Вы находитесь на странице: 1из 16

Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai Tahap Terapi Awal

Maloklusi Klas II Divisi 1

Muh. Harun Achmad


Peserta Pendidikan Dokter Gigi Spesialis
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Padjajaran Bandung, Indonesia

ABSTRACT
Malocclusion was a biological variation, which where happened deviate
from normal relations between teeth in one jaw arch and in the
contradictory jaw arch. Malocclusion was connected with thefunction
oftheface muscle, chewing muscles, andtongue muscles thatwas
abnormal. In a situation which anterior maxillary teeth were visible,
experienced pro verdigris, overbite, over jet that was too big, as well as
open bite. The main cause was possibly by disharmony of the relations
between oral and perioral muscles. One of the various early stages of
malocclusion in child therapy was mainly to correct the protrusive state
was the oral screen. This case study conducted to report the using of
oral screen as one of the effective equipment that was very easy using
to correct anterior maxillary teeth protrusive. The case represents a ten
years old boy with anterior maxillary teeth protrusive, malocclusion class
I division.1 that came to the FKG-UNPAD specialist dental clinic in
Bandung. Protrusive of the maxillary anterior teeth was the chief
complaint. Other complaints were, the lips could not close totally, and
could chew food well. In the early measurement, over jet was obtained
as big as J 3 mm, and overbite 8 mm. After using the oral screen for 4
months, the overjet became 9 mm, and overbite became 5 mm. from
this case, it can be concluded that therapy using oral screen for 4
months, 12 to 16 hours daily can improve the overjet and overbite of the
patient, improve profile of the patient, namely lips position, and its
relation to anterior teeth
Key word: Protrusive, oral screen, malocclusion
ABSTRAK
Maloklusi merupakan variasi biologi, yaitu terjadi penyimpangan dari
hubungan normal antara gigi-gigi dalam satu lengkung rahang maupun
dalam lengkung rahang yang berlawanan. Maloklusi berhubungan dengan
fungsi yang tidak normal dari otot wajah, otot-otot pengunyahan, dan otot-
otot lidah. Pada keadaan biasa nampak gigi-geligi anterior rahang atas
mengalami protrusi, overbite dan overjet yang terlalu besar, serta open bite.
Penyebab utamanya mungkin oleh ketidakharmonisan hubungan antara
otot-otot intra oral dan otot-otot perioral. Salah satu penanganan awal #
maloklusi pada anak, utamanya sebagai koreksi protrusif adalah alat oral
screen. Oral screen merupakan salah satu alat efektif yang paling mudah
digunakan untuk mengkoreksi protrusif gigi anterior rahang atas. Makalah
ini membahas tentang pemakaian oral screen pada koreksi protrusif gigi
anterior pasien anak. Studi kasus ini melaporkan seorang anak laki-laki
umur 11 tahun, dengan kondisi protrusif gigi anterior rahang atas, dengan
maloklusi klas II divisi 1 datang ke klinik spesialis Ilmu Kedokteran Gigi
Anak FKG-UNPAD Bandung, dengan keluhan gigi depan rahang atas lebih
maju ke depan, tampak bibir tidak menutup sempuma, serta keluhan fungsi
pengunyahan makanan. Pada pengukuran awal didapatkan overjet sebesar
13 mm, dan overbite 8 mm. Setelah pemakaian alat oral screen selama 4
bulan, didapatkan perubahan overjet menjadi 9 mm, dan overbite menjadi 5
mm. Dari hasil perawatan dapat disimpulkan bahwa perawatan yang
dilakukan pada pasien selama empat bulan dengan menggunakan alat oral
screen selama 12-16 jam sehari, terdapat perubahan bermakna secara
signifikan pada overjet maupun overbite pasien. Selain itu juga
menghasilkan perubahan bentuk profil wajah khususnya pada posisi bibir
dan hubungannya dengan gigi geligi anterior pasien.
Kata kunci: Protrusi, oral screen, maloklusi

