Вы находитесь на странице: 1из 13

ANALISIS PROFIL SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU

(STUDI KASUS DI SEKOLAH DASAR PERMATA BUNDA BANDAR


LAMPUNG)

Oleh

Nurul Afifa, Sudjarwo, Supomo Kandar


FKIP Unila : Jln. Prof.Dr.Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
+6281278397335
E-Mail: nurulafifaazhar@gmail.com

Abstract: Profile Analysis of Integrated Islamic Elementary School. The


aims of this study were to find out causes people (parents) were interested in
Islamic schools in particular Permata Bunda Integrated Islamic Elementary School
(IIES) Bandar Lampung City as a place of education for their children. The focuses
of this study were on the aspects of the human resource management (teachers
and students), the management of teaching and learning, the curriculum
management, and the management aspects of the school committee involvement.
Through qualitative approach (case study design), researcher collected data by
interviewing the parents of pupils of Permata Bunda IIES, School Principal,
Foundation Board of Daarul Hikmah shading the school, the teachers, and the
School Committee. Data were also collected by examining of school documents
and the documents of the school committee. Beside that, data were also collected
by observing directly to the school. The collected data were analyzed in
accordance with the management aspects of the focuses have been set to
determine the causes of the pick Permata Bunda IIES. Furthermore, the data were
compared for compliance with management theories in education. Theoretically
the society select Permata Bunda IIES due to theological and sociological motive,
the appeal of the school in the form of teachers' professional and highly dedicated
to the quality of Islamic education. Beside that learning process can increase
knowledge and createan Islamic student behavior. Then integrated curriculum of
the school can improve students' knowledge of religion, and active involvement of
the school committee to assist the implementation of quality learning.

Keywords: human resources management, curriculum management,


learning management.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab orang (orang tua)
yang tertarik di sekolah-sekolah Islam di Permata Bunda Pesantren Terpadu Dasar
tertentu (IIES) Kota Bandar Lampung sebagai tempat pendidikan bagi anak-anak
mereka. Satu fokus dari penelitian ini adalah pada aspek manajemen sumber daya
manusia (guru dan siswa), pengelolaan pembelajaran, pengelolaan kurikulum, dan
aspek manajemen keterlibatan komite sekolah.
Melalui pendekatan kualitatif (rancangan studi kasus), peneliti mengumpulkan data
melalui wawancara dengan orang tua murid Permata Bunda IIES, Kepala Sekolah,
Yayasan Dewan Daarul Hikmah shading sekolah, guru, dan Komite Sekolah. Data
juga dikumpulkan dengan memeriksa dokumen sekolah dan dokumen dari komite
sekolah. Selain itu data juga dikumpulkan dengan mengamati langsung ke sekolah.
Data yang terkumpul dianalisis sesuai dengan aspek manajemen satu fokus telah
ditetapkan untuk menentukan penyebab pick Permata Bunda IIES. Selain itu, data
dibandingkan untuk mematuhi teori manajemen dalam pendidikan. Secara teoritis
masyarakat pilih Permata Bunda IIES karena motif teologis dan sosiologis, daya
tarik sekolah dalam bentuk profesional guru dan berdedikasi tinggi terhadap
kualitas pendidikan Islam. Selain itu proses pembelajaran dapat meningkatkan
pengetahuan dan perilaku mahasiswa Islam createan. Kemudian kurikulum terpadu
sekolah dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang agama, dan keterlibatan
aktif dari komite sekolah untuk membantu pelaksanaan pembelajaran yang
berkualitas.

Kata kunci: manajemen sumber daya manusia, manajemen kurikulum, manajemen


pembelajaran.

