Вы находитесь на странице: 1из 13

MANAJEMEN KINERJA ORGANISASI DINAS KOPERASI DAN USAHA

MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) KOTA PEKANBARU

Oleh :
Aay Sutinah
Email : aaypasya@yahoo.com

Pembimbing : Drs. H Chalid Sahuri, MS


Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293-
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract
Department of Cooperatives and Micro, Small and Medium Enterprises
(SMEs) in Pekanbaru City is an implementation services unit in the field of
Cooperatives and SMEs in Pekanbaru. One of the problems that occur are many SMEs
and the informal sectors are not bankable yet due to the lack of managerial and
financial capabilities. Then the lack of technology knowledge, marketing skills and the
limitation of small enterprises to fulfill the products / services according to market
demand, as well as limitations and lack of human resources. And the lack of protection
for ideas and products produced by SMEs and the informal sectors as well as
government policy or supporting regulations which they do not optimally support the
development of SMEs. The current number of SMEs in Pekanbaru City around
15.291.000 spread over 12 districts in Pekanbaru. Supposedly with the large number of
SMEs in Pekanbaru, SMEs can develop properly, the Departement provides special
training for SMEs entrepreneur, as well as the good performance management of
Department of Cooperatives and SMEs in Pekanbaru City to SMEs entrepreneur for the
advancement of SMEs in Pekanbaru so that SMEs products can be known widely. But in
fact, the products of SMEs have not been able to compete widely. Based on this, the
author wanted to conduct a qualitative descriptive study on Organizational
Performance Management of Department of Cooperatives and Micro, Small and
Medium Enterprises (SMEs) in Pekanbaru City and the factors that influence it.
Theoretical concept used by the author is the theoretical performance of Agus
Dwiyanto: Productivity, Quality, Service, Responsiveness, Responsibility,
Accountability. And factors that affecting organizational performance management.
This study used a qualitative research with descriptive assessment. The collecting data
of this study are by interview, observation and documentation.
The results of this study indicate that the Organizational Performance
Management of Department of Cooperatives and Micro, Small and Medium Enterprises
(SMEs) in Pekanbaru City is not optimal yet. Then there are factors that affect the
performance management encountered in the field two factors that affecting
performance management are internal and external factor. The internal factor are
quantity and quality of human resources, employee’s motivation. While external factors
are the society and SMEs products.
Keywords: Management, Performance, Organization, and Micro, Small and Medium
Enterprises (SMEs)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 1


PENDAHULUAN menjadi tempat yang baik untuk
menciptakan lapangan pekerjaan.
Berkembangnya tingkat Pada akhir tahun 2015 di Indonesia
perekonomian, pembangunan, dan telah masuk Masyarakat Ekonomi
kesejahteraan masyarakat tidak Asean (MEA) dimana MEA ini
terlepas dari peran serta suatu badan memiliki empat fokus yang dapat
usaha. Badan usaha yang tidak sehat dijadikan suatu momentum yang
atau bekerja kurang baik, kurang baik untuk Indonesia. Pertama,
mampu memberikan kontribusi negara-negara di kawasan Asia
dalam meningkatkan perekonomian Tenggara ini akan dijadikan sebuah
dan kesejahteraan. Sebaliknya, wilayah kesatuan pasar dan basis
badan usaha yang sehat dan bekerja produksi. Dengan terciptanya
secara maksimal tentu dapat kesatuan pasar dan basis produksi
meningkatkan perekonomian dan maka akan membuat arus barang,
mampu mewujudkan kesejahteraan jasa, investasi, modal dalam jumlah
tersebut. Badan usaha yang yang besar, dan skilled labour
dimaksudkan dapat berupa suatu menjadi tidak ada hambatan dari
badan usaha formal pemerintah atau satu negara ke negara lainnya di
badan usaha bersama kawasan Asia Tenggara. Kedua,
kemasyarakatan. MEA akan dibentuk sebagai
kawasan ekonomi dengan tingkat
Oleh karena itu keberadaan kompetisi yang tinggi, yang
koperasi hendaknya dapat menjadi memerlukan suatu kebijakan yang
alat untuk membangun ekonomi meliputi competition policy,
nasional, dan koperasi mampu consumer protection, Intellectual
membawa kemakmuran serta Property Rights (IPR), taxation, dan
kesejahteraan tidak hanya untuk satu E-Commerce. Dengan demikian,
dua orang atau satu golongan saja, dapat tercipta iklim persaingan yang
akan tetapi kemakmuran dan adil, terdapat perlindungan berupa
kesejahteraan bagi seluruh lapisan sistem jaringan dari agen-agen
masyarakat Indonesia sesuai dengan perlindungan konsumen, mencegah
tujuan koperasi dalam Pasal 4 terjadinya pelanggaran hak cipta,
Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 menciptakan jaringan transportasi
Tentang Perkoperasioan yang yang efisien, aman, dan terintegrasi,
berbunyi “Koperasi bertujuan menghilangkan sistem Double
meningkatkan kesejahteraan Taxation, dan meningkatkan
anggota pada khususnya dan perdagangan dengan media
masyarakat pada umumnya, elektronik berbasis online. Ketiga,
sekaligus bagian yang tidak MEA pun akan dijadikan sebagai
terpisahkan dari tatanan kawasan yang memiliki
perekonomian nasional yang perkembangan ekonomi yang
demokratis dan berkeadilan”. merata, dengan memprioritaskan
pada Usaha Kecil Menengah
Selain Koperasi, kegiatan
(UKM). Kemampuan daya saing
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
dan dinamisme UKM akan
(UMKM) juga merupakan bidang
ditingkatkan dengan memfasilitasi
usaha yang dapat berkembang dan
akses mereka terhadap informasi
konsisten dalam perekonomian di
terkini, kondisi pasar,
negara Indonesia. UMKM bisa