Koresponden: Muhammad Harun Achmad, Peserta Pendidikan Dokter


:
Gigi Spesialis Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Padjajaran Bandung, Indonesia
PENDAHULUAN silang posterior, gigitan terbuka
Maloklusi menurut American anterior, dan protrusi gigi anterior
11
Academy of Pediatric Dentistry adalah atas.
ketidaksesuaian posisi gigi dan Oral screen adalah salah satu
rahang. Maloklusi merupakan kondisi alat efektif yang paling mudah
yang menyimpang dari tumbuh digunakan untuk mengoreksi protrusi
kembang yang normal dan dapat gigi anterior rahang atas. Alat ini
mempengaruhi self cleansing, diistilahkan sebagai physiologic
kesehatan jaringan lunak, appliance karena menyebabkan
pertumbuhan rahang, bicara, dan pergerakan gigi tidak dengan bantuan
12
penampilan. kawat, tetapi menghasilkan gaya yang
Etiologi maloklusi dapat menahan gigi anterior rahang atas
disebabkan oleh faktor herediter, dengan cara menekan perioral
cacat perkembangan, trauma, unsur musculature.
fisik, penyakit, malnutrisi, serta Menggunakan oral screen yang
kebiasaan buruk. Aktivitas orofasial dibuat sebagaimana mestinya setiap
yang abnormal merupakan penyebab malam dan ketika tidur bisa membantu
maloklusi yang paling sering ditemui. anak dalam membuat kompetensi bibir
Terjadinya maloklusi yang disebabkan yang lebih baik dan mengurangi
karena kebiasaan buruk dipengaruhi kecenderungan menggigit bibir (slack-
oleh tiga faktor, yaitu frekuensi, lipped) yang sering terlihat pada kasus
intensitas, dan durasi. Contoh open bite anterior, mengendalikan
kebiasaan buruk tersebut adalah kecenderungan lidah untuk mengisap
mengisap jari, mengisap dot/mainan, ke daerah openbite dan kemudian
mendorong Iidah, mengisap dan meningkatkan keseluruhan pola
menggigit pipi. Maloklusi yang mengunyah, Oral screen juga
disebabkan oleh satu penyebab yang mendorong lidah untuk menghisap ke
spesifik sangat jarang ditemui. Untuk arah lateral yang lebih efektif dalam
itu maloklusi seringkali disebabkan menyeimbangkan gerakan otot-otot pipi,
oleh I interaksi banyak faktor selama
membatasi seminimal mungkin
6
perkembangan. pergerakan otot mentalis pada bibir
Maloklusi pada anak dapat bawah sehingga membantu untuk
diamati sebagai keadaan gigi yang menormalkan pola mengunyah,
berjejal, gigitan silang anterior, gigitan menghalangi mouth breathing. Pola
pergerakan udarayang lebih normal merasa tidak nyaman saat menutup
melewati hidung akan terbentuk, dan mulut dan menekan mukosa. Oral
kekeringan rongga mulut serta odem screen, dapat terbuat dari bahan yang
pada gingiva yang terlihat pada hard maupun soft. Alat ini berfungsi
pasien mouth breathing akan paling baik apabila digunakan setiap
berkurang. Selain itu oral screen juga malam selama 12 sampai 14 jam. Alat
dapat berfungsi sebagai alat ini menekan gigi anterior dengan
pengingat bagi anak untuk latihan masa perawatan yang bervariasi dari
mengurangi kebiasaan buruknya yang 6 sampai 12 bulan. Anak-anak harus
4,5 diberi homewear chart untuk
diintruksikan oleh dokter gigi.
Pada makalah ini dibahas mengingatkan mereka menggunakan
4,5
mengenai kasus koreksi protrusi gigi alat ini.
anterior rahang atas dengan Menggunakan suatu pengukur
penggunaan alat oral screen. Boley setiap bulannya memungkinkan
pengurangan protrusif gigi (overjet)
TINJAUAN PUSTAKA dapat dilihat secara langsung oleh
Mengkoreksi protrusi dengan oral seorang dokter gigi pada saat
screen pemeriksaan. Pengamatan dan
Konstruksi oral screen yang pengukuran terhadap perubahan
baik akan memberikan efektivitas overjet sebulan sekali amat penting
pada pemakaian alat dan hasilnya. untuk melihat kemajuan pada tiap
Dengan teknik pembuatan yang kasus. Jika tidak timbul perubahan