Gejala eksistensi Sekolah Islam tingkatan tertentu telah mampu


Terpadu (SIT) sebagai suatu terobosan memberi kepuasan kepada
yang relatif baru dalam sistem pelanggan pendidikan dan oleh
pendidikan nasional menjadi menarik karenanya dapat dikatakan juga
dan penting untuk dipelajari karena laju bahwa SIT termasuk sekolah yang
pertumbuhan jumlah sekolahnya cukup bermutu. Pada sisi lainnya, kehadiran
pesat dan terdistribusi di hampir setiap SIT juga semakin mempermudah
kawasan. Selain yang sudah masyarakat dalam mengakses
bergabung dalam JSIT, masih terdapat layanan pendidikan.
sekolah yang belum bergabung dan
juga ada sekolah-sekolah swasta yang
dikelola masyarakat atau organisasi Sarjan (2011) mengatakan
berbasiskan keagamaan yang dari hasil diskusi antar pengurus
mengubah bentuk kurikulumnya JSIT, bahwa permintaan sekolah
menjadi kurikulum yang serupa dengan terpadu itu muncul karena
SIT seperti Sekolah Dasar keinginan dari masyarakat sendiri.
Muhammadiyah, Gunung Terang, Hadirnya SDIT merupakan jawaban
Tanjung Karang Barat, Bandar atas keinginan masyarakat untuk
Lampung. memiliki pendidikan yang Islami
tanpa mengurangi berbagai
Gejala seperti itu secara kompensasi lain.
langsung menunjukkan bahwa SIT
sangat diminati oleh masyarakat, Pernyataan Sarjan dan
sehingga semakin memperkuat Solekhun tersebut semakin
alasan untuk melakukan suatu memperkuat rasa ingin tahu (curiosity)
kajian ilmiah tentang mengapa atau tentang mengapa masyarakat
apa sebab terjadinya meminati SIT, padahal selama ini juga
kecenderungan masyarakat dalam sudah ada sekolah-sekolah yang
memilih sekolah tersebut. dikelola pemerintah yang berbasiskan
agama seperti
Pertambahan jumlah SIT
pada satu sisi dan perubahan
kurikulum beberapa sekolah pada
sisi lainnya hingga menjadi SIT,
dipastikan karena SIT diminati oleh
masyarakat, dan tumbuhnya minat
masyarakat itu paling tidak dapatlah
dikatakan bahwa SIT hingga
Madrasah Ibtidaiyah (MI), Terpadu dilihat dari mengapa atau apa
Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan sebab masyarakat tertarik
Madarasah Aliyah (MA). Gejala menyekolahkan anaknya ke SIT
ketertarikan masyarakat terhadap khususnya Sekolah Dasar Islam
Terpadu Permata Bunda (SDIT -PB)
SIT itu menarik dan penting untuk
Bandar Lampung. SDIT-PB dipilih
dipelajari dan agar diperoleh karena dianggap paling cocok untuk
pemahaman yang tepat yang mempelajari fenomena pertumbuhan
kemudian dapat dijadikan sebagai SIT, yang bahwa sekolah tersebut
bahan masukan lanjutan bagi para merupakan pelopor SIT di Bandar
pengambil kebijakan dalam bidang Lampung dan jumlah sekolahnya
pendidikan. sekarang sudah mencapai tiga
sekolah, masing-masing yaitu SDIT
Warga masyarakat tentu memiliki Permata Bunda di Kecamatan
sejumlah pertimbangan dalam Rajabasa, SDIT Permata Bunda II di
Kecamatan Telukbetung Utara, SDIT
memilih sekolah. Banyak faktor
Permata Bunda III di Kecamatan
yang memengaruhi seseorang Sukarame. Berdasarkan latar
untuk akhirnya sampai pada pilihan belakang, maka tujuan penelitian ini
sekolah yang tepat. adalah mendeskripsikan dan
menganalisis Profil Sekolah Dasar
Menurut Riza (2011) faktor-faktor Islam Terpadu (studi kasus SDIT
yang memengaruhi seseorang Permata Bunda Bandar Lampung) di
dalam memilih sekolah untuk tinjau dalam aspek-aspek sebagai
anaknya antara lain adalah : 1) berikut:
faktor si anak sendiri, 2) visi dan
misi sekolah, 3) porsi pendidikan 1) manajemen sumber daya
agama, 4) profil pendidik, 5) manusia (guru dan siswa), 2)
gedung dan fasilitas, 6) lokasi manajemen pelaksanaan kurikulum
sekolah dan lingkungan, 7) biaya dan proses pembelajaran, 3)
pendidikan, 8) ketertiban dan keterlibatan komite sekolah dalam
keindahan sekolah, dan 9) prestasi peningkata mutu pembelajaran, 4)
dan keberhasilan alumni. respon orang tua memilih SDIT
Permata Bunda untuk pendidikan
Selain faktor-faktor tersebut, anaknya.
sekarang ini status akreditasi
sekolah juga sudah menjadi bahan METODE PENELITIAN
pertimbangan bagi seseorang
dalam memilih sekolah. Sekolah
yang terakreditasi, apalagi yang Jenis penelitian yang dilaksanakan
nilai akreditasinya tinggi tentu oleh peneliti adalah penelitian
membuat minat masyarakat kualitatif yang bersifat deskriptif.
semakin besar untuk memilih Pada penelitian ini peneliti ingin
sekolah itu karena sekolah yang mengetahui Profil Sekolah Dasar
terakreditasi dengan nilai yang Islam Terpadu. Oleh karena itu
peneliti menerapkan jenis penelitian
tinggi hampir bersinonim dengan
kualitatif, menurut Moleong (2010)
mutu yang bagus. Selanjutnya,
penelitian kualitatif memiliki
dalam era keterbukaan ini, faktor karakteristik : 1) penelitian pada latar
manajemen juga memengaruhi alamiah, 2) manusia sebagai alat
seseorang untuk memilih suatu (instrumen), 3) metode kualitatif, 4)
sekolah. analisis data secara induktif, 5) teori
dari dasar (grounded theory), 6)
Peneliti merasa tertarik untuk meneliti deskripif, 7) lebih mementingkan
Analisis Profil Sekolah Dasar Islam proses daripada hasil, 8) adanya
batas yang ditentukan oleh fokus, 9) sekolah SDIT-PB. Untuk mengecek
adanya kriteria khusus untuk keabsahan data peneliti melakukan
keabsahan data, 10) desain yang dengan 1) derajat kepercayaan
bersifat sementara, dan 11) Hasil (credibility), 2) keteralihan
penelitian dirundingkan dan (tranferability), 3) kebergantungan
disepakati bersama. Berdasarkan (dependability), dan 4) kepastian
kriteria-kriteria tersebut, maka peneliti (confirmability). Selanjutnya proses
melaksanakan penelitian untuk penelitian yang telah peneliti
laksanakan mencakup hal-hal seperti
mendapatkan informasi yang akurat
yang dikemukakan oleh Moleong
mengenai Profil Sekolah Dasar Islam
(2010) terdapat empat tahapan, yaitu :
Terpadu. metode yang akan
1) tahap pra lapangan, 2) tahap
digunakan dalam penelelitian ini pekerjaan lapangan, 3) tahap analisis
adalah penelitian kualitatif. Penelitian data, dan 4) tahap pelaporan hasil
kualitatif dengan pendekatan penelitian.
fenomologis dipilih karena sesuai
dengan tujuan penelitian yakni untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
memeriksa secara rinci fenomena
sosial yang terjadi secara nyata dan
apa adanya (Dimyati : 1997). Hasil Penelitian

Sedangkan rancangan penelitian yang Manajemen Sumber Daya


dilaksanakan adalah rancangan studi Manusia (Guru dan Siswa)
kasus, karena studi kasus merupakan
strategi yang cocok bila pokok Manajemen SDM ini dilakukan oleh
pernyataan suatu penelitian dipilih sebuah tim manajemen mutu yang
dengan tujuan untuk memperoleh terdiri dari orang-orang yang ahli dalam
jawaban atas pertanyaan how dan bidangnya. Eksistensi tim penjaminan
why (Yin, 1997). sehingga dapat mutu ini merupakan syarat untuk
diperoleh gambaran mengenai Analisis mendirikan Sekolah Islam Terpadu
Profil Sekolah Dasar Islam Terpadu ( (SIT). Tim penjaminan mutu tersebut
SDIT Permata Bunda di Rajabasa memiliki tugas dalam mengendalikan
Bandar Lampung). Menurut Miles dan mutu sekolah secara keseluruhan,
Huberman (1992) sumber data dalam termasuk dalam perekrutan guru dan
penelitian kualitatif adalah manusia siswa. Bahkan kepala sekolah sendiri
dan bukan manusia. Dalam penelitian tidak berperan lebih besar dari tim
ini, manusia atau orang-orang yang tersebut dalam hal penjaminan mutu.
dijadikan sebagai sumber data Kepala sekolah hanya berbuat dalam
(informan) adalah Ketua Yayasan hal teknisnya saja, tidak dalam
Darul Hikmah (Pengelolaa Yayasan), menetapkan kebijakan-kebijakan.
Kepala Sekolah SDIT Permata Bunda, Dalam perekrutan guru dan siswa di
Tim Penjaminan Mutu bidang SDIT Permata Bunda didasarkan atas
pengembangan pendidikan SDIT-PB, beberapa kriteria sebagimana yang
guru, dan orang tua murid SDIT terangkum dalam gambar 1 diagram
Permata Bunda. Sedangkan sumber konteks
data non-manusia adalah berupa
dokumen dalam bentuk tulisan dan manajmen sumberdaya manusia
dokumen dalam bentuk gambar atau dibawah ini.
foto.

Penelitian ini menggunakan 3 teknik


yang akan digunakan dalam
pengumpulan data. Ketiga teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data
adalah: wawancara dengan informan,
pengamatan atau observasi lingkungan
sekolah dan penelusuran dokumen di
Manajemen SDM
Guru (Tim Penjamin Mutu) Peserta
Didik

Baca Alquran baik Diterima melalui


Tahsin dan Tahfidz Tes
baik kesiapan mental
Minimal hafal 2 juz untuk belajar
minimal S1 (umum) Orang tua
minimal D1,D2,D3 diwawancarai untuk
(tahfidz, tahsin) mengetahui kondisi
profesional, anak
pelatihan, workshop siswa kelas 1,2, dan
penuh 3 pola belajarnya
tanggungjawab sambil bermain
ikhlas sepenuh hati tetapi dalam
pengawasan guru .

Gambar 1. Diagram konteks manajemen sumber daya manusia

Manajemen Pelaksanaan Kurikulum dan Pembelajaran

Kurikulum yang dipergunakan di SDIT-PB adalah kurikulum gabungan


antara kurikulum nasional dengan kurikulum khusus dari Sekolah Islam
Terpadu.Semua mata pelajaran dan kegiatan di sekolah tidak terlepas dari bingkai
ajaran dan pesan nilai-nilai Islam). RPP untuk dibuat sendiri oleh pihak sekolah
(guru) secara kreatif dan inovatif. RPP yang dibuat oleh para guru sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan aturan dari SIT.
Ditinjau dari aspek manajemen yang dilakukan oleh kepala sekolah, pelaksanaan
pembelajaran selalu dipantau atau dikontrol setiap akhir bulan dengan mengadakan
rapat koordinasi dengan para guru. Dari proses perencanaan hingga ke aplikasi
kurikulum dalam bentuk pembelajaran ternyata hasil (output) atau implikasinya
sangat menggembirakan. Ini dapat dilihat pada gambar 2 tentang diagram
kontek manajemen kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran berikut ini.
KTSP
Kurikulum
Nasional

Kurikulum Islam
Terpadu

Perencanaan
Kepala Proses
Sekolah Pembelajaran
dan guru Pelaksanaan

Evaluasi

Kreatifitas
Guru

Character Kompetensi
Building (Prestasi
Kecerdasan Siswa)
holistik (ESQ)
yang
seimbang

Gambar 2. Diagram konteks manajemen kurikulum dan pembelajaran

Dari gambar 2. Diagram konteks diatas suasana dan kondisi transparan,


dapat diartikan bahwa hasil proses akuntabel, dan demokratis dalam
pembelajaran di SDIT Permata Bunda penyelenggaraan dan pelayanan
didasarkan pada pembentukan karakter pendidikan yang bermutu di satuan
(Character Building) yang pendidikan; dan salah satu peran dari
menyeimbangkan kecerdasan spiritual,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan
Komite Sekolah adalah sebagai
intelektual. Pembentukan kecerdasan pendukung (supporting agency),
–kecerdasan tersebut diberikan dalam baik yang berwujud finansial,
porsi yang sama pada setiap kegiatan pemikiran maupun tenaga dalam
pembelajaran, yang pada akhirnya penyelenggaraan pendidikan di
berdampak kepada kompetensi siswa satuan pendidikan. Keterlibatan komite
sehingga melahirkan prestasi siswa. sekolah di SDIT Permata Bunda dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Keterlibatan Komite Sekolah
Dalam Peningkatan Mutu
Pembelajaran

Salah satu tujuan pembentukan komite


sekolah ialah untuk menciptakan
Keterlibatan Komite Sekolah

Peran Fungsi

Mendukung Melakukan kerjasama


penyelenggaraan dengan instansi-instansi dan
pendidikan perusahaan

Mendukung Menggalang dana untuk


program-program pembiayaan
sekolah penyelenggaraan pendidikan

Mengontrol Membentuk dan melibatkan wali


penyelenggaraan murid dalam komite kelas
pendidikan
Mendorong tumbuhnya perhatian dan
komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan

Gambar 3. Diagram konteks Keterlibatan Komite dalam


Peningkatan Mutu Pembelajaran

Dari gambar diatas komite Sekolah di Respon Masyarakat (Orang tua)


SDIT-PB telah berperan dengan baik Memilih SDIT-PB untuk pendidikan
dan mendukung berbagai kegiatan anaknya.
sekolah sehingga proses pelaksanaan
pembelajaran berlangsung dengan
lebih baik. Komite sekolah telah
Masyarakat memilih SDIT-PB
banyak membantu dalam hal sebagai tempat pendidikan bagi
pengadaan sarana pendidikan seperti putra-putrinya disebabkan oleh
kertas display, Lembar Kerja Siswa, beberapa faktor: 1) faktor dalam diri
perlengkapan kebersihan, bahkan juga masyarakat (orang tua), 2)faktor
membantu untuk pengadaan air minum sekolah, 3) faktor Visi Sekolah, 4)
dan pembuatan taman kelas. Selain faktor Kurikulum, 5) faktor guru, 6)
itu, komite sekolah juga sangat faktor proses pembelajaran, 7)
mendukung kegiatan atau acara-acara faktor lulusan. Faktor-faktor tesebut
seperti “Family Day”, “Workshop dapat dideskripsikan pada gambar
Orangtua dan Guru”, dan
berikut ini :
“Pembelajaran Out-door”. Menurut
kepala sekolah, keterlibatan komite
sekolah sudah sangat membantu
upaya sekolah dalam proses
pembelajaran. Keterlibatan komite
sekolah adalah komitmen awal antara
pihak orang tua dengan sekolah.
Respon Orang Tua Memilih Sekolah
Untuk Pendidikan Anaknya

Faktor-Faktor

Orang tua Sekolah (JSIT)


menginginkan: Visi Sekolah
-Anak paham agama Kurikulum
-Cerdasa ESQ Guru
-Sholeh dan berakhlak Pembelajaran
Mulia Lulusan

Gambar 4. Diagram konteks respon orang tua memilih


SDIT untuk pendidikan anaknya
Dari diagram konteks diatas dapat mewujudkan eksistensinya.
dideskripsikan bahwa faktor-faktor c) Sumber daya manusia adalah
orang tua memilih SDIT Permata potensi yang merupakan aset
Bunda pertama adalah faktor dalam dan berfungsi sebagai modal
diri orang tua sendiri. Orang tua (non material/non finansial) di
menginginkan anaknya paham dalam organisasi bisnis, yang
agama. SDIT Permata Bunda dapat mewujudkan menjadi
adalah sekolah yang tergabung potensi nyata (real) secara fisik
dalam jaringan sekolah Islam dan non-fisik dalam mewujudkan
Terpadu. Visi sekolahnya adalah eksistensi organisasi.
Berdasarkan pengertian tersebut
Integralitas pendidikan membentuk
dapat dikatakan bahwa sumber daya
generasi muslim yang cerdas
manusia adalah suatu proses
spiritual, emosional, dan intelektual. mendayagunakan manusia sebagai
tenaga kerja secara manusiawi, agar
Kurikulum yang digunakan adalah potensi fisik dan psikis yang
kurikulum terpadu, yaitu perpaduan
dimilikinya berfungsi maksimal untuk
antara kurikulum nasional yang
pencapaian tujuan organisasi
ditetapkan oleh pemerintah dengan
kurikulum dari Sekolah Islam Terpadu. (lembaga) dalam hal ini
Guru-guru di SDIT-PB membimbing sekolah.Bertitik tolak dari penjelasan
anak-anak secara Islami dan dengan tersebut maka para guru, karyawan
sentuhan hati. Kegiatan belajar lebih administrasi, kepala sekolah, dan tim
difokuskan pada proses, bukan pada penjaminan mutu yang bekerja di
hasil; yang oleh karena itu diyakini SDIT-PB (lembaga pendidikan)
hasil (output) akan menjadi baik. merupakan sumberdaya manusia
Lulusan SDIT-PB bermutu dan diterima yang bekerja secara bersama-sama
di sekolah-sekolah favorit pada jenjang untuk mencapai tujuan sekolah.
menengah. Secara keseluruhan, ditinjau dari
aspek manajemen SDM terhadap
Pembahasan para guru, mulai dari saat mereka
direkrut dan ditetapkan hingga
Manajemen Sumber Daya menjadi guru di SDIT-PB yang
Manusia (Guru dan Siswa) kemudian ditindaklanjuti dengan
pembinaan dan pemeberdayaan
berupa pelatihan-pelatihan; benar-
Para guru, karyawan administrasi,
benar telah melahirkan guru yang
kepala sekolah, dan tim penjaminan
berkualitas, guru yang memiliki
mutu yang bekerja di SDIT-PB kompetensi-kompetensi yang sesuai
(lembaga pendidikan) merupakan dengan tugasnya dan sesuai juga
sumberdaya manusia yang bekerja dengan visi dan misi sekolah.
secara bersama-sama untuk Sekalipun pendapatan para guru di
mencapai tujuan sekolah. SDIT- PB dibawah standar guru
PNS, yaitu sekitar dua juta rupiah
Hal ini sesuai dengan apa yang (guru tetap yayasan). Guru yang
telah diungkapkan Nawawi (2001) demikianlah yang telah memberi
mengenai sumber daya manusia, sebagian andil dalam pemunculan
ada tiga yaitu : “daya tarik” dari SDIT-PB terhadap
a) Sumber daya manusia adalah masyarakat sehingga warga
manusia yang bekerja di masyarakat atau orang tua siswa
lingkungan suatu organisasi memilih SDIT-PB sebagai tempat
(disebut juga personil, tenaga pendidikan bagi putra-putrinya.
kerja, pekerja atau karyawan).
b) Sumber daya manusia adalah
potensi manusiawi sebagai
penggerak organisasi dalam
Manajemen Pelaksanaan juga mampu menciptakan perilaku
Kurikulum dan Pembelajaran siswa yang lebih baik.

Hasil akhir atau kualitas terakhir yang Keterlibatan Komite Sekolah


bisa dicapai oleh peserta didik Dalam Peningkatan Mutu
tergantung pada kurikulum yang Pembelajaran
digunakan. Oleh sebab itu, dalam
perancangan kurikulum benar-benar Sekolah merupakan organisasi yang
harus dipertimbangkan tentang apa tidak dapat berdiri sendiri, tidak dapat
yang hendak dicapai, apa yang berkembang dan mencapai
hedak diperoleh, atau apa yang akan kemajuan tanpa keterlibatan dari
didapati oleh peserta didik setelah lingkungan. Sekolah merupakan
menjalani proses pendidikan nanti. organisasi yang tidak terpisahkan
Kurikulum yang diterapkan di SDIT- dari lingkungan. Menurut Hoy dan
PB ditinjau dari segi modelnya Miskel (2001), bahwa organisasi
termasuk sebagai Kurikulum memperoleh input dari lingkungan,
Humanistik , yaitu kurikulum yang melakukan proses transformasi,
mengutamakan proses kemudian menghasilkan output.
pembelajaran. Kurikulum Model sistem seperti ini merupakan
dikembangkan berdasarkan model sistem terbuka yang
kebutuhan peserta didik. Proses memandang organisasi tidak hanya
Pembelajaran (PBM) adalah dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi
peristiwa komunikasi dan interaksi juga tergantung pada organisasi itu
dua arah secara terencana dan sendiri.
bertahap antara pengajar dengan
pembelajar yang terjadi di suatu Peran serta masyarakat dalam
tempat dalam durasi dan waktu bidang pendidikan diatur dalam
tertentu dengan pelibatan berbagai Peraturan Pemerintah No.17 Tahun
macam sumberdaya. 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraa pendidikan
Keberlangsungan PBM di dalam sebagaimana tercantum dalam pasal
ruang kelas dimotori oleh guru yang 186, yang bahwa masyarakat dapat
qualified (bermutu). Guru berperan berperan serta dalam
sebagai nara sumber (menyampaikan penyelenggaraan pendidikan melalui
pengetahuan), sebagai fasilitator berbagai komponen masyarakat,
(menyediakan LKS), dan sebagai pendidikan berbasis masyarakat,
motivator (memacu siswa untuk belajar dewan pendiketerlibatan Komite
secara aktif). Kompilasi dari semua Sekolah di SDIT-PB telah
komponen di dalam sistem PBM di menyebabkan sekolah tersebut
SDIT-PB menghasilkan suatu mengalami peningkatan dalam mutu
situasi belajar yang hidup (aktif) proses pembelajaran dan pada
dan menyenangkan para siswa. akhirnya juga telah menimbulkan
Dalam situasi seperti itu, tujuan daya tarik dari sekolah tersebut
proses pembelajaran dapat dicapai terhadap warga masyarakat. Dengan
secara efektif. Keberhasilan kata lain Komite Sekolah telah ikut
pencapaian tujuan proses berandil dalam pembentukan “daya
pembelajaran ini sangat ditentukan tarik” dari SDIT-PB terhadap
oleh kemampuan guru dalam masyarakatdikan, dan komite
mengelola proses. sekolah/madrasah.

Akhirnya, proses pembelajaran di


SDIT-PB benar-benar suatu proses
yang mampu meningkatkan
pengetahuan siswa yang sekaligus
Respon Masyarakat (Orang tua) pembelajaran di sekolah. Kondisi ini
Memilih SDIT-PB untuk pendidikan disebabkan orangtua sangat
anaknya menyadari bahwa pendidikan agama
penting ditanamkan pada anak sejak
Orang tua atau masyarakat memilih usia dini. Kesibukan orangtua yang
SDIT-PB karena menginginkan anak- umumnya bekerja, baik ayah dan ibu
anaknya memahami agama, memiliki telah menyebabkan waktu untuk
kecerdasan spiritual, kecerdasan menanamkan ajaran agama dalam
emosional, dan kecerdasan intelektual keluarga sangat berkurang sehingga
yang berimbang, dan juga orangtua cenderung lebih
menginginkan anaknya sholeh dan mempercayakan pendidikan agama
berakhlak mulia. Pernyataan tersebut anak di sekolah.”
merupakan suatu dorongan yang
timbul di dalam diri orang tua siswa. SDIT-PB adalah sekolah yang
Para orang tua tergerak hatinya tergabung dalam Jaringan Sekolah
untuk menyekolahkan putra-putrinya Islam Terpadu (JSIT) Indonesia
sehingga kelak mereka (siswa) dengan nomor registrasi
diharapkan bisa memahami agama, 2.01.01.02.001. Dalam Anggaran
berakhlak mulia, menjadi anak yang Dasar (AD) JSIT pada bagian
sholeh serta memiliki kecerdasan- muqaddimahnya dikatakan:
kecerdasan dalam ranah spiritual, “Tugas penting sekolah yang harus
emosional, dan intelektual. Faktor diperankan pada kondisi bangsa
dorongan dari dalam diri masyarakat yang dilanda krisis multi dimensi ini
ini ternyata bersesuaian dengan fakta adalah membentuk sumberdaya
yang bahwa perkembangan atau manusia yang berkualitas demi
pertumbuhan jumlah sekolah-sekolah terwujudnya kepemimpinan masa
yang berbasiskan kepada nilai-nilai depan yang kuat. Pencapaian
Islam, khususnya SIT (Sekolah Islam target ini sangat ditentukan oleh
Terpadu) dipicu oleh permintaan dari
efektifitas penyelenggaraan dan
masyarakat yang sebagaimana telah
pengelolaan sekolah itu sendiri”
dikemukakan dalam bab I. Adanya
dorongan dari dalam diri orang tua
Dengan pernyataan yang termuat
untuk menyekolahkan putra-putrinya
dalam muqaddimah Anggaran Dasar
ke sekolah Islam, khususnya ke
JSIT tersebut menjadi jelas bahwa
SDIT-PB mencerminkan adanya
pertama Sekolah Islam Terpadu lahir
peningkatan kesadaran dalam
untuk merespon kondisi bangsa yang
beragama. Fenomena ini merupakan
dilanda krisis multi dimensi.
sebuah indikator semakin
Pernyataan tersebut bisa dijadikan
meningkatnya kesadaran para orang sebagai pembenaran atau bukti
tua akan pentingnya pendidikan terhadap adanya motif sosiologis atau
agama bagi anak-anaknya. Fathiyah motif sosiogenetik dari warga
(2007) menyatakan: masyarakat yang telah bergerak untuk
“Dewasa ini kesadaran akan mencari pendidikan yang lebih Islami
pentingnya penanaman nilai-nilai bagi anak-anak. Ke dua, karena SDIT-
agama pada anak sejak dini mulai PB tergabung dalam JSIT Indonesia,
meningkat. Salah satu indikatornya dengan sendirinya pernyataan
adalah adanya booming atau
tersebut berlaku bagi SDIT-PB. Ini
menjamurnya TK-TK yang bermuatan
bisa dilihat dari visi dan misi SDIT-PB
agama sejak tahun 1990-an. Ada
kecenderungan orangtua lebih memilih itu sendiri yang secara
menyekolahkan anak prasekolahnya di keseluruhannya diwujudkan dalam
TK yang bernuansa agama baik paruh bentuk kurikulum dan proses belajar
waktu atau seharian (fullday). Di TK mengajar (PBM). Di sinilah letak
bernuansa agama, anak-anak “daya tarik” dari SDIT-PB yang
diperkenalkan nilai-nilai agama secara bersesuaian atau cocok dengan yang
dini, terpadu dengan kegiatan diinginkan orang tua siswa.
SIMPULAN DAN SARAN terbukti bisa menghasilkan lulusan
yang bermutu dan diterima pada
Simpulan sekolah-sekolah lanjutan yang baik.
Keterlibatan Komite Sekolah di SDIT-
PB bisa dikatakan sangat aktif
Sekolah yang menerapkan
terutama dalam peningkatan mutu
manajemen sekolah yang baik tentu
pendidikan sehingga mutu sekolah
tidak terlepas dari peran Sumber
secara keseluruhan menjadi lebih
Daya Manusia dalam hal in adalah
baik. Dukungan dari Komite Sekolah
guru. Guru di SDIT-PB merupakan
sangat realitis dan berdampak pada
guru-guru yang berkualitas,
pemunculan daya tarik dari sekolah
berdedikasi tinggi terhadap
terhadap warga masyarakat.
pendidikan yang Islami. Mengajari
Kegiatan-kegiatan Komite Sekolah
dan mendidik siswa dengan sentuhan
berlangsung secara teratur,
hati, sabar dan penuh kasih sayang.
terprogram dengan baik dan hasilnya
Guru-guru mampu berperan sebagai
berdampak pada kulitas sekolah
motivator dan katalisator, mendorong
melalui penyediaan sarana-sarana
anak didik hingga bergairah dan aktif
pendidikan.
belajar. Selain itu manajemen sumber
daya manusia (Siswa), Peserta didik
di SDIT-PB didik sangat baik Dari kajian empirik, warga
sehingga setiap siswa yang masyarakat memilih Sekolah Islam
mengenyam pendidikan di SDIT-PB Terpadu karena ada dua motif.
bisa memenuhi harapan orang tua Pertama adalah motif teologis,
yaitu menjadi anak-anak yang yaitu suatu motif yang mendorong
berakhlak mulia, paham ilmu agama, orang-orang untuk merealisasikan
dan terlebih lagi anak-anak mau norma-norma sesuai dengan
menjalani seruan-seruan agama
ajaran agama. Ke dua adalah
dengan baik tanpa dipaksa oleh
motif sosiologis, yaitu suatu motif
orang tua. Dengan kata lain
yang berasal dari situasi
performa seorang siswa SDIT-PB
lingkungan tempat orang-orang
itu mampu menggugah rasa
berada dan berkembang. Situasi
orang-orang untuk memilih SDIT-
lingkungan yang memburuk yang
PB sebagai tempat belajar bagi
diindikasikan oleh degradasi moral
putra-putrinya.
Kurikulum yang diterapkan di SDIT-
atau kemerosotan akhlak dalam
PB berupa kurikulum terpadu, yaitu lingkungan warga masyarakat
perpaduan KTSP dengan kurikulum telah mendorong mereka untuk
dari SIT. Dengan kurikulum terpadu merespon situasi yang buruk itu
ini para orang tua merasa puas dengan cara menyekolahkan
karena anak-anak mereka selain anak-anak mereka ke lembaga
cerdas secara intelektual juga cerdas pendidikan yang bebasiskan
secara emosional, cerdas dalam ajaran agama.
agama, dan cerdas secara sosial. Ini
terjadi karena model kurikulum yang Saran
dipakai adalah kurikulum humanistik,
kurikulum yang lebih mementingkan
aspek kemanusian peserta didik Pemerintah atau instansi yang
dalam proses belajar mengajar. terkait dengan pendidikan atau
siapapun yang bermaksud hendak
Pelaksanaan Pembelajaran di SDIT- mendirikan sekolah untuk
PB. yang diterapkan mampu kepentingan orang banyak
meningkatkan pengetahuan siswa disarankan untuk menerapkan
dan mampu menciptakan perilaku kurikulum terpadu karena dengan
siswa yang lebih baik. . Proses kurikulum terpadu dan ditambah lagi
pembelajaran yang diterapkan dengan proses pembelajaran yang
aktif bisa memperbaiki kualitas Sekolah”, “Jaringan Komite Sekolah
peserta didik, baik dari segi intelektual Islam Terpadu”, atau yang lainnya
maupun dari sisi emosional, sisi yang bertujuan untuk saling berbagi
agama dan sisi sosiologis. Kepada informasi dan pengalaman sesama
Komite Sekolah SDIT-PB komite sekolah dalam kerangka
disarankan untuk terus memperbaiki mutu pendidikan
meningkatkan kiprahnya dalam secara keseluruhan dan
memperbaiki mutu pendidikan melalui berkelanjutan.
pembentukan organisasi baru,
misalnya “Forum Komunikasi Komite

DAFTAR RUJUKAN

Dimyati,M., 1997. Penelitian Kualitatif. Program Pascasarjana, IKIP Malang,


Malang.

Fathiyah, Kartika Nur. 2007. Problem, dampak, dan solusi transformasi


nilai-nilai Agama pada anak prasekolah, Dinamika Pendidikan
No1/Th.XIV/hal 102-107.

Hoy, W.K dan Miskel, C.G., 2001. Educational Adminitration, Theory,


Reserch, and Practice. McGraw-Hill.Singapore.

Miles, BM., dan Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif,


Penerjemah Rohadi, R.T., Universitas Idonesia, Jakarta.

Moleong , Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Edisi Revisi)


Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nawawi, Hadari, H., 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia,


Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Riza. 2011. Sekolah Ideal Dalam Pendidikan, http://muhammad-


riza.blogspot.com 2010/03/sekolah-ideal-dalam-
pendidikan.html.diaksesl 1-10-2011.

Sarjan, 2011. Permintaan Sekolah Islam Terpadu Meningkat, http://www.


solopos. com/2011/09/16/meningkat-permintaan-sekolah-islam-
terpadu-di -soloraya-115737.diakses 2-10-2011.

Yin Robert, K 1997. Studi kasus (Desain dan Metode), Raja


GrafindoPersada, Jakarta

Вам также может понравиться