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 2


pengembangan sumber daya besar yang memenuhi kriteria
manusia dalam hal peningkatan usaha kecil.
kemampuan, keuangan, serta b. Memiliki kekayaan bersih
teknologi. Keempat, MEA akan lebih dari Rp. 50.000.000,00 ,
diintegrasikan secara penuh tidak termasuk tanah dan
terhadap perekonomian global. bangunan tempat usaha; atau
Dengan membangun sebuah sistem memiliki hasil penjualan
untuk meningkatkan koordinasi tahunan lebih dari Rp.
terhadap negara-negara anggota. 300.000.000,00 sampai
Selain itu, akan ditingkatkan dengan paling banyak Rp.
partisipasi negara-negara di kawasan 2.500.000.000,00.
Asia Tenggara pada jaringan
pasokan global melalui Sedangkan Pengertian Usaha
pengembangkan paket bantuan Menengah Menurut UU No.20
teknis kepada negara-negara Tahun 2008, Usaha Menengah yaitu
anggota ASEAN yang kurang :
berkembang. Hal tersebut dilakukan
a. Usaha ekonomi produktif
untuk meningkatkan kemampuan
yang berdiri sendiri, yang
industri dan produktivitas sehingga
dilakukan oleh orang perorang
tidak hanya terjadi peningkatkan
atau badan usaha yang bukan
partisipasi mereka pada skala
merupakan anak perusahaan
regional namun juga memunculkan
atau bukan cabang perusahaan
inisiatif untuk terintegrasi secara
yang dimiliki, dikuasai, atau
global. Dengan adanya MEA di
menjadi bagian baik langsung
harapkan Negara Indonesia bisa
maupun tidak langsung
memperbaiki semua dengan baik,
dengan usaha kecil atau usaha
supaya mampu bersaing dengan
besar.
Negara ASEAN lainnya, seperti
b. Memiliki kekayaan bersih
memperbaiki produk-produk
lebih dari Rp. 500.000.000,00
UMKM yang ada, sehingga tidak
sampai dengan paling banyak
kalah saing dengan produk dari
Rp. 10.000.000.000,00 tidak
Negara ASEAN lainnya.
termasuk tanah dan bangunan
(www.google.com)
tempat usaha; atau memiliki
Pengertian Usaha Kecil hasil penjualan tahunan lebih
Menurut Undang-Undang No. 20 dari Rp. 2.500.000.000,00
Tahun 2008, Usaha Kecil adalah : sampai dengan paling banyak
Rp. 10.000.000.000,00.
a. Usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, dilakukan Sedangkan berdasarkan
oleh orang perorang atau Peraturan Menteri Dalam Negeri
badan usaha yang bukan Nomor 13 Tahun 2006 dan
merupakan anak perusahaan Perubahannya Nomor 59 Tahun
atau bukan cabang perusahaan 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
yang dimiliki, dikuasai, atau Keuangan Daerah, Program pada
menjadi bagian baik langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah
maupun tidak langsung dari (SKPD) Dinas koperasi, UMKM
usaha menengah atau usaha Kota Pekanbaru antara lain :

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 3


1. Program Pelayanan d. Pembinaan dan pelaporan;
Administrasi Perkantoran e. Penyelenggaraan urusan
2. Program Peningkatan Sarana penatausahaan dinas;
dan Prasarana Aparatur f. Pelaksanaan tugas-tugas lain.
3. Program Peningkatan Disiplin
Aparatur Sedangkan Program urusan
4. Program Peningkatan wajib Koperasi dan Usaha Kecil dan
Kapasitas Sumber Daya Menengah yaitu :
Aparatur
1. Program Penciptaan Iklim
5. Program Peningkatan
Usaha Kecil dan Menengah
Pengembangan Sistem
yang Kondusif.
Pelaporan Capaian Kinerja
2. Program Pengembangan
dan Keuangan. Kewirausahaan dan
Berdasarkan Peraturan Daerah Keunggulan Kompetitif UKM
Kota Pekanbaru Nomor 9 Tahun 3. Program Pengembangan
2013 tentang perubahan atas Sistem Pendukung Usaha
peraturan daerah Kota Pekanbaru Bagi UMKM
Nomor 8 Tahun 2008 tentang 4. Program Peningkatan Kualitas
pembentukan susunan organisasi, Kelembagaan Koperasi.
kedudukan dan tugas pokok dinas- (sumber: Renstra Dinas
dinas di lingkungan Pemerintah Koperasi dan UMKM Kota
Kota Pekanbaru dan Peraturan Pekanbaru Tahun 2015).
Walikota Pekanbaru Nomor 17
Sedangkan program Usaha
Tahun 2008 tentang Rincian Tugas,
Mikro Kecil dan Menengah
Fungsi dan Tata Kerja Dinas-Dinas
(UMKM) itu sendiri yaitu :
di Lingkungan Pemerintah Kota
Pekanbaru, bahwa Dinas Koperasi, 1. Perencanaan koordinasi dan
UMKM Kota Pekanbaru pengembangan UMKM.
mempunyai tugas pokok yaitu ” 2. Fasilitasi pengembangan
Melaksanakan sebagian Urusan ingkubator dan bisnis.
Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru 3. Memfasilitasi peningkatan
di Bidang Koperasi, Usaha Mikro, kemitraan dan bisnis.
Kecil dan Menengah ”. 4. Fasilitasi pengembangan
sarana promosi hasil produksi.
Sedangkan kepala Dinas
5. Penyelenggaraan pelatihan
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
kewirausahaan.
Menengah dalam melaksanakan
6. Sosialisasi dukungan
rincian tugas menyelenggarakan
informasi penyediaan
fungsi sebagai berikut, yaitu:
permodalan.
a. Perumusan kebijakan teknis 7. Pemantauan pengelolaan
dibidang koperasi, usaha penggunaan dana pemerintah
mikro, kecil dan menengah; bagi UMKM.
b. Penyelenggarakan urusan 8. Pengembangan kebijakan dan
pemerintahan dan pelayanan program peningkatan ekonomi
umum; lokal. (sumber: Renstra Dinas
c. Penyusunan rencana kerja, Koperasi dan UMKM Kota
pemantauan dan evaluasi; Pekanbaru Tahun 2015).

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 4


lanjut hasil pengukuran kinerja yang
menggambarkan keberhasilan dan
Gambar 1.1 Perkembangan atau kegagalan Dinas Koperasi,
Usaha Mikro dan Kecil Kota UMKM Kota Pekanbaru dalam
Pekanbaru melaksanakan misinya.

Dari data di atas dapat di lihat


fenomena yang terjadi :
1. Pada Dinas Koperasi dan
UMKM Kota Pekanbaru dari
segi keuangan kurangnya
kesesuaian antara dana yang
tersedia yang dapat diakses oleh
usaha kecil, tidak ada
pendekatan yang sistematis
dalam pendanaan usaha kecil,
biaya transaksi yang tinggi yang
disebabkan oleh prosedur kredit
yang sangat rumit sehingga
Sumber : Lakip Dinas Koperasi menyita waktu dan kredit yang
dan UMKM Kota Pekanbaru disalurkan sangat kecil,
Tahun 2015 kurangnya akses ke sumber dana
formal, bunga kredit untuk
Dalam hal ini Dinas Koperasi investasi maupun modal kerja
dan UMKM Kota Pekanbaru masih sangat tinggi, serta banyaknya
kurang tanggap dengan masalah- usaha kecil dan sektor informal
masalah yang terjadi dengan usaha yang belum bankable hal ini
yang di jalankan oleh pelaku disebabkan kurangnya
UMKM. Seperti lambatnya kemampuan manajerial dan
informasi yang sampai ke pelaku finansial. Dinas Koperasi dan
UMKM, sehingga pelaku UMKM UMKM Kota Pekanbaru
tidak mendaftarkan diri, atau tidak seharusnya memfasilitasi
mengikuti program-program yang di kebutuhan UMKM, tidak
jalankan oleh pihak dinas, selain itu memperumit pelaku UMKM
kurang tegasnya pihak dinas dalam membuka usaha mereka.
terhadap pelaku UMKM yang Serta menyediakan modal yang
belum mendaftarkan usaha mereka. cukup besar untuk
mempermudah pelaku UMKM
Untuk menilai dalam mengakses pendanaan
pertanggungjawaban secara mereka.
komprehensif dalam pencapaian 2. Selain itu masalah Dinas
tujuan dan sasaran yang telah Koperasi dan UMKM Kota
ditetapkan berdasarkan hasil Pekanbaru yaitu Kurangnya
perencanaan strategis, dilakukan pengetahuan akan teknologi,
pula analisis pencapaian kinerja kurangnya kemampuan akan
dengan menginterprestasikan lebih pemasaran dan keterbatasan

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 5


usaha kecil dalam memenuhi Organisasi Dinas Koperasi dan
produk barang/ jasa sesuai Usaha Mikro Kecil dan Menengah
dengan keinginan pasar, serta (UMKM) Kota Pekanbaru”.
keterbatasan dan kekurangan
sumber daya manusia. Dinas KONSEP TEORI
Koperasi dan UMKM Kota
1. Konsep manajemen
Pekanbaru seharusnya
memberikan pelatihan kepada Menurut Brantas (2009:4)
pelaku UMKM supaya mereka manajemen adalah suatu proses
paham dengan teknologi, dalam kerangka kerja, yang
mampu dalam hal pemasaran, melibatkan bimbingan atau
serta mereka memiliki pengarahan suatu kelompok orang-
kemampuan dalam orang kearah tujuan-tujuan
mengembangkan usaha mereka organisasi atau maksud-maksud
kedepannya. yang nyata. Manajemen adalah
3. Masalah lain dari Dinas suatu kegiatan, pelaksanaan adalah
Koperasi dan UMKM Kota “managing” pengelolaan, sedangkan
Pekanbaru yaitu Kurangnya pelaksanaannya disebut manajer
perlindungan atas ide-ide dan adalah pengelola.
produk-produk yang dihasilkan
oleh UMKM dan sektor Menurut Nickels, McHugh dan
informal serta kebijakan McHugh dalam Sule dan Kurniawan
pemerintah maupun pengaturan (2008:5) mengemukakan
yang mendukungnya belum manajemen adalah sebuah proses
secara maksimal mendukung yang dilakukan untuk mewujudkan
pengembangan UMKM tujuan organisasi melalui rangkaian
tersebut. Dinas Koperasi dan kegiatan berupa perencanaan,
UMKM Kota Pekanbaru dalam pengorganisasian, pengarahan dan
hal ini harus melakukan pengendalian orang-orang serta
pemantauan terhadap hasil-hasil sumber daya organisasi lainnya.
produk yang dihasilkan oleh
pelaku UMKM Kota Pekanbaru, Stoner dan Freeman dalam Wibowo
ini sangat berguna untuk (2011:1) manajemen merupakan
mempromosikan hasil produksi suatu proses menggunakan sumber
UMKM ke luar daerah maupun daya organisasi untuk mencapai
luar negeri. supaya dikenal oleh tujuan organisasi melalui fungsi
masyarakat banyak. Serta harus planning dan decision making,
adanya tanggung jawab pihak organizing, leading dan controlling.
dinas dan pemerintah Kota S P. Hasibuan dalam Samsudin
Pekanbaru dalam melindungi (2006:17) mengemukakan
produk-produk yang dihasilkan manajemen adalah ilmu dan seni
oleh pelaku UMKM Kota mengatur pemanfaatan sumber daya
Pekanbaru. manusia dan sumber-sumber lainnya
Berdasarkan berbagai fakta secara efektif dan efisien untuk
dan fenomena yang terjadi diatas mencapai suatu tujuan tertentu.
maka penulis mengambil judul Zainun (2004:11) manajemen dalam
penelitian “Manajemen Kinerja konsep populernya berarti suatu

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 6


upaya atau proses upaya seorang 4. Responsibilitas
pimpinan dengan satu kewenangan
tertentu untuk mewujudkan sesuatu 5. Akuntabilitas
tujuan tertentu dengan
3. Konsep Manajemen
memanfaatkan berbagai sumber
Kinerja
daya manusia yang berada di bawah
kekuasaannya. Armstrong dalam Wibowo
(2011:8) lebih melihat manajemen
Robbins dan Coultar dalam Wibowo
kinerja sebagai sarana untuk
(2011:2) manajemen sebagai suatu
mendapatkan hasil yang lebih baik
proses untuk membuat aktivitas
dari organisasi, tim, dan individu
terselesaikan secara efisien dan
dengan cara memahami dan
efektif dengan melalui orang lain.
mengelola kinerja dalam suatu
2. Konsep Kinerja kerangka tujuan, standar, dan
persyaratan-persyaratan atribut
Armstrong dan Baron dalam yang disepakati.
Wibowo (2011:7) kinerja
merupakan hasil pekerjaan yang Chang (2011:01)
mempunyai hubungan kuat dengan menyatakan bahwa manajemen
tujuan strategis organisasi, kinerja merupakan aktivitas untuk
kepuasan konsumen, dan memastikan bahwa tujuan
memberikan kontribusi pada organisasi secara konsisten dapat
ekonomi. dicapai secara efektif dan efisien.

Purwanto dan Sulityastuti Mahmudi (2005:5)


(2012:99) kinerja adalah manajemen kinerja adalah proses
keberhasilan (kesuksesan) suatu yang sistematik, artinya untuk
tindakan, tugas atau operasi yang memperbaiki kinerja diperlukan
dilakukan oleh orang, kelompok langkah-langkah atau tahap-tahap
orang, atau organisasi. yang terencana dengan baik.

Bangun (2012:231) kinerja Costello dalam Wibowo


(performance) adalah hasil (2011:9) menyatakan bahwa
pekerjaan yang dicapai seseorang manajemen kinerja merupakan
berdasarkan persyaratan tertentu dasar dan kekuatan pendorong
untuk dapat dilakukan dalam yang berada di belakang semua
mencapai tujuan yang disebut juga keputusan organisasi, usaha kerja,
sebagai standar pekerjaan (job dan alokasi sumber daya.
standar) .
Wibowo (2009:7)
Menurut Agus Dwiyanto manajemen kinerja adalah
(2006:50) bahwa mengukur kinerja manajemen tentang menciptakan
organisasi publik berdasarkan hubungan dan memastikan
indikator sebagai berikut : komunikasi yang efektif.

1. Produktifitas Menurut wibowo (2009:11)


manajemen kinerja bekerja atas
2. Kualitas Layanan prinsip dasar yang dapat dijadikan
3. Responsivitas

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 7


acuan bersama agar dapat jumlah yang sedikit dan akhirnya
mencapai hasil yang diharapkan. menjadi banyak. Penarikan sampel
bola salju ini mempunyai beberapa
Menurut wibowo (2011:21) tahapan. Pertama, menentukan satu
cakupan manajemen kinerja atau lebih responden untuk di
meliputi kegiatan menganalisis wawancarai. Responden tersebut
tujuan unit kerja dan memastikan berperan sebagai titik awal
bahwa terdapat hubungan dengan penarikan sampel selanjutnya.
tujuan menyeluruh organisasi, Responden selanjutnya di tetapkan
menganalisis keterampilan pekerja berdasarkan petunjuk responden
dan penugasan yang diberikan sebelumnya. Jelaslah bahwa
dalam kaitannya dengan tujuan petunjuk tersebut di berikan
unit kerja. menyangkut mereka yang dapat
memberikan informasi mengenai
METODE PENELITIAN
permasalahan penelitian. Kemudian
1. Jenis Penelitian peneliti mewawancarai responden
tersebut, dan demikian selanjutnya
Metode penelitian yang sampai pada satu saat di mana
digunakan dalam penelitian ini peneliti memutuskan bahwa jumlah
adalah metode penelitian deskriptif responden telah mencukupi. Adapun
kualitatif. Sugiyono dalam Pasolong yang menjadi informan penelitian
(2012:161) kualitatif merupakan dalam penelitian ini yaitu :
metode penelitian yang di gunakan
untuk meneliti pada kondisi objek a. Sub bagian kepegawaian
alamiah, sebagai lawannya adalah umum dan perlengkapan Dinas
eksperimen, dimana peneliti adalah Koperasi dan UMKM Kota
sebagai instrumen kunci, teknik Pekanbaru.
pengumpulan data dilakukan secara b. Sub bagian penyusunan
triangulasi (gabungan), analisis data program Dinas Koperasi dan
bersifat induktif, dan hasil penelitian UMKM Kota Pekanbaru.
kualitatif lebih menekankan makna c. Seksi pengembangan sarana
dari pada generalisasi. dan prasarana UMKM Dinas
Koperasi dan UMKM Kota
2. Lokasi Penelitian Pekanbaru.
d. Staf Sekretariat Dinas
Penelitian dilakukan di Kota Koperasi dan UMKM Kota
Pekanbaru yaitu pada Dinas Pekanbaru.
Koperasi dan UMKM Kota e. Pelaku UMKM Kota
Pekanbaru. Pekanbaru.
3. Informan Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode Snow Ball Untuk menghimpun semua
Sampling (sampel bola salju) yaitu data yang di perlukan dalam
suatu teknik penarikan sampel yang penelitian ini, maka di gunakan
menyerupai bola salju, yaitu teknik pengumpulan data.
semakin lama menggelinding Penelitian lapangan yakni
semakin besar. Dimulai dengan kegiatan menghimpun data di

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 8


lapangan dengan menggunakan alat adalah pengumpulan data melalui
pengumpul data sebagai berikut : dokumentasi tidak kalah
pentingnya dengan metoda
a. Observasi (pengamatan) pengumpulan data yang lain, yaitu
mencari data mengenai hal-hal
Observasi menurut Young
atau variabel yang berupa catatan-
dan Schmidt dalam Pasolong
catatan, transkrip, buku, surat
(2012:131), adalah sebagai
kabar, majalah , prasasti, notulen
pengamatan sistematis berkenaan
rapat, agenda, dan sebagainya.
dengan perhatian terhadap
fenomena-fenomena yang 5. Jenis dan Sumber Data
nampak. Perhatian yang di a. Data Primer
maksud adalah harus di berikan Sebagai data primer dalam
kepada unit kegiatan yang lebih penelitian ini yaitu data yang
besar atau lebih luas pada diperoleh dari sumber informasi
fenomena-fenomena khusus yang atau informan penelitian melalui
di amati. wawancara mengenai Analisis
Manajemen Kinerja Organisasi
Dalam melakukan observasi
Dinas Koperasi dan UMKM
dalam kegiatan penelitian ada dua
Kota Pekanbaru.
indera yang sangat vital dalam
b. Data Sekunder
melakukan pengamatan yaitu
Yaitu data yang diperoleh
telinga dan mata. Kedua indera
dari sumber kedua atau sumber
tersebut harus benar-benar dalam
sekunder dari data yang kita
kondisi sehat.
butuhkan. Sumber data ini
b. Wawancara (interview) diperoleh dari jurnal atau
laporan-laporan penelitian
Menurut Pasolong terdahulu, buku-buku, internet,
(2012:137) wawancara adalah koran, Undang-Undang, renstra,
kegiatan tanya jawab antara dua lakip, dan sumber lainnya yang
orang atau lebih secara langsung. relevan dengan penelitian.
Pewawancara di sebut 6. Analis Data
interviewer, sedangkan orang
yang di wawancarai di sebut Dalam penelitian ini penulis
interviewee. Metode wawancara menggunakan metode penelitian
bisa di lakukan secara langsung deskriptif kualitatif, dimana dengan
(personal interview) maupun teknik pengumpulan data teknik
tidak langsung (telephone atau triangulasi. Triangulasi teknik
mail interview). pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan data dari berbagai
Wawancara di lakukan untuk teknik pengumpulan data dan
mendapatkan informasi yang lebih sumber data yang telah ada. Proses
akurat. Untuk memenuhi dalam analisis deskriptif kualitatif
penelitian yang di lakukan. yaitu data penelitiannya diambil dari
hasil wawancara, desain penelitian
c. Dokumentasi bersifat terbuka, proses yang lebih
Menurut Arikunto dalam penting dari hasil yang diperoleh,
Pasolong (2012:251) dokumentasi kemudian analisis data Chek, Re-

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 9


chek, Cross Chek yang dilakukan dikatakan baik apabila masyarakat
setelah data terkumpul. tidak kesulitan dalam mendapatkan
pelayanan, dalam arti masyarakat
HASIL PENELITIAN DAN merasa kepuasan dan senang
PEMBAHASAN menyelesaikan keperluan yang
berhubungan dengan pelayanan
A. Manajemen Kinerja Organisasi
publik pemerintahan.
Dinas Koperasi dan Usaha
3. Responsivitas
Mikro, Kecil dan Menengah
Responsivitas merupakan
(UMKM) Kota pekanbaru
kemampuan organisasi untuk
Melalui penelitian ini penulis mengenali kebutuhan masyarakat
ingin melihat Manajemen Kinerja mengenai masalah usaha masyarakat
Organisasi Dinas Koperasi, Usaha yang bersifat UMKM. Responsivitas
Mikro, Kecil dan Menengah juga menggambarkan kemampuan
(UMKM) Kota Pekanbaru, penulis organisasi dalam menyusun agenda
menggunakan indikator sebagai dan prioritas pelayanan dan
berikut : menggembangkan program-program
dalam mengembangkan UMKM yang
1. Produktifitas ada di Kota Pekanbaru, sehingga
Produktifitas tidak hanya mengukur dengan adanya kemampuan
tingkat efektifitas dan efesiensi organisasi ini dapat mengatasi atau
pelayanan Dinas Koperasi dan mengurangi masalah yang ada pada
UMKM kepada masyarakat. Namun, UMKM di Kota Pekanbaru.
produktifitas pada umumnya 4. Responsibilitas
dipahami dan lebih ditekankan pada Responsibilitas menjelaskan apakah
rasio antara input dan output. Input pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
merupakan segala hal yang digunakan sesuai dengan prinsip-prinsip
untuk menghasilkan output. Input administrasi yang benar atau sesuai
adalah sumber daya yang dimiliki dengan kebijaksanaan organisasi.
oleh organisasi hal ini salah satu Karena itu, responsibilitas bisa saja
faktor yang mempengaruhi kinerja suatu ketika berbenturan dengn
organisasi selain juga dipengaruhi respnsivitas, bisa saja mengorbankan
oleh proses administrasi dan responsivitas, bisa saja mengorbankan
manajemen yang berlangsung. Input responsibilitas manakala kebijakan
tersebut yaitu sumber daya manusia, dan prosedur administrasi yang ada di
sumber daya material dan mesin. dalam organisasi ternyata tidak lagi
2. Kualitas Layanan memadai untuk menjawab dinamika
Pelayanan yang baik dan berkualitas yang terjadi dalam pelayanan karena
merupakan faktor yang sangat seringkali dinamika yang ada di
diperlukan, terutama bagi organisasi pelayanan lebih cepat dari perubahan
publik. Kualitas layanan adalah hal organisasi.
paling dinilai oleh masyarakat. 5. Akuntabilitas
Apakah kualitas layanan itu baik,
ataupun buruk dapat terlihat dari Akuntabilitas merupakan
kepuasan masyarakat sebagai berfungsinya seluruh komponen
penerimaan layanan terhadap aparatur penggerak jalannya kegiatan
pemerintahan yang bertindak sebagai organisasi, sesuai tugas dan
pemberi layanan. Kualitas layanan kewenangannya masing-masing.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 10


Akuntabilitas sebagai kewajiban dari
individu-individu atau kelompok- PENUTUP
kelompok organisasi yang A. Kesimpulan
dipercayakan untuk mengelola
sumber-sumber daya publik dan yang Berdasarkan hasil penelitian
bersangkutan dengannya untuk dapat dan pembahasan yang dikemukakan
menjawab hal-hal yang menyangkut di dalam BAB III tersebut maka
pertanggung jawabannya. dapat diambil kesimpulan tentang
Manajemen Kinerja Organisasi
B. Faktor-Faktor Yang Dinas Koerasi dan UMKM Kota
Mempengaruhi Manajemen Pekanbaru, yaitu:
Kinerja Organisasi Dinas
Koperasi dan UMKM Kota 1. Manajemen Kinerja Dinas
Pekanbaru Koperasi dan UMKM Kota
a. Faktor Internal Pekanbaru bisa dikatakan belum
1. Kuantitas dan Kualitas cukup baik, hal ini disimpulkan
Sumber Daya Manusia Produktifitas, Kualitas Layanan,
Sumber Daya Manusia merupakan Responsivitas, Responsibilitas
instrumen penggerak utama suatu dan Akuntabilitas. Karena
organisasi, karena tanpa adanya mereka belum maksimal dalam
pegawai tentu atifitas organisasi menangani keluhan dari
tidak dapat terlaksana. masyarakat, kondisi mereka
2. Motivasi Pegawai dalam memahami lapangan
Motivasi pegawai adalah hal yang belum cukup bagus. Seharusnya
mendorong diri dan hati seseorang mereka melakukan pembinaan
dalam menjalankan tugasnya untuk secara rutin bukan hanya di
mencapai tujuan. agenda saja tetapi rutin
b. Faktor Eksternal dilapangan.
1. Masyarakat 2. Faktor-faktor penghambat yang
Hambatan dari faktor eksternal mempengaruhi Manajemen
dalam penelitian ini adalah Kinerja Organisasi Dinas
masyarakat dilingkungan. Koperasi dan UMKM Kota
Masyarakat harus memperbaiki Pekanbaru yaitu dibagi menjadi
perilaku nya dimulai dari perilaku dua faktor internal adalah,
individu sampe dengan kelompok. kuantitas dan kualitas Sumber
2. Hasil Produk UMKM Daya manusia, dan Motivasi
Hasil dari produk UMKM menjadi Pegawai. Sedangkan faktor
faktor yang mempengaruhi eksternal adalah, Masyarakat, dan
manajemen kinerja organisasi Hasil Produk UMKM.
Dinas Koperasi dan UMKM Kota B. Saran
Pekanbaru, seperti yang diketahui 1. Manajemen Kinerja Organisasi
pelaku UMKM sudah sering diberi Dinas Koperasi dan UMKM Kota
pelatihan tetapi hasil produk Pekanbaru harus lebih
mereka belum bisa bersaing ditingkatkan lagi, apakah itu
dengan dunia luar, itu membuat pelayanan dalam merespon
Dinas mengulang-mengulang kebutuhan pegawai pada Dinas
menangani masalah produk maupun kebutuhan masyarakat
UMKM ini. Kota Pekanbaru, ataupun tentang
akuntabilitas pelayanan, supaya

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 11


pegawai senang dalam bekerja Purwanto & Sulistyastuti. 2012.
dan masyarakat benar-benar Implementasi Kebijakan
mendapatkan kebutuhan yang Publik. Yogyakarta: Gava
mereka perlukan dengan cepat. Media.
2. Sumber Daya Manusia pada Rivai, Veithzal & Deddy Mulyadi.
Dinas Koperasi dan UMKM Kota 2011. Kepemimpinan dan
Pekanbaru memang sudah Perilaku Organisasi. Jakarta:
banyak yang berpendidikan PT. RajaGrafindo Persada.
tinggi, namun ada beberapa yang Robbins, Stephen P. 2002. Versi
masih tamatan SLTA sederajat. Bahasa Indonesia Perilaku
Jadi diharapkan adanya perhatian Organisasi Edisi Kedelapan.
lebih untuk peningkatan Jakarta: PT. Prenhallindo.
kemampuan maupun keahlian Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen
mereka. Sumber Daya Manusia.
DAFTAR PUSTAKA Bandung: CV Pustaka Setia.
Sule, Erni Tisnawati & Kurniawan
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Saefullah. 2008. Edisi
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pertama Pengantar
Erlangga. Manajemen. Jakarta:
Kencana Prenada Media
Brantas. 2009. Dasar-Dasar
Group.
Manajemen. Bandung: PT. Remaja
Terry, G.R. 2003. Manajemen
Rosdakarya.
Dasar, Pengertian dan
Chang, R. 2011. Measuring Masalah. Jakarta: Bumi
Organizational Performance Aksara.
Mengukur Kinerja Thoha, Miftah. 2012. Perilaku
Organisasi. Jakarta: Ppm Organisasi Konsep Dasar
Manajemen. dan Aplikasinya. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Darmawan, Didit. 2013. Prinsip- Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja
Prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT
Surabaya: Pena RajaGrafindo Persada.
Semesta. Winardi, J. 2007. Teori Organisasi
Dwiyanto, Agus dkk. 2006. dan Pengorganisasian.
Reformasi Birokrasi Publik Jakarta: PT. RajaGrafindo
di Indonesia. Yogyakarta: Persada.
UGM Press. Wursanto, Ig. 2003. Dasar-Dasar
Dwiyanto, Agus. 2008. Mewujudkan Ilmu Organisasi.
Good Governance Melalui Yogyakarta: Andi.
Pelayanan Publik. Zainun, Buchari. 2004. Administrasi
Yogyakarta: UGM Press. dan Manajemen Sumber
Feriyanto, Andri & Endang Shyta Daya Manusia. Jakarta:
Triana. 2015. Pengantar Ghalia Indonesia.
Manajemen (3 in 1).
Yogyakarta: Media Tera. Dokumen
Pasolong, Harbani. 2012. Metode Laporan Akuntabilitas Kinerja
Penelitian Administrasi. Intansi Pemerintahan
Bandung: Alfabeta. (LAKIP) Dinas Koperasi dan

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 12


Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) Kota
Pekanbaru.
Renstra 2014 Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM)
Kota Pekanbaru.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM).
Website
Analisis_Kinerja_Dinas_Koperasi_U
saha_Mikro_Kecil_dan_Men
engah_di
Kota_Pekanbaru_Studi_Kas
us_Pelaksanan_Tugas_Poko
k_dan_Fungsi dalam.
www.academia.edu (diakses
pada tanggal 19 November
2015 pukul 14:00 Wib).
Dinas-koperasi-dan-umkm-kota-
pekanbaru-mencatat-
ratusan-koperasi-enggan-
melaporkan-data-terbaru.
www.riauaksi.com (diakses
pada tanggal 19 November
2015 pukul 14:00 Wib).

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 13

Вам также может понравиться