Вы находитесь на странице: 1из 4

Noor Azizah, Muhammad Purnomo / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.

2 (2019) 303-306 | 303

PELAKSANAAN WUDHU TAYAMUM DAN SHOLAT PASIEN DI


RUMAH SAKIT
Noor Azizaha*, Muhammad Purnomob
Universitas Muhammadiyah Kudus, Keperawatan
Kudus, Indonesia
a
noorazizah@stikesmuhkudus.ac.id;
b
purnomo@stikesmuhkudus.ac.id

Abstrak

Perawat sebagai tenaga kesehatan professional mempunyai kesempatan paling besar untuk
memberikan pelayanan kesehatan khususnya asuhan keperawatan yang komprehensif meliputi
biopsikososiospiritual. Tujuan untuk mengetahu hubungan kemampuan pasien dan peran perawat dalam
mengingatkan waktu sholat dengan pelaksanaan wudhu dan sholat pada pasien rawat inap di RSU
AIsyiyah Kudus. Metode Observational dengan pendekatan cross sectional sampel 50 pasien rawat inap
di RSU Aisyiyah Kudus. Hasil 32 kemampuan berjalan melaksanakan wudhu dan sholat 75% dan tidak
melaksanakan 25%. Kemampuan berbaring pada pasien 33% melaksanakan wudhu dan sholat 67%.
Peran perawat mengingatkan waktu sholat 82,4% melaksanakan wudhu dan sholat dan perawat yang
tidak mengingatkan waktu sholat 12,5% pasien melaksanakan sholat dan 87,5% tidak melaksanakan
wudhu dan sholat. ada hubungan kemampuan pasien dengan pelaksanaan wudhu dan sholat (p 0.004), ada
hubungan peran perawat dalam mengingatkan waktu sholat dengan pelaksanaan wudhu dan solat
(p.0.0001)

Kata Kunci — wudhu, tayamum, sholat

Abstract

Nurses as professional health workers have the greatest opportunity to provide health services,
especially comprehensive nursing care including biopsychososiospiritual. The aim was to find out the
relationship between the ability of the patient and the role of the nurse in reminding prayer times with the
implementation of ablution and prayer in hospitalized patients at the Kudus AIsyiyah Hospital.
Observational method with a cross sectional approach sample of 50 inpatients at Aisyiyah Kudus
Hospital. The result of 32 is the ability to carry out ablution and prayer 75% and not implement 25%.
Ability lying in patients 33% performing ablution and prayer 67%. The nurse's role reminds prayer times
82.4% carry out ablution and prayer and nurses that do not remind prayer times 12.5% of patients
perform prayer and 87.5% do not perform ablution and prayer. there is a relationship between the ability
of patients with the implementation of ablution and prayer (p 0.004), there is a relationship between the
role of nurses in reminding prayer times with the implementation of ablution and prayer (p.0.0001)

