas laporan keuangan serta untuk
seharusnya disajikan, relevan, dan dapat menganalisis pengaruh sistem pengendalian
diperbandingkan. internal terhadap kualitas laporan keuangan
Sistem pengendalian internal merupakan di Bank BJB Syariah Cirebon.
salah satu sistem informasi akuntansi yang
diterapkan oleh perusahaan dalam mencapai LANDASAN TEORI DAN
tujuan perusahaan. Dalam mewujudkan PENGEMBANGAN HIPOTESIS
sistem perusahaan yang baik dan tepat,
dibutuhkan suatu analisa dan evaluasi.3 Sistem Pengendalian Internal
Secara etimologis, Sistem
1
Bank Indonesia, Lampiran SE No. 5/22/DPNP
Pengendalian Internal terdiri dari tiga kata
Tanggal 29 September 2003 Tentang Pedoman yaitu sistem, pengendalian, dan internal yang
Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank memiliki arti kata masing-masing. Secara
Umum,(Jakarta: Bank Indonesia, 2003), 1 terminologis, sistem pengendalian internal
2
Dewi Fitriasari, Sistem Informasi Akuntansi 1
(ed. 4), (Jakarta: Salemba Empat, 2007)178.
3 4
Dasaratha V. Rama, Frederick L. Jones, Sistem Bynton, Wiliam C. Dialih bahasa oleh Gina
Informasi Akuntansi 1 edisi 2 (Jakarta: Salemba Ganial, dkk. Modern Auditing, edisi 7, jilid 1 (Jakarta:
empat, 2009) 132 Erlangga, 2003), 371

493
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

secara luas diartikan sebagai prosedur- a. Pengendalian (control) yang berasal dari
prosedur serta proses-proses yang digunakan diri sendiri, yang bersumber dari tauhid
perusahaan untuk melindungi aset dan keimanan kepada Allah
perusahaan, mengolah informasi secara SWT:“Tidakkah kamu perhatikan,
akurat, serta mamastikan kepatuhan pada bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui
hukum dan peraturan yang berlaku.5 apa yang ada di langit dan di bumi?
Sistem pengendalian internal menurut Tiada pembicaraan rahasia antara tiga
The Committe of Sponsoring Organization orang, melainkan Dia-lah keempatnya.
(COSO) adalah proses yang dapat Dan tiada (pembicaraan antara) lima
dipengaruhi manajemen dan karyawan dalam orang, melainkan Dia-lah keenamnya.
menyediakan secara layak suatu kepastian Dan tiada (pula) pembicaraan antara
mengenai prestasi yang diperoleh secara jumlah yang kurang dari itu atau lebih
ojektif dalam penerapannya tentang bagian banyak, melainkan Dia berada bersama
laporan keuangan yang dapat dipercaya, mereka di manapun mereka berada.
diterapkannya efisiensi dan efektivitas dalam Kemudian Dia akan memberitahukan
kegiatan operasional perusahaan dan kepada mereka pada hari kiamat apa
diterapkannya peraturan dan hukum yang yang telah mereka kerjakan.
berlaku agar ditaati oleh semua pihak.6 Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
Dalam literatur lain mengungkapkan segala sesuatu” (Al-Mujadilah: 7)
definisi yang serupa yaitu, pengendalian b. Pengendalian (control) yang berasal
internal (internal control) meliputi susunan dari luar diri sendiri, seperti yang
organisasi dan semua cara-cara dan peraturan dilakukan sistem pada sebuah lembaga
yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk atau institusi melalui pengawasan dari
menjaga dan mengamankan harta miliknya, manajemen yang ada. Pengendalian
memeriksa kecermatan dan kebenaran data dalam Islam memiliki beberapa landasan,
akuntansi, memajukan efisiensi kerja dan diantaranya:10
mendorong dipatuhinya kebijakan yang telah 1) Tawa Shaubil Haqqi, saling
ditetapkan oleh manajemen.7 menasehati atas dasar kebenaran dan
Pengendalian (pengawasan) dalam norma yang jelas.
Islam dilakukan untuk meluruskan yang 2) Tawa Shaubis Shabri, Saling
tidak lurus, mengoreksi yang salah, dan menasehati atas dasar kesabaran,
membenarkan yang hak”.8Pembagian dengan kata lain pengendalian yang
pengendalian internal dalam ajaran islam dilakukan berulang-ulang.
paling tidak terbagi menjadi dua hal:9 Sebagaimana telah dijelaskan Allah
SWT dalam Al-Quran:
5
“Kecuali orang-orang yang beriman
James M. Reeve, et.al., Pengantar Akuntansi dan mengerjakan amal saleh dan
Adaptasi Indonesia, Damayanti Dian jilid 1 (Jakarta:
Salemba Empat, 2009), 387 nasehat menasehati supaya mentaati
6
Nida Umum Sulistia, Analisis Sistem kebenaran dan nasehat menasehati
Pengendalian Internal (Spi) Klien Terhadap supaya menetapi kesabaran”.(Al-
Pertimbangan Tingkat Materialitas Audit Laporan Ashr: 3)
Keuangan, Jurnal Analisis Akuntansi, AAJ 1 (3), 3) Tawa Shaubil Marhamah, saling
2013, 117
7
Amin Widjaja Tunggal, Dasar-Dasar Akuntansi Menasehati atas dasar kasih sayang,
Bank (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1994), 117 yakni pengendalian dengan
8
Abdul Manan, Membangun Islam Kaffah, pendekatan secara personal dengan
(Madina Pustaka: 2000), 152 lihat jugaMartha tujuan untuk mencegah (preventif).
Adryan, Analisis Pengendalian Internal Pada Sesuai perintah Allah SWT.:
Prosedur Penyaluran Pembiayaan di BPRS Al
Salaam, (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta “Dan Dia (tidak pula) termasuk
Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi orang-orang yang beriman dan saling
Muamalah, 2008),24
9
Didin Hafiduddin dan Hendri Tanjung,
10
Manajemen Syariah dan Praktik. (Jakarta: Gema Didin Hafiduddin dan Hendri Tanjung,
Insani Press, 2003), 156 Manajemen Syariah dan Praktki, 160

