Вы находитесь на странице: 1из 7

Kebijakan dan Manajemen Publik

Volume 1, Nomor 1, Februari 2015

Studi Deskriptif Tentang Kuaitas Pelayanan di Rumah Sakit Umum Dr.


Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Pasca Menjadi Rumah Sakit Tipe B

Rizky Agustian Listiyono1


Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga

Abstract
Get hold of health services is one of the basic rights of the population of Indonesia, besides educational services and legal
protection. An easy health service is also expected to increase civil health level. Rumah Sakit Umum dr. Wahidin Sudiro Husodo
Kota Mojokerto is one of government service and it provides service in health services. Health services included in the essential
element in national development and poverty reduction. However, the reality of health services many still considered far from the
expectations of society. This fact shows that Rumah Sakit Umum dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto as one of the factors
which is being considered for heath service had to have a good quality service.The purpose of this research is to describe the health
services quality in Rumah Sakit Umum dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. To find out how is the health service quality in
Rumah Sakit Umum dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, five quality dimension are used, which ae tangible, reliability,
responsiveness, assurance, and empathy process.The conducted research uses public service theory and service quality theory. The
study uses a qualitative method and it is a descriptive type research. The location of the research is Rumah Sakit Umum dr. Wahidin
Sudiro Husodo Kota Mojokerto. The staffs of Rumah Sakit Umum dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto are used as the
informant according to their job descriptions as well as the customer of Rumah Sakit Umum dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota
Mojokerto who have experienced of the health service quality. Informant determination uses a purposive method. Data are being
collected by observing, in-depth interviews, and also documentation. Data analysis are done by using data reduction, data reviews,
and then conclusion was made.The research shows that the service quality of health services in Rumah Sakit Umum dr. Wahidin
Sudiro Husodo Kota Mojokerto towards the customers who experience the service provided have been able to provide satisfaction.

Key words:Health Service, Service Quality

Pendahuluan Pelayanan kesehatan publik merupakan sub bagian dari


Mendapatkan pelayanan kesehatan merupakan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
salah satu hak dasar penduduk Indonesia disamping pemerintah sebagai penyelenggara layanan publik.
pelayanan pendidikan dan perlindungan hukum. Kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia masih jauh
Kesehatan menjadi issu penting terkait dengan dampak di bawah standar, dibanding pelayanan kesehatan yang
akan perubahan lingkungan akibat perkembangan ada di sejumlaxsh negara berkembang lainnya.
dunia saat ini. Berkembangnya perindustrian sekarang Pernyataan itu mengemuka pada Seminar Internasional
membawa dampak yang negatif pada lingkungan yang bertajuk Interprofesional Relationship Education for
ditinggali masyarakat. Industri yang semakin Improving Health, yang digelar Sekolah Tinggi Ilmu
berkembang turut pula membawa dampak pada Kesehatan (STIKes) Fort de Kock Bukitinggi, di Hotel
kesehatan. Indonesia sendiri masih termasuk dalam The Hills Bukittinggi. Seminar Internasional ini
Negara dengan industry yang baru berkembang. dimaksudkan guna mempersiapkan diri bagi STIKes
Negara yang mengalami masa perkembangan industry Fort de Kock Bukitinggi untuk membuka kelas
mempunyai lingkungan yang buruk disebabkan oleh Internasional. Sejumlah professor dan doktor dari
kegiatan industry yang tidak disertai pengelolaan Internasional dihadirkan sebagai keynote speaker.
lingkungan dan penanggulangan dampak lingkungan Seperti Prof. Dave Holmes R.N.Ph.D (Assiate Dean
secara tepat. Beragam penyakit dengan mudah Ottawa University Kanada), Dr. Surasak Soonthorn
menyebar dan membuat masyarakat mudah terkena (Boromarajonani Nursing Collage Saraburi Thailand),
penyakit. Hal ini membuat masyarakat membutuhkan serta Prof. Siswanto Wilopo (Ketua Prodi S2 IKM FK
suatu pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai Universitas Gadjah Mada Yogyakarta). Menurut
dengan hak dasar yang dimiliki warga Negara Surasak Soontorhn suatu pelayanan kesehatan harus
Indonesia. Pemerintah sebagai penyelenggara adil dan tidak boleh membedakan pasien pasien dari
pemerintahan sudah tentu harus turut andil dalam segi agama, suku, ras, golongan dan jumlah
menanggapi permasalahan yang ada dalam masyarakat penghasilan. Sementara di Indonesia sendiri, pelayanan
dengan cara menyelenggarakan pelayanan publik bagi kesehatan masih membeda-bedakan antara pasien yang
masyarakat.

1
Kebijakan dan Manajemen Publik
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014

berpenghasilan dengan pasien yang kurang kelas rumah sakit Umum dari rumah sakit tipe C
berpenghasilan. menjadi rumah sakit tipe B, tentunya rumah sakit
tersebut harus memiliki mutu pelayanan yang lebih
Rumah sakit sebagai tingkat pelayanan baik, terutama kemudahan dalam mendapatkan
lanjutan setelah puskesmas tentunya harus mempunyai pelayanan. Namun seringkali hal tersebut tidak
pelayanan yang lebih baik. Bukan hanya sebagai terealisasi pada pelayanan-pelayanan yang
penunjang kesehatan di dalam wilayah kecil seperti diselenggarakan pemerintah. Sering pula dijumpai
kecamatan, namun dalam cakupan lebih luas seperti rumah sakit daerah yang seharusnya mampu
kabupaten ataupun kota. Seseorang yang datang memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat justru
berobat ke rumah sakit mempunyai harapan tinggi akan tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal
pelayanan kesehatan yang diberikan. Karena ini tercermin dari tanggapan beberapa pasien yang
masyarakat beranggapan kualitas pelayanan rumah menyatakan terdapat beberapa perbedaan dari rumah
sakit pasti berkualitas dengan didukung fasilitas, sakit umum yang sebelumnya dengan rumah sakit yang
sumber daya manusia di rumah sakit lebih bisa sekarang.
menanggulangi masalah kesehatan mereka.
Perilaku para dokter yang sering datang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan terlambat membuat sehingga pasien datang lebih awal.
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan Hal ini bisa menunjukkan tingkat disiplin dan tanggung
kesehatan perorangan secara paripurna yang jawab pribadi masing-masing dokter dalam
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan melaksanakan tugas serta ketaatan terhadap aturan
rawat darurat. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang telah ditetapkan belum dilaksanakan dengan baik
yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua sehingga mengakibatkan masyarakat sebagai pasien
bidang penyakit. Hakikat dasar rumah sakit adalah pengguna jasa RSU merasa kecewa akibat
pemenuhan kebutuhan dan tuntutan pasien yang ketidakpastian pelayanan.
mengharapkan penyelesaian masalah kesehatannya
pada rumah sakit. Pasien memandang bahwa hanya Kedua masih terkait dengan masalah
rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan keterlambatan dokter dalam melayani pasien dan ini
medis sebagai upaya penyembuhan dan pemulihan atas bukan merupakan hal yang baru, bahkan sebelum RSU
rasa sakit yang dideritanya. Pasien mengaharapkan melakukan relokasi dan menjadi RSU tipe B. Hal ini
pelayanan yang siap, cepat, tanggap, dan nyaman menunjukkan lemahnya daya tanggap pihak RSU
terhadap keluhan penyakit pasien. dalam meningkatkan pelayanan yang prima bagi
pasien. Belum adanya tindakan yang pasti dalam
Dalam KMK No. 34 tahun 2010 tentang meningkatkan pelayanan atas perilaku para dokter.
klasifikasi rumah sakit dijelaskan bahwa rumah sakit Padahal pihak manajemen RSU sudah mempunyai
diklasifikasi menurut tugas, kelas dan cakupan wilayah wewenang yang lebih dalam menjalankan manajemen
kerjanya dalam menyelenggarakan pelayanan rumah sakit dengan adanya kebijakan BULD (Badan
kesehatan. Dalam pasal 4 Bab III KMK No.340 Umum Layanan Daerah).
tersebut dijelaskan bahwa terdapat 4 tipe rumah sakit
sesuai dengan kelas pelayanan dan cakupan wilayah Ketidakpastian waktu pelayanan disebabkan
pelayanan kesehatan yang diberikan. Terdiri dari karena keterlambatan dokter dalam melakukann
rumah sakit tipe A, Tipe B, Tipe C dan Tipe D. Rumah pelayanan kesehatan. walaupun sudah menjadi sumber
sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo adalah rumah keluhan pihak Rumah Sakit masih tidak memberikan
sakit umum bertipe B yang berada di ujung barat sanksi yang tegas karena mereka memaklumi profesi
perbatasan antara Kota Mojokerto dan Kabupaten dokter yang tidak hanya melayani satu tempat saja.
Mojokerto, tepatnya di kelurahan Surodinawan Selain keterlambatan dokter yang menjadi keluhan lain
Kecamatan Prajuritkulon yang merupakan sisi paling lamanya waktu pelayanan pada bagian lain seperti pada
barat kota yang berbatasan dengan kecamatan Sooko loket pendaftaran dan juga pada bagian pengambilan
kabupaten Mojokerto. Semula rumah sakit ini berada di obat. Bisa dikatakan kecepatan layanan menjadi hal
jalan Pahlawan di kelurahan Balongsari yang terletak yang paling dikeluhkan pengguna layanan kesehatan di
di Jantung Kota Mojokerto yang semula masih Rumah Sakit Umum dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota
merupakan rumah sakit dengan tipe C. Mojokerto.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Pentingnya penelitian ini adalah untuk


tahun 2004 tentang pemerintah daerah, maka mengetahui bagaimana kualitas pelayanan kesehatan di
pemerintah Kabupaten/Kota memiliki berbagai Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota
kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan Mojokerto pasca relokasi menjadi Rumah Sakit Tipe B
publik. Dalam hal ini pelayanan kesehatan harus
senantiasa ditingkatkan dengan tujuan memberikan Untuk menetapkan key informan penelitian,
pelayanan yang secara lebih merata dan berkualitas maka peneliti menggunakan teknik purposive dan
kepada seluruh lapisan masyarakat. Dengan naiknya berkembang ke arah snowball karena informan tersebut

2
Kebijakan dan Manajemen Publik
Volume 1, Nomor 1, Februari 2015

yang dianggap paling tahu tentang apa yang pelayanan dan juga kemampuan dalam melayani.
diharapkan. Dimana dalam penelitian ini informannya Berikut macam-macam dari pelayanan kesehatan :
adalah petugas pelayanan kesehatan RSU Dr. Wahidin
Sudiro Husodo Kota Mojokerto serta beberapa pasien a. Pelayanan kesehatan primer
penggun layanan di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Pelayanan kesehatan primer merupakan
Kota Mojokerto karena dianggap dapat pelayanan yang bersifat pelayanan yang bersifat
menggambarkan realita mengenai kualitas pelayanan dasar, merupakan rujukan pertama pelayanan
kesehatan yang diberikan. kesehatan yang mudah terjangkau oleh
masyarakat di lingkungannya dan dilakukan
Pelayanan Publik bersama masyarakat.
b. Pelayanan kesehatan sekunder
Pelayanan publik (public service) merupakan
Pelayanan kesehatan sekunder adalah pelayanan
salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara
yang lebih bersifat spesialis dan bahkan kadang
sebagai abdi masyarakat di samping abdi negara.
kala pelayanan subspesialis, tetapi masih terbatas.
Moenir dalam Setijanigrum menyatakan pelayanan
Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier
hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu
(secondary and tertiary health care), adalah
pelayanan merupakan proses. Sebagai proses,
rumah sakit, tempat masyarakat memerlukan
pelayanan berlangsung secara rutin dan
perawatan lebih lanjut (rujukan). Di Indonesia
berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang
terdapat berbagai tingkat rumah sakit, mulai dari
dalam masyarakat. Sedangkan menurut Setijaningrum
rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit
pelayanan publik (public service) merupakan salah satu
kelas A.
perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi
masyarakat disamping sebagai abdi negara. c. Pelayanan kesehatan tersier

Secara umum gambaran pelayanan publik Pelayanan kesehatan tersier adalah pelayanan
dapat dibedakan menjadi dua yakni pelayanan barang yang lebih mengutamakan pelayanan subspesialis
dan pelayanan jasa. Standar pelayanan merupakan serta subspesialis luas.
ukuran yang dibakukan dalam penyelengaraan Kualitas Pelayanan
pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan
Berbicara tentang kualitas, kata kualitas
atau penerima pelayanan beberapa tertuang dalam
sendiri memiliki banyak definisi yang berbeda mula,
Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2004.
yang konvensial hingga strategis.definisi konvesional
dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik
Pelayanan Kesehatan
suatu produk seperti kinerja (performance), keandalan
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep (reliability), mudah dalam penggunaan (easy of use),
yang digunakan dalam memberikan layanan kesehatan estetika(esthetics), dan sebagainya. Kualitas dalam
kepada masyarakat. Definisi pelayanan kesehatan definisi strategis berarti segala sesuatu yang mampu
menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo adalah sebuah memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan
sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya (meeting the needs of customers.
adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif(
peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia
Sedangkan menurut Levey dan Loomba (1973), (1995:467), kualitas diartikan sebagai “Tingkat baik
Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang buruknya sesuatu”. Kualitas jasa pelayanan sangat
diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam dipengaruhi oleh harapan konsumen atau pengguna
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan layanan. Harapan pengguna layanan dapat bervariasi
kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit antara pengguna yang satu dengan yang lainnya,
serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, walaupun semua pengguna tersebut diberikan
kelompok, atau masyarakat. pelayanan yang sama. Kualitas pelayanan sendiri
merupakan sesuatu yang abstrak yang tidak bisa dilihat
Kesehatan menurut UU no. 36/2009 tentang namun bisa dirasakan. Kualitas mungkin dapat dilihat
Kesehatan terdiri dari dua unsur yaitu “upaya sebagai suatu kelemahan disaat konsumen atau
kesehatan” & “sumber daya kesehatan”. Yang pengguna layanan mempunyai harapan yang terlalu
dimaksud dengan sumber daya kesehatan, terdiri dari tinggi atas pelayanan yang diberikan.
sumber daya manusia kesehatan (tenaga kesehatan
yaitu dokter, apoteker, bidan, perawat) & sarana Dalam kenyataan sebenarnya tidak mudah
kesehatan (antara lain rumah sakit, puskesmas, untuk mendeskripsikan kualitas secara tepat, tetapi
poliklinik, tempat praktik dokter). pada umumnya kualitas dapat dirinci seperti yang
disebutkan dalam LAN (Lembaga Administrasi
Pelayanan kesehatan juga terbagi ke dalam Negara) pada paragraf sebelumnya terdapat 9 kriteria
beberapa macam bentuk dan jenis yang berbeda tingkat tentang kualitas pelayanan.

3
Kebijakan dan Manajemen Publik
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014

Dalam perspektif lain yang umum digunakan tersebut berpengaruh pada harapan pelanggan dan
dalam mengukur kualitas pelayanan dengan kenyataan yang mereka terima. Jika kenyataanya
menggunakan instrumen SERVQUAL(Service pelanggan menerima pelayanan melebihi harapannya,
Quality). Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman maka pelanggan akan mengatakan pelayanannya
(1990:23) telah melakukan berbagai penelitian berkualitas dan jika kenyataannya pelanggan menerima
terhadap beberapa jenis jasa, sehingga selajutnya pelayanan kurang dari yang mereka harapkan, maka
dimensi tersebut difokuskan menjadi 5 dimensi kualitas pelanggan akan mengatakan pelayanannya tidak
jasa pelayanan yang digunakan oleh para pelanggan berkualiatas atau tidak memuaskan.
dalam mengevaluasi kualitas pelayanan yaitu :
Berdasarkan pada konsep tersebut Zeithaml,
1. Reliability, is ability to perform the promised Berry dan Parasuraman menyimpulkan tiga kondisi
service dependably and accurated. yang mengekspresikan kepuasan pengguna layanan
Yang dimaksud dengan Reliability adalah terhadap pelayanan yang diterima, yaitu :
kemampuan untuk menyelenggarakan pelayanan
secara handal dan akurat. Hal ini merujuk pada 1. When ES (Expected Service) > PS (Perceived
konsistensi penyelenggaraan layanan sesuai Service) / ES > PS
dengan apa yang telah dijanjikan. Kepastian Saat harapan (Expected Service) pengguna
dalam pelayanan merupakan sebuah keharusan layanan lebih besar daripada persepsi ( Perceived
sebab pada sisi inilah akan dibina rasa Service) terhadap pelayanan yang diperoleh
kepercayaan antara pengguna layanan dengan maka pengguna layanan akan merasa tidak puas
organisasi penyedia layanan. Oleh karenanya terhadap pelayanan.
konsistensi pelayanan merupakan sebuah kondisi 2. When ES = PS
yang hendaknya hadir dalam setiap Pada saat harapan pengguna layanan sesuai
penyelenggaraan pelayanan. dengan persepsi terhadap pelayanan yang
2. Responsiveness diperoleh maka pengguna layanan akan merasa
Responsiveness adalah kesediaan untuk puas
membantu pengguna layanan dan 3. When ES < PS
menyelenggarakan pelayanan tepat waktu. Hal ini Pada saat harapan pengguna layanan lebih rendah
merujuk pada ketanggapa dari petugas pelayanan dari persepsi terhadap pelayanan yang diperoleh,
dalam meningkatkan rasa kenyamanan pengguna maka hal tersebut menjadi kejutan yang
layanan. Meskipun organisasi publik tidak menyenangkan bagi pengguna layanan.
menghadapi masalah dengan kekhawatiran akan
kehilangan pelanggan akan tetapi dalam negara Kualitas adalah sesuatu yang abstrak yang
demokrasi masyarakat adalah fokus perhatian dari merupakan penilaian baik atau buruk dari sesuatu yang
penyelenggaraan pemerintahan. dirasakan. Kualitas sendiri didefinisikan sebagai
3. Assurance ukuran baik atau tidaknya sesuatu, kualitas pelayanan
Assurance adalah pengetahuan dan keramahan bisa didefinisikan sebagai baik atau buruknya
petugas pemberi layanan serta kemampuan pelayanan. Dasar penilaian kualitas atau Quality (Q)
mereka untuk menginspirasi kepercayaan dan merupakan sesuatu yang lebih obyektif didasarkan
kenyamanan bagi pengguna layanan. pada gap antara apa yang diharapkan atau Expected (E)
4. Empathy (perhatian) dan apa yang didapatkan perceived (P) jika
Didefinisikan sebagai respons afektif dan kognitif dirumuskan maka jika dirumuskan (Q=P-E). Jika
yang kompleks pada distres emosional orang lain. pelayanan yang didapat (P) melebihi apa yang
Empati termasuk kemampuan untuk merasakan diharapkan (E) maka bisa dikatakan pelayanan tersebut
keadaan emosional orang lain, merasa simpatik berkualitas (P>E). Dan sebaliknya jika pelayanan yang
dan mencoba menyelesaikan masalah, dan didapatkan (P) tidak sesuai dengan yang /diharapkan
mengambil perspektif orang lain. (E) maka kualitas pelayanan tersebut bisa dinilai buruk
5. Tangibles (bukti fisik) (P<E). Beberapa indikator meliputi Reliability,
Adalah fasilitas fisik, perlengkapan dan Responsiveness, Tangibles, Assurance dan Empathy
penampilan petugas pelayanan. Aspek ini yang digunakan dalam metode SERVQUAL digunakan
berkaitan dengan hal-hal yang terlihat dalam untuk menilai seberapa baik atau buruknya kualitas
pelayanan seperti fasilitas ruang tunggu, sistem pelayanan.
komputerisasi yang berjaring sehingga
memudahkan alur informasi dan lain sebagainya. Rumah Sakit Umum
Tentunya semakin baik bekerjanya alat-alat
Dalam Undang-Undang No. 44 tahun 2009
tersebut dan dapat diandalkan menurut persepsi
yang dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi
pengguna layanan maka akan mempengaruhi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
penilaian terhadap kualitas pelayanan.
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
Indikator kualitas pelayanan yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
dikemukakan oelh Zeithaml, Berry, dan Parasuraman

4
Kebijakan dan Manajemen Publik
Volume 1, Nomor 1, Februari 2015

rawat darurat. Di dalam KMK (Keputusan Menteri Merupakan rumah sakit yang masih termasuk
Kesehatan) No.340 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit, dalam pelayanan kesehatan tingkat tersier yang
dijelaskan rumah sakit dibedakan menjadi 2 yakni lebih mengutamakan pelayanan subspesialis. Juga
rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Yang menjadi rujukan lanjutan dari rumah sakit tipe C.
dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan c. Rumah Sakit tipe C
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
rawat darurat. Rumah sakit umum adalah rumah sakit Adalah rumah Sakit yang merupakan rujukan
lanjutan setingkat diatas dari dari pelayanan
yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua
kesehatan primer. Pelayanan yang diberikan
bidang dan jenis penyakit. Sedangkan yang disebut
sudah bersifat spesialis dan kadang juga
rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan subspesialis.
memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau
satu jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu,
golongan umur, organ atau jenis penyakit. d. Rumah Sakit tipe D

Rumah Sakit Umum mempunyai misi Merupakan rumah sakit yang menyediakan
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan pelayanan medis dasar, hanya sebatas pada
terjangkau oleh masyarakat dalam rangka pelayanan kesehatan dasar yakni umum dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas kesehatan gigi. Mempunyai fasilitas dan
rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya kemampuan pelayanan medis paling sedikit 2
pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil pelayanan medis dasar.
guna dengan mengutamakan penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu Kesimpulan
dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan Berdasarkan data yang telah disajikan,
upaya rujukan. dianalisis dan interpretasikan dapat diketahui bahwa
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah
Berdasarkan kelasnya rumah sakit umum sakit umum dr. Wahidin Sudiro Husodo harus melalui
dikatedorikan ke dalam 4 kelas mulai dari A,B,C,D beberapa proses. Mulai dari pendaftaran pada loket
Dimana untuk yang membedakan keempat kelas pendaftaran dengan menggunakan rujukan dari layanan
tersebut adalah sebagai berikut : kesehatan primer (puskesmas), mendapatkan pelayanan
medis ke poli yang dituju, kemudian jika dibutuhkan
a. Pelayanan medis perawatan lebih lanjut akan dilakukan rawat inap, jika
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan tidak maka berakhir pada pengambilan obat di bagian
c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis farmasi.
d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan
kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
rujukan
Rumah Sakit Umum dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota
e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan
Mojokerto tergolong kurang baik. Tidak semua aspek
f. Administrasi umum dan keuangan
yang diberikan dalam melakukan pelayanan kesehatan
mampu memberikan kepuasan kepada pengguna
Keempat kelas rumah sakit umum tersebut pelayanan kesehatan di rumah sakit Umum dr. Wahidin
mempunyai spesifikasi dan kemampuan yang berbeda Sudiro husodo namun pasien tetap mempercayakan
dalam kemampuan memberikan pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatannya di Rumah Sakit Umum dr.
keempat rumah sakit tersebut diklasifikasikan menjadi: Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Kekurangan
yang paling menonjol adalah pada variabel reliability
a. Rumah Sakit tipe A (kemampuan) terutama pada unsur kecepatan yang
dikarenakan keterlambatan dokter dan juga kekurangan
Merupakan rumah sakit tipe teratas yang tenaga kesehatan pada bagian loket pendaftaran dan
merupakan rumah sakit pusat dan memiliki farmasi(pengambilan obat).
kemampuan pelayanan medik yang lengkap.  Pada variabel kehandalan (reliability) pelayanan
Rumah sakit umum tipe A sekurang-kurangnya kesehatan Rumah Sakit Umum dr. Wahidin
terdapat 4 pelayanan medik spesialis dasar yang Sudiro Husodo Kota Mojokerto sudah bisa
terdiri dari : pelayanan penyakit dalam, kesehatan dikatakan kurang baik. Pelaksanaan pelayanan
anak , bedah dan obstetri dan ginekologi. sesuai dengan benar dan sesuai dengan prosedur
sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit umum dr.
Wahidin Sudiro Husodo. Petugas Rumah sakit
b. Rumah Sakit tipe B dinilai sudah bisa diandalkan dalam mengatasi
masalah kesehatan pasien. Namun masih belum

5
Kebijakan dan Manajemen Publik
Volume 1, Nomor 1, Januari 2014

bisa dihandalkan dalam hal kecepatan pelayanan hendaknya dilakukan penambahan tenaga
terutama pada bagian rawat jalan dan bagian kesehatan sesuai dengan kebutuhan terutama pada
farmasi atau pengambilan obat bagian farmasi dan juga pada loket pendaftaran.
 Pada dimensi responsiveness (daya tanggap) Memberikan jaminan kenyamanan berupa
petugas RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota kompensasi keterlambatan pelayanan kesehatan
Mojokerto sebagian besar sudah tepat dalam untuk menyiasati keluhan pasien akibat seringnya
mengatasi keluhan mengatasi keluhan pasien dokter yang datang terlambat dalam melakukan
melalui pemeriksaan kesehatan yang tepat. pelayanan kesehatan. Memberikan sanksi kepada
Petugas pelayanan RSU dr. Wahidin Sudiro para dokter yang datang terlambat untuk
Husodo Kota Mojokerto telah selalu siap untuk memberikan pelayanan kesehatan pada poli rawat
mengatasi keluhan para pengguna layanan jalan.
kesehatan.  Pada dimensi Responsiveness(daya tanggap) Pada
 Pada dimensi assurance (jaminan) meliputi sikap poli rawat jalan, untuk lebih bisa memberikan
yang ramah, terjaminnya kemampuan petugas pelayanan kesehatan yang lebih memperhatikan
pelayanan kesehatan. petugas pelayanan pasien. diagnosa bisa dilakukan tidak dengan
kesehatan RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo hanya melihat rekam medik namun juga
dinilai telah ramah dan sopan dalam menghadapi pemeriksaan dengan lebih mendalam sehingga
pasien. kemampuan dan keahlian dari para dokter diagnosa yang diberikan bisa lebih tepat. Perlu
dan perawat di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo lebih siapnya pihak rumah sakit untuk selalu siap
Kota Mojokerto telah dinilai mampu untuk dengan jumlah pasien yang bisa membludak
mengatasi keluhan kesehatan para pasien. aspek- setiap harinya dengan mennambahkan jumlah
aspek tersebut lalu membentuk kepercayaan tenaga pada masing-masing sektor yang dirasa
pasien atas kemampuan para petugas pelayanan di masih kurang.
RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo  Pada dimensi Assurance diperlukan sikap yang
 Pada dimensi empati (Emphaty) meliputi lebih ramah para petugas Pada bagian infomation
kepedulian dan kemudahan akses kepada petugas center agar masyarakat lebih bisa menangkap
pelayanan kesehatan RSU dr.Wahidin Sudiro informasi yang diberikan petugas informasi.
Husodo Kota Mojokerto. Petugas pelayanan Dengan sikap yang ramah maka pasien bisa
pelayanan RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo merasa selalu nyaman.
dinilai sudah cukup mempuyai kepedulian kepada  pada dimensi Tangibles (Bukti Fisik) dengan
pasien yang tercermin dari bentuk perhatian memperbaiki penataan ruang tunggu terutama
ketika melakukan pelayanan kesehatan baik pada pelayanan rawat jalan dengan membedakan
pemeriksaan medis di bagian rawat jalan maupun ruang tunggu per ruang poli pelayanan kesehatan
pada rawat inap. Kemudahan petugas untuk agar terlihat lebih tertata dan meningkatkan
dihubungi ketika ada keluhan juga dinilai sebagai kenyaman pasien. dan menata kembali ruang
bentuk kepedulian pihak RSU dr. Wahidin Sudiro tunggu pada loket pendaftaran agar tidak
Husodo untuk selalu siap guna kenyamanan mengganggu bagian lobby utama yang menjadi
pasien. jalur utama RSU dr. Wahidin Sudrio Husodo
 pada dimensi tangibles (bukti Fisik) meliputi Kota Mojokerto.
sarana dan prasarana dan penampilan fisik tenaga Daftar Pustaka
kesehatan RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota
Mojokerto. Kondisi fisik sarana dan prasarana Azwar, Azrul. 1995. Menjaga Mutu Pelayanan
yang disediakan oleh RSU Kota Mojokerto untuk Kesehatan : Aplikasi Prinsip Lingkaran
pasien rawat dan rawat inap jalan secara umum Pemecahan Masalah. Jakarta: Pustaka Sinar
sudah baik. mulai ruang tunggu, ruang pelayanan Harapan
kesehatan, peralatan dan penampilan fisik petugas Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan Good
yang mendapat nilai terendah pada ruang tunggu. Governance Melalui Pelayanan Publik.
Hal ini terjadi karena walaupun kondisi fisiknya Yogyakarta.
baik namun kurang dari sisi penataan ruangan Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik :
sehingga masih terlihat kurang rapi dan nyaman. Konsep, Dimensi, Indikator dan
Implementasinya. Jogjakarta: Gavamedia
Hardjosoedarmo, Soewarso. 2002. TQM. Yogyakarta:
Saran Andi Offset
Agar pengguna layanan kesehatan di Rumah Sakit Herdiansyah,Haris. 2010. Metodologi Penelitian
Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo dapat Kualitatif untuk Ilmu Sosial. Jakarta:
mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih Salemba humanika.
berkualitas maka saran yang dapat diberikan yaitu : Hermansyah, H.2009. Metode Penelitian Kualitatif,
 pada dimesnsi reliability yakni Untuk Seni dalam Memahami Fenomena
meningkatkan kecepatan pelayanan sesuai dengan Social.Yogyakarta: Greentea Publishing.
kebutuhan RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo

6
Kebijakan dan Manajemen Publik
Volume 1, Nomor 1, Februari 2015

Jasfar, Farida. 2005. Manajemen Jasa Pendekatan


terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia
Kartono, Kartini.2009. Pengantar Metodologi Riset
Sosial. Bandung: Mandar Maju
Levei dan Loamba dalam Stefanus, et.al. Implementasi
Kebijakan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Miskin Non Kuota
(JAMKESDA dan SPM), (Jurnal
Administrasi Publik)
Mattew & Huberman, A Michael. Analisis Data
Kualitatif : Buku Sumber tentang Metode-
Metode Baru. Jakarta: UI-Perss
Moenir, H.A.S. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di
Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remeja
Roesdakarya
Nawawi, Hadari. 1993. Metode Penelitian Bidang
Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press
Notoatmodjo, Soekidjo. 2008. Sosiologi Untuk
Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Parasuraman, et. Al. A Conceptual Model of Service
Quality and its Implications for Future
Research vo.64 (journal of marketing: 1988)
Parasuraman, et. Al. SERVQUAL: A Multiple-Item
Scale for Measuring Consumer Perceptions
of Service Quality vol.64 (journal of
retailing: 1988)
Patton, Michael Quinn. 2006. Metode Evaluasi
Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ratminto & Septi Winarsih, atik. 2005. Manajemen
Pelayanan dan Pengembangan Model
Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter,
dan Standar Pelayanan Minimal.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Setijaningrum, Erna.2009. Inovasi Pelayanan Publik.
Yogyakarta: Kanisius
Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1985. Metode
Penelitian Survei.LP3E
Sugiono.2009.Metode Penelitian Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfa Beta .
Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta.
Tjiptono & Diana, Anastasia. 2003. TQM Edisi Revisi.
Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, Fandy. 2004. Sevis, Quality, Satisfaction.
Jakarta: Andi.

Вам также может понравиться