Вы находитесь на странице: 1из 10

EDUTECH CONSULTANT BANDUNG

Jurnal AKSARA PUBLIC


Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2019 (236-245)

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, COLLATERALIZABLE ASSET, SALES


GROWTH, FREE CASH FLOW DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
KEBIJAKAN DIVIDEN (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Barang
Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Muhamad Muslih, Elsa Rahmi Husin
Prodi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom
(Naskah diterima: 1 Januari 2019, disetujui: 30 Januari 2019)

Abstract
This study aims to determine the effect of debt to equity ratio (DER), collateralizable assets
(COLLAS), sales growth (SG), free cash flow (FCF) and company size (SIZE) on dividend policy
(DPR) in companies in the Industrial sector of Consumer Goods listed on the Indonesia Stock
Exchange in 2013-2017. The data used in this study was obtained from financial report data
taken from the official website of the Indonesia Stock Exchange. The population in this study is
the consumption goods industry sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange in
2013-2017. The sampling technique used was perposive sampling and obtained 13 companies
with a research period of 5 years, so that 65 sample data were obtained. The method of data
analysis in this study is panel data regression analysis using software eviews 9.0. The results of
the study show that simultaneously the debt to equity ratio (DER), collateralizable assets
(COLLAS), sales growth (SG), free cash flow (FCF) and company size (SIZE) has a significant
effect on dividend policy (DPR). While partially the debt to equity ratio (DER) and
collateralizable assets (COLLAS) have a significant effect on the negative direction of dividend
policy (DPR). Company size (SIZE) has a significant effect on the positive direction of dividend
policy (DPR). Sales growth (SG) and free cash flow (FCF) variables have no significant effect
on dividend policy with a positive direction.
Keywords: Debt to Equity Ratio, Collateralizable Assets, Sales Growth, Free Cash Flow,
Company Size and Dividend Policy.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh debt to equity ratio (DER), collateralizable
asset (COLLAS), sales growth (SG), free cash flow (FCF) dan ukuran perusahaan (SIZE)
terhadap kebijakan dividen (DPR) pada perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dari data laporan keuangan yang diambil dari website resmi Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
perposive sampling dan diperoleh 13 perusahaan dengan periode penelitian selama 5 tahun,
sehingga diperoleh 65 data sampel. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis
regresi data panel dengan menggunakan software eviews 9.0.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara simultan debt to equity ratio (DER), collateralizable asset (COLLAS), sales
growth (SG), free cash flow (FCF) dan ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh signifikan

236
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2019 (236-245)

terhadap Kebijakan dividen (DPR). Sedangkan secara parsial debt to equity ratio (DER) dan
collateralizable asset (COLLAS) berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap
kebijakan dividen (DPR). Ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh signifikan dengan arah
posistif terhadap kebijakan dividen (DPR). Variabel sales growth (SG) dan free cash flow (FCF)
tidak berpengarh signifikan terhadap kebijakan dividen dengan arah positif.
Kata Kunci: Debt to Equity Ratio, Collateralizable Asset, Sales Growth, Free Cash
Flow,Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Dividen.

I. PENDAHULUAN laba di tahan dan kas yang tersedia bagi

T
ujuan utama perusahaan tentu untuk perusahaan. Jumlah dividen yang akan di
menghasilkan laba dari kegiatan bagikan kepada pemegang saham, diusulkan
operasi yang dilakukan, akan tetapi kepada dewan direksi dan di setujui di dalam
seiring dengan makin bertambah jumlah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
perusahaan menyebabkan perusahaan harus (Hermunigsih, 2012). Perusahaan mengalami
bersaing ketat untuk mewujudkan tujuan kesulitan dalam memutuskan apakah laba
perusahaan. Perusahaan berpacu membuat yang didapatkan akan dibagikan sebagai
strategi terbaik untuk membuat perusahaan dividen atau dijadikan laba ditahan.
mencapai tujuan yang ingin dituju. Salah satu Pembagian dividen merupakan salah satu
fungsi strategi perusahaan adalah berkaitan permasalahan yang rumit didalam perusahaan
dengan pengelolaan keuangan. Pendanaan dikarenakan terjadinya kepentingan antara
yang cukup akan membuat perusahaan akan investor dan manajemen perusahaan dan tentu
bisa melaksanakan strategi perusahaan nya saja kreditor yang memberikan pinjaman
dengan baik. Salah satu sumber pendanaan pendanaan.
yang bisa di lakukan perusahaan adalah Perusahaan sering mengalami
dengan memperjualkan saham perusahaan kesulitan untuk memutuskan apakah laba
mereka di BEI dan memberikan impact balik harus disimpan sebagai laba ditahan atau
kepada sang penyumbang dana berupa dibagikan sebagai dividen. Pada Theory
Dividen. Agency yang dikemukan oleh Jensen dan
Dividen adalah pembagian laba kepada meckling (1976) menyatakan bahwa adanya
pemegang saham berdasarkan banyaknya perbedaan kepentingan antara principal dan
saham yang dimiliki yang akan mengurangi

