Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
File 5
File 5
1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
2
Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
3
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
Abstract: Pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) is one of many plants found in South
Kalimantan and has been used as a herbal remedy. The stem of Eurycoma longifolia contains
active substances such as flavonoids, alkaloids, and terpenoids that act as antibacterial
agents. This study aimed to measure the optimal concentration of ethanol extract of
Eurycoma longifolia stem on Eurycoma longifolia. This study was a true experiment using
post test-only with control group design, consisted of 7 treatments of ethanol extract of
Eurycoma longifolia stem with five repetitions, ciprofloxacin as positive control and aquadest
as negative control. Data analysis was performed by One-way ANOVA test (p<0,05) and
Post-hoc LSD test (α=0,05). The results showed significant differences in conecentration
20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, and 80% whose inhibitory zones were 11,18 mm; 14,19
mm; 17,01 mm; 21,15 mm; 24,10 mm; 26,18 mm; 28,04 mm; and ciprofloxacin’s inhibitory
zone was 26,28 mm. The conclusion were there were significant differences in all 7
treatments and the optimal concentration of ethanol extract of Eurycoma longifolia stem on
Escherichia coli was 70%.
Keywords: Escherichia coli, Eurycoma longifolia Jack stem extract, inhibitory activity.
Abstrak: Pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) merupakan salah satu tanaman yang
banyak ditemukan di Kalimantan Selatan dan telah banyak sebagai obat herbal. Bagian
batang pasak bumi mengandung zat-zat aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan terpenoid yang
berperan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur daya hambat optimum
ekstrak etanol batang pasak bumi pada Escherichia coli secara in vitro. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimental murni menggunakan rancangan post test-only with
control group design, yang terdiri dari 7 perlakuan konsentrasi ekstrak etanol batang pasak
bumi dengan pengulangan sebanyak 5 kali, siprofloksasin sebagai kontrol positif, dan
aquadest sebagai kontrol negatif. Analisis data dilakukan dengan uji One-way ANOVA
(p<0,05) dan uji Post-hoc LSD (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi
20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, dan 80%, berbeda bermakna dengan zona hambat secara
berurutan, yaitu: 11,18 mm; 14,19 mm; 17,01 mm; 21,15 mm; 24,10 mm; 26,18 mm; 28,04
mm; dan siprofloksasin sebesar 26,28 mm. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan
aktivitas daya hambat secara berurutan dari tujuh perlakuan tersebut dan konsentrasi ekstrak
etanol batang pasak bumi 70% merupakan konsentrasi optimum terhadap Escherichia coli.
Kata kunci: daya hambat, ekstrak etanol batang pasak bumi, Escherichia coli.
PENDAHULUAN menyebutkan bahwa ekstrak alkohol dan
Escherichia coli adalah bakteri Gram ekstrak aseton dari bagian batang dan
negatif yang normalnya hidup sebagai bagian daun pasak bumi memiliki daya
flora normal di sistem pencernaan manusia antibakteri terhadap Escherichia coli dan
dan merupakan penyebab utama diare, Salmonella typhi, karena mengandung zat
meningitis, serta sepsis.1,2 Salah satu jenis aktif berupa alkaloid, flavonoid dan
antibiotik yang sering digunakan untuk terpenoid.7 Hasil penelitian Khanam Z et
mengatasi infeksi akibat Escherichia coli al (2015), menyebutkan bahwa ekstrak
termasuk di RSUD Ulin Banjarmasin metanol batang pasak bumi sudah dapat
adalah antibiotik golongan kuinolon, yakni menghambat Escherichia coli pada
siprofloksasin yang bersifat bakteriosidal. konsentrasi 20%.8 Hasil penelitian Faisal
Efektivitas terapi antibiotik terhadap G et al (2015), menyebutkan bahwa
Escherichia coli saat ini sudah banyak ekstrak etanol bagian akar pasak bumi
dilaporkan menurun, hal tersebut pada konsentrasi 15% sudah dapat
ditunjukkan dengan tingginya angka menghambat pertumbuhan Staphylococus
resistensi Escherichia coli terhadap obat aureus (bakteri Gram positif) dan pada
golongan kuinolon.3 konsentrasi 5% sudah dapat menghambat
Selain menggunakan antibiotik, pertumbuhan Salmonella typhi, namun
WHO melaporkan hampir sekitar 4 miliar pada konsentrasi 5-15% belum
orang telah menggunakan obat herbal memperlihatkan aktivitas daya hambatnya
sebagai bagian dari pengobatan penyakit terhadap Escherichia coli.9
infeksi. Peningkatan penggunaan bahan Beberapa hasil penelitian di atas
alam berhubungan dengan adanya isu back dapat menggambarkan bahwa ekstrak
to nature dan bahan alam juga banyak etanol batang pasak bumi dapat
digunakan masyarakat menengah ke menghambat pertumbuhan bakteri Gram
bawah terutama dalam hal preventif, negatif seperti Escherichia coli, namun
promotif dan rehabilitatif. Selain itu, belum banyak diinformasikan tentang daya
banyak masyarakat beranggapan bahwa hambat optimumnya. Bagian batang pasak
penggunaan tanaman obat relatif lebih bumi belum banyak diinformasikan
aman dibandingkan obat sintesis dan dapat tentang khasiatnya sebagai pengobatan
mengurangi efek samping yang timbul infeksi dibandingkan bagian akarnya.