benar akan sangat efektif daiam pada hubungan antar gigi insisif, kita
mengeliminasi disfungsi otot-otot dapat menduga bahwa alat tersebut
orofasial yang terjadi pada seorang tidak dipakai karena oral screen
4,5
pasien. memiliki efek mengurangi protrusi bila
4,5
Alat oral screen sangat efektif digunakan secara baik oleh anak.
dan efisien sehingga anak-anak dapat
menggunakannya di antara gigi dan Prosedur pembuatan oral screen
4,5
bibirnya. Perluasan oral screen dengan bahan akrilik
sampai pada sulkus vestibulum ke Pembuatan oral screen diawali
labial fold, dan tidak boleh mengenai dengan membuat 2 model gips rahang
daerah perlekatan otot, dan frenulum. atas dan rahang bawah, masing-
Bila akrilik terlalu luas, pasien akan masing sebagai model studi dan
model kerja. Selanjutnya kedua model gigi anterior rahang atas untuk
rahang atas dan bawah dioklusikan, pergerakan gigi yang telah ada sejak
lalu lilitkan rubber bands pada penyesuaian sebelumnya. Biasanya
keduanya. Setelah itu pada gigi tidak lebih dari 0,5 sampai 1 mm
45
anterior dan jaringan sekitarnya setiap kali penyesuaian.
diulasi dengan petrolatum. Tinfoil Alat yang tidak tahan panas
yang sangat tipis ditempelkan pada adalah yang paling mudah ketika
gigi anterior rahang atas dan rahang penyesuaian. Pada model gigi bagian
bawah. anterior rahang atas di-radir sampai
Bubuk dan cairan nonslump batas yang diinginkan, kemudian
quick setting acrylic dicampur dengan sedikit dipanaskan dan diberikan
perbandingan 2:1 pada wadah, tekanan untuk memperbaiki alat
kemudian diaduk dengan tersebut secara bertahap. Ketika
menggunakan spatula semen. Adonan screen kembali dipakai, anak
kemudian dituang pada kertas aduk tersebut harus merasakan adanya
dan biarkan adonan ini mencapai peningkatan tekanan pada gigi
4,5
konsistensi karet. Letakkan kertas pola anterior rahang atasnya.
dan potong dengan bentuk. pola yang Penyesuaian pada oral screen
telah disiapkan. Sebuah pisau dapat akrilik, gigi anterior rahang atas yang
digunakan untuk memotong pola ini. protrusif pada model di-radir,
Lapisan kertas dilepaskan lalu diminyaki, dan ditutup dengan tinfoil,
diletakkan pada tinfoil yang melapisi kemudian bagian yang menghadap
model kemudian tekan secara lembut gigi pada oral screen diberi akrilik
dengan jari. Bersihkan sisa cairan baru, ditekan, dan ditahan dengan
monomer untuk mengeringkannya. rubber band. Setelah itu oral screen
4,5
Selanjutnya tempatkan pada wadah dimasak kembali selama 10 menit.
bertekanan selama 20 menit. Setelah
mengeras akrilik dapat dipisahkan Perlu diberitahukan pada anak-
dengan mudah dari tinfoil dan anak yang diharuskan menggunakan
pinggiran yang terpoles. oral screen, bahwa gigi anterior
rahang atas mereka akan terasa
Penyesuaian Oral screen sakit pada beberapa hari pertama,
Terdapat beberapa penyesuaian tapi rasa sakit itu akan menghilang
termasuk meningkatkan tekanan pada apabila alatnya dipakai setiap malam
seperti yang dianjurkan. Abrasi • Tipemuka :simetris,
gingiva yang menimbulkan rasa sakit • Profilmuka :cembung
pada gingiva juga menyebabkan • Bibir : hipotonus,
rasa tidak nyaman selama • Relasi bibir : terbuka
pemakaian alat pada minggu
pertama atau lebih. Berkumur Pemeriksaan intra oral:
dengan air garam dapat membantu • Kariesgigi : 16,26,36,46
jaringan untuk menyesuaikan karies superfisial
terhadap tekanan tepi oral screen. • Malposisi gigi : 12, 14,24,34, 33
Rotasi
KASUS • Kebersihan mulut: Sedang
Seorang pasien anak laki-laki umur • Lidah :Nomial
11 tahun anak datang ke klinik • Gingiva/mukosa: Normal
Spesialis IKGA FKG-UNPAD • Frenulum labial -.Normal
Bandung, pasien ingin dirawat giginya • Tonsil : Normal
karena keluhan gigi depan rahang • Garis median : RA/RB bergeser ke
atas yang letaknya maju ke depan, kanan