237
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2019 (236-245)

agent yang menyebabkan timbulnya konflik Menurut penelitian yang dilakukan


antara keduanya. Muhammad Arfan dan Trilas Maywildan
II. KAJIAN TEORI (2013) rumus Collateralizable Asset adalah:
2.1.1 Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen adalah keputusan
2.1.4 Sales growth
untuk membagi laba yang diperoleh
Menurut Subramanyam (2014:487)[11]
perusahaan kepada para pemegang saham
sales growth adalah hasil dari satu faktor atau
dalam bentuk dividen atau menahannya
lebih yang terdiri dari perubahan harga
sebagai laba ditahan untuk digunakan sebagai
perubahan volume, perubahan akuisisi atau
sumber pendanaan investasi pada masa akan
divestasi dan perubahan nilai tukar. Cara
datang (Mulyawan, 2015:253)[5]. Menurut
pengukurannya adalah dengan menghitung
Suherman et al (2015)[6] dividend payout ratio
rumus berikut (Purnawarman, 2015)[12]:
dapat dihitung dengan rumus:

2.1.5 Free Cash Flow


2.1.2 Debt to Equity Ratio
Aliran kas bebas didefinisikan sebagai
Rasio ini berfungsi untuk mengetahui
jumlah arus kas didalam perusahaan yang bisa
perbandingan antara jumlah dana yang
digunakan untuk tambahan investasi, melunasi
disediakan oleh kreditor dengan jumlah dana
hutang, membeli kembali saham perusahaan
yang berasal dari pemilik perusahaan (Hery,
sendiri atau menambah likuidasi perusahaan
2015:159)[7]. Adapun rumus Debt to Equity
(Kieso et al, 2013:233). Merujuk dari
[8]
Ratio (DER) menurut Kasmir (2014:157)
penelitian yang dilakukan Suliana dan Susanti
yaitu:
(2017), free cash flow dapat diukur dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

2.1.3 Collateralizable Asset


2.1.6 Ukuran Perusahaan
Menurut Darmayanti dan Mustanda
Melalui ukuran perusahaan dapat
(2016) Collateralizable Asset adalah besaran
menggambarkan besar atau kecilnya suatu
aset yang dijaminkan oleh perusahaan kepada
perusahaan sangat berpegaruh terhadap modal
kreditor saat akan mengajukan pinjaman.
yang akan digunakan untuk operasionalnya,

238
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2019 (236-245)