akibat obat kimia.4,5,6 Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
Salah satu tanaman khas Kalimantan untuk mempelajari aktivitas daya hambat
yang telah lama dikenal dan digunakan dari beberapa perlakuan ekstrak etanol
sebagai obat untuk mengatasi infeksi batang pasak bumi terhadap Escherichia
adalah pasak bumi. Pasak bumi digunakan coli ATCC 25922 secara in vitro
untuk pengobatan anti malaria, menggunakan metode difusi. Diharapkan
perdarahan, demam, sariawan, penyakit dari hasil penelitian ini diperoleh aktivitas
gatal, sakit kepala serta infeksi saluran daya hambat optimum dari ekstrak etanol
pencernaan seperti diare dan disentri.6 batang pasak bumi dalam menghambat
Hasil penelitian Farouk A et al (2007), pertumbuhan Escherichia coli.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian Penelitian ini menggunakan metode difusi
eksperimental murni dengan metode kertas cakram (paper disk) dengan
Posttest-Only With Control Group Design parameter besaran zona hambat dari tiap
dan menggunakan rancangan penelitian perlakuan terhadap Escherichia coli.
acak kelompok yang terdiri dari perlakuan Bahan penelitian ini adalah beberapa
ekstrak etanol batang pasak bumi pada batang pasak bumi yang diperoleh dari
konsentrasi 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, lokasi kebun Dinas Kehutanan Banjarbaru.
70%, 80%, siprofloksasin sebagai kontrol Bahan Isolat bakteri Escherichia coli
positif serta aquadest sebagai kontrol ATCC 25922 merupakan isolat murni
negatif. Jumlah pengulangan untuk yang masih baru dan diperoleh dari
masing-masing perlakuan adalah sebanyak Laboratorium Mikrobiologi FK
5 kali berdasarkan rumus Federer. Universitas Lambung Mangkurat.
Gambar 1 Rerata Diameter Zona Hambat Berbagai Perlakuan Konsentrasi Ekstrak Etanol
Batang Pasak Bumi Terhadap Escherichia coli ATCC 25922
30 28.04 mm
26.18 mm 26.28 mm
24.10 mm
25 21.15 mm
Zona Hambat
20 17.01 mm
14.19 mm
15 11.18 mm
10
5
0
20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% Kontrol
Positif
Perlakuan Ekstrak Etanol Batang Pasak Bumi
Tabel 1 Aktivitas Zona Hambat dari Berbagai Perlakuan Konsentrasi Ekstrak Etanol
Batang Pasak Bumi Terhadap Escherichia coli ATCC 25922 Berdasarkan Uji
Post-hoc LSD (α = 0,05)
Kontrol
Perlakuan 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%
(+)
20%
30% BB
40% BB BB
50% BB BB BB
60% BB BB BB BB
70% BB BB BB BB BB
80% BB BB BB BB BB BB
Kontrol (+) BB BB BB BB BB TBB BB Kontrol (+)
Keterangan:BB = Berbeda Bermakna; TBB = Tidak Berbeda Bermakna; Kontrol (+) =
Kontrol Positif
PENUTUP
Perlakuan ekstrak etanol batang perlakuan. Ekstrak etanol batang pasak
pasak bumi dalam berbagai konsentrasi bumi pada konsentrasi 70% dapat
memberikan perbedaan bermakna terhadap menghambat pertumbuhan Escherichia
peningkatan diameter zona hambat antar- coli secara optimum.
DAFTAR PUSTAKA
1. Thielman N, Guerrant LM. Acute
infectious diarrhea. The New 7. Farouk A, Benafri A. Antibacterial
England Journal of Medicine. 2005; activity of Eurycoma longifolia Jack.
350(1): 38-47. A Malaysian medicinal plant. Saudi
Medical Journal. 2007; 28(9): 1422-
2. Jawetz E, Melnick JL, Adelberg EA. 44.
Mikrobiologi Kedokteran, Edisi ke-
27. Jakarta: EGC; 2015. 8. Khanam Z, Chew SW, Irshad U.
Phytochemical screening and
3. Setiabudy R. Farmakologi dan antimicrobial activity of root and
Terapi edisi 5. Jakarta: Departemen stem extracts of wild Eurycoma
Farmakologi dan Terapeutik FKUI; longifolia Jack (Tongkat Ali).
2007. Journal of King Saud University-
Science. 2015; 27(1): 23-30.
4. Chevallier A. Encyclopedia of herbal
medicine. 3rd ed. New York: DK 9. Faisal G, Zakaria S, Najmuldeen G.
Publishing; 2016. In Vitro Antibacterial Activity of
Eurycoma Longifolia Jack (Tongkat
5. Katno PS. Tingkat manfaat dan Ali) Root Extract. The International
keamanan tanaman obat dan obat Medical Journal Malaysia. 2015;
tradisional.Yogyakarta: UGM; 2002. 14(1): 77-81.