494
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

berpesan untuk bersabar dan saling a. Lingkungan Pengendalian


berpesan untuk berkasih sayang”.( Lingkungan pengendalian suatu
Al-Balad: 17) perusahaan mencakup seluruh sikap
manajemen dan karyawan mengenai
Rasullah SAW telah memberikan pentingnya pengendalian. Dengan kata lain
contoh bagaimana seorang muslim pengintegrasian (penyatuan) terhadap semua
melakukan pengendalian (manajemen) komponen dalam perusahaan.Berbagai
dalam melakukan suatu pekerjan. faktor yang membentuk lingkungan
Manajemen yang dicontohkan Nabi pengendalian dalam suatu entitas adalah: 14
Muhammad SAW menempatkan manusia 1) Nilai intergritas dan etika.
sebagai postulat atau sebagai fokusnya, Memelihara suasana etika organisasi,
bukan hanya sebagi faktor produksi yang menjadi teladan untuk tindakan-tindakan
semata diperas tenaganya untuk mengejar yang benar.
target produksi. Nabi Muhammad SAW 2) Komitmen terhadap kompetensi.
mengelola dan mempertahankan kerjasama Merupakan pengetahuan dan keahlian
dengan stafnya dalam waktu yang lama dan serta keterampilan yang digunakan
hanya bukan hubungan sesaat. Salah satu untuk menyelesaikan pekerjaan yang
kebiasaan Nabi adalah memberikan reward dibebankan pada individu.
atas kreatifitas dan prestasi yang ditunjukan Mengidentifikasi dan menetapkan
stafnya. Manajamen Islam pun tak kegiatan yang dibutuhkan untuk
mengenal perbedaan perlakuan menyelesaikan tugas dan fungsi pada
(diskriminasi).11 masing-masing posisi dalam organisasi.
Menurut Bank Indonesia 3) Filosofi dan gaya operasi manajemen.
Pengendalian internal merupakan suatu Manajemen yang menjaga pengendalian
mekanisme pengawasan yang ditetapkan internal dengan mengkomunikasikan
oleh manajemen bank secara dukungannya terhadap prosedur
berkesinambungan (on going basis), guna:12 pengendalian di seluruh organisasi,
a. Menjaga dan mengamankan harta maka akan dapat mengoptimalkan
kekayaan bank efektivitas pengendalian internal
b. Menjamin tersedianya laporan yang organisasinya. Pimpinan organisasi
lebih akurat memiliki sikap yang selalu
c. Meningkatkan kepatuhan terhadap mempertimbangkan risiko dalam
ketentuan yang berlaku pengambilan keputusan.
d. Mengurangi dampak keuangan/kerugian, 4) Struktur organisasi
penyimpangan termasuk Kerangka kerja bagi manajemen dalam
kecurangan/fraud, dan pelanggaran perencanaan, pengarahan, dan
aspek kehati-hatian pengendalian organisasi dalam mencapai
e. Meningkatkan efektivitas organisasi dan tujuan-tujuan organisasi.
meningkatkan efisiensi biaya. 5) Kebijakan dan praktik sumber daya
Adapun komponen indikator sistem manusia (SDM)
pengendalian internal antara lain:13 Penyusunan dan penerapan kebijakan
yang sehat tentang pembinaan SDM.
Penetapan praktik-praktik yang layak
11
Martha Adryan, Analisis Pengendalian dalam perolehan, orientasi, pelatihan,
Internal Pada Prosedur Penyaluran Pembiayaan di evaluasi, pembinaan, kompensasi dan
BPRS Al Salaam, 26 tindakan disiplin bagi sumberdaya
12
Bank Indonesia, Lampiran SE No. 5/22/DPNP manusia.
Tanggal 29 September 2003 Tentang Pedoman
Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank
Umum,(Jakarta: Bank Indonesia, 2003), 2
13
Bank Indonesia, Lampiran SE No. 5/22/DPNP Sawyers Internal Auditing, (Jakarta: Salemba Empat,
Tanggal 29 September 2003 Tentang Pedoman 2005), 62
14
Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Indra Bastian, Audit Sektor Publik. (Jakarta :
Umum, 5-20 Lihat Juga Lawrence Sawyer B., Salemba Empat, 2011), 11

495
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

Pengendalian internal bagi suatu fungsional dalam organsasi didasarkan


perusahaan terutama yang sudah go public pada prinsip-prinsip berikut.
merupakan suatu keharusan. Bersamaan 1) Pemisahan fungsi-fungsi operasi
dengan kewajiban audit laporan keuangan, dan penyimpanan dari fungsi
direksi wajib memberikan pernyataan akuntansi.
tentang kecukupan sistem pengendalian 2) Suatu fungsi tidak boleh diberi
perusahaan yang dikelolanya serta model tangung jawab penuh untuk
mana yang diadopsi dan wajib diaudit oleh melaksanakan semua tahap suatu
auditor eksternal. Faktor-faktor yang transaksi.
menyebabkan semakin pentingnya sistem b. Sistem wewenang dan prosedur
pengendalian internal adalah:15 pencatatan yang memberikan
a. Perkembangan kegiatan dan skalanya perlindungan yang cukup terhadap
menyebabkan kompleksitas struktur, kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
sistem dan prosedur suatu organisasi Pada organisasi, setiap transaksi hanya
semakin rumit. Manajemen hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat
mengandalkan kepercayaan atas berbagai yang memiliki wewenang untuk
laporan dan analisa untuk dapat menyetujui terjadinya transaksi
mengawasi operasi organisasi. tersebut. Prosedur pencatatan yang baik
b. Tanggung jawab utama untuk melindungi akan menghasilkan informasi yang
aset organisasi, mencegah dan teliti dan dapat dipercaya mengenai
menemukan kesalahan serta kecurangan kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya
terletak pada manajemen. Oleh karena itu, suatu organisasi.
manajemen harus mengatur sistem c. Praktik yang sehat dalam
pengendalian internal yang sesuai untuk melaksanakan tugas dan fungsi setiap
memenuhi tanggung jawab tersebut. unit organisasi dapat dilakukan dengan
c. Pengawasan oleh dari satu orang (saling cara:
cek) merupakan cara yang tepat untuk 1) Penggunaan formulir bernomor
menutup kekurangan yang bisa terjadi urut yang pemakaiannya harus
pada manusia. Saling cek ini merupakan dipertanggungjawabkan oleh yang
salah satu karakteristik sistem berwenang.
pengendalian internal yang baik. 2) Pemeriksaan mendadak (surprised
d. Pengawasan yang “built-in” langsung audit).
pada sistem berupa pengendalian internal 3) Setiap transaksi tidak boleh
yang baik lebih tepat daripada dilaksanakan dari awal sampai
pemeriksaan secara langsung dan detail akhir oleh satu orang atau satu unit
oleh pemeriksa (khususnya yang berasal organisasi.
dari luar organisasi). 4) Perputaran jabatan (job rotation).
Sistem pengendalian intern memiliki 5) Keharusan pengambilan cuti bagi
unsur pokok sistem pengendalian internal karyawan yang berhak.
adalah:16 6) Secara periodik diadakan
a. Struktur organisasi yang memisahkan pencocokan fisik kekayaan dengan
tanggung jawab fungsional secara catatannya.
tegas. Pembagian tanggung jawab 7) Pembentukan unit organisasi yang
bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur
15
Bynton, Wiliam C. Dialih bahasa oleh Gina pengendalian internal yang lain.
Ganial, dkk. Modern Auditing, edisi 7, jilid 1 (Jakarta: d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan
Erlangga, 2003), 371 tanggung jawabnya. Cara untuk
mendapatkan karyawan yang kompeten
16
Hayyuning Tyas Rosdiani, Pengaruh Sistem dan dapat dipercaya sebagai berikut.
Pengendalian internal, Audit Laporan keuangan, dan
penerapan Good Corporate Governance Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan,...22

496
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

1) Seleksi calon karyawan ditetapkan oleh manajemen Bank.