apalagi berkaitan dengan kemampuan kreditor sehingga perusahaan bisa leluasa


perusahaan memperoleh tambahan modal dari untuk membayarkan dividen dalam jumlah
dana eksternal ketika dana internal masih besar (Darmayenti & Mustanda, 2016)[9].
kurang untuk melaksanakan pembelanjaan Collateralizable Asset memberikan pengaruh
(Lawi, 2016) terhadap pembagian dividen karena akan
mengurangi konflik agency antara kreditur
2.2.1 Pengaruh Debt to Equity Ratio dan manajemen sehingga kreditur tidak
terhadap Kebijakan Dividen menghalangi pembayaran dividen yang besar.
Struktur permodalan dimana utang 2.2.3 Pengaruh Sales Growth terhadap
lebih tinggi menyebabkan pihak manajemen Kebijakan Dividen
akan memprioritaskan pelunasan kewajiban Pertumbuhan perusahaan akan
terlebih dahulu sebelum membagikan dividen mempengaruhi kebijakan dividen suatu
kepada para pemegang saham. Perusahaan perusahaan dimana semakin pesat
dengan rasio utang yang lebih besar akan pertumbuhan suatu perusahaan maka akan
membuat perusahaan lebih memilih semakin efektif perusahaan tersebut
menjadikan laba di tahan untuk pembayaran mengelola dana yang dimilikinya untuk
kewajibannya sehingga dividen yang dinvestasikan sehingga akan mengurangi
dibagikan juga lebih kecil proporsinya pembagian dividen kepada pemegang saham
(Yudiana & Yadnyana, 2016)[16]. sehingga (Komang&Luh, 2015). Sehingga semakin
semakin tinggi rasio debt to equity maka akan tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan maka
semakin kecil dividen yang dibagikan karena akan semakin tinggi tingkat kebutuhan dana
timbulnya kewajiban yang harus didahulukan. yang diperlukan untuk ekspansi yang
2.2.2 Pengaruh Collateralizable Asset dilakukan.
terhadap Kebijakan Dividen 2.2.4 Pengaruh Free Cash Flow terhadap
Collateralizable Asset dianggap Kebijakan Dividen
sebagai proteksi oleh kreditor dari pinjaman Sesuai teori keagenan, apabila
yang diberikannya sehingga aset-aset jaminan perusahaan mempunyai free cash flow,
tersebut juga akan mengurangi biaya agensi manajer perusahaan mendapat tekanan dari
yang timbul antara perusahaan dengan pemegang saham untuk membagikannya

239
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2019 (236-245)

dalam bentuk dividen. Hal ini dilakukan untuk jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan
mencegah pihak manajemen menggunakan perusahaan kecil.
free cash flow untuk hal-hal yang tidak sesuai III. METODE PENELITIAN
dengan tujuan perusahaan dan cenderung Populasi dalam penelitian ini adalah
merugikan para pemegang saham. Oleh perusahaan sektor Industri Barang Konmsui
karena itu, pihak manajemen membagikan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
free cash flow agar dapat menekan biaya 2013-2017. Jumlah populasi dalam penelitian
agensi atau agency cost (Tarmizi & Agnes, ini sebanyak 48 perusahaan. Penelitian ini
2016)[18]. Sehingga arus kas memiliki menggunakan teknik purposive sampling dan
pengaruh terhadap pembayaran dividen menghasilkan 14 sampel dengan periode
apabila arus bebas tinggi maka biasanya penelitian selama 5 tahun, maka jumlah data
perusahaan membayar dividen dengan jumlah dalam penelitian sebanyak 70 data. Teknik
yang besar karena adanya sejumlah uang kas analisis yang digunakan dalam penelitian ini
yang menganggur (Arfan & Maywindlan, menggunakan analisis statistik deskriptif,
2013)[10]. analisis regresi data panel, dan pengujian
2.2.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan hipotesis. Data panel merupakan
terhadap Kebijakan Dividen penggabungan data time series dengan cross
Perusahaan dengan ukuran yang besar section. Persamaan analisis model data panel
akan membagikan dividen dalam jumlah yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah
besar demi menjaga reputasinya di kalangan sebagai berikut:
para investor, sementara perusahaan dengan Keterangan:
ukuran yang kecil cenderung mengalokasikan
laba yang diperolehnya tersebut ke laba Y = Kebijakan Dividen
α = Konstanta
ditahan guna pembiayaan investasi baru yang X1 it = Debt to Equity Ratio
lebih menguntungkan, sehingga akan X2 it = Collateralizable Asset
X3 it = Sales Growth
mengurangi pembagian dividen kepada para X4 it = Free Cash Flow
pemegang saham (Mahaputra & Wirawati, X5 it = Ukuran Perusahaan
β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien regresi masing-
2014)[19]. Sehingga perusahaan dengan ukuran masing.
yang besar akan membagikan dividen dalam
IV. HASIL PENELITIAN

240
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2019 (236-245)

