Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstract. This research aims to obtain evidences empirically about the influence of the implementation of
government accounting standards, internal control systems and accounting staff competence to the quality of
local government financial statements. The population in this research is staff members of SKPD in South
Tangerang City. This research is a quantitative research that conduct by using primary data. This research using
simple random sampling technique, and samples obtained and used amounted to 100 respondents. The data
collection were done by using questionnaire method. The method of analysis used in testing the hypothesis is
multiple linear regression analysis. The results that the application of government accounting standards, internal
control system and accounting staff competence partially have the positive effect and significant on the quality of
local government financial statements. Thus, the application of government accounting standards, internal
control system and accounting staff competence simultaneously have positive effect and significant on the quality
of local government financial statements.
Keywords: Implementation of Government Accounting Standards; Internal Control System; Accounting Staff
Competence and Quality of Local Government Financial Statements.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti secara empiris pengaruh penerapan standar akuntansi
pemerintahan, sistem pengendalian internal dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer. Dalam
pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling, dan sampel yang didapatkan dan digunakan
berjumlah 100 responden. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai staf bagian keuangan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Tangerang Selatan Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner.
Metode analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan penerapan standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal dan kompetensi staf
akuntansi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah. Lalu penerapan standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal dan kompetensi staf
akuntansi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah.
Kata Kunci: Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan; Sistem Pengendalian Internal; Kompetensi Staf
Akuntansi Dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
bagi kepentingan principal. Teori ini berakar Menurut Peraturan Badan Pemeriksa
dari sinergi teori ekonomi, teori keputusan, Keuangan Republik Indonesia Nomor 01
sosiologi dan teori organisasi. Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan
Prinsip utama teori ini menyatakan Keuangan Negara Pasal 1 butir (5),
adanya hubungan kerja antara pihak yang pemeriksaan didefinisikan sebagai berikut:
memberi wewenang dengan pihak yang “Pemeriksaan adalah proses
menerima wewenang. Di organisasi publik, identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi
khususnya di pemerintahan daerah. Teori yang dilakukan secara independen, objektif,
keagenan ini telah dipraktikan, termasuk dan profesional berdasarkan standar
pemerintahan daerah di Indonesia terutama pemeriksaan, untuk menilai kebenaran,
sejak otonomi dan desentralisasi diberikan kecermatan, kredibilitas, dan keandalan
kepada pemerintah daerah. informasi mengenai pengelolaan dan
Mardiasmo (2002:20) menjelaskan tanggung jawab keuangan negara.”
bahwa pengertian akuntabilitas publik sebagai Secara umum, pemeriksaan
kewajiban pihak pemegang amanah (agent) atau auditing merupakan proses investigasi
untuk memberikan pertanggungjawaban independen terhadap beberapa aktivitas
menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan khusus. Mekanisme pemeriksaan/audit
segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi merupakan sebuah mekanisme yang dapat
tanggungjawabnya kepada pihak pemberi menggerakan makna akuntabilitas dalam
amanah (principal) yang memiliki hak untuk pengelolaan sektor pemerintahan, Badan
meminta pertanggungjawaban tersebut. Usaha Milik Negara (BUMN), atau instansi
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, pengelola aktiva negara lainnya. Pengujian
yaitu: pertanggungjawaban atas pengelolaan atas laporan keuangan oleh auditor
dana kepada otoritas yang lebih tinggi independen ini bertujuan menyatakan suatu
(akuntabilitas vertikal) dan opini yang jujur mengenai posisi keuangan,
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas hasil operasi, dan arus kas yang disesuaikan
(akuntabilitas horizontal). dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Masalah keagenan muncul ketika Laporan auditor merupakan media yang
eksekutif atau agen cenderung menyatakan opini auditor, atau dalam kondisi
memaksimalkan self interest-nya dan tertentu, menyangkal suatu opini. (Indra
kewenangannya yang dimulai dari proses Bastian, 2007:2).