berdasarkan persyaratan yang Pengendalian intern yang efektif akan
dituntut oleh pekejaannya. meningkatkan tanggung jawab pejabat
2) Pengembangan pendidikan dan pegawai bank, mendorong budaya
karyawan selama menjadi risiko (risk culture) yang memadai, dan
karyawan perusahaan sesuai mempercepat proses identifikasi
dengan tuntutan perkembangan terhadap praktek perbankan yang tidak
pekerjaannya. sehat dan terhadap organisasi melalui
Terselenggaranya sistem Pengendalian sistem deteksi dini yang efisien.
Internal yang handal dan efektif menjadi e. Pihak-pihak ekstern Bank, antara lain
tanggung jawab semua pihak yang terlibat otoritas pengawasan Bank, auditor
dalam organisasi Bank, antara lain:17 eksternal, dan nasabah bank yang
a. Dewan Komisaris Bank, mempunyai berkepentingan terhadap terlaksananya
tanggung jawab melakukan pengawasan Sistem Pengendalian Intern Bank yang
terhadap pelaksanaan pengendalian handal dan efektif.
intern secara umum, termasuk kebijakan Pentingnya sistem
Direksi yang menetapkan pengendalian
intern tersebut. Kualitas Laporan Keuangan
b. Direksi Bank, mempunyai tanggung Laporan keuangan disusun untuk
jawab menciptakan dan memelihara menyediakan informasi keuangan suatu
Sistem Pengendalian Intern yang efektif perusahaan kepada pihak-pihak yang
serta memastikan bahwa sistem tersebut berkepentingan sebagai pertimbangan dalam
berjalan secara aman dan sehat sesuai pembuatan keputusan ekonomi. Kualitas
tujuan pengendalian intern yang laporan keuangan adalah informasi yang
ditetapkan Bank. Sementara itu Direktur diungkapkan dalam catatan atas laporan
Kepatuhan wajib berperan aktif dalam keuangan yang disajikan secara wajar posisi
mencegah adanya penyimpangan yang keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
dilakukan oleh manajemen dalam suatu entitas. Penyajian yang wajar
menetapkan kebijakan berkaitan dengan mensyaratkan penyajian secara jujur dampak
prinsip kehati-hatian. dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain
c. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), harus sesuai dengan definisi dan kriteria
mampu mengevaluasi dan berperan aktif pengakuan aset, liabilitas, pendapatan dan
dalam meningkatkan efektivitas Sistem beban yang diatur dalam Kerangka Dasar
Pengendalian Intern secara Penyusunan dan Penyajian Laporan
berkesinambungan berkaitan dengan Keuangan.18
pelaksanaan operasional Bank yang Laporan keuangan yang berkualitas
berpotensi menimbulkan kerugian memiliki karakteristik dapat dipahami,
dalam pencapaian sasaran yang telah relevan, dapat diandalkan, dan dapat
ditetapkan oleh manajemen Bank. dibandingkan. Laporan keuangan merupakan
Disamping itu, Bank perlu memberikan sumber informasi yang digunakan oleh pihak
perhatian kepada pelaksanaan audit internal maupun eksternal perusahaan baik
intern yang independen melalui jalur dalam perencanaan maupun pengambilan
pelaporan yang memadai, dan keahlian keputusan. Mengingat hal tersebut akan
auditor internal khususnya praktek dan muncul berbagai kepentingan yang
penerapanpenilaian risiko. berlawanan dari pihak manajemen dan pihak
d. Pejabat dan pegawai Bank wajib luar perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan
memahami dan melaksanakan Sistem pengawasan yang efektif dari pihak intern itu
Pengendalian Internal yang telah sendiri.
17 18
Bank Indonesia, Lampiran SE No. 5/22/DPNP Neco Fransiska, dkk., Sistem Pengendalian
Tanggal 29 September 2003 Tentang Pedoman Intern Dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Daerahdi Indonesia, Jurnal Syariah Paper
Umum, 3-4 Accounting, ISSN 2460-0784, 325

497
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

Berikut adalah karakteristik laporan pada keputusan para pemakai laporan


keuangan dilihat dari segi kualitas keuangan. 22
berdasarkan Standar Akuntansi (SAK):19 Informasi posisi keuangan dan kinerja
a. Tepat waktu masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar
Laporan keuangan harus memiliki unruk memprediksi posisi keuangan dan
periode pelaporan, sehingga jelas batas kinerja masa depan dan hal-hal lain yang
pelaporan dari posisi harta, hutang, modal, langsung menarik perhatian pengguna,
pendapatan, dan biaya dari perusahaan yang seperti pembayaran dividen dan upah,
akan dilaporkan. Waktu penyajiannya harus pergerakan harga dan sekuritas serta
dinyatakan dengan jelas dan disajikan dalam kemampuan perusahaan untuk memenuhi
batas waktu yang wajar, dalam arti tidak komitmennya ketika jatuh tempo.
terlalu terlambat sehingga dapat digunakan d. Materialitas
oleh manajemen untuk mengambil keputusan Informasi dipandang material jika
yang sifatnya manajerial maupun teknikal.20 kelalaian untuk mencantumkan atau
Manfaat suatu laporan keuangan akan kesalahan dalam mencatat informasi
berkurang jika tidak tesedia secara tepat tersebut dapat mempengaruhi keputusan
waktu. Kriteria toleransi tepat waktu adalah ekonomi pemakai yang diambil atas dasar
empat bulan setelah tanggal laporan harus laporan keuangan. Materialitas bergantung
sudah tersaji. Faktor-faktor kerumitan dalam pada besarnya pos atau kesalahan yang
operasi bukan alasan pembenaran atas dinilai sesuai dengan situsi khusus dari
ketidakmampuan perusahaan dalam kelalaian dalam mencantumkan (omission)
menyusun laporan keuangan secara tepat atau kesalahan dalam mencatat
waktu.21 (misstantement). Karenanya materialitas
lebih merupakan suatu ambang batas atau
b. Dapat dipahami titik pemisah daripada suatu karakteristik
Kualitas penting informasi yang kualitatif pokok yang harus dimiliki agar
ditampung dalam laporan keuangan adalah informasi dipandang berguna.
kemudahannya untuk dipahami oleh e. Keandalan
pemakainya. Pemakai diasumsikan memiliki Agar bermanfaat informasi juga harus
pengetahuan yang memadai tentang aktivitas andal (reliable). Informasi memiliki kualitas
ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta yang handal jika bebas dari pengertian yang
kemauan untuk mempelajari informasi menyesatkan, kesalahan material, disajikan
dengan ketekunan yang wajar. secara jujur dan wajar serta dapat diandalkan
c. Relevan pemakaiannya.23Sebagai contoh, perusahaan
Agar laporan keuangan bermanfaat, mengahadapi masalah tuntutan kerugian
informasi di dalamnya harus relevan untuk yang masih dalam proses hukum. Hal
memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses tersebut tidak tepat apabila seluruh jumlah
pengambilan keputusan. Relevan berarti tuntutan dicantumkan dalam laporan
dapat membantu manajemen dalam keuangan karena belum ada kepastian. Akan
melakukan evaluasi peristiwa masa lalu, tetapi, pengungkapan peristiwa ini dalam
masa kini atau masa depan sampai pada laporan keuangan adalah tindakan yang
keputusan ekonomi yang diambil. Relevansi benar, netral, lengkap, dan atas pertimbangan
informasi dipengaruhi pula oleh tingkat nilai yang sehat.
materialitasnya. Tingkat materialitas diukur f. Penyajian jujur
dari seberapa jauh nilai itu akan berpengaruh

19 22
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Sri Sulityanto, Manajemen Laba ( Teori dan
Keuangan (SAK) 1 September 2007, (Jakarta: Model Empiris), (Jakarta: Grasindo, 2008), 12
23
Salemba Empat, 2008), 5-8 Tuti Herawati, Pengaruh Sistem
20
Alex Sujanto, Relevansi Akuntansi dalam Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan
Islam, Jurnal INOKAM No. II/Th. IV, 2008, 26 Keuangan (Survei Pada Organisasi Perangkat
21
Chairol Marom, Pedoman Penyajian Laporan Daerah Pemda Cianjur), Junal Star-study &
Keuangan, (Jakarta: Grasindo, 2008) 10 Accounting Reaserch, Vol. XI, No. 1, 2014, 6