3.4.1 Pengaruh Debt to Equity Ratio jumlah dividen yang akan di bagikan akan
(DER) terhadap Kebijakan Dividen berkurang karna perusahaan mendahulukan
Variabel debt to equity ratio (DER) pembayaran kewajiban. hasil penelitian
memiliki nilai probabilitas (p-value) 0.0058 < sejalan dengan penelitian yang dilakukan
0.05 dengan nilai koefisien -0.212704. Setiawan dan Yuyetta (2013) dan Auditta &
sehingga debt to equity ratio berpengaruh Achsin (2014)
terhadap kebijakan dividen dengan arah 3.4.3 Pengaruh Sales Growth terhadap
negatif. Perusahaan yang menggunakan Kebijakan Dividen
hutang sebagai modalnya akan menyebabkan Variabel sales growth (SG) memiliki
perusahaan mendahulukan pembayaran nilai probabilitas (p-value) 0.1597 > 0.05
kewajibannya dibandingkan dengan dengan nilai koefisien 0.299568. Sehingga
membayarkan dividen kepada pemegang sales growth (SG) tidak berpengaruh terhadap
saham. Hal ini didukung dengan penelitian kebijakan dividen dengan arah positif.
yang dilakukan Aditya dan Sukartha (2015) Perusahaan denhan penjualan yang besar dan
[20]
dan Yudiana dan Yadnyan (2016) [16]. memiliki akses pasar yang baik akan memiliki
3.4.2 Pengaruh Collateralizable Asset pendapatan yang besar, tetapi hal itu belum
terhadap Kebijakan Dividen tentu menjadi jaminan pembagian dividen
Variabel collateralizable asset yang besar, karna perusahaan membutuhkan
(COLLAS) memiliki nilai probabilitas (p- dana untuk membiayai pertumbuhannya.
value) 0.0105 < 0.05 dengan nilai koefisien - Perusahaan yang memiliki tingkat sales
0.602432. Sehingga Collateralizable asset growth yang tinggi belum tentu akan
berpengaruh terhadap kebijakan dividen membagikan dividen yang besar dan
dengan arah negativ. semakin besarnya aset begitupun sebaliknya. hal ini sesuai dengan
yang dijadikan jaminan kepada kreditor dalam hasil penelitian Darmayanti & Mustanda
pengambilan hutang maka perusahaan akan (2016).
terlebih dahulu mendistribusikan labanya 3.4.4 Pengaruh Free Cash Flow terhadap
untuk menembus aset yang dijadikan jaminan Kebijakan Dividen
yaitu dengan membayar kewajiban hutang Variabel free cash flow (FCF) memiliki
yang telah dilakukan sebelumnya. Sehingga nilai probabilitas (p-value) 0.1464 > 0.05

241
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2019 (236-245)

dengan nilai koefisien 0.315739. Sehingga mendapatkan pendanaan eksternal dengan


free cash flow (FCF) tidak berpengaruh mudah. Hasil penelitian didukung oleh hasil
terhadap kebijakan dividen dengan arah penelitian oleh Purnami dan Artini (2016) dan
positif. Pada perusahaan pengunaan arus kas (Dhira, et all 2013)yang menyatakan ukuran
sisa tidak hanya sebatas pembayaran dividen perusahaan berpengaruh posistif terhadap
kepada pemegang saham tetapi perusahaan kebijakan dividen.
juga mempertimbangkan kas untuk V. KESIMPULAN
pembiayaan ekspansi dan pertumbuhan Hasil dari penelitian ini menyimpulkan
perusahaan. hal lain yang menggambarkan bahwa:
hubungan tidak signifikan free cash flow 1. Berdasarkan pengujian statistik deskriptif
terhadap kebijakan dividen adalah perusahaan a. Debt to equity ratio memiliki nilai rata-
yang ingin memaksimumkan kekayaan bagi rata sebesar 0,628930 dan memiliki nilai
pemegang saham dengan memberikan standar deviasi sebesar 0,39543 yang
kebijakan dividen perusahaan namun kas dimana nilai rata-rata lebih besar
bebas internal perusahaan tidak mencukupi, daripada nilai standar deviasi sehingga
maka perusahaan dapat menggunakan data Debt to equity ratio tidak bervariasi
pendanaan eksternal. Hal ini didukung oleh atau berkelompok.
hasil penelitia Puspita dan Darsono (2014) b. Collateralizable asset memiliki nilai
3.4.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan rata-rata sebesar 0,29881 dan memiliki
terhadap Kebijakan Dividen nilai standar deviasi sebesar 0,144493
Variabel ukuran perusahaan (SIZE) yang dimana nilai rata-rata lebih besar
memiliki nilai probabilitas (p-value) 0.0363 < daripada nilai standar deviasi sehingga
0.05 dengan nilai koefisien 0.039506. data Collateralizable asset tidak
Sehingga ukuran perusahaan (SIZE) bervariasi atau berkelompok
berpengaruh terhadap kebijakan dividen c. Sales growth memiliki nilai rata-rata
dengan arah positif. Perusahaan yang besar sebesar 0,097014 dan memiliki nilai
dan mapan cenderung memberikan dividen standar deviasi sebesar 0,087494 yang
yang besar dikarenakan adanya kemudahan dimana nilai rata-rata lebih besar
akses ke pasar modal sehingga bisa daripada nilai standar deviasi sehingga