pasien merasa malu kepada teman • Overbite : Dalam (8 mm)


sekolah maupun di lingkungan • Overjet :13 mm
pergaulannya, serta adanya • Crossbite : Tidak ada
gangguan pengunyahan pada gigi • Diastema : 11, 12,21,22
depan (gambar 1, 2, 3, 4). • Curve of spee : Normal
• Erupsi : Normal
Pemeriksaan ekstra oral: • Jumlah gigi : Normal

Gambar 1. Perofil pasien sebelum insersi oral screen


Tahap Kegiatan bawah, yang dilanjutkan dengan
Setelah anamnesis dan mouth preparation pada beberapa gigi
pemeriksaan klinis, dilakukan yang mengalami kelainan. seoerti
beberapa tahap kegiatan perawatan tindakan ekstraksi siei nada 53, 63,
gigi geligi sebagai penunjang dan 75, dan 85. Kemudian dilakukan
menjadi bagian komprehensif tahap fissure sealant pada gigi 16, 26, 36,
perawatan pasien secara umum. 46 yang mengalami karies superfisial.
Pada kunjungan awal dilakukan Dari hasil pemeriksaan foto
pencetakan rahang atas dan rahang panoramik tidak tampak adanya
bawah untuk pembuatan model studi, kelainan periapikal, bentuk kedua
kemudian pasien dikonsul ke bagian kondilus normal, dan tinggi kondilus
Radiologi untuk foto ronsen juga seimbang.
sefalometri (hasilnya pada tabel 1,
dan 2), transkranial-open kanan dan
kiri, transkranial-close kanan dan kiri,
serta panoramik.
Pada kunjungan berikutnya
dilakukan tindakan pembersihan
karang gigi rahang atas dan rahang
Gambar 2 Gambaran foto panoramik

Gambar 3. Relasi molar kanan dan molekul kelas II

Gambar 4 Tampk relasi molar kanan kelas monlar kiri kelas I


Analisis geligi campuran (Indeks Klasifikasi Angle:
Moyer) Klas II tipel
Lebar mesiodistal 42 41 31 32 =23 Klasifikasi skeletal: Klas II Dento
mm Lebarmesiodistal3 4 5 RA(Tabel) Skeletal
= 22,6 mm Lebar mesiodistal3 4 5
RB(Tabel)= 22,2mm Ruang untuk 15 Diagnosis
14 13 =23 mm Selisih: 0,4 mm Klas II Skleletal dengan maksila
Ruanguntuk23 24 25 =24 mm Selisih: dan mandibula retrognathi dengan
1,4 mm Ruang untuk 33 34 35 =23,5 proposisi dan protrusi RA, protrusi
mm Selisih: 1,3 mm Ruang untuk 45 interinsisivus dan rotasi mandibula
44 43 =20,5 mm Selisih:-2,5 mm clockwise

Gambar 5 Analisis sefalometri sebelum insersi oral screen


Etiologi : Lip sucking Perawatan

Potential lip incompetency Dari hasil pemeriksaan klinis, analisis


Hasil Pemeriksaan dan analisis foto model studi, dan analisis radiografi
sefalometri terl ihat pada gambar 5. sefalometri, maka direncanakan