penganggaran, pembuatan keputusan- Murwanto, Adi dkk (2007:3)
keputusan, sampai dengan melaporkan dan dalam bukunya Audit Sektor Publik Suatu
menyajikan laporan keuangan yang sewajar- Pengantar Bagi Pembangunan Akuntanbilitas
wajarnya untuk memperlihatkan bahwa Instansi Pemerintah menyebutkan
kinerja mereka selama ini telah baik, selain itu pemeriksaan adalah suatu kegiatan menyerap,
juga untuk posisinya di mata legislatif dan mengolah, dan merespon data yang dilakukan
rakyat. Untuk memperoleh laporan keuangan oleh pihak yang dapat dipercaya dan
yang berkualitas dan dapat disampaikan kepada pihak yang
dipertanggungjawabkan, pemerintah daerah berkepentingan untuk ditindaklanjuti. Dari
khususnya wajib mengikuti serta menerapkan pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan
standar akuntansi pemerintah dalam laporan bahwa pemeriksaan: (1) Terdiri dari beberapa
keuangannya dan perlu adanya pengendalian kegiatan; (2) Dilakukan oleh orang yang dapat
internal disetiap satuan kerja perangkat daerah dipercaya; (3) Disampaikan kepada pihak
yang didukung dengan kompetensi staf yang berkepentingan; (4) Pihak yang
akuntansinya. berkepentingan menindaklanjutinya.
digunakan oleh instansi sehingga dapat peran audit ekstern dijalankan oleh Badan
diketahui pemanfaatan dana sesuai peraturan, Pemeriksa Keuangan (BPK). BPK
kebijakan dan prosedur yang berlaku sehingga menjalankan audit atas pengelolaan keuangan
mendukung terciptanya value for money (3E) negara (termasuk keuangan daerah) oleh
dan good governance. Selain itu audit sektor seluruh organ pemerintahan untuk dilaporkan
publik digunakan untuk memberikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
keyakinan yang memadai bahwa laporan Namun demikian, dengan merujuk
keuangan yang diperiksa tela mematuhi pembahasan di atas, maka untuk menentukan
prinsip akuntansi berterima umum, peraturan apakah suatu audit merupakan audit ekstern
perundang-undangan dan pengendalian intern atau intern harus merujuk pada lingkup
serta kegiatan operasi entitas sektor publik organisasinya.
dilaksanakan secara efisien, ekonomis dan
efektif. Opini Audit Sektor Publik
Opini adalah pernyataan profesional
Jenis-Jenis Auditor Sektor Publik sebagai kesimpulan pemeriksa mengenai
Oleh karena itu, sebagian pekerjaan tingkat kewajaran informasi yang disajikan
jenis ini sering kali dilakukan oleh auditor dalam laporan keuangan. (UU No. 15 Tahun
yang bekerja pada unit organisasi itu. 2004).
Auditor Internal Artinya opini audit merupakan suatu
Audit internal adalah audit yang simbol kepercayaan publik terhadap
dilakukan oleh pihak dari dalam organisasi kredibilitas dan kehandalan informasi yang
auditi. Pengertian organisasi auditi dalam hal terkandung dalam suatu laporan keuangan.
ini harus dilihat dengan sudut pandang yang Menurut Indra Bastian (2007:194)
tepat. Organisasi auditi misalnya adalah terdapat lima jenis opini audit yang diberikan
pemerintah daerah, kementerian negara, oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas
lembaga negara, perusahaan, atau bahkan hasil pemeriksaan Laporan Keuangan
pemerintah pusat. Sebagai contoh, untuk Pemerintah dalam hal ini LKPD. Kelima jenis
pemerintah daerah, maka audit intern adalah opini tersebut adalah:
audit yang dilakukan oleh aparat pengawasan
intern daerah yang bersangkutan. Sedangkan Unqualified Opinion (Opini Wajar Tanpa
pada organisasi kementerian negara audit Pengecualian)
intern dilakukan oleh inspektorat jenderal Opini wajar tanpa pengecualian
departemen dan dalam organisasi pemerintah (unqualified opinion) adalah opini yang
pusat audit intern dilakukan oleh Badan menyatakan bahwa laporan keuangan entitas
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang diperiksa, menyajikan secara wajar
(BPKP). dalam semua hal yang material, posisi
Inspektorat Kabupaten atau Kota keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas
adalah Aparat Pengawas Intern Pemerintah tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang
(APIP) yang bertanggungjawab langsung berlaku umum di Indonesia.