242
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2019 (236-245)

data Sales growth tidak bervariasi atau Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa
berkelompok Efek Indonesia tahun 2013-2017
d. Free cash flow memiliki nilai rata-rata 3. Secara parsial dapat disimpulkan sebagai
sebesar 0,137319 dan memiliki nilai berikut:
standar deviasi sebesar 0,096883 yang a. Debt to equity ratio berpengaruh
dimana nilai rata-rata lebih besar signifikan dengan arah negatif
daripada nilai standar deviasi sehingga terhadap kebijakan dividen
data free cash flow tidak bervariasi b. Collateralizable asset berpengaruh
atau berkelompok signifikan dengan arah negatif
e. Ukuran perusahaan memiliki nilai rata- terhadap kebijakan dividen
rata sebesar 29,41231 dan memiliki c. Sales growth tidak berpengaruh
nilai standar deviasi sebesar 1,715929 signifikan dengan arah positif terhadap
yang dimana nilai rata-rata lebih besar kebijakan dividen
daripada nilai standar deviasi sehingga d. Free cash flow tidak berpengaruh
data ukuran perusahaan tidak signifikan dengan arah positif terhadap
bervariasi atau berkelompok. kebijakan dividen
f. Kebijakan dividen memiliki nilai rata- e. Ukuran perusahaan berpengaruh
rata sebesar 0,48424 dan memiliki nilai signifikan dengan arah positif terhadap
standar deviasi sebesar 0,22163 yang kebijakan dividen
dimana nilai rata-rata lebih besar
daripada nilai standar deviasi sehingga DAFTAR PUSTAKA
data kebijakan dividen tidak bervariasi Hermunigsih, S. 2012. Pengantar Pasar
Modal Indonesia. Yogyakarta: UPP
atau berkelompok
STIM YKPN
2. Secara simultan debt to equity ratio,
Mulyawan, S. 2015. Manajemen Keuangan.
collateralizable asset , sales growth , free
Bandung: Pustaka Setia.
cash flow dan ukuran perusahaan
Puspita , N. A., & Darsono. 2014. Faktor-
berpengaruh terhadap kebijakan dividen
faktor yang mempengaruhi kebijakan
(DPR) pada perusahaan sektor Industri dividen. Diponegoro Journal of
Accounting, vol.3 no.2. ISSN 2337-
3806, 1-12.

243
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2019 (236-245)