498
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

Agar dapat diandalkan, informasi harus lain juga tidak diperbolehkan dalam
menggambarkan dengan jujur transaksi serta akuntansi. Dalam informasi akuntansi
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan dianjurkan melaporkan secara terbuka apa
atau yang secara wajar dapat diharapkan yang seharusnya dilaporkan. 25
untuk disajikan. Jadi, misalnya neraca harus i. Dapat diverifikasi
menggambarkan dengan jujur transaksi serta Informasi disajikan dalam laporan
peristiwa lainnya dalam bentuk aset, keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian
kewajiban dan ekuitas perusahaan pada dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang
tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria berbeda, hasilnya tetap menunjukkan
pengakuan. simpulan yang tidak berbeda jauh.
g. Substansi mengungguli bentuk j. Pertimbangan sehat
Jika informasi dimaksudkan untuk Pertimbangan sehat mengandung unsur
menyajikan dengan jujur transaksi serta kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan
peristiwa lain yang seharusnya disajikan, dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset
maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu
disajikan sesuai dengan substansi dan realitas tinggi dan kewajiban atau beban tidak
ekonomi dan bukan hanya bentuk dinyatakan terlalu rendah. Namun demikian,
hukumnya. Substansi transaksi atau peristiwa penggunaan pertimbangan sehat tidak
lain tidak selalu konsisten dengan apa yang memperkenankan, misalnya pembentukan
tampak dari bentuk hukum. Misalnya, suatu cadangan tersembunyi atau penyisihan
perusahaan mungkin menjual suatu aset pada berlebihan dan sengaja menetapkan aset atau
pihak lain dengan cara sedemikian rupa penghasilan yang lebih rendah atau
sehingga dokumentasi dimaksudkan untuk pencatatan kewajiban atau beban yang lebih
memindahkan kepemilikan menurut hukum tinggi, sehingga laporan keuangan menjadi
ke pihak tersebut. Namun demikian, tidak netral, dan karena itu tidak memiliki
mungkin terdapat persetujuan yang kualitas andal.
memastikan bahwa perusahaan dapat terus k. Kelengkapan
menikmati manfaat ekonomi masa depan Agar dapat diandalkan, informasi dalam
yang diwujudkan dalam bentuk aset. Dalam laporan keuangan harus lengkap dalam
keadaan seperti itu, pelaporan penjualan batasan materialitas dan biaya. Suatu
tidak menyajikan dengan jujur transaksi yang informasi dikatakan lengkap apabila setiap
dicatat (jika sesungguhnya memang ada informasi yang menyangkut dalam laporan
transaksi).24 keuangan disampaikan dalam laporan
Substansi transaksi tersebut harus keuangan. 26
mengacu kepada substansi transaksi sesuai I. Dapat dibandingkan
prinsip syariah dan dalam kondisi tertentu, Pemakai harus dapat membandingkan
prinsip syariah menentukan substansi laporan keuangan entitas syariah antar
ekonomi dalam transaksi syariah. periode untuk megidentifikasi
h. Netralitas kecenderungan (trend) posisi dan kinerja
Informasi harus diarahkan pada keuangan. Pemakai juga harus
kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung membandingkan laporan keuangan antar
pada kebutuhan dan keinginan pihak entitas syariah untuk mengevaluasi, posisi
tertentu. Oleh sebab itu, upaya menyajikan keuangan, kinerja serta perubahan posisi
informasi yang menguntungkan pihak-pihak keuangan secara relatif. Oleh karena itu,
tertentu dan merugikan pihak lain tidak pembandingan pengukuran dan penyajian
diperbolehkan dalam proses penyusunan dampak keuangan dari transaksi dan pristiwa
laporan keuangan. Selain itu upaya lain yang serupa harus dilakukan secara
menyembunyikan informasi tertentu demi
kepentingan tertentu yang merugikan pihak 25
Sri Sulityanto, Manajemen Laba ( Teori dan
Model Empiris), 14
26
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi
24
Sri Nurhayati, Wasilah, Akuntansi Syariah di Keuangan (SAK) 1 September 2007, (Jakarta:
Indonesia, 114 Salemba Empat, 2008) 9

499
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

konsisten untuk entitas syariah tersebut, 56.1%.28. Persamaan dengan penelitian


antar periode entitas syariah yang sama, Erwin Bahtiar adalah pada variabel bebas
untuk entitas syariah yang berbeda, maupun dan variabel terikat. Variabel bebas
entitas lain.27 penelitian yaitu sistem pengendalian internal,
Pengukuran dan penyajian dampak sedangkan variabel terikat yaitu kualitas
keuangan dari transaksi dan peristiwa lain laporan keuangan. Perbedaannya terletak
yang serupa harus dilakukan secara konsisten pada tempat penelitian. Penelitian ini
untuk entitas syariah tersebut, antar periode dilakukan di Bank BJB Syariah Cirebon.
entitas syariah yang sama, entitas syariah Penelitian Eka Widyaningtias (2014)
yang berbeda, maupun dengan entitas lain. berjudul“Pengaruh Sistem Pengendalian
Internal, Pemanfaatan Teknologi Informasi
Penelitian Terdahulu dan Kapasitas Auditor Internal Terjadap
Penelitian terdahulu memuat urutan Kualitas Laporan Keuangan Bank
sistematik tentang penelitian yang telah Pembiayaan Rakyat Syariah Se-
dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang ada Jabodetabek”. Penelitian ini bertujuan untuk
hubungannya dengan penelitian yang menganalisis pengaruh sistem pengendalian
dilakukan penulis. Pada penelitian ini, internal, pemanfaatan teknologi informasi
penulis telah membaca hasil penelitian yang dan kapasitas auditor internal terhadap
ada relevansinya dengan permasalahan yang laporan keuangan di Bank Pembiayaan
penulis teliti, diantaranya sebagai berikut: Syariah. Responden dalam penelitian ini
Penelitian Erwin Bahtiar (2013) adalah auditor internal bagian akutansi,
berjudul“Pengaruh Sistem Pengendalian manajer keuangan, dan karyawan lain yang
Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan berpartisipasi dalam mengetahui kualitas
(Studi Kasus Pada PT Bank Mega, TBK laporan keuangan di wilayah Jabodetabek.29
Cabang Gorontalo)”.Penelitian ini bertujuan Berdasarkan metode saturation sampling,
untuk mengetahui pengaruh sistem total penelitian ini adalah 21 responden dari
pengendalian intern terhadap kualitas 8 BPRS se-Jabodetabek yang memiliki
laporan keuangan pada PT. Bank Mega predikat sangat bagus dari survei yang
Cabang Gorontalo. Responden dalam dilakukan majalah Infobank edisi Syariah
penelitian ini adalah staf/pegawai yang ada bulan September 2013. Hasil analisis
PT Bank Mega, Tbk Cabang Gorontalo. Data menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan
yang digunakan adalah data primer yang teknologi informasi memiliki pengaruh
diperoleh melalui kuesioner. Metode analisis positif dan signifikan terhadap kualitas
data yang digunakan adalah analisis regresi laporan keuangan se-Jabodetabek.
linear sederhana. Hasil penelitian Sedangkan variabel sistem pengendalian
menunjukan bahwa sistem pengendalian internal dan kapasitas auditor berpengaruh
intern berpengaruh positif dan signifikan negatif dan tidak signifikan terhadap kualitas
terhadap kualitas laporan keuangan pada PT laporan keuangan BPRS se-Jabodetabek.
Bank Mega, Tbk Cabang Gorontalo. Persamaan dengan penelitian Eka
Koefisien determinasi menunjukan besarnya Widyaningtias adalah pada variabel terikat
pengaruh sistem pengendalian intern yaitu kualitas laporan keuangan.
terhadap kualitas laporan keuangan pada PT.
Bank Mega, Tbk Cabang Gorontalo sebesar 28
Erwin Bahtiar, Pengaruh Sistem Pengendalian
Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi
Kasus Pada PT Bank Mega, TBK Cabang Gorontalo.
(Skripsi, Prodi S1 Akuntansi, Universitas negeri
Gorontalo, 2013)
27 29
Tuti Herawati, Pengaruh Sistem Pengendalian Eka Widyaningtias, Pengaruh Sistem
Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Survei Pengendalian Internal, Pemanfaatan Teknologi
Pada Organisasi Perangkat Daerah Pemda Cianjur), Informasi dan Kapasitas Auditor Internal Terjadap
Junal Star-study & Accounting Reaserch, Vol. XI, Kualitas Laporan Keuangan Bank Pembiayaan
No. 1, 2014, 6 lihat juga Ikatan Akuntan Indonesia, Rakyat Syariah Se-Jabodetabek (Skripsi Fakutas
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1 September Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2007, (Jakarta: Salemba Empat, 2008) 9 2014)