kepada Bupati atau Walikota. Audit intern Opini ini diberikan oleh auditor
dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan setelah menyelesaikan proses audit sesuai
fungsi pengawasan dalam manajemen. Jadi dengan standar auditing, dan tidak ditemukan
pelaksanaan audit intern lebih diarahkan pada adanya pembatasan dalam lingkup audit, tidak
upaya membantu bupati, walikota, gubernur, ada pengecualian yang signifikan tentang
menteri atau presiden meyakinkan pencapaian kewajaran dalam penyusunan laporan
tujuan organisasi. keuangan dan konsistensi penerapan prinsip
Auditor Eksternal akuntansi berterima umum. Laporan audit
Audit ekstern adalah audit yang yang berisi pendapat wajar tanpa
dilakukan oleh pihak di luar organisasi auditi. pengecualian adalah laporan yang paling
Dalam pemerintahan Republik Indonesia, dibutuhkan oleh semua pihak, antara lain
klien, pemakai informasi keuangan maupun otoritas yang berwenang. Apabila auditor
oleh auditor. Pendapat wajar mempunyai arti menyatakan tidak memberikan pendapat atau
bebas dari keraguan dan ketidakjujuran serta pendapat tidak wajar atas laporan keuangan
lengkapnya informasi. Pendapat ini juga tidak secara keseluruhan, maka auditor boleh
terbatas pada jumlah rupiah dan memberikan pendapat tidak penuh, yaitu
pengungkapan yang tercantum dalam laporan pendapat atas unsur tertentu dalam laporan
keuangan, tetapi juga berdasarkan ketepatan keuangan. Jika pernyataan tidak memberikan
penggolongan informasi. Kewajaran pendapat disebabkan oleh lingkup audit yang
penyajian laporan keuangan tentang posisi dilaksanakan oleh auditor tidak memadai
keuangan dan hasil usaha suatu organisasi, auditor memberikan pendapat, maka ada tiga
dan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi hal yang dapat dilakukan auditor, yaitu: (1)
berterima umum. Pada paragraf pengantar, auditor mengubah
frasa dari “Kami telah mengaudi neraca
Adverse Opinion (Pendapat Tidak Wajar) perusahaan…” menjadi “Kami telah membuat
Pendapat ini menyatakan bahwa perikatan untuk mengaudit neraca
laporan keuangan tidak menyajikan secara peruasahaan…”. Hal ini dimaksudkan untuk
wajar posisi keuangan, hasil usaha dan arus menjelaskan bahwa auditor tidak
kas, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima melaksanakan audit yang disyaratkan dalam
umum. Auditor harus menjelaskan alasan standar pekerjaan lapangan. (2) Pada paragraf
yang mendukung pendapat tidak wajar dan lingkup audit tidak dicantumkan dalam
dampak utama dari hal yang menyebabkan laporan audit, karena pembatasan terhadap
pemberian pendapat tidak wajar. lingkup audit mengakibatkan auditor tidak
Auditor memberikan pendapat tidak dapat menyatakan bahwa audit yang
wajar jika lingkup auditnya tidak dibatasi, dilaksanakan sesuai dengan standar auditing
sehingga auditor dapat mengumpulkan bukti yang ditetapkan. (3) Dalam suatu pragraf
kompeten yang cukup untuk mendukung dijelaskan tentang alasan yang menyebabkan
pendapatnya. Jika pendapat ini diberikan, auditor tidak menyatakan pendapat atas
berarti informasi yang disajikan klien dalam laporan keuangan.
laporan keuangan tidak dapat dipercaya,
sehingga tidak dapat dipakai untuk Kualitas Laporan Keuangan
pengambilan keputusan oleh pemakai Laporan keuangan yang berkualitas
informasi keuangan. menunjukkan bahwa Kepala Daerah
bertanggungjawab sesuai dengan wewenang
Disclaimer of Opinion (Tidak Memberikan yang dilimpahkan kepadanya dalam
Pendapat) pelaksanaan tanggung jawab mengelola
Salah satu faktor yang menyebabkan organisasi. Definisi kualitas menurut Mulyana
auditor tidak memberikan pendapat adalah (2010:96) adalah kualitas diartikan sebagai
adanya pembatasan terhadap lingkup audit, kesesuaian dengan standar, diukur berbasis
baik oleh klien maupun karena kondisi kadar ketidaksesuaian, serta dicapai melalui
tertentu, sehingga auditor tidak memperoleh pemeriksaan.