Keywords - ablution, tayamum, prayer

PENDAHULUAN tingkat kesehatan dan perilaku perawatan diri


Perawat sebagai tenaga kesehatan yaitu sumber dukungan untuk dapat
professional mempunyai kesempatan paling menerima perubahan yang dialami (Hamid,
besar untuk memberikan pelayanan 2005).
kesehatan khususnya asuhan keperawatan Orang yang sakit tidak dicabut
yang komprehensif meliputi kewajibannya untuk mengerjakan shalat lima
biopsikososiospiritual. Perawat harus waktu. Yang ada hanya berupa keringanan
berupaya membantu memenuhi kebutuhan dalam beberapa hal terkait dengan shalat.
spiritual klien sebagai bagaian dari Sedangkan mereka yang benar-benar dicabut
kebutuhan menyeluruh klien. Kesejahteraan beban taklif dari mengerjakan shalat fardhu
spiritual dari individu dapat mempengaruhi lima waktu hanya sebatas 4 kategori yaitu
wanita yang mendapatkan darah haidh atau
304 | Noor Azizah, Muhammad Purnomo / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 303-306
nifas, orang gila, anak yang belum mencapai Tidak 2 14
usia baligh dan orang kafir yang tidak (12,5% (87,5%
memeluk agama islam. Seseorang yang ) )
sedang menderita sakit tertentu sehingga
tidak mampu berdiri atau duduk, maka dia Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
tetap shalat menghadap kiblat. Sebagian terdapat hubungan yang bermakna secara
mengatakan bahawa caranya dengan statistik antara kemampuan pasien dengan
berbaring miring, posisi bagian kanan pelaksanaan wudhu dan sholat di RSU
tubuhnya ada dibawah dan bagian kiri Aisyiyah Kudus p<0.05.
tubuhnya diatas (Sarwat, 2015). Hasil penelitian ini terdapat
Perawat dapat memberikan pemenuhan kecenderungan mereka dengan 32
kebutuhan spiritualitas kepada pasien dengan kemampuan berjalan melaksanakan wudhu
memberikan dukungan emosional, membantu dan sholat 75% dan tidak melaksanakan 25%.
dan mengajarkan doa, memotivasi dan Kemampuan berbaring pada pasien 33%
mengingatkan waktu ibadah sholat, melaksanakan wudhu dan sholat 67%. Peran
mengajarkan relaksasi dengan berdzikir perawat mengingatkan waktu sholat 82,4%
ketika sedang kesakitan, berdiri didekat melaksanakan wudhu dan sholat dan perawat
pasien, memberikan sentuhan selama yang tidak mengingatkan waktu sholat 12,5%
perawatan (Perry, 2005). pasien melaksanakan sholat dan 87,5% tidak
Tujuan penelitian untuk mengetahui melaksanakan wudhu dan sholat
kemampuan pasien dan pelakasanaan wudhu Wajib bagi orang yang sakit untuk
dan sholat. Manfaat penelitian ini untuk berwudhu dengan air atau mandi dengan air,
mengetahui pelaksa jika mampu. Jika tidak mampu menggunakan
air dingin da masih mampu meggunakan air
METODE PENELITIAN hangat maka boleh wudhu dan mandi dengan
Desain penelitian adalah penelitian menggunakan air hangat. Jika tidak mampu
observasional analitik dengan pendekatan wudhu sendiri, karena tidak bisa bergerak
cross sectional. Populasi pada penelitian ini maka diwudhukan oleh orang lain. Ini jika
adalah 50 pasien di ruang rawat inap RSU maasih bisa menggunakan air dingin atau
Aisyiyah. Sampel peenelitian sebanyak 50 hangat. Jika tidak mampu menggunakan air
orang dengan menggunakan teknik total dingin atau hangat maka boleh tayamum.
sampling. Data penelitian diambil ‘’jika kalian sakit atau dalam safar,
menggunakan kuesioner dengan sementara kalian baru dari toilet atau
memperhatikan etika, prinsip kerahasiaan melakukan hubungan badan, kemudian tidak
(confidentially), prinsip keanoniman dan menjumpai air maka bertayamumlah (Q.S
prinsip keadilan (right to justice). Al-Maidah:6). Tayamum boleh
menggunakan tanah atau tembok. Cara
HASIL DAN PEMBAHASAN tayamum usapkan kedua telapak tangan anda
A. Kemampuan Pasien Dan Pelaksanaan ke tanah atau tembok sekali. Usapkan ke
Wudhu Sholat wajah kemudian langsung disambung dengan
Tabel 1. Kemampuan Pasien diusapkan ke telapak tangan sampai
pergelangan. Orang yang tidak bisa tayamum
Variabel Wudhu dan X2 P
sendiri, seperti orang lumpuh, boleh
sholat value
Ya Tidak ditayamumkan orang lain (Baits, 2015)
Kemampuan 24 8 8,333 0,004 Shalat adalah kewajiban setiap mukmin
Berjalan (75%) (25%) sepanjang hidupnya, selama akalnya masih
Berbaring 6 12 sehat. Shalat wajib harus dilakukan sambil
(33%) (67%) berdiri jika mampu, urutan kemampuan :
Perawat 22,12 0,000 berdiri-duduk-berbaring. Orang sakit
mengingatk 28 6 0 1 melakukan shalat semampu yang dia lakukan
an waktu (82,4% (17,6% meskipun hanya dengan isyarat kedip mata
sholat ) ) (Baits, 2015).
Ya
Noor Azizah, Muhammad Purnomo / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 303-306 | 305