Rencana beberapa tindakan selanjutnya yang ;


direncanakan dalam tiga tahap, yaitu
Tahap Pertama, alat
oral screen untuk koreksi protrusi posisi kondilus, dan pada Tahap
rahang atas, serta aktivasi bibir ketiga, pemasangan alat ortodontik
hipotonus; Tahap Kedua, alat cekat {fixed orthodontic).
fungsional twin block untuk mengoreksi
Tabel 1. Analisis Steiner
Sudut Hasil Nilai Interpretasi Simpulan
SNA 76" 78 - 86" <78 Retrognati, 78-86 Ortognati, >86 Retrognati
Prognati
SNB 71" 76 - 83" <76 Retrognati, 76-83 Ortognati, >83 Retrognati
ANB 5° 0-4" Prognati (-) Prog mand Skeletal Kls II
retro maks, 0-4 Skeletal Kl
I-NA 36" 15-32" I, >4 Skeletal Kl II <15 Retrusi, Protrusi I RA
15-32 Normal, >32 Protrusi
I-NA(mm) 9 mm 2-6 mm <2 Retroposisi, 4 Normal, >6 Proposisi Proposisi I RA
I-NB 26" 15-32" <15 Retrusi, 25 Normal, >32 Protrusi Normal
I-NB(mm) 3 mm 2-6 mm <2 Retroposisi, 4 Normal, >6 Protrusi Normal
1-1 125" 120-150" <120 Retrusi, 131 Normal, >150 Protrusi Normal
Pg-NB(mm) 3 mm 2 mm <2 Menton retrusi, 2 Menton Normal, >2 Normal
GoGn - SN 40" 20-35" Menton protrusi Rotasi clockwise
<20 Rotasi anticlockwise, 32 Normal, >35
Rotas i clockwise
Bid Occ-SN 25" 5 - 30" <5" Landai, 14" Normal, >30"Curam Normal
Tabel 2.Analisis Down
Sudut
Skeletal Hasil Nilai Interpretasi Simpulan
Fasial - Pg 82" 10" 82 - 95" (+)10-(- <82" Menton retrusi, 82-95" Normal, >95" Normal Normal
Konveksitas )8,5" Menton protrusi
(-) neg Maksila retrusi, (+)10 - (-)8,5
Normal, (+) pos Maksila protrusi
BidA-B -10" (-)9-0" Normal, tidak normal Normal
Bid Mand 31" 65 17-28" 66 - 53" <17 Low angle, 17 - 28 Normal, High angle
Sumbu Y >28 High angle Normal
>66 lebih posterior, 66 - 53 Normal,
<53 lebih anterior
Sudut Dental Hasil Nilai Interpretasi Simpulan
Bid Occl 17" 14-1,5" >14,3 curam, 9,3 Normal, <1,5 Landai Curam
I-I 113" 130-150,5" <1300 Retrusi, 130- 150,50 Normal, > Retrusi ;
150,50 Protrusi
IRB-Bid Mand 4" +7 - (-)2,5° >+7 Labioversi, 1,4 Normal, <(-)2,5 Normal
Linguoversi
I RB - Bid Occl 15" 20 - (-)3° 20 - (-)3 Normal, >20 & <3 Tidak Normal Normal
IRA-BidAP 12* +5-(-)f >3 Protrus'i, 2,7 "Normal, < (-)1 Protrusi
Retrus'i
mencegah terlukanya jaringan pada
DISKUSI mulut pasien. Syarat kedua adalah jika
Syarat-syarat pemakaian oral screen oral screen terbuat dari akrilik, seluruh
4,5
pada anak dengan kasus protrusif bagian harus sudah terpoles dengan
Hal-hal yang perlu diperhatikan baik, dan melekat dengan baik pada
setelah pembuatan oral screen dan frenulum labial. Dibuat dua lubang pada
sebelum dipakaikan kepada pasien, sisi labial dengan diameter 4 mm jika
antara lain tidak boleh terlalu banyak pasien memiliki kebiasan bernafas
jaringan lunak yang tertekan oleh oral melalui mulut pada malam hari. Ketiga,
screen saat alat tersebut dikenakan pasien anak dan orang tuanya harus
pada mulut, tekanan yang utama diberi jadwal, sehingga setiap malam
seharusnya pada gigi anterior RA. dipakai alat tersebut dapat ditandai
Untuk mengurangi pinggiran yang sendiri oleh anak tersebut, dan dibawa
tajam dapat digunakan, Cratex rubber pada saat kontrol ke dokter gigi agar
abrasive wheel yang dipasangkan dokter gigi dapat melihat frekuensi
pada straight handpiece untuk pemakaian alat. Selanjutnya, pasien
anak harus dibuatkan janji kontrol 1 membuat oral screen (karet, akrilik,
minggu setelah pemakaian untuk flexiglass dan plastik tidak tahan
masa penyesuaian. Setelah kontrol panas). Pada makalah ini,
pertama ini, selanjutnya dapat penanganan pasien dengan alat oral
dijanjikan untuk kontrol setelah 2 screen dilakukan dengan bahan dari
4,5
sampai 3 minggu setelahnya. akrilik.
Keberhasilan pemakaian oral screen Oral screen dari akrilik dapat dibuat
dapat dinilai secara objektif, oleh dokter gigi atau asistennya.
pemakaian yang terus menerus dapat Prosedur pembuatannya secara tidak