bukti yang cukup tentang kewajaran laporan
auditnya dan adanya hubungan istimewa Pengembangan Hipotesis
antara auditor dengan kliennya. (Bastian, Hipotesis merupakan jawaban
2007:196) Pernyataan auditor tidak sementara terhadap rumusan masalah
memberikan pendapat ini dapat diberikan penelitian, dimana rumusan masalah
apabila auditor yakin bahwa terdapat penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
penyimpangan yang material dari prinsip kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara,
akuntansi berterima umum. Auditor harus karena jawaban yang diberikan baru
menyatakan alasan mengapa auditnya tidak berdasarkan pada teori yang relevan, belum
berdasarkan standar yang ditetapkan oleh berdasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh dari pengumpulan data. Jadi, internal. Unsur sistem pengendalian internal
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai dalam Peraturan Republik Indonesia Nomor
jawaban teori terhadap rumusah masalah 60 Tahun 2008.
penelitian, belum jawaban secara empiris. Ni Luh Nyoman Ari Udiyanti dkk
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dalam penelitiannya di Kabupaten Buleleng
adalah: menyatakan bahwa sistem pengendalian
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah internal pemerintah berpengaruh positif
terhadap Kualitas Laporan Keuangan terhadap kualitas laporan keuangan
Pemerintah Daerah pemerintah daerah, hal ini menyatakan bahwa
Menurut Peraturan Pemerintah jika adanya penerapan sistem pengendalian
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar internal yang baik maka kualitas laporan
Akuntansi Pemerintahan (SAP) terdapat keuangan pemerintah daerah akan semakin
hubungan terkait antara Standar Akuntansi membaik. Oleh sebab itu peneliti bertujuan
Pemerintahan dan Kualitas Laporan untuk menguji ulang kembali hubungan
Keuangan, yaitu: “Standar Akuntansi sistem pengendalian internal dengan kualitas
Pemerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi laporan keuangan pemerintah daerah Kota
yang diterapkan dalam menyusun dan Tangerang Selatan
menyajikan laporan keuangan pemerintah”. H2: Diterima apabila nilai thitung>
Peneliti sebelumnya yaitu Heni Nurani H dan ttabel dengan tingkat nilai signifikan
Euis Eti Sumiyati menyatakan bahwa dibawah 0.05
penerapan standar akuntansi pemerintah
memiliki pengaruh positif terhadap kualitas Kompetensi Staf Akuntansi terhadap
laporan keuangan, sehingga semakin Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
diterapkan dan direalisasikan standar Daerah
akuntansi pemerintah tersebut akan semakin Kompetensi staf akuntansi merupakan
meningkatkan kualitas laporan keuangan faktor pendukung terciptanya Laporan
Pemerintah Daerah. Berdasarkan uraian Keuangan yang berkualitas, karena pegawai
diatas, penelitian ini bertujuan untuk menguji yang memiliki kompeten yang baik dapat
kembali hubungan antara Standar Akuntansi melaksanakan tugas dan bertanggungjawab
Pemerintahan dengan Kualitas Laporan atas pekerjaan yang telah dibebankan
Keuangan. kepadanya. Dalam penelitian Iftiah Dian
H1: Diterima apabila nilai t hitung Humairoh menyatakan bahwa kompetensi
> t tabel dengan tingkat nilai signifikan sumber daya manusia berpengaruh positif dan
dibawah 0.05 signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
Bahwasannya faktor kompetensi sumber daya
Penerapan Sistem Pengendalian Internal manusia bagian Pejabat Penatausahaan
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Keuangan sangat mempengaruhi kualitas
Pemerintah Daerah laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Tujuan penerapan sistem pengendalian Jember. Berdasarkan uraian diatas, penelitian
internal adalah menyajikan data yang dapat ini bertujuan untuk menguji kembali
dipercaya, meningkatkan efisiensi hubungan antara Kompetensi Staf Akuntansi
operasional, mendorong pelaksanaan dengan Kualitas Laporan Keuangan
kebijaksanaan yang ada, melindungi harta Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan.
Pemerintah Daerah, mendorong ditaatinya H3: Diterima apabila nilai
kebijakan yang telah ditetapkan dan thitung> ttabel dengan tingkat nilai
meningkatkan kualitas Laporan Keuangan. signifikan dibawah 0.05
Unsur sistem pengendalian internal
merupakan dasar untuk penyelenggaraan dan Selain pengujian secara parsial, penulis juga
sebagai tolak ukur pengujian efektifitas melakukan pengujian secara simultan tentang
penyelenggaraan sistem pengendalian pengaruh ketiga variabel bebas tersebut
terhadap variabel terikat, yaitu menguji serta teori yang memadai, peneliti selanjutnya
pengaruh penerapan standar akuntansi akan mengumpulkan data yang mendukung
pemerintahan, sistem pengendalian internal, lalu mengolahnya dengan instrument (alat
dan kompetensi staf akuntansi terhadap ukur) yang telah ditentukan. Penelitian ini
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. menggunakan jenis data penelitian yang
Ni Luh Nyoman Ari Udiyanti dkk dalam bersifat kuantitatif, yaitu jenis data yang dapat
penelitiannya menyatakan bahwa standar diukur atau dihitung secara langsung, yang
akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian berupa informasi atau penjelasan yang
internal dan kompetensi staf akuntansi secara dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk
simultan atau bersama-sama memiliki angka (Sugiyono, 2016:13). Populasi dalam
pengaruh positif dan signifikan terhadap penelitian ini adalah pegawai staf bagian
kualitas laporan keuangan. Maka peneliti keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
bertujuan melakukan pengujian kembali atas Kota Tangerang Selatan. Pada penelitian ini
hipotesis tersebut. populasi SKPD yang terdapat di Kota
H4: Diterima apabila nilai Fhitung> Tangerang Selatan dari 38 SKPD yaitu 5.058
Ftabel dengan tingkat nilai signifikan pegawa, penentuan sampel menggunakan
dibawah 0.05. rumus slovin. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara mendatangi langsung ke instansi
METODOLOGI PENELITIAN dan membagikan kuesioner ke instansi terkait
Pada penelitian ini jenis penelitian yang yang menggunakan Skala Likert.
digunakan bersifat deskriptif, yaitu peneliti Untuk mengukur peneliti
berusaha mencoba karakteristik tertentu dari menggunakan Skala Likert berkala 5 dengan
fenomena yang menjadi pusat perhatian. skor sebagai berikut:
Dengan didukung dengan beberapa penelitian
Tabel 3.1 Skala Likert untuk Kuesioner
dihasilkan Pemerintah Daerah semakin baik akuntansi) tersebut akan dilaksanakan dan
pula. Standar Akuntansi Pemerintahan ini diselesaikan secara professional, efektif dan
diharapkan dapat menjadi pedoman dan efisien. Maka dapat dikatakan bahwa
diterapkan di kompetensi staf akuntansi dalam hal ini
setiap SKPD untuk terus mencapai mutu dan mempunyai pengaruh yang positif dan
kualitas yang baik, sehingga masyarakat dapat signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
menilai bahwa ada transparansi dan kinerja Semakin baik kompetensi yang dimiliki staf
yang baik di setiap SKPD. Dengan ini dapat akuntansi maka semakin baik pula kualitas
disimpulkan bahwa Penerapan Standar laporan keuangan Pemerintah Daerah. Jadi
Akuntansi Pemerintahan sangat penting dalam dapat disimpulkan Kompetensi Staf
mencapai kualitas laporan keuangan Akuntansi di Satuan Kerja Perangkat Daerah
pemerintah daerah yang baik. Kota Tangerang Selatan penting untuk
memperoleh Kualitas Laporan Keuangan yang
Pengaruh Sistem Pengendalian Internal baik.
terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Pengaruh Penerapan Standar Akutansi
Hasil penelitian ini didukung oleh Pemerintahan, Sistem Pengendalian
penelitian Ni Luh Nyoman Ari Udiyanti at. el Internal dan Kompetensi Staf Akutansi
(2014) bahwa Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan
mempunyai pengaruh yang positif dan Pemerintah Daerah
signifikan terhadap Kualitas Laporan Penelitian ini didukung dengan
Keuangan Pemerintah Daerah. Hal ini berarti, penelitian yang dilakukan oleh Kadek Desiana
tingkat penerapan sistem pengendalian Wati dkk (2014) yang menyatakan bahwa
internal yang dilakukan Penerapan Standar Akutansi Pemerintahan,
oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sistem Pengendalian Internal dan Kompetensi
Kota Tangerang Selatan tinggi dan diterapkan Staf Akutansi berpengaruh positif dan
sangat baik pada karyawan yang ada signifikan secara bersama-sama (simultan)
terkhusus pada karyawan yang ada di bagian terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan
keuangan seperti KasuBag, Staf Keuangan, Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Semakin
Pelaksana dan Bendahara, sehingga dapat baik Penerapan Standar Akutansi
meningkatkan kualitas laporan keuangan Kota Pemerintahan, Sistem Pengendalian Internal
Tangerang Selatan. dan Kompetensi Staf Akutansi maka semakin
baik juga kualitas laporan keuangan yang
Pengaruh Kompetensi Staf Akuntansi didapatkan. Jadi dapat disimpulkan Penerapan
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Standar Akutansi Pemerintahan, Sistem
Pemerintah Daerah Pengendalian Internal dan Kompetensi Staf
Hasil penelitian ini sejalan dengan Akutansi yang ada disetiap SKPD pada Kota
penelitian yang dilakukan oleh T. Asri Yunita Tangerang Selatan telah baik sehingga
(2015) yang menyatakan bahwa Kompetensi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kota
Staf Akuntansi berpengaruh positif dan Tangerang Selatan menjadi baik pula.
signifikan terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD). Hal ini menunjukkan bahwa semakin SIMPULAN
baik kompetensi yang dimiliki oleh staf Mendapatkan bukti empiris atas
akuntansi maka akan meningkatkan kualitas pengaruh penerapan standar akuntansi
laporan keuangan SKPD. Dalam penelitian pemerintahan, sistem pengendalian internal
yang dilakukan oleh Roviyantie (2012) dan kompetensi staf akuntansi terhadap
mengemukakan bahwa dengan adanya kualitas laporan keuangan pemerintah daerah
kompetensi sumber daya maka tugas yang merupakan tujuan penelitian ini. Dari uraian
dibebankan kepada sumber daya manusia (staf dan pembahasan tersebut maka pada bagian
Masmudi. 2003. Laporan Keuangan Sektor Spencer, Peter M., & Signe M. Spencer. 1993.
Publik, antara Konsep dan Praktek. Competence at Work “Models for
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Superior Performance”. New York:
Publik, Volume 3 nomor 1. Jhon Wiley & Sons Inc
Mulyana Deddy, M.A., Ph.D. 2010. Metode Stice, James D, Earl K. Stice, K. Fred
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rosda Skousen. 2009. Akuntansi Keuangan.
Edisi Ke Enam Belas. Diterjemahkan
Murwanto Rahmadi, Adi Budiarso, dkk. Audit oleh Ali Akbar. Jakarta: Salemba Empat
Sektor Publik Suatu Pengantar Bagi
Pembangunan Akuntanbilitas Instransi Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Pemerintah. Jakarta: Lembaga Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Pengkajian Keuangan Publik dan Alfabeta. Bandung.
Akuntantasi Pemerintah Badan
Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Departemen Keuangan RI. 2007. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta. Bandung.
Nadhiro, Siti Asih (2010) “Pengaruh
Kompleksitas Tugas, Orientasi Tujuan Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
dan Self- Efficacy terhadap Kinerja Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Auditor dalam Pembuatan Audit Alfabeta. Bandung.
Judgment (Studi Pada Kantor Akuntan
Publik di Semarang)’’. UNDIP : T. Asri Yunita, (2015) “Pengaruh Penerapan
Semarang. (Skripsi Dipublikasikan) Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem
Pengendalian Internal Dan Kompetensi
Ni Luh Nyoman Ari Udiyanti at.el, (2014) Staf Akuntansi Terhadap Kualitas
“Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Pemerintahan, Sistem Pengendalian (Studi Pada Skpd Kota Dumai)”
Internal, Dan Kompetensi Staf