AKUNTANSI Vol. 6 No. 2 Juli, 194-


Setiawati , L. W., & Yesisca, L. 2015. 208
Analisis Pengaruh Pertumbuhan
Perusahaan, Kebijakan Utang, Subramanyam, K. R. 2014. Financial
Collateralizable Assets, Dan Ukuran Statement Analysis. Singapore: Mc
Perusahaan Terhadap Kebijakan Graw Hill.
Dividen Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Purnawarman. 2015. Pengaruh Return On
Indonesia. Jurnal Akuntansi, 1(Oktober), Asset, Sales Growth, Asset Growth,
52 - 82, 1-12. Cash Flow, Dan Likuiditas Terhadap
Dividend Payout ratio pada perusahaan
Mulyawan, S. 2015. Manajemen Keuangan. perbankan di Bursa Efek Indonesua
Bandung: Pustaka Setia. tahun 2009-2013. Jom FEKON Vol.2
No.1 Februari, 1-10.
Suherman, R., Lukman, L., & Kusnadi. 2015.
Pengaruh Free Cash Flow, Hutang Dan Kieso, Weygandt, & Kimmel. 2013. Financial
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Accounting IFRS Edition 2e. United
Terhadap Kebijakan Dividen Pada States of America: John Wiley & sons.
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Suliana, & Susanti, A. 2017. Faktor-Faktor
Magister Manajemen Vol 1 No. 2, Juli, Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
209-217. Perusahaan Non-Keuangan Di Bursa
Efek Indonesia. JURNAL BISNIS DAN
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan, Edisi AKUNTANSI, Vol. 19, No. 1a,
1. Yogyakarta: Center for academic November, 16-24.
publishing service.
Lawi, M. 2016. Analisis pengaruh ukuran
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan perusahaan,profitabilitas,pertumbuhan
Edisi satu Cetakan ketujuh. Jakarta: Pt penjualan, dan tingkat pajak terhadap
Raja Grafindo Persada. struktur modal bank umum syariah di
indonesia Tahun 2013-2014. Jurnal
Darmayenti, D. N., & Mustanda, I. K. 2016. Pendidikan Akuntansi, Vol 01, Nomor
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, 01.
Jaminan Aset, dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Kebijakan Dividen Pada Yudiana, I. Y., & Yadnyana, I. K. 2016.
Sektor Industri Barang Konsumsi. E- pengaruh kepemilikan manajerial,
Jurnal Manajemennud, Vol. 5, No.8, leverage, invesment opportunity set dan
4921-4950. profitabilitas pada kebijakan dividen
Arfan, M., & Maywindlan, T. 2013. Pengaruh perusahaan manufaktur. E-journal
Arus Kas Bebas, Collateralizable Assets, akuntansi UNUD, Vol. 15, No.1, 1-12.
Dan Kebijakan Utang Terhadap
Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Komang, A. S., & Luh, k. S. 2015. Pengaruh
Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Likuiditas, Leverage, Growth,
Index. JURNAL TELAAH & RISET Profitabilitas terhadap kebijakan dividen

244
EDUTECH CONSULTANT BANDUNG
Jurnal AKSARA PUBLIC
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2019 (236-245)

pada perusahaan Manufaktur yang Total Asset Turn Over dan Sales Growth
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Terhadap Kebijakan Dividen. E-Jurnal
Manajemen Unud Vol.5 no 2, 1309-
Tarmizi , R., & Agnes , T. 2016. Pengaruh 1337.
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, Free cash Flow dan
Profitabilitas terhadap kebijakan dividen
pada Perusahaan Manufaktur Go Public
yang terdaftar di BEI 2010-2013. Jurnal
akuntansi dan Keuangan, Vol.7 , No.1,
103-119.

Mahaputra, G. A., & Wirawati, N. p. 2014.


Pengaruh faktor keuangan dan Ukuran
Perusahaan pada Dividend Payout Ratio
Perusahaan Perbankan . E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, Vol.9 ,
No.3, 695-708.

Gede Rian Aditya Pramana dan I Made


Sukartha. 2015. Analisis Faktor-Faktor
yang Memengaruhi Kebijakan Dividen
di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 12.2,
halaman 221-232, ISSN: 2302 – 8556.

Setiawan, Y., & Yuyetta, E. A. 2013.


Pengaruh Indepensi Dewan Komisaris,
Reputasi Auditor, Rasio Hutang dan
Collateralizable Asset terhadap
Kebijakan Dividen ( Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
bursa Efek Indonesia Periode 2009-
2011). Diponegoro Journal of
accounting, volume 3 nomor 1, 1-11.

[Auditta, I. G., & Achsin, S. M. 2014.


Pengaruh Agency Cost terhadap
Kebijakan Dividen. Jurnal aplikasi
manajemen vol.12,No.2 ISSN:1693-
5241, 285-295.

Purnami, K. A., & Artini, L. S. 2016.


Pengaruh Invesment Opportunity set,

245

Вам также может понравиться