Terjadi penurunan jumlah angka kuman melakukannya memahami dan


staphylococcus sp. Pada mulut dan hidung menggambarkan perawatan spiritual bagi
perawat di RS Nur Hidayah Yogyakarta penderita demensia dalam praktik. (Odbehr,
setelah berwudhu (Utami & Suryani, 2013). Kvigne, Hauge, & Danbolt, 2015)
Mayoritas motivasi perawat dipengaruhi
motivasi ekstrinsik,, 72,7% dengan motivasi KESIMPULAN
tinggi dan pemenuhan kebutuhan spiritual 1. Ada hubungan kemampuan pasien
baik, 61,5% dengan motivasi rendah dan dengan pelaksanaan wudhu dan sholat
pemenuhan spiritual kurang (Tricahyono & pasien rawat inap dengan nilai p<0.05.
Purwandari, 2015). 2. Ada hubungan peran perawat dalam
Penelitian menunjukkan mayoritas pasien mengingatkan waktu sholat dengan
muslim sangat mengharapkan untuk pelaksanaan wudhu dan sholat pasien
mendapat bimbingan rohani Islam yaitu rawt inap dengan nilai p<0.05
sebanyak 82,8%, tidak ada hubungan antara DAFTAR PUSTAKA
usia pasien muslim dengan harapan Baits, A. N. (2015). Untukmu Yang Sedang
mendapat bimbingan spiritual Islam di Sakit : Doa & Dzikir Amalan.
Instalasi Rawat Inap RSUD Ngudi Waluyo Yogyakarta: Yufid Publishing.
Wlingi (Sari & Arsyad, 2016). Hasil
penelitian menunjukkkan bahwa tidak semua Bakar, A., & Kurniawati, N. D. (2013). Studi
responden melaksanakan ibadah dengan yang Fenomenologi Pengalaman Ibadah
diperintahkan agama yaitu sholat wajib lima Paisien Islam yang di Rawat dengan
waktu. Hal ini disebabkan kelemahan fisik Pendekatan Spiritual Islam di Rumah
dan kondisi yang tidak suci. Kondisi ini juga Sakit Aisyiyah Bojonegoro dan Rumah
diperlemah dengan dilaksanakannya asuhan Sakit Haji Surabaya. Critical Medical &
keperawatan spiritual oleh perawat. Perawat SUrgical Nursing Journal.
hanya mengingatkan pasien waktunya sholat, Hamid, A. Y. (2005). Spiritual Dalam
arah kiblat, peralatan doa, peralatan tayamum Keperawatan. Jakarta: EGC.
dan tidak melakukan pengkajian spiritual
Odbehr, L. S., Kvigne, K., Hauge, S., &
serta diagnose keperawatan. Perawat juga
Danbolt, L. J. (2015). Spiritual Care to
tidak melakukan dokumentasi asuhan
Persons With Dementia In Nursing
keperawatan spiritual karena beban kerja
Homes : A Qualitative Study of Nurses
yang tinggi (Bakar & Kurniawati, 2013)
and Care Worker Experiences. BMC
Poin-poin spesifik yang berkaitan dengan
Nursing, 1-9.
pelaksanaan praktik keagamaan, sehingga
meskipun pasien bergantung pada perawatan Perry, P. &. (2005). Fundamental of Nursing
rutin di rumah sakit, meminta penyembuhan Concept, Process and Practice. Jakarta:
dari Tuhan dan berbicara dengan kata- EGC.
katanya sendiri dengan tuhan (Yousefi & Sari, Y. K., & Arsyad, H. (2016). Hubungan
Abedi, 2011) Perawatan spiritual yang Usia Paisen Muslim Dengan Harapan
disediakan perawat yaitu mengintegrasikan Mendapat Bimbingan Spiritual Islam.
perawatan spiritual ke perawatan umum, Jurnal Ners dan Kebidanan, 164-169.
yang digambarkan sebagai sentuhan fisik dan
responsive dan intuisi; perhatian spiritual Sarwat, A. (2015). Seri Fiqih Kehidupan
dalam hal kebersamaan, digambarkan (3) : Shalat. Jakarta: Rumah Fiqif
sebagai hadir dan kepekaan dalam Publishing.
komunikasi; perawtan spiritual sebagai Tricahyono, A. R., & Purwandari, R. (2015).
menyediakan kegiatan yang berarti untuk Motivasi Perawat Dalam Pemenuhan
kehidupan sehari-hari digambarkan sebagai Kebutuhan Spiritual pada Klien di
kegiatan fasilitasi dan memenuhi kebutuhan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah
religious. Penelitian ini menunjukkan Balung. e-Jurnal Pustaka Kesehatan ,
perlunya perawat dan pekerja perawatan 450-455.
untuk mendiskusikan dan memikirkan cara
306 | Noor Azizah, Muhammad Purnomo / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 303-306
Utami, V. H., & Suryani, L. (2013). Yousefi, H., & Abedi, H. A. (2011). Spiritual
Efektifitas Penerapan Berwudhu dalam Care In Hospitalized Patients. Iranian
Menurunkan Angka Kuman pada Journal of Nursing And Midwifery
Tangan, Mulut dan Hidung Perawat. Research, 16, 125-132.
Mutiara Medika, 43-48.

Вам также может понравиться