mengoreksi protrusif beberapa langsung diawali dengan pencetakan

millimeter. Yang terakhir adalah RA/RB, pembuatan model studi

pemberian motivasi yang kuat harus RA/RB, penyesuaian oklusi pasien

dilakukan tiap kali kunjungan agar pada posisi edge to edge gigi anterior
untuk penyesuaian dengan posisi
pemakaian alat ini efektif.
oklusi pada model studi, penyesuaian

Penanganan pasien dengan alat oral model malam pada pasien yang
sebelumnya telah dibentuk pada
screen
model studi (penyesuaian jaringan
Oral screen digunakan pada kasus
lunak rongga mulut). model studi
maloklusi untuk mengkoreksi protrusif
dikirim ke tekniker/dental laboran
rahang atas dan pada keadaan open
beserta model malam (gambar 6,
bite. Ada beberapa metode dan bahan
bentuk anatomis sementara oral
yang digunakan untuk
screen).

Gambar 6. Model studi dan oral screen dari bahan wax


Gambar 8. Sebelum insersi (kiri) dan seetlah pemakaian (kanan) oral screen 4
bulan pada pasien
Setelah hasil didapatkan dari alat potensial karena mengajarkan
dental laboran, dapat dicobakan pasien akan pentingnya penutupan
langsung ke pasien, dengan sedikit bibir yang normal. Menahan secarik
penyesuaian terhadap struktur kertas di antara bibir selama
jaringan lunak rongga mulut di pemakaian oral screen akan
sekitarnya (gambar 7). memperkuat latihan penutupan bibir.
Kepada pasien ditekankan pentingnya
Perubahan selama perawatan kerjasama yang baik antara pasien,
Setelah dilakukan insersi alat orang tua dan dokter gigi pada
4,5
oral screen pada pasien, diinstruksikan keberhasilan perawatan.
beberapa hal untuk menunjang Pemeliharaan alat oral screen
keberhasilan perawatan pada alat oral sangat mudah. Beberapa hari pertama
screen, yaitu diupayakan agar alat pasien biasanya akan mengeluhkan
dipakai secara intensif selama 12-16 adanya iritasi pada sulkus vestibulum
jam sehari di rumah, dipakai pada saat atau pada frenulum labialis. Akrilik
tidur, dilepas pada saat makan dan di pada daerah yang mengiritasi harus
sekolah. Latihan bibir akan dikurangi dan dipoles, tapi tidak boleh
menjadikan alat oral screen sebagai mengambil terlalu banyak. Bila pasien
memiliki kebiasaan bernapas melalui pengamatan adanya perubahan
mulut, maka akan merasa sulit tidur bermakna dari pemeriksaan klinis
dengan alat ini sehingga pada kasus keadaan protrusi gigi anterior rahang
demikian dapat dibuat lubang untuk atas (gambar 8), dilakukan pengukuran
4,5
bernapas pada bagian anterior. kembali overjet, overbite serta analisis
Kontrol pada pemakaian alat oral sefalometri dari hasil foto ronsen (tabel
screen dilakukan setiap 2 minggu 3, 4), dan hasilnya seperti pada tabel 3,
sekali, dan dicatat setiap adanya dan 4. Dari pengukuran over/ e/
perubahan bermakna pada posisi dihasilkan pengurangan ukuran overjet
protrusi gigf anterior, khususnya besar dari 13 mm menjadi 9 mm, sedang pada
pengurangan pada overjet dan overbite overbite dari 9 mm berkurang menjadi 5
Pada bulan keempat perawatan dengan mm (gambar 9).
oral screen, setelah