500
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

Perbedaannya adalah pada variabel bebas Perkembangan suatu perusahaan atau


dan tempat penelitian. Variabel bebas badan usaha bergantung pada profesionalitas
penelitian ini adalah sistem pengendalian manajemen untuk memajukan dan
internal. Penelitian ini dilakukan di Bank meningkatkan produktivitas kegiatan
BJB Syariah Cirebon. usahanya. Peran manajemen dalam
pengambilan keputusan berdasarkan laporan-
Kerangka Pemikiran laporan perusahaan, khususnya laporan
Tujuan organisasi adalah sasaran yang keuangan.31 Laporan keuangan adalah
ingin dicapai oleh suatu organisasi. catatan informasi keuangan suatu perusahaan
Organisasi mencapai sasaran tersebut pada susatu periode akuntansi yang dapat
menerapkan suatu sistem yang merupakan digunakan untuk menggambarkan kinerja
sinergi dari unsur-unsur yang dimiliknya. suatu perusahaan. Tujuan laporan keungan
Sistem ada karena tujuan, sistem dibentuk adalah menyediakan informasi yang
oleh semua pihak yang terkait dalam menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
organisasi. perubahan posisi keuangan suat perusahaan
Sistem pengendalian internal penting yang bermanfaat bagi sejumlah besar
bagi manajemen dan auditor dalam bebagai pemakai dalam penggambilan keputusan.
literatur yang berkaitan dengan pengendalian Namun demikian, laporan keuangan
internal, bahwa struktur pengendalian tidak menyediakan semua informasi yang
internal entitas (suatu usaha) mempunyai mungkin dibutuhkan pemakai dalam
kandungan yang terdiri dari kebijakan dan mengambil keputusan ekonomi karena
prosedur yang diterapkan untuk memberikan secara umum menggambarkan pengaruh
keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak
suatu entitas akan tercapai. Sasaran-sasaran diwajibkan untuk menyediakan informasi.
perusahaan dapat berupa sasaran finansial Laporan keuangan yang digunakan oleh
maupun non finansial. Sasaran finansial yang manajemen untuk pengambilan keputusan
umum dapat berupa kekuratan dan ketepatan harus akurat dan tepat waktu agar keputusan
pelaporan keuangan kepada pemegang yang akan dihasilkan tepat sasaran. Laporan
saham atau BAPEPAM-LK. Sasaran final keuangan akan lebih bermanfaat apabila
khusus dapat berupa perbaikan aliran kas dengan informasi tersebut dapat diprediksi
masuk, dan pendapatan per lembar saham apa yang akan terjadi di masa mendatang,
(earning per share). Sasaran finansal antara sehingga di sinilah laporan keuangan
lain meliputi pengendalian kualitas, tersebut sangat diperlukan.
pengembangan produk, penelitian pasar dan Berangkat dari teori yang dikemukakan
sebagainya.30 maka dapat dibangun kerangka pemikiran
Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang sebagai berikut :
efektif merupakan komponen penting dalam
manajemen Bank dan menjadi dasar bagi
kegiatan operasional Bank yang sehat dan Sistem Kualitas
Pengendalian Laporan
aman. Sistem Pengendalian Internal yang Internal Keuangan
efektif dapat membantu pengurus Bank (X) (Y)
menjaga aset Bank, menjamin tersedianya
pelaporan keuangan dan manajerial yang
dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan
Bank terhadap ketentuan dan peraturan 1. Hipotesis
perundang-undangan yang berlaku, serta Hipotesis penelitian adalah suatu
mengurangi risiko terjadinya kerugian, pernyataan yang pada waktu diungkapkan
penyimpangan dan pelanggaran aspek belum diketahui kebenarannya, tetapi
kehati-hatian. memungkinkan untuk di uji dalam kenyataan

30 31
Mahmudi, Akuntansi Sektor Publik, Dewi Fitriasari, Sistem Informasi Akuntansi 1
(Yogyakarta: UII Press, 2011),106-107 (ed. 4), (Jakarta: Salemba Empat, 2007)178

501
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

empiris.32 Sesungguhnya hipotesis hanya data ordinal, dinilai dengan tidak sama
sekedar jawaban atau dugaan sementara sekali, tidak, cukup, baik, sangat baik).
terhadap hasil penelitian yang akan di Jenis penelitian yang digunakan pada
lakukan. Penggunaan hipotesis akan penelitian ini adalah penelitian deskriptif
menjadikan penelitan yang dilakukan penulis yaitu penelitian yang dilakukan untuk
lebih terarah dalam pengujiannya, hipotesis mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
akan membimbing peneliti dalam variabel atau lebih (independen) tanpa
melaksanakanpenelitian dilapangan sebagai membuat perbandingan, atau
objek pengujian maupun dalam menghubungkan dengan variabel lain.35
33
pengumpulandata. Menekankan pada pengujian teori-teori
Dalam penelitian ini diusulkan hipotesis melalui pengukuran variabel-variabel
sebagai berikut: “sistem pengendalian penelitian yaitu sistem pengendalian internal
internal berpengaruh positif terhadap kualitas (X) dan kualitas laporan keuangan (Y).
laporan keuangan”. Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek atau subjek yang
Metodologi Penelitian mempunyai kualitas dan karakteristik
Metodologi penelitian adalah cara kerja tertentu serta ditetapkan oleh peneliti untuk
atau cara penelitian yang dilakukan peneliti dipelajari dan kemudian ditarik
dengan menggunakan aturan-aturan baku kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
dari masing-masing disiplin ilmu yang adalah karyawan Bank BJB syariah Kantor
digunakan.34 Penelitian ini dilakukan di Cabang Cirebon. Metode penentuan sampel
Bank BJB Syariah Cirebon. Penelitian dalam penelitian ini menggunakan saturation
dilakukan mulai 1 April 2016 sampai dengan sampling. Saturation sampling merupakan
30 Oktober 2016. teknik penentuan sampel, dimana anggota
Penelitian ini menggunakan metode populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu suatu sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
pendekatan penelitian yang bersifat objektif, kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian
mencakup pengumpulan dan analisis data yang ingin membuat generalisasi dengan
kuantitatif serta menggunakan metode kesalahan yang sangat kecil.
pengujian statistik. Selain itu, menggunakan Data yang digunakan dalam penelitian
pendekatan survey yang menggunakan ini adalah data primer. Data primer
kuesioner sebagai alat pengumpulan data. merupakan data yang diperoleh secara
Metode yang digunakan dalam penelitian ini langsung dari sumber asli atau tidak melalui
adalah statistic nonparametric yaitu statistik perantara. Data primer khusus dikumpulkan
yang tidak memerlukan perbuatan asumsi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau
tentang bentuk distribusi dan karena itu memberi tanggapan terhadap pernyataan-
merupakan statistik yang bebas-distribusi. pernyataan dalam penelitian. Sumber data
Metode ini digunakan dengan kriteria: primer dalam penelitian ini adalah para
1. Apabila ukuran sampel demikian kecil karyawan Bank BJB syariah Cirebon. Data
sehingga distribusi statistik pengambilan primer berupa opini subjek secara individual
sampel tidak mendekati normal. atau kelompok, hasil observasi terhadap
2. Apabila digunakan data peringkat atau suatu benda, kejadian atau kegiatan, dan
ordinal (penelitian ini menggunakan hasil pengujian. Dalam penelitian ini,
peneliti mengumpulkan data primer dengan
metode survei untuk meminta langsung
32
tanggapan dan opini responden secara
W. Gulo. Metodologi penelitian. ( Jakarta : langsung dengan media kuesioner.
Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002),24 57. Lihat
juga Asni Harianti, Dkk. Statistika II (Yogyakarta : Teknik pengumpulan data adalah
Andi Offset, 2012, 57-58 langkah strategis dalam penelitian, tujuan
33
Andi supangkat, Statistika, (Bandung:
Kencana, 2007), 85
34 35
Kaerul Wahidin, dan Masyhuri, Metode Sugiyono, Statistika untuk Penelitian,
Penelitian, (Cierbon : STAINCirebon, 2002), 21 (Bandung: Alfabeta, 2012), 35

502
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

utama dari penelitian yaitu untuk Untuk menguji kualitas data, penulis
mendapatkan data. Adapun teknik menggunakan uji validitas dan uji
pengumpulan data penelitian ini adalah reliabilitas. Uji validitas merupakan suatu
sebagai berikut: ukuran yang menunujukan tingkat-tingkat
1. Wawancara validitas suatu instrumen.39 Uji validitas
Wawancara dilakukan dengan dilakukan untuk mengukur tingkat validitas
narasumber pimpinan cabang dan manajer kuesioner. Sebelum melakukan interpretasi
operasional bank BJB syariah Cirebon kedua variabel yang diteliti dengan metode
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan statistik, maka terlebih dahulu melakukan uji
objek penelitian. Wawancara tersebut coba instrumen penelitian yang diteliti
dilakukan secara tidak terstruktur. dengan uji validitas. Instrumen yang valid
Wawancara tidak terstruktur adalah berarti alat ukur yang digunakan untuk
wawancara yang bebas dengan tidak mendapatkan data (mengukur) apakah data
menggunakan pedoman wawancara yang tersebut valid atau tidak.
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk Uji reliabilitas digunakan untuk
pengumpulan datanya. mengetahui sejauh mana konsistensi alat
2. Kuesioner ukur yang biasa menggunakan kuesioner.
Pada penelitian ini penulis Maksudnya apakah alat ukur tersebut akan
menggunakan metode kuantitatif sehingga mendapatkan pengukuran yang tetap
teknik pengumpulan data yang digunakan konsisten jika pengukuran diulang kembali.
adalah kuesioner. Kuesioner adalah teknik Metode yang sering digunakan dalam
pengumpulan data yang dilakukan dengan penelitian untuk mengukur skala rentangan
cara memberi pertanyaan dan pernyataan (seperti skala likert 1-5) menggunakan
tertulis kepada responden untuk dijawab. crobanch alpha (a). Untuk menentukan
Responden adalah orang yang memberikan apakah instrumen reliabel atau tidak yaitu
tanggapan, menjawab pertanyaan ataupun menggunakan batasan 0,6. Reliabilitas
pernyataan yang diajukan.36 Tujuan dari kurang dari 0,6 adalah kurang baik atau tidak
penyusunan kuesioner adalah untuk reliabel, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di
memperoleh informasi yang relevan dengan atas 0,8 adalah baik.40
tujuan penelitian dan memperoleh informasi Uji asumsi dasar. Yang dilakukan
yang tingkat kebenaran dan kepercayaannya sebagai berikut:
tinggi.37 a. Uji Normalitas Data
Kuesioner bersruktur digunakan dalam Salah satu asumsi dalam analisis
penelitian ini yaitu kuesioner yang disusun statistika adalah data berdistribusi normal.
dengan menyediakan pilihan jawaban, Distribusi normal merupakan distribusi
sehingga responden hanya memberi tanda continue yang sangat penting dalam statistik
pada jawaban yang dipilih. Bentuk jawaban dan banyak dipakai dalam memecahkan
kuesioner berstruktur adalah tertutup, artinya berbagai macam persoalan. Distribusi normal
pada setiap item sudah tersedia alternatif disebut juga distribusiGauss.41
jawaban.38Pada penelitian ini data diperoleh Uji normalitas untuk menguji apakah
menggunakan kuesioner yang dibagikan dalam model regresi variabel dependen,
kepada para karyawan Bank BJB Syariah variabel independen atau keduanya
Cirebon.

36
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Metodologi 39
Arikunto, Suharismi, Prosedur penelitian
Penelitian dan Aplikasinya (Jakarta: Ghalia Indonesia,
Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
2010), 84
37 211
Toto Syatori Nasehuddien, Metodologi 40
Duwi Priyatno , SPSS 22: Pengolahan Data
Penelitian: Sebuah Pengantar (Cirebon: Nurjati
Terpraktis, 64
Press, 2011), 85 41
38 Boediono dan Wayan Kster, Teori dan
Maman Abdurahman,dkk., Dasar-Dasar
Metode Statistik untuk Penelitian (Bandung: CV Aplikasi Statistika dan Peobailitas. ( Bandung : PT
Pustaka Setia, 2011), 45 Remaja Rosda Karya, 2008), 342

503
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

terdistribusi normal atau tidak.42 Model 2) Jika nilai signifikan ≤ 0.05 maka Ho
regresi yang baik adalah distribusi data ditolak. Ini berarti secara parsial
normal atau mendekati normal. Uji variabel independen tersebut
Normalitas data dianggap penting karena mempunyai pengaruh yang signifikan
ketika data terdistribusi dengan normal, terhadap variabel dependen.
maka data dianggap mewakili populasi. 43 Selain berdasarkan signifikansi,
Normalitas terpenuhi jika hasil tidak kriteria pengujian bisa dilihat berdasarkan:47
signifikan untuk taraf signifikansi (α) 1) Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka
tertentu (biasanya α = 0,05 atau α = 0,01). Ho diterima.
Sebaliknya jika data diuji kemudian hasilnya 2) Jika –t tabel ≤ -t hitung atau t hitung >
signifikan, maka normalitas data tidak t tabel maka Ho ditolak.
terpenuhi. b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
b. Uji Linearitas Koefisien determinasi menunjukan
Uji linieritas dilakukan untuk seberapa besar persentase variasi variabel
mengetahui antar variabel terikat (Y) dan independen yang digunakan dalam model
variabel bebas (X) mempunyai hubungan mampu menjelaskan variasi variabel
linier. Uji ini dilakukan untuk prasyarat dependen.48
dalam menerapkan metode regresi linier, Uji ini digunakan untuk menjelaskan
dengan kriteria sebagai berikut:44 besarnya kontribusi atau pengaruh variabel
1) Jika; F hitung< F tabel artinya Ho independen (sistem pengendalian Internal)
diterima. terhadap varibel dependen (Kualitas laporan
2) Jika;, F hitung> F tabel artinya Ho keuangan). Besarnya koefisien determinasi
ditolak. dilihat dari jumlah Adjusted R-Squared (R2)
Untuk mengetahui pengaruh sistem pada koefisien regresinya, dengan ketentuan
pengendalian internal terhadap kualitas sebagai berikut:
laporan keuangan digunakan Analisis Uji 1) Jika nilai koefisien determinasi > 0,5
Hipotesis. Adapun pengujiannya adalah artinya variabel bebas dapat
sebagai berikut: menjelaskan variabel terikat dengan
a. Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t) baik atau kuat.
Uji Statistik t pada dasarnya 2) Jika nilai koefisien determinasi = 0,5
menunjukan seberapa jauh pengaruh satu artinya variabel bebas dapat
variabel independen secara inidividual dalam menjelaskan variabel terikat dengan
menerangkan variabel dependen.45 sedang.
Pengujian dilakukan dengan 3) Jika nilai koefisien determinasi < 0,5
menggunakan signifikan level 0,05 (α=5%). artinya variabel bebas dapat
Penerima atau penolakan hipotesis dilakukan menjelaskan variabel terikat dengan
dengan kriteria:46 relatif kurang baik.
1) Jika nilai Signifikan > 0.05 maka Ho
diterima. Ini berarti secara parsial HASIL DAN PEMBAHASAN
variabel independen tidak mempunyai 1. Sistem pengendalian internal pada Bank
pengaruh secara signifikan terhadap BJB Syariah Cirebon
variabel dependen. Sistem pengendalian internal yang
dijalankan dengan cara membagi tugas atau
42 melakukan pemisahan tangung jawab dalam
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian,
operasionalnya. Pihak-pihak yang
(Jakarta: Kencana, 2011),174
43
Dwi prayitno, Mandiri belajar Analisa Data
menjalankan sistem pengendalian internal
dengan SPSS Untuk Pemula, 49
yaitu pimpinan atas perintah kebijaksanaan
44
Duwi Priyatno , SPSS 22: Pengolahan Data dewan komisaris dalam rapat umum
Terpraktis,79
45 47
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Duwi Priyatno , SPSS 22: Pengolahan Data
Multivariative Dengan Program SPSS 21 edisi 7,127 Terpraktis, 145
46 48
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Duwi Priyatno, Belajar Cepat Olah Data
Multivariative Dengan Program SPSS 21 edisi 7. 129 Statistik Dengan SPSS, (Yogyakarta: Andi,2010), 66

504
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

pemegang saham. Manajer operasional Gambaran sistem pengendalian


bertanggung jawab terhadap operasional internal pada Bank BJB syariah Cirebon
sehari-hari dengan melaksanakan supervisor dipaparkan sebagai berikut:
terhadap setiap pelayanan jasa-jasa Tabel.1
perbankan dari setiap unit. Staf administrasi Sistem Pengendalian Internal
yang terdiri dari support dan legal Sistem Pengendalian Internal
pembiayaan yang bertugas melakukan Sangat Cukup Tidak
Sangat
penilaian permohonan pembiayaan sehingga Baik tidak
Baik baik baik
baik
memenuhi kriteria dan persyaratan.
% 25,7 54,6 19,6 0 0
Administrasi pembiayaan bertugas
Sumber : data primer yang diolah 2016
menangani pembayaran debitur. Back office
bertugas dalam membuat laporan keuangan,
Berdasarkan tabel.1, respon baik
transaksi dengan bank Indonesia diantara
terhadap sistem pengendalian intern sebesar
bank lainnya. Staf layanan yang terdiri dari
54,6% artinya sistem pengendalian intern
custumer service yang bertugas melayani
yang diterapkan pada BJB syariah berjalan
nasabah secara langsung yang datang ke
dengan baik.
counter. Kas dan teller bertugas
melaksanakan pekerjaan yang berkaitan
2. Kualitas laporan keuangan di Bank BJB
dengan penerimaan dan penarikan
Syariah Kantor Cabang Cirebon
pembayaran tunai. Adapun staf yang
Upaya Bank BJB Syariah Cirebon dalam
bertugas dalam pencatatan laporan keuangan
menciptakan kualitas laporan keuangan yang
Bank BJB Syariah Kantor Cabang Cirebon
baik yaitu dengan membagi tugas dalam
yaitu back office, petugas kas, dan teller
menyusun laporan keuangannya.Untuk
yang diawasi penuh oleh pimpinan cabang
menyusun laporan keuangan harian yang
dan kontrol internal.
tepat waktu penyelesaian pencatatan
Adapun pihak – pihak yang terkait dalam
transaksi harian harus selesai pada hari itu
sistem pengendalian internal Bank BJB
juga.
Syariah Cirebon adalah sebagai berikut:
Laporan keuangan yang disusun memiliki
Gambar.1
tujuan untuk menyediakan informasi
Konsep Sistem Pengendalian internal Bank
keuangan kepada pihak-pihak yang
BJB Syariah Cirebon
berkepentingan yaitu kantor pusat sebagai
Komite Audit pertimbangan dalam pembuatan keputusan
ekonomi serta pihak lainnya baik pihak
Dewan Komite Pemantau
Komisaris Risiko
internal maupun eksternal.
Komite Remunerasi
Dewan Direksi
& Nominasi

Dewan
Pengawas
Syariah (DPS)
Pimpinan
Cabang

Staf /
Karyawan
Kantor Cabang

505
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

Tabel 2. Nilai t hitung > t tabel ( 11,196


Kualitas Laporan Keuangan >1,734) artinya Ho ditolak, dan signifikansi
KualitasLaporanKeuangan < 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak dan
Sangat Ha diterima. Jadi dapat artikan bahwa
Sangat Tidak
Setuju
Setuju Netral
Setuju
Tidak sistem pengendalian internal berpengaruh
Setuju
positif dan signifikan terhadap kualitas
% 19,6 59,2 21,3 0 0,0
laporan keuangan. Nilai t hitung positif
Sumber: data primer yang diolah 2016
artinya berpengaruh positif, yaitu jika sistem
pengendalian internal meningkat, maka
Berdasarkan tabel 2, respon karyawan
kualitas laporan keuangan juga akan
setuju 54,4% dalam mengetahui respon
meningkat.
mengenai kualitas laporan keuangan.
Hasil penelitian ini membuktikan
3. Pengaruh sistem pengendalian internal
bahwa sistem pengendalian internal
terhadap kualitas laporan keuangan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Untuk menunjukkan tingkat kekuatan
kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian
hubungan antar dua variabel atau lebih,
ini didukung penelitian Erwin Bahtiar (2013)
ditampilkan pada table 3 sebagai berikut :
dan Eka Widyaningtias (2014). Hasil
penelitian ini merekomendasikan bahwa jika
Tabel 3
Bank BJB Syariah Cirebon meningkatkan
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb sistem pengendalian internal yang efektif
Model R R Adjusted R Std. Error of maka kualitas laporan keuangan juga akan
Square Square the Estimate
1 ,935 a
,874 ,867 2,112
meningkat.
a. Predictors: (Constant), X Diterapkannya sistem pengendalian
b. Dependent Variable: Y
internal membuat manajemen akan lebih
Berdasarkan hasil pada tabel 3, kriteria menekankan pentingnya sistem pengendalian
uji yang telah ditetapkan, jika hasil uji internal dan mengambil langkah penting
koefisien determinasi = 0,874<0,5 untuk mengendalikannya. Tujuan ini juga
menunjukkan variabel sistem pengendalian memastikan bahwa kegiatan usaha
internal dapat menjelaskan variabel kualitas perusahaan patuh pada hukum dan peraturan,
laporan keuangan baik atau kuat. Persentase kebijakan dan prosedur perusahaan. Oleh
sumbangan pengaruh variabel sistem karena itu, dapat memperkecil kesalahan-
pengendalian internal terhadap kualitas kesalahan dalam penyajian laporan keuangan
laporan keuangan adalah sebesar 87,4%, yang benar, melindungi dan membatasi
sedangkan sisanya sebesar 12,6% kemungkinan terjadinya kecurangan dan
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak penggelapan-penggelapan aset perusahaan,
dimasukan pada penelitian ini. sehingga dapat menghasilkan informasi
Pengaruh sistem pengendalian intern mengenai keuangan yaitu penyiapan laporan
perlu diuji dengan uji t, pada kasus ini keuangan yang berkualitas dan benar.
digunakan utuk mengetahui apakah sistem Penelitian ini diharapkan dapat
pengedalian internal berpengaruh secara memberikan pemahaman kepada Bank BJB
signifikan atau tidak terhadap kualitas Syariah Kantor Kantor Cabang Cirebon
laporan keuangan. Pengujian meggunakan bahwa sistem pengendalian internal memiliki
tingkat signifikansi 0,05 atau 5% dan 2 sisi. peran dan tujuan dalam meningkatkan
Adapun hasil uji hipotesis ditunjukkan pada kualitas laporan keuangan.
table 4, sebagai berikut:
Tabel 4 KESIMPULAN
Hasil uji hipotesis Kesimpulan dari hasil penelitian tentang
Hipotesis Nilai t, Hasil pengaruh sistem pengendalian internal
p=0.00 terhadap kualitas laporan keuangan di Bank
Terdapat pengaruh 11,196 Diterima
sistem pengendalian
BJB Cirebon adalah:
intern terhadap kualitas 1. Sistem pengendalian internal diterapkan
laporan keuangan dengan adanya pembagian tugas dan

506
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

pemisahan tangungjawab dalam Ghazali, Imam. Aplikasi Analisis


operasional. Multivariative Dengan Program
2. Upaya dalam menciptakan kualitas SPSS 21 edisi 7. Semarang: Badan
laporan keuangan yang baik yaitu dengan Penerbit UNDIP, 2013
membagi tugas dalam menyusun laporan Ikatan Akuntan Indonesia, Standar
keuangan. Petugas pencatatan dan Akuntansi Keuangan (SAK) 1
penyusunan laporan keuangan back office, September 2007. Jakarta: Salemba
petugas kas, dan teller yang diawasi Empat, 2008
penuh oleh pimpinan dan kontrol internal. Indra Bastian, Audit Sektor Publik. Jakarta:
Untuk menyusun laporan keuangan harian Salemba Empat, 2011
yang tepat waktu.Laporan keuangan yang James M. Reeve, et.al., Pengantar Akuntansi
disusun memiliki tujuan untuk Adaptasi Indonesia, Damayanti Dian
menyediakan informasi keuangan kepada jilid 1. Jakarta: Salemba Empat, 2009
pihak-pihak yang berkepentingan yaitu Lawrence Sawyer B., Sawyers Internal
kantor pusat sebagai pertimbangan dalam Auditing. Jakarta: Salemba Empat,
pembuatan keputusan ekonomi dan pihak 2005
lainnya. M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Metodologi
3. Berdasarkan hasil penelitian dan Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta:
pengujian hipotesis bahwa sistem Ghalia Indonesia, 2010
pengendalian internal berpengaruh positif Marom, Chairol, Pedoman Penyajian
dan signifikan terhadap kualitas laporan Laporan Keuangan. Jakarta:
keuangan. Hasil ini dibuktikan dengan Grasindo, 2008
hasil pengujian hipotesis uji t dimana nilai Nasehuddien,Toto Syatori, Metodologi
nilai t hitung >t tabel ( 11,196 >1,734) Penelitian: Sebuah Pengantar.
dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05). Cirebon: Nurjati Press, 2011
Apabila sistem pengendalian internal Neco Fransiska, dkk., Sistem Pengendalian
yang dilakukan maka semakin baik Intern Dan Kualitas Laporan
kualitas laporan keuangan akan Keuangan Pemerintah Daerahdi
meningkat. Indonesia, Jurnal Syariah Paper
Accounting, ISSN 2460-0784
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Kencana, 2011
Nurhayati, Sri, dan Wasilah, Akuntansi
Abdurahman, Maman,dkk., Dasar-Dasar Syariah di Indonesia, Jakarta:
Metode Statistik untuk Penelitian. Salemba Empat, 2012
Bandung: CV Pustaka Setia, 2011 Priyatno, Duwi. Belajar Cepat Olah Data
Bank BJB Syariah. Annual Report (Laporan Statistik Dengan SPSS, (Yogyakarta:
Tahunan) Bank BJB Syariah tahun Andi, 2010
2015. Shabrina Rahutami Nur Amalia, Pengaruh
Bank Indonesia, Lampiran SE No. Auditor Internal Terhadap Kualitas
5/22/DPNP Tanggal 29 September Pelaporan Keuangan Pada Bank
2003 Tentang Pedoman Standar Perkreditan Rakyat di Jawa Tengah.
Sistem Pengendalian Intern bagi Jurnal Akuntansi Universitas
Bank Umum,(Jakarta: Bank Diponegoro, Volume 3, Nomor 2,
Indonesia, 2003), 1 2014,
Boediono dan Wayan Kster, Teori dan Siti Kurnia Rahayu & Ely Suhayati,
Aplikasi Statistika dan Peobailitas. Auditing: Konsep Dasar dan
Bandung : PT Remaja Rosda Karya, Pedoman Pemeriksaan Akuntansi
2008 Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu,
Dasaratha V. Rama, Frederick L. Jones, 2010
Sistem Informasi Akuntansi 1 edisi 2 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian.
(Jakarta: Salemba empat, 2009) 132 Bandung: Alfabeta, 2012

507
Al-Amwal, Volume 8, No. 2 Tahun 2016

Suharismi, Arikunto. Prosedur penelitian


Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka
Cipta, 2010
Sujanto, Alex, Relevansi Akuntansi dalam
Islam, Jurnal INOKAM No. II/Th.
IV, 2008
Sulityanto, Sri, Manajemen Laba ( Teori dan
Model Empiris). Jakarta: Grasindo,
2008
Supangkat, Andi. Statistika. Bandung:
Kencana, 2007
Tuti Herawati, Pengaruh Sistem
Pengendalian Intern Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan (Survei
Pada Organisasi Perangkat Daerah
Pemda Cianjur), Junal Star-study &
Accounting Reaserch, Vol. XI, No. 1,
2014

508

Вам также может понравиться