Gambar 10. Analisis sefalometri setelah pemakaian oral screen


Tabel 3. Perubahan tracing sefalometri sebelum dan setelah pemakaian oral
screen dengan metode Steiner
Sebelum Rata-rata Sesudah
<SNA(*) 76 82 79
<SNB(*) 11 80 74
<ANB(*) 5 2 5
1 ke NA (mm) 9 4 mm 7
< l ke NA(*) 36 22 32
1 ke NB (mm) 3 4 mm 5
< l ke NB (*) 26 25 23
< Pg ke NB (mm) 3 2 mm 3
<1 ke 1 (*) 113 131 120
< Ok l ke SN (*) 25 14 22
< GoGn ke SN (*) 37 32 36

Tabel 4. Perubahan tracing sefalometri sebelum dan setelah pemakaian oral


screen dengan metode Downs
Skeletal Sebelum Rata-rata Sesudah
<Facial(*) 82 87,8 85
<Conv(*) 10 0 8
Bdg.A-B(*) -10 -4,6 -9
Bdg. Mand (*) 31 21,9 28
SumbuY(*) 65 59,5 63
Dental Sebelum Rata-rata Sesudah
Bdg. Okl (*) 14 9,3 12
I ke 1 (*) 113 35,4 120
1 ke bd Okl 18 14,5 13
1 ke bd Mand(*) 4 1,4 2
1 ke bd AP(*) 12 2,7 9
Gambar 11. Tampak perubahan profil wajah setelah pemakaian oral screen
mengingatkan mereka menggunakan
SIMPULAN alat ini.
Oral screen merupakan salah satu Pada makalah ini dengan
alat efektif yang paling mudah pemakaian oral screen pada kasus
digunakan untuk mengoreksi protrusif protrusi gigi anterior RA dan maloklusi
gigi anterior rahang atas. Alat ini klas II divisi 1, dihasilkan perubahan
sangat efektif dan efisien sehingga bermakna pada pengurangan overjet
anak-anak dapat menggunakannya di dan overbite, protrusi pasien, serta
antara gigi dan bibirnya. Oral screen, menghasilkan perubahan bentuk profil
dapat terbuat dari bahan yang
pasien dengan perubahan otot-otot
/zflrc/maupun soft.
pengunyahan sebagai hasil kerja alat
Alat oral screen ini berfungsi paling oral screen secara positif.
baik apabila digunakan setiap malam
selama 12 sampai 14 jam. Alat ini SARAN
menekan gigi anterior dengan masa Perlunya anamnesis dan
perawatan yang bervariasi dari 6 pemeriksaan Iengkap pada anak untuk
sampai 12 bulan. Anak-anak harus melaksanakan suatu perawatan pada
diberi homewear chart untuk
anak. Untuk itu perlu pendekatan dan
penyertaan orang tua dan
keluarga untuk selalu mengingatkan 3. Rakosi Thomas. Color atlas of
anak menggunakan alatnya. dental medicine: Orthodontic
diagnosis. Stuttgart, New York:
DAFTARPUSTAKA GeorgThieme Verlag. p.43 1
1. Moyers RE. Handbook of 4. 4. Sim JE. Minor tooth movement
orthodontics. 4th Ed. Chicago: in children. 2nd.ed. Saint Louis;
Year Book Medical Publ.; 1988. 1977. p.9l,221-3,390-4. GraberLW.
p.326. Orthodontics. In: GarlinerD, Editor.
2. American Academy of Pediatric Myofunctional therapy. PhiJadelpia:
Dentistry. What is malocclusion. W.B. Saunders Comp; 1976. p.
2007. Available at: 352-3.
http://www.aapd.org/publications/br 5. Proffit WR. Contemporary
ochiirs/con tent/malocc.html. orthodontics. Saint Louis: The C V
Diakses: 16Februari2007. Mosby Co.; 1986. p. 455-6.

Вам